Anda di halaman 1dari 28

TUGAS INDIVIDU

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI


PADA IBU PASCA MELAHIRKAN : LITERATUR REVIEW

Di Susun Oleh :

PUJI ASTUTI
NIM :RP233200

PROGRAM STUDI NERS TAHAP PROFESI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN MUHAMMADIYAH

KALIMANTAN BARAT

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Literatur Review
tentang Pijat oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI ibu pasca melahirkan.
Makalah Literatur review ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah
literatur review ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah literatur review tentang Pijat oksitosin
terhadap peningkatan produksi ASI ibu pasca melahirkan ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

24 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
LAMPIRAN.............................................................................................iv
ABSTRAK................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................2
1.3. Tujuan.....................................................................................2
1.4. Manfaat...................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................4
2.1. Konsep ASI (Air Susu Ibu)....................................................4
2.2. Konsep Pijat Oksitosin...........................................................7
2.3. Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI...................................8
BAB 3 METODE.....................................................................................9
3.1. Strategi Pencarian Literature..................................................9
3.2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi..................................................10
3.3. Seleksi Studi dan Penilian Kualitas........................................10
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................12
4.1. Hasil........................................................................................12
4.2. Pembahasan............................................................................15
BAB 5 PENUTUP....................................................................................17
5.1 Kesimpulan..............................................................................17
5.2 Saran........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................18

iii
LAMPIRAN

Lampiran 1. Screenshot proses pencarian Literatur Pada database Journal dengan


menggunakan Pada Kata kunci
Lampiran 2. Form Critical Apraisal

iv
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI
PADA IBU PASCA MELAHIRKAN : LITERATUR REVIEW

ABSTRAK

ASI yang tidak lancar menjadikan ibu merasa cemas dan menghindar untuk menyusui dan
berdampak pada kurangnya isapan bayi, hal tersebut mempengaruhi penurunan produksi dan
kinerja hormon oksitosin dan prolaktin. Pijat oksitosin dilakukan untuk membantu ibu merasa
tenang dan rileks sehingga produksi ASI meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis pengaruh pijat oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu pasca
melahirkan. Literature review ini menggunakan data sekunder dari 5 journal dengan metode
pre eksperimen dan quasi eksperimen, pencarian data melalui database Google Scholar, dan
PubMed dengan studi empiris 5 tahun terakhir, jurnal di ambil berdasarkan kriteria inklusi
dan eksklusi, dalam penelitian ini menggunakan pedoman PICOS. Kelima artikel didapatkan
hasil adanya pengaruh peningkatan produksi ASI sebelum dan setelah dilakukan pijat
oksitosin. Pengaruh oxytocin massage terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu
postpartum berdasarkan studi empiris 5 tahun terakhir menunjukan bahwa pijat oksitosin
yang di berikan secara rutin dan berkala dapat meningkatkan produksi ASI ibu postpartum.

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik yang paling tepat bagi bayi baru lahir
sampai umur 6 bulan, karena usus bayi belum bisa mencerna makanan pada masa tersebut
selain dengan pemberian ASI. ASI dapat mengurangi gangguan gastrointestinal pada bayi
karena ASI langsung diproduksi oleh ibu sehingga segar dan steril. Komposisi yang
terkandung dalam ASI sangat mengandung banyak manfaat, yaitu sebagai nutrisi, hormon,
kekebalan tubuh, faktor pertumbuhan, anti alergi, antibodi serta anti inflamasi yang dapat
mencegah terjadinya infeksi pada bayi. Namun tidak semua ibu post partum dapat menyusui
bayinya karena kurangnya produksi ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi
kendala dalam pemberian ASI dini. Berdasarkan penelitian Hayati & Rumapea (2022)
mayoritas ibu dengan produksi ASI tidak lancar 19 orang (61,3%) dan dan minoritas adalah
kategori lancar sebanyak 12orang (38,7%). Keluhan dari ibu adalah anaknya sering menangis
serta menolak disusui. Terkadang keadaan tersebut diartikan sebagai ASI yang tidak cukup
baik, sehingga seringkali membuat ibu memutuskan untuk berhenti menyusui. Akibat bayi
tidak mendapatkan ASI yang cukup, itu mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi
dan status gizi yang tidak ideal. Angka Kematian Bayi (AKB) juga akan semakin meningkat
karena tanpa ASI, bayi rentan terhadap berbagai penyakit yang meningkatkan angka
morbiditas dan mortalitas (Muslimah et al., 2020).
Data WHO (World Health Organization) (2020) dan UNICEF, pemberian ASI
eksklusif pada anak di bawah 6 bulan adalah 41% dan harus mencapai 70% pada tahun 2030.
Selain itu, hanya 54,5% anak usia 0–6 bulan di Indonesia yang mendapat ASI eksklusif,
sedangkan targetnya adalah 80%. Pencapaian tertinggi ASI eksklusif susu di Indonesia
diperoleh Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 79,9%, sedangkan pencapaian terendah
adalah Provinsi Gorontalo sebesar 32,3% yang belum mencapai target (Triansyah et al.,
2021). Data Kemenkes (2020) menyebutkan cakupan bayi mendapat ASI ekslusif sebanyak
67,74% di tahun 2019 dan 66,02% di tahun 2020.
Penyebab belum tercapainya pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah produksi ASI yang terus menerus berkurang setelah melahirkan,
karena hormon oksitosin dan prolaktin tidak merangsang kelancaran produksi ASI. Hormon
prolaktin dilepaskan pada saat stimulasi bayi menghisap puting susu ibu. Gerakan mengisap
bayi merangsang serabut saraf pada puting susu ibu. Serabut saraf ini kemudian membawa
1
kebutuhan susu untuk berjalan melalui kolumna spinalis ke kelenjar hipofisis di dalam otak.
Kelenjar hipofisis merespon pesan ini dengan melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin.
Hormon prolaktin merangsang payudara untuk memproduksi lebih banyak ASI. Oksitosin
merangsang kontraksi otot-otot kecil yang melindungi saluran payudara. Kontraksi ini
menekan duktus dan mengeluarkan susu di reservoir di bawah areola dan masuk ke sistem
saluran dan kemudian mengalir ke mulut bayi. Menurut sebuah penelitian di Indonesia, 38%
ibu berhenti menyusui karena produksi ASI yang kurang. ASI yang tidak merata membuat
ibu khawatir dan menghindari pemberian ASI, serta mempengaruhi kurangnya isapan pada
bayi, produksi dan berfungsinya hormon oksitosin dan prolaktin sehingga produksi ASI
berkurang, bahkan menyebabkan statis ASI karena saluran tersumbat dan payudara bengkak,
sehingga ibu memilih untuk menghentikan pemberian ASI dan menggantinya oleh ASI
(Doko et al., 2019).
Solusi untuk meningkatkan produksi ASI setelah melahirkan, salah satunya adalah
pijat oksitosin. Pijatan ini merangsang refleks oksitosin atau mengurangi refleks, dan
peningkatan hormon oksitosin dapat menenangkan ibu sehingga ASI keluar dengan
sendirinya (Wulandari et al., 2018). Pijat oksitosin dilakukan dengan memijat daerah
punggung di sepanjang kedua sisi tulang belakang, sehingga diharapkan dengan pijatan ini
ibu akan merasa rileks dan kelelahan pasca melahirkan akan hilang. Jika ibu merasa nyaman,
rileks dan tidak lelah, hal ini dapat membantu merangsang pelepasan hormon oksitosin dan
ASI akan lancar (Apreliasari & Risnawati, 2020).
1.2. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh pijat oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu
pasca melahirkan berdasarkan studi empiris 5 tahun terakhir?
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Literatur review ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pijat oksitosin terhadap
peningkatan produksi ASI pada ibu pasca melahirkan berdasarkan studi empiris 5
tahun terakhir.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui apa pengaruh pijat oksitosin pada produksi ASI ibu pasca
melahirkan.
2. Bagaimana proses pijat oksitosin dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu
pasca melahirkan.

2
1.4. Manfaat
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi perkembangan
ilmu keperawatan, khususnya keperawatan dasar.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai data dasar dari referensi
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pijat oksitosin terhadap peningkatan
produksi ASI.

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep ASI (Air Susu Ibu)


a. Definisi ASI
ASI adalah makanan paling baik untuk anak baru lahir sampai dengan 6 bulan,
dikarenakan air susu ibu bisa mengurangi gangguan pencernaan pada bayi yang tidak
dapat mencerna makanan, sebab ASI diproduksi langsung dari ibu, sehingga segar
dan steril. Komposisi ASI banyak mengandung manfaat seperti nutrisi, kekebalan,
faktor pertumbuhan, hormone, antibody, anti alergi dan obat anti inflamasi yang
mencegah infeksi pada bayi (Nurainun & Susilowati, 2021).
b. Manfaat ASI
Manfaat ASI menurut Nurainun & Susilowati (2021) sebagai berikut:
1. Bagi bayi
 Air Susu Ibu merupakan sumber makanan dengan nutrisi lengkap bagi
bayi.
 Dapat memperkuat imunitas bayi karena antibody.
 ASI dapat meningkatkan kecerdasan.
 Menciptakan keterikatan antara anak dan ibu
 Sebagai makanan yang memenuhi segala kebutuhan tumbuh kembang
bayi sampai dengan usia 6 bulan.
 Mempunyai perlindungan terhadap serangan alergi.
 Terdapat asam lemak untuk pertumbuhan otak, sehingga bayi cerdas.
 Penglihatan dan kepandaian berbicara lebih meningkat.
 Mendukung perkembangan motoric, agar dapat berjalan lebih cepat.
 Mendukung pengembangan kepribadian serta kecerdasan emosional.
2. Bagi ibu
 Ibu cepat pulih dari proses persalinannya.
 Mempercepat kontraksi uterus dan perdarahan lebih lambat.
 Ibu kemungkinan tidak hamil dalam 6 bulan pertama karena tingginya
kadar prolaktin menekan hormon FSH serta ovulasi setelah
melahirkan.
 Dapat memberikan kasih sayang penuh dan rasa nyaman pada bayi.

4
c. Proses Produksi ASI
Prokusi ASI menurut Doko (2020), Reflek Reflek yang berhubungan dengan
pembentukan dan pengeluaran ASI, yaitu:
1. Reflek Prolaktin
Saat seseorang ibu melahirkan serta plasenta lepas, estrogen serta progsteron
juga menurun akibat menurunnya fungsi korpus luteum. Dengan terdapatnya
hisapan balita akan memicu ujung saraf sensorik, rangsangan tersebut
disampaikan ke hipotalamus, yang membatasi sekresi prolaktin akan
dikeluarkan oleh hipotalamus tetapi kebalikannya akan membantu sekresi
prolaktin. Aspek– aspek tersebut memicu hipofise anterior buat menghasilkan
hormon prolaktin serta hormon prolaktin berperan membuat air susu.
2. Reflek Let Down
Rangsangan berasal dari isapan balita akan disampaikan ke hipofise 15
anterior, setelah itu oksitosin dikeluarkan. Hormon ini diangkut mengarah
uterus melalui aliran darah yang bisa memunculkan kontraksi rahim sehingga
terjadi proses involusi. Lalu oksitosin sampai pada alveoli, memicu kontraksi,
air susu yang sudah dibuat mengalir ke duktus dan melewati duktus latiferus.
d. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ASI
Ibu dapat memproduksi ASI sekitar 550-1000 ml per hari. Menurut Vivian
(2018), faktor-faktor berikut dapat mempengaruhi jumlah ASI:
1. Makanan
Produksi ASI dipengaruhi oleh makanan yang ibu makan, jika teratur dan
mengandung zat gizi maka akan mempengaruhi produksi air susu ibu, tanpa
makanan yang cukup kelenjar ASI tidak dapat berfungsi dengan sempurna.
ASI yang baik dihasilkan oleh pola makan ibu yang cukup. Mengandung
kalori, mineral protein, lemak, dan juga vitamin. Ibu dianjurkan minum kurang
lebih 8-12 gelas sehari.
2. Frekuensi penyusuan
Frekuensi menyusui berhubungan dengan kemampuan untuk merangsang
hormon pada kelenjar susu. Berdasarkan beberapa penelitian, frekuensi
menyusui minimal 8 kali sehari dianjurkan pada awal masa nifas.

5
3. Penggunaan alat kontrasepsi
Secara khusus penggunaan kontrasepsi mengandung estrogen dan progesteron
dikaitkan dengan jumlah dan durasi ASI yang menurun, sebaliknya tidak akan
berpengaruh jika pil hanya mengandung progestin.
4. Berat bayi lahir (BBL)
Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki kemampuan
menyerap ASI lebih buruk dibandingkan bayi normal. Frekuensi dan lama
menyusui yang berpengaruh pada stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin
dalam produksi ASI bersangkutan dengan rendahnya bayi menyerap ASI.
5. Usia kehamilan saat melahirkan
Usia kehamilan saat bayi lahir berpengaruh terhadap suplai ASI-nya. Jika bayi
lahir prematur (kurang dari 34 minggu), dimana bayi lemah dan tidak dapat
menyusu secara efektif dan menyebabkan produksi ASI lebih rendah dari bayi
lahir normal. Rendahnya kemampuan menyusui bayi dapat disebabkan berat
badan bayi yang rendah serta tidak berfungsinya organ tubuhnya.
6. Usia dan paritas
Asupan ASI cukup bagi ibu menyusui yang masih remaja dan memiliki gizi
yang baik. Pada saat yang sama, produksi ASI ibu yang melahirkan lebih dari
satu kali secara signifikan lebih tinggi pada hari keempat setelah melahirkan
dibandingkan ibu yang melahirkan pertama kali.
7. Perawatan payudara
Perawatan payudara mempunyai peranan penting sejak bulan ke tujuh sampai
delapan kehamilan. Payudara yang dirawat dengan baik akan menghasilkan
ASI yang cukup untuk segala kebutuhan bayi, sehingga puting susu tidak
menjadi bengkak saat bayi menyusu.
8. Faktor aktivitas dan istirahat
Kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas dan kurang istirahat memiliki efek
pada sistem yang terlibat dalam proses menyusui dan dengan demikian
mengurangi pembentukan dan produksi ASI.
9. Faktor isapan bayi
Isapan bayi merangsang hipotalamus di hipofisis anterior dan posterior.
Hipofisis anterior menghasilkan (stimulasi prolaktin) untuk meningkatkan
sekresi prolaktin. Prolaktin bekerja di kelenjar susu (alveoli) untuk
menghasilkan susu. Hisapan anak yang tidak baik, frekuensi menyusui yang
6
jarang dan puting ibu kecil, di mana produksi hormon oksitosin dan prolaktin
juga menurun sehingga mengakibatkan produksi ASI tidak lancar.
2.2. Konsep Pijat Oksitosin
a. Definisi Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin adalah salah satu solusi untuk mengatasi bayi dengan
kekurangan ASI. Pijat oksitosin adalah pijatan pada sepanjang tulang belakang
(vetebrae) sampai tulang castae kelima sampai keenam dan merupakan upaya untuk
merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Pijatan ini
meningkatkan hormon oksitosin yang dapat menenangkan ibu sehingga ASI pun
keluar (Susanti et al., 2021).
b. Manfaat Pijat Oksitosin
Manfaat pijat oksitosin menurut Susanti (2021) meliputi:
 Membantu ibu secara psikologis, menenangkan dan tidak stres.
 Membangkitkan rasa percaya diri.
 Membantu ibu agar mempunyai pikiran dan perasaan baik tentang bayinya.
 Meningkatkan ASI.
 Mempermudah menyusui.
 Mengurangi kelelahan.
 Hemat dan praktis.
Manfaat pijat oksitosin bagi ibu nifas dan menyusui menurut Evayanti et al. (2020),
diantaranya : mempercepat penyembuhan luka akibat implantasi plasenta, mencegah
perdarahan postpartum, mampu mempercepat terjadinya proses involusi uteri,
meningkatkan produksi ASI, meningkatkan kenyamanan ibu menyusui, meningkatkan
hubungan psikologis ibu dan keluarga.
c. Langkah Langkah Pijat Oksitosin
Tahapan pijat oksitosin sebagai berikut:
 Sebelum memulai pemijatan, ibu harus bertelanjang dada serta menyiapkan
cangkir untuk diletakkan di depan payudara ibu. Menampung ASI yang
menetes keluar ketika pijatan berlangsung.
 Ibu dapat melakukan kompres hangat dan memijat payudara terlebih dahulu
jika mau.
 Minta bantuan orang lain melakukan pijatan. Lebih baik jika suami yang
membantu.

7
 Terdapat dua posisi yang bisa dilakukan, ibu bisa telungkup di atas meja atau
telungkup di sandaran kursi.
 Cari tulang yang paling terlihat, bisa disebut cervical vertebra di leher atau
belakang leher.
 Sekitar 2 cm dari tonjolan tulang, letakkan jari anda untuk memijat
 Dapat menggunakan jempol tangan kiri dan kanan atau punggung jari telunjuk
kiri dan kanan untuk memijat.
 Untuk ibu yang gemuk, bisa dengan mengepalkan tangan kemudian
menggunakan tulang di sekitar punggung tangan.
 Mulailah memijat secara perlahan dengan gerakan melingkar langsung ke bra,
bisa juga dilanjutkan hingga ke pinggang.
 Pijatan ini bisa dilakukan kapan saja, dalam waktu tiga sampai lima menit.
Dianjurkan untuk melakukan ini sebelum menyusui atau memerah ASI.
d. Tanda Tanda ReflekOksitosin Aktif
 Sesaat sebelum atau selama menyusui, ada rasa sakit menekan atau kesemutan
di dada.
 ASI mengalir dari mamae ibu ketika dia memikirkan bayinya atau mendengar
bayinya menangis.
 ASI menetes dari payudaranya yang lain saat bayinya menyusu.
 ASI mengalir dari payudaranya secara merata saat bayi melepaskan payudara
ketika menyusu.
 Kontraksi rahim menyebabkan rasa sakit, yang terkadang disertai dengan
keluarnya darah lochea selama hari-hari pertama menyusui.
 Mengisap dan menelan yang lambat oleh bayi menandakan bahwa ASI
mengalir dan bayi menelannya.
 Ibu sering merasa haus
2.3. Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI
Produksi dan pengeluaran ASI merupakan dua faktor yang dapat mempengaruhi
keluarnya ASI. Hormon prolaktin merupakan hormon yang dapat mempengaruhi produksi
ASI sedangkan hormon oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi pengeluaran ASI.
Salah satu alternatif untuk memperlancar produksi ASI yaitu dengan melakukan pijat
oksitosin. Pemijatan oksitosin dilakukan di sepanjang tulang belakang (vertebrae) dengan
tujuan untuk merangsang hormon oksitosin setelah melahirkan.

8
BAB 3
METODE

3.1. Strategi Pencarian Literature


a. Protokol dan Registrasi
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur
review. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian studi literatur dengan mencari
referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan dan
tidak harus turun ke lapangan bertemu dengan responden. Data yang dibutuhkan
dalam penelitian dapat diperoleh dari sumber pustaka atau dokumen. Proses
pengumpulan data dilakukan, alat pencarian data base yang digunakan dan tahapan-
tahapan pencarian literature. Proses pengumpulan data dapat menggunakan metode
PRISMA (Preferre Reporting Items for Systematic Reviews and Meta Analysis).
Dijelaskan juga data extraction dan kriteria yang digunakan, yaitu penacrian
dokument dengan title pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu pasca
melahirkan.
b. Database Pencarian
Strategi dalam mencari jurnal menggunakan pertanyaan yang digunakan untuk
melakukan review jurnal disesuaikan dengan PIOT, batasan mengambil jurnal dan
lainnya. Pencarian journal dilakukan pada bulan maret dari tanggal 18 – 23 tahun
2023. Jurnal yang digunakan dalam literatur review ini didapatkan melalui database
penyedia jurnal internasional PUBMED, dan jurnal scientific Indonesia melalui
google scholar. Penulis membuka website :
 www.pubmed.ncbi.nlm.nih.gov
 https://scholar.google.co.id
c. Kata kunci yang digunakan
Pencarian artikel menggunakan keyword serta boolean operator (AND, OR
NOT, or AND NOT), yang digunakan untuk memperluas atau mempersempit
pencarian, sehingga memudahkan untuk mengidentifikasi artikel yang digunakan.
Kata kunci yang digunakan dalam penelitian ini adalah, “Pijat Oksitosin”,
“Peningkatan Produksi ASI” AND “ Ibu Post Partum” , kemudian “Oxitocin
Massage”, “increased milk production” AND “post partum mother”.

9
3.2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Data yang diambil sudah berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Setiap pertanyaan
telah mengikuti PICO di mana setiap pertanyaan yang relevan digunakan penulis dalam
mendapatkan jurnal tentang Pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu pasca melahirkan.

Tabel 3.1 Format PICO(S) Dalam Perumusan Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi Eksklusi
Yang bukan Ibu pasca melahirkan atau
Pupulation Ibu pasca melahirkan atau Post Partum
Post Partum
Intervention Pijat oksitosin Yang bukan Pijat oksitosin
Comparators Tidak ada faktor pembanding Tidak ada faktor pembanding
Adanya pengaruh pijat oksitosin pada Tidak adanya pengaruh pijat oksitosin
Outcomes
produksi ASI ibu post partum pada produksi ASI ibu post partum
Study Design and Publication Type Semua tipe desain penelitian Yang bukan penelitian
Pubication Years 2018 - 2023 Yang bukan 2018-2023
Bahasa lainnya selain indonesia dan
Lengguage English Indonesia
english

3.3. Seleksi Studi dan Penilian Kualitas


a. Seleksi Studi
Hasil dari pencarian journal di webside pubmed, dan googlescholer, dilakukan
seleksi menggunakan PICO diatas yang sesuai dnegan kriteria inklusi lalu di
dapatkan banyak journal yang terkait, dari google scholer terdapat 4210 artikel dan di
pilah dan di skrinning yang di dapatkan total 4 artikel journal, dan dari pubmed di
dapatkan 2. lalu telah di skrinning dan di eklusi dan dipatkan 1 artikel journal. Jadi
total yang di dapatkan untuk literatur review ini adalah 5, dengan yang di teliti atau
digunakan 1 dan yang di analisis 4.

10
Gambar 3.1. Konsep Seleksi

Artikel yang diidentifikasi melalui pencarian database Artikel yang diidentifikasi melalui database
nasional (Google Schoolar) dengan rentang 2018-2023 internasional (PubMed) yang sudah di Pilih Free Full
1. Pijat Oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI Text, meta analyiz. Dan 5 tahun terakhir
ibu pasca melahirkan (n= 4210) 1. Pijat Oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI
ibu pasca melahirkan (n= 2)

Artikel yang di skrinning Artikel yang di skrinning


(n:20) (n:2)

Artikel yang di Eklusi Artikel yang di Eklusi


(n:5) (n:1)

Artikel yang di teliti Artikel yang di teliti


(n:4) (n:1)

Artikel yang di teliti


(n:1)

Artikel yang di analisis


(n:4)

b. Penilaian Kualitas Studi


Dari kelima studi di atas sudah dilakukan pengecekan dengan critical
aprraisal, dengan skrinning sudah memenuhi kriteria skore yang melebihi 50%,yang
di sini bisa dianggap studi kelima journal tersebut bisa di gunakan.

11
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Karakteristik Studi
Tabel 4.1 Tabulasi Studi Yang Digunakan Dalam Literatur Review
Nama Penulis, Populasi dan Pengumpulan
No Judul Penelitian Jenis Penelitian Temuan Penting
Tahun Sampel Data
efektivitas perawatan payudara dan pijat
oksitosin terhadap pengeluaran ASI di
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun
2019, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: Sebagian besar (76,7%)
responden mengalami pengeluaran ASI
tidak lancar dan sebagian kecil (23,3%)
responden pengeluaran ASI lancar sebelum
dilakukan perawatan payudara. Sebagian
besar (66,67%) responden mengalami
pengeluaran ASI tidak lancar dan sebagian
Penelitian ini Yaitu dengan cara kecil (33,33%) responden pengeluaran ASI
Diniyati, Jumlah sampel yang merupakan observasi lancar setelah dilakukan perawatan
Lidwina EFEKTIVITAS PERAWATAN diteliti berjumlah 60 penelitian analitik. dilakukan dua kali payudara. Sebagian besar (63,3%)
Trieleventa PAYUDARA DAN PIJAT orang.Pada Rancangan yaitu sebelum responden mengalami pengeluaran tidak
Lumruan OKSITOSIN TERHADAP penelitian ini cara penelitian ini yaitu eksperimen (O1) lancar dan sebagian kecil (36,7%)
1
Sihombing, PENGELUARAN ASI DI pengambilan sampel quasi eksperiment disebut pretest, responden mengalami pengeluaran ASI
Enny PUSKESMAS PUTRI AYU dengan dengan dan sesudah lancar sebelum dilakukan pijat oksitosin.
Susilawati KOTA JAMBI TAHUN 2019 menggunakan teknik menggunakan two eksperimen (O2) Sebagian besar (83,33%) responden
(2019) accidental sampling. group pretest- disebut dengan mengalami pengeluaran ASI lancar dan
posttest design posttest. sebagian kecil (16,67%) responden
pengeluaran ASI tidak lancar setelah
dilakukan pijat oksitosin. Pijat Oksitosin
lebih efektif daripada perawatan payudara
terhadap pengeluaran ASI dengan nilai p
value 0,000 (p<0,005). Efektivitas
perawatan payudara dan pijat oksitosin
diperoleh nilai p value=0,000 (p<0,005).
Mean perawatan payudara sebesar 23,00
dan mean pijat oksitosin sebesar 38,00 yang
berarti pijat oksitosin lebih efektif daripada
perawatan payudara.
2 Ridawati PENGARUH PIJAT Populasi dalam Penelitian ini rancangan one Berdasarkan hasil penelitian yang
Sulaeman, Putu OKSITOSIN TERHADAP penelitian ini adalah menggunakan group pre and post dilakukan pada 30 responden menunjukkan
Lina, Masadah, PENGELUARAN ASI PADA semua ibu metode eksperimen test design bahwa hasil uji statistik menggunakan
Dewi IBU POSTPARTUM postpartum normal semu (Quasi Wilcoxon Match Pairs Test menunjukan
Purnamawati PRIMIPARA hari pertama yang Eksperimen) dengan peningkatan pengeluaran ASI 15.50 kali
(2018) ada di Wilayah Kerja rancangan one group lebih besar daripada tidak dilakukan
Puskesmas se Kota pre and post test intervensi pijat oksitosin dengan nilai p
Mataram tahun 2018. design. value = 0,000 atau p < α=0,05 yang berarti
Sampel dalam ada pengaruh yang signifikan Pijat
penelitian ini Oksitosin Pada Ibu Post Partum Primipara
sebanyak 30 di wilayah kerja Puskesmas se - Kota
responden. Kriteria Mataram. Melalui rangsangan atau pijatan
Inklusi dalam pada tulang belakang, neurotransmitter
penelitian ini adalah akan merangsang medullaoblongata
Ibu postpartum hari langsung mengirim pesan ke hypothalamus
pertama yang di hypofise posterior untuk mengeluarkan
bersedia menjadi oksitosin yang menyebabkan payudara
sampel; lbu mengeluarkan ASI. Dengan pijatan di
postpartum hari daerah tulang belakang ini juga akan
pertama yang memberi rasa rileks, menghilangkan stress
berdomisili di kota dan dengan begitu hormon oksitosin keluar
Mataram; lbu dan akan membantu pengeluaran ASI. ASI
Postpartum normal yang menetes atau keluar merupakan tanda
primipara; adanya aktifnya reflek oksitosin Berdasarkan hasil
suami atau tinggal penelitian ini, hasil uji statistik yang telah
bersama suami. di lakukan oleh peneliti dapat diketahui
Kriteria eksklusi bahwa pijat oksitosin memiliki pengaruh
pada penelitian ini, terhadap pengeluaran ASI pada ibu post
yaitu : Ibu partum primipara. Pijat oksitosin ini
postpartum yang merupakan salah satu cara dari beberapa
bayinya meninggal; tindakan nonfarmakologis lainnya yang
lbu postpartum yang dapat membatu merangsang hormone
memiliki kelainan oksitosin sehingga dapat membuat ibu
pada payudara merasa nyaman dan dapat mengeluarkan
seperti mastitis; lbu ASI.
postpartum yang
menderita penyakit
menular seperti

12
HIV/AIDS dan
Hepatitis; Bayi yang
dilahirkan memiliki
kelainan bawaan
seperti labiokisis dan
labiopalatokisis; Ibu
yang mengalami
postpartum blues.
Teknik pengambilan
sampel proportional
random sampling.
Analisis yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah
uji statistic
Wilcoxon.
3 Priharyanti Peningkatan Produksi ASI Ibu Responden Penelitian ini Pelaksanaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Wulandari, Post Partum melalui Tindakan penelitian ini adalah merupakan studi tindakan pijat terdapat perbedaan rerata berulang yang
Menik Pijat ibu post partum kuantitatif Oksitosin pada ibu signifikan antara produksi ASI setelah
Kustriyani, Oksitosin spontan yang dirawat eksperimen semu post partum perlakuan pijat oksitosin pertama, kedua
Khusnul Aini di ruang Bougenville (quasi experiment) dilakukan oleh tim dan ketiga (p-value=0,000). Produksi ASI
(2018) RSUD Tugurejo dengan pendekatan peneliti. Tim setelah perlakuan pertama memiliki rerata
Semarang, sejumlah repeated measure peneliti terdiri dari peringkat 1,37 cc lebih rendah daripada
30 ibu post partum berdasarkan time dosen rerata peringkat setelah perlakuan kedua
yang diperoleh serries, untuk keperawatan dan 1,77 cc dan rerata peringkat setelah
melalui Consecutive mengetahui perawat klinik perlakuan ketiga adalah 2,87 cc. Hasil
sampling method. peningkatan yang memiliki penelitian ini menunjukkan bahwa pijat
Seluruh responden di produksi ASI ibu pengetahuan dan oksitosin mampu meningkatkan produksi
berikan Inform post partum spontan kompetensi yang ASI ibu post partum.
Consent dan setelah dilakukan sama dalam
menyatakan pijat Oksitosin. melaksanakan
bersedia. Proses Penelitian ini sudah tindakan tersebut.
penelitian dilakukan di Uji Etik (Ethical Instrumen yang
di ruang Bougenville Clearance) di RSUD digunakan dalam
RSUD Tugurejo Tugurejo Semarang penelitian ini
semarang bulan dan dinyatakan layak adalah gelas ukur
April 2018. untuk di teliti. yang digunakan
untuk mengetahui
jumlah ASI yang
diproduksi oleh
ibu post partum.
Pengukuran
jumlah produksi
ASI dilakukan
segera setelah
tindakan pijat
oksitosin selesai.
Pengukuran
tersebut dilakukan
secara berulang
sebanyak 3 kali
yaitu pada 2 jam,
16 jam dan 24 jam
post partum.
Pengaruh tindakan
Pijat Oksisitosin
terhadap
perubahan
produksi ASI ibu
post partum
diketahui dengan
melakukan
analisis terhadap
jumlah produksi
ASI secara
berkala. Analisis
yang digunakan
adalah uji beda
multivariat
berdasarkan time
serries. Uji yang
digunakan adalah
uji non parametrik
Friedman test
karena terdapat
sebaran data yang
berdistribusi tidak
normal (Dahlan,
2014). Uji analisis
bivariat yang
digunakan yaitu
uji Mann Whitney
Test karena data
berdistribusi tidak
normal, uji ini
untuk mengetahui

13
perbedaan teknik
breast care dan
pijat oksitosin
terhadap produksi
ASI ibu post
partum.
metode penelitian
yang digunakan
adalah Quasi
Eksperiment dengan
Kelompok
Penelitian ini pendekatan post test
intervensi yang
dilaksanakan di only design with
diberikan
BPM Bd. D dan control group.
perlakuan dengan
BPM Bd. S sebanyak Teknik analisa
IMD dan pijat Berdasarkan penelitian yang telah
28 sampel. Penelitian univariat
oksitosin dilakukan mengenai perbedaan produksi
dilaksanakan bulan menggunakan
diperoleh waktu ASI antara Kelompok Intervensi (IMD dan
Nopember 2017- distribusi frekuensi
terendah adalah 32 perlakuan pijat oksitosin) dengan kelompok
Januari 2018. dan analisa bivariat
Resna Litasari; menit, waktu kontrol (IMD) hasil uji statistik χ 2
The Effect Of Oxytocin Massage Pengambilan sampel dilakukan Pengujian
Yeni Mahwati; tertinggi adalah 43 diperoleh nilai pvalue selama (0,049), hal
On The Expenditure And penelitian ini normalitas data
4 Adjat Sedjati menit dengan rata- ini menunjukkan bahwa nilai pvalue kurang
Production Of Breast Milk In menggunakan teknik menggunakan uji
Rasyad rata selama 124,86 dari α (0,05). Dengan demikian pijat
Public Mother non probability Kolmogorov
(2018) menit dan oksitosin berpengaruh terhadap produksi
sampling dengan Smirnov dengan
memiliki standar ASI pada ibu nifas di BPM Bd. D dan BPM
jenis purposive hasil data tidak
deviasi selama Bd. S. Pijat oksitosin dapat mempercepat
sampling, terbagi berdistribusi normal
38,406. Lalu waktu pengeluaran dan produksi ASI pada
dalam kelompok sehingga pengujian
dibandingkan ibu nifas.
perlakuan sebanyak variabel pengeluaran
dengan kelompok
14 sampel dan ASI menggunakan
kontrol dan di
kelompok kontrol uji Mann Whitney
observasi dengan
sebanyak 14 sampel. sedangkan variabel
lembar observasi
produksi ASI
menggunakan uji
statistik Chi-Square
(χ2).
Uji statistik yang dilakukan dalam
penelitian ini diperoleh nilai p sebesar
Ade 0,016 yang menunjukkan pijat oksitosin
Triansyaha, dan perawatan payudara mempengaruhi
Stangb, Indarc, peningkatan produksi ASI. Teori
Apik Indartyd, menyarankan bahwa pijat oksitosin dan
Muh. Tahird, The effect of oxytocin massage Pengambilan sampel Pengumpulan data perawatan payudara meningkatkan produksi
Penelitian pra
Muh Sabire, and breast care on the increased dilakukan dengan dilakukan dengan ASI. Dia ditemukan bahwa peningkatan
eksperimen ini
Rosmala Nurf, production of breast milk of Non-probability menggunakan a produksi ASI pada perawatan payudara dan
dilakukan melalui
5 Muhammad breastfeeding mothers in the sampling dan kuesioner dan kelompok oksitosin (rata-rata = 17,37, SD =
One Group
Basir-Cyiog, working area of the public health Purposive dianalisis 9,70) lebih besar dari kelompok kontrol
Desain Pretest-
Mahfudzg, center of Lawanga of Poso Pengambilan sampel, menggunakan uji (mean = 1,58, SD = 1,69), dimana
Posttest.
Alam District diperoleh 30 sampel. Mc Nemar. selisihnya signifikan secara statistik (p
Ansharyg, <0,001). Ada dua proses payudara
Muhammad pembentukan susu; produksi dan pelepasan.
Rusydih Melalui rangsangan pada puting susu ibu
(2021) melalui mulut bayi atau pijatan di
punggung dari ibu, hormon oksitosin akan
dilepaskan.

4.1.2. Karakteristik Responden Studi


Hasil dari literatur review ini adalah untuk melihat pengaruh pijat oksitosin
pada ibu postpartum yang keasliannya dapat dipertanggungjawabkan. Tampilan hasil
literature ini mencakup ringkasan dari setiap artikel yang dipilih berdasarkan studi
empiris lima tahun terakhir, subjek dan judul serta tujuan penelitian yang sesuai
dengan judul kemudian menunjukkan bahwa artikel yang di pakai sudah sesuai
dengan studi empiris 5 tahun terakhir, dan artikel pada tahun 2018 sampai tahun 2023
dengan presentase yang sama. Sedangkan desain penelitian menggunakan quasi
eksperimen dan pre eksperimen dan memiliki Teknik sampling pada penelitian ini.
Instrument menggunakan pre test post test, dan kelima artikel ini menggunakan
analisis uji statistik yang terpercaya.

14
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengaruh Pijat Oksitosin Pada Produksi ASI Ibu Pasca Melahirkan
Dari hasil analisis 5 jurnal di atas, bahwa rata-rata responden memiliki
masalah yang sama yaitu kurangnya produksi ASI atau bahkan terhambatnya
pengeluaran ASI sehingga berdampak dalam proses inisiasi menyusui dini pada ibu.
Adapun akibat jika bayi tidak diberikan air susu ibu yaitu peningkatan kerentanan
terhadap penyakit, anak mungkin meninggal karena diare daripada mereka yang
diberi ASI. Oxytocin massage salah satu solusi untuk mengatasi ketidakmampuan
memproduksi ASI. Hal ini sesuai hasil penelitian yang dilakukan pada journal diatas
khususnya penelitian ade triansyaha (2021), yang mengatakan bahwa Dia ditemukan
bahwa peningkatan produksi ASI pada perawatan payudara dan kelompok oksitosin
(rata-rata = 17,37, SD = 9,70) lebih besar dari kelompok kontrol (mean = 1,58, SD =
1,69), dimana selisihnya signifikan secara statistik (p <0,001). Ada dua proses
payudara pembentukan susu; produksi dan pelepasan. Melalui rangsangan pada puting
susu ibu melalui mulut bayi atau pijatan di punggung dari ibu, hormon oksitosin akan
dilepaskan.. Hasil ini menunjukkan pijat punggung membuat ibu ibu merasa nyaman
dan berkontribusi pada sekresi ASI sehingga mengurangi rasa sakit yang disebabkan
hisapan bayi pada mamae dan kontraksi rahim berkurang.
4.2.2. Proses Pijat Oksitosin Dapat Meningkatkan Produksi ASI Pada Ibu Pasca
Melahirkan
Sekresi ASI dipengaruhi dua hal, yaitu produksi air susu ibu yang dipengaruhi
hormone prolaktin, dan pengeluaran ASI yang dipengaruhi hormon oksitosin.
Hormon oksitosin keluar dengan merangsang puting susu dengan menghisap atau
dengan memijat tulang belakang ibu. Pijat tulang belakang membuat ibu lebih rileks,
damai, dan mengurangi rasa nyeri akibat kontraksi uterus dan ibu lebih mencintai
bayinya (Juwariah et al., 2020). Melalui pijatan tersebut pelepasan hormon kortisol
dapay berkurang (hormon yang dilepaskan dalam tubuh saat sedang stress) sehingga
tidak mengganggu fungsi kedua hormon tersebut.
Secara fisiologis, pijat oksitosin pada neurotransmitter merangsang medulla
oblongata mengirim pesan menuju hypotalamos di hipofisis posterior, yang
menyebabkan refleks let down melepaskan hormon oksitosin di dalam darah,
menyebabkan ASI keluar di payudara. Hal ini sesuai dengan penelitian Triansyah et al
(2021) bahwa pijat oksitosin berpengaruh terhadap sangat baik terhadap peningkatan
produksi ASI di Puskesmas Lawanga Kabupaten Poso.
15
Hasil penelitian Resna Litasari (2018) juga menyatakan bahwa terjadi
peningkatan produksi ASI pada kelompok perlakuan (kelompok yang mendapat pijat
oksitosin) dapat memberikan efek rilaksasi pada ibu, secara tidak langsung dapat
merangsang hormon oksitosin. Stimulasi oksitosin menyebabkan kontraksi sel-sel
mioepitel yang mengelilingi alveoli di kelenjar mamae. Kontraksi sel ini
menyebabkan ASI keluar melewati ductus dan juga masuk ke sinus laktiferus. Refleks
let down bisa dirasa seperti sensasi kesemutan. Kolostrum yang menetes ialah tanda
aktifnya refleks let down atau relfeks oksitosin.
Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang dikemukakan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa pijat oksitosin memiliki manfaat yang besar untuk mengatasi
ketidak lancaran ASI karena adanya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin yang
sangat berperan penting dalam kelancaran produksi dan pengeluaran ASI. Hal ini
ditunjang dengan hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan
produksiASI setelah diberikan intervensi pijatan oksitosin.

16
BAB 5
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi analisa dari 15 artikel dapat di ketahui bahwa pemberian pijat
oksitosin dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu postpartum.

5.2. Saran
Diharapkan makalah literatur review ini dapat menambah pengetahuan terutama bagi
perawat dalam melakukan asuhan keperawatan di masyarakat, sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ade Triansyaha, Stangb, Indarc, Apik Indartyd, Muh. Tahird, Muh Sabire, Rosmala Nurf,
Muhammad Basir-Cyiog, Mahfudzg, Alam Ansharyg, Muhammad Rusydih.
2021. The Effect Of Oxytocin Massage And Breast Care On The Increased
Production Of Breast Milk Of Breastfeeding Mothers In The Working Area Of
The Public Health Center Of Lawanga Of Poso District. Gac Sanit.
2021;35(S2):S168–S170.
Apreliasari, H., & Risnawati. (2020). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Peningkatan
Produksi Asi. Jika, 5(1), 48–52.
Diniyati, Lidwina Trieleventa Lumruan Sihombing, Enny Susilawati. 2019. Efektivitas
Perawatan Payudara Dan Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran Asi Di
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Pannmed. Vol. 14
No.1 Mei - Agustus 2019.
Doko, T. M., Aristiati, K., & Hadisaputro, S. (2019). Pengaruh Pijat Oksitosin Oleh Suami
Terhadap Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Nifas. Jurnal Keperawatan
Silampari, 2(2), 66–86.
Hayati, N., & Rumapea, J. P. (2022). Hubungan Inisiasi Menyusui Dini (Imd) Dengan
Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Postpartum Di Posyandu Desa Bangun Sari
Baru Tanjung Morawa Tahun 2021.
Kemenkes, Ri. (2020). Profil Kesehatan Indonesia. Indofatin.
Muslimah, A., Laili, F., & Saidah, H. (2020). Pengaruh Pemberian Kombinasi Perawatan
Payudara Dan Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Postpartum. Jurnal
Mahasiwa Kesehatan, 1(2), 87–94.
Nurainun, E., & Susilowati, E. (2021). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada
Ibu Nifas : Literature Review. Jurnal Kebidanan Khatulistiwa, 7(1), 20–26.
Priharyanti Wulandari, Menik Kustriyani, Khusnul Aini. 2018. Peningkatan Produksi Asi Ibu
Post Partum Melalui Tindakan Pijat Oksitosin. Jurnal Ilmiah Keperawatan
Indonesia. Vol 2, No 1, 2018.
Resna Litasari, Yeni Mahwati, Adjat Sedjati Rasyad. 2018. The Effect Of Oxytocin Massage
On The Expenditure And Production Of Breast Milk In Public Mother. Jurnal
Stikes Muhammadiyah Ciamis : Jurnal Kesehatan. Volume 5, Nomor 2, Agustus
2018.

18
Ridawati Sulaeman, Putu Lina, Masadah, Dewi Purnamawati. 2018. Pengaruh Pijat Oksitosin
Terhadap Pengeluaran Asi Pada Ibu Postpartum Primipara. Jurnal Kesehatan
Prima. Volume 13 No. 1, Februari 2019.
Susanti, D., Windari, A. P., & Niak, I. (2021). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi
Asi(Air Susu Ibu) Pada Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja Puskesmas Namlea
Kabupaten Buru. 2-Trik: Tunas-Tunas Riset Kesehatan, 11(2), 84–86.
Triansyah, A., Stang, Indar, Indarty, A., Tahir, M., Sabir, M., Nur, R., Basir-Cyio, M.,
Mahfudz, Anshary, A., & Rusydi, M. (2021). The Effect Of Oxytocin Massage
And Breast Care On The Increased Production Of Breast Milk Of Breastfeeding
Mothers In The Working Area Of The Public Health Center Of Lawanga Of Poso
District. Gaceta Sanitaria, 35, S168–S170.
Vivian, D. (2018). Asuhan Neonatus Dan Anak Balita. Salemba Medika.
Wulandari, P., Kustriyani, M., Aini, K., & Studi Ners Stikes Widya Husada Semarang Jl
Subali Raya No, P. (2018). Peningkatan Produksi Asi Ibu Post Partum Melalui
Tindakan Pijat Oksitosin. Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia, 2(1), 33–49.

19
Lampiran 1

20
21
22
Lampiran 2
CRITICAL APPRAISAL CHECKLIST STUDI QUASI EXPERIMENTAL

Judul: Efektivitas Perawatan Payudara Dan Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran Asi Di
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2019
REVIEWER: Puji TANGGAL: -
AUTHOR: Diniyati et al TAHUN:2019 KODE:

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK JELAS TIDAK BERLAKU


1 Apakah jelas dalam studi ini apa penyebab dan apa
efek (tidak ada kebingungan tentang variabel mana V
yang lebih dahulu?)
2 Apakah partisipan dalam studi ini sebanding atau
V
serupa?
3 Apakah partisipan yang dibandingkan menerima
perlakuan yang sama atau serupa, dibanding dengan V
paparan atau intervensi?
4 Apakah ada kelompok kontrol? V
5 Apakah ada beberapa pengukuran dari outcome
sebelum dan setelah intervensi (Pre dan V
postintervensi) ?
6 Apakah follow up lengkap dan jika tidak apakah
perbedaan antara kelompok dalam follow up V
dideskripsikan dan dianalisis?
7 Apakah outcome dari partisipan yang dibandingkan
V
diukur dengan cara yang sama?
8 Apakah outcome diukur secara reliabel? V
9 Apakah analisis statistik yang digunakan sesuai? V

Penilaian Keseluruhan : Benar


Inklusi : Sesuai
Eksklusi : Tidak Sesuai
Indi Lanjutan : Journal telah sesuai dengan critical appraisal.

23

Anda mungkin juga menyukai