Anda di halaman 1dari 10

RENCANA STRATEGIS KOMITE KEPERAWATAN

I. DESKRIPSI SINGKAT
Komite keperawatan adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada pimpinan rumah sakit
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Komite keperawatan merupakan perwakilan kelompok profesi perawat, bertugas
membantu direksi rumah sakit dalam melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan
etika profesi keperawatan serta pengembangan professional berkelanjutan (continuing
professional development/CPD) termasuk didalamnya menentukan standar asuhan
keperawatan.
Tata kelola komite keperawatan harus dilaksanakan dengan optimal untuk
mendukung peningkatan mutu profesi keperawatan. Untuk itu perlu disusun rencana
strategis komite keperawatan. Rencana strategis komite keperawatan harus bisa
bersinergi dengan program unggulan rumah sakit dan isu strategis di dunia kesehatan
dan keperawatan. Rencana strategis komite keperawatan disusun dengan analisa internal
dan eksternal dengan tetap memegang teguh prinsip efektif dan efisiensi tenaga.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta pelatihan mampu menyusun rencana
strategis komite keperawatan
B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Peserta pelatihan mampu:
1. Menjelaskan pengertian perencanaan (Rencana Strategi) Komite Keperawatan
2. Menjelaskan ruang lingkup Rencana Strategi Komite Keperawatan
3. Menjelaskan tujuan Rencana Strategi Komite Keperawatan
4. Menjelaskan langkah menyusun Rencana Strategi Komite Keperawatan
5. Menyusun Rencana Strategi Komite Keperawatan

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN


A. Pokok Bahasan
Pokok bahasan materi ini adalah Rencana Strategi Komite Keperawatan
B. Sub pokok Bahasan
1. Pengertian perencanaan (Rencana Strategi) Komite Keperawatan
2. Ruang lingkup Rencana Strategi Komite Keperawatan
3. Tujuan Rencana Strategi Komite Keperawatan
4. Langkah menyusun Rencana Strategi Komite Keperawatan

IV. BAHAN BELAJAR


Bahan ajar materi ini adalah Rencana Strategi Komite Keperawatan RSUP Dr. Kariadi
Semarang

V. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


PROSES PEMBELAJARAN
NO WAKTU METODE MEDIA
Kegiatan Pengampu Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan: 1. Menjawab Teori / Slide
1. Salam salam praktek
2. Penjelasan mata ajar 2. Mendengarkan
dan
memperhatikan
3. Bertanya.
2 35 menit 1. Pengertian perencanaan Latihan dengan Teori / Slide
(Rencana Strategi) Komite membuat Rencana praktek Laptop
Strategi Komite
Keperawatan
Keperawatan
2. Ruang lingkup Rencana
Strategi Komite Keperawatan
3. Tujuan Rencana Strategi
Komite Keperawatan
4. Langkah menyusun Rencana
Strategi Komite Keperawatan

3 5 menit Penutup: Memperhatikan Teori / Slide


1. Menyimpulkan pertemuan Menjawab praktek
2. Menanyakan konsep Rencana
Strategi Komite Keperawatan
VI. URAIAN MATERI

RENCANA STRATEGIS KOMITE KEPERAWATAN

A. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS KOMITE KEPERAWATAN


Planing adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk
mencapainya, melalui perencanaan yang akan dapat ditetapkan tugas-tugas staf.
Dengan tugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan
supervisi dan evaluasi serta menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staf
dalam menjalankan tugas-tugasnya. Perencanaan adalah proses pemikiran dan
penentuan secara matang hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam
rangka mencapai tujuan organisasi (Kurniadi, 2013).
B. RUANG LINGKUP RENCANA STRATEGIS KOMITE KEPERAWATAN
Ruang lingkup perencanaan meliputi:
1) Struktur.
Struktur terdiri dari perangkat lunak (software), antara lain: visi, misi, filosofi,
tujuan, standart kerja dan kebijakan pimpinan institusi.
2) Ketenagaan.
Dimulai dari proses penentuan jumlah kebutuhan sampai dengan pemberdayaan
serta masa pelepasan/pensiun.
3) Fasilitas/logistik
Segala bentuk sarana dan prasarana yang disediakan organisasi guna mendukung
proses kerja agar lancar dan bersinergi dengan tujuan organisasi.
4) Budget / anggaran
Sistem akunting yang disesuaikan dengan kesediaan keuangan organisasi dan cara
mengelolanya.
Syarat-syarat perencanaan yang baik adalah sederhana, jelas tujuan yang akan
dicapai, ada skala prioritas, ada pelibatan aktif staf, ada urutan kegiatan, praktis, dan
fleksibel.
C. TUJUAN RENCANA STRATEGIS KOMITE KEPERAWATAN
Tujuan rencana strategi komite keperawatan adalah:
1. Sebagai dasar pemberian kompensasi
2. Membantu dalam orientasi target/ capaian
3. Membantu penjabaran/ penerapan struktur organisasi
4. Membuat evaluasi kinerja
5. Memperjelas fungsi dan tanggung jawab tiap anggota

D. LANGKAH MENYUSUN RENCANA STRATEGIS KOMITE


KEPERAWATAN
Langkah menyusun rencana strategi komite keperawatan antara lain:
1. Menentukan Nilai, Filosofi, Visi & Misi
Nilai organisasi merupakan norma positif yang menjadi keyakinan
Organisasi. Nilai – nilai di ejawantahkan menjadi filosofi organisasi. Filosofi
merupakan dasar dalam menetapkan tujuan, visi dan misi organisasi. Menurut
Nanus yang dikutip dari Safaria (2004) visi dapat dianggap sebagai impian yang
ingin diwujudkan, yang mencerminkan ambisi, daya tarik besar, hasrat, semangat,
dan keadaan atau perwujudan ideal di masa depan. Visi mencerminkan wujud
ideal organisasi di masa depan yang mengandung unsur realistis dan mempunyai
potensi untuk dicapai di masa depan. Visi akan menjadikan orang dalam
organisasi percaya bahwa keinginan tersebut merupakan sesuatu yang berharga
untuk dicapai dengan penuh pengorbanan.
Visi mengandung tantangan besar yang harus dihadapi oleh organisasi dan
dianggap sebagai bintang petunjuk ( guiding star ) yang mengarahkan langkah
setiap orang untuk mewujudkannya. Visi ini akan menjadi pedoman setiap
karyawan dalam bertindak dan mengambil keputusan sehingga mengarahkan
organisasi pada perubahan ideal di masa depan. Dengan visi yang jelas dan di
miliki bersama oleh seluruh anggota organisasi, pemimpin menolak status quo
dan senantiasa menciptakan perubahan bagi kemajuan organisasi (Safaria, 2004).
Menurut Nanus yang di kutip dari Safaria (2004) visi dari organisasi yang
baik mengandung unsur – unsur sebagai berikut :
1) Visi menghubungkan keadaan saat ini ke masa depan.
2) Visi menggerakkan energi dan komitmen.
3) Visi membangun standar keunggulan dan kualitas.
4) Visi mempunyai daya tarik yang luas dan mendalam.
5) Visi berhubungan dengan perubahan.
6) Visi mendorong keyakinan dan harapan.
7) Visi menggambaran idealisme tertinggi.
8) Visi mendefinisikan tujuan perjalanan dan petualangan.
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam
usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa
perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses
pencapaian tujuan. Misi tidak menggambarkan produk atau pelayanan yang
diberikan perusahaan kepada masyarakat, tetapi menyerap motivasi idealistik
para karyawannya untuk memperjuangkan eksistensi perusahaan. Didalam misi
akan tergambarkan nilai – nilai yang menjadi pedoman dalam setiap proses kerja,
strategi dan kebijakan perusahaan. Misi perusahaan akan menentukan bagaimana
perusahaan akan menghadapi perubahan dan hambatan. Misi yang terdefinisi
secara jelas akan mendorong munculnya idealisme – idealisme yang tertinggi
untuk diperjuangkan oleh seluruh anggota organisasi. Ketidak jelasan misi
perusahaan akan membingungkan pemimpin, karyawan, dan akan mengombang
ambingkan gerak maju perusahaan. Perusahaan akan kehilangan orientasi dan
keyakinan dalam menghadapi kompetisi dan perubahan zaman ( Safaria, 2004).

2. Menentukan Posisi Dan Pilihan Strategi (SWOT Kuantitatif)


Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif
melaluiperhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan
Robinson(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1) Menentukan faktor SWOT
Melakukan identifikasi dan menentukan apa saja yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman organisasi.
2) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;
Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara
saling bebas(penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi
ataumempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang
besaranskor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim
digunakan adalahdari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang
paling rendah dan 10berarti skor yang peling tinggi.
Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan
secarasaling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor
adalah denganmembandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor
lainnya. Sehinggaformulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat
(rentang nilainya samadengan banyaknya point faktor) dibagi dengan
banyaknya jumlah point faktor).
3) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan
faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau
titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi
nilai atau titik pada sumbu Y.
4) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.

Strength

Ubah strategi Progresif


III I
Treath Opportunity

IV II

Strategi bertahan Diversifikasi Strategi

Weakness

Keterangan:
1) Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
rekomendasistrategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi primadan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk
terus melakukan ekspansi,memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal.
2) Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantanganyang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Diversifikasi Strategi,artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantanganberat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terusberputar bila hanya
bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasidisarankan
untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
3) Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi,
artinya organisasidisarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,
strategi yang lamadikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang
yang ada sekaligusmemperbaiki kinerja organisasi.
4) Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantanganbesar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi
Bertahan, artinyakondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.
Oleh karenanyaorganisasi disarankan untuk meenggunakan strategi
bertahan, mengendalikankinerja internal agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
3. Menentukan Sasaran Strategis (SWOT Kualitatif)
Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam
organisasi tersebut dan secara formal memiliki implikasi yang langsung dan
khusus pada perusahaan. Analisis lingkungan internal akan meliputi analisis
mengenai sumber daya manusia, kapabilitas dan kompetensi inti yang dimiliki
oleh perusahaan. Salah satu cara yang paling sederhana untuk memahami dan
menganalisis lingkungan organisasi, khususnya lingkungan internal adalah
melalui analisis fungsional yang meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran,
fungsi keuangan, fungsi sumber daya manusia, dan fungsi R&D/Research
development ( Agustina, 2010 ).
Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang
dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun
faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri)
organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu
ancaman dan peluang, yang mana memerlukan pengendalian jangka panjang dari
manajemen puncak organisasi.Ada dua lingkungan yang berpengaruh disini, yaitu
lingkungan societal dan lingkungan kerja. Lingkungan societal meliputi tekanan-
tekanan umum yang mempengaruhi secara luas, misalnya tekanan di bidang
ekonomi, teknologi, politik, hukum, dan sosial budaya. Tekanan ini terutama
sering berpengaruh pada keputusan jangka panjang organisasi (Agustina, 2010 ).
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal
mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS). Pendekatan
kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan
delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan
Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan
dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang
timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan eksternal.
Bagan Matriks SWOT Kearns
EKSTERNAL
INTERNAL OPPORTUNITY TREATHS

STRENGTH Comparative Advantages Mobilization

WEAKNESS Divestment/Investment Damage Control

Keterangan:
Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih
cepat.
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus
dilakukanupaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi
untukmemperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah
ancaman itumenjadi sebuah peluang.
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari
luar.Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur.
Peluangyang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan
karenakekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan
yangdiambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi
lain)atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
Sel D: Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya
keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi.
Strategi yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian)
sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

4. Menentukan Strategi (Taktik/ Teknis Kegiatan)


Pilihan tehnis strategis di tentukan berdasarkan prioritas kegiatan yang di
ambil dari analisa kualitatif SWOT setelah dilakukan prioritas. Selanjutnya butir
kegiatan di masukkan dalam Rencana jangka panjang (Lima tahun) dan rencana
jangka pendek (1 tahun). Setelah itu disusun kalender bulanan yang
mencantumkan rencana kegiatan harian komite keperawatan secara lebih spesifik.

E. DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 49 Tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
2. Kurniadi, Anwar. 2013. Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya. Jakarta:
Badan Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai