Anda di halaman 1dari 3

Kondisi Demografis Gampong

Jumlah Penduduk Pusong Lama pada Tahun 2018 berdasarkan data Profil Gampong
Pusong Lama adalah 5062 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki 2.525 jiwa dan
perempuan 2.537 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1.550 KK, yang
tersebar di dalam 5 Dusun.

Tabel 2. Jumlah Penduduk

JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI 2.525


JUMLAH PENDUDUK PEREMPUAN 2.537
JUMLAH TOTAL PENDUDUK 5.062
JUMLAH KEPALA KELUARGA 1.550
Sumber : Data Gampong

Ketidakmampuan saranainfrastruktur ekonomi dan bisnis dalam upaya menampung


para lulusan lembaga pendidikan yang ada di Gampong, berakibat pada timbulnya
pengangguran, yang akan berdampak pada menurunnya partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan Gampong. Dalam kondisi seperti ini Pemerintah Gampong harus
mampu mengatasi persoalan – persoalan mungkin akan timbul akibat dari adanya dampak
pengangguran dan kemiskinan dengan mengadakan program – program pemberdayaan
melalui kerjasama dengan Pemerintah Kota Lhokseumawe.

Tabel 2.19 Sarana Kesehatan Masyarakat

Poskesdes - Unit
Posyandu 1 unit
Praktek Pribadi 2 Unit
Tenaga Medis / Pra Medis 2 Orang
Dukun Bayi Terdidik -
Sumber : Data Gampong

Tabel 2.20Jumlah Keluarga Miskin

Jumlah Kepala Keluarga KK


Jumlah Keluarga Pra Sejahtera 965 KK
Jumlah Keluarga Sejahtera 1 102 KK
Sumber : Data Gampong
Dalam rangka memecahkan berbagai persoalan yang ada, maka Pemerintah Gampong
Pusong Lama perlu menyiapkan berbagi strategi kegiatan yang sinergis atau kerjasama
dengan semua institusi atau komponen baik pemerintah maupun swasta sesuai dengan fungsi
dan peran masing – masing.

 Desa Pusong Adalah Dulunya Merupakan Sebuah Pulau Kecil Yang Terletak Ditengah
Laut, Daratan Pantai Membentuk Jalan Melintang Ke Daerah Lain, Tetapi Karena Abrasi
Dan Pengerukan Pasir Pantai Ini Menjadi Tidak Terawat Dan Luas Pantainya Menjadi
Kecil.

 Gampong Pusong Pada Zaman Itu Banyak Dikunjungi Oleh Para Pendatang Dari Arab
Dan Hindia Dengan Menaiki Kapal, Untuk Berdagang Yang Singgah Di Pantai Pusong,
Dan Kini Luas Daerah Pusong Keseluruhannya Sekitar 200 Hektare. Di Karenakan Sudah
Banyak Penduduk/Jiwa Maka Sekitar Tahun 1980-an Maka Desa Pusong Dibagi Menjadi
2 (Dua) Bagian Yaitu Gampong Pusong Lama Dan Gampong Pusong Baru.

 Gampong Pusong Lama Kac. Banda Sakti Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh Jumlah
Penduduk Pusong Lama Pada Tahun 2017 Berdasarkan Data Profik Gampong Pusong
Lama Adalah 5622 Jiwa Dengan Komposisi Penduduk Lelaki 2888 Jiwa Dan Perempuan
2734 Jiwa, Dengan Jumlah Kepala Keluarga (KK) Sebanyak 1550 KK, Yang Tersebar Di
Dalam 5 Dusun.

 Sebanyak 2811 Orang (50%) Dikategorikan Keluarga Miskin. Mata Pencaharian


Masyarakat Mayoritas Adalah Nelayan Dan Pedagang Kecil. Dan Potensi Sumber Daya
Alam Yang Potensial Adalah Perikanan.

 Gampong Pusong Lama Kecamatan banda sakti Kota Lhokseumawe terletak di arah
Selatan dari Kota Lhokseumawe, dapat dijangkau dengan jalan darat dari ibukota
Gampong Pusong Lama kurang lebih 10 menit dengan Berjalan Kaki.

 Kondisi Fisik Dasar Gampong

Pemanfaatan lahan Gampong Pusong Lama menggambarkan Kondisi Fisik Dasar


Gampong Pusong Lama. Lahan Gampong Pusong Lama Peruntukannya sebagai berikut :

 Pemukiman 65,00 Ha

 Wadhu (Reservoir) 05,00 Ha

 Rawa-Rawa 03,00 Ha

 Kuala Air Laut 27,00 Ha

Tabel 2.17Mata Pencaharian Penduduk

JENIS PEKERJAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH


1. Nelayan 647 1 648

2. Pegawai Negeri Sipil 22 16 38

3. Pedagang 65 14 79

4. Peternak 0 0 0

5. Perawat Swasta 3 10 13

6. TNI dan POLRI 4 0 4

7. Buruh Harian Lepas 17 0 17

8. Mengurus Rumah Tangga 0 1.139 1.139

9. Wiraswasta 328 57 385

10. Pelajar dan Mahasiswa 732 664 1.396

JUMLAH 1.818 1.901 3.719


Sumber : Data Gampong

2. Aspek Sosial Budaya


Kondisi sosial budaya masyarakat ditunjukkan masih rendahnya kualitas dari
sebagian SDM masyarakat di Gampong Pusong Lama. Meskipun demikian pola budaya
seperti ini dapat dikembangkan sebagai kekuatan dalam pembangunan yang bersifat
mobilisasi masa. Di samping itu masyarakat Gampong Pusong Lama yang cenderung
memiliki sifat ekspresif, agamis, dan terbuka dapat dimanfaatkan sebagai pendorong budaya
transparansi dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
Munculnya masalah kemiskinan, ketenaga kerjaan dan perburuhan menyangkut
pendapatan, status pemanfaatan lahan pada fasilitas umum menunjukkan masih adanya
kelemahan pemahaman masyarakat terhadap hukum yang ada saat ini. Kondisi ini akan dapat
menjadi pemicu timbulnya benih kecemburuan sosial dan sengketa yang berkepanjangan, jika
tidak diselesaikan sejak dini.

Anda mungkin juga menyukai