Anda di halaman 1dari 5

LP PJB NEONATURUM

1. DEFINISI
Penyakit jantung bawaan (congenital heart disease) atau terkadang disebut juga
penyakit jantung kongenital adalah suatu spektrum abnormalitas struktural jantung yang
terjadi sebelum kelahiran. Kondisi ini terjadi akibat perkembangan jantung fetus yang
abnormal, tetapi tidak termasuk penyakit herediter yang memiliki manifestasi kardiak seperti
sindrom Marfan atau kardiomiopati hipertrofik. (Stout KK, Daniels CJ, Aboulhosn JA, et al.
2018).
Penyakit jantung bawaan adalah cacat atau masalah pada struktur jantung yang ada
sejak lahir. Seperti adanya lubang pada dinding jantung, masalah dengan pembuluh darah,
dan masalah pada katup jantung. (Rizal Fadli, 2023).
Dapat disimpulkan kalau Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah kelainan pada
struktur dan fungsi jantung yang ditemukan sejak bayi dilahirkan. Kelainan ini terjadi pada
saat janin berkembang dalam kandungan.
Selain itu, penyakit jantung bawaan juga dapat diklasifikasikan menjadi penyakit
jantung sianotik dan asianotik. Penyakit jantung bawaan sianotik ditandai dengan adanya
hubungan pirau yang membuat darah mengalir dari bilik jantung kanan ke bilik jantung kiri.
Sebaliknya, penyakit jantung bawaan asianotik ditandai dengan hubungan pirau yang
membuat darah mengalir dari bilik kiri ke bilik kanan. (Regina, 2020).

2. ETIOLOGI
Penyakit jantung bawaan terjadi sebagai akibat dari masalah perkembangan awal pada
struktur jantung. Cacat biasanya mengganggu aliran normal darah melalui jantung, yang
dapat mempengaruhi pernapasan (Alfaria, 2021).
Penyebab terjadinya PJB belum diketahui dengan pasti. Kebanyakan ahli menduga
timbulnya PJB pada bayi-bayi baru lahir disebabkan oleh gabungan beberapa faktor,
diantaranya:
 Infeksi virus rubella (salah satu komponen agen penyebab kelainan bawaan pada janin
yang sering disebut dengan TORCH) pada saat kehamilan.
 Bayi terlahir dengan down syndrome.
 Penyakit gula pada saat kehamilan
 Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol selama hamil
 Konsumsi obat tertentu seperti asam retinoat untuk pengobatan jerawat
 Faktor genetik atau keturunan. Faktor keturunan dapat dilihat apabila saudara
kandung atau orang tua dari bayi yang menderita PJB juga memiliki kelainan yang
sama.
Etiologi penyakit jantung bawaan umumnya bersifat multifaktorial. Faktor lingkungan
dan genetika dilaporkan sama-sama berperan, tetapi sering kali etiologi tidak bisa ditegakkan
secara pasti. Hanya sekitar 20% kasus disebabkan oleh abnormalitas kromosom, kelainan
genetika, dan pengaruh lingkungan yang jelas. (Regina, 2020).
3. TANDA DAN GEJALA
Di dalam tulisan Rizal Fadli (2023), kelainan jantung bawaan biasa di temukan saat
melakukan USG kehamilan. Namun, dalam beberapa kasus, gejala cacat jantung bawaan
mungkin tidak muncul sampai bayi terlahir. Adapun gejala dan ciri-ciri penyakit jantung
bawaan pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut:
 Bibir, kulit, jari tangan, dan kaki kebiruan
 Sesak napas atau kesulitan bernapas
 Kesulitan makan
 Berat badan lahir rendah
 Sakit dada
 Pertumbuhan tertunda
Dalam kasus lain, gejala cacat jantung bawaan mungkin tidak muncul sampai
bertahun-tahun setelah lahir. Setelah gejala berkembang, gejala mungkin termasuk:
 Irama jantung yang tidak normal
 Anak sering pusing
 Kesulitan bernapas
 Mudah pingsan
 Pembengkakan
 Kelelahan

4. PATHWAY
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Di dalam tulisan Rizal Fadli (2023), penyakit jantung bawaan terdeteksi sebelum bayi
lahir. Jika dokter menemukan sesuatu yang tidak biasa selama USG prenatal rutin, Ibu dan
janin mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Misalnya, ekokardiogram janin
menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung janin. Cacat jantung lainnya
dapat terjadi segera setelah bayi lahir. Misalnya, penyakit jantung bawaan sianotik, sering
terdeteksi dengan oksimetri nadi. Namun terkadang, penyakit jantung bawaan tidak
terdiagnosis sampai di kemudian hari.
Beberapa tes yang dapat membantu mendiagnosis penyakit ini pada bayi baru lahir,
anak-anak, atau orang dewasa meliputi:
 Pemeriksaan fisik:  Selama pemeriksaan, dokter akan mendengarkan jantung untuk
mendeteksi suara yang tidak normal.
 Rontgen dada: Untuk mengambil gambar bagian dalam dada, dan menemukan
adanya kelainan struktural.
 Elektrokardiogram: Untuk mengukur aktivitas listrik jantung.
 Ekokardiogram: Menggunakan ultrasonografi untuk membuat gambar katup dan
bilik jantung.
 Kateterisasi jantung: Untuk mengetahui seberapa baik jantung memompa dan
mengedarkan darah. Ini juga disebut kateterisasi jantung atau angiografi koroner.
 Magnetic resonance imaging (MRI): Untuk membuat gambar detail jantung.

6. PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan penyakit jantung bawaan adalah tata laksana korektif.
Koreksi dapat dilakukan dengan pembedahan. Namun, sebagian kasus minor dapat
mengalami koreksi sendiri seiring pertambahan usia. Tata laksana medikamentosa bertujuan
untuk mengurangi beban jantung dan menurunkan resistensi paru (Regina, 2020).
Beberapa kasus penyakit jantung bawaan dapat sembuh sendiri. Ada yang tidak
memerlukan perawatan apa pun, dan ada pula yang lain harus dirawat segera setelah lahir.
Beberapa perawatan untuk penyakit ini antara lain:
 Prosedur kateter untuk menempatkan plug ke dalam cacat pada jantung.
 Obat untuk membantu jantung bekerja lebih efisien atau untuk mengatur
tekanan darah.
 Prosedur non-bedah untuk menutup cacat jantung menggunakan alat penutup.
 Terapi oksigen, untuk memberikan kadar oksigen lebih tinggi daripada udara
ruangan normal.
 Prostaglandin E1, yang melemaskan otot polos jantung dan dapat membuka
duktus arteriosus (pembuluh darah yang biasanya tertutup setelah lahir), untuk
membantu memberikan sirkulasi yang dibutuhkan.
 Operasi untuk memperbaiki cacat, membuka aliran darah atau mengalihkan
darah.
 Transplantasi jantung, dalam kasus yang parah. (Rizal Fadli, 2023).
Menurut SDKI, SLKI, dan SIKI keperawatan (2019), penanganan keperawatan nya
harus sesuai dengan diagnosa keperawatan yaitu:
 Gangguan Pertukaran Gas

 Pola Nafas Tidak Efektif


DAFTAR PUSTAKA

Alfaria.E.R.P. 2021. Penyakit Jantung Bawaan Bayi Baru Lahir. MitraKeluarga.


https://www.mitrakeluarga.com/artikel/artikel-kesehatan/seberapa-jauhkah-
anda-mengenal-penyakit-jantung-bawaan-khususnya-pada-bayi-baru-lahir-
3
Regina.P.A. 2020. Penyakit Jantung Bawaan. AloMedika.
https://www.alomedika.com/penyakit/kardiologi/penyakit-jantung-
kongenital
Rizal.F.2023. Penyakit Jantung Bawaan. HaloDoc.
https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-jantung-bawaan
Stout KK, Daniels CJ, Aboulhosn JA, et al. 2018 AHA/ACC Guideline for the
Management of Adults With Congenital Heart Disease: Executive Summary:
A Report of the American College of Cardiology/American Heart
Association Task Force on Clinical Practice Guidelines. J Am Coll Cardiol.
2019 Apr 2;73(12):1494-1563. doi: 10.1016/j.jacc.2018.08.1028.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : PPNI.

Anda mungkin juga menyukai