Anda di halaman 1dari 22

ISSN 2303-1174 Hendry A. Mait, Analisis Laporan Keuangan….

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN


PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK.

Oleh:
Hendry Andres Maith

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi


Universitas Sam Ratulangi Manado
email: hendrymaith@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penilaian tingkat keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan
perusahaan. Untuk mengetahui apakah keadaan keuangan perusahaan dalam kondisi yang baik dapat dilakukan
berbagai analisa, salah satunya adalah analisis rasio. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja
keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk ditinjau dari analisis rasio keuangan. Metode analisis
yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan pengukuran rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profitabilitas. Data dan informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan rasio likuiditas
setiap tahunnya mengalami peningkatan sehingga keadaan perusahaan dikategorikan dalam keadaan baik
(liquid). Dari rasio solvabilitas menunjukkan bahwa modal perusahaan tidak lagi mencukupi untuk menjamin
hutang yang diberikan oleh kreditor sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan tidak baik
(insolvable). Ditinjau dengan rasio aktivitas menujukkan peningkatan di setiap tahunnya sehingga keadaan
perusahaan dikatakan dalam keadaan baik. Berdasarkan rasio profitabilitas menunjukkan adanya peningkatan
dari tahun ke tahun sehingga dapat dikatakan keadaan perusahaan berada pada posisi yang baik.

Kata kunci: analisis, laporan keuangan, kinerja keuangan.

ABSTRACT

Assessment of a company's financial level can be done by analyzing the financial statements of the
company. To find out whether the financial condition of the company in good shape can be done different
analysis, one of which is ratio analysis. The purpose of this research is to find out how the financial
performance of PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. in terms of financial ratio analysis. The analytical
method used is descriptive analysis using a measurement of liquidity ratios, solvency, activity and profitability.
Data and information were obtained from the Indonesia Stock Exchange. Based on the liquidity ratio of each
year has increased so that companies condition are categorized in good condition (liquid). From solvency ratio
indicates that the company's capital is no longer sufficient to guarantee debt granted by the lender so that the
condition company is said to be in bad condition (insolvable). Reviewed by ratio of activity shows an increase
in every year so that companies condition are said to be in good condition. Based on the ratio of profitability
shows the improvement from year to year so that it can be said that companies condition are in the good
position.

Keywords: analysis, financial statements, financial performance.

Jurnal EMBA 619


Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 619-628
ISSN 2303-1174 Hendry A. Mait, Analisis Laporan Keuangan….

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perusahaan secara periodik selalu mengeluarkan laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akunting
dan diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya pemerintah, kreditor, pemilik perusahaan dan
pihak manajemen sendiri. Selanjutnya, pihak-pihak tersebut akan melakukan pengolahan data dengan
melakukan perhitungan lebih lanjut untuk mengetahui apakah perusahaan telah mencapai standar kinerja yang
dipersyaratkan atau belum.
Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan laporan arus kas.
Tetapi, sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan No. 1 (revisi 2009) tentang penyajian laporan
keuangan terdiri dari beberapa komponen, yaitu: (a) laporan posisi keuangan pada akhir periode; (b) laporan
laba rugi komprehensif selama periode; (c) laporan perubahan ekuitas selama periode; (d) laporan arus kas
selama periode; (e) catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat penting dalam menilai perkembangan
perusahaan, dapat juga digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai perusahaan pada saat lampau, sekarang
dan rencana pada waktu yang akan datang. Laporan keuangan umumnya disajikan untuk memberi informasi
mengenai posisi-posisi keuangan, kinerja dan arus kas suatu perusahaan dalam periode tertentu. Informasi
tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka
membuat keputusan-keputusan. Penilaian tingkat keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan
menganalisis laporan keuangan perusahaan. Untuk mengetahui apakah laporan keuangan perusahaan dalam
kondisi yang baik dapat dilakukan berbagai analisa, salah satunya adalah analisis rasio. Analisis rasio keuangan
membutuhkan laporan keuangan selama sedikitnya 2 (dua) tahun terakhir dari berjalannya perusahaan.
Analisis rasio keuangan, membantu mengetahui tingkat kinerja keuangan perusahaan apakah baik atau
sebaliknya. Analisis rasio dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis, beberapa di antaranya yaitu rasio
likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Tingkat likuiditas adalah menunjukan sejauh mana
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan jaminan harta lancar yang
dimilikinya. Sedangkan tingkat solvabilitas, menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan dapat
memenuhi semua kewajibannya dengan jaminan harta yang dimilikinya. Tingkat aktivitas, mengukur efektivitas
suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Tingkat profitabilitas, menunjukkan sejauh
mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal yang dimilikinya. Apakah perusahaan-
perusahaan yang kelihatan besar sudah bisa menyatakan keefektifan kinerja perusahaan tersebut. Dengan
mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas suatu perusahaan, akan dapat diketahui
keadaan perusahaan yang sesungguhnya sehingga dapat diukur tingkat kinerja keuangan dalam perusahaan.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. ditinjau
dari analisis rasio keuangan.

TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan
PSAK No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009) menyatakan laporan keuangan adalah
suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Jadi laporan keuangan
merupakan salah satu informasi yang sangat penting dalam menilai perkembangan perusahaan. Laporan
keuangan dapat digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai perusahaan pada saat lampau, sekarang dan
rencana pada waktu yang akan datang. Dalam pengertian sederhana menurut Kasmir (2008:7) laporan keuangan
adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Susilo (2009:10) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang memuat
informasi-informasi dan memberikan keterangan-keterangan mengenai data ekonomi perusahaan yang terdiri
dari daftar-daftar yang menunjukan posisi keuangan dan hasil kegiatan perusahaan untuk satu periode yang
meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan keuangan.

620 Jurnal EMBA


Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 619-628
ISSN 2303-1174 Hendry A. Mait, Analisis Laporan Keuangan….
Tujuan laporan keuangan yaitu untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan,
prestasi (hasil usaha) perusahaan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. PSAK No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan (revisi
2009) menyatakan tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi.

Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan terdiri dari dua bagian kata, yaitu “analisis” dan laporan keuangan”. Analisis
adalah penguraian suatu persoalan atau permasalahan serta menjelaskan mengenai hubungan antara bagian-
bagian yang ada di dalamnya untuk selanjutnya diperoleh suatu pengertian secara keseluruhan. Sedangkan
laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Harahap (2011:190) mengungkapkan analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan
keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan
tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan
keputusan yang tepat. Tujuan analisis laporan keuangan mempunyai maksud untuk menegaskan apa yang
diinginkan atau diperoleh dari analisis yang dilakukan. Dengan adanya tujuan, analisis selanjutnya akan dapat
terarah, memiliki batasan dan hasil yang ingin dicapai.

Kinerja Perusahaan
Fahmi (2012:2) menyatakan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk
melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
secara baik dan benar. Prastowo yang dikutip oleh Praytino (2010:9) menyebutkan unsur dari kinerja keuangan
perusahaan sebagai berikut : Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja perusahaan
disajikan pada laporan keuangan yang disebut laporan laba rugi, penghasilan bersih seringkali digunakan
sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lainnya. Unsur yang langsung berkaitan dengan
pengukuran penghasilan bersih ini adalah penghasilan (income) dan beban (expense).
Ada tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara kuantitatif (Mulyadi
dikutip dalam Praytino 2010:9), yaitu:
a. Ukuran kriteria tunggal
Ukuran kriteria tunggal (single criteria) adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk
menilai kinerja manajer.
b. Ukuran kriteria beragam
Ukuran kriteria beragam (multiple criteria) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam
ukuran untuk menilai kriteria manajer.
c. Ukuran kriteria gabungan
Ukuran kriteria gabungan (composite criteria) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam
ukuran , untuk memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan menghitung rata-ratanya sebagai
ukuran yang menyeluruh kinerja manajer

Analisis Rasio Keuangan


Rasio menggambarkan suatu hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah yang lain.
Penggunaan alat analisis berupa rasio dapat menjelaskan penilaian baik dan buruk posisi keuangan pada
perusahaan, terutama bila angka rasio ini dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan
sebagai standar. Kasmir (2008: 104) menjelaskan analisis rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan
angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya.
Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar
komponen yang ada di antara laporan keuangan.
Tujuan dari analisis rasio adalah untuk dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan
operasi serta derajat keuntungan suatu perusahaan (profitability perusahaan). Kasmir (2008: 68)
mengungkapkan ada beberapa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan, yaitu:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban,
modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.

Jurnal EMBA 621


Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 619-628
ISSN 2303-1174 Hendry A. Mait, Analisis Laporan Keuangan….
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan
dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena
sudah dianggap berhasil atau gagal.

Penelitian Terdahulu

Tabel 1. Penelitian Terdahulu


No Nama Judul Tujuan Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Peneliti/ Penelitian
Tahun
1 Praytino Peranan Untuk Metode Kinerja keuangan Peneliti Peneliti
(2010) Analisa memepelajari dan analisa perusahaan sebelumnya melakukan
Laporan mengetahui horizontal menunjukkan melakukan penelitian
Keuangan pelaksanaan analisa ketidakseimbangan penelitian pada
dalam laporan keuangan, antara pendapatan dan terhadap perusahaan
Mengukur kondisi kinerja biaya serta faktor yang yang
Kinerja keuangan dan pengeluaran keuangan sama yaitu berbeda.
Keuangan mengetahui hal ini menyebabkan analisa
Perusahaan pelaksanaan analisa terjadinya fluktuasi laporan
(Studi Kasus laporan keuangan pada pos-pos laba rugi keuangan
pada PT. X) kondisi kinerja mengalami kenaikan dalam
keuangan dan untuk setiap tahunnya, mengukur
mengukur kinerja dan diimbangi oleh kinerja
keuangan naiknya biaya keuangan
perusahaan dan produksi, untuk laba perusahaan.
upaya bersih sebelum pajak
penanggulangan mengalami penurunan
yang dilakukan dari tahun 2 ke tahun
PT.X 1, sedangkan untuk
tahun 3 terjadi
kenaikan
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.

2 Meycih Analisa untuk mengetahui Metode Berdasarkan hasil Persamaan Peneliti


(2009) Laporan kinerja keuangan analisis analisis laporan terdapat melakukan
Keuangan perusahaan deskriptif keuangan perusahaan, pada factor penelitian
Untuk terhadap laporan kualitatif dapat disimpulkan yang pada objek
Mengukur keuangan dilihat komparatif bahwa kinerja digunakan yang
Kinerja dari rasio keuangan perusahaan dalam berbeda
Keuangan keuangan. dalam kondisi baik meneliti
Melalui yaitu analisis
Penilaian laporan
Tingkat keuangan
Likuiditas, dalam
Solvabilitas, menilai
Aktivitas, Dan kinerja
Profitabilitas keuangan
Pada PT.
Kalbe Farma
Tbk.

622 Jurnal EMBA


Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 619-628
ISSN 2303-1174 Hendry A. Mait, Analisis Laporan Keuangan….
3 Handayani Analisis untuk meneliti Metode Berdasarkan Peneliti Peneliti
(2011) Laporan apakah kinerja analisa penelitian yang telah sebelumnya hanya
Keuangan keuangan deskriptif dilakukan, hasilnya membahas meneliti
Untuk Menilai perusahaan pada menunjukkan bahwa tentang secara lebih
Kinerja perusahaan industri kinerja keuangan pada analisis spesifik satu
Keuangan tekstil yang perusahaan industri laporan perusahaan
Perusahaan terdaftar di BEI tekstil yang terdaftar keuangan saja.
Pada sudah mencapai di BEI secara
Perusahaan kondisi yang sehat keseluruhan pada
Industri atau tidak tahun 2006, kinerja
Tekstil Yang keuangan perusahaan
Terdaftar Di yang dinilai paling
Bursa Efek baik adalah PT. Ricky
Indonesia Putra Globalindo Tbk.
Untuk tahun 2007 dan
2008 yang memiliki
kinerja paling baik
adalah PT. Polychem
Indonesia Tbk.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi deskriptif yang meliputi pengumpulan data untuk diuji
hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. (Kuncoro 2009:12).

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada kantor IDX/PIPM Manado yang bertempat di Ruko Mega Smart Blok
1 No. 10, Komplek Mega Mas Jl. Piere Tendean, Boulevard Manado, Sulawesi Utara. Proses Penelitian
dilakukan pada bulan Januari- Maret 2013.

Populasi dan Sampel


Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau
kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009 : 118).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua laporan keuangan perusahaan PT. HM Sampoerna. Sampel adalah
suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Dalam penelitian ini sampel yang di ambil yaitu laporan
keuangan perusahaan yang diterbitkan selama tiga tahun terakhir di tambah dengan laporan pada tengah tahun,
laporan keuangan PT. HM Sampoerna tahun 2009, tahun 2010, tahun 2011 dan laporan keuangan bulan juni
tahun 2012.

Metode Pengumpulan Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dapat
didefinisikan sebagai “data yang dikumpulkan oleh pihak lain” (Kuncoro, 2009:148). Data dalam penelitian ini,
data sekunder berupa dokumen yang diperoleh dari IDX/Bursa Efek Indonesia malalui internet yang ada
kaitannya dengan penelitian ini. Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan pada
perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk. tahun 2009 sampai dengan bulan juni tahun 2012.

Metode Analisis
Metode analisa yang digunakan adalah metode analisa horizontal. Kasmir (2008:69) menyatakan
metode analisa horizontal yaitu membandingan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini
akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode satu ke periode yang lain. Munawir, dikutip dalam Faizal
(2008:41) menyatakan dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan
perusahaan, faktor-faktor utama yang harus diperhatikan oleh penganalisa adalah rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.

Jurnal EMBA 623


Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 619-628
ISSN 2303-1174 Hendry A. Mait, Analisis Laporan Keuangan….

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan.


PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Perseroan”/“Sampoerna”) merupakan salah satu produsen
rokok terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti
Sampoerna A Mild, Sampoerna Kretek, serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe. Sejarah dan
kesuksesan Sampoerna tidak dapat dipisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendirinya. Pada tahun
1913, Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di
rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya merupakan salah satu perusahaan pertama yang
memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih. Setelah usahanya berkembang cukup mapan,
Liem Seeng Tee mengubah nama keluarganya sekaligus nama perusahaannya menjadi Sampoerna, dan
memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai di
Surabaya, yang kemudian direnovasinya.
Pabrik tersebut kemudian juga dijadikan tempat tinggal keluarganya, dan hingga kini, bangunan yang
dikenal sebagai Taman Sampoerna tersebut masih memproduksi kretek linting tangan Perseroan. Generasi
ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi Perseroan pada tahun 1978. Di bawah
kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi perseroan publik pada tahun 1990 dengan struktur usaha
modern, dan memulai masa investasi dan ekspansi. Selanjutnya, Sampoerna berhasil memperkuat posisinya
sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip
Morris International Inc. (“PMI”), salah satu perusahaan tembakau terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan
Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, anak perusahaan PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas
Sampoerna. Jajaran Direksi dan manajemen yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI
meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional dengan PMI, sekaligus tetap
menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu.

Hasil Penelitian
1. Rasio Likuiditas, yang dihitung dengan cara :
Aktiva lancar
a. Rasio Lancar (current ratio) =
Hutang Lancar
Aktiva Lancar-Persediaan
b. Rasio Cepat (quick ratio) =
Hutang Lancar
Kas
c. Rasio Kas (cash ratio) =
Hutang Lancar

2. Rasio solvabilitas, yang dihitung dengan cara :


Total Hutang
a. Rasio Hutang atas Aktiva =
Total Aktiva

Total Hutang
b. Rasio Hutang atas Modal =
Total Modal

3. Rasio aktivitas, yang dihitung dengan cara :


Penjualan
a. Perputaran Total Aktiva =
Total Aktiva

624 Jurnal EMBA


Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 619-628
ISSN 2303-1174 Hendry A. Mait, Analisis Laporan Keuangan….
Penjualan
b. Perputaran Aktiva Tetap =
Total Aktiva Tetap
Piutang
c. Rata-rata Umur Piutang =
Penjualan/365

Harga Pokok Penjualan


d. Perputaran Persediaan =
Persediaan

4. Rasio profitabilitas, yang dihitung dengan cara :


Penjualan bersih-harga pokok penjualan
(laba bersih)
a. Net Profit Margin =
Penjualan
Laba Bersih
b. Return On Asset =
Total Aktiva

Laba Bersih
c. Return On Equity =
Modal
Laba Kotor
d. Gross Profit Margin =
Penjualan
Pendapatan Sebelum Bunga dan Pajak
e. Operating Profit Margin =
Penjualan

berdasarkan analisis rasio keuangan diatas di interpretasikan terhadap item-item yang terdapat dalam laporan
keuangan kemudian hasilnya dihitung untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.

1. Rasio Likuiditas
Tabel 2 Perbandingan Rasio Likuiditas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2009 dan 2010
Keterangan 2009 2010 Hasil Interpretasi
Rasio Lancar 188,06% 161,25% Turun Tidak Baik
Rasio Cepat 48,68% 61,00% Naik Baik
Rasio Kas 7,85% 32,82% Naik Baik

Tabel 3 Perbandingan Rasio Likuiditas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2010 dan 2011
Keterangan 2010 2011 Hasil Interpretasi
Rasio Lancar 161,25% 174,93% Naik Baik
Rasio Cepat 61,00% 69,94% Naik Baik
Rasio Kas 32,82% 24,38% Turun Tidak Baik

Tabel 4 Perbandingan rasio Likuiditas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2011 dan Juni 2012
Keterangan 2011 Juni 2012 Hasil Interpretasi
Rasio Lancar 174,93% 142,15% Turun Tidak Baik
Rasio Cepat 69,94% 44,18% Turun Tidak baik
Rasio Kas 24,38% 24,69% Naik Baik

Jurnal EMBA 625


Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 619-628
ISSN 2303-1174 Hendry A. Mait, Analisis Laporan Keuangan….
2. Rasio Solvabilitas
Tabel 5 Perbandingan rasio Solvabilitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2009 dan 2010
Keterangan 2009 2010 Hasil Interpretasi
Rasio Hutang 40,92% 50,23% Naik Tidak Baik
atas Aktiva
Rasio Hutang 69,3% 100,9% Naik Tidak Baik
atas Modal

Tabel 6 Perbandingan rasio Solvabilitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2010 dan 2011
Keterangan 2010 2011 Hasil Interpretasi
Rasio Hutang 50,23% 47,35% Turun Baik
atas Aktiva
Rasio Hutang 100,9% 89,93% Turun Baik
atas Modal

Tabel 7 Perbandingan rasio Solvabilitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2011 dan Juni 2012
Keterangan 2011 Juni 2012 Hasil Interpretasi
Rasio Hutang 47,35% 56,70% Naik Tidak Baik
atas Aktiva
Rasio Hutang 89,93% 130,81% Naik Tidak Baik
atas Modal

3. Rasio Aktivitas
Tabel 8 Perbandingan rasio Aktivitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2009 dan 2010
Keterangan 2009 2010 Hasil Interpretasi
Perputaran Total 2,19 X 2,11 X Turun Tidak Baik
aktiva
Perputaran 9,04 X 10,61 X Naik Baik
Aktiva Tetap
Rata-rata Umur 6,6 hari 8,3 hari Naik Tidak Baik
Piutang
Perputaran 2,90 X 3,13 X Naik Baik
Persediaan

Tabel 9 Perbandingan rasio Aktivitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2010 dan 2011
Keterangan 2010 2011 Hasil Interpretasi
Perputaran Total 2,11 X 2,72 X Naik Baik
aktiva
Perputaran 10,61 X 13,72 X Naik Baik
Aktiva Tetap
Rata-rata Umur 8,3 hari 7,4 hari Turun Baik
Piutang
Perputaran 3,13 X 4,22 X Naik Baik
Persediaan

Tabel 10 Perbandingan rasio Aktivitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2011 dan Juni 2012
Keterangan 2011 Juni 2012 Hasil Interpretasi
Perputaran Total 2,72 X 1,66 X Turun Tidak Baik
aktiva
Perputaran 13,72 X 8,00 X Turun Tidak Baik
Aktiva Tetap
Rata-rata Umur 7,4 hari 15 hari Naik Tidak Baik
Piutang
Perputaran 4,22 X 2,31 X Turun Tidak Baik
Persediaan

626 Jurnal EMBA


Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 619-628
ISSN 2303-1174 Hendry A. Mait, Analisis Laporan Keuangan….
4. Rasio Profitabilitas
Tabel 11 Perbandingan rasio Profitabilitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2009 dan 2010
Keterangan 2009 2010 Hasil Interpretasi
Net Profit Margin 13,06% 14,80% Naik Baik
Return On Asset 28,73% 31,29% Naik Baik
Return On Equity 48,65% 62,88% Naik Baik
Gross Profit Margin 28,82% 29,17% Naik Baik
Operating Profit Margin 18,50% 20,16% Naik Baik

Tabel 12 Perbandingan rasio Profitabilitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2010 dan 2011
Keterangan 2010 2011 Hasil Interpretasi
Net Profit Margin 14,80% 15,26% Naik Baik
Return On Asset 31,29% 41,62% Naik Baik
Return On Equity 62,88% 79,05% Naik Baik
Gross Profit Margin 29,17% 28,74% Turun Tidak Baik
Operating Profit Margin 20,16% 20,64% Naik Baik

Tabel 13 Perbandingan rasio Profitabilitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2011 dan Juni 2012
Keterangan 2011 Juni 2012 Hasil Interpretasi
Net Profit Margin 15,26% 15,38% Naik Baik
Return On Asset 41,62% 25,54% Turun Tidak Baik
Return On Equity 79,05% 59,00% Turun Tidak Baik
1qawGross Profit Margin 28,74% 27,79% Turun Tidak Baik
Operating Profit Margin 20,64% 20,60% Turun Tidak Baik

Pembahasan

1. Rasio Likuiditas
Ditinjau dari rasio likuiditas secara keseluruhan keadaan perusahaan berada dalam keadaan yang baik.
Hal ini dapat kita lihat pada rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas bahwa pada dasarnya mengalami kenaikan.
Semakin tinggi atau besarnya nilai rasio likuiditas ini menandakan bahwa keadaan perusahaan berada dalam
kondisi baik atau liquid. Liquid yaitu keadaan dimana perusahaan dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik
karena mampu melunasi kewajiban jangka pendek.

2. Rasio Solvabilitas
Untuk rasio hutang atas modal, keadaan perusahaan sangatlah mengkhawatirkan. Hal ini dapat dilihat
pada nilai rasio yang dialami oleh perusahaan, yaitu berkisar pada 69,3% sampai 130,81%. Semakin tinggi nilai
rasio ini akan semakin buruk kinerja perusahaan. Untuk nilai 69,3% terjadi pada tahun 2009, selanjutnya naik
menjadi 100,9% pada tahun 2010. Ini berarti pada tahun 2010 modal perusahaan sudah tidak lagi mencukupi
untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditur. Begitu juga yang dialami perusahaan pada pertengahan
tahun 2012. Hal ini sangatlah tidak baik bagi keadaan perusahaan. Untuk hal ini perusahaan berada pada posisi
insolvable yaitu keadaan dimana kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya secara tepat waktu
berada dalam posisi bermasalah bahkan cenderung tidak tepat waktu.

3. Rasio Aktivitas
Semakin kecil rasio ini, maka akan semakin buruk. Setiap tahunnya perusahaan ini mengalami
kenaikkan, ini berarti bahwa perusahaan bekerja secara efisien dan likuid. Secara keseluruhan, untuk rasio
aktivitas pada dasarnya keadaan perusahaan masih dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat pada keempat rasio
aktivitas menunjukkan adanya peningkatan di setiap tahun.

4. Rasio Profitabilitas
Semakin besar rasio ini akan semakin baik bagi kinerja perusahaan. Secara keseluruhan, untuk rasio
profitabilitas ini perusahaan berada dalam keadaan yang baik. Hal ini dapat kita lihat pada peningkatan yang ada
dalam data rasio profitabilitas. Peningkatan ini menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan untuk
menghasilkan laba setiap tahun semakin meningkat.

Jurnal EMBA 627


Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 619-628
ISSN 2303-1174 Hendry A. Mait, Analisis Laporan Keuangan….

PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini, adalah:
1. Rasio likuiditas perusahaan berada dalam keadaan yang baik. Hal ini dapat dilihat pada rasio lancar, rasio
cepat dan rasio kas bahwa pada dasarnya mengalami kenaikan. Semakin tinggi atau besarnya nilai rasio
likuiditas, menandakan keadaan perusahaan berada dalam kondisi liquid. Liquid yaitu keadaan dimana
perusahaan dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik karena mampu melunasi kewajiban jangka pendek.
2. Rasio solvabilitas perusahaan berada pada posisi insolvable. Hal ini dapat dilihat pada rasio solvabilitas
keadaan modal perusahaan tidak mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditur.
Insolvable yaitu keadaan dimana kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya secara tepat
waktu berada dalam posisi bermasalah bahkan cenderung tidak tepat waktu.
3. Rasio aktivitas perusahaan dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat pada keempat rasio aktivitas menunjukkan
adanya peningkatan dari tahun ke tahun.
4. Rasio profitabilitas perusahaan dalam posisi yang baik. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan rasio
profitabilitas, hal ini menunjukkan keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba setiap tahun semakin
meningkat.

Saran
Saran penelitian ini, sebagai berikut:
1. Likuiditas perusahaan berada pada posisi yang baik(liquid). Hal ini harus tetap dipertahankan agar
supaya keadaan perusahaan terus dikatakan lancar dalam memenuhi kewajiban keuangan.
2. Solvabilitas perusahaan berada pada posisi tidak baik. Hal ini harus menjadi perhatian utama
perusahaan untuk diperbaiki. Keadaan ini bisa diperbaiki dengan menggunakan hutang berdasarkan
proporsi dan prioritas sehingga jumlah hutang tidak bertumpuk atau dengan mengurangi jumlah hutang.
3. Aktivitas perusahaan berada pada posisi baik. Keadaan ini harus dipertahankan agar penggunaan aktiva
oleh perusahaan setiap tahunnya semakin efektif dan efisien
4. Profitabilitas perusahaan berada pada posisi yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan laba dalam keadaan baik dan keadaan ini harus tetap dipertahankan
oleh perusahaan.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta. Bandung.
Faizal, M. Zally Ridha. 2008. Analisis Rasio Keuangan Dalam Mendukung kelayakan Pembiayaan. Skripsi.
STAIN Surakarta – SEM Institute. Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Handayani, Ika. 2011. Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada
Perusahaan Industri Tekstil Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Medan. Hal.5.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan: PSAK No. 1 – Penyajian Laporan Keuangan.
Salemba Empat. Jakarta. Hal. 3.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta.
Praytino, Ryanto Hadi. 2010. Peranan Analisa Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan
Perusahaan: Studi Kasus pada PT. X. Jurnal Manajemen UNNUR Bandung Volume 2 No.1. Universitas
Nurtanio. Bandung. Hal. 9.
Susilo, Bambang. 2009. Analisa Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Meycih, Tan. 2009. Analisa Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Melalui Penilaian Tingkat
Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Dan Profitabilitas Pada PT. Kalbe Farma Tbk. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia Esa Unggul. Jakarta. Hal. 91.

628 Jurnal EMBA


Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 619-628
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Jurnal Ekombis Review – Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis


Available online at : https://jurnal.unived.ac.id/index.php/er/index
DOI: https://doi.org/10.37676/ekombis.v10iS1

Analisis Laporan Arus Kas untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT Indofood
Sukses Makmur Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2020

Afrisah Putriani1); Elfina Okto Posmaida Damanik2); Johanes Wilfrid Pangihutan Purba3)
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi,Universitas Simalungung Pematangsiantar, Indonesia
1,2,3)

Email: 1) afrisahputriani01@gmail.com; 2) elfinaopdse83@gmail.com; 3) johanesprb@gmail.com

How to Cite :
Putriani, A., Damanik, E. O P., Purba, J. W. P. (2022). Analisis Laporan Arus Kas untuk Menilai Kinerja
Keuangan Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2016-2020. EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 10(S1). DOI:
https://doi.org/10.37676/ekombis.v10iS1

ABSTRAK
ARTICLE HISTORY Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan PT
Received [27 Februari 2022] Indofood yang diukur dengan menggunakan rasio arus kas dalam
Revised [7 Maret 2022]
mengukur kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Metode
Accepted [15 Maret 2022]
analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan melihat laporan
arus kas dan kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Populasi
laporan keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk, sampel laporan
KEYWORDS
Cash Flow and Financial keuangan tahun 2016-2020 dengan rasio keuangan yaitu rasio arus kas,
Performance rasio cakupan kas terhadap bunga, rasio cakupan kas terhadap kewajiban
lancar, rasio belanja modal, rasio total hutang dan rasio kas rasio kecukupan
aliran. Dari hasil penelitian disimpulan bahwa kinerja PT Indofood Sukses
This is an open access article Makmur Tbk menurut perhitungan rasio keuangan arus kas (AKO) dengan
under the CC–BY-SA license nilai rata-rata 0,38 < 1, Rasio cakupan arus kas terhadap hutang lancar
(CKHL) dengan nilai rata-rata 0,57 < 1, Rasio pengeluaran modal (PM)
dengan nilai rata-rata 0,24 < 1, rasio total hutang (TH) dengan nilai rata-rata
0,19 < 1, rasio kecukupan arus kas (KAK) dengan nilai rata-rata 0,012 < 1
kurang baik, yang artinya kinerja perusahaan PT Indofood Sukses Makmur
Tbk tidak dapat mengelola arus kas yang ada untuk dapat menghasilkan
arus kas dengan baik agar dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dan kewajiban lancarnya. Rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB) dengan
nilai rata-rata 17,595 > 1 baik yang artinya sangat baik karena kas dapat
menutupi biaya bunga PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan bisa langsung
membayarnya tanpa harus menjual aktiva.

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the performance of the company PT
Indofood as measured by using the cash flow ratio in measuring the financial
performance of PT Indofood Sukses Makmur Tbk. The analytical method used is
descriptive quantitative by looking at the cash flow statements and financial
performance of PT Indofood Sukses Makmur Tbk. The population of financial
statements at PT Indofood Sukses Makmur Tbk, sample financial statements for
2016-2020 with financial ratios, namely cash flow ratios, cash coverage ratios to
interest, cash coverage ratios to current liabilities, capital expenditure ratios,
total debt ratios and cash adequacy ratios Genre. From the results of the study it
was concluded that the performance of PT Indofood Sukses Makmur Tbk
according to the calculation of the financial cash flow ratio (AKO) with an
average value of 0.38 < 1, the ratio of cash flow coverage to current liabilities

Journal Ekombis Review, Vol. 10 Spesial Issue DNU 14 TH, Maret 2022 page: 185–196| 185
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

(CKHL) with an average value of 0.57 < 1, Capital expenditure ratio (PM) with an
average value of 0.24 < 1, total debt ratio (TH) with an average value of 0.19 < 1,
cash flow adequacy ratio (KAK) with an average value of 0.012 < 1 is not good,
which means that the performance of the company PT Indofood Sukses Makmur
Tbk cannot manage the existing cash flow to be able to generate cash flow
properly in order to meet its short-term obligations and current liabilities. The
cash to interest coverage ratio (CKB) with an average value of 17,595 > 1 is good,
which means very good because the cash can cover the interest costs of PT
Indofood Sukses Makmur Tbk and can pay it directly without having to sell
assets.

PENDAHULUAN

Dalam rangka pengambilan keputusan, pengelola perusahaan memerlukan informasi


khususnya informasi mengenai apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang laporan arus kas
merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari
suatu entitas selama periode tertentu. Kinerja keuangan merupakan hasil yang dicapai oleh
perusahaan atas berbagai aktivitas yang dilakukan dalam mendaya gunakan sumber keuangan yang
tersedia. Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana
dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan
Kinerja perusahaan juga biasanya ditinjau dari keuangannya. Kinerja keuangan adalah usaha
formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan
dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi
perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu perusahaan
dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
laporan arus kas, penerimaan dan pengeluaran arus kas diklasifikasikan menurut tiga kategori
utama yaitu : aktivitas oprasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan.
Aktivitas operasi menimbulkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu
perusahaan. Arus masuk kas terbesar dari operasi berasal dari pengumpulan kas pelanggan. Arus
keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran
bunga dan pajak. Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang
digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pada laporan arus kas kegiatan investasi
mencakup lebih dari sekedar pembeliaan dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi
di neraca
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor
yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan
mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wessel bayar dan
pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham
seperti deviden dan pembelian saham perbendaharaan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk atau lebih dikenal dengan nama Indofood merupakan
produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di jakarta, Indonesia. Perusahaan
ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.

LANDASAN TEORI

Pengertian Analisa Laporan Keuangan


Dalam hal pembuatan keputusan, analisa laporan keuangan atau disebut juga dengan
analisis laporan keuangan perlu dilakukan oleh pihak manajemen maupun pihak lain dengan

186 | Afrisah Putriani, Elfina Okto Posmaida Damanik, Johanes Wilfrid Pangihutan Purba; Analisis...
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

membuat keputusan yang digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu
perusahaan. Informasi ini diperlukan untuk mengevaluasi kinerja manajemen perusahaan di masa
lampau, dan untuk bahan pertimbangan dalam menyusun rencana perusahaan di masa yang
datang.
Ikhsan.,dkk (2018), “analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi
dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa
mendatang”. Sedangkan (Harahap, 2011), “analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos
laporan keuangan yang menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang
bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain lebih baik antara data
kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting
dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah meneliti
komponen-komponen laporan keuangan yang selanjutnya digunakan sebagai bahan informasi
dalam pengambilan keputusan dalam kegiatan operasi bagi pihak manajemen di periode tertentu.

Tujuan Analisa Laporan Keuangan


Untuk dapat mengetahui informasi lebih rinci mengenai isi dari laporan keuangan diperlukan
interpretasi dan analisa terhadap laporan keuangan. Menurut Hery (2014), ada enam tujuan analisis
laporan keuangan bagi berbagai pihak yaitu:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu, baik harta,
kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang
berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak
karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai perbandingan dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai.

Sedangkan menurut Harahap (2011), tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan
keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan
keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu
laporan keuangan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori
yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, dan peningkatan (rating).
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.
7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal
dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya
atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan,
hasil usaha dan struktur keuangan.
10.Biasa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan
datang.

Journal Ekombis Review, Vol. 10 Spesial Issue DNU 14 TH, Maret 2022 page: 185–196| 187
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Berdasarkan tujuan analisis laporan keuangan menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan
perusahaan. Dengan analisis laporan keuangan, maka perusahaan dapat mengambil langkah-
langkah perbaikan yang diperlukan di masa yang akan datang

Pengertian Laporan Arus Kas


Menurut Skousen., dkk (2009), “laporan arus kas (statement of cash flow) adalah laporan
keuangan yang melaporkan jumlah kas yang diterima dan dibayar oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu”. Sedangkan menurut pendapat Harahap (2011), “laporan arus kas memberikan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu
periode tertentu, dengan mengklarifikasikan transaksi pada kegiatan operasi, pembiayaan dan
investasi”.
Selain itu, Kieoso.,dkk (2008), mengemukakan bahwa “laporan arus kas adalah laporan yang
melaporkan pnerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan bersih pada kas yang berasal dari
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari suatu perusahaan selama satu periode dalam suatu
format yang merekonsiliasi saldo kas awal dan saldo kas akhir periode”.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa laporan arus kas merupakan
laporan yang menginformasikan arus kas masuk dan arus kas keluar yang dihasilkan dari aktivitas
operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan atau pembiayaan.

Aktivitas Dalam Laporan Arus Kas


Menurut Rudianto (2012), aktivitas perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok aktivitas utama berkaitan dengan penyusunan laporan arus kas, yaitu sebagai berikut :
1. Aktivitas Operasi, Aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan
produk sekaligus semua upaya yang berkaitan dengan menjual produk tersebut. Artinya, semua
aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk memperoleh laba usaha dimasukkan dalam
kelompok ini.
2. Aktivitas Investasi, Adalah berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan harta
perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan, seperti pembelian dan
penjualan gedung, mesin dan sebagainya.
3. Aktivitas Pembiayaan/Pendanaan, Aktivitas pembiayaan/pendanaan adalah semua aktivitas yang
berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan
kebutuhan dana dari berbagai sumbernya beserta konsekuensinya.

Dari uraian beberapa para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap laporan arus kas
dapat dilakukan dari beberapa aktivitas seperti aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan.

Format Laporan Arus Kas


Kelompok arus kas dari kegiatan operasi selalu dicantumkan pertama kali, disusul oleh
kegiatan investasi dan pembiayaan. Arus kas keluar dari pembelian properti dilaporkan terpisah
dari arus kas masuk atas penjualan properti dan arus kas masuk dari penerbitan sekuritas hutang
dilaporkan terpisah dari arus kas keluar atas pelunasannya, atau penurunan bersih kas selama satu
periode harus merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas yang dilaporkan dalam neraca komperatif.
Format dasar kerangka dari laporan arus kas adalah sebagai berikut :

188 | Afrisah Putriani, Elfina Okto Posmaida Damanik, Johanes Wilfrid Pangihutan Purba; Analisis...
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Tabel 1. Format Laporan Arus Kas


Arus kas dari aktivitas operasi xxx
Arus kas dari aktivitas investasi xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan xxx
Kenaikan (penurunan) arus kas neto xxx
Saldo awal kas xxx
Saldo akhir kas xxx

Metode Langsung
Pada dasarnya adalah pemeriksaan kembali setiap pos (atau akun) laporan laba rugi dengan
tujuan melaporkan seberapa banyak kas yang diterima atau dikeluarkan sehubungan dengan pos
tersebut, dan cara terbaik untuk melakukan metode langsung adalah mengurutkan secara
sistematis daftar pos-pos di laporan laba rugi dan menghitunga berapa banyak kas yang terkait
dengan setiap pos.

Metode Tidak Langsung


Dengan metode tidak langsung, laporan arus kas dimulai dengan laba bersih, yang
memasukkan pengaruh bersih dari seluruh laporan laba rugi, dan kemudian melaporkan
penyesuaian yang diperlukan untuk mengubah seluruh akun laporan laba rugi menjadi angka-angka
arus kas. Seperti halnya dengan metode langsung, cara terbaik untuk menampilkan metode tidak
langsung adalah dengan melihat laporan laba rugi akun demi akunnya. Perbedaan antara kedua
metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung,
arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar.
Kieoso., dkk (2008), “keunggulan dari metode langsung yaitu metode langsung lebih konsisten
dengan tujuan laporan arus kas untuk m enyediakan informasi tentang penerimaan kas dan
pembayaran kas operasi dan menyajikan penerimaan dan pembayaran kas. Sedangkan kelemahan
dari metode langsung yaitu mengumpulkan data yang diperlukan tidak dapat tersedia dengan
cepat”.
Sedangkan menurut Subramanyam (2010), “terdapat dua metode untuk pelaporan arus kas
dari operasi yaitu metode langsung dan metode tidak langsung”. Dalam metode tidak langsung
(indirect method), laba bersih disesuaikan dnegan pos penghasilan (beban) nonkas dan dengan
akrual, untuk menghasilkan arus kas dari operasi. Metode tidak langsung adalah metode yang
paling sering digunakan dan telah digunakan dibagian awal untuk mengilustrasikan penyusunan
laporan arus kas. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan. Bahwa metode penyusunan
arus kas terdiri atas metode langsung dan metode tidak langsung.

Kinerja Keuangan
Menurut Fahmi (2011) “kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar”.

Manfaat Penelitian Kinerja


Penilaian kinerja memiliki manfaat yang dapat digunakan oleh pihak manajemen. Manfaat
penilaian kinerja Rudianto (2008) adalah sebagai berikut:
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efesien melalui pemotivasian personal secara
maksimum.
2. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personal seperti
promosi, transfer dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan personal dan untuk
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi pelatihan personal.

Journal Ekombis Review, Vol. 10 Spesial Issue DNU 14 TH, Maret 2022 page: 185–196| 189
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Sedangkan Munawir (2004) manfaat dari penilaian kinerja adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu
yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.
2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, maka pengukuran
kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan
perusahaan secara keseluruhan.
3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang.
4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan
divisi atau bagian organisasi pada khususnya.
5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi
dan produktivitas perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat penilaian kinerja adalah
mengelola dan mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan yang dapat manfaatnya
dapat digunakan oleh pihak manajemen.

Rasio Arus Kas


Darsono dan Anshari (2005), untuk menilai kinerja keuangan melalui laporan arus kas
digunakan rasio arus kas sebagai berikut:
1. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)
Rasio arus kas operasi ini menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar
kewajiban lancar. Rasio arus kas operasi diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan
kewajiban lancar.

Jumlah Arus Kas Operasi


AKO = ......................(1)
Kewajiban Lancar

Dalam Safitri (2017), pengukuran kinerja keuangan pada analisis laporan arus kas operasi
(AKO) sebagai berikut:
Keterangan:
AKO = Arus kas operasi
Jika AKO > 1 = Baik
Jika AKO < 1 = Tidak baik

2. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)


Rasio cakupan arus dana digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak, dan dividen preferen).
Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) dibagi bunga, penyesuaian pajak,
dan dividen preferen.

EBIT
CAD = ...................(2)
Bunga + Penyesuaian Pajak + Dividen Preferen

Keterangan:
CAD = Cakupan arus dana
EBIT = Laba sebelum bunga dan pajak (Earning Before and Tax)
Jika CAD > 1 = Baik
Jika CAD < 1 = Tidak Baik

190 | Afrisah Putriani, Elfina Okto Posmaida Damanik, Johanes Wilfrid Pangihutan Purba; Analisis...
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

3. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga


Rasio cakupan kas terhadap bunga ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari
operasi tambah pembayaran bunga, dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga.

Arus Kas Operasi + Bunga + Pajak


CKB = .......................(3)
Bunga
Keterangan:
CKB = Cakupan kas terhadap Bunga
CKB > 1 = Baik
CKB < 1 = Tidak Baik

4. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL)


Rasio cakupan arus kas terhadap hutang lancar ini menngukur kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang lancar ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang
lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi ditambah
dividen kas dibagi dengan hutang lancar.

Arus Kas Operasi + Dividen Kas


CKHL = ............................(4)
Hutang Lancar
Keterangan:
CKHL = Cakupan kas terhadap hutang lancar
Jika CKHL > 1 = Baik
Jika CKHL > 1 = Tidak baik

5. Rasio Pengeluaran Modal (PM)


Rasio pengeluaran modal ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan
pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dari arus kas dari operasi dibagi dengan
pengeluaran modal.

Arus Kas Operasi


PM = ..........................(5)
Pengeluaran Modal

Keterangan:
PM = Pengeluaran Modal
Jika PM > 1 = Baik
Jika PM > 1 = Tidak baik

6. Rasio Total Hutang (TH)


Rasio total hutang ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan
dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari
arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan mengetahui rasio total hutang ini, kita bisa
menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang
dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan.

Arus Kas Operasi


Total Hutang (TH) = .......................(6)
Total Hutang

Journal Ekombis Review, Vol. 10 Spesial Issue DNU 14 TH, Maret 2022 page: 185–196| 191
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Keterangan:
TH = Total hutang
Jika TH > 1 = Baik
Jika TH > 1 = Tidak baik

7. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)


Rasio arus kas bersih bebas ini dioperoleh dari (laba bersih + beban bunga diakui dan
dikapitalisasi + depresiasi dan amortisasi + biaya sewa leasing operasi-dividen yang diumumkan –
pengeluaran modal dibagi biaya dikapitalisasi dan diakui + biaya sewa – proporsi hutang jangka
panjang + proporsi sekarang dari kewajiban leasing yang dikapitalisasi). Rasio ini berguna untuk
mengukur kemampuan perusahaan dan memenuhi kewajiban kas di masa mendatang.

Laba bersih + Bunga + Depresiasi + Sewa + Dividen – Pengeluaran Modal


AKBB = ................(7)
Biaya Bunga + Sewa + Hutang Jangka Panjang

Keterangan:
AKBB = Arus kas bersih bebas
Jika AKBB > 1 = Baik
Jika AKBB > 1 = Tidak baik

8. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)


Rasio kecukupan arus kas ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas
untuk memeuhi kewajibannya dalam jangka 5 tahun mendatang. Rasio kecukupan arus kas ini
diperoleh dengan (laba sebelum pajak dan bunga minus pembayaran pajak minus pembayaran
bunga – pengeluaran modal) dibagi (rata-rata hutang yang jatuh tempo setiap tahun selama lima
tahun).

EBIT – Bunga – Pajak – Pengeluaran Modal


KAK = ...............(8)
Rata-rata Hutang Lancar selama 5 tahun

Keterangan:
KAK = Kecukupan arus kas
Jika KAK > 1 = Baik
Jika KAK > 1 = Tidak baik

Analisa laporan arus kas

Analisis arus kas adalah suatu metode analisa ekonomi yang memasukan pergerakan kas
yang positif (aliran kas masuk)dan pergerakan kas yang negative (aliran kas keluar) yang disebabkan
oleh aktivitas untuk menentukan kebutuhan relative dari aktivitas tersebut. Analisa laporan arus kas
ini menggunakan komponen dalam laporan arus kas dan komponen neraca dan laporan laba rugi
sebagai informasi dalam analisis rasio.Rasio-rasio yang dapat dipakai dalam penelitian ini adalah:

192 | Afrisah Putriani, Elfina Okto Posmaida Damanik, Johanes Wilfrid Pangihutan Purba; Analisis...
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Tabel 2. Defenisi Operasional Variabel


No Rasio Instrumen Skala
1 Rasio Arus Kas (AKO) Rasio
Jumlah Arus Kas Operasi
AKO =
Kewajiban Lancar

2 Rasio Cakupan Kas Arus Kas Operasi + Bunga + Pajak Rasio


Terhadap Bunga CKB =
Bunga
3 Rasio Cakupan Kas Rasio
Terhadap Hutang Lancar Arus Kas Operasi + Dividen Kas
(CKHL) CKHL =
Hutang Lancar
4 Rasio Pengeluaran Modal Arus Kas Operasi Rasio
(PM) PM =
Pengeluaran Modal

Rasio Total Hutang (TH) Arus Kas Operasi


5 Rasio
Total Hutang (TH) =
Total Hutang
6 Rasio Kecukupan Arus EBIT – Bunga – Pajak – Pengeluaran Modal Rasio
Kas (KAK) KAK =
Rata-rata Hutang Lancar selama 5 tahun

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desksriptif kuantitatif dengan
menggunakan analisis rasio arus kas PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Melalui teknik ini, penulis mencari
data dari buku, jurnal akuntansi, dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian ini serta media
internet dengan cara mengunduh laporan keuangan melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia dan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan
keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk 2016-2020. Sedangkan sampel yang digunakan
pada penelitian ini laporan keuangan periode 2016-2020 dengan menggunakan kriteria 6 rasio yaitu
Rasio Arus Kas, Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga, Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar,
Rasio Pengeluaran Modal, Rasio Total Hutang, Rasio Kecukupan Arus Kas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan data keuangan yang dikumpulkan dapat ditampilkan informasi baru yang lebih
untuk menunjukan dari sisi keuangan perusahaan. Analisis rasio laporan arus kas digunakan untuk
mengetahui posisi keuangan pada perusahaan. Maka dipeeroleh angka perhitungan rasio-rasio
selama 5 tahun yaitu 2016, 2017, 2018, 2019, 2020 sebagai berikut:

Journal Ekombis Review, Vol. 10 Spesial Issue DNU 14 TH, Maret 2022 page: 185–196| 193
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Tabel 3. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)

Tahun Arus Kas Operasi Kewajiban Lancar Hasil


2016 7,175,603,000,000 9,219,441,000,000 0.37
2017 6,507,806,000,000 1,637,763,000,000 0.30
2018 5,935,829,000,000 1,204,105,000,000 0.19
2019 13,344,494,000,000 4,686,862,000,000 0.54
2020 13,855,497,000,000 7,975,875,000,000 0.50
Rata Rata 0.38
Nilai Minimum 0.19
Nilai Maksimum 0.54
Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Tabel 4. Rasio cakupan arus kas terhadap hutang lancar (CKHL)


Tahun Arus Kas Operasi Dividen Kas Hutang Lancar Hasil
2016 17,175,603,000,000 1,964,713,000,000 19,219,441,000,000 0.99
2017 6,507,806,000,000 2,063,401,000,000 21,637,763,000,000 0.39
2018 5,935,829,000,000 2,651,689,000,000 31,204,102,000,000 0.27
2019 13,344,494,000,000 1,501,453,000,000 24,686,862,000,000 0.60
2020 13,855,497,000,000 2,440,959,000,000 27,975,875,000,000 0.58
Rata Rata 0.57
Nilai Minimum 0.27
Nilai Maksimum 0,99
Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Tabel 5. Rasio Total Hutang


Tahun Arus Kas Operasi Pengeluaran Modal Hasil
2016 7,175,603,000,000 25,701,913,000,000 0.28
2017 6,507,806,000,000 39,492,287,000,000 0.16
2018 5,935,829,000,000 42,388,236,000,000 0.14
2019 13,344,494,000,000 43,072,504,000,000 0.31
2020 13,855,497,000,000 45,862,919,000,000 0.30
Rata Rata 0.24
Nilai Minimum 0.14
Nilai Maksimum 0.31
Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Tabel 6. Rasio Total Hutang


Tahun Arus Kas Operasi Total Hutang Hasil
2016 7,176,603,000,000 38,233,092,000,000 0.19
2017 6,507,806,000,000 41,298,111,000,000 0.16
2018 5,935,829,000,000 46,620,996,000,000 0.13
2019 13,344,494,000,000 41,996,071,000,000 0.32
2020 13,855,497,000,000 83,998,472,000,000 0.16
Rata Rata 0.19
Nilai Minimum 0.13
Nilai Maksimum 0.32
Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

194 | Afrisah Putriani, Elfina Okto Posmaida Damanik, Johanes Wilfrid Pangihutan Purba; Analisis...
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Tabel 7. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga


Tahun Arus Kas Operasi Bunga Pajak Hasil
2016 7,175,603,000,000 674,541,000,000 130,555,000,000 11.831
2017 6,507,806,000,000 615,790,000,000 368,412,000,000 12.166
2018 5,935,829,000,000 513,384,000,000 503,769,000,000 13.543
2019 13,344,494,000,000 554,317,000,000 404,068,000,000 25.803
2020 13,855,497,000,000 607,230,000,000 493,330,000,000 24.630
Rata Rata 17.595
Nilai Minimum 11.83
Nilai Maksimum 25.80
Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Tabel 8 Rasio Kecukupan Arus Kas


Rata Rata Hutang
Tahu Pengeluaran
EBIT Bunga Pajak Lancar Selama 5 Hasil
n Modal
Tahun
2016 8,285,007,000,000 674,541,000,000 130,555,000,000 3,870,170,000,000 24,944,809,000,000 0,145
2017 5,097,264,000,000 615,790,000,000 368,412,000,000 6,723,747,000,000 24.944.809,000,000 -0,105
2018 4.961.851.000.000 513.384.000.000 503.769,000,000 7.236.247.000.000 24.944.809,000,000 -0,132
2019 5.902.729.000.000 554.317.000.000 404.068.000.000 4.463.812.000.000 24.944.809,000,000 0,019
2020 8.752.066.000.000 607.230.000.000 493.330.000.000 4.398.300.000.000 24.944.809,000,000 0,130
Rata Rata 0,012
-
Nilai Minimum
0,132
Nilai Maksimum 0,145
Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Rasio Arus Kas Operasi (AKO)


Rasio tersebut menunjukan bahwa rata-rata kas PT Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun
2016-2020 yaitu 0,38 < 1 yang artinya dibawah angka satu, dimana PT Indofood Sukses Makmur Tbk
tidak mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dan dapat dikategorikan perusahaan kurang
baik.

Rasio cakupan arus kas terhadap hutang lancar (CKHL)


Rata-rata cakupan arus kas terhadap hutang lancar kinerja keuangan dari tahun 2016-2020
yaitu 0,57 < 1 dimana PT Indofood Sukses Makmur Tbk belum mampu menjamin atau menutup
kewajiban lancar perusahaan dapat dikategorikan perusahaan kurang baik

Rasio Pengeluaran Modal


Rasio pengeluaran modal kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk kinerja
keuangan PT Indofood dari tahun 2016-2020 dengan rata-rata 0,24 < 1 dimana rasio yang rendah
menunjukan kemampuan yang rendah dalam membiayai pengeluaran modal

Rasio Total Hutang


Rasio total hutang kinerja keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun2016-
2020 dengan rata-rata 0,19 < 1 menunjukan bahwa perusahaan kurang baik dalam membayar
semua kewajiban dari arus kas yang berasal dari aktivitas normal perusahaan.

Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Bunga


Rasio cakupan kas terhadap bunga kinerja keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk
dari tahun 2016-2020 dengan rata-rata 17,595 > 1 yang artinya sangat baik karena untuk dapat

Journal Ekombis Review, Vol. 10 Spesial Issue DNU 14 TH, Maret 2022 page: 185–196| 195
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

menutupi biaya bunga PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan dapat membayarnya langsung tanpa
harus menjual aktiva atau menunggu penagihan dari piutang PT Indofood Sukses Makmur Tbk
karena kas yang tersedia mampu untuk membayar bunga .

Rasio Kecukupan Arus Kas


Rasio kecukupan arus kas dari tahun 2016-2020 dengan rata-rata 0,012 < 1 dimana rasio
kecukupan arus kas PT Indofood Sukses Makmur Tbk lebih kecil dari satu yang menunjukan
perusahaan belum mampu melunasi hutang lancar.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil bahwa kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk
menurut perhitungan rasio keuangan arus kas (AKO) dengan nilai rata-rata 0,38 < 1, Rasio cakupan
arus kas terhadap hutang lancar (CKHL) dengan nilai rata-rata 0,57 < 1, Rasio pengeluaran modal
(PM) dengan nilai rata-rata 0,24 < 1, rasio total hutang (TH) dengan nilai rata-rata 0,19 < 1, rasio
kecukupan arus kas (KAK) dengan nilai rata-rata 0,012 < 1 kurang baik, yang artinya kinerja
perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk tidak dapat mengelola arus kas yang ada untuk dapat
menghasilkan arus kas dengan baik agar dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan
kewajiban lancarnya. Rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB) dengan nilai rata-rata 17,595 > 1 baik
yang artinya sangat baik karena kas dapat menutupi biaya bunga PT Indofood Sukses Makmur Tbk
dan bisa langsung membayarnya tanpa harus menjual aktiva.

Saran
Pihak manajemen PT Indofood Sukses Makmur Tbk tidak hanya menitik beratkan aktivanya
hanya pada akun piutang saja akan tetapi pada kas juga sehingga dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya lebih cepat terpenuhi. Dalam penyusunan laporan keuangan terutama laporan
arus kas hendaknya dijadikan bahan acuan bagi pemimpin PT Indofood Sukses Makmur Tbk untuk
mengetahui sejauh mana kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang telah dilakukan dan untuk
pertimbangan manajemen dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang akan diambil pada
tahun-tahun berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Darsono dan Anshari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan. Andi.


Fahmi, I. (2011). Analisa Laporan Keuangan. Alfabeta.
Harahap, S. S. (2011). Teori Akuntansi. Rajawali Persada.
Hery. (2014). Analisis Kinerja Manajemen (Edisi Kedu). Center For Academic Publishing Services.
Ikhsan, & dkk. (2018). Analisa Laporan Keuangan (Edisi Kedu). Medanateera.
Kieoso, & dkk. (2008). Akuntansi Intermediate (Edisi 12). Erlangga.
Munawir, S. (2004). Analisis Laporan Keuangan (Edisi Keem). Liberty.
Rudianto. (2008). Pengantar Akuntansi. Erlangga.
Rudianto. (2012). Pengantar Akuntansi, Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan.
Penerbilt Erlangga.
Safitri, R. H. (2017). Analisis Laporan Arus Kas sebagai Dasar Pengukuran Kinerja Keuangan Rumah
Sakit Umum Daerah (studi kasus pada RSUD di Sumatera Selatan). Jurnal Akuntansi, 5(2), 125–
135. https://doi.org/10.24964/ja.v5i2.283
Skousen, & dkk. (2009). Akuntansi Keuangan Menengah (Edisi 16). Salemba Empat.
Subramanyam, K. . dan J. J. W. (2010). No Title (Edisi Kese). Salemba Empat.

196 | Afrisah Putriani, Elfina Okto Posmaida Damanik, Johanes Wilfrid Pangihutan Purba; Analisis...

Anda mungkin juga menyukai