Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UPT SMP NEGERI 1 LEMBANG
Alamat : Jl. Poros Pinrang-Polman KM. 37, Tadokkong, Kec. Lembang, Kab. Pinrang, KP. 91254

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA
Nama Penyusun : ROSDIAH, S.Pd Alokasi Waktu :
Satuan Pendidikan : UPT SMPN 1 Lembang Tahun Penyusunan : 2022
Kelas / Semester : VIII/Ganjil Fase : D
Mata Pelajaran : Matematika Elemen Mapel : Bilangan
Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan  Dipentingkan aktivitas membaca arti/makna setiap bentuk aljabar, serta saling
Inti berdiskusi penjelasan yang mudah dengan menggunakan gambar. Berdasarkan a
(90 Menit) sampai f , peserta didik mengklasifikasikan bentuk suku tunggal dan bentuk suku
banyak. Peserta didik diberi pemahaman bahwa bentuk suku tunggal hanya memiliki
satu suku, sedangkan bentuk suku banyak memiliki dua suku atau lebih.
 Pada Soal 4 di halaman berikutnya, peserta didik tidak hanya memikirkan derajat,
namun diharapkan juga peserta didik memperhatikan satuannya. Misalnya, satuan
untuk derajat satu adalah cm, satuan untuk derajat dua adalah cm 2 , dan satuan untuk
derajat tiga adalah cm3 . Dengan mengaitkan satuan dengan derajat, mungkin akan
menjadi pemicu pemahaman peserta didik.
 Pada bentuk suku banyak x 2 − 4x + 3 pada Contoh 1, peserta didik sering mengabaikan
tandanya, dan ditulis sukunya adalah x 2 , 4x, 3. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya
bentuk aljabar diubah ke bentuk penjumlahan seperti pada (2) dan (3) di Soal 2.
Setelah ini, peserta didik dapat menyebutkan suku-sukunya. Ajarkan juga istilah suku
konstanta.
 Karena ada yang salah paham mengenai derajat dengan jumlah variabel, maka
pastikan bahwa derajat adalah banyaknya variabel yang dikalikan dalam satu suku.
 Pada bentuk suku tunggal, peserta didik memahami tentang derajat dengan
mengonfirmasi hal-hal berikut.
a. Bentuk suku tunggal adalah bentuk (bilangan) × (variabel).
b. Bagian bilangan disebut koefisien
c. Derajat ditentukan oleh bagian variabel.
Saat mencari derajat dari suku banyak, dapat terjadi kesalahan, yaitu menjumlahkan
derajat dari setiap suku. Ajarkan dengan cermat agar dapat dipahami dengan benar
bahwa, “di antara derajat tiap suku pada polinom, derajat yang paling maksimum
adalah derajat polinom”
 Sebelum masuk ke perhitungan bentuk aljabar, telah dipelajari struktur dasar dari
bentuk aljabar. Dengan memahami bentuk suku tunggal, bentuk suku banyak, dan
derajat, maka peserta didik dapat mengaitkan dengan halaman berikut sambil merasa
penasaran apakah pada perhitungan bentuk yang memuat 2 variabel juga dapat
dilakukan dengan cara yang sama.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPT SMP NEGERI 1 LEMBANG
Alamat : Jl. Poros Pinrang-Polman KM. 37, Tadokkong, Kec. Lembang, Kab. Pinrang, KP. 91254

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA
Nama Penyusun : ROSDIAH, S.Pd Alokasi Waktu :
Satuan Pendidikan : UPT SMPN 1 Lembang Tahun Penyusunan : 2022
Kelas / Semester : VIII/Ganjil Fase : D
Mata Pelajaran : Matematika Elemen Mapel : Bilangan

Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan  Ini adalah soal untuk membayangkan suku sejenis yang mirip dengan benda konkret.
Inti Hal ini membuat peserta didik memahaminya secara intuitif dengan mengaitkannya
(90 Menit) dengan bentuk aljabar
 Mengelompokkan suku sejenis menjadi satu dari memang dapat dipahami secara
intuitif, akan tetapi di bagian ini peserta didik diharapkan menyadari penyederhanaan
suku sejenis menjadi satu dapat menggunakan aturan distributif.
Pada Soal 2 , setelah menyederhanakan suku sejenis, akan terlihat kesalahan seperti 2x
+ 3y = 5xy. Di sini perlu dikonfirmasi kembali seperti pada contoh apel dan jeruk di
mana 2x + 3y tidak dapat disederhanakan lagi.
Selain itu, penghitungan yang derajatnya 2 seperti pada Contoh 1 (2) perlu diajarkan
dengan cermat karena peserta didik belum punya pengalaman belajar seperti ini di
kelas VII.
 Beberapa peserta didik salah mengartikan suku yang memuat a 2 dan suku yang
memuat a sebagai suku sejenis, maka perlu dijelaskan perbedaannya. Seperti 4x
(panjang sisi) dan x 2 (luas) pada hal. 4 Buku Siswa, menunjukkan bahwa derajat yang
berbeda memiliki arti dan satuan yang berbeda, dan ada baiknya memperjelas
perbedaan di antara keduanya.
Pada Contoh 1 (2), peserta didik dibuat memahami perbedaan secara nyata dengan
mengganti variabel dengan bilangan.
 Mengingat kembali penjumlahan bentuk aljabar yang dipelajari pada kelas VII dan
konfirmasikan bahwa itu dihitung dengan prosedur berikut.
a) Hapus tanda kurung dengan memperhatikan sifat distributif.
b) Operasikan masing-masing suku yang memuat variabel dan suku konstanta.
 Ini adalah penjumlahan dari bentuk polinom yang memuat dua variabel. Pastikan pada
bentuk pertama, di setiap bentuk diberi tanda kurung. Saat itu, peserta didik
diharapkan dapat membaca perbedaan arti antara dengan atau tanpa tanda kurung,
sehingga peserta didik dapat memahami perlunya tanda kurung. Lalu, saat
membandingkan dengan perhitungan di , peserta didik menganggap dapat
mengerjakan dengan prosedur perhitungan yang sama. (Penalaran analogi).
 Pada perhitungan penulisan vertikal, ajarkanlah agar peserta didik menulis suku
sejenis dengan sesuai. Apabila tidak ada suku sejenis, maka ditulis dengan
mengosongkan tempat tersebut seperti di bawah ini. (Contoh)

 Peserta didik memastikan bahwa metode pengurangan persamaan linear dapat


dihitung dengan mengubah tanda minus setiap suku pada persamaan sehingga menjadi
metode penjumlahan.
Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 Menit)
 Peserta didik akan memikirkan prosedur perhitungan dengan membandingkan
perhitungan di Q. Persamaan yang tertulis di baris kedua KUNCI JAWABAN [= 5x – 4y)+
(–3x + 7y)] ingin mengajarkan bahwa kalau sudah terbiasa dengan perhitungan, boleh
juga dipersingkat.
 peserta didik diarahkan agar menghitung persamaan dengan metode penjumlahan,
yaitu dengan mengganti penulisannya seperti yang ditampilkan di dalam Buku Siswa,
lalu perlahan-lahan diarahkan agar dapat melakukan metode pengurangan dengan
mudah.
 Pada metode penjumlahan dan metode pengurangan yang memuat 2 variabel,
berdasarkan pemahaman bahwa “x dan y tidak dapat disatukan”, peserta didik melihat
kembali perhitungan di kelas VII, lalu dijelaskan dengan mudah serta ditunjukkan
kesalahan tersebut. Memiliki kesempatan untuk belajar ulang seperti ini, sangat
penting untuk memperdalam pemahaman.
 Di sini telah dipelajari bahwa metode penjumlahan dan metode pengurangan bentuk
aljabar dengan 2 variabel dapat dihitung sama dengan bentuk aljabar di kelas VII, yaitu
dengan mengelompokkan suku sejenis. Jika metode penjumlahan dan metode
pengurangan bisa digunakan, maka peserta didik punya perkiraan bahwa pada
perkalian dan pembagian pun bisa juga. Ini berkaitan dengan pembelajaran di halaman
berikut.
 Mengerjakan perhitungan perkalian polinom dan bilangan dengan menggunakan sifat
distributif. Formula [(bilangan) × (formula 3 suku)] seperti pada Soal 8 (4), (5) adalah
kali pertama untuk peserta didik, perlu diperhatikan.
 Untuk membagi polinom dengan bilangan, ubah menjadi metode pengalian dengan
bilangan terbalik, dan terapkan hukum distributifnya.
 Selain itu, dapat dihitung juga dengan mengubahnya menjadi bentuk pecahan sebagai
berikut.

 Harap diperhatikan bahwa ada beberapa kesalahan seperti di atas. Apabila dibagi
9 x 15 y
menjadi dua pecahan menjadi − , maka diintegrasikan ke dalam metode yang
3 3
menerapkan hukum distributif dengan mengubahnya menjadi metode perkalian.
 Soal untuk mencari hasil pengurangan 3(5x – y) dari 4(3x + 2y). Peserta didik dapat
menggunakan cara seperti berikut.
 4 (3x + 2y) – 3(5x – y)
= 4 (3x + 2y) + (-3(5x – y))
masing-masing 4, –3 bisa dikalikan dengan setiap suku berarti menghilangkan tanda
kurung. Pastikan perhitungan diawali dengan menghilangkan tanda kurung kemudian
mengoperasikan suku sejenis dengan memperhatikan sifat distributif.
 Soal yang memuat bentuk pecahan, mudah sekali membuat peserta didik merasa tidak
bisa. Perhitungan seperti ini poinnya adalah melakukan perhitungan dengan
menyamakan pembagi. Biasanya cara sebelah kiri dianggap lebih mudah
menghitungnya, akan tetapi untuk memperluas wawasan, ada baiknya mengenalkan
cara sebelah kanan dan membandingkannya. Cara sebelah kiri dapat dikerjakan
x+2 y 3 ( x +2 y )
− dengan menambahkan tanda kurung yang tepat, dan diharapkan
3 6
dapat memahami alasannya juga.
 Pada perhitungan di Contoh 7, hal-hal yang diperlukan adalah dapat meringkas
perhitungan bentuk aljabar, seperti generalisasi, reduksi, sifat distributif, dan
mengoperasikan suku sejenis. Jika peserta didik bisa mengerjakan soal ini, diharapkan
peserta didik memiliki kemampuan berhitung yang baik dan percaya diri.
 n dan pembagian suku banyak dengan bilangan, diharapkan termotivasi untuk
mempelajari topik berikutnya tentang perkalian bentuk suku tunggal. Apabila ada
pendapat mengenai perkalian sesama polinom, katakan bahwa itu akan dipelajari di
kelas IX, agar peserta didik mempunyai perspektif pembelajaran.
Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 Menit)

Penutup (10 Menit)


1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Anda mungkin juga menyukai