Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENYEHATAN SARANA AIR MINUM

DI UPTD PUSKESMAS KALIJUDAN

I. Pendahuluan
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan, tampa
air manusia tidak akan bisa bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia ,air pun
diperllukan oleh makluk hidup lainnya. Kebutuhan air minum dibanyak negara di dunia tidak
sama satu dengan yang lainnya. Warga di negara maju lebih banyak memerlukan air minum
dari pada negara berkembang. Di negara maju semua keperluan air dipenuhi dengan air
minum, sedangkan di negara berkembang air minum khusus hanya dipergunakan untuk
makan dan minum saja karena untuk keperluan mencuci dan keperluan lainnya cukup
dipenuhi oleh air bersih biasa.
Beberapa data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa volume
kebutuhan air bersih bagi penduduk rata – rata di dunia berbeda. Di negara maju air yang
dibutuhkan adalah lebih kurang 500 lt tiap hari (lt/or/hr) sedangkan di indonesia (Kota Besar)
sebanyak 200 – 400 lt/or/hr, dan di daerah pedesaan hanya 60 lt/or/hr.

II. Latar Belakang


Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dilayani
oleh sistem perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK) maupun Depo Air Minum.
Selain itu air tanah dangkal dari sumur – sumur gali atau pompa serta air hujan diolah oleh
penduduk menjadi air minum setelah di masak terlebih dahulu. Dengan perkembangan
teknologi dan kesadaran penduduk yang rendah maka faktor penyebab pencemaran air minum
pun tidak bisa di hindari.
Faktor penyebab itu adalah cemaran fisik seperti benda mati baik halus maupun
kasar, kondisi alam seperti suhu, cuaca, getaran, benturan, dan sejenisnya yang dapat
mencemari kualitas air minum. Faktor lain adalah cemaran kimia seperti bahan organik dan
non organik yang lewat dalam air minum pada waktu pengolahan, pepnyimpanan dan
pembagian air minum. Sedangkan faktor biologis dapat berupa jasad renik pathologis seperti
bakteri, virus, kapang, dan jamur yang dapat menimbulkan penyakit atau keracunan. maka
perlu suatu upaya untuk mengurangi atau menghilangkan faktor – faktor penyebab
pencemaran tersebut dengan Hygiene Inspeksi sanitasi sarana air minum.
Hygiene Inspeksi sanitasi sarana air minum adalah suatu upaya kesehatan untuk
mengurangi atau menghilangkan faktor – faktor yang menjadi penyebab terjadinya
pencemaran terhadap air minum dan sarana yang digunakan untuk proses pengolahan,
penyimpanan dan pembagian air minum.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai demikian
besar, sehingga usaha seperti depot pengisian air minum tumbuh subur dimana – mana. Maka
demi terlindunginya masyarakat dari potesi pengaruh buruk akibat konsumsi air minum yang
berasal dari sarana pengolahan air minum maka dinas kesehatan Kota Surabaya menetapkan
program – program yang salah satunya adalah hygiene sanitasi sarana air minum.
III. Tujuan
Tujuan Umum
Memperoleh gambaran kondisi sanitasi sarana air minum dan terlindunginya masyarakat dari
potensi penularan penyakit dari tempat pengolahan makanan dan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal

Tujuan Khusus
a. Tersosialisasinya program penyehatan sarana air minum seperti sumur gali, PDAM,
Depot air minum dilingkungan kerja Puskesmas
b. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan sarana air minum, sumur gali, PDAM, depot
air minum oleh petugas kesehatan kabupaten/kota sehingga dapat menjamin kesehatan
masyarakat secara menyeluruh
c. Terlaksananya kepedulian tentang sanitasi lingkungan dan perilaku hidup bersih dan
sehat
d. Teridentifikasinya masalah di sarana air minum dan air bersih seperti sumur gali, PDAM,
depot air minum yang harus dibina oleh pemerintah daerah baik di Kabupaten maupun
Kota

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan penyehatan air minum meliputi :
1. Pembinaan Sarana Air Minum
2. Pengawasan Sarana Air Minum

V. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor


Peran serta lintas program dan lintas sektor adalah sebagai berikut :
a. Peran Lintas program
- Unit Kesling sebagai pelaksana kegiatan dan pelaporan kegiatan
- Unit Tata Usaha terlibat dalam pemenuhan sarana dan prasarana kebutuhan selama
kegiatan penyehatan air
b. Peran Lintas sektor
- Kecamatan berperan dalam menfasilitasi kegiatan pertemuan lintas sektor, pertemuan
ini merupakan sarana puskesmas dalam melaksanakan sosialisasi kepada pihak lintas
sektor.
- Pihak Kelurahan dan perangkatnya akan berperan dalam kegiatan sosialisasi ke
warganya, selain itu kelurahan juga dilibatkan dalam penggerakan masyarakat agar
target sasaran penyehatan air minum terpenuhi.
- TP PKK dan Kader Kesehatan berperan dalam menfasilitasi sarana dan prasarana
kegiatan sosialisasi penyehatan sarana air minum.

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Pembinaan Sarana Air Minum
a. Inspeksi Sanitasi
Inspeksi sanitasi ini dilakukan dengan mengamati kondisi fisik sarana air minum
meliputi (PDAM, SGL, DAM) menggunakan cheklist sesuai Peraturan yang berlaku.
Dalam pelaksanaannya dapat dibantu oleh Kader
b. Konseling
Memberikan masukan serta arahan kepada pemilik / pengelola sarana air minum
2. Pengawasan Sarana Air Minum
a. Pengawasan lnternal : Pengawasan dilakukan oleh pemilik sarana guna menjaga
kualitas air minum
b. Pengawasan Eksternal : Pengawasan yang dilakukan oleh instansi berwenang dengan
melakukan pengambilan sampel secara berkala

VII. Sasaran
Sarana air minum yang ada di lingkungan kerja UPTD puskesmas yaitu Depo Air Minum
(DAM), PDAM, SGL.

VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Bulan

No Kegiatan
Ja Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Ok Nov Des
n t t

1 IS DAM

2 IS PDAM                        

3 IS SGL

4 SAMPLING
DAM

5 SAMPLING
PDAM                        

6 SAMPLING
SGL

IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan penyehatan sarana air minum dilakukan setiap Tri Bulan, dan Tahunan.

X. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi


1. Pelaporan pada form laporan IS Sarana air bersih, form laporan pemeriksaan higiene
sanitasi sarana, form laporan penduduk dg akses berkelanjutan terhadap air minum
berkualitas (layak) menurut kelurahan dan puskesmas, kemudian setiap tribulan
diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya
2. Evaluasi kegiatan dilakukan setahun sekali / sesuai kebutuhan

Surabaya, 2 Januari 2016


Kepala UPTD Puskesmas Kalijudan

drg. Toetik Winarjati


Pembina Tingkat I
NIP. 19620226 199303 2 002

Anda mungkin juga menyukai