AriRisandi 190254245009 ArtikelKomunikasi UASIKM1
AriRisandi 190254245009 ArtikelKomunikasi UASIKM1
net/publication/348555716
CITATIONS READS
0 443
4 authors:
All content following this page was uploaded by Ari Risandi on 17 January 2021.
Abstract:
Tujuan artikel ini adalah untuk memperbaiki komunikasi saat berpariwisata. Metode
penulisan pada artikel ini dengan menggunakan studi literasi. Hasil analisis menyimpulkan
bahwa komunikasi Pada hakikatnya terjadi tanpa disadari oleh siapapun. Proses
komunikasi yang berlangsung cepat bisa terjadi dimana saja dan dalam jangka waktu yang
tidak diketahui. Dinamika komunikasi antarbudaya masyarakat dengan wisatawan
mancanegara sebenarnya tidak sesulit seperti yang dibayangkan selama ini. Masyarakat
yang selama ini telah banyak kemajuan berupaya untuk tetap memberikan pelayanan dan
kepuasan terbaik tidak hanyak untuk para turis mancanegara tetapi juga untuk semua
kalangan masyarakat yang datang mengunjungi.
__________________________________________________________________________________
1. Pendahuluan
2. Kerangka Teoritis
2.1. Komunikasi
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu cum, kata depan yang
artinya dengan atau bersama dengan, dan kata units, kata bilangan yang berarti satu. Dua
kata tersebut membentuk kata benda communio, yang dalam bahasa inggris disebut
dengan communion, yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan,
pergaulan, atau hubungan. Karena untuk melakukan communion, diperlukan usaha dan
kerja.
Kata communio dibuat kata kerja communicate, yang berarti membagi sesuatu dengan
seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, membicarakan sesuatu
dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar
pikiran, berhubungan, berteman. (Nurjaman dan Umam, 2012:35).
2.2. Pariwisata
Istilah pariwisata belum dipahami banyak orang namun para ahli bahasa dan
pariwisata Indonesia bahwa kata pariwisata berasala dari dua suku kata yaitu pari dan
wisata. Pari berarti banyak atau berulangkali dan berkeliling sedangkan wisata berarti
perjalanan dengan tujuan rekreasi. Jadi, pariwisata berarti perjalanan dengan tujuan
rekreasi yang dilakukan secara berulangkali dan berkeliling. (Muljadi, 2014:8).
Situasi tersebut juga menjadi dasar lahirnya CBT (Community Based Tourism).
Community Based Tourism atau pariwisata berbasis masyarakat merupakan suatu proses
pengelolaan dan pembangunan pariwisata dengan melibatkan masyarakat lokal secara aktif
yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat tersebut (Novaria & Rohimah, 2017).
3. Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan dalam artikel ini menggunakan studi literatur karena artikel ini
menganalisis jurnal satu dengan yang lainnya.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi itu hakikatnya tanpa
disadari oleh siapapun karena komunikasi dapat berlangsung dengan cepat dan dapat
dilakukan oleh siapapun. Dalam konteks wisata bahari, contohnya wisata pantai banyak
wisatawan yang berkunjung baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara
tentu saja banyak perbedaan antarbudaya salah satunya cara berkomunikasi. Perbedaan
yang sangat signifikan terjadi pada wisatawan mancanegara karena disetiap negara
memiliki kebiasaan dan komunikasi yang berbeda, apalagi dari bahasa yang digunakan.
Nah tentu saja baik dari pengelola maupun masyarakat lokal harus memahami perbedaan
antarbudaya baik itu dari segi suku, agama, ras dan antara golongan (sering disingkat
SARA) atau sosial ekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan itu, agar wisatawan
yang berkunjung dapat berwisata dengan nyaman.
Ucapan Terimakasih
Penulis berterimakasih kepada dosen pembimbing ibu Khodijah Ismail dan asisten mata
kuliah Ilmu Komunikasi Masyarakat yang ikut serta dalam menyelesaikan tugas ujian
akhir semester. Semoga paper ini dapat bermamfaat dan menambah wawasan bagi
pembaca.
References
Ismail, K., & Habibah, S. N. (2020). Komunikasi Ekstensi Wanita Nelayan di Ekowisata
Manajemen di Pulau-Pulau Kecil. 01(1).
Septian, O., & Amri, A. (2018). Dinamika Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Kota
Sabang Dengan Wisatawan Mancarnegara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah,
3(3), 1–12.
Septian, O., & Amri, A. (2018). Dinamika Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Kota
Sabang Dengan Wisatawan Mancarnegara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah,
3(3), 1–12.