DOSEN PEMBIMBING:
PURWATI, S.Pd., MAP.
DISUSUN OLEH :
A. DEFINISI
Congenital heart disease (CHD) atau penyakit jantung Congenital adalah kelainan
yang sudah ada sejak bayi lahir, jadi kelainan tersebut terjadi sebelum bayi lahir, tetapi
kelainan jantung bawaan ini tidak selalu memberi gejala segera setelah bayi lahir,
tidak jarang kelainan tersebut baru ditemukan setelah pasien berumur beberapa bulan
bahkan beberapa tahun.
Penyakit jantung bawaan adalah kelainan struktur dan fungsi jantung yang ditemukan
sejak bayi dilahirkan. Kelainan ini terjadi pada saat janin berkembang dalam
kandungan.Penyakit jantung bawaan yang paling banyak ditemukan adalah kelainan
pada septum bilik jantung atau dikenal dengan sebutan ventricular septal defect (VSD)
dan diikuti oleh kelainan pada septum serambi jantung atau lebih dikenal dengan
namaAtrial Septal Defect (ASD).
Kelainan kongenital merupakan wujud semasa atau sebelum kelahiran atau semasa
dalam kandungan dan termasuk di dalamnya ialah kelainan jantung. Penyakit jantung
bawaan (PJB) atau penyakit jantung kongenital merupakan abnormalitas dari struktur
dan fungsi sirkulasi jantung pada semasa kelahiran. Malformasi kardiovaskuler
kongenital tersebut berasal dari kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase
awal perkembangan janin (Roebiono, 2008).
B. ETIOLOGI
Pada sebagian besar kasus, penyebab dari PJB ini tidak diketahui (Sastroasmoro,
2014). Beberapa faktor yang dapat menyebabkan PJB ini adalah faktor genetik,
lingkungan dan prenatal.
1. Faktor genetik, hal yang penting kita perhatikan adalah adanya riwayat keluarga
yang menderita penyakit jantung, seperti :
a. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
b. Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
c. Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
Hal lain yang juga berhubungan adalah adanya kenyataan bahwa sekitar 10%
penderita PJB mempunyai penyimpangan pada kromosom, misalnya pada
Sindroma Down (Fachri, 2007).
2. Faktor Prenatal:
3. Faktor lingkungan
a. Paparan lingkungan yang tidak baik, misalnya menghirup asap rokok.
b. Rubella, infeksi virus ini pada kehamilan trimester pertama, akan
menyebabkan penyakit jantung bawaan.
c. Diabetes, bayi yang dilahirkan dari seorang ibu yang menderita
diabetes tidak terkontrol mempunyai risiko sekitar 3-5% untuk
mengalami penyakit jantung bawaan
d. Alkohol, seorang ibu yang alkoholik mempunyai insiden sekitar 25-
30% untuk mendapatkan bayi dengan penyakit jantung bawaan
e. Ectasy dan obat-obat lain, seperti diazepam, corticosteroid,
phenothiazin, dan kokain akan meningkatkan insiden penyakit jantung
bawaan (Indriwanto, 2007).
D. PATOFISIOLOGI
Kelainan jantung congenital menyebabkan dua perubahan hemodinamik utama.
Shunting atau percampuran darah arteri dari vena serta perubahan aliran darah
pulmonal dan tekana darah.Normalnya tekanan pada jantu ng kanan lebih besara
daripada sirkulasi pulmonal. Shunting terjadi apabila darah mengalir melalui lubang
pulmonal pada jantung sehat dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang
bertekanan rendah, menyebabkan darah yang teroksigenasi mengalir ke dalam
sirkulasi sistemik.
Aliran darah pulmonal dan tekanan darah meningkat bila ada keterlambatan
penipiosan normal serabut otot lunak pada arteriola pulmonal sewaktu lahir.Penebalan
vascular meningkatkan resistensi sirkulasi pulmonal, aliran darah pulmonal dapat
melampaui sirkulasi sistemik dan aliran darah bergerak dari kanan ke kiri.
Perubahan pada aliran darah, percampuran darah vena dan arteri, serta kenaikan
tekanan pulmonal akan meningkatkan kerja jantung. Manifestasi dari penyakit jantung
congenital yaitu adanya gagal jantung, perfusi tidak adekuat dan kongesti pulmonal.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Fradinan. (2018). Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Penyakit Jantung Bawaan.
Fakultas Kedokteran Univesitas Brawijaya Malang.