Anda di halaman 1dari 2

Demokrasi Kebun Binatang

Mari kita pergi ke kebun binatang bersama-sama, Karena kita ingin mendengar gagasan
pimpinan baru kota para hewan itu. Pimpinan baru kebun binatang ingin mereposisi sebuah
kandang dan kandang itu kandang yang penting posisinya. Kandang itu berpagar kawat yang
cantik ornamennya, Tinggi oleh siapa pun tak terlompati, Kekar oleh siapa pun tak tergoyahkan,
Luasnya sepuluh hektar, Di dalamya ada danau, gua, padang rumput dan belukar. Penduduk
kandang itu kambing, kelinci, kijang, kucing, kuda, kerbau, keledai, anjing, domba, sapi, gajah,
rusa, monyet, perkutut, burung hantu, dan jerapah. Pak kepala kebun binatang berminat benar
memasukkan serigala ke dalam kandang besar itu, karena katanya sudah 34 tahun lamanya
makhluk ini berada di luar sana. Alasannya adalah bahwa demokrasi hewan harus ditegakkan,
Termasuk demokrasi serigala. Menurut serigala, ukuran demokrasi adalah “sama-sama hewan”
Dan gagasan ini dengan gigih didukung kepala kebun binatang. Ke-17 hewan lainnya itu tak
setuju. 0enurut mereka, defnisi demRkrasi adalah ³sama-sama heZan yang tidak memakan satu
sama lain, tidak memangsa satu sama lain”. Pak kepala, ganMilnya, tak menerima lRgika ini dan
tetap memihak defnisi demokrasi serigala. Keesokan harinya, selepas acara makan pagi para
penghuni kebun binatang, dia membawa seekor hewan berkaki empat ke depan kandang itu.
”kalian tengoklah makhluk penyabar ini. Perhatikan bulunya yang bersih berkilat, telinganya
yang lemas terkulai dan bahasa badannya yang sopan. Nah kan dia jinak dan baik hati,” kata pak
kepala, Ke-17 hewan berteriak. “Lho, itu kan serigala yang memakai jaket kulit kambing dan
memakai telinga kambing palsu.” seru mereka. ”Biar menyamar seperti apa, pak kepala, kami
tetap kenal betul bau keringat badannya.” Dua puluh empat jam kemudian, kepala kebun
binatang datang ke depan pintu kandang dan menuntun lagi makhluk itu. “saya minta kalian
dengan hati terbuka memperhatikan ciptaan Tuhan ini. Perhatikan tingkah lakunya yang mandiri,
matanya yang bening dan suci, ekspresi luhurnya budi pekerti. Nah bukankah dia jinak dan baik
hati?”tanyanya. Ke-17 hewan penghuni kandang bersorak. “Yaaah, itu kan serigala menyamar
lagi, yang memakai rompi bulu domba, dan memakai tanduk domba palsu.”seru PPKn | 39
mereka. “Biar menyamar seperti apa, pak kepala, biar bulunya wol putih seperti domba
Australia, kami tetap kenal gigi dan taringnya yang runcing-runcing itu.” Kepala kebun bintang
tampak kesal, gerahamnya gemeletuk dan wajahnya mulai memerah.´”Bagaimana kalian ini, kok
tidak menghormati demokrasi serigala? Hargailah hak asasi hewan, artinya, jangan mengucilkan
hewan apapun,”katanya...............
Setelah kalian membaca puisi di atas, coba kalian jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

1. Mengapa istilah demokrasi maknanya beranekaragam?

2. Dapatkah kita memaksakan pemahaman tentang demokrasi kepada orang lain? Berikan
alasanmu.

3. &Rba kalian identifkasitemukan nilai-nilai apa saMa yang terdapat dalam puisi di atas.

4. 'ari nilai-nilai yang sudah diidentifkasikan, nilai-nilai apa saMa yang pantas dan tidak pantas
untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari?

Anda mungkin juga menyukai