Anda di halaman 1dari 4

Soal :

1. Apakah menurut anda Pancasila sudah ada sebelum bangsa Indonesia merdeka
atau baru terbentuk setelah Indonesia merdeka?
Jawaban :
Nilai – nilai Pancasila itu sudah ada sejak dulu sebelum Indonesia Merdeka bahkan
pada zaman kerajaan, dimana nilai - nilai itu akhirnya dirumuskan menjadi dasar
negara Indonesia. Dijabarkan kedalam lima sila yang disebut dengan nama Pancasila,
yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan.
Nilai-nilai Pancasila pada Zaman Kerajaan
Terdapat beberapa kerajaan di Indonesia (dahulu bernama Nusantara) yang sudah
mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan. Kerajaan-kerajaan tersebut
meliputi Kutai, Sriwijaya, dan Majapahit. Berikut ini deskrpsi mengenai nilai-nila
Pancasila pada tiga kerajaan tersebut:
1. Kerajaan Kutai
Berdasarkan catatan Ida Sugiarti dkk. dalam Modul Pendidikan Pancasila (2020,
hlm. 28), Kutai Mulawarman dahulu kala hidup dengan mencerminkan nilai
sosial, politik, serta ketuhanan. Ketiga aspek ini dicerminkan melalui pengadaan
“Kenduri”, yaitu memberi sedekah pada para Brahmana. Raja yang
melaksanakan upacara ini adalah Raja Mulawarman. Sebagai bentuk balas kasih
kepada Mulawarman, para Brahmana akhirnya memberikan persembahan
kepada raja tersebut yang berwujud “Prasasti Yupa”.
Selengkapnya, berikut ini tiga nilai Pancasila yang dicerminkan oleh Kerajaan
Kutai:
1) Ketuhanan: Beragama Hindu
2) Kerakyatan: Rakyat Kutai makmur
3) Persatuan: Punya wilayah seluas Kalimantan Timur di bawah
pemerintahannya.

2. Kerajaan Sriwijaya
Pada masa kejayaannya, Sriwijaya pernah memiliki wilayah meliputi Sumatera,
sebagian Pulau Jawa, Semenanjung Malaka, dan beberapa daerah lain di
sekitarnya. Kendati wilayah kerajaannya luas, namun Sriwijaya dikenal sebagai
kerajaan yang teratur. Dalam kehidupan ekonomi misalnya, Sriwijaya berupaya
menyatukan pengrajin, pedagang, dan pegawai raja. Dengan adanya pegawai
raja dan persatuan akses dagangan ini, masyarakat jadi memiliki efektivitas
ketika ingin melakukan transaksi.
Selain nilai persatuan di atas, berikut ini nilai Pancasila lengkap yang tercermin
pada masa Kerajaan Sriwijaya:
1) Ketuhanan: Menjadi pusat pengajaran agama Buddha di kawasan Asia
Tenggara.
2) Kemanusiaan: Mempunyai sikap terbuka kepada pendatang tanpa
pandang bulu.
3) Persatuan: Menyatukan pedagang, pengrajin, dan pengawas (pegawai
raja).
4) Kerakyatan: Kehidupan masyarakat sejahtera.
5) Keadilan: Bercampur baur tanpa memandang latar belakang seseorang.

3. Kerajaan Majapahit
Selain Kutai dan Sriwijaya, Majapahit juga menjadi salah satu kerajaan yang
mencerminkan Pancasila pada zamannya. Kerajaan ini pernah memiliki wilayah
kuasa mencakup sebagian besar pantai Nusantara, Vietnam Selatan, hingga
Barat Papua. Ketika Majapahit menjalankan kehidupan kerajaannya, orang-
orang hidup rukun meski agama mereka berbeda, yakni Hindu dan Buddha.
Dengan begitu, unsur persatuan dalam Pancasila terlihat ketika melihat kasus
tersebut.
Berikut ini nilai-nilai Pancasila lengkap yang dicerminkan oleh Kerajaan
Majapahit:
1) Ketuhanan: Hindu-Buddha hidup bersama dan rukun.
2) Kemanusiaan: Hayam Wuruk memiliki relasi baik dengan Kerajaan
Tiongkok, Kamboja, dan Champa.
3) Persatuan: Kebersamaan terwujud ketika dua agama berbeda bersatu
dalam satu pemerintahan dan dapat hidup damai.
4) Kerakyatan: Adanya profesi khusus di kerajaan yang memberikan arahan
musyawarah.
Nilai Pancasila Setelah Kemerdekaan Indonesia
Pancasila akhirnya baru benar-benar disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945
atau sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh PPKI. Pancasila yang
disahkan pada hari tersebut lah yang isinya kita kenal sekarang yaitu dengan direvisinya
sila pertama menjadi 'Ketuhanan yang Maha Esa' oleh sebab satu dan lain hal.
Berikut penjabaran nilai-nilai Pancasila setelah kemerdekaan Indonesia :
1. Nilai Ketuhanan
Pancasila sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa" mengandung nilai ketuhanan.
Dikutip dari Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara oleh
Aa Nurdiaman, perwujudan nilai sila pertama Pancasila ini antara lain:
a) Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang Maha sempurna.
b) Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan semua perintah-
Nya, sekaligus menjauhi segala larangan-Nya.
c) Saling menghormati dan menoleransi antar pemeluk agama yang berbeda-beda.
d) Menjaga kebebasan bersama menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
2. Nilai Kemanusiaan
Sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang adil dan beradab" mengandung nilai
kemanusiaan, yakni bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai harkat dan
martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sama derajat, hak, dan kewajibannya
tanpa membeda-bedakan berdasarkan agama, suku, ras, atau keturunannya.
(detik.com/tag/pancasila)
Contoh penerapan nilai kemanusiaan Pancasila yaitu:
a) Mengakui adanya harkat dan martabat manusia.
b) Mengakui keberadaan manusia sebagai makhluk yang paling mulia diciptakan
Tuhan.
c) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan berlaku adil terhadap sesama manusia.
d) Tenggang rasa dan tidak semena-mena terhadap orang lain.
3. Nilai Persatuan
Makna sila ketiga Pancasila "Persatuan Indonesia" adalah kebulatan utuh dari berbagai
aspek kehidupan, baik dari ideologi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan
yang terwujud dalam satu wadah bernama Indonesia. Nilai kesatuan dalam sila ketiga
Pancasila dapat diwujudkan sehari-hari lewat sikap dan perilaku :
a) Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b) Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
c) Menumbuhkan rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
d) Mengakui keragaman suku dan budaya bangsa serta mendorongnya ke arah persatuan
dan kesatuan.
4. Nilai Kerakyatan
Nilai Pancasila sila ke-4 adalah nilai kerakyatan, dengan manusia Indonesia memiliki
kedudukan, hak, dan kewajiban sama sebagai warga masyarakat dan warga negara.
Berikut penerapan nilai kerakyatan dalam Pancasila:
a) Mengakui kedaulatan negara ada di tangan rakyat.
b) Mengakui manusia Indonesia sebagai warga masyarakat dan warga negara punya
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
c) Bermusyawarah untuk mencapai mufakat untuk hal-hal yang menyangkut
kepentingan bersama dengan diliputi semangat kekeluargaan.
d) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat daripada kepentingan pribadi
atau golongan.
e) Mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan.
5. Nilai Keadilan
Keadilan merupakan salah satu tujuan NKRI sebagai negara hukum. Untuk
mencapainya, nilai keadilan pada sila kelima Pancasila perlu diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya:
a) Berlaku adil pada semua orang sesuai hak dan kewajibannya.
b) Merawat keseimbangan hak dan kewajiban diri sendiri.
c) Menghormati hak-hak orang lain.
d) Memberikan pertolongan pada orang yang membutuhkan secara adil.
e) Mengembangkan perbuatan-perbuatan terpuji yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong royong.
f) Mendukung kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material maupun spiritual.

Anda mungkin juga menyukai