Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN OBAT

No. Dokumen : SOP/8/231/015


SOP No. Revisi : 02
Tanggal Terbit : 26 April 2019
Halaman : 1/3

Puskesmas dr. ULFA KUSUMA DHEWI


Patihan NIP. 19821211 201001 2 016
Kota Madiun

1. Pengertian Penyimpanan Obat adalah Suatu kegiatan pengaturan dan pemeliharaan


terhadap obat yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan

2. Tujuan 1. Sebagai acuan petugas untuk memelihara mutu obat.


2. Sebagai acuan petugas dalam menghindari penggunaan yang tidak
bertanggung jawab.
3. Sebagai acuan petugas dalam menjaga kelangsungan persediaan.
4. Sebagai acuan petugas dalam memudahkan pencarian dan pengawasan.

3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Patihan Nomor: 440-401.103.5/021/IV/2019


tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Patihan Nomor: 440-401.103.5/022/IV/2019
tentang Penanggung Jawab Pelayanan Obat.
3. SK Kepala UPTD Puskesmas Patihan Nomor: 440-401.103.5/023/IV/2019
tentang Penyediaan Obat Yang Menjamin Ketersediaan Obat.

4. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika


2. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika
3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
5. Permenkes Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas
6. Keputusan Menteri Kesehatan HK.01.07/MENKES/707/2018 tentang
Formularium Nasional

5. Prosedur/ Alat dan Bahan :


Langkah- 1. Kartu Stok Obat 4. Alat tulis
Langkah 2. Lemari/rak obat 5. Register Obat
3. Resep

Langkah-langkah :
1. Petugas Farmasi mengidentifikasi obat yang diterima berdasarkan bentuk
dan jenis sediaan, stabilitas (suhu, cahaya, kelembaban), mudah atau
tidaknya meledak/terbakar; dan narkotika dan psikotropika disimpan dalam
lemari terpisah.
2. Petugas Farmasi menetapkan metode penyimpanan obat berdasarkan
urutan alfabet nama generiknya.
3. Petugas Farmasi melakukan penyimpanan obat berdasarkan prinsip FEFO
dan FIFO dan metode yang sudah ditetapkan.
4. Petugas Farmasi melakukan penyimpanan obat di tempat khusus untuk
memudahkan pengawasan, antara lain :
a. Obat golongan narkotika disimpan dalam lemari khusus 2 pintu dan
terkunci.
b. Obat high alert diletakan terpisah dan di beri penandaan stiker high alert
berwarna merah bertuliskan high alert.
c. Obat LASA dipisahkan penyimpanannya dan di beri penandaan stiker
berwarna hijau bertuliskan LASA.
d. Obat-obat supositoria harus disimpan dalam lemari pendingin untuk
menjamin stabilitas sediaan.
e. Beberapa cairan mudah terbakar seperti aseton, eter dan alkohol
disimpan dalam lemari yang berventilasi baik, jauh dari bahan yang
mudah terbakar dan peralatan elektronik. Cairan ini disimpan terpisah
dari obat-obatan.
5. Petugas Farmasi melakukan pelabelan peringatan khususnya pada obat-
obat tertentu, seperti label: korosif, iritasi, eksplosif, mudah terbakar,
oksidator.
6. Petugas Farmasi melakukan rotasi stok untuk obat-obatan yang
mempunyai batas waktu pemakaian agar obat tersebut tidak selalu berada
dibelakang yang dapat menyebabkan kadaluarsa obat.
7. Penanggung Jawab Farmasi melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
sistem penyimpanan obat di Puskesmas.

6. Diagram
Menyimpan obat
Alir Menetapkan metode
Mengidentifikasi secara umum
jenis obat yang penyimpanan sesuai metode
diterima

Monitoring Melakukan Melakukan Menyimpan obat


& evaluasi rotasi stok pelabelan secara khusus

7. Hal-hal Salah satu faktor penting dalam merancang gudang penyimpanan obat adalah
Yang Perlu adanya sirkulasi udara yang cukup didalam ruangan gudang. Sirkulasi yang
Diperhatikan baik akan memaksimalkan umur hidup dari obat sekaligus bermanfaat dalam
memperpanjang dan memperbaiki kondisi kerja.

8. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. Ruang KIA, KB, dan Imunisasi
3. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Laboratorium
5. Puskesmas Pembantu
6. Ruang Farmasi

9. Dokumen 1.Pedoman/Manual Mutu


Terkait 2.Dokumen LPLPO
10. Rekaman Historis

No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal
1 Halaman 1 Nama dan NIP Kepala Dari kepala puskesmas Dwi 30 Agustus 2018
Puskesmas Yuliastuti, S.Sos, M,Si diganti
kepala puskesmas yang baru
dr. Ulfa Kusuma Dhewi

2 Halaman 1 Kebijakan Sesuai SK terbaru 440- 30 Agustus 2018


401.103.5/093/XII/2017 dan
Nomor 440-
401.103.5/094/XII/2017 dan
Nomor 440-
401.103.5/095/XII/2017

3 Halaman 1 Referensi Permenkes terbaru Nomor 74 30 Agustus 2018


tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas

4 Halaman 1 Prosedur Digabung menjadi satu dengan 30 Agustus 2018


kolom langkah-langkah

5 Halaman 2 Unit Terkait Nama ruang disesuaikan 30 Agustus 2018


dengan PMK 75 tahun 2014 :
1. Ruang Pemeriksaan
Umum
2. Ruang KIA, KB, dan
Imunisasi
3. Ruang Kesehatan Gigi dan
Mulut
4. Laboratorium
5. Puskesmas Pembantu
56 6. Ruang Farmasi

6 Kebijakan Sesuai SK terbaru 440- 25 April 2019


401.103.5/021/IV/2019 dan
Nomor
440-401.103.5/022/IV/2019
dan Nomor 440-
401.103.5/023/IV/2019

7 Halaman 1 Referensi KMK terbaru Nomor 25 April 2019


HK.01.07/MENKES/707/2018
tentang Formularium Nasional

Anda mungkin juga menyukai