Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA


UNIVERSITAS MULAWARMAN
ANGKATAN 49 TAHUN 2023

KAMPUNG KARANGAN, KECAMATAN BIATAN, KABUPATEN BERAU


01 Juli – 14 Agustus 2023

Disusun oleh:

No Nama Lengkap NIM Fakultas


1. Guinardo Vide Turnip 2002106026 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
2. Gilber Yopi 2004016081 Kehutanan
3. Adrian Swardana 2009116002 Teknik
4. Yosua Kalimanto 1903016045 Pertanian
5. Niza Apriliani 2011016053 Kesehatan Masyarakat
6. Ervina Wahyu Ningtias 2001036151 Ekonomi dan Bisnis
7. Salchania Merary 2002106048 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
8. Desi Alfianti Yuningsih 2002106015 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
9. Restu Putri Ananda 2006036004 Perikanan dan Ilmu Kelautan

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Kegiatan : Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mulawarman


Angkatan 49 Tahun 2023
Waktu Pelaksanaan : 01 Juli – 14 Agustus 2023
Lokasi KKN : Berau 19 Kecamatan Biatan Kampung Karangan
Ketua Kelompok : Yosua Kalimanto 1903016045
Anggota Kelompok : Guinardo Vide Turnip 2002106026
Gilber Yopi 2004016081
Adrian Swardana 2009116002
Niza Apriliani 2011016053
Ervina Wahyu Ningtias 2001036151
Salchania Merary 2002106048
Desi Alfianti Yuningsih 2002106015
Restu Putri Ananda 2006036004

Mengetahui, Berau, 19 Agustus 2023


Pendamping Lapangan (PL), Ketua Kelompok,

Arbain Yosua Kalimanto

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),

Ir. Fatkhul Hani Rumawan, S.T.,M.T


NIP. 19730423 200012 1001
BERSAMA MEMBANGUN, MEMBINA, DAN MENGEDUKASI PEDULI
LINGKUNGAN MENUJU DESA KALTIM GREEN
DI KAMPUNG KARANGAN

Fatkhul Hani Rumawan1, Guinardo Vide Turnip2, Gilber Yopi3, Adrian Swardana4, Yosua
Kalimanto5, Niza Aprliani6, Ervina Wahyu Ningtias7, Salchania Merary8, Desi Alfianti
Yuningsih9, Restu Putri Ananda10
1
Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman, Samarinda
2
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, Samarinda
3
Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, Samarinda
4
Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman, Samarinda
5
Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda
6
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman, Samarinda
7
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulawarman, Samarinda
8
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, Samarinda
9
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, Samarinda
10
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Mulawarman, Samarinda

Korespondensi: fhanir73@gmail.com

ABSTRAK: Kampung Karangan merupakan salah satu kampung transmigrasi dengan jumlah penduduk
lebih dari 500 jiwa yang terletak di Kecamatan Biatan, Kabupaten Berau. Dikarenakan kurangnya
kesadaran masyarakat kampung mengenai kebersihan, maka dilakukan program kerja pembuatan taman
ecobrick, dan pemasangan plang rt serta jalan di Kampung Karangan, penomoran rumah, pengecatan
lapangan dan pembuatan video profil desa. Hal ini bertujuan untuk dapat membangun Kampung
Karangan menuju Kaltim Green dan menjadikan Kampung Karangan sebagai kampung yang bersih,
indah dan asri. Metode yang dilakukan untuk mewujudkan membangun Kampung Karangan menuju
Kaltim Green adalah dengan cara membuat taman ecobrick, pemasangan plang jalan, nomor rumah dan
ketua RT, pengecatan Kembali lapangan vollly, serta pembuatan video profil desa. Hasil yang
didapatkan adalah tersebarnya informasi mengenai Kampung Karangan kepada masyarakat luas dimana
masyarakat di Kampung Karangan juga termotivasi untuk mendaur ulang sampah-sampah plastik yang
ada di Kampung Karangan menjadi ecobrick sehingga Kampung Karangan dapat menjadi kampung
yang ramah lingkungan.

Kata Kunci: Kampung Karangan, Kaltim Green, Kuliah Kerja Nyata (KKN)

PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang termasuk dalam
Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu metode pengajaran yang melibatkan
dan menempatkan mahasiswa secara langsung di tengah-tengah masyarakat, dimana mereka dapat
mengidentifikasi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang mempengaruhi lingkungan tempat mereka
tinggal. Salah satu lokasi KKN mahasiswa Universitas Mulawarman Angkatan 49 adalah di Kampung Karangan,
Kecamatan Biatan, Kabupaten Berau yang dilakukan secara regular melalui program khusus sesuai keadaan dan
situasi yang ada pada masyarakat.
Kampung Karangan merupakan salah satu kampung yang terletak di Kecamatan Biatan Kabupaten
Berau, Provinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah 5685,24 hektar. Kampung Karangan sebagai salah satu
kampung transmigrasi dengan jumlah penduduk lebih dari 500 jiwa merupakan salah satu kampung yang
berpotensi untuk dikembangkan. Kampung Karangan terbagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah daratan dan
wilayah lautnya di Karangan Muara sehingga kampung ini menjadi salah satu kampung yang berada di wilayah
pesisir. Kampung Karangan terbagi menjadi 4 RT, RT 1 terdiri dari 81 kepala keluarga, RT 2 terdiri dari 68
kepala keluarga, RT 3 terdiri dari 25 kepala keluarga dan RT 4 terdiri dari 30 kepala keluarga. Masyarakat di
kampung Karangan ini memiki mayoritas pencaharian sebagai petani.
Dengan mengusung tema “Membangun Desa Menuju Kaltim Green”, KKN Universitas Mulawarman
Angkatan 49 menjadikan Kampung Karangan sebagai lokasi pengabdian masyarakat bagi mahasiswa
Universitas Mulawarman guna menyelaraskan program kerja pemerintah terkait perbaikan nomor rumah warga,
pemasangan plang jalan dan pemasangan plang RT serta pengecatan kembali pada lapangan volly.
Menurut Abdillah dkk. (2023) plang jalan sebagai penunjuk arah jalan adalah jenis rambu yang
membantu masyarakat menemukan alamat dengan lebih mudah, sebagai pelengkap sistem fasilitas jalan, dan
memperbaiki tata letak suatu kota atau lokasi lainnya. Selain itu, belum terdapatnya plang nama di RT 2, RT 3,
dan RT 4 di Kampung Karangan menjadikan Pembuatan plang merupakan program kerja yang akan dilakukan
untuk memudahkan masyarakat umum dan pengunjung lainnya dalam menemukan lokasi, tempat, dan layanan
penting di RT 2, RT 3, dan RT 4 di Kampung Karangan.
Selain itu, kampung Karangan terlihat memiliki banyak sekali sampah plastik seperti botol bekas yang
sering ditemui di setiap pekarangan rumah. Untuk mengurangi penumpukan sampah pada Kampung Karangan,
KKN Universitas Mulawarman membuat Taman Ecobrick sebagai langkah cerdik untuk mengurangi
penumpukan sampah di Kampung Karangan. KKN 49 Universitas Mulawarman melakukan pembuatan Taman
Ecobrick sebagai Teknologi Tepat Guna (TTG) yang terletak di PAUD Bunda Kasih Kampung Karangan
dengan tujuan untuk memperkenalkan kepada anak-anak bahwa sampah plastik dapat dimanfaatkan menjadi
sesuatu yang berguna dan juga dapat meminimalisir sampah plastik. Taman Ecobrick dapat menjadi landasan
terciptanya alat permainan edukatif yang mendorong kemampuan motorik, kreativitas, kemampuan artistik, dan
perkembangan kognitif anak.
Menurut Yusiyaka dan Yanti (2021) ecobrick merupakan suatu metode pengelolaan sampah plastik
yang dibentuk dari botol-botol plastik daur ulang yang telah dikemas penuh dengan sampah plastik yang
bervariasi kemudian dihancurkan hingga menjadi keras. Oleh karena itu, untuk mengurangi jumlah sampah
plastik yang ada di pekarangan rumah, salah satu cara efisiensi untuk mengolahnya adalah dengan membuat
Taman Ecobrick sebagai bentuk inovasi atau terobosan terbaru dalam menanggulangi sampah plastik.
Adapun pembuatan video profil desa sebagai program kerja utama untuk memperkenalkan Kampung
Karangan kepada masyarakat luas. Video profil desa merupakan suatu alat pemasaran yang ampuh untuk
perbisnisan, barang, dan kemungkinan propaganda regional (Winarni, 2013). Video profil desa dibuat guna
menyebarkan informasi desa kepada masyarakat-masyarakat luar yang belum mengenal Kampung Karangan.
Permasalahan-permasalahan yang ada dalam masyarakat haruslah diatasi, maka dari itu Kuliah Kerja
Nyata (KKN) 49 Universitas Mulawarman akan mengatasi permasalahan-permasalahan kampung. KKN bagi
mahasiswa diantisipasi untuk berubah menjadi lingkungan belajar di mana mahasiswa terlibat langsung dengan
masyarakat dan terlibat baik secara artistik maupun aktif dalam dinamikanya. Kehadiran mahasiswa diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar dengan menginspirasi kreativitas dan inovasi di bidang sosial
dan ekonomi.

METODE
Setelah mengetahui kondisi lapangan yang terdapat di Kampung Karangan, dilakukan diskusi dengan
anggota kelompok kemudian dilanjutkan konsultasi bersama Dosen Pembimbing Lapangan dan Pembimbing
Lapangan untuk mendapatkan arahan terkait prioritas masalah yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan
dalam pembuatan program kerja. Metode pelaksanaan program kerja sebagai pengabdian masyarakat ialah
dengan membuat Taman Ecobrick, membuat plang penunjuk arah jalan serta RT, membuat nomor rumah warga,
pengecatan kembali lapangan dan pembuatan video profil desa yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu sebagai
berikut:
1. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan survei lokasi untuk pembuatan Taman Ecobrick dan pembuatan plang penunjuk
arah jalan. Pada tahapan ini, dilakukan juga persiapan untuk membeli bahan-bahan dan alat yang diperlukan
saat mengerjakan program kerja seperti, cat, papan, mengumpulkan sampah botol plastik, dan alat-alat
lainnya. Serta dipersiapkan juga waktu untuk pengerjaan.
2. Pengerjaan
Setelah melakukan persiapan, dilakukan proses pengerjaan dengan melalui beberapa tahapan seperti
pemotongan papan, pengecatan pada sampah plastik, penulisan nomor rumah dan nama jalan serta RT lalu
pengecatan pada lapangan volley dan dokumentasi.
3. Penyelesaian
Hasil pengerjaan yang sudah dilakukan akan di pasang dilokasi yang telah di tentukan. Seperti Taman
Ecobrick yang di lakukan di PAUD Bunda Kasih dengan cara membuat meja, kursi, dan jalan menuju taman
menggunakan sampah botol plastik, pemasangan plang jalan dengan cara di tanam ke dalam tanah,
pemasangan nomor rumah dengan cara di tempel di dinding rumah warga, pemasangan nomor RT dengan
cara di tancap menggunakan paku di depan rumah, serta mengecat lapangan volly.

Pelaksanaan program kerja unggulan kelompok dan program kerja utama ini dimulai pada 23 Juli 2023 dan
waktu yang dperlukan yaitu 14 hari, yang berlokasi di Kampung Karangan. Untuk mewujudkan kegiatan ini,
maka dibuat rencana kegiatan yaitu mengumpulkan sampah botol plastik, membuat serta mengecat meja dan
kursi pada taman ecobrick, mendesain plang RT, pembuatan papan nomor rumah, nama jalan serta RT dan
pemasangan papan nomor rumah, nama jalan dan juga RT serta dokumentasi sebagai bahan pembuatan profil
desa.

HASIL DAN DISKUSI


A. Program Kerja Unggulan dan Utama Kelompok
Hasil dari program kerja unggulan ini ialah terbuatnya taman ecobrick serta terpasangnya plang nama jalan,
nomor rumah serta RT, pengecatan kembali pada lapangan volley dan terlaksanakannya juga pembuatan video
profil desa sebagai program kerja utama yang dilaksanakan dalam beberapa tahap kegiatan, meliputi:
1. Pengumpulan sampah botol plastik
Mengumpulkan sampah botol plastik dalam upaya pembuatan Taman Ecobrick sebagai bentuk
menanggulangi pencemaran lingkungan yang ada di Kampung Karangan agar Kampung menjadi daerah
yang ramah lingkungan.

Gambar 1. Pengumpulan sampah botol plastik


2. Pembuatan taman ecobrick
Pada tahap ini, sedang dilakukannya pembuatan serta mendesain meja dan kursi untuk Taman
Ecobrick. Pembuatan meja dan kursi menggunakan papan yang di potong berbentuk lingkaran dan
juga menggunakan ban luar mobil yang nantinya akan didesain menjadi warna polkadot. Lalu,
untuk bagian kursi akan digunakan sampah botol plastik yang akan diisikan semen agar tetap kuat
jika diduduki. Kursi dan meja tersebut akan di desain atau di warnai oleh cat warna-warni.

Gambar 2. Membuat meja Gambar 3. Membuat kursi

Gambar 4. Pengecatan meja dan kursi di taman ecobrick


3. Pembuatan plang nama jalan, plang RT, nomor rumah, dan pembuatan video profil desa
Pada tahap ini, sedang dilakukannya pembuatan untuk plang nama jalan, plang RT, dan nomor rumah
warga. Pada proses pembuatan plang jalan, dilalui beberapa tahap yaitu antara lain tahap pengerjaan
pemotongan kayu untuk tiang dan papan nama. Setelah itu, pada pembuatan plang RT, huruf-huruf dan
angka di desain menggunakan cutter dan silet dan dalamnya diisi menggunakan spidol hitam dan spidol
merah. Selanjutnya pada pemasangan nomor rumah, dilakukan dengan cara menempelkan stiker nomor
rumah pada papan yang telah dibersihkan. Setelah itu, dilakukan nya proses mengedit pada program kerja
utama yaitu pembuatan video profil desa.

Gambar 5. Pembuatan plang jalan Gambar 6. Pembuatan plang RT

Gambar 7. Pembuatan nomor rumah Gambar 8. Mengedit video profil desa

4. Tahap selesai
Setelah melalui beberapa tahap persiapan, akhirnya seluruh program kerja memasuki tahap selesai. Dimulai
dari pembuatan Taman Ecobrick yang di dirikan atau di bangun di halaman PAUD Bunda Kasih Kampung
Karangan, pemasangan nomor rumah dengan cara di tancap menggunakan paku untuk warga Kampung
Karangan, pemasangan plang RT dengan cara di tancap menggunakan paku, pemasangan nama jalan dengan
cara di tancapkan ke dalam tanah serta mengecat lapangan menggunakan cat putih serta selesainya
pembuatan video profil desa yang telah di publikasikan ke dalam Youtube Pemerintah Kampung Karangan.
Gambar 9. Taman ecobrick Gambar 10. Pemasangan nomor rumah

Gambar 11. Pemasangan plang RT Gambar 12. Pemasangan nama jalan

Gambar 13. Pengecatan Lapangan Gambar 14. Video Profil Desa

Program kerja atau kegiatan yang telah dilakukan adalah suatu hal yang akan bermanfaat bagi warga di
Kampung Karangan, Kecamatan Biatan, Kabupaten Berau. Program kerja tersebut akan membantu warga jika
suatu saat ada masyarakat luar yang akan berkunjung ke Kampung Karangan, mereka akan mengetahui
bagaimana kondisi Kampung Karangan, mengetahui lokasi yang ingin di tuju karena melihat plang-plang yang
sudah atau telah dipasang oleh mahasiswa KKN.
B. Program Kerja Individu
Adapun program kerja individu yang dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok yang telah di setujui
oleh Pak Ir. Fatkhul Hani Rumawan, S.T., M.T sebagai Dosen Pendamping Lapangan (DPL) kelompok Berau
19, yaitu sebagai berikut:
1. Edukasi Keberagaman Agama Lewat Aktivitas Mewarnai Untuk Meningkatkan Toleransi Antar
Umat Beragama Terhadap Anak SD (Guinardo Vide Turnip)
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kondisi anak-anak di Kampung Karangan yang kurang memahami
keberagaman agama yang ada di Indonesia, yang dimana keberagaman suku, adat, budaya, hingga agama
merupakan karakter dari bangsa Indonesia yang sesuai dengan semboyan Bangsa Indonesia yaitu, Bhinneka
Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan
generasi baru yang paham akan keberagaman agama yang ada di Indonesia, serta untuk mencegah terjadinya
ketidakpahaman yang menyebabkan munculnya kecurigaan, stigma, hingga sikap intoleransi yang mengarah
pada diskriminasi, radikalisme, dan kekerasan.
Kegiatan Edukasi Keberagaman Agama Lewat Aktivitas Mewarnai dilaksanakan bersamaan dengan
beberapa program individu Kuliah Kerja Nyata yang lain. Program ini dilaksanakan di SD Negeri 002 Karangan
dengan peserta kegiatan yang terdiri dari siswa kelas 4, 5, dan 6. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk
toleransi antar umat beragama kepada anak-anak, khususnya Kampung Karangan yang terdiri dari peserta didik
Sekolah Dasar. Hasil dari kegiatan ini adalah terwujudnya toleransi antar umat beragama terhadap anak-anak
yang berusia 10-13 tahun di Kampung Karangan.

Gambar 15. Kegiatan Edukasi Keberagaman Agama


Hasil Luaran: Video Edukasi
(https://drive.google.com/drive/folders/1Mkr2JjjV3pF69XBw6NJVb5JnDIxdmXPx)

2. Budidaya Tanaman Obat Keluarga dan Pemanfaatan Bagi Masyarakat (Gilber Yopi)
Kegiatan budidaya tanaman obat keluarga dan pemanfaatan bagi masyarakat dikampung karangan
berlangsung pada saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan. Kegiatan ini dilakukan di pekarangan yang telah
tersedia dikampung karangan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat kampung
karangan tentang manfaat penggunaan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan alami dalam menjaga
kesehatan keluarga. Program kerja ini bertujuan untuk mencegah penyakit jika digunakan secara dini dan teratur,
membentuk iklim mikro yang sejuk dan nyaman, serta bernilai estetika bagi keluarga dan lingkungan. Hasil dari
kegiatan ini mendapat respons yang baik dari masyarakat kampung karangan dan kegiatan ini dapat bermanfaat
bagi masyarakat kampung karangan karena memiliki beberapa manfaat seperti pengurangan ketergantungan
pada obat obatan kimia, sebagai pelengkap obat obatan keluarga yang bersifat tradisional dan dapat bermanfaat
bagi alternatif pengobatan penyakit umum. Metode yang digunakan yaitu dengan berbagai jenis tanaman obat
yang dapat ditanam serta cara penanaman, perlakuan pasca panen tanaman obat, cara panen tanaman obat dan
khasiat dari tanaman obat tersebut.
Gambar 16. Proses Penanaman Tanaman Obat Keluarga
Hasil Luaran: Booklet
(https://drive.google.com/file/d/1A1Qx7s1jp1VDYlz0BZNXqddT5lrHY-QF/view?usp=drivesdk)
3. Perancangan Website Profil Kampung Karangan, Kecamatan Biatan, Kabupaten Berau, Provinsi
Kalimantan Timur (Adrian Swardana)
Hasil dari kegiatan program kerja ini adalah pembuatan website profil untuk Kampung Karangan yang
bertujuan untuk meningkatkan visibilitas Kampung Karangan dalam era digital. Website ini memberikan
informasi di kampung tersebut. Proyek ini diimplementasikan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
dengan melibatkan partisipasi perangkat desa. Website ini bisa di akses di https://kampungkarangan.my.id/
Setelah dilakukan pembuatan website, masyarakat luar dapat melihat Kampung Karangan melalui website
secara daring tanpa harus datang ke lokasi. Beberapa studi menunjukkan menjadi tempat untuk pencarian
informasi dikarenakan internet membentuk banyak pertanyaan pencarian strategis bagi pengguna informasi, ahli
informasi, dan industri informasi (Nicholas dkk., 2000).
Gambar 17. Tampilan Website Kampung Karangan

Hasil Luaran: Website (https://kampungkarangan.my.id/)

4. (Yosua Kalimanto)

5. Penyuluhan Cegah Stunting (CENTING): Edukasi untuk Menurunkan Terjadinya Peningkatan


Angka Stunting di Kampung Karangan (Niza Apriliani)
Kampung karangan terletak di Kecamatan Biatan Kabupaten Berau dengan jumlah penduduk sebanyak 618
orang, jumlah kartu keluarga sebanyak 178 KK dengan jumlah perempuan sebanyak 288 orang dan jumlah laki-
laki sebanyak 326 orang, yang dimana artinya jumlah perempuan di wilayah karangan cukup banyak sehingga
perlunya sebuah edukasi terkait pentingnya pemenuhan gizi seimbang untuk mencegah stunting sejak dini
kepada remaja putri melalui program kerja yang saya usulkan.
Untuk pencegahan stunting sendiri dapat dilakukan dengan kecukupan gizi pada remaja putri agar ketika dia
dewasa dan mengandung tidak terjadi kekurangan gizi. Selain itu juga, memberikan edukasi kepada kelompok
wanita hamil, wanita menyusui, calon ibu serta remaja putri di wilayah kampung Karangan untuk mendukung
pemenuhan gizi dan pertumbuhan anak. Maka dari itu saya mengusulkan program kerja Penyuluhan Cegah
Stunting (CENTING) di wilayah kampung Karangan agar bisa menekan angka stunting di wilayah Karangan.
Dengan dilakukannya penyuluhan pencegahan stunting yang efektif di Kampung Karangan, diharapkan
kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan meningkat, sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah
yang tepat untuk mencegah stunting pada anak. Dengan demikian, Kampung Karangan dapat berperan aktif
dalam upaya pencegahan stunting di tingkat lokal dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan dan
kualitas hidup generasi muda di daerah tersebut.

Gambar 18. Penyuluhan CENTING (Cegah Stunting)


Hasil Luaran: Artikel (https://drive.google.com/file/d/1amuZzw5SENdz9Jx8aLVA1HPsh2EN1xrR/view?
usp=drivesdk)

6. Edukasi Mari Gemar Menabung (Magema) Sejak Usia Dini Kepada Siswa SDN 001 Karangan
(Ervina Wahyu Ningtias)
Kegiatan Edukasi Mari Gemar Menabung (MAGEMA) Sejak Usia Dini berlangsung pada saat Kuliah Kerja
Nyata (KKN) dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN 001 Karangan dan dilakukan pada Siswa kelas 4,
5 dan 6 yang berjumlah 41 orang. Kegiatan ini dilakukan karena melihat kurangnya kesadaran dari anak anak
kampung karangan akan pentingnya menabung sejak usia dini dan sebagai bentuk pengembangan penerapan
keilmuwan kepada anak-anak yang menjadi fokus pada kegiatan ini. Program kerja ini bertujuan untuk
memberikan penjelasan apa itu kegiatan mari gemar menabung pada siswa siswi SDN 001 Karangan dan untuk
menumbuhkan serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menabung sejak dini. Siswa siswi SDN 001
Karangan sangat antusias dalam mengikuti program kerja mari gemar menabung yang di laksanakan. Hasil dari
kegiatan edukasi ini mendapat apresiasi yang baik dari para guru dan juga siswa siswi SDN 001 Karangan,
program kerja ini dapat menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kegiatan menabung sejak
dini dan juga menambah pemahaman mengenai pengelolaan keuangan. Metode yang digunakan dalam
pelaksanaan program kerja yaitu dengan pemberian pemahaman apa itu kegiatan gemar menabung, melakukan
tanya jawab, melakukan games mengenai menabung serta memberikan pamflet untuk membantu mereka
melakukan pencatatan dalam melakukan kegiatan menabung.
Gambar 19. Edukasi Mari Gemar Menabung (MAGEMA)
Hasil Luaran: Video Edukasi
(https://drive.google.com/file/d/1WiknaGsgayrzyca76g-jwUIfVJbJB6aW/view?usp=drivesdk)

7. Edukasi untuk meningkatkan self-esteem (harga diri) pada anak yang mengalami perundungan
(bullying) di SD 001 Karangan (Salchania Merary)
Keadaan masyarakat khususnya anak-anak di Kampung Karangan ini menarik perhatian beberapa anggota
kelompok KKN Berau 19 karena beberapa anak yang mengalami perundungan dan tidak percaya diri untuk
berteman dengan kawan-kawan lainnya. Oleh karena itu, dengan meningkatkan self-esteem pada diri anak-anak
membuat mereka percaya diri, membuat mereka dapat mengetahui bahwa diri mereka sangat berharga dan
bermakna serta tanpa merasa diri mereka ditolak dari lingkungannya.
Edukasi ini dilakukan di SDN 001 Karangan, dengan melibatkan siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6. Tujuannya
adalah untuk mengedukasi anak-anak bahwa penting sekali untuk meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri
mereka agar mereka tidak menjadi korban dan pelaku bullying.
Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan memberikan materi sebagai pengantar awal untuk
mengedukasi siswa (psikoedukasi) terkait pengertian self-esteem, lalu ke langkah bagaimana cara meningkatkan
self-esteem. Setelah itu, dilakukan nya assertive training (teknik pelatihan) seperti permainan yang berguna
untuk mengubah pemahaman anak terkait mental/psikis dengan cara mengekspresikan perasaan-perasaan mereka
melalui surat. Nama permainan yang diberikan adalah permainan Pujian. Permainan ini dilakukan dengan cara
duduk melingkar dan masing-masing anak menuliskan di selembar kertas bagaimana cara mereka
mendefinisikan orang yang ada disebelahnya. Permainan ini dilakukan dengan aturan tidak boleh memberikan
umpatan kasar terhadap temannya.
Hasil dari program ini adalah anak-anak akan merasa bahwa mereka dihargai di lingkungan terdekat
mereka. Hal ini juga dapat membangun kepercayaan diri anak dan meminimalisir terjadinya pelaku bullying di
Sekolah Dasar. Bagi korban, mereka akan merasa sangat di hargai dan kembali percaya diri untuk berkumpul
bersama teman-temannya atau lingkungannya seperti semula.
Gambar 20. Edukasi dan Pelatihan untuk Meningkatkan Self-Esteem Anak
Hasil Luaran: Video Edukasi
(https://drive.google.com/file/d/1YIxLUCOlxzPag5X_GRjFEdTLcwIx-y90/view?usp=drivesdk)

8. Edukasi Dampak Agresi Verbal Dan Non-Verbal Pada Siswa SD Desa Karangan (Desi Alfianti
Yuningsih)
Penyuluhan Dampak Agresi Verbal dan Non-Verbal Pada Siswa SD Desa Karangan dilaksanakan
bersamaan dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri 001 Karangan
dan bertempat di ruang kelas dengan peserta yang terdiri dari siswa kelas 4, 5, dan 6. Kegiatan dilaksanakan
sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan mental khususnya untuk anak-anak. Hasil dari kegiatan ini adalah
terwujudnya pengetahuan tentang bullying dan berkurangnya agresi verbal maupun non-verbal dikalangan anak-
anak. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengurangi agresi verbal dan non-verbal di kalangan anak-anak. Dalam
penyuluhan ini menggunakan metode simulasi atau bermain peran sehingga siswa-siswi SD Negeri 001
Karangan dapat melihat dengan jelas bagaimana dampak dari agresi verbal dan non-verbal.

Gambar 21. Edukasi Dampak Agresi Verbal Dan Non-Verbal


Hasil Luaran: Video Edukasi
(https://drive.google.com/file/d/10Utl6bpbCRS_FoNiqCo0bEVhNlYGXeY/view?usp=drive_link)

9. Penyuluhan Gemar Makan Ikan (GEMARI) untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat


Kampung Karangan terhadap Konsumsi Ikan (Restu Putri Ananda)
Kampung Karangan merupakan salah satu kampung yang berlokasi di Kecamatan Biatan Kabupaten Berau
Provinsi Kalimantan Timur. Kampung Karangan termasuk ke dalam wilayah pesisir dan mayoritas penduduknya
bermata pencaharian pada bidang perikanan. Namun, tingkat kegemaran untuk mengkonsumsi ikan, khususnya
pada anak-anak di Kampung Karangan masih cukup rendah. Apabila terus dibiarkan, hal tersebut dapat
berdampak pada kesehatan. Adapun dampak dari rendahnya kegemaran mengkonsumsi ikan, yaitu kekurangan
gizi, terhambatnya perkembangan kognisi, dan dapat menyebabkan stunting (Djunaidah, 2017; Hendrawati &
Zidni, 2017).
Menurut Djunaidah (2017) beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat konsumsi ikan di
Indonesia, termasuk di Kampung Karangan ialah kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi dan manfaat
ikan bagi kesehatan serta kurangnya inovasi untuk pengolahan atau pengawetan ikan untuk memenuhi selera.
Hal tersebut juga ditunjang oleh hasil observasi dan wawancara singkat yang dilakukan di Kampung Karangan
yang menjadi lokasi KKN mahasiswa Universitas Mulawarman yang menunjukkan bahwa alasan rendahnya
konsumsi ikan di Kampung Karangan ialah karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi. Oleh karena
itu, dilakukan dicetuskanlah program kerja Penyuluhan GEMARI sebagai upaya untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat Kampung Karangan guna meningkatkan konsumsi ikan.

Gambar 22. Penyuluhan Gemar Makan Ikan (GEMARI)


Hasil Luaran: Artikel
(https://drive.google.com/file/d/1WUzv6GVLYOaTMGmGW6jgSPryKBlRNfja/view?usp=drivesdk)

10. Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengenalan Low Eksternal Input And Substainable Agricultural
(Leisa) Dan Pembuatan Produk Leisa Bagi Kelompok Tani Dan Masyarakat Kampung Karangan

Kampung Karangan merupakan salah satu kampung yang terletak di Kecamatan Biatan, Kabupaten
Berau. Kampung Karangan memiliki masyarakat yang hidup di darat dan laut. Di darat, masyarakat Karangan
berada di RT 1 dan 2 sedangkan RT 3 dan 4 warganya tinggal di muara Bajo dekat laut lepas. Jumlah penduduk
Kampung karangan yang berjumlah lebih dari 500 jiwa yang terbagi di darat dan laut memiliki potensi pertanian
yang dapat di kembangkan. Dengan mengususng tema “Bersama Membangun, Membina, dan Mengedukasi
Peduli Lingkungan Menuju Desa Kaltim Green”. Pertanian berkelanjutan telah menjadi fokus utama dalam
upaya memenuhi kebutuhan pangan dunia sambil melindungi sumber daya alam. LEISA, suatu pendekatan
pertanian yang mempromosikan pengurangan input luar dan praktek-praktek yang berkelanjutan, telah
menunjukkan potensi besar dalam mencapai tujuan ini. Namun, untuk berhasil menerapkan LEISA, pendidikan
dan pelatihan yang efektif diperlukan, dan di sinilah peran penting BIMTEK muncul. LEISA adalah Pertanian
berkelanjutan dengan input luar yang rendah yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam (tanah, air,
tumbuhan, tanaman dan hewan) dan manusia (tenaga, pengetahuan dan keterampilan) yang tersedia di tempat
dan yang layak secara ekonomis, mantap secara ekologis, adil secara sosial dan sesuai dengan budaya. Menurut
Febjislami (2017) berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, pengembangan inovasi budidaya sayuran,
tanaman semusim, dan tahunan perlu mengaplikasikan teknologi yang bersifat efisien dan ramah lingkungan.
Penerapan teknologi LEISA (Low Eksternal Input and Substainable Agriculture) dengan prinsip pengoptimalan
interaksi input produksi dengan unsur-unsur agroekosistem, dapat menjadi pilihan dalam penerapan inovasi
tersebut, dengan penggunaan input berupa bahan organik dari sumber daya local sebagai sumber pupuk dan
pestisida dapat mengurangi penggunaan input kimia dari luar.
Pupuk JMS berfungsi sebagai pembenah tanah dan terbuat dari 3 bahan saja. Kentang, garam
laut/garam dapur, EM4 dan leaf mold atau humus daun. Leaf mold sendiri bisa kita dapatkan secara gratis dari
kebun-kebun atau hutan yang ada di lingkungan sekitar Kampumg Karangan, leaf mold yang di gunakan dalam
kegiatan ini berasal dari sekitar akar tanaman bambu. Di sekitar perakaran bambu jarak 10-15 cm sebanyak
masing-masing 500 gram diambil bagian tanah dan seresah daun yang telah mengering layu maupun yang telah
hancur lalu di kumpulkan sebagai bahan pupuk cair. Pembuatan pupuk JMS dapat menggunakan EM4 ( Effective
Microorganism 4) jika bahan kentang tidak ada, selain kentang dapat juga ganti menggunakan bahan yang
mempunyai karbohidrat tinggi. EM4 yang digunakan ialah yang berwarna kuning khusus untuk pertanian, tujuan
pupuk cair ini adalah untuk memperbaiki sifat tanah secara fisik, kimia maupun biologi,menekan populasi hama
dan penyakit tanaman, mempercepat pertumbuhan, mempercepat fotosintesis, pengikat nitrogen di udara dan
meningkatkan keragaman mikroba dalam tanah. Kandungan EM4 antara lain yaitu bakteri Rhodopseuddomonas
Sp, Lactobacillus Sp, Saccharomyces Sp, Actinomycetes, Aspergillus dan Penicuillun. Manfaat utama tanaman
kentang dalam pupuk ini karena Nitrogen dalam kulit kentang membantu mendorong pertumbuhan tanaman
yang sehat. Adapun fosfor penting untuk perkembangan akar dan pembentukan biji. Kalium diperlukan untuk
pertumbuhan yang sehat dan membantu meningkatkan ketahanan terhadap penyakit dan penyerapan air pada
tanaman. Ada juga garam dapur yang di tambahkan juga memiliki manfaat yaitu membantu menetralkan tanah
asam dan alkalis, mengandung unsur yang di butuhkan tanaman (Na, Cl, Ka), membunuh bakteri dan jamur,
menyuburkan tanah secara alami.
Sejalan dengan Elfin Efendi (2016), implementasi system pertanian berkelanjutan dalam mendukung
pertanian perlu beberapa pendekatan kegiatan yang menunjang pertanian berkelanjutan tersebut, pendekatannya
ialah perlunya pengendalian hama terpadu yang dikombinasikan dengan metode (biologi, budaya, fisik dan
kimia), system rotasi dan budidaya rumput, konservasi lahan, menjaga kualitas air, tanaman pelindung,
diversifikasi lahan dan tanaman, pengelolaan nutrisi tanaman serta agroforestry.

Gambar 23. Pencarian Bahan, Kegiatan BIMTEK Pembuatan Pupik Cair,


dan Hasil Fermentasi Pembuatan Pupuk Cair

Hasil luaran : Artikel


(https://drive.google.com/file/d/14mv46uSuvxR9rwikkPB8Fh77QooUwqy7/view?usp=drive_link)
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Program-program kerja yang telah dilakukan di Kampung Karangan telah berhasil dilaksanakan. Kami
merasakan puas yang mendalam melalui kontribusi yang kami berikan kepada masyarakat melalui program kerja
yang kami telah lakukan. Infrastruktur dasar yang kami tingkatkan dan hubungan yang terjalin membawa
dampak jangka panjang yang berpotensi untuk meningkatkan kualitas hidup komunitas ini. Dengan kerja keras
dan semangat kolaborasi, KKN kami telah memberikan kontribusi positif dan berarti bagi perkembangan
masyarakat setempat. Melalui pembuatan taman ecobrick sebagai inovasi bagi masyarakat setempat dalam
mengurangi jumlah sampah botol plastik, pembuatan plang-plang sebagai alat bantuan bagi warga dan
masyarakat luas.
Disarankan lebih banyak program untuk memajukan Kampung Karangan. Seperti program pengelolaan
sampah, penghijauan, perlindungan SDA dengan melibatkan warga dalam kampanye kesadaran lingkungan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Dengan selesainya penyusunan ini maka yang pertama penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, yaitu:
1. Pak Ir. Fatkhul Hani Rumawan, S.T., M.T, selaku DPL kami yang telah membimbing dalam program kami
sehingga dapat berjalannya program kami dan terbentuknya laporan akhir ini.
2. Pak Arbain selaku Sekretaris Desa di kampung Karangan yang telah membimbing dan menyelesaikan
program kerja unggulan sehingga terbentuknya laporan akhir ini.
3. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan secara material dan moral.
4. Teman-teman kelompok Berau 19 yang sangat giat dalam menjalankan proker ini sehingga terbentuknya
laporan akhir ini.
5. Pihak-pihak lain yang sangat membantu yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
REFERENSI
Abdillah, Fitriansyah, Nuraini, Anam, Wulandari, Alfath, Hanifan, Firdausa, Maysinta, & Chanafiah. (2023).
Membangun kejar (kampoeng belajar) dan pengadaan sarana pembuatan plang nama tokoh masyarakat
serta penunjuk jalan tps3r. Tribute: Journal Of Community Services, 4(1), 51–58.
https://doi.org/10.33369/tribute.v4i1.27456
Djunaidah, I. S. (2017). Tingkat Konsumsi Ikan di Indonesia: Ironi di Negeri Bahari. Jurnal Penyuluhan
Perikanan Dan Kelautan, 11(1), 12–24. https://doi.org/10.33378/jppik.v11i1.82
Hendrawati, S., & Zidni, I. (2017). Gambaran Konsumsi Ikan pada Keluarga dan Anak PAUD RW 07 Desa
Cipacing. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 101–106.
Nicholas, D., Williams, P., Cole, P., & Martin, H. (2000). The impact of the Internet on information seeking in
the Media. Aslib Proceedings, 52(3), 98–114. https://doi.org/10.1108/EUM0000000007004
Winarni. (2013). Pembuatan video profil sekolah menengah pertama negeri 1 Matesih. In Seruni-Seminar Riset
Unggulan Nasional Inoformatika Dan Komputer, 2(1). https://doi.org/10.0809/seruni.v2i1.703
Yusiyaka, R. A., & Yanti, A. D. (2021). Ecobrick: Solusi cerdas dan praktis untuk pengelolaan sampah plastik.
Learning Community : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 5(2), 68–74.
https://doi.org/10.19184/jlc.v5i2.30819

Febjislami, S. (2017). Penerapan Teknologi LEISA pada Pertanian Sayuran Berkelanjutan di Dataran Tinggi.
https://sayurankita.com/2017/08/16/penerapan-teknologi-leisa-padapertanian-sayuran-berkelanjutan-di-
dataran-tinggi/
Efendi, Elfin. "Implementasi sistem pertanian berkelanjutan dalam mendukung produksi pertanian." Warta
Dharmawangsa 47 (2016).

Anda mungkin juga menyukai