Anda di halaman 1dari 2

PEMELIHARAAN VAKSIN BILA LISTRIK PADAM

Nomor Dokumen : Ditetapkan oleh :


079/SPO/PKMT/VI/2015
No. Revisi : KEPALA PUSKESMAS
STANDAR
PUSKESMAS PROSEDUR Tanggal Terbit :
TOLANGOHULA OPERASIONAL
Jl. PG Rajawali III No. 17 (SPO) 22 Juni 2015 MARJEN ISHAK AYUBA, SKM
Desa Sukamakmur, Kec. Tolangohula Halaman : 1
Kabupaten Gorontalo NIP : 19760828199503 1 001
1. TUJUAN Sebagai pedoman didalam mengantisipasi apabila listrik padam/mati agar
kondisi vaksin dapat terjaga dengan baik.
2. REFERENSI a. Mediakom ,Depkes RI, Edisi 02 November 2006
3. RUANG LINGKUP a. Standar Prosedur Operasional ini dilakukan oleh petugas di sub unit
KIA-KB
b. Penanganan vaksin bila Listrik padam dilakukan untuk menjaga potensi
vaksin dengan batas waktu maksimal 2 x 24 jam
4. DEFINISI a. Penanganan vaksin bila Listrik padam adalah menjaga vaksin agar
potensi,aktifitas dan antigeniknya dalam kondisi tetap baik saat keadaan listrik
padam
5. TANGGUNG JAWAB a. Kepala Unit Poli KIA bertanggung jawab dalam pemantauan pelaksanaan
Standar Prosedur Operasional.
b.Tenaga Medis dan Paramedis di Puskesmas bertanggung jawab dalam
pelaksanaan Standar Prosedur Operasional.
6. KETENTUAN UMUM a. Dievaluasi setiap tahun
b. Apabila direvisi dilaporkan ke Penanggung jawab Upaya Kesehatan
Perorangan dan Tim penyusun SPO
c. Dikendalikan dengan daftar tilik
7. PROSEDUR a. Petugas dilarang membuka lemari es
b. Petugas memeriksa termometer dan memastikan suhu masih dinatara –
2 s/d + 8 C untuk lemari es atau -15 s/d -25 C untuk freezer.
c. Petugas memasukkan coolpack secukupnya apabila suhu lemari es
mendekati + 8 C
d. Petugas memasukkan Coolpack secukupnya apabila suhu freezer
mendekati – 15 C
e. Petugas memindahkan vaksin ketempat lain atau termos es yang sudah
disiapkan untuk menyimpan vaksin apabila selama 2 x 24 jam listrik tetap
padam
8. ARSIP TERKAIT a. Form grafik suhu
9. UNIT TERKAIT -

Anda mungkin juga menyukai