Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun makalah
“PERAN PELAJAR,MAHASISWA DAN PEMUDA DALAM PERUBAHAN
POLITIK DAN KETATANEGARAAN INDONESIA” dengan baik.Makalah
ini berisi tentang materi peran pemuda dalam perubahan politik dan ketatanegaraan
Indonesia.

Makalah ini saya susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu saya sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya
yang telah diberikan.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa Materi Makalah ini masih
jauh dari kata sempurna.

Sehingga saya selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan praktik ini dapat
memberikan manfaat untuk para pembaca khususnya, dan masyarakat Indonesia
umumnya..
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................

1.1 LATAR BELAKANG..................................................................


1.2 TUJUAN PELAKSANAAN.........................................................
1.3 MANFAAT PELAKSANAAN....................................................
BAB II.............................................................................................................

A.PENGERTIAN PEMUDA DAN PEMERINTAHAN ORDE BARU

2.1 PENGERTIAN PEMUDA............................................................


2.2 PENGERTIAN PEMERINTAHAN ORDE BARU.....................

BAB III...........................................................................................................

B. SEJARAH GERAKAN MAHASISWA DALAM PERUBAHAN DI


INDONESIA

3.1 PRA KEMERDEKAAN HINGGA KEMERDEKAAN..............


3.2 MASA PASCA KEMERDEKAAN DAN ORDE LAMA...........
3.3 ERA REFORMASI.......................................................................

BAB IV...........................................................................................................

4.1 DAFTAR PUSTAKA...................................................................


BAB I

1.1 LATAR BELAKANG

Pemuda dan mahasiswa adalah kumpulan orang-orang yang memiliki semangat


jiwa muda, kreatif, berpikir kritis dan punya ide yang visioner. Kaum
pelajar/mahasiswa sering disebut sebagai kaum intelektual, pemuda penerus
bangsa yang mana masa depan negara ada di tangan mereka. Peranan mahasiswa
dan pemuda sangatlah penting dalam suatu bangsa, karena generasi muda adalah
tonggak suatu bangsa atau biasa dibilang kalau mahasiswa dan pelajar itu adalah
calon-calon penerus bangsa. Calon penerus bangsa itu ya kita, kita yang belajar di
sekolah maupun perguruan tinggi.

Menurut Osman Sapta Peran Mahasiswa adalah sebagai berikut: "Tahun 1928
adalah peran pemuda dan mahasiswa. Tahun 1945 peran pemuda. Tahun 1966,
peran mahasiswa. Tahun 1978 peran mahasiswa. Tahun 1998, peran mahasiswa.
Mahasiswa adalah pejuang bangsa. Ini yang sering tidak diungkapkan,"

Didalam perubahan politik dan ketatanegaraan peranan para pemuda ini sangat
dibutuhkan karena mereka adalah orang-orang yang akan meneruskan negara
tercinta kita ini, mereka juga bisa menjadi agen perubahan baik maupun buruk
dalam politik, ketatanegaran, ekonomi dan sosial maka dari itu para guru dan orang
yang telah melewati masa mudanya berusaha membimbing para nak muda ini ke
jalan yang baik agar negara ini bisa berkembang menjadi lebih baik lagi.

Para pemuda ini harus bisa mengisi masa mudanya dengan baik agar bisa menjadi
penerus bangsa yang baik. Para pemuda harus bisa membagi waktu tidak hanya
untuk belajar untuk kepentingan sekolah maupun perguruan tinggi namun mereka
juga harus bisa membagi waktu untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar agar para
pemuda ini bisa menganalisis masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya baik itu
permasalahan politik, permasalahan ekonomi, permasalahan sosial dan yang lain.

Para pemuda ini menjadi Agent of change untuk bangsa Indonesia karena para
pemuda ini sebenarnya memiliki peranan yang sangat besar yaitu menjadi pusat
dari kemajuan bangsa Indonesia. Para pemuda ini juga menjadi Agent of
Devolopment untuk bangsa ini para pemuda di Indonesia memiliki tanggung jawab
yang besar unutk bisa melancarkan dan melaksanakan berbagai macam
pembangunan di berbagai macam bidang. Para pemuda juga menjadi Agent of
Modernization untuk bangsa ini para pemuda memiliki kewajiban untuk mampu
menganalisa perubahan-perubahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Mereka harus bisa menganalisa agar mereka bisa mengontrol perubahan perubahan
yang akan terjadi baik itu perubahan yang kecil maupun perubahan yang besar.

Selain itu pendidikan adalah salah satu pondasi dari peranan pemuda diatas tanpa
adanya pendidikan yang kuat maka para pemuda pasti akan merasa kesusahan
dalam menjalankan peran sebagai penerus bangsa ini. Para pemuda juga harus
memiliki semangat juang yang tinggi dan harus memiliki mental yang gigih agar
para pemuda siap menghadapi tantangan tantangan yang besar dan tantangan-
tantangan ini tidak akan membuat para penerus bangsa kita ini tidak jatuh namun
tetap gigih menghadapi semua perubahan nya.

Para pemuda tidak hanya harus mempersiapkan dirinya sebagai penerus bangsa
tetapi para pemuda ini wajib siap untuk menjadi penerus bangsa ini. Karena para
pemuda ini adalah tolak ukur dari suatu bangsa, jika pemuda yang dihasilkan baik
dan berkualitas maka kita tidak perlu mengkhawatirkan masa depan bangsa kita.
Namun selain harus baik dan berkualitas para pemuda ini juga harus memiliki jiwa
nasionalisme dan jiwa kejujuran yang tinggi. Agar mereka tetap mengikuti dasar
negara kita dan para penerus ini tidak membohongi para rakyatnya nanti saat
mereka memimpin.

Cara menanamkan rasa nasionalisme untuk para pemuda ini sangat banyak. Salah
satu caranya adalah kita bisa memulainya dari OSIS yang berada paling dekat
dengan para pemuda ini. Dari sekolah maupun perguruan tinggi bisa membuat
acara yang menarik pada hari-hari peringatan Indonesia seperti hari R.A.kartini,
Hari kemerdekaan, Hari pancasila, Hari sumpah pemuda dan yang lainnya. Kita
juga bisa mengarahkan para pemuda untuk mematuhi aturan yang berlaku,
menciptakan dan mencintai produk dalam negeri, melakukan aksi nyata dalam
membela negara.

Kita harus bisa membuat para pemuda ini bangga dengan negara Indonesia dengan
mengenalkan budaya yang beragam. Agar mereka bisa menjaga kelestarian
lingkungan agar lingkungan lingkungan Indonesia menjadi lebih bersih dan
terpelihara. Kita juga harus belajar untuk tidak merusak fasilitas umum. Kita juga
harus menciptakan kerukunan ditengah masyarakat yang beragam dengan cara
menghargai perbedaan yang ada, jika ada sesuatu yang berbeda kita bisa
menggunakan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan baik.

Maka dari itu kita sebagai generasi muda kita harus bisa mempersiapkan diri kita
masing-masing agar kita bisa berkarya dan berkontribusi dalam pencapaian-
pencapaian bangsa kita. Selain generasi muda generasi yang telah melewati masa
muda juga wajib turut membantu dan mengarahkan para pemuda ini agar bisa
menjadi penerus bangsa yang tidak hanya berkualitas namun generasi yang jujur
dan pantang menyerah dalam meghadapi masalah-masalah politik, masalah
masalah ekonomi, masalah masalah sosial, dan masalah masalah budaya. Kita
harus mengingat jasa para pahlawan kita yang telah mempertahankan kemerdekaan
dan mempertahankan negara ini hingga detik ini.

Memang jaman ini lebih sulit untuk mempertahankan semua perubahan yang ada
namun kita sebagai penerus bangsa harus terus berusaha agar kita bisa mengikuti
perkembangan politik dan perubahan ketatanegaraan Indonesia

1.2 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

 Memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembacca

1.3MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH

 Pembaca dan penulis menjadi lebih paham dengan materi yang terdapat pada
makalah yang dibuat
BAB II

A. PENGERTIAN PEMUDA DAN PEMERINTAHAN ORDE BARU


2.1 PENGERTIAN PEMUDA
Pemuda merupakan kumpulan orang-orang yang masih muda yang
mempunyai jiwa, semangat, ide, dan pemikiran-pemikiran yang segar dan
visioner yang bisa dipergunakan untuk memajukan bangsa. Jadi, generasi
muda sangatlah penting dalam suatu bangsa, bahkan generasi muda ini bisa
dikatakan sebagai tonggak utama suatu bangsa yang berpengaruh besar
dalam suatu negara dengan aksi-aksi dan pemikiran kritisnya. Yang
dimaksud dengan kumpulan orang muda dalam pengertian in bukan muda
menurut usia saja, yang dimaksud dengan kumpulan orang-orang muda
adalah seseorang yang mash produktif dan mash aktif dalam bidangnya
masing-masing.
Biasanya orang-orang yang dianggap muda adalah mereka yang berumur
kurang dari 40 tahun.
Beberapa Kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan
masyarakat sebagai berikut.
a. Kemurnian idealismenya.
b. Keberanian dan Keterbukaannya dalam menyerap nilal-nilai dan gagasan-
gagasan yang baru.
c. Semangat pengabdiannya.
d. Spontanitas dan dinamikanya.
e. Inovasi dan kreativitasnya.
T. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru.
§. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sika dan
kepribadiannya yang mandiri.
h. Masth langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan
pendapat, sikap, dan tindakannya dengan kenyataan yang ada.

2.2 PENGERTIAN PEMERINTAHAN ORDE BARU

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto


di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang mengarah pada era
pemerintahan Soekarno. Orde Baru dikenal dengan semangat "koreksi total"
atas penyimpangan yang dilakukan Orde Lama olen Soekarno.
Orde Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998.
Moh. Mahfud M. D., seorang Guru Besar Hukum Konstituri
mendeskripsikan bahwa pada masa pemerintahan Orde Baru dulu banvak
identifikasi yang dilekatkan pada kepolitikan Indonesia sebagai negara
nondemokratis seperti statis organis, state corporatism, technocratic military
regime, patrimonialisme Jawa, beambtenstaat, post colonial state,
bureaucratic authoritarian regime (BAR), dan sebagainya. Semua
identifikasi itu menunjuk pada substansi yang sama bahwa pemerintahan
Orde Baru adalah otoriter dan korup.

 Masa Pemerintahan Soeharto


Presiden Soeharto, beliau menjabat Presiden di Indonesia selama 32
Tahun, masa pemerintahan beliau disebut dengan masa Orde Baru, berikut
ini kita akan membahas berbagai kebijakan beliau menjelang akhir
pemerintahannya untuk memperkuat kedudukannya yaitu :

1. Dwi fungsi ABRI


Melalui keputusan Sidang Umum MPR, ditetapkan secara resmi Dwi
Fungsi ABRI sebagai peran ABRI dalam pembangunan bangsa. Dwi Fungsi
adalah suatu doktrin di lingkungan militer Indonesia yang menyebutkan
bahwa TNI memiliki dua tugas, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban
negara serta memegang kekuasaan dan mengatur negara. Dengan peran
ganda ini, militer di izinkan untuk memegang posisi di dalam pemerintahan.
Konsep Dwi Fungsi TNI pertama kali muncul pada tahun 1958 yang
memberikan peluang bagi peranan terbatas TNI didalam pemerintahan
sipil.

2. Konsep Massa Mengambang


Pemerintah Orde Baru memberlakukan konsep massa mengambang
(floating muss) sebagai dasar pembangunan politik di daerah pedesaan,
penyederhanaan jumlah partai politik di Indonesia, dan memberlakukan
Pancasila sebagai asas tunggal bagi seluruh partai politik (parpol) dan
organisasi massa (ormas) yang ada di Indonesia.

3. Korporatisasi Negara
Pemerintah Orde Baru berusaha menciptakan stabilitas dengan
berusaha mengendalikan lawan-lawan politiknya. Aparatur negara harus
benar-benar setia dan patuh pada pemerintahan yang berkuasa yang
dikamuflasekan sebagai penjelmaan dan atas nama rakyat. Untuk itu, lahir
organisasi Korpri (Korps Pegawai Republik Indonesia) untuk wadah para
pegawai pemerintah.

Kemudian Sentralisasi Pemerintahan, Program Bantuan Luar Negeri,


sistem semi perwakilan, Namun kebijakan ini berdampak dalam bidang
politik yaitu kehidupan negara yang tidak demokratis, dan terjadinya
ketimpangan ekonomi. Kemudian pada tahun 1997 terjadi krisis moneter
yang melanda dunia bukan hanya Indonesia, krisis inilah yang pada akhirnya
membuka mata rakyat yang diwakili oleh mahasiswa maka terjadilah krisis
multidimensional dimulai dari krisis politik, ekonomi, hukum sosial yang
pada akhirnya bermuara pada krisis kepercayaan.
Pada tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter yaitu penurunan
nilai mata uang rupiah terhadap dolar, harga barang barang meningkat tajam
dan tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga terjadilah krisis ekonomi,
krisis ini membuka tabir tentang praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme) dalam pemerintahan akibatnya terjadilah krisis politik yang
menyebabkan goyahnya pemerintahan Soeharto yang memang sudah mulai
melemah legitimasinya.
Dampak dari krisis politik ini adalah munculnya krisis hukum dan
krisis sosial, puncaknya adalah terjadinya krisis kepercayaan terhadap
pemerintah, demo besar besaran tidak terjadi di berbagai wilayah di
Indonesia, demo ini dipelopori oleh kalangan Mahasiswa, puncaknya adalah
terjadinya peristiwa Trisakti dalam peritiwa ini terjadi korban jiwa dari
kalangan Mahasiswa, hal ini tentu saja menimbulkan kemarahan
Mahasiswa yang tidak hanya di Jakarta tetapi juga diberbagai daerah di
Indonesia, sehingga Mahasiswa melakukan aksi yaitu menduduki gedung
DPR dan MPR, sehingga ketua MPR pada saat itu Harmoko menyarankan
agar Soeharto mundur dari Jabatan Presiden, dan akhirnya pada tanggal 21
Mei 1998 Soeharto menyatakan mundur dari Jabatan Presiden dan menunjuk
wakilnya B.J Habibie sebagai pejabat sementara presiden sampai
dilaksanakannya PEMILU.
BAB III

B. SEJARAH GERAKAN MAHASISWA DALAM PERUBAHAN DI


INDONESIA

3.1 PRA KEMERDEKAAN HINGGA KEMERDEKAAN

Mahasiswa Indonesia telah berperan dalam menciptakan perubahan


sebelum kemerdekaan NKRI.
Sejak tahun 1908 dengan berdirina Boedi Oetomo, mahasiswa Indonesia
mulai mengadakan persatuan untuk mendiskusikan dan memperjuanekan
nasionalisme bangsa Indonesia. Tidak hanya di Jakarta gerakan mahasiswa
mengalami persatuan, namun di Belanda juga. Mahasiswa-mahasiswa
Indonesia yang belaiar di sana mendirikan organisasi-organisasi pemuda
Indonesia, seperti Indoneische Vereeninging, Indische Parti, dan Indische
Social Democratische (ISDV). Dari kebangkitan pemuda yang dimotori
mahasiswa tersebut, maka pada tanggal 28 Oktober 1928 pada kongres
pemuda Il, dicetuskanlah "Sumpah Pemuda". Ikrar yang menjadikan seluruh
pemuda di Indonesia mengakui bahwa hanya ada satu bangsa, satu tanah air,
dan satu bahasa, yakni Indonesia.
Pada tahun-tahun sebelum kemerdekaan mahasiswa-mahasiswa indonesia
telah menzadakan sebuah gerakan persatuan untuk memperiangkan nasib
bangsanya. Nasib bangsa yang belum lahir, namun akan segera lähir.
Gerakan mahasiswa ini berperan untuk mendiskusikan dan memperjuangkan
hak-hak bangs Indonesia yang saat it sedang dijajah oleh Belanda.
Gerakan mahasiswa inilah yang kemudian berpikir akan persatuan seluruh
bangsa Indonesia untuk mendapatkan hakya untuk merdeka dan menjadi
masyarakat yang adil, sejahtera, dan beradab. Mahasiswa di Belanda
maupun di Jakarta terus mendiskusikan dan bermimpi tentang kemerdekaan
rakyatnya.
Setelah peristiwa Sumpah Pemuda 1928 dan pergerakan bawah tanah
yang dilakukan ole mahasiswa-mahasiswa Indonesia dan dibantu juga ole
beberapa orang Belanda yang prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia.
Maka pada tahun 1945, pada saat Jepang berkuasa, maka pemuda Indonesia
yakni terdiri dari angkatan muda dan angkatan tua berupava untuk
mewujudkan kemerdekaan bangs Indonesia. Pada bulan Agustus, angkatan
muda yang dipelopori oleh Chaerul Sale dan Soekarni menculik dan
mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia dibacakan oleh Soekarno dan berita tersebut diteruskan ke seluruh
Indonesia.
Gerakan pemuda Indonesia yang di dalamnya merupakan gerakan
mahasiswa, lewat diskusi-diskusi bawah tanah di asrama Menteng, asrama
Cikini, dan asrama Kebon Sirih berhasil membawa perubahan pada bangsa
Indonesia, sehingga menemukan kemerdekaannya sendiri.
Peran gerakan pemuda tidak habis ole waktu. Sejak berdirinya Budi Utomo
pada tahun 1908 hingga menjelang kemerdekaan semangat pemuda tetap
berkobar dengan pemikirannya yang berani dan kritis untuk
memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia. Memang waktu yang panjang
untuk menemukan sebuah kemerdekaan, namun dengan strategi gerakan
yang tepat bangsa initelah menemukan nasibnya sendiri. Di tangan gerakan
pemudalah nasib bangsa in berubah, dan di tangan pemuda jugalah
perubahan terjadi.

3.2 MASA PASCA KEMERDEKAAN DAN ORDE LAMA

Kemerdekaan telah diraih, perubahan telah terjadi. Di manakah


pemuda-pemuda Indonesia setelah kemerdekaan? Mereka tetap ada dalam
titik kritis dengan pemerintahan yang baru saja terbentuk. Masukan-masukan
kritis diberikan para pemuda kepada Soekarno dan Hatta untuk melanjutkan
nasib bangsa ini.
Peruda-pemuda generasi tua seperti Soekarno, Hatta, Amir Syarifudin, dan
lainnya masuk dalam tubuh pemerintahan baru untuk meneruskan per
uangan pemuda indonesia demi terciptanya masvarakat Indonesia yang
sejahtera, adil, dan beradab.
Pada tahun-tahun selanjutnya mulai muncul pergerakan-pergerakan
mahasiswa yang berlandaskan nasionalisme Indonesia untuk tetap berjuang
menuju kemerdekaan yang dicita-citakan, seperti PMII, GMNI, HMI, dan
lainnya. Pada tahun 1950 - 1959, saat Indonesia menerapkan Demokrasi
Liberal yang memunculkan banyak partai politik, maka beberapa gerakan
mahasiswa dan pemuda di bawa ke arah perjuangan politik partai, seperti
GMNI dekat dengan PNI, PMII dengan partai NU, HMI dengan Masyumi,
dan gerakan lainnya yang mulai berdekatan dengan partai. Dengan demikian
peran mahasiswa masuk ke dalam ranah politik.
Pada tahun 1966, ketika PKI dinyatakan sebagai partai terlarang,
maka Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) terbentuk (25 Oktober
1966) dengan tujuan agar aktivis mahasiswa dapat lebih terkoordinasi dalam
melawan PKI dan memiliki kepemimpinan. Adapun organisasi yang
terbentuk dalam KAMI, yakni HMI, PII, GMKI, Sekretariat Bersama
Organisasi-Organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa Pancasila, dan Ikatan
Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI). Munculnya KAMI dikuti dengan
munculnya kesatuan aksi lainnya.
KAMI dan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) memelopori
kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila mendatangi gedung
MPR/DPR RI untuk menuntut Tritura, yakni bubarkan PKI beserta ormas-
ormasnya, perombakan kabinet Dwikora, dan turunkan harga serta perbaikan
sandang pangan. Peran gerakan mahasiswa telah diperlebar dari
memperjuangkan kemerdekaan, menjadi mempertahankan ideologi bangs
Indonesia, vakni Pancasila. Mahasiswa tetap mengawal kemerdekaan yang
telah mereka capai.
Pada tahun 1966 sat Presiden Soekarno menetapkan sistem
presidensil. Gerakan mahasiswa di Indonesia mulai terlibat untuk
memperjuangkan sebuah orde yang baru. Mahasiswa-mahasiswa saat itu,
seperti Akbar Tanjung, Cosmas Batubara, Sofyan Wanandi, dan lainnya
(angkatan 66) memperjuangkan sebuah sistem demokrasi yang baru yang
mengganti sistem presidensil. Selain it mereka juga berhasil membangun
kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang komunis
yang ditunggangi ole PKI. Setelah perjuangan mahasiswa dan TNI berhasil
menumpas PKI, maka Indonesia memasuki sebuah orde yang baru, di mana
mahasiswa semakin bersahabat dengan TNI. Sebuah Orde Baru yang
dipimpin oleh Presiden Soeharto.
Ada beberapa mahasiswa seperti Akbar Tanjung, Cosmas Batubara,
dan lainnya diberikan hadiah oleh Presiden Soeharto untuk masuk dalam
kabinet menteri Orde Baru. Sedangkan mahasiswa lainnya kembali mask ke
kampus dan menempatkan jarak kritis dengan pemerintah. Pada tahun 1971,
ketika pemerintahan Orde Bar berupaya mempertahankan posisi
pemerintahannya dengan membuat undang-undang yang secara politis
menguntungkan status quo mereka (baik UU tentang Pemilu, partai politik
maupun MPR, DPR, DPRD). Maka mulai muncul suatu gerakan dalam
bentuk pernyataan sikap ketidakpercayaan dari masyarakat yang dimotori
ole mahasiswa. Mahasiswa yang waktu itu dimotori oleh Adnan Buyung
Nasution, Arif Budiman, dan Asmara Nababan menawarkan golongan putih
(Golput), sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap pemerintah yang
membatasi partai dan mempolitisir kemenangan Pemilu (pada Golkar).
Selanjutnya pada tahun 1972 - 1974, ketika terjadi banyak korupsi di tubuh
pemerintahan dan masyarakat mengalami kemiskinan akibat naiknya harga
beras, maka mahasiswa bergerak ke jalan-jalan untuk melakukan
demonstrasi penurunan harga dan pembubaran Asisten Pribadi. Pada tahun
1974 dan 1975 terjadi peristiwa Malari yang juga dimotori oleh mahasiswa
lewat demonstrasi besar. Namun demonstrasi besar tersebut berubah menjadi
suatu kerusuhan sosial besar, hingga penjarahan vang makan banyak korban.
Hal ini dikarenakan demonstrasi telah disusupi oleh orang-orang (Soeharto)
yang ingin memanfaatkan gerakan mahasiswa tersebut.
Menjelang Pemilu tahun 1977, pergerakan mahasiswa mengangkat is
berbagai penyimpangan politik.
Gerakan in juga mengkritik strategi pembangunan dan kepemimpinan
nasional yang tidak berpihak pada rakyat dan tidak demokratis. Pada sat ini
pemerintah juga membentuk tim kampanye untuk masuk ke kampus-
kampus, namun tim ini ditolak oleh mahasiswa. Setelah itu pergerakan
mahasiswa berkonsentrasi di dalam kampus (karena menghindari kejadian
seperti peristiwa Malari).
Hingga tahun 1978 mahasiswa tetap bergerak dari dalam kampus,
sehingga memaksa militer masuk ke dalam kampus dan dihapusnya Dewan
Mahasiswa diganti dengan Normalisasai Kehidupan Kampus (NKK) atau
Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) secara paksa oleh pemerintah di
seluruh Indonesia.
Setelah tahun 1978 (sejak dibentuknva NKK dan BKK), maka tidak
ada gerakan besar yang dilakukan ole mahasiswa intra. Dalam
perkembangannya gerakan mahasiswa digeser ole kehadiran Lembaga-
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang menjadi alternatif gerakan
mahasiswa untuk membantu masyarakat mencapai tujuanna. Selain it
beberapa mahasiswa intra mulai meleburkan diri dan aktif dalam organsiasi
kemahasiswaan ekstra. kampus, seperti HMI, PMII, GMKI, dan PMKRI
(yang selanjutnya dikenal dengan kelompok Cipayung). Kelompok
Cipayung ini terus melakukan pergerakan lewat diskusi-diskusi dan pers
mahasiswa.
Pada tahun 1990 NKK dan BKK dicabut dan Senat Mahasiswa
Perguruan Tinggi (SM-PT) diakui kembali oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (waktu itu Fuad Hasan). Namun hal ini juga mendapat reaksi
keras dari mahasiswa, karena dianggap ada agenda tersembunyi dari
pemerintah, yakni ingin kembali mengajak mahasiswa ke dalam kampus dan
memotong aliansi mereka yang ada di luar.
Mahasiswa menuntut organisasi kampus yang mandiri dan bebas dari
politisasi antara birokrasi dengan pihak kampus. Gerakan mahasiswa pada
tahun 1990-an menuntut kebebasan mimbar akademik. Setelah bersatunya
seluruh element mahasiswa setelah sebelumnya dibungkam oleh pemerintah
lewat NKK/BKK, mahasiswa kembali menyuarakan suaranya.
Pada tahun 1998, gerakan mahasiswa menuntut reformasi dan
meninggalkan Orde Baru yang telah melakukan banyak KKN (Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme). Lewat pendudukan gedung DPR/MPR, akhirnya
mahasiswa berhasil memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya.
Dan saat itu bangsa Indonesia memasuki sebuah era baru, era reformasi.

3.3 ERA REFORMASI

Setelah Orde Baru diruntuhkan oleh mahasiswa, maka reformasi tercipta.


Keterbukaan dan kebebasan yang selama in ditindas menjadi terbuka. Setelah
demonstrasi besar untuk masuk ke era reformasi, gerakan mahasiswa kembali ke
kampus. Lalu siapakah orang kepercayaan mahasiswa untuk melanjutkan
pemerintahan? Yang melanjutkan pemerintahan adalah wakil presiden, yakni
Habibie. Namun pada saat itu pemerintahan juga didukung tokoh-tokoh reformasi
yang dimandatkan mahasiswa, seperti Megawati Soekarnoputri, Gus Dur, Amin
Rais, dan Sultan Hamengku Buwono X.Gerakan menciptakan awal perubahan
reformasi berhasil, namun mash ada pekerjaan rumah hingga saat ini untuk
mewujudkan cita-cita reformasi.
Pasca reformasi, tokoh-tokoh reformasi bersaing lewat dunia politik untuk
menjadi pemimpin bangsa ini. Beberapa tokoh reformasi, seperti Megawati
Soekarnoputri dan Gus Dur berhasil menjadi Presiden Republik Indonesia (Gus
Dur Presiden RI ke-4 dan Megawati Soekarnoputri Presiden RI ke-5), sedangkan
Amin Rais menjadi ketua MPR RI pada tahun 1999. Gerakan mahasiswa dan
tokoh-tokoh mahasiswa berupaya untuk terus mewujudkan reformasi di Indonesia.
Beberapa keberhasilan proses reformasi yakni Pemilu 1999 yang diikuti oleh
banyak partai, kebebasan pers dan media, kebebasan umat beragama (Konghuchu
masuk menjadi salah satu agama di Indonesia), pemisahan POLRI dan TNI, TNI
kembali ke barak, reformasi POLRI (polisi sipil), upaya penumpasan KKN, dan
banyak UU direvisi menjadi pro rakyat. Proses menuju cita-cita reformasi terus
berlanjut hingga kepemimpinan presiden sat ini dan belum tuntas.

Era reformasi mahasiswa mengambil peran sangat besar sejak awal


terjadinya perubahan hingga pengawalan terhadap perubahan dalam masyarakat
akibat reformasi. Gerakan mahasiswa mash tetap berpikir kritis dan memberikan
pernyataan sika terhadap kinerja pemerintah serta kebijakan-kebijakan. Saat ini
peran mahasiswa untuk terus mengawal reformasi mash berjalan.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

https://www.rollafardila.com/2021/02/mengevaluasi-peran-pelajar-
mahasiswa.html
https://www.kompasiana.com/anastasiadarmadi1053/6034296e8ede483daf23b5
62/pentingnya-peran-pelajar-dalam-perubahan-politik-dan-ketatanegaraan-
indonesia

Anda mungkin juga menyukai