Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PAMERAN SENI KARYA DUA DIMENSI


Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya
Guru pembimbing: I Nengah Puspahita,S.Pd.

Disusun oleh:
NI PUTU NIRANJANI (27)
AGUNG SRI PURNAMANINGSIH (01)
NI LUH PUTU ARY ASVINY DEWI (21)
I PUTU RIAN KUSUMA DARMAWAN (16)
I NYOMAN SACA ESA PRAMA SETIA (13)

KELAS XII
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 3
SMA NEGERI SATU PENEBEL
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul PAMERAN KARYA SENI DUA DIMENSI.
Makalah PAMERAN KARYA SENI DUA DIMENSI disusun guna memenuhi tugas I
Nengah Puspahita,S.Pd. pada bidang studi Seni Budaya di SMA N 1 PENEBEL. Selain
itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Pameran Karya Seni.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada I Nengah Puspahita,S.Pd.


selaku guru bidang studi Seni Budaya. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Kami juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

PENYUSUN
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................

BAB I.......................................................................................................................................

PENDAHULUAN...................................................................................................................

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................


1.2 Rumusan masalah...............................................................................................................
1.3 Tujuan penulisan................................................................................................................

BAB II......................................................................................................................................

PEBAHASAN.........................................................................................................................

2.1 Pameran..............................................................................................................................
A. Tujusn...........................................................................................................................
B. Manfaat.........................................................................................................................
C. Fungsi...........................................................................................................................
2.2 Perencanaan Pamersn.........................................................................................................
2.3 Persiapan Pameran.............................................................................................................
2.4 Simbol, Jenis, Fungsi, dan Nilai Estetis............................................................................

BAB III....................................................................................................................................

PENUTUP...............................................................................................................................

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
BAB 1
(PENDAHULUAN)\

1.1 Latar Belakang

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia, pameran adalah salah satu bentuk penyajian karya seni rupa agar dapat
berkomunikasi dengan pengunjung.

Makna komunikasi di sini berarti karya-karya seni rupa yang dipajang tersaji dengan
baik. Sehingga para pemirsa dapat mengamati karya seni rupa dengan nyaman untuk
mendapatkan pengalaman estetis dan pemahaman nilai-nilai seni yang dipamerkan.

Dalam menyelenggarakan pameran diperlukan pengetahuan manajemen tata pameran


untuk mencapai penyelenggaraan pameran yang baik. Manajemen tata pameran mulai dari
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.

Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan
perupa kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan pameran diharapkan
terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan orang yang
menikmati karya seni (apresiator).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pameran seni?
2. Bagaimana proposal pameran?
3. Apa latar belakang terbentuknya pameran?
4. Bagaimana susunan kepanitiaan pameran?
5. Bagaimana tata cara membuat pameran?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui apa itu pameran
2. Memenuhi tugas seni budaya
3. Mengetahui tata cara pembuatan pameran
4. Mengetahui cara pembuatan proposal pameran
5. Mengetahui susunan kepanitian dalam sebuah pameran
BAB II

(PEMBAHASAN)

2.1 PAMERAN
Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan
sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.[1] Pameran merupakan suatu bentuk dalam
usaha jasa pertemuan, yang mempertemukan antara produsen dan pembeli. Namun
pengertian pameran lebih jauh adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu
produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display
produk kepada calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu
adalah: show, exhibition, expo, pekan raya, fair, bazaar, pasar murah.

A. Tujuan
1. Tujuan Komersial
Tujuan pertama dari pameran seni rupa ini adalah komersial atau bisa disebut
dengan penjualan karya seni rupa. Hal ini menjadi tujuan yang paling umum untuk
ditargetkan dalam suatu pameran seni rupa. Menjual karya seni rupa tidaklah
mudah, terutama jika karya tersebut berupa eksperimental. Maka dari itu, menjual
karya seni rupa membutuhkan strategi yang bagus, salah satunya adalah dengan
melibatkan pameran yang sukses.
2. Tujuan Sosial dan Kemanusiaan
Tujuan berikutnya dari kegiatan pameran seni rupa adalah untuk kepentingan sosial
dan kemanusiaan. Hasil dari penjualan karya seni rupa dapat disumbangkan kepada
yang membutuhkan. Namun, bisa saja pameran tidak melakukan penjualan sama
sekali karena hanya ingin menyuarakan isu sosial dan kemanusiaan yang sedang
hangat dibicarakan, misalnya seperti HAM, kerusakan alam, kesetaraan gender, dan
lain sebagainya.
3. Tujuan Pendidikan
Tujuan terakhir dari pameran seni rupa adalah untuk pendidikan.
Kegiatan pameran bisa dijadikan untuk menyebarkan pengetahuan dan wawasan
seni untuk kemajuan seni itu sendiri. Pameran yang berjalan dengan baik bisa
memberikan dampak yang lebih luas di berbagai aspek lainnya, salah satunya
adalah regenerasi seniman di masa mendatang.

B. Manfaat
Selain memiliki tujuan, pameran seni rupa juga memiliki beberapa manfaat yang bisa
diperoleh baik untuk penyelenggara maupun pengunjung pameran.
Berikut adalah beberapa manfaat dari kegiatan pameran seni rupa.
a. Menumbuhkan dan menambah kemampuan apresi kemampuan terhadap karya seni.
b. Sebagai sarana promosi
c. Dapat melatih diri untuk bekerja sama dengan orang lain
d. Dapat melatih sikap mandiri dan tanggung jawab
e. Dapat membangkitkan motivasi dalam berkarya seni
f. Dapat menghilangkan stress dan kejenuhan
C. Fungsi
Kegiatan pameran seni rupa memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
1. Sarana Edukasi
Pameran seni rupa memiliki nilai edukatif di dalamnya yang dapat mendidik masyarakat
tentang sebuah keindahan dari seni budaya. Selain itu, kegiatan ini juga dapat dijadikan
sebagai sarana pendidikan bagi para pelajar.
2. Sarana Apresiasi
Fungsi kedua adalah sebagai media masyarakat dalam menilai, menghargai, memahami,
serta menikmati hasil karya seni rupa para seniman. Hal ini akan memberikan dampak
positif bagi para seniman agar lebih aktif lagi dalam berkarya.
3. Sarana Prestasi
Pameran seni rupa dapat dijadikan sebagai ajang kompetisi untuk para seniman.
Melalui karya seni yang dipamerkan, masyarakat akan tahu bagaimana kreativitas sang
seniman dalam membuat sebuah karya seni.
4. Sarana Rekreasi
Pameran seni rupa dapat dijadikan sebagai tempat refreshing untuk menyegarkan pikiran.
Melihat beragam karya seni rupa yang ditampilkan di galeri dapat membuatmu merasakan
sesuatu yang baru dan indah, sehingga bisa dijadikan sebagai alternatif selain tempat
wisata.

2.2 Perencanaan Pameran


Tahap awal dari penyelenggaraan suatu pameran seni rupa adalah tahap perencanaan.
Pada tahap ini disusun suatu rencana kegiatan pameran secara sistematis dan logis.
Rencana kegiatan pameran meliputi berbagai aspek yang perlu diperhatikan seperti tujuan,
tema, materi, kepanitiaan, tempat, waktu, dan agenda kegiatan pameran.
1. Menetapkan Tujuan Pameran. Sebuah kegiatan pasti memiliki tujuan, begitu juga
dengan pameran. Langkah pertama dalam penyelenggaraan pameran adalah
menetapkan tujuan pameran. Tujuan pameran adalah menggalang dana yang bersifat
komersial, sosial, atau kemanusiaan.
2. Menentukan Teman Pameran. Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya
menentukan tema pameran. Tema ini dirumuskan untuk memperjelas tujuan atau misi
pameran yang akan dicapai.Tema adalah suatu target yang ingin dicapai dalam suatu
pelaksanaan pameran. Dalam menentukan tema biasanya disesuaikan dengan peristiwa
monumental yang melatarbelakangi pelaksanaan pameran, misalnya pameran
dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional.
3. Menyusun Kepanitiaan Pameran. Setelah rumusan tujuan dan tema telah ditetapkan,
langkah berikutnya menyusun kepanitiaan pameran. Perencanaan pameran tidak bisa
lepas dari sumber daya manusia dalam hal ini kepanitiaan. Penyusunan struktur
organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan
kondisi. Panitia yang terbentuk membuat proposal kegiatan pameran dan merapatkan
hal-hal yang perlu disiapkan, pelaksanaan pameran, hingga evaluasi pascapameran.
Dalam kepanitiaan ini diharapkan dapat terjalin kebersamaan dan rasa tanggung jawab.
4. Menentukan Waktu dan Tempat Pameran. Penentuan waktu dan tempat dengan
mempertimbangkan kelancaran perencanaan serta antusiasme pengunjung, misalnya
pameran di sekolah hendaknya dipilih waktu pelaksanaan yang tidak menganggu
kegiatan belajar dan dapat disaksikan seluruh warga sekolah. Penentuan tempat
mempertimbangkan jarak, luas, atau kondisi ruangan yang memadai untuk
melaksanakan pameran.
5. Menyusun Agenda Kegiatan Pameran. Agenda kegiatan dibuat dengan tujuan
memberikan penjelasan waktu pelaksanaan kepada semua pihak yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan disusun dalam sebuah tabel dengan
mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu,
dan tanggal).
6. Menyusun Proposal Kegiatan. Proposal kegiatan sangat penting karena sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan pameran. Setelah itu, proposal digunakan untuk
mencari dana dari berbagai pihak (sponsorchip), serta untuk membantuk kelancaran
penyelenggaraan pameran. Sistematika isi proposal secara umum mencakup latar
belakang, tema, nama kegiatan, landasan/dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan,
susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dan lain-lain.
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN

PROPOSAL PAMERAN
“ART OF CULTURE FESTIVAL”

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun


kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun
1945. Budaya Indonesia dapat juga diartikan bahwa Indonesia memiliki beragam suku
bangsa dan budaya yang beragam seperti tarian daerah, pakaian adat, dan rumah adat.
[1]
Budaya Indonesia tidak hanya mencakup budaya asli bumiputera, tetapi juga mencakup
budaya-budaya pribumi yang mendapat pengaruh budaya Tionghoa, Arab, India, dan
Eropa.
Seni lukis adalah seni menggambarkan objek-objek berupa pemandangan alam, tumbuhan,
binatang, manusia, benda di alam, untuk menimbulkan perasaan keindahan. Seni lukis
daerah mengandung nilai-nilai budaya yang berkembang di suatu daerah. Ciri-ciri seni
lukis daerah bersifat kedaerahan, corak dan motifnya dipengaruhi oleh kondisi fisik atau
geografis suatu daerah, dan dipengaruhi oleh corak seni tradisional masyarakat setempat.
II. Tujuan Kegiatan
1. Melestarikan budaya budaya nusantara
2. Mengembangkan minat siswa di bidang seni lukis
3. Mengembangkan kreatifitas remaja untuk melestarikan budaya nusantara

ISI PROPOSAL

I. TEMA
Dalam kegiatan kali ini kami mengangkat tema “Melestarikan seni budaya nusantara lewat
media dua dimens.”
II. JENIS KARYA
Jenis karya yang akan ditampilkan dalam pameran karya seni rupa kali ini adalah karya
seni rupa dua dimensi. Karya yang dipamerkan, kami peroleh dari siswa siswi berbakat
SMA/MA/SMK/SEDERAJAT Bali. Kami mengkhususkan untuk tema dalam lukisan
ialah NUSANTARA. Budaya dan kultur di nusantara tiada habisnya. Kami ingin
menunjukan seni dan budaya nusantara lewat lukisan yang dibuat oleh generasi muda
nusantara daerah Bali.
III. WAKTU DAN TEMPAT
Hari :Jumat
Tanggal : 7 September 2029
Waktu : 14.00 – 21.00 WITA
Tempat : ART CENTER, DENPASAR, BALI
IV. KEPANITIAAN
NO SUSUNAN PANITIA NAMA
1 PEMBIMBING
2 KETUA NI PUTU NIRANJANI
3 WAKIL KETUA AGUNG SRI PURNAMANINGSIHH
4 SEKRETARIS NI LUH PUTU ARY ASVINI DEWI
5 BENDAHARA I PUTU RIAN KUSUMA DARMAWAN
6 SEKSI PENYELEKSI I NYOMAN SACA ESA PRAMA SETIA
7 SEKSI USAHA I PUTU KHRISNA ADI WIRA PUTRA
8 SEKSI PUBLIKASI DAN NI MADE SHIRLEY JESSICA LODGE
HUMAS
9 SEKSI DEKORASI LUH MADE AYU PUTRI MAHAYANTI
10 SEKSI AKOMODASI I KADEK KURNIA DWI ANDIKA PUTRA
11 SEKSI OPRASIONAL KOMANG JELITA PRADNYA DEWI
12 SEKSI KEAMANAN I MADE ARI ARDANA PUTRA
13 SEKSI PPPK NI WAYAN RANTI PRATIWI

V. AGENDA KEGIATAN
Susunan Acara Pameran Seni Dua Dimensi
SMA NEGERI 1 PENEBEL
HARI/ WAKTU
ACARA PELAKSANA
TANGGAL PEALKASAAN
Jumat, 7 14.00-14.10 Pembukaan Pembawa acara/MC
September Menyanyikan lagu indonesia
14.10-14.15 Seluruh hadirin
2029 raya
14.15-14.20 Pembacaan doa Petugas
14.20-14.30 Tari sambutan sekar jempiring Penari
14.30-14.40 Sambutan ketua pelaksana Niranjani
HARI/ WAKTU
ACARA PELAKSANA
TANGGAL PEALKASAAN
14.40-14.50 Sambutan guru pembimbing Bapak Puspahita
14.50-15.00 Sambutan kepala sekolah Kepala sekolah
Lomba fashion show busana Peserta
15.00-15.30
batik SMA/SMK/sederajat
Drama musikal Siswa/Siswi SMA
15.30-16.00
“Gelombang Samudra” Negeri 1 Penebel
Peserta
16.00-16.10 Tari kolaborasi nusantara
SMA/SMK/sederajat
16.10-16.40 Tour bersama Seluruh hadirin
16.40-selesai Penutupan acara MC

DENAH RUANGAN PAMERAN SENI RUPA


PENUTUP
Demikianlah proposal kegiatan ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan
partisipasinya dari seluruh anggota kepanitiaan. Semoga acara kegiatan Pameran Seni
Rupa ini berjalan baik dan dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas
perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih.
PROPOSAL

KEGIATAN PAMERAN SENI RUPA SMA NEGERI 1 PENEBEL Th.2029

Penebel, 17 Maret 2029

Ketua Panitia Sekretaris

Ni Putu Niranjani Ni Luh Putu Ary Asviny Dewi

Mengetahui:

Kepala Sekolah Guru Pembimbing

I Wayan Suastana, S.Pd. I Nengah Puspahita,S.Pd.


II.3 Persiapan Pameran
Setelah melakukan serangkaian perencanaan kegiatan pameran, selanjutnya
mempersiapkan (pelaksanaan) pameran yaitu menyiapkan dan memilih karya serta
menyiapkan ruang pameran.

1. Mengumpulkan dan Memilih Karya Seni Rupa


Setelah dikumpulkan, karya yang akan dipamerkan akan dipilih dan diseleksi. Teknik
pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas karya (yang layak untuk
dipamerkan), jenis karya (karya dua dimensi atau tiga dimensi), ukuran, dan kriteria
lain sesuai ketentuan panitia pameran.
Jenis karya yang dipamerkan ini dapat ditentukan satu jenis karya saja atau campuran
dari berbagai jenis. Penentuan jenis karya ini akan memengaruhi perlengkap pameran
yang harus disediakan.

2. Menyiapkan Ruang Pameran


Penyelanggaran pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan prasaranan), seperti
ruangan, meja, buku tamu, buku pesan, dan kesan, panel (penyekat ruangan), lampu
sorot, sound system, serta poster. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ruang
pameran yaitu sebagai berikut.
a) Ruang pameran ditata agar dapat memberikan kenyamanan kepada pengunjung.
b) Usahakan komunikasi antara pengunjung dan penyelenggara pameran dapat
berjalan dengan baik.
c) Jalur lalu lintas dalam ruang pameran diatur dan diusahakan satu arah dengan
membedakan antara pintu masuk dan pintu keluar.
d) Karya yang dipamerkan disusun secara menarik (artistik) dan mudah dilihat
sehingga pengunjung dapat menikmatinya serta mangapresiasi karya tersebut.

4. Laporan Kegiatan Pameran


Setelah kegiatan pameran berakhir, panitia harus menyusun laporan kegiatan pameran
secara tertulis.Laporan dibuat sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai
pihak yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan di sekolah.
II.4 Simbol, Jenis, Fungsi, dan Nilai Estetis

1. Simbol

simbol itu berasal dari kata symbolos (Bahasa Yunani) yang memiliki arti

tanda yang menjelaskan suatu hal kepada seseorang. Simbol yang dimaksud

disini adalah makna yang terdapat pada karya seni rupa dua dimensi

maupun tiga dimensi. Simbol dapat terlihat dan melekat pada bentuk

objeknya atau dari unsur-unsur yang membentuknya. Simbol pada objeknya

adalah bentuk dari objek yang dijadikan suatu tema.

2. Jenis

Karya seni sangat beraneka ragam. Walaupun demikian karya yang

beraneka ragam ini dapat dikelompokan atu dikategorikan sesuai dengan

jenisnya berdasarkan kesamaan karakteristik yang dimilikinya.

3. Fungsi

Jenis karya sni rupa pada dasarnya dikategorikan berdasarkan fungsinya.

Dengan memahami pengkategorian karya berdasarkan fungsinya

memudahkan melakukan apresiasi dan kritik terhadap karya seni rupa

tersebut. Berdasarkan fungsinya karya seni rupa dikelompokan menjadi

karya seni murni dan karya seni terapan.

4. Nilai Estetis

Nilai estetis secara umum dapat dimaknai sebagai nilai keindahan dari

sebuah karya seni rupa. Nilai estetis atau nilai keindahan ini dilihat

berdasarkan unsur-unsur rupa yang terdapat pada sebuah karya seni dan

prinsip-prinsip penataannya. Unsur-unsur sebuah karya seni rupa misalnya

warna, bangun, bidang, tekstur, garis, dan sebagainya.


BAB III

(PENUTUP)

3.1 Kesimpulan

Karya seni adalah cerminan dari pada pengamatan dan perasaan

senimannya. Karena seni merupakan ekspresi seniman, maka hasilnya

mestilahtidak saja dinikmati dirinya, oleh karena itu seni harus pula dinikmati oleh

orang lain.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai karya seni rupa dua

dimensi, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya.

Saya banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan

kritik dan saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini dan

penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini

berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca.


NI PUTU NIRANJANI
27
“Sasana malam dekat danau, dengan sinar
bulan penuh”
I NYOMAN SACA ESA PRAMA SETIA
13
“Hangatnya senja dekat danau”
AGUNG SRI PURNAMANINGSIH
01
“Gadis kecil jepit merah muda”
NI LUH PUTU ARY ASVINY DEWI
21
“Mawar di musim dingin”
I PUTU RIAN KUSUMA DARMAWAN
16
“Gadis musim dingin”

Anda mungkin juga menyukai