Anda di halaman 1dari 104

6 Analisis Kelayakan Pembangunan UPPKB

6.1 ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN UPPKB EKSISTING DI PROVINSI


MALUKU

6.1.1 UPPKB Passo (Kota Ambon)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa di Provinsi Maluku terdapat


satu jembatan timbang yaitu UPPKB Passo di Kota Ambon. Lokasi UPPKB ini
sebenarnya cukup strategis karena menangkap pergerakan angkutan barang
dari Kota Ambon menuju Kabupaten Maluku Tengah atau dari Pulau Ambon
menuju Pulau Seram namun dengan adanya jalan baru yaitu Jalan Upua
Baguala membuat lokasi UPPKB Passo menjadi kurang strategis lagi karena
kendaraan barang dari Kota Ambon yang akan menuju Kabupaten Maluku
Tengah atau Pulau Seram bisa melewati jalan tersebut untuk menghindari
pemeriksaan di UPPKB Passo.
A. Analisis Kelayakan Pengembangan Wilayah
1. Rencana Skala Wilayah
Pada rencana tata ruang wilayah Provinsi Maluku, tidak terdapat
rencana pembangunan jembatan timbang atau UPPKB. Hal ini
mengingat jumlah kendaraan angkutan barang dianggap terlalu sedikit
sehingga kebutuhan akan jembatan timbang dirasa belum diperlukan.
2. Rencana Skala Nasional
Untuk skala nasional, berdasarkan Rencana Induk Nasional UPPKB yang
tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
: SK. 3723/AJ.005/DRJD/2018 tentanag Road Map Revitalisasi
Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor Tahun 2017-2024
disebutkan bahwa UPPKB Passo akan dipertahankan beroperasi yaitu
direncanakan dioperasikan pada tahun 2018. Sehingga untuk
kelayakan pengembangan wilayah skala nasional lokasi UPPKB Passo
sudah sesuai dengan perencanaan.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI- 247
B. Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial
Pada Rencana Induk UPPKB Nasional terdapat simulasi perhitungan biaya
yang akan dikeluarkan untuk operasional UPPKB Eksisting. Biaya tersebut
kurang lebih dapat digunakan sebagai acuan di dalam perencanaan
pembangunan UPPKB di Provinsi Maluku. Terdapat beberapa rincian alokasi
pengeluaran di dalam pembangunan UPPKB baru yang ada di dalam
rencana induk yaitu:
a. Pembebasan Lahan 3.129 m2 (Lahan Pemda): Rp -
b. RAB Pematangan Lahan, Jalan Akses, Jalan : Rp 2.689.091.150,00
c. RAB Pembangunan Gedung Kantor : Rp 552.533.300,00
d. RAB Pembangunan Mess Karyawan : Rp 634.343.600,00
e. RAB Pembangunan Musholla : Rp 215.916.800,00
f. RAB Pembangunan Pos Lalin : Rp 91.028.300,00
g. RAB Pembangunan Gudang : Rp 393.112.500,00
: Rp 4.576.025.650,00

Aspek manfaat UPPKB akan dibandingkan dengan pembangunan


prasarana jalan dimana dianalogikan keberadaaan UPPKB akan
mengurangi kerusakan ruas jalan yang dilindungi UPPKB tersebut. Kerusakan
jalan 6,5 % kali lebih cepat akibat angkutan barang yang melebihi tonase
pada ruas jalan (data Departemen PU, dalam Harian Kompas, 14 Februari
2008). Terkait biaya preservasi jalan adalah mengacu pada Biaya Rata-Rata
Preservasi Jalan Provinsi Maluku TA. 2020 yang dilakukan di wilayah kajian
yaitu Rp 500.500.000,00. Sedangkan terkait rencana ruas jalan yang akan
terlindungi oleh keberadaan UPPKB ini adalah sebagai berikut:
Tabel 6.1 Ruas Jalan Terlindung
Panjang
No No. Ruas Nama Ruas
(Km)
1 005 Passo - Tulehu 13.24

2 006 Tulehu - Liang 12.45

3 002 11 K Kapten P. Tendean (Galala - Passo) Ambon 3.5

4 002 12 K Wolter Monginsidi (Galala - Passo) Ambon 4.42


5 003 Laksdya Leo Wattimena (Passo - Durian Patah) Ambon 5.78

6 004 11 K J Syaranamual (Durian Patah - Laha) Ambon 3.66

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI- 248
7 004 12 K M Putuhena (Durian Patah - Laha) Ambon 13.99
8 001 11 K Pelabuhan (Ambon) 0.23

9 001 12 K Yos Sudarso (Ambon) 0.47


10 001 13 K Pala (Ambon) 0.04
11 001 14 K Pantai Mardika (Ambon) 0.81
12 001 15 K Pantai Baru Merah (Ambon) 0.5

13 001 16 K Sultan Hasanudin (Ambon) 2.36

14 001 17 K Jend. Sudirman (Ambon) 2.8


15 001 18 K Rijali (Ambon) 1.32
16 001 19 K A. Yani (Ambon) 0.54

17 001 1A K Diponegoro (Ambon) 0.61

18 001 1B K AM. Sangadji (Ambon) 0.27


Jumlah 66.99

Perhitungan aspek manfaat UPPKB Passo dengan asumsi:


a. Kerusakan jalan 6,5% dari total 66,99 km yaitu 4,35 km
b. Biaya perbaikan jalan per km adalah Rp 500.500.000,00
c. Sehingga total biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaikan kerusakan
jalan adalah Rp 2.179.352.175,00

Berdasarkan estimasi, dengan adanya pembangunan UPPKB Passo dengan


perkiraan biaya sebesar Rp 4.576.025.650,00 diharapkan dapat mengurangi
Rp 2.179.352.175,00 guna perbaikan ruas jalan yang dilindungi keberadaan
UPPKB tersebut.

Tabel 6.2 Analisa Kelayakan Ekonomi UPPKB Passo

Tahun Ke- COST (Rp) BENEFIT (Rp) DF (12%) PV (COST) PV (BENEFIT) CASHFLOW (Rp)
1 4.576.025.650 0,8929 4.085.737.188 - 4.085.737.188
2 1.500.000.000 2.179.352.175 0,7972 1.195.790.816 1.737.366.211 541.575.395
3 1.560.000.000 2.266.526.262 0,7118 1.110.377.187 1.613.268.624 502.891.438
4 1.622.400.000 2.357.187.312 0,6355 1.031.064.530 1.498.035.151 466.970.621
5 1.687.296.000 2.451.474.805 0,5674 957.417.064 1.391.032.640 433.615.577
6 1.754.787.840 2.549.533.797 0,5066 889.030.131 1.291.673.166 402.643.035
7 1.824.979.354 2.651.515.149 0,4523 825.527.979 1.199.410.797 373.882.819
8 1.897.978.528 2.757.575.755 0,4039 766.561.694 1.113.738.597 347.176.903
9 1.973.897.669 2.867.878.785 0,3606 711.807.288 1.034.185.840 322.378.553
10 2.052.853.576 2.982.593.937 0,3220 660.963.910 960.315.423 299.351.513
11 2.134.967.719 3.101.897.694 0,2875 613.752.202 891.721.464 277.969.262
12 2.220.366.427 3.225.973.602 0,2567 569.912.759 828.027.074 258.114.315

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI- 249
NPV 140.832.242
BCR 1,01
IRR 0,65%

Berdasarkan perhitungan analisis ekonomi dengan membandingkan biaya


operasional pembangunan UPPKB dengan biaya preservasi jalan, maka
UPPKB Passo memiliki BCR 1,01 pada tahun ke-12 (Dua Belas).

C. Analisis Kelayakan Operasional dan Dampak Lalu Lintas


1. Kondisi Jaringan Jalan dan Tata Guna Lahan di Sekitar UPPKB
Kondisi jaringan jalan di sekitar UPPKB Passo cukup baik yaitu berada di
jalan yang lurus, namun secara jaringan lokasi UPPKB kurang strategis
karena adanya Jalan Upua Baguala . Sedangkan dari kondisi tata guna
lahannya, sekitar UPPKB ini adalah terminal, permukiman yang cukup
padat dan ada lahan kosong di sebelah utara UPPKB, pengembangan di
UPPKB Passo perlu dilakukan untuk lahan parkir angkutan barang, namun
lahan yang ada menurut informasi merupakan lahan sengketa jadi akan
sulit untuk melakukan pembebasan lahan. Sehingga dari sisi kondisi
jaringan jalan dan tata guna lahan sekitar kurang mendukung UPPKB.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI- 250
Gambar 6.1 Kondisi Jaringan Jalan dan Tata Guna Lahan Sekitar
UPPKB Passo

2. Volume Lalu Lintas Angkutan Barang


Jumlah angkutan barang yang berpotensi lewat pada ruas jalan di sekitar
UPPKB Passo adalah 865 kendaraan. Ruas jalan ini adalah ruas jalan yang
cukup ramai dilewati angkutan barang yang menghubungkan 2 pulau
besar di Provinsi Maluku yaitu Pulau Ambon dan Pulau Seram. Arus barang

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI- 251
dari Pulau Ambon ke Pulau Seram dilakukan melalui pelabuhan penyeberangan yaitu dengan menggunakan kapal
ferry dimana melalui Pelabuhan Penyeberangan Hunimua (Ambon) – Pelabuhan Waipirit / Pelabuhan Amahai
(Pulau Seram).

Tabel 6.3 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang di Jalan Passo-Tulehu no ruas 005

Pick up, micro truk dan Truk Ringan 2 Truk 2 Sumbu 6 Truk 3 Sumbu 8-10
Truk Gandeng Truk Semi trailer
WAKTU Mobil hantaran sumbu 4 roda roda roda
Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka
06.00 - 07.00 3 2 6 6 4 5 0 0 0 0 0 0
07.00 - 08.00 7 8 0 5 8 8 1 1 0 0 1 0
08.00 - 09.00 6 7 5 3 9 10 1 1 0 0 0 1
09.00 - 10.00 6 2 3 2 2 12 2 1 0 0 0 0
10.00 - 11.00 2 2 4 1 8 5 0 1 0 0 0 0
11.00 - 12.00 5 9 5 1 6 11 0 2 0 0 0 0
12.00 - 13.00 7 9 6 3 10 9 2 0 0 0 0 0
13.00 - 14.00 4 4 1 6 8 8 0 1 0 0 0 0
14.00 - 15.00 10 8 2 1 7 7 0 0 0 0 0 0
15.00 - 16.00 8 8 1 5 9 9 0 0 0 0 0 0
16.00 - 17.00 1 10 4 4 2 10 0 0 0 0 0 0
17.00 - 18.00 7 4 3 1 12 7 0 0 0 0 0 0
18.00 - 19.00 15 14 1 2 8 8 0 0 0 0 0 0
19.00 - 20.00 9 2 1 6 12 8 0 0 0 0 0 0
20.00 - 21.00 9 9 4 1 4 9 0 0 0 0 0 0
21.00 - 22.00 10 5 5 1 9 7 0 0 0 0 0 0
22.00 - 23.00 8 10 3 1 13 8 0 0 0 0 0 0

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI- 252
23.00 - 24.00 9 7 1 3 5 8 0 0 0 0 0 0
24.00 - 01.00 9 8 3 1 11 6 0 0 0 0 0 0
01.00 - 02.00 9 4 4 4 1 15 0 0 0 0 0 0
02.00 - 03.00 4 7 1 4 6 11 0 0 0 0 0 0
03.00 - 04.00 5 4 1 1 12 11 0 0 0 0 0 0
04.00 - 05.00 5 2 5 1 4 9 0 0 0 0 0 0
05.00 - 06.00 3 9 1 6 7 9 0 0 0 0 0 0
865 161 154 70 69 177 210 6 7 0 0 1 1
Ket : Ki = Arah Kab. Maluku Tengah, Ka = Arah Kota Ambon
Sumber : BPJN XVI Ambon, 2019

3. Volume Lalu Lintas Angkutan Barang Masa Mendatang


Setelah mengetahui volume kendaraan angkutan barang kondisi eksisting maka perlu dibuatkan forescasting
jumlah angkutan barang masa mendatang dimana untuk mengetahui jumlah kendaraan yang melintas beberapa
tahun yang akan datang. Berikut adalah data forecasting volume lalu lintas angkutan barang.
Tabel 6.4 Forecasting Volume Lalu Lintas Angkutan Barang di Jalan Passo-Tulehu no ruas 005
JENIS KENDARAAN
Tahun Volume Pick up, micro Truk Ringan 2 Truk 2 Sumbu 6 Truk 3 Sumbu Truk Truk Semi
truk sumbu 4 roda roda 8-10 roda Gandeng trailer
2019 865 315 139 387 13 0 2
2020 938 342 151 420 14 0 2
2021 1017 371 164 455 15 0 2
2022 1104 402 177 494 17 0 3
2023 1197 436 192 535 14 0 3

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI- 253
2024 1298 473 209 581 14 0 3
2025 1408 513 226 630 14 0 4
2026 1527 556 245 683 14 0 4
2027 1656 603 266 741 15 0 4
2028 1796 654 289 804 15 0 5
2029 1948 709 313 871 15 0 5
2030 2113 769 339 945 15 0 5
2031 2291 834 368 1025 15 0 5
2032 2485 905 399 1112 15 0 5
Sumber : Hasil Analisis Konsultan,2020

4. Jenis Kendaraan Angkutan Barang yang Melintas


Jenis kendaraan angkutan barang yang melintas seperti pickup, truk 2 sumbu 4 roda, truk 2 sumbu 6 roda, bahkan
truk semi trailer.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI- 254
Prosentase Angkutan Barang yang Melintas
di Jl. Passo - Tulehu (005)

0%0%
2%
Pick up, Micro truk dan mobil
Truk 2 sumbu 4 roda
37% Truk 2 sumbu 6 roda
45%
Truk 3 sumbu 8-10 roda
Truk Gandeng
Truk semi trailer
16%

Gambar 6.2 Grafik Prosentase Angkutan Barang yang Melintas


di Jl. Passo – Tulehu (005)

Gambar 6.3 Visualisasi Jenis Kendaraan Barang yang Melintas di Jl.


Passo – Tulehu (005)

5. Jenis Barang yang Diangkut


Jenis barang yang diangkut juga bermacam-macam mulai dari
komoditi sembako, bahan bangunan, elektronik, mebeler, obat-
obatan, pakaian, rokok, dan lain sebagainya. Untuk pergerakan
barang tersebut adalah dari Kota Ambon menuju daerah kabupaten
kota lain dalam Provinsi Maluku dan sebaliknya.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-255
JENIS BARANG YANG MELINTAS DI UPPKB PASSO
4% 6% 3%
5%
30%
14%

18%
12%
4%
4%

Sembako Bahan Bangunan


Mebeler / Perabot Rumah Tangga Rokok
Mesin / Spare Part Elektronik
Pakaian / Accesoris Pakan Ternak
Pupuk/Alat Pertanian Dan lain - lain

Gambar 6.4 Prosentase Jenis Barang yang diangkut

6. Jenis Peralatan dan Sistem Informasi yang Digunakan


Jenis peralatan dan sistem informasi yang digunakan mengacu pada
Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :
SK.736/AJ.108/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan. Di UPPKB Passo sendiri
sudah cukup baik dimana alat penimbangan yang dioperasikan
memiliki kapasitas 80 ton dengan dimensi panjang 18 meter dan lebar
3 meter.

7. Prosedur Penimbangan Kendaraan Bermotor


Prosedur penimbangan kendaraan bermotor mengacu pada Surat
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :
SK.736/AJ.108/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan. Untuk UPPKB Passo
sudah sesuai dengan SOP yang ada.

8. Dampak Lalu Lintas Pada Tahap Pengoperasian dan Pengembangan


ke Depan
Beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan pada tahap
pengoperasian dan pengembangan ke depan adalah:

• Tahap Pengoperasian

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-256
Pada masa pengoprasian dampak lalu lintas yang mungkin timbul
adalah:

➢ Gangguan lalu lintas akibat manuver kendaraan-kendaraan


angkutan barang pada saat masuk maupun keluar UPPKB.
➢ Potensi badan jalan digunakan untuk antrian dan parkir
kendaraan angkutan barang karena kondisi saat ini yang ada
belum tersedianya tempat parkir kendaraan barang
• Tahap Pengembangan
Terkait lahan, tata guna lahan di sekitar UPPKB Passo adalah
permukiman yang padat penduduk sehingga untuk
pengembangan yang lebih luas guna meningkatkan pelayanan
tidak memungkinkan. Ada sedikit lahan di sebelah utara UPPKB,
namun perlu melakukan pembebasan lahan sekitar dirasa akan
sulit terealisasi. Sehingga perlu ada alternatif lain lokasi yang
mungkin bisa dikembangkan atau opsi UPPKB ini akan direlokasi.

9. Mitigasi Penanganan Dampak Lalu Lintas


Beberapa upaya mitigasi dampak lalu lintas UPPKB Passo adalah :
• Perlu adanya petugas yang disediakan dari pihak UPPKB yang
berpengalaman untuk membantu kelancaran pergerakan
keluar/masuk kendaraan (dilengkapi dengan peralatan lengkap);
• Pemasangan perlengkapan jalan yang diperlukan seperti rambu,
warning light, dan Penerangan Jalan Umum;
• Perlu adanya manajemen dan rekayasa lalu lintas di dalam area
UPPKB karena direncanakan lalu lintas 2 arah;
• Penyediaan tempat parkir kendaraan angkutan barang di dalam
lokasi UPPKB;
• Akses masuk dan keluar UPPKB sudah cukup lebar yaitu sebesar 10
meter;
• Penyediaan fasilitas pejalan kaki.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-257
D. Analisis Kelayakan Lingkungan
1. Lingkungan Alam (Natural Environment)
Sesuai Peraturan Daerah Kota Ambon nomor 24 tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Ambon Tahun 2011 – 2031
disebutkan bahwa kawasan rawan gempa dan gerakan tanah
meliputi wilayah Kota Ambon serta lokasi UPPKB Passo yang dekat
dengan pantai dengan jarak ±130 meter dimana kawasan pesisir
pantai Ambon merupakan kawasan rawan gelombang pasang dan
tsunami sehingga lokasi tersebut dirasa kurang mendukung
keberlangsungan UPPKB Passo.

2. Peruntukan Lahan
Lokasi UPPKB Passo eksisting terletak di Desa Passo, Kecamatan
Baguala dimana berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Ambon bahwa lokasi tersebut masuk dalam Satuan Wilayah
Pengembangan II, yaitu direncanakan akan terus dikembangkan
sebagai pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan,
perhubungan darat dan laut, aneka industry, Kesehatan, Pendidikan
kejurusan, pariwisata, dan permukiman. Sehingga lokasi tersebut
sudah sesuai dengan peruntukannya.

3. Penguasaan Lahan
Untuk lahan yang ada saat ini masih miliki Pemerintah Daerah Kota
Ambon, belum diserah terimakan ke Pemerintah Pusat ataupun
melalui BPTD Wilayah XXIII Provinsi Maluku.

E. Analisis Kelayakan Sosial dan Kelembagaan


1. Relokasi Penduduk
Kondisi saat ini UPPKB Passo sudah terbangun, sehingga tidak ada
kegiatan relokasi penduduk, namun lokasi UPPKB Passo saat ini
berada di area pemukiman, sehingga kedepannya jika akan
melakukan pengembangan harus dilakukan pembebasan lahan di
sekitar area UPPKB. Bisa dimungkinkan adanya relokasi penduduk

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-258
tergantung rencan luas pengembangan yang akan direncanakan
nantinya.

2. Keserasian dan Keseimbangan dengan Budaya Setempat


Sampai saat ini tidak ada permasalahan terkait kebudayaan
setempat, selain itu petugas UPPKB adalah orang setempat sehingga
sudah mengerti terkait kebudayaan di sekitar UPPKB Passo. Sehingga
UPPKB dianggap sesuai dengan budaya setempat

3. Dampak UPPKB Kepada Masyarakat


Adanya UPPKB berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya karena
dengan adanya kegiatan di UPPKB dapat meningkatkan taraf
ekonomi masyarakat sekitar mengingat adanya warung/kios yang
bisa menjajakan barang dagangannya. Sehingga UPPKB memiliki
dampak yang positif kepada masyarakat sekitar

4. Kependudukan/Lapangan Kerja
Tidak ada pengaruh yang besar terkait adanya UPPKB Passo dengan
lapangan pekerjaan di lingkungan sekitar. Sudah banyak lapangan
pekerjaan yaitu perdagangan dan jasa yang ada mengingat di
belakang UPPKB Passo adalah terminal penumpang Passo. Sehingga
UPPKB tidak berdampak apa-apa terhadap kependudukan dan
lapangan kerja

Tabel 6.5 Rekapitulasi Penilaian Kelayakan UPPKB Passo (Kota Ambon)


No Kriteria Nilai Keterangan
Aspek Kelayakan Pengembangan
1
Wilayah
Tidak terdapat Rencana
a. Aspek Rencana Skala Wilayah 0
Pembangunan UPPKB di Maluku
Terdapat rencana pengoperasian
b. Aspek Rencana Skala Nasional 100 UPPKB Passo dalam Rencana Induk
Nasional UPPKB

2 Kelayakan Ekonomi dan Finansial


Kelayakan Ekonomi dan Finansial 100 Nilai BCR ≥ 1 (1,01 Tahun ke 12)
Nilai NPV 140.832.242

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-259
No Kriteria Nilai Keterangan
Nilai IRR 0,65 %
Aspek Kelayakan Teknis
3
Pembangunan
d. Aspek Topografi 100 topografi 0 - 8 %
b. Aspek Kondisi Permukaan
100 Tanah relatif datar
(Kelandaian) Tanah
c. Aspek Sistem Drainase 100 Sistem drainase lancar
d. Aspek Meteorologi dan
50 curah hujan sedang
Geofisika
e. Aspek Daya Dukung Struktur
100 Jenis tanah alluvial (tanah stabil)
Tanah
f. Aspek Infrastruktur dan Jaringan sudah ada jaringan listrik, air bersih,
100
Utilitas dan sinyal telepon

Aspek Kelayakan Operasional


4
Dampak Lalu Lintas
Adanya Jalan Upua Baguala
a. Aspek Kondisi Jaringan Jalan
50 membuat lokasi UPPKB menjadi
dan Tata Guna Lahan
kurang strategis
b. Aspek Volume Lalu Lintas
100 volume lalu lintas tinggi (865 smp/hr)
Angkutan Barang
c. Aspek Volume Lalu Lintas
volume lalu lintas tinggi (2485
Angkutan Barang Masa 100
smp/hari)
Mendatang
d. Aspek Jenis Kendaraan Tidak semua jenis angkutan barang
50
Angkutan Barang yang melintas seperti truk gandeng
banyak jenis barang karena dekat
e. Aspek Jenis Barang yang
100 dengan Kota Ambon sehingga
Diangkut
barang cukup beragam
Sudah sesuai dengan Surat
f. Aspek Jenis Peralatan dan Keputusan Direktur Jenderal
100
Sistem Informasi Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
Sudah sesuai dengan Surat
g. Aspek Prosedur Penimbangan Keputusan Direktur Jenderal
100
Kendaraan Bermotor Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
h. Prediksi dampak lalu lintas pada Menimbulkan antrian dan parkir di
tahap konstruksi, pengoperasian 50 jalan umum karena belum adanya
dan pengembangan kedepan tempat parkir kendaraan barang
Perlunya fasilitas perlengkapan jalan
i. Aspek Mitigasi Penanganan
50 di sekitar area UPPKB Passo seperti
Dampak Lalu Lintas
warning light, PJU dan perambuan

5 Aspek Kelayakan Lingkungan


Berada pada daerah rawan gempa
bumi, gelombang pasang dan
a. Aspek Lingkungan Alam 50
tsunami sehingga lokasi kurang
mendukung UPPKB
pada RTRW diperuntukan sebagai
b. Aspek Peruntukan Lahan 100
lahan Pemukiman
c. Aspek Penguasaan Lahan 100 lahan milik Pemerintah Daerah

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-260
No Kriteria Nilai Keterangan

Aspek Kelayakan Sosial


6
Kelembagaan
Lahan Kosong ITidak ada relokasi
a. Aspek Relokasi Penduduk 100
penduduk)
b. Aspek Keserasian Budaya tidak bertentangan dengan
100
Setempat budaya sekitar
Berdampak positif, karena bisa
c. Aspek Dampak UPPKB Kepada menambah taraf ekonomi
100
Masyarakat masyarakt sekitar dengan
membuka warung/toko
d. Aspek Kependudukan /
50 Tidak berdampak
Lapangan Pekerjaan
Sumber : Hasil Analisis Konsutan, 2020

Berdasarkan penilaian diatas kemudian dikalikan bobot dari masing-masing


kriteria pembangunan UPPKB maka skor akhir kelayakan pembangunan UPPKB
akan didapatkan. Berikut Analisis Kelayakan pembangunan UPPKB Passo di Kota
Ambon.
Tabel 6.6 Analisis Kelayakan UPPKB Passo (Kota Ambon)
Skor
No Kriteria Nilai Bobot Skor
Total
1 Aspek Kelayakan Pengembangan Wilayah
a. Aspek Rencana Skala Wilayah 0 0,43 0
b. Aspek Rencana Skala Nasional 100 0,57 57
TOTAL SKOR KELAYAKAN PENGEMBANGAN
0,091 57 5,19
WILAYAH

2 Aspek Kelayakan Ekonomi Finansial


TOTAL SKOR KELAYAKAN EKONOMI
100 0,295 29,5 29,50
FINANSIAL

3 Aspek Kelayakan Teknis Pembangunan


a. Aspek Topografi 100 0,205 20,5
b. Aspek Kondisi Permukaan (Kelandaian)
100 0,233 23,3
Tanah
c. Aspek Sistem Drainase 100 0,147 14,7
d. Aspek Meteorologi dan Geofisika 50 0,088 4,4
e. Aspek Daya Dukung Struktur Tanah 100 0,179 17,9
f. Aspek Infrastruktur dan Jaringan Utilitas 100 0,148 14,8
TOTAL SKOR KELAYAKAN TEKNIS
0,223 95,6 21,32
PEMBANGUNAN

Aspek Kelayakan Operasional Dampak Lalu


4 Lintas

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-261
Skor
No Kriteria Nilai Bobot Skor
Total
a. Aspek Kondisi Jaringan Jalan dan Tata
50 0,185 9,25
Guna Lahan
b. Aspek Volume Lalu Lintas Angkutan
100 0,202 20,2
Barang
c. Aspek Volume Lalu Lintas Angkutan
100 0,243 24,3
Barang Masa Mendatang
d. Aspek Jenis Kendaraan Angkutan
50 0,112 5,6
Barang
e. Aspek Jenis Barang yang Diangkut 100 0,077 7,7
f. Aspek Jenis Peralatan dan Sistem
100 0,062 6,2
Informasi
g. Aspek Prosedur Penimbangan
100 0,051 5,1
Kendaraan Bermotor
h. Aspek Prediksi Dampak Lalu Lintas 50 0,036 1,8
i. Aspek Mitigasi Penanganan Dampak
50 0,032 1,6
Lalu Lintas
TOTAL SKOR KELAYAKAN OPERASIONAL
0,187 81,75 15,29
DAMPAK LALU LINTAS

5 Aspek Kelayakan Lingkungan


a. Aspek Lingkungan Alam 50 0,453 22,65
b. Aspek Peruntukan Lahan 100 0,218 21,8
c. Aspek Penguasaan Lahan 100 0,329 32,9

TOTAL SKOR KELAYAKAN LINGKUNGAN 0,122 77,35 9,44

6 Aspek Kelayakan Sosial Kelembagaan


a. Aspek Relokasi Penduduk 100 0,394 39,4
b. Aspek Keserasian Budaya Setempat 100 0,142 14,2
c. Aspek Dampak UPPKB Kepada
100 0,257 25,7
Masyarakat
d. Aspek Kependudukan / Lapangan
50 0,207 10,35
Pekerjaan
TOTAL SKOR KELAYAKAN SOSIAL
0,082 89,65 7,35
KELEMBAGAAN
SKOR TOTAL KELAYAKAN PEMBANGUNAN
88,08
UPPKB PASSO
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2020

6.2 ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN UPPKB BARU DI PROVINSI MALUKU


Berdasarkan analisis penetuan lokasi alternatif pembangunan UPPKB di Provinsi
Maluku, maka terdapat 4 lokasi usulan yang akan dikaji melalui analisis
kelayakan pembangunan UPPKB yang meiputi analisis : (1) Analisis Kelayakan

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-262
Pengembangan Wilayah, (2) Analisis Kelayakan Ekonomi Finansial, (3) Analisis
Kelayakan Teknis Bangunan, (4) Analisis Kelayakan Operasional dan Dampak
Lalu Lintas, (5) Analisis Kelayakan Lingkungan, dan (6) Analisis Kelayakan Sosial
dan Kelembagaan.

6.2.1 UPPKB Baru Titik Alternatif 1.2 (Lokasi Terbaik) di Kabupaten Maluku
Tengah (Kecamatan Salahutu)
Setelah dilakukan perangkingan lokasi alternatif UPPKB baru di
Kabupaten Maluku Tengah (Kecamatan Salahutu) pada bab
sebelumnya, terpilihlah alternatif 1.2 yang menjadi lokasi terbaik,
sehingga akan dilakukan analisis kelayakan.
A. Analisis Kelayakan Pengembangan Wilayah
1. Rencana Skala Wilayah
Pada rencana tata ruang wilayah Kabupaten Maluku Tengah
bahwa Kecamatan Salahutu termasuk dalam fungsi satuan
pengembangan wilayah yaitu wilayah pengembangan IV
dimana merupakan wilayah pengembangan sistem prasarana
transportasi darat karena terdapat jalan nasional sebagai jalan
kolektor primer 1 yaitu Jalan Passo – Tulehu. Sehingga rencana
lokasi alternatif UPPKB bisa dikatakan sudah sesuai dengan
perencanaan skala wilayah

2. Rencana Skala Nasional


Untuk skala nasional, berdasarkan Rencana Induk Nasional UPPKB
yang tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
Darat Nomor : SK. 3723/AJ.005/DRJD/2018 tentanag Road Map
Revitalisasi Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan
Bermotor Tahun 2017-2024 diterangkan bahwa untuk wilayah
Provinsi Maluku masih belum ada rencana pembangunan UPPKB
baru, yang ada hanya rekomendasi UPPKB yang akan
dipertahankan beroperasi yaitu UPPKB Passo dan direncanakan
dioperasikan pada tahun 2018. Sehingga untuk lokasi alternatif
UPPKB tidak sesuai dengan perencanaan skalan nasional.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-263
C. Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial
Pada Rencana Induk UPPKB Nasional terdapat simulasi perhitungan
biaya yang akan dikeluarkan untuk pembangunan UPPKB. Biaya
tersebut kurang lebih dapat digunakan sebagai acuan di dalam
perencanaan pembangunan UPPKB di Provinsi Maluku. Terdapat
beberapa rincian alokasi pengeluaran di dalam pembangunan
UPPKB baru yang ada di dalam rencana induk yaitu:
a. Pembebasan Lahan per Kapling 7000 m2 : Rp -
b. RAB Pematangan Lahan, Jalan Akses, Jalan : Rp 5.378.182.300,00
c. RAB Pembangunan Gedung Kantor : Rp 552.533.300,00
d. RAB Pembangunan Mess Karyawan : Rp 634.343.600,00
e. RAB Pembangunan Musholla : Rp 215.916.800,00
f. RAB Pembangunan Pos Lalin : Rp 91.028.300,00
g. RAB Pembangunan Gudang : Rp 393.112.500,00
: Rp 7.265.116.800,00

Aspek manfaat pembangunan UPPKB akan dibandingkan dengan


pembangunan prasarana jalan dimana dianalogikan keberadaaan
UPPKB akan mengurangi kerusakan ruas jalan yang dilindungi UPPKB
tersebut. Kerusakan jalan 6,5 % kali lebih cepat akibat angkutan
barang yang melebihi tonase pada ruas jalan (data Departemen PU,
dalam Harian Kompas, 14 Februari 2008). Terkait biaya preservasi jalan
adalah mengacu pada Biaya Rata-Rata Preservasi Jalan Provinsi
Maluku TA. 2020 yang dilakukan di wilayah kajian yaitu Rp
500.500.000,00. Sedangkan terkait rencana ruas jalan yang akan
terlindungi oleh keberadaan UPPKB ini adalah sebagai berikut.

Tabel 6.7 Ruas Jalan Terlindung

Panjang
No No. Ruas Nama Ruas
(Km)
1 005 Passo - Tulehu 13.24

2 006 Tulehu - Liang 12.45

3 002 11 K Kapten P. Tendean (Galala - Passo) Ambon 3.5

4 002 12 K Wolter Monginsidi (Galala - Passo) Ambon 4.42


5 003 Laksdya Leo Wattimena (Passo - Durian Patah) Ambon 5.78

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-264
6 004 11 K J Syaranamual (Durian Patah - Laha) Ambon 3.66
7 004 12 K M Putuhena (Durian Patah - Laha) Ambon 13.99

8 001 11 K Pelabuhan (Ambon) 0.23


9 001 12 K Yos Sudarso (Ambon) 0.47
10 001 13 K Pala (Ambon) 0.04
11 001 14 K Pantai Mardika (Ambon) 0.81

12 001 15 K Pantai Baru Merah (Ambon) 0.5

13 001 16 K Sultan Hasanudin (Ambon) 2.36


14 001 17 K Jend. Sudirman (Ambon) 2.8
15 001 18 K Rijali (Ambon) 1.32

16 001 19 K A. Yani (Ambon) 0.54

17 001 1A K Diponegoro (Ambon) 0.61


18 001 1B K AM. Sangadji (Ambon) 0.27
19 Laha - Wakasihu 24
Jumlah 90.99
Sumber : Kepmen PUPR Nomor 248 tahun 2015

Perhitungan aspek manfaat pengembangan pembangunan UPPKB


Salahutu dengan asumsi:

a. Kerusakan jalan 6,5% dari total 90,99 km yaitu 5,91 km


b. Biaya perbaikan jalan per km adalah Rp 500.500.000,00
c. Sehingga total biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaikan
kerusakan jalan adalah Rp 2.960.132.175,00

Berdasarkan estimasi, dengan adanya pembangunan UPPKB


Salahutu dengan perkiraan biaya sebesar Rp 7.265.116.800,00
diharapkan dapat mengurangi Rp 2.960.132.175,00 guna perbaikan
ruas jalan yang dilindungi keberadaan UPPKB tersebut.

Tabel 6.8 Analisa Kelayakan Ekonomi UPPKB Salahutu

Tahun Ke- COST (Rp) BENEFIT (Rp) DF (12%) PV (COST) PV (BENEFIT) CASHFLOW (Rp)
1 7,265,116,800 0.8929 6,486,711,429 -6,486,711,429
2 1,500,000,000 2,960,132,175 0.7972 1,195,790,816 2,359,799,247 1,164,008,430
3 1,560,000,000 3,078,537,462 0.7118 1,110,377,187 2,191,242,158 1,080,864,971
4 1,622,400,000 3,201,678,960 0.6355 1,031,064,530 2,034,724,861 1,003,660,330
5 1,687,296,000 3,329,746,119 0.5674 957,417,064 1,889,387,371 931,970,307
6 1,754,787,840 3,462,935,964 0.5066 889,030,131 1,754,431,130 865,400,999
7 1,824,979,354 3,601,453,402 0.4523 825,527,979 1,629,114,621 803,586,642

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-265
Tahun Ke- COST (Rp) BENEFIT (Rp) DF (12%) PV (COST) PV (BENEFIT) CASHFLOW (Rp)
8 1,897,978,528 3,745,511,538 0.4039 766,561,694 1,512,749,291 746,187,596
Jumlah 19,112,558,521 23,379,995,621 13,262,480,830 13,371,448,676 108,967,847

NPV 108,967,847
BCR 1.01
IRR 0.45%

Berdasarkan perhitungan analisis ekonomi dengan membandingkan


biaya yang dikeluarkan untuk investasi dan biaya operasional
pembangunan UPPKB dengan biaya preservasi jalan, maka
pembangunan UPPKB Salahutu memiliki BCR 1,01 pada tahun ke-8
(Delapan).

D. Analisis Kelayakan Teknis Pembangunan


1. Topografi
Berdasarkan peta topografi pada Dokumen Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Maluku lokasi rencana
pembangunan UPPKB Salahutu memiliki kelerengan 0 - 8%.

2. Kondisi Permukaan Tanah dan Kelandaian Permukaan Tanah


Kondisi topografi pada lokasi lahan yang akan direncanakan
untuk pembangunan UPPKB di Kecamatan Salahutu adalah
relatif datar dan memiliki ketinggian berkisar diantara 19 - 20
meter di atas permukaan laut.

Gambar 6.5 Kondisi Topografi

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-266
3. Aliran Air Permukaan / Sistem Drainase
Kondisi topografi yang relatif datar mengakibatkan aliran dan
sistem drainase perlu diatur sedemikian rupa guna memperlancar
aliran air sehingga tidak menyebabkan genangan. Lahan
tersebut belum ada saluran/sistem drainase sehingga perlu
adanya pembuatan saluran drainase agar tidak menimbulkan
genangan atau banjir.

4. Meteorologi dan Geofisika: Cuaca, Suhu, Curah Hujan,


Kelembaban Udara, dan Arah Angin
Untuk musim memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan
penghujan. Suhu berkisar antara 22,7°C – 33,9°C, kelembabban
udara antara 79% - 89% dengan rata-rata 84%, untuk tekanan
udara 1.007,35 mb, kecepatan angin rata-rata 4 km/jam dengan
curah hujan rata-rata 288,5 mm/tahun (curah hujan sedang)
serta untuk penyinaran matahari rata-rata 55%.

Tabel 6.9 Cuaca, Suhu, Curah Hujan, Kelembaban Udara dan


Arah Angin
No Uraian Jumlah
1 Suhu (0C)
Maksimum 33,9
Minimum 22,7
Rata-rata 28,3
2 Kelembaban Udara (%)
Maksimum 89
Minimum 79
Rata-rata 84
3 Tekanan Udara (mb) 1.007,35
4 Kecepatan Angin (km/jam) 4
5 Curah Hujan (mm/th) 288,5
6 Penyinaran Matahari (%) 55
Sumber : Kecamatan Salahutu Dalam Angka, 2019

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-267
5. Daya Dukung dan Struktur Tanah
Berdasarkan jenis tanah lokasi rencana pembangunan UPPKB,
lokasi tersebut memiliki jenis tanah berupa alluvial dimana tanah
ini memiliki solum sedang sampai dalam sehingga tanah stabil,
namun berdrainase buruk, dengan sifat tidak terlalu keras.
Sehingga di dalam pembangunan khususnya terkait pondasi
harus lebih diperhatikan.

6. Infrastrukur dan Jaringan Utilitas


Lokasi rencana UPPKB dekat dengan ibukota provinsi sehingga
jaringan infrastruktur maupun utilitas seperti listrik, air bersih atau
sinyal telepon cukup lancar di lokasi ini. Sehingga terkait aspek
infrastuktur den jaringan utilitas relatif tidak ada masalah.
Berdasarkan data ITU (https://www.itu.int/itu-d/tnd-map-public/)
rencana alternatif UPPKB ini dilalui oleh jaringan kabel serat optik
dimana jaringan tersebut dikelola dan dimiliki oleh
penyelenggara jaringan Telkomsel dan cakupan seluler yang
tersedia adalah 2G. Adanya jaringan kabel serat optik dapat
mendukung sistem operasional UPPKB yang berbasis online.
Sedangkan untuk kebutuhan air bersih dapat membuat sumur
tersendiri.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-268
Alternatif Lokasi UPPKB

Gambar 6.6 Jaringan Serat Optik di Area Lokasi Rencana


Alternatif UPPKB Kec. Salahutu

E. Analisis Kelayakan Operasional dan Dampak Lalu Lintas


1. Kondisi Jaringan Jalan dan Tata Guna Lahan di Sekitar UPPKB
Kondisi jaringan jalan di sekitar Rencana UPPKB cukup baik posisi
bangunan jembatan timbang ini jauh dari simpang sehingga
potensi menyebabkan permasalahan lalu lintas cukup kecil dan
berada di jalur utama rute perjalanan kendaraan barang.
Sedangkan dari kondisi tata guna lahannya, sekitar UPPKB ini
adalah permukiman. Sehingga bisa dikatakan kondisi jalan dan
tata guna lahan mendukung UPPKB.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-269
Gambar 6.7 Kondisi Jaringan Jalan dan Tata Guna Lahan Sekitar Lokasi
UPPKB Alternatif 1.2

2. Volume Lalu Lintas Angkutan Barang


Jumlah angkutan barang yang berpotensi lewat pada ruas jalan di sekitar
Lokasi adalah 865 kendaraan, mengingat untuk rencana lokasi UPPKB
Alternatif 1.2 terletak pada ruas yang sama dengan UPPKB Passo yaitu di
ruas Jalan Passo-Tulehu no ruas 005. Ruas jalan ini adalah ruas jalan yang
cukup ramai dilewati angkutan barang yang menghubungkan 2 pulau
besar di Provinsi Maluku yaitu Pulau Ambon dan Pulau Seram. Arus barang
dari Pulau Ambon ke Pulau Seram dilakukan melalui pelabuhan
penyeberangan yaitu dengan menggunakan kapal ferry dimana melalui
Pelabuhan Penyeberangan Hunimua (Ambon) – Pelabuhan Waipirit /
Pelabuhan Amahai (Pulau Seram).

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-270
Tabel 6.10 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang di Jalan Passo-Tulehu no ruas 005

Pick up, micro Truk Ringan 2 Truk 2 Sumbu 6 Truk 3 Sumbu


truk dan Mobil Truk Gandeng Truk Semi trailer
WAKTU sumbu 4 roda roda 8-10 roda
hantaran
Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka
06.00 - 07.00 3 2 6 6 4 5 0 0 0 0 0 0
07.00 - 08.00 7 8 0 5 8 8 1 1 0 0 1 0
08.00 - 09.00 6 7 5 3 9 10 1 1 0 0 0 1
09.00 - 10.00 6 2 3 2 2 12 2 1 0 0 0 0
10.00 - 11.00 2 2 4 1 8 5 0 1 0 0 0 0
11.00 - 12.00 5 9 5 1 6 11 0 2 0 0 0 0
12.00 - 13.00 7 9 6 3 10 9 2 0 0 0 0 0
13.00 - 14.00 4 4 1 6 8 8 0 1 0 0 0 0
14.00 - 15.00 10 8 2 1 7 7 0 0 0 0 0 0
15.00 - 16.00 8 8 1 5 9 9 0 0 0 0 0 0
16.00 - 17.00 1 10 4 4 2 10 0 0 0 0 0 0
17.00 - 18.00 7 4 3 1 12 7 0 0 0 0 0 0
18.00 - 19.00 15 14 1 2 8 8 0 0 0 0 0 0
19.00 - 20.00 9 2 1 6 12 8 0 0 0 0 0 0
20.00 - 21.00 9 9 4 1 4 9 0 0 0 0 0 0
21.00 - 22.00 10 5 5 1 9 7 0 0 0 0 0 0
22.00 - 23.00 8 10 3 1 13 8 0 0 0 0 0 0
23.00 - 24.00 9 7 1 3 5 8 0 0 0 0 0 0
24.00 - 01.00 9 8 3 1 11 6 0 0 0 0 0 0
01.00 - 02.00 9 4 4 4 1 15 0 0 0 0 0 0
02.00 - 03.00 4 7 1 4 6 11 0 0 0 0 0 0

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-271
03.00 - 04.00 5 4 1 1 12 11 0 0 0 0 0 0
04.00 - 05.00 5 2 5 1 4 9 0 0 0 0 0 0
05.00 - 06.00 3 9 1 6 7 9 0 0 0 0 0 0
865 161 154 70 69 177 210 6 7 0 0 1 1
Ket : Ki = Arah Kab. Maluku Tengah, Ka = Arah Kota Ambon
Sumber : BPJN XVI Ambon, 2019

3. Volume Lalu Lintas Angkutan Barang Masa Mendatang


Setelah mengetahui volume kendaraan angkutan barang kondisi eksisting maka perlu dibuatkan forescasting
jumlah angkutan barang masa mendatang dimana untuk mengetahui jumlah kendaraan yang melintas beberapa
tahun yang akan datang. Berikut adalah data forecasting volume lalu lintas angkutan barang.
Tabel 6.11 Forecasting Volume Lalu Lintas Angkutan Barang di Jalan Passo-Tulehu no ruas 005
JENIS KENDARAAN
Tahun Volume Pick up, micro Truk Ringan 2 Truk 2 Sumbu 6 Truk 3 Sumbu Truk Truk Semi
truk sumbu 4 roda roda 8-10 roda Gandeng trailer
2019 865 315 139 387 13 0 2
2020 938 342 151 420 14 0 2
2021 1017 371 164 455 15 0 2
2022 1104 402 177 494 17 0 3
2023 1197 436 192 535 14 0 3
2024 1298 473 209 581 14 0 3
2025 1408 513 226 630 14 0 4
2026 1527 556 245 683 14 0 4
2027 1656 603 266 741 15 0 4
2028 1796 654 289 804 15 0 5

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-272
2029 1948 709 313 871 15 0 5
2030 2113 769 339 945 15 0 5
2031 2291 834 368 1025 15 0 5
2032 2485 905 399 1112 15 0 5
Sumber : Hasil Analisis Konsultan,2020

4. Jenis Kendaraan Angkutan Barang yang Melintas


Jenis kendaraan angkutan barang yang melintas seperti pickup, truk 2 sumbu 4 roda, truk 2 sumbu 6 roda, bahkan
truk semi trailer.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-273
Prosentase Angkutan Barang yang Melintas
di Jl. Passo - Tulehu (005)

0%0%
2%
Pick up, Micro truk dan mobil
Truk 2 sumbu 4 roda
37% Truk 2 sumbu 6 roda
45%
Truk 3 sumbu 8-10 roda
Truk Gandeng
Truk semi trailer
16%

Gambar 6.8 Grafik Prosentase Angkutan Barang yang Lewat di Jl. Passo –
Tulehu (005)

Gambar 6.9 Visualisasi Jenis Kendaraan Barang yang Melintas di Jl. Passo –
Tulehu (005)

5. Jenis Barang yang diangkut


Jenis barang yang diangkut juga bermacam-macam mulai dari
komoditi sembako, bahan bangunan, elektronik, mebeler, obat-
obatan, pakaian, rokok, dan lain sebagainya. Untuk pergerakan
barang tersebut adalah dari Kota Ambon menuju daerah kabupaten
kota lain dalam Provinsi Maluku dan sebaliknya.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-274
JENIS BARANG YANG MELINTAS DI JL.PPASSO -
TULEHU
4% 6% 3%
5%
30%
14%

18%
12%
4%
4%

Sembako Bahan Bangunan


Mebeler / Perabot Rumah Tangga Rokok
Mesin / Spare Part Elektronik
Pakaian / Accesoris Pakan Ternak
Pupuk/Alat Pertanian Dan lain - lain

Gambar 6.10 Prosentase Jenis Barang yang diangkut Melintasi Jalan


Passo – Tulehu (005)

6. Jenis Peralatan dan Sistem Informasi yang digunakan


Jenis peralatan dan sistem informasi yang digunakan mengacu pada
Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.

7. Prosedur Penimbangan Kendaraan Bermotor


Prosedur penimbangan Kendaraan Bermotor mengacu pada Surat
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.

7. Prediksi dampak Lalu Lintas Pada Tahap Konstruksi, Pengoperasian


dan Pengembangan Kedepan.
Beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan pada tahap konstruksi,
pengoperasian dan pengembangan ke depan adalah:
• Tahap Konstruksi
Pada masa konstruksi dampak lalu lintas yang mungkin timbul
adalah:

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-275
➢ Gangguan lalu lintas di rute-rute yang dilewati kendaraan
berat proyek.
➢ Gangguan lalu lintas akibat manuver kendaraan-kendaraan
berat proyek serta kendaraan proyek lainnya pada waktu
masuk maupun keluar proyek.
➢ Pengaruh yang signifikan terhadap gangguan kelancaran
lalu lintas, yaitu apabila terdapat truk pengangkut material
bangunan yang parkir di pinggir jalan (on street parking)
pada saat menunggu giliran melakukan bongkar muat
material bangunan (loading dan unloading), karena akan
mengurangi kapasitas jalan yang ada.
➢ Potensi badan jalan digunakan untuk parkir oleh para pekerja
proyek.
➢ Ceceran tanah dari kendaraan proyek yang mengakibatkan
jalan menjadi licin.
➢ Manuver dari truk pengangkut tanah dan material bangunan
yang umumnya berdimensi (ukuran) lebih besar
dibandingkan dengan kendaraan pribadi dan sepeda motor
sehingga memerlukan ruang yang cukup lebar untuk akses
masuk dan keluar.
➢ Adanya truk pengangkut material yang tidak memakai
penutup material dan kendaraan pengangkut peralatan
yang tidak sesuai dengan persyaratan pengangkutan yang
berlaku.
➢ Potensi rawan kecelakaan akibat kendaraan proyek yang
keluar masuk proyek serta kondisi jalan yang menikung dan
tidak datar dekat lokasi proyek.
➢ Kerusakan jalan di sekitar lokasi proyek.
• Tahap Pengoperasian
➢ Gangguan lalu lintas akibat manuver kendaraan-kendaraan
angkutan barang pada waktu masuk maupun keluar UPPKB.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-276
➢ Potensi rawan kecelakaan akibat kendaraan angkutan
barang yang keluar masuk UPPKB serta kondisi jalan yang
menikung dan tidak datar dekat lokasi UPPKB.
➢ Potensi badan jalan digunakan untuk antrian kendaraan
angkutan barang.
• Tahap Pengembangan
Terkait Dampak lalu lintas pada tahap pengembangan kedepan
adalah akan berkembangnya tempat kegiatan ekonomi dan
pemukiman. Hal ini akan berdampak pada bertambahnya
volume lalu lintas di sekitar lokasi Rencana UPPKB. Dengan
bertambahnya volume lalu lintas akan berpotensi timbul antrian
dan rawan kecelakaan.

8. Mitigasi Penanganan Dampak Lalu Lintas


Beberapa upaya mitigasi dampak lalu lintas UPPKB Rencana Salahutu
adalah:
• Mitigasi Terkait Penanganan Dampak Lalu Lintas Tahap Kontruksi
➢ Pembuatan akses pintu keluar masuk proyek minimal 10
meter dengan radius tikung 8 meter (R8)
➢ Material, peralatan konstruksi dan kendaraan ditempatkan
disisi yang kosong dari lokasi tapak pembangunan, dan
dilarang menempatkan material di jalur sirkulasi pergerakan
kendaraan.
➢ Pengaturan waktu angkutan material dan peralatan dengan
memperhatikan kondisi kepadatan lalu lintas sekitar.
➢ Perlu adanya petugas baik yang disediakan dari pihak
pengembang yang berpengalaman yang membantu
kelancaran pergerakan keluar/masuk kendaraan (dilengkapi
dengan peralatan yang lengkap).
➢ Pengecekan, untuk memeriksa dan menjaga kebersihan truk
terutama roda dari ceceran material dan perlu dilakukan
pembilasan/pembersihan, agar truk keluar dari proyek dalam

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-277
keadaan bersih (agar ceceran material dan sebagainya
tidak membahayakan pengendara lainnya).
➢ Penyediaan ruang untuk pencucian truk di dalam areal lokasi
proyek.
➢ Bertanggung jawab membersihkan ceceran tanah/material
konstruksi pada ruas jalan minimal dengan radius hingga 100
meter dari lokasi pembangunan dan sepanjang jalur
pengangkutan.
➢ pemasanganperlengkapan jalan yang diperlukan seperti
rambu, lampu warning lamp/lampu flashing (rambu
menggunakan mata kucing yang terlihat jika malam hari).
➢ Memasang lampu penerangan jalan di depan kawasan
pembangunan, pada saat melakukan aktifitas proyek di
malam hari.
➢ Untuk setiap pengangkutan material diharuskan tidak
mengganggu lingkungan, sehingga diutamakan tertutup
baik pengangkutan peralatan dipastikan peralatan dalam
kondisi terkunci aman sesuai dengan persyaratan
pengangkutan yang berlaku.
➢ Untuk angkutan material diberikan bamier/stiker dengan
tulisan “angkutan material kegiatan pembangunan UPPKB
dan layanan pengaduan di 081xxxxx”.
➢ Pemberian informasi di depan kawasan pembagunan untuk
layanan pengaduan kegiatan konstruksi di 081xxxxx”, untuk
dapat segera ditindaklanjuti oleh Pengembang/Kontraktor.
➢ Perlunya menyediakan fasilitas parkir untuk pekerja, dan
dilarang menggunakan badan jalan {off-streetparking),
parkir disediakan di dalam kawasan.
➢ Pemilihan jenis angkutan ini disesuaikan dengan kondisi jalan
yang ada (daya dukung jalan).
➢ Sanggup melakukan perbaikan jalan yang mengalami
kerusakan akibat pengangkutan material dan peralatan
dengan radius hingga 100 meter dari lokasi pembangunan

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-278
dan sepanjang jalur pengangkutan yang menggunakan
jalan lingkungan.
➢ Selalu berkoordinasi dengan pihak instansi terkait seperti
Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen. PUPR),
Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum/Bina Marga,
Satpol PP, dan Kepolisian untuk kelancaran tahap konstruksi.
• Mitigasi Penanganan pada tahap Pengoperasian
➢ Perlu adanya petugas yang disediakan dari pihak UPPKB
yang berpengalaman yang membantu kelancaran
pergerakan keluar/masuk kendaraan (dilengkapi dengan
peralatan yang lengkap).
➢ Pemasangan perlengkapan jalan yang diperlukan seperti
rambu, lampu warning lamp/lampu flashing (rambu
menggunakan mata kucing yang terlihat jika malam hari),
dan PJU (penerangan jalan umum).
➢ Penyediaan tempat parkir kendaraan angkutan barang di
dalam lokasi UPPKB.
➢ Akses masuk dan keluar angkutan barang dibuat dengan
lebar minimal 10 meter dan radius tikung minimal 12 meter
(R12).
➢ Penyediaan fasilitas pejalan kaki.
• Mitigasi Penanganan pada tahap pengembangan ke depan
➢ Penyediaan petugas yang disediakan dari pihak UPPKB dan
tempat kegiatan ekonomi yang berpengalaman yang
membantu kelancaran pergerakan keluar/masuk kendaraan
(dilengkapi dengan peralatan yang lengkap).
➢ Pemansangan perlengkapan jalan yang diperlukan seperti
rambu, lampu warning lamp/lampu flashing (rambu
menggunakan mata kucing yang terlihat jika malam), PJU
(penerangan jalan umum).
➢ Penyediaan fasilitas pejalan kaki.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-279
E. Analisis Kelayakan Lingkungan
1. Lingkungan Alam (Natural Environment)
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tengah nomor 01
tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Maluku Tengah pasal 36 ayat (3) bahwa untuk Kecamatan
Salahutu masuk dalam wilayah rawan gempa bumi, namun tidak
termasuk rawan gelombang pasang dan tsunami, sehingga untuk
keberlangsungan UPPKB lebih baik dibandingkan dengan UPPKB
Passo yang memang dalam posisinya lebih dekat dengan pesisir
pantai.
2. Peruntukan Lahan
Lokasi UPPKB alternatif 1.2 terletak di Kecamatan Salahutu
Kabupaten Maluku Tengah, sesuai dengan rencana pola ruang
yang tertuang di dalam Rencana Tata Ruang Provinsi Maluku,
lokasi rencana UPPKB saat ini merupakan lahan kosong berupa
kawasan permukiman dan tanah milik Pemerintah Daerah.
3. Penguasaan Lahan
Lahan yang ada saat ini adalah lahan milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Maluku Tengah.

F. Analisis Kelayakan Sosial dan Kelembagaan


1. Relokasi Penduduk
Lokasi UPPKB pada kondisi saat ini adalah lahan kososng dengan
memanjang kebelakang dan kesamping dimana tanah ini sekarang
merupakan bumi perkemahan Lorihua. Sehingga tidak ada kegiatan
relokasi penduduk.
2. Keserasian dan Keseimbangan dengan Budaya Setempat
Masyarakat sekitar mendukung proyek tersebut asal tidak melanggar
terhadap adat istiadat setempat dan dapat menghormati lingkungan
sekitarnya.
3. Dampak UPPKB Kepada Masyarakat
Masyarakat sekitar mendukung adanya alih fungsi lahan tersebut
menjadi UPPKB dengan catatan pada saat pembangunan harus

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-280
memiliki izin yang resmi dan setelah beroperasi tidak menimbulkan
permasalahan seperti kemacetan lalu lintas dan sebagainya. Dengan
adanya UPPKB diharapkan bisa membantu masyarakat sekitar dimana
dengan adanya perkantoran bisa menimbulkan dampak positif yaitu
dengan munculnya toko/kios/warung disekitar lokasi sehingga dapat
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar.
4. Kependudukan/Lapangan Kerja
Dengan adanya UPPKB diharapkan dapat membuka lapangan kerja
untuk masyarakat sekitar meskipun tidak banyak misal : seperti security /
cleaning service.

Tabel 6.12 Rekapitulasi Penilaian Kelayakan UPPKB Baru Alternatif 1.2 di


Kabupaten Maluku Tengah (Kecamatan Salahutu)
No Kriteria Nilai Keterangan
Aspek Kelayakan Pengembangan
1
Wilayah
Kec. Salahutu masuk dalam wilayah
pengembangan IV dimana
merupakan wilayah
a. Aspek Rencana Skala Wilayah 100
pengembangan sistem prasarana
transportasi darat dalam RTRW Kab.
Maluku Tengah
Tidak terdapat Rencana
b. Aspek Rencana Skala Nasional 0 Pembangunan UPPKB Baru di
Maluku

2 Aspek Kelayakan Ekonomi Finansial 100 Nilai BCR ≥ 1 (1,01 Tahun ke 8)


Nilai NPV 108.967.847
Nilai IRR 0,45 %
Aspek Kelayakan Teknis
3
Pembangunan
a. Aspek Topografi 100 topografi 0 - 8 %
b. Aspek Kondisi Permukaan
100 Tanah relatif datar
(Kelandaian) Tanah
c. Aspek Sistem Drainase 0 Belum ada sistem drainase
d. Aspek Meteorologi dan
50 curah hujan sedang
Geofisika
e. Aspek Daya Dukung Struktur
100 Jenis tanah alluvial (tanah stabil)
Tanah
f. Aspek Infrastruktur dan Jaringan sudah ada jaringan listrik, air bersih,
100
Utilitas dan sinyal telepon

Aspek Kelayakan Operasional


4
Dampak Lalu Lintas

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-281
No Kriteria Nilai Keterangan
Lokasi berada pada jalan yang lurus
a. Aspek Kondisi Jaringan Jalan
100 dan masuk dalam area
dan Tata Guna Lahan
permukiman.
b. Aspek Volume Lalu Lintas
100 volume lalu lintas tinggi (865 smp/hr)
Angkutan Barang
c. Aspek Volume Lalu Lintas
volume lalu lintas tinggi (1796
Angkutan Barang Masa 100
smp/hr) tahun 2028
Mendatang
d. Aspek Jenis Kendaraan Tidak semua jenis angkutan barang
50
Angkutan Barang yang melintas seperti truk gandeng
banyak jenis barang karena dekat
e. Aspek Jenis Barang yang
100 dengan Kota Ambon sehingga
Diangkut
barang cukup beragam
asumsi sesuai dengan Surat
f. Aspek Jenis Peralatan dan Keputusan Direktur Jenderal
100
Sistem Informasi Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
asumsi sesuai dengan Surat
g. Aspek Prosedur Penimbangan Keputusan Direktur Jenderal
100
Kendaraan Bermotor Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
asumsi sesuai dengan Surat
h. Aspek Prediksi Dampak Lalu Keputusan Direktur Jenderal
100
Lintas Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
asumsi sesuai dengan Surat
i. Aspek Mitigasi Penanganan Keputusan Direktur Jenderal
100
Dampak Lalu Lintas Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017

5 Aspek Kelayakan Lingkungan


Berada pada daerah rawan
a. Aspek Lingkungan Alam 50 bencana sehingga kurang
mendukung UPPKB
pada RTRW diperuntukan sebagai
b. Aspek Peruntukan Lahan 100
lahan Pemukiman
c. Aspek Penguasaan Lahan 100 lahan milik Pemerintah Daerah

Aspek Kelayakan Sosial


6
Kelembagaan
Lahan Kosong ITidak ada relokasi
a. Aspek Relokasi Penduduk 100
penduduk)
b. Aspek Keserasian Budaya tidak bertentangan dengan
100
Setempat budaya sekitar
Berdampak positif, karena bisa
c. Aspek Dampak UPPKB Kepada menambah taraf ekonomi
100
Masyarakat masyarakt sekitar dengan
membuka warung/toko
d. Aspek Kependudukan /
100 Berdampak Positif
Lapangan Pekerjaan
Sumber : Hasil Analisis Konsutan, 2020

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-282
Berdasarkan penilaian diatas kemudian dikalikan bobot dari masing-masing
kriteria pembangunan UPPKB maka skor akhir kelayakan pembangunan UPPKB
akan didapatkan. Berikut Analisis Kelayakan pembangunan UPPKB Baru
alternatif 1.2 di Kabupaten Maluku Tengah (Kecamatan Salahutu)

Tabel 6.13 Analisis Kelayakan UPPKB Baru Alternatif 1.2 di Kabupaten Maluku
Tengah (Kecamatan Salahutu)
Skor
No Kriteria Nilai Bobot Skor
Total
1 Aspek Kelayakan Pengembangan Wilayah
a. Aspek Rencana Skala Wilayah 100 0,43 43
b. Aspek Rencana Skala Nasional 0 0,57 0
TOTAL SKOR KELAYAKAN PENGEMBANGAN
0,091 43 3,91
WILAYAH

2 Aspek Kelayakan Ekonomi Finansial


TOTAL SKOR KELAYAKAN EKONOMI
100 0,295 29,5 29,50
FINANSIAL

3 Aspek Kelayakan Teknis Pembangunan


a. Aspek Topografi 100 0,205 20,5
b. Aspek Kondisi Permukaan (Kelandaian)
100 0,233 23,3
Tanah
c. Aspek Sistem Drainase 0 0,147 0
d. Aspek Meteorologi dan Geofisika 50 0,088 4,4
e. Aspek Daya Dukung Struktur Tanah 100 0,179 17,9
f. Aspek Infrastruktur dan Jaringan Utilitas 100 0,148 14,8
TOTAL SKOR KELAYAKAN TEKNIS
0,223 80,9 18,04
PEMBANGUNAN

Aspek Kelayakan Operasional Dampak Lalu


4 Lintas
a. Aspek Kondisi Jaringan Jalan dan Tata
100 0,185 18,5
Guna Lahan
b. Aspek Volume Lalu Lintas Angkutan
100 0,202 20,2
Barang
c. Aspek Volume Lalu Lintas Angkutan
100 0,243 24,3
Barang Masa Mendatang
d. Aspek Jenis Kendaraan Angkutan
50 0,112 5,6
Barang
e. Aspek Jenis Barang yang Diangkut 100 0,077 7,7
f. Aspek Jenis Peralatan dan Sistem
100 0,062 6,2
Informasi
g. Aspek Prosedur Penimbangan
100 0,051 5,1
Kendaraan Bermotor
h. Aspek Prediksi Dampak Lalu Lintas 100 0,036 3,6

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-283
Skor
No Kriteria Nilai Bobot Skor
Total
i.Aspek Mitigasi Penanganan Dampak
100 0,032 3,2
Lalu Lintas
TOTAL SKOR KELAYAKAN OPERASIONAL
0,187 94,4 17,65
DAMPAK LALU LINTAS

5 Aspek Kelayakan Lingkungan


a. Aspek Lingkungan Alam 50 0,453 22,65
b. Aspek Peruntukan Lahan 100 0,218 21,8
c. Aspek Penguasaan Lahan 100 0,329 32,9

TOTAL SKOR KELAYAKAN LINGKUNGAN 0,122 77,35 9,44

6 Aspek Kelayakan Sosial Kelembagaan


a. Aspek Relokasi Penduduk 100 0,394 39,4
b. Aspek Keserasian Budaya Setempat 100 0,142 14,2
c. Aspek Dampak UPPKB Kepada
100 0,257 25,7
Masyarakat
d. Aspek Kependudukan / Lapangan
100 0,207 20,7
Pekerjaan
TOTAL SKOR KELAYAKAN SOSIAL
0,082 100 8,20
KELEMBAGAAN
SKOR TOTAL KELAYAKAN PEMBANGUNAN
86,74
UPPKB DI KEC. SALAHUTU
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2020

6.2.2 UPPKB Baru Titik Alternatif 2.1 (Lokasi Terbaik) di Kabupaten Seram Bagian
Barat (Kecamatan Kairatu, Desa Waipirit)
Setelah dilakukan perangkingan lokasi alternatif UPPKB baru di
Kabupaten Seram Bagian Barat (Kecamatan Kairatu, Desa Waipirit) pada
bab sebelumnya, terpilihlah alternatif 2.1 yang menjadi lokasi terbaik,
sehingga akan dilakukan analisis kelayakan.
A. Analisis Kelayakan Pengembangan Wilayah
1. Rencana Skala Wilayah
Pada rencana tata ruang wilayah Provinsi Maluku, tidak terdapat
rencana pembangunan jembatan timbang atau UPPKB. Hal ini
mengingat jumlah kendaraan angkutan barang dianggap terlalu

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-284
sedikit sehingga kebutuhan akan jembatan timbang dirasa
belum diperlukan.

2. Rencana Skala Nasional


Untuk skala nasional, berdasarkan Rencana Induk Nasional UPPKB
yang tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
Darat Nomor : SK. 3723/AJ.005/DRJD/2018 tentanag Road Map
Revitalisasi Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan
Bermotor Tahun 2017-2024 diterangkan bahwa untuk wilayah
Provinsi Maluku masih belum ada rencana pembangunan UPPKB
baru, yang ada hanya rekomendasi UPPKB yang akan
dipertahankan beroperasi yaitu UPPKB Passo dan direncanakan
dioperasikan pada tahun 2018.

B. Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial


Pada Rencana Induk UPPKB Nasional terdapat simulasi perhitungan
biaya yang akan dikeluarkan untuk pembangunan UPPKB. Biaya
tersebut kurang lebih dapat digunakan sebagai acuan di dalam
perencanaan pembangunan UPPKB di Provinsi Maluku. Terdapat
beberapa rincian alokasi pengeluaran di dalam pembangunan
UPPKB baru yang ada di dalam rencana induk yaitu:
a. Pembebasan Lahan 6.325 m2 : Rp 1.581.250.000,00
b. RAB Pematangan Lahan, Jalan Akses, Jalan : Rp 5.378.182.300,00
c. RAB Pembangunan Gedung Kantor : Rp 552.533.300,00
d. RAB Pembangunan Mess Karyawan : Rp 634.343.600,00
e. RAB Pembangunan Musholla : Rp 215.916.800,00
f. RAB Pembangunan Pos Lalin : Rp 91.028.300,00
g. RAB Pembangunan Gudang : Rp 393.112.500,00
:Rp 8.846.366.800,00

Aspek manfaat pembangunan UPPKB akan dibandingkan dengan


pembangunan prasarana jalan dimana dianalogikan keberadaaan
UPPKB akan mengurangi kerusakan ruas jalan yang dilindungi UPPKB
tersebut. Kerusakan jalan 6,5 % kali lebih cepat akibat angkutan

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-285
barang yang melebihi tonase pada ruas jalan (data Departemen PU,
dalam Harian Kompas, 14 Februari 2008). Terkait biaya preservasi jalan
adalah mengacu pada Biaya Rata-Rata Preservasi Jalan Provinsi
Maluku TA. 2020 yang dilakukan di wilayah kajian yaitu Rp
500.500.000,00. Sedangkan terkait rencana ruas jalan yang akan
terlindungi oleh keberadaan UPPKB ini adalah sebagai berikut.

Tabel 6.14 Ruas Jalan Terlindung

No No. Ruas Nama Ruas Panjang (Km)


1 021 Piru - Sp. Eti 7.15

2 022 Sp. Eti - Kairatu 39.62

3 023 Kairatu - Waiselan 7.45


4 024 Waiselan - Lalu 42.55
5 023 11 K Akses Pel. ASDP Waipirit 0.61

6 025 Latu - Liang 40.92

Jumlah 138.3
Sumber : Kepmen PUPR Nomor 248 tahun 2015

Perhitungan aspek manfaat pengembangan pembangunan UPPKB


Waipirit dengan asumsi:

a. Kerusakan jalan 6,5% dari total 138,3 km yaitu 8,98 km


b. Biaya perbaikan jalan per km adalah Rp 500.500.000,00
c. Sehingga total biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaikan
kerusakan jalan adalah Rp 4.499.244.750,00

Berdasarkan estimasi, dengan adanya pembangunan UPPKB Waipirit


dengan perkiraan biaya sebesar Rp 8.846.366.800,00 diharapkan
dapat mengurangi Rp 4.499.244.750,00 guna perbaikan ruas jalan
yang dilindungi keberadaan UPPKB tersebut.

Tabel 6.15 Analisa Kelayakan Ekonomi UPPKB Waipirit

Tahun Ke- COST (Rp) BENEFIT (Rp) DF (12%) PV (COST) PV (BENEFIT) CASHFLOW (Rp)
1 8.846.366.800 0,8929 7.898.541.786 - 7.898.541.786
2 1.500.000.000 4.499.244.750 0,7972 1.195.790.816 3.586.770.368 2.390.979.552
3 1.560.000.000 4.679.214.540 0,7118 1.110.377.187 3.330.572.485 2.220.195.298
4 1.622.400.000 4.866.383.122 0,6355 1.031.064.530 3.092.674.450 2.061.609.920

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-286
Tahun Ke- COST (Rp) BENEFIT (Rp) DF (12%) PV (COST) PV (BENEFIT) CASHFLOW (Rp)
5 1.687.296.000 5.061.038.446 0,5674 957.417.064 2.871.769.132 1.914.352.068
Jumlah 15,216,062,800 19,105,880,858 12,193,191,383 12,881,786,436 688,595,053

NPV 688,595,053
BCR 1.06
IRR 3.57%

Berdasarkan perhitungan analisis ekonomi dengan membandingkan


biaya yang dikeluarkan untuk investasi dan biaya operasional
pembangunan UPPKB dengan biaya preservasi jalan, maka
pembangunan UPPKB Waipirit memiliki BCR 1,06 pada tahun ke-5
(Lima).

C. Analisis Kelayakan Teknis Pembangunan


1. Topografi
Berdasarkan peta topografi pada Dokumen Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Maluku lokasi rencana
pembangunan UPPKB di Desa Waipirit memiliki kelerengan 0 - 8%.

2. Kondisi Permukaan Tanah dan Kelandaian Permukaan Tanah


Kondisi topografi pada lokasi lahan yang akan direncanakan
untuk pembangunan UPPKB di Kecamatan Kairatu, Desa Waipirit
adalah relatif datar dan memiliki ketinggian berkisar diantara 19 -
20 meter di atas permukaan laut.

Gambar 6.11 Kondisi Topografi

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-287
3. Aliran Air Permukaan / Sistem Drainase
Kondisi topografi yang relatif datar mengakibatkan aliran dan
sistem drainase perlu diatur sedemikian rupa guna memperlancar
aliran air sehingga tidak menyebabkan genangan. Lahan
tersebut suda ada saluran/sistem drainase.

4. Meteorologi dan Geofisika: Cuaca, Suhu, Curah Hujan,


Kelembaban Udara, dan Arah Angin
Untuk musim memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan
penghujan. Suhu berkisar antara 26,1°C – 28,2°C, kelembabban
udara antara 84% - 90% dengan rata-rata 87%, untuk tekanan
udara 1.013,2 mb, kecepatan angin rata-rata 6,5 km/jam dengan
curah hujan rata-rata 200,33 mm/tahun (curah hujan sedang)
serta untuk penyinaran matahari rata-rata 58%.
Tabel 6.16 Cuaca, Suhu, Curah Hujan, Kelembaban Udara dan
Arah Angin
No Uraian Jumlah
1 Suhu (0C)
Maksimum 28,2
Minimum 26,1
Rata-rata 27,15
2 Kelembaban Udara (%)
Maksimum 90
Minimum 84
Rata-rata 87
3 Tekanan Udara (mb) 1.013,2
4 Kecepatan Angin (km/jam) 6,5
5 Curah Hujan (mm/th) 200,33
6 Penyinaran Matahari (%) 58
Sumber : Kecamatan Kairatu Dalam Angka, 2019

5. Daya Dukung dan Struktur Tanah

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-288
Berdasarkan jenis tanah lokasi rencana pembangunan UPPKB,
lokasi tersebut memiliki jenis tanah berupa alluvial dimana tanah
ini memiliki solum sedang sampai dalam sehingga tanah stabil,
namun berdrainase buruk, dengan sifat tidak terlalu keras.
Sehingga di dalam pembangunan khususnya terkait pondasi
harus lebih diperhatikan.

6. Infrastrukur dan Jaringan Utilitas


Lokasi rencana UPPKB yaitu berada di Kecamatan Kairatu, Desa
Waipirit dekat dengan Pelabuhan Penyeberangan Waipirit. Untuk
kondisi infrastruktur cukup memadai dilihat dari kondisi jalan yang
baik, untuk jaringan utilitas juga cukup baik dimana jaringan listrik
sudah ada berasal dari PT. PLN (persero) melalui unit-unit
pembangkit tenaga diesel yang terdapat di Kecamatan Kairatu
itu sendiri dan beberapa kecamatan lainnya, untuk air juga
sudah tersedia. Berdasarkan data ITU (https://www.itu.int/itu-
d/tnd-map-public/) rencana alternatif UPPKB ini belum dilalui oleh
jaringan kabel serat optik namun untuk telekomunikasi yang
tersedia adalah jaringan 2G/GSM dengan pemancar tower.
Sehingga kondisi ini kurang bisa mendukung sistem operasional
UPPKB yang berbasis online.

Lokasi Alternatif UPPKB

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-289
Gambar 6.12 Jaringan Serat Optik di Area Lokasi Rencana
Alternatif UPPKB Kec. Kairatu, Desa Waipirit

D. Analisis Kelayakan Operasional dan Dampak Lalu Lintas


1. Kondisi Jaringan Jalan dan Tata Guna Lahan di Sekitar UPPKB
Kondisi jaringan jalan di sekitar rencana UPPKB cukup baik posisi
bangunan jembatan timbang ini jauh dari simpang sehingga
potensi menyebabkan permasalahan lalu lintas cukup kecil dan
berada di jalur utama rute perjalanan kendaraan barang, namun
dari segi pelayanan UPPKB nantinya hanya bisa 1 arah karena
jalan di depan rencana lokasi UPPKB terdapat median.
Sedangkan dari kondisi tata guna lahannya, sekitar UPPKB ini
adalah permukiman. Sehingga bisa dikatakan kondisi jalan dan
tata guna lahan mendukung UPPKB.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-290
Gambar 6.13 Kondisi Jaringan Jalan dan Tata Guna Lahan Sekitar
Lokasi UPPKB Alternatif 2.1

2. Volume Lalu Lintas Angkutan Barang


Jumlah angkutan barang yang berpotensi lewat pada ruas Jalan
Kairatu – Waiselan (023) yaitu di sekitar lokasi rencana UPPKB Alternatif
2.1 adalah 354 kendaraan. Jalan ini merupakan akses utama
kendaraan dari Pulau Seram menuju Pulau Ambon melalui Pelabuhan
Penyeberangan Waipirit menuju Pelabuhan Penyeberangan
Hunimua.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-291
Tabel 6.17 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang di Jalan Kairatu - Waselan no ruas 023

Pick up, micro Truk Ringan 2 Truk 2 Sumbu 6 Truk 3 Sumbu


truk dan Mobil Truk Gandeng Truk Semi trailer
WAKTU sumbu 4 roda roda 8-10 roda
hantaran
Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka
06.00 - 07.00 2 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0
07.00 - 08.00 2 8 2 2 0 3 0 0 0 0 0 1
08.00 - 09.00 7 7 2 1 0 2 0 1 0 0 1 0
09.00 - 10.00 8 9 3 8 8 1 2 1 0 0 0 0
10.00 - 11.00 10 9 6 4 4 2 0 0 0 0 0 0
11.00 - 12.00 8 9 0 5 3 3 0 0 0 0 0 0
12.00 - 13.00 6 12 0 2 3 1 0 0 0 0 0 0
13.00 - 14.00 9 10 0 2 1 2 0 0 0 0 0 0
14.00 - 15.00 12 8 2 1 0 3 1 0 0 0 0 0
15.00 - 16.00 5 2 0 5 3 2 0 0 0 0 0 0
16.00 - 17.00 6 8 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0
17.00 - 18.00 5 4 3 0 4 0 0 0 0 0 0 0
18.00 - 19.00 2 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
19.00 - 20.00 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20.00 - 21.00 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21.00 - 22.00 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22.00 - 23.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23.00 - 24.00 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24.00 - 01.00 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
01.00 - 02.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
02.00 - 03.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-292
03.00 - 04.00 5 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
04.00 - 05.00 5 1 3 1 4 2 0 0 0 0 0 0
05.00 - 06.00 3 3 2 6 7 4 0 0 0 0 0 0
354 102 97 33 38 41 27 3 2 0 0 1 1
Ket : Ki = Arah Piru, Ka = Arah Waiselan
Sumber : BPJN XVI Ambon, 2019

3. Volume Lalu Lintas Angkutan Barang Masa Mendatang


Setelah mengetahui volume kendaraan angkutan barang kondisi eksisting maka perlu dibuatkan forescasting jumlah angkutan
barang masa mendatang dimana untuk mengetahui jumlah kendaraan yang melintas beberapa tahun yang akan datang.
Berikut adalah data forecasting volume lalu lintas angkutan barang.

Tabel 6.18 Forecasting Volume Lalu Lintas Angkutan Barang di Jalan Kairatu - Waiselan no ruas 023
JENIS KENDARAAN
Tahun Volume Pick up, micro Truk Ringan 2 Truk 2 Sumbu 6 Truk 3 Sumbu Truk Truk Semi
truk sumbu 4 roda roda 8-10 roda Gandeng trailer
2019 354 199 71 68 5 0 2
2020 388 218 78 74 5 0 2
2021 425 239 85 82 6 0 2
2022 465 261 93 89 7 0 3
2023 492 286 102 98 14 0 3
2024 558 314 112 107 14 0 3
2025 611 344 123 117 14 0 4
2026 669 376 134 129 14 0 4

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-293
2027 733 412 147 141 15 0 4
2028 803 452 161 154 15 0 5
2029 880 495 176 169 15 0 5
2030 964 542 193 185 15 0 5
Sumber : Hasil Analisis Konsultan,2020

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-294
4. Jenis Kendaraan Angkutan Barang yang Melintas
Jenis kendaraan angkutan barang yang melintas terdapat banyak
jenis kendaraan seperti pickup, truk 2 sumbu 4 roda, truk 2 sumbu 6
roda, truk gandeng bahkan truk semi trailer.

Prosentase Angkutan Barang yang Melintas


di Jl. Kairatu - Waiselan (023)

0%1%
1%
20% Pick up, Micro truk dan mobil
Truk 2 sumbu 4 roda
Truk 2 sumbu 6 roda
Truk 3 sumbu 8-10 roda
20% 58% Truk Gandeng
Truk semi trailer

Gambar 6.14 Grafik Prosentase Angkutan Barang yang Melintas


di Jl. Kairatu - Waiselan (023)

Gambar 6.15 Visualisasi Jenis Kendaraan Barang yang Melintas


di Jl. Kairatu - Waiselan (023)

5. Jenis Barang yang Diangkut


Jenis barang yang diangkut juga mulai dari komoditi hasil pertanian,
hasil laut, sembako, dan lain sebagainya. Untuk pergerakan barang
tersebut adalah dari Pulau Ambon menuju Pulau Seram seperti ke

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-295
Kairatu, Piru ataupun Masohi dan daerah kabupaten/kota lain di
Pulau Seram serta sebaliknya.

JENIS BARANG YANG MELINTAS DI JL. KAIRATU -


WAISELAN
6% 3% 10%
11%
7% 25%

7%
31%

Sembako Hasil Laut


Mebeler / Perabot Rumah Tangga Hasil Pertanian
Elektronik Pakaian / Accesoris
Pupuk/Alat Pertanian Dan lain - lain

Gambar 6.16 Prosentase Jenis Barang yang melintasi Jl. Kairatu –


Waiselan (023)

6. Jenis Peralatan dan Sistem Informasi yang digunakan


Jenis peralatan dan sistem informasi yang digunakan mengacu pada
Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.

7. Prosedur Penimbangan Kendaraan Bermotor


Prosedur penimbangan Kendaraan Bermotor mengacu pada Surat
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-296
8. Prediksi dampak Lalu Lintas Pada Tahap Konstruksi, Pengoperasian
dan Pengembangan Kedepan.
Beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan pada tahap konstruksi,
pengoperasian dan pengembangan ke depan adalah:
• Tahap Konstruksi
Pada masa konstruksi dampak lalu lintas yang mungkin timbul
adalah:
➢ Gangguan lalu lintas di rute-rute yang dilewati kendaraan
berat proyek.
➢ Gangguan lalu lintas akibat manuver kendaraan-kendaraan
berat proyek serta kendaraan proyek lainnya pada waktu
masuk maupun keluar proyek.
➢ Pengaruh yang signifikan terhadap gangguan kelancaran
lalu lintas, yaitu apabila terdapat truk pengangkut material
bangunan yang parkir di pinggir jalan (on street parking)
pada saat menunggu giliran melakukan bongkar muat
material bangunan (loading dan unloading), karena akan
mengurangi kapasitas jalan yang ada.
➢ Potensi badan jalan digunakan untuk parkir oleh para pekerja
proyek.
➢ Ceceran tanah dari kendaraan proyek yang mengakibatkan
jalan menjadi licin.
➢ Manuver dari truk pengangkut tanah dan material bangunan
yang umumnya berdimensi (ukuran) lebih besar
dibandingkan dengan kendaraan pribadi dan sepeda motor
sehingga memerlukan ruang yang cukup lebar untuk akses
masuk dan keluar.
➢ Adanya truk pengangkut material yang tidak memakai
penutup material dan kendaraan pengangkut peralatan
yang tidak sesuai dengan persyaratan pengangkutan yang
berlaku.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-297
➢ Potensi rawan kecelakaan akibat kendaraan proyek yang
keluar masuk proyek serta kondisi jalan yang menikung dan
tidak datar dekat lokasi proyek.
➢ Kerusakan jalan di sekitar lokasi proyek.
• Tahap Pengoperasian
➢ Gangguan lalu lintas akibat manuver kendaraan-kendaraan
angkutan barang pada waktu masuk maupun keluar UPPKB.
➢ Potensi rawan kecelakaan akibat kendaraan angkutan
barang yang keluar masuk UPPKB serta kondisi jalan yang
menikung dan tidak datar dekat lokasi UPPKB.
➢ Potensi badan jalan digunakan untuk antrian kendaraan
angkutan barang.
• Tahap Pengembangan
Terkait Dampak lalu lintas pada tahap pengembangan kedepan
adalah akan berkembangnya tempat kegiatan ekonomi dan
pemukiman. Hal ini akan berdampak pada bertambahnya
volume lalu lintas di sekitar lokasi Rencana UPPKB. Dengan
bertambahnya volume lalu lintas akan berpotensi timbul antrian
dan rawan kecelakaan.

9. Mitigasi Penanganan Dampak Lalu Lintas


Beberapa upaya mitigasi dampak lalu lintas UPPKB Rencana Salahutu
adalah:
• Mitigasi Terkait Penanganan Dampak Lalu Lintas Tahap Kontruksi
➢ Pembuatan akses pintu keluar masuk proyek minimal 10
meter dengan radius tikung 8 meter (R8)
➢ Material, peralatan konstruksi dan kendaraan ditempatkan
disisi yang kosong dari lokasi tapak pembangunan, dan
dilarang menempatkan material di jalur sirkulasi pergerakan
kendaraan.
➢ Pengaturan waktu angkutan material dan peralatan dengan
memperhatikan kondisi kepadatan lalu lintas sekitar.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-298
➢ Perlu adanya petugas baik yang disediakan dari pihak
pengembang yang berpengalaman yang membantu
kelancaran pergerakan keluar/masuk kendaraan (dilengkapi
dengan peralatan yang lengkap).
➢ Pengecekan, untuk memeriksa dan menjaga kebersihan truk
terutama roda dari ceceran material dan perlu dilakukan
pembilasan/pembersihan, agar truk keluar dari proyek dalam
keadaan bersih (agar ceceran material dan sebagainya
tidak membahayakan pengendara lainnya).
➢ Penyediaan ruang untuk pencucian truk di dalam areal lokasi
proyek.
➢ Bertanggung jawab membersihkan ceceran tanah/material
konstruksi pada ruas jalan minimal dengan radius hingga 100
meter dari lokasi pembangunan dan sepanjang jalur
pengangkutan.
➢ pemasanganperlengkapan jalan yang diperlukan seperti
rambu, lampu warning lamp/lampu flashing (rambu
menggunakan mata kucing yang terlihat jika malam hari).
➢ Memasang lampu penerangan jalan di depan kawasan
pembangunan, pada saat melakukan aktifitas proyek di
malam hari.
➢ Untuk setiap pengangkutan material diharuskan tidak
mengganggu lingkungan, sehingga diutamakan tertutup
baik pengangkutan peralatan dipastikan peralatan dalam
kondisi terkunci aman sesuai dengan persyaratan
pengangkutan yang berlaku.
➢ Untuk angkutan material diberikan bamier/stiker dengan
tulisan “angkutan material kegiatan pembangunan UPPKB
dan layanan pengaduan di 081xxxxx”.
➢ Pemberian informasi di depan kawasan pembagunan untuk
layanan pengaduan kegiatan konstruksi di 081xxxxx”, untuk
dapat segera ditindaklanjuti oleh Pengembang/Kontraktor.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-299
➢ Perlunya menyediakan fasilitas parkir untuk pekerja, dan
dilarang menggunakan badan jalan {off-streetparking),
parkir disediakan di dalam kawasan.
➢ Pemilihan jenis angkutan ini disesuaikan dengan kondisi jalan
yang ada (daya dukung jalan).
➢ Sanggup melakukan perbaikan jalan yang mengalami
kerusakan akibat pengangkutan material dan peralatan
dengan radius hingga 100 meter dari lokasi pembangunan
dan sepanjang jalur pengangkutan yang menggunakan
jalan lingkungan.
➢ Selalu berkoordinasi dengan pihak instansi terkait seperti
Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen. PUPR),
Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum/Bina Marga,
Satpol PP, dan Kepolisian untuk kelancaran tahap konstruksi.
• Mitigasi Penanganan pada tahap Pengoperasian
➢ Perlu adanya petugas yang disediakan dari pihak UPPKB
yang berpengalaman yang membantu kelancaran
pergerakan keluar/masuk kendaraan (dilengkapi dengan
peralatan yang lengkap).
➢ Pemasangan perlengkapan jalan yang diperlukan seperti
rambu, lampu warning lamp/lampu flashing (rambu
menggunakan mata kucing yang terlihat jika malam hari),
dan PJU (penerangan jalan umum).
➢ Penyediaan tempat parkir kendaraan angkutan barang di
dalam lokasi UPPKB.
➢ Akses masuk dan keluar angkutan barang dibuat dengan
lebar minimal 10 meter dan radius tikung minimal 12 meter
(R12).
➢ Penyediaan fasilitas pejalan kaki.
• Mitigasi Penanganan pada tahap pengembangan ke depan
➢ Penyediaan petugas yang disediakan dari pihak UPPKB dan
tempat kegiatan ekonomi yang berpengalaman yang

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-300
membantu kelancaran pergerakan keluar/masuk kendaraan
(dilengkapi dengan peralatan yang lengkap).
➢ Pemansangan perlengkapan jalan yang diperlukan seperti
rambu, lampu warning lamp/lampu flashing (rambu
menggunakan mata kucing yang terlihat jika malam), PJU
(penerangan jalan umum).
➢ Penyediaan fasilitas pejalan kaki.

E. Analisis Kelayakan Lingkungan


1. Lingkungan Alam (Natural Environment)
Berdasarkan Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka
Menengah (RPIJM) Kabupaten Seram Barat bahwa Kecamatan
Kairatu teridentifikasi merupakan daerah rawan gelombang
pasang dan tsunami skala sedang dan gempa dengan resiko
tinggi yang terdapat pada bagiam timur Kecamatan Kairtu.
Sehingga kurang mendukung UPPKB.
2. Peruntukan Lahan
Lokasi UPPKB alternatif 2.1 terletak di Kecamatan Kairatu, Desa
Waipirit Kabupaten Seram barat. Sesuai dengan peta tutupan
lahan Kabupaten Seram Barat bahwa lokasi tersebut berada di
area pemukiman, sehingga lokasi tersebut sudah sesuai dengan
peruntukannya.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-301
Alternatif Lokasi UPPKB

Gambar 6.17 Peta Tutupan Lahan Kab. Seram Barat


3. Penguasaan Lahan
Lahan yang ada saat ini adalah lahan milik warga.

F. Analisis Kelayakan Sosial dan Kelembagaan


1. Relokasi Penduduk
Lokasi UPPKB pada kondisi saat ini adalah lahan kosong dengan
memanjang kebelakang dimana tanah ini sekarang tidak ada
bangunan diatasnya sehingga tidak ada kegiatan relokasi
penduduk.
2. Keserasian dan Keseimbangan dengan Budaya Setempat
Masyarakat sekitar mendukung proyek tersebut asal tidak
melanggar terhadap adat istiadat setempat dan dapat
menghormati lingkungan sekitarnya.
3. Dampak UPPKB Kepada Masyarakat
Masyarakat sekitar mendukung adanya alih fungsi lahan tersebut
menjadi UPPKB dengan catatan pada saat pembangunan harus
memiliki izin yang resmi dan setelah beroperasi tidak menimbulkan
permasalahan seperti kemacetan lalu lintas dan sebagainya.
Dengan adanya UPPKB diharapkan bisa membantu masyarakat
sekitar dimana dengan adanya perkantoran bisa menimbulkan

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-302
dampak positif yaitu dengan munculnya toko/warung disekitar
lokasi sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat
sekitar.
4. Kependudukan/Lapangan Kerja
Tidak ada pengaruh yang besar terkait adanya UPPKB dengan
lapangan pekerjaan di lingkungan sekitar.
Tabel 6.19 Rekapitulasi Penilaian Kelayakan UPPKB Baru Alternatif 2.1 di
Kabupaten Seram Barat (Kecamatan Kairatu, Desa Waipirit)
No Kriteria Nilai Keterangan
Aspek Kelayakan Pengembangan
1
Wilayah
Tidak terdapat Rencana
a. Aspek Rencana Skala Wilayah 0
Pembangunan UPPKB di Maluku
Tidak terdapat Rencana
b. Aspek Rencana Skala Nasional 0
Pembangunan UPPKB di Maluku

2 Aspek Kelayakan Ekonomi Finansial 100 Nilai BCR ≥ 1 (1,06 Tahun Ke 5)


Nilai NPV 688.595.053
Nilai IRR 3,57 %
Aspek Kelayakan Teknis
3
Pembangunan
a. Aspek Topografi 100 topografi 0 - 8 %
b. Aspek Kondisi Permukaan
100 Tanah relatif datar
(Kelandaian) Tanah
c. Aspek Sistem Drainase 100 Sudah ada sistem drainase
d. Aspek Meteorologi dan
50 curah hujan sedang
Geofisika
e. Aspek Daya Dukung Struktur
100 Jenis tanah alluvial (tanah stabil)
Tanah
f. Aspek Infrastruktur dan Jaringan sudah ada jaringan listrik, air bersih,
50
Utilitas dan sinyal telepon

Aspek Kelayakan Operasional


4
Dampak Lalu Lintas
dekat dengan permukiman &
a. Aspek Kondisi Jaringan Jalan
100 jaringan jalan tidak pada
dan Tata Guna Lahan
persimpangan dan jalan berbelok
b. Aspek Volume Lalu Lintas volume lalu lintas sedang (354
50
Angkutan Barang smp/hr)
c. Aspek Volume Lalu Lintas
volume lalu lintas tinggi (611 smp/hr)
Angkutan Barang Masa 100
pada tahun 2025
Mendatang
d. Aspek Jenis Kendaraan Tidak semua jenis angkutan barang
50
Angkutan Barang yang melintas seperti truk gandeng
e. Aspek Jenis Barang yang
50 Jenis barang tidak banyak ragam
Diangkut
f. Aspek Jenis Peralatan dan asumsi sesuai dengan Surat
100
Sistem Informasi Keputusan Direktur Jenderal

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-303
No Kriteria Nilai Keterangan
Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
asumsi sesuai dengan Surat
g. Aspek Prosedur Penimbangan Keputusan Direktur Jenderal
100
Kendaraan Bermotor Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
asumsi sesuai dengan Surat
h. Aspek Prediksi Dampak Lalu Keputusan Direktur Jenderal
100
Lintas Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
asumsi sesuai dengan Surat
i. Aspek Mitigasi Penanganan Keputusan Direktur Jenderal
100
Dampak Lalu Lintas Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017

5 Aspek Kelayakan Lingkungan


Berada pada daerah rawan
a. Aspek Lingkungan Alam 50 bencana sehingga kurang
mendukung UPPKB
pada RTRW diperuntukan sebagai
b. Aspek Peruntukan Lahan 100
lahan Pemukiman
c. Aspek Penguasaan Lahan 50 lahan milik warga

Aspek Kelayakan Sosial


6
Kelembagaan
Lahan Kosong ITidak ada relokasi
a. Aspek Relokasi Penduduk 100
penduduk)
b. Aspek Keserasian Budaya tidak bertentangan dengan
100
Setempat budaya sekitar
Berdampak positif, karena bisa
c. Aspek Dampak UPPKB Kepada menambah taraf ekonomi
100
Masyarakat masyarakt sekitar dengan
membuka warung/toko
d. Aspek Kependudukan /
100 Tidak berdampak
Lapangan Pekerjaan
Sumber : Hasil Analisis Konsutan, 2020

Tabel 6.20 Analisis Kelayakan UPPKB Baru Alternatif 2.1 di Kabupaten Seram
Barat (Kecamatan Kairatu, Desa Waipirit)
Skor
No Kriteria Nilai Bobot Skor
Total
1 Aspek Kelayakan Pengembangan Wilayah
c. Aspek Rencana Skala Wilayah 0 0,43 0
d. Aspek Rencana Skala Nasional 0 0,57 0
TOTAL SKOR KELAYAKAN PENGEMBANGAN
0,091 0 0,00
WILAYAH

2 Aspek Kelayakan Ekonomi Finansial

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-304
Skor
No Kriteria Nilai Bobot Skor
Total
TOTAL SKOR KELAYAKAN EKONOMI
100 0,295 29,5 29,50
FINANSIAL

3 Aspek Kelayakan Teknis Pembangunan


g. Aspek Topografi 100 0,205 20,5
h. Aspek Kondisi Permukaan (Kelandaian)
100 0,233 23,3
Tanah
i. Aspek Sistem Drainase 100 0,147 14,7
j. Aspek Meteorologi dan Geofisika 50 0,088 4,4
k. Aspek Daya Dukung Struktur Tanah 100 0,179 17,9
l. Aspek Infrastruktur dan Jaringan Utilitas 50 0,148 7,4
TOTAL SKOR KELAYAKAN TEKNIS
0,223 88,2 19,67
PEMBANGUNAN

Aspek Kelayakan Operasional Dampak Lalu


4 Lintas
j. Aspek Kondisi Jaringan Jalan dan Tata
100 0,185 18,5
Guna Lahan
k. Aspek Volume Lalu Lintas Angkutan
50 0,202 10,1
Barang
l. Aspek Volume Lalu Lintas Angkutan
100 0,243 24,3
Barang Masa Mendatang
m. Aspek Jenis Kendaraan Angkutan
50 0,112 5,6
Barang
n. Aspek Jenis Barang yang Diangkut 50 0,077 3,85
o. Aspek Jenis Peralatan dan Sistem
100 0,062 6,2
Informasi
p. Aspek Prosedur Penimbangan
100 0,051 5,1
Kendaraan Bermotor
q. Aspek Prediksi Dampak Lalu Lintas 100 0,036 3,6
r. Aspek Mitigasi Penanganan Dampak
100 0,032 3,2
Lalu Lintas
TOTAL SKOR KELAYAKAN OPERASIONAL
0,187 80,45 15,04
DAMPAK LALU LINTAS

5 Aspek Kelayakan Lingkungan


d. Aspek Lingkungan Alam 50 0,453 22,65
e. Aspek Peruntukan Lahan 100 0,218 21,8
f. Aspek Penguasaan Lahan 50 0,329 16,45

TOTAL SKOR KELAYAKAN LINGKUNGAN 0,122 60,9 7,43

6 Aspek Kelayakan Sosial Kelembagaan


e. Aspek Relokasi Penduduk 100 0,394 39,4
f. Aspek Keserasian Budaya Setempat 100 0,142 14,2

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-305
Skor
No Kriteria Nilai Bobot Skor
Total
g. Aspek Dampak UPPKB Kepada
100 0,257 25,7
Masyarakat
h. Aspek Kependudukan / Lapangan
100 0,207 20,7
Pekerjaan
TOTAL SKOR KELAYAKAN SOSIAL
0,082 100 8,20
KELEMBAGAAN
SKOR TOTAL KELAYAKAN PEMBANGUNAN
79,84
UPPKB DI KEC. KAIRATU, DESA WAIPIRIT
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2020

6.2.3 UPPKB Baru Titik Alternatif 3.1 di Kabupaten Maluku Tengah (Kecamatan
Teon Nila Serua, Desa Waipia)

A. Analisis Kelayakan Pengembangan Wilayah


1. Rencana Skala Wilayah
Pada rencana tata ruang wilayah Provinsi Maluku, tidak terdapat
rencana pembangunan jembatan timbang atau UPPKB. Hal ini
mengingat jumlah kendaraan angkutan barang dianggap terlalu
sedikit sehingga kebutuhan akan jembatan timbang dirasa
belum diperlukan.

2. Rencana Skala Nasional


Untuk skala nasional, berdasarkan Rencana Induk Nasional UPPKB
yang tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
Darat Nomor : SK. 3723/AJ.005/DRJD/2018 tentanag Road Map
Revitalisasi Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan
Bermotor Tahun 2017-2024 diterangkan bahwa untuk wilayah
Provinsi Maluku masih belum ada rencana pembangunan UPPKB
baru, yang ada hanya rekomendasi UPPKB yang akan
dipertahankan beroperasi yaitu UPPKB Passo dan direncanakan
dioperasikan pada tahun 2018.
B. Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial
Pada Rencana Induk UPPKB Nasional terdapat simulasi perhitungan
biaya yang akan dikeluarkan untuk pembangunan UPPKB. Biaya
tersebut kurang lebih dapat digunakan sebagai acuan di dalam

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-306
perencanaan pembangunan UPPKB di Provinsi Maluku. Terdapat
beberapa rincian alokasi pengeluaran di dalam pembangunan
UPPKB baru yang ada di dalam rencana induk yaitu:
h. Pembebasan Lahan 10.000 m2 : Rp 2.500.000.000,00
i. RAB Pematangan Lahan, Jalan Akses, Jalan : Rp 5.378.182.300,00
j. RAB Pembangunan Gedung Kantor : Rp 552.533.300,00
k. RAB Pembangunan Mess Karyawan : Rp 634.343.600,00
l. RAB Pembangunan Musholla : Rp 215.916.800,00
m. RAB Pembangunan Pos Lalin : Rp 91.028.300,00
n. RAB Pembangunan Gudang : Rp 393.112.500,00
:Rp 9.765.116.800,00

Aspek manfaat pembangunan UPPKB akan dibandingkan dengan


pembangunan prasarana jalan dimana dianalogikan keberadaaan
UPPKB akan mengurangi kerusakan ruas jalan yang dilindungi UPPKB
tersebut. Kerusakan jalan 6,5 % kali lebih cepat akibat angkutan
barang yang melebihi tonase pada ruas jalan (data Departemen PU,
dalam Harian Kompas, 14 Februari 2008). Terkait biaya preservasi jalan
adalah mengacu pada Biaya Rata-Rata Preservasi Jalan Provinsi
Maluku TA. 2020 yang dilakukan di wilayah kajian yaitu Rp
500.500.000,00. Sedangkan terkait rencana ruas jalan yang akan
terlindungi oleh keberadaan UPPKB ini adalah sebagai berikut.

Tabel 6.21 Ruas Jalan Terlindung


Panjang
No No. Ruas Nama Ruas
(Km)
1 026 Liang - Sp. Waipia 24.87

2 010 Sp. Waipia - Saleman 47.17


3 008 Masohi - Makariki 6.06
4 009 Makariki - Sp. Waipia 21.9

Jumlah 100
Sumber : Kepmen PUPR Nomor 248 Tahun 2015

Perhitungan aspek manfaat pengembangan pembangunan UPPKB


Waipia dengan asumsi:

a. Kerusakan jalan 6,5% dari total 100 km yaitu 6,5 km

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-307
b. Biaya perbaikan jalan per km adalah Rp 500.500.000,00
c. Sehingga total biaya yang harus dikeluarkan untuk
perbaikan kerusakan jalan adalah Rp 3.253.250.000,00

Berdasarkan estimasi, dengan adanya pembangunan UPPKB Waipia


dengan perkiraan biaya sebesar Rp 9.765.116.800,00 diharapkan
dapat mengurangi Rp 3.253.250.000,00 guna perbaikan ruas jalan
yang dilindungi keberadaan UPPKB tersebut.

Tabel 6.22 Analisa Kelayakan Ekonomi UPPKB Waipia

Tahun Ke- COST (Rp) BENEFIT (Rp) DF (12%) PV (COST) PV (BENEFIT) CASHFLOW (Rp)
1 9.765.116.800 0,8929 8.718.854.286 - 8.718.854.286
2 1.500.000.000 3.253.250.000 0,7972 1.195.790.816 2.593.470.982 1.397.680.166
3 1.560.000.000 3.383.380.000 0,7118 1.110.377.187 2.408.223.055 1.297.845.868
4 1.622.400.000 3.518.715.200 0,6355 1.031.064.530 2.236.207.122 1.205.142.592
5 1.687.296.000 3.659.463.808 0,5674 957.417.064 2.076.478.042 1.119.060.978
6 1.754.787.840 3.805.842.360 0,5066 889.030.131 1.928.158.182 1.039.128.051
7 1.824.979.354 3.958.076.055 0,4523 825.527.979 1.790.432.598 964.904.619
8 1.897.978.528 4.116.399.097 0,4039 766.561.694 1.662.544.555 895.982.860
9 1.973.897.669 4.281.055.061 0,3606 711.807.288 1.543.791.372 831.984.085
10 2.052.853.576 4.452.297.263 0,3220 660.963.910 1.433.520.560 772.556.650
Jumlah 25,639,309,766 34,428,478,844 16,867,394,884 17,672,826,469 805,431,584

NPV 805,431,584
BCR 1.05
IRR 2.01%

Berdasarkan perhitungan analisis ekonomi dengan membandingkan


biaya yang dikeluarkan untuk investasi dan biaya operasional
pembangunan UPPKB dengan biaya preservasi jalan, maka
pembangunan UPPKB Waipia memiliki BCR 1,05 pada tahun ke-10
(Sepuluh).

C. Analisis Kelayakan Teknis Pembangunan


1. Topografi
Berdasarkan peta topografi pada Dokumen Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Maluku lokasi rencana

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-308
pembangunan UPPKB di Desa Waipia Kecamatan Teon Nila
Serua memiliki kelerengan 0 - 8%.

2. Kondisi Permukaan Tanah dan Kelandaian Permukaan Tanah


Kondisi topografi pada lokasi lahan yang akan direncanakan
untuk pembangunan UPPKB di Kecamatan Teon Nila Serua, Desa
Waipia adalah relatif datar dan memiliki ketinggian berkisar
diantara 0 - 700 meter di atas permukaan laut.

Gambar 6.18 Kondisi Topografi

3. Aliran Air Permukaan / Sistem Drainase


Kondisi topografi yang relatif datar mengakibatkan aliran dan
sistem drainase perlu diatur sedemikian rupa guna memperlancar
aliran air sehingga tidak menyebabkan genangan. Lahan
tersebut belum ada saluran/sistem drainase sehingga perlu
adanya pembuatan saluran drainase agar tidak menimbulkan
genangan atau banjir.

4. Meteorologi dan Geofisika: Cuaca, Suhu, Curah Hujan,


Kelembaban Udara, dan Arah Angin
Untuk musim memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan
penghujan. Suhu berkisar antara 23,3°C – 25,4°C, kelembabban
udara antara 78% - 87% dengan rata-rata 82,5%, untuk tekanan
udara 1.005,7 mb, kecepatan angin rata-rata 5,7 km/jam dengan
curah hujan rata-rata 225,7 mm/tahun (curah hujan sedang)
serta untuk penyinaran matahari rata-rata 61%.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-309
Tabel 6.23 Cuaca, Suhu, Curah Hujan, Kelembaban Udara dan
Arah Angin
No Uraian Jumlah
1 Suhu (0C)
Maksimum 25,4
Minimum 23,3
Rata-rata 24,35
2 Kelembaban Udara (%)
Maksimum 87
Minimum 78
Rata-rata 82,5
3 Tekanan Udara (mb) 1.005,7
4 Kecepatan Angin (km/jam) 5,7
5 Curah Hujan (mm/th) 225,7
6 Penyinaran Matahari (%) 61
Sumber : Kecamatan Teon Nila Serua Dalam Angka, 2018

5. Daya Dukung dan Struktur Tanah


Berdasarkan jenis tanah pada lokasi rencana pembangunan
UPPKB, lokasi tersebut memiliki jenis tanah berupa alluvial dimana
tanah ini memiliki solum sedang sampai dalam sehingga tanah
stabil, namun berdrainase buruk, dengan sifat tidak terlalu keras.
Sehingga di dalam pembangunan khususnya terkait pondasi
harus lebih diperhatikan.

6. Infrastrukur dan Jaringan Utilitas


Lokasi rencana UPPKB yaitu berada di Kecamatan Teon Nila
Serua, Desa Waipia untuk kondisi infrastruktur cukup memadai
dilihat dari kondisi jalan yang baik, untuk komunikasi di seluruh
desa di kecamatan ini sudah dapat berkomunikasi dengan
jaringan telepon seluler. Berdasarkan data ITU
(https://www.itu.int/itu-d/tnd-map-public/) rencana alternatif

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-310
UPPKB ini belum dilalui oleh jaringan kabel serat optik namun
untuk telekomunikasi yang tersedia adalah jaringan 2G/GSM
dengan pemancar tower. Sehingga kondisi ini belum bisa
mendukung sistem operasional UPPKB yang berbasis online. Untuk
jaringan listrik juga sudah ada dan air juga sudah tersedia dimana
disalurkan melalui PDAM dan PAM Desa.

Lokasi Alternatif UPPKB

Gambar 6.19 Jaringan Serat Optik di Area Lokasi Rencana


Alternatif UPPKB Kec. Teon Nila Serua, Desa Waipia

D. Analisis Kelayakan Operasional dan Dampak Lalu Lintas


1. Kondisi Jaringan Jalan dan Tata Guna Lahan di Sekitar UPPKB
Kondisi jaringan jalan di sekitar rencana UPPKB cukup baik posisi
bangunan jembatan timbang ini jauh dari simpang sehingga
potensi menyebabkan permasalahan lalu lintas cukup kecil dan
berada di jalur utama rute perjalanan kendaraan barang dari
Masohi menuju Kairatu, Kobisonta dan Bula (Seram Bagian Timur).
Sedangkan dari kondisi tata guna lahannya, sekitar UPPKB ini
adalah perkebuan dan permukiman. Sehingga bisa dikatakan
kondisi jalan dan tata guna lahan mendukung UPPKB.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-311
Gambar 6.20 Kondisi Jaringan Jalan dan Tata Guna Lahan Sekitar
Lokasi UPPKB Alternatif 3.1 di Desa Waipia
2. Volume Lalu Lintas Angkutan Barang
Jumlah angkutan barang yang berpotensi lewat pada ruas Jalan
Masohi – Makariki (008) yaitu di sekitar lokasi rencana UPPKB
Alternatif 3.1 adalah 721 kendaraan. Jalan ini merupakan akses
utama kendaraan dari Kota Masohi menuju Piru,
Kairatu/Pelabuhan Waipirit, Kobisonta, Bula (Seram Bagian Timur).

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-312
Tabel 6.24 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang di Jalan Masohi - Makariki no ruas 008

Pick up, micro Truk Ringan 2 Truk 2 Sumbu 6 Truk 3 Sumbu


truk dan Mobil Truk Gandeng Truk Semi trailer
WAKTU sumbu 4 roda roda 8-10 roda
hantaran
Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka
06.00 - 07.00 1 6 1 2 4 2 0 0 0 0 0 0
07.00 - 08.00 7 8 0 1 7 16 0 1 0 0 0 0
08.00 - 09.00 7 8 0 1 6 16 0 0 0 0 0 0
09.00 - 10.00 22 24 2 2 18 28 0 0 0 0 0 0
10.00 - 11.00 26 23 2 1 10 11 0 0 0 0 0 0
11.00 - 12.00 19 17 2 0 15 18 0 0 0 0 0 0
12.00 - 13.00 15 25 1 0 6 9 0 0 0 0 0 0
13.00 - 14.00 10 10 0 1 11 9 0 0 0 0 0 0
14.00 - 15.00 3 4 0 0 12 10 0 0 0 0 0 0
15.00 - 16.00 8 14 0 1 8 11 0 0 0 0 0 0
16.00 - 17.00 8 13 0 0 10 13 0 0 0 0 0 0
17.00 - 18.00 12 14 2 0 10 16 0 0 0 0 0 0
18.00 - 19.00 10 15 0 0 2 6 0 0 0 0 0 0
19.00 - 20.00 10 5 1 0 2 2 0 0 0 0 0 0
20.00 - 21.00 1 3 0 0 2 4 1 0 0 0 0 0
21.00 - 22.00 3 5 0 0 5 4 0 0 0 0 0 0
22.00 - 23.00 3 2 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
23.00 - 24.00 2 2 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
24.00 - 01.00 2 2 1 0 1 3 0 0 0 0 0 0
01.00 - 02.00 1 1 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-313
02.00 - 03.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
03.00 - 04.00 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
04.00 - 05.00 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
05.00 - 06.00 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
721 171 202 14 11 131 185 1 1 0 0 0 0
Ket : Ki = Arah Masohi, Ka = Arah Kairatu/Bula
Sumber : BPJN XVI Ambon, 2019

3. Volume Lalu Lintas Angkutan Barang Masa Mendatang


Setelah mengetahui volume kendaraan angkutan barang kondisi eksisting maka perlu dibuatkan forescasting jumlah angkutan
barang masa mendatang dimana untuk mengetahui jumlah kendaraan yang melintas beberapa tahun yang akan datang.
Berikut adalah data forecasting volume lalu lintas angkutan barang.

Tabel 6.25 Forecasting Volume Lalu Lintas Angkutan Barang di Jalan Masohi - Makariki no ruas 008
JENIS KENDARAAN
Tahun Volume Pick up, micro Truk Ringan 2 Truk 2 Sumbu 6 Truk 3 Sumbu Truk
Truk Semi trailer
truk sumbu 4 roda roda 8-10 roda Gandeng
2019 721 373 25 316 2 0 0
2020 781 404 27 342 2 0 0
2021 846 438 29 371 2 0 0
2022 916 474 32 402 3 0 3
2023 993 514 34 435 14 0 3
2024 1075 556 37 471 14 0 3
2025 1165 603 40 511 14 0 4

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-314
2026 1262 653 44 553 14 0 4
2027 1367 707 47 599 15 0 4
2028 1481 766 51 649 15 0 5
2029 1604 830 56 703 15 0 5
2030 1738 899 60 762 15 0 5
Sumber : Hasil Analisis Konsultan,2020

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-315
4. Jenis Kendaraan Angkutan Barang yang Melintas
Jenis kendaraan angkutan barang yang melintas terdapat
banyak jenis kendaraan seperti pickup, truk 2 sumbu 4 roda, truk
2 sumbu 6 roda, truk gandeng bahkan truk semi trailer.

Prosentase Angkutan Barang yang Melintas


di Jl. Masohi - Makariki (008)

0%0%
0% Pick up, Micro truk dan mobil
Bus Kecil
Bus Besar
44% Truk 2 sumbu 4 roda
Truk 2 sumbu 6 roda
52%
Truk 3 sumbu 8-10 roda
Truk Gandeng
4%0% 0% Truk semi trailer

Gambar 6.21 Grafik Prosentase Angkutan Barang yang Melintas


di Jl. Masohi - Makariki (008)

Gambar 6.22 Visualisasi Jenis Kendaraan Barang yang Melintas


di Jl. Masohi - Makariki (008)

5. Jenis Barang yang diangkut


Jenis barang yang diangkut juga bermacam-macam mulai dari
sembako, bahan bangunan, barang elektronik dan lain
sebagainya.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-316
JENIS BARANG YANG MELINTAS DI JL. KAIRATU -
WAISELAN
2%
10% 18%

22% 8%
6%

5%
29%

Sembako Bahan Bangunan


Mebeler / Perabot Rumah Tangga Hasil Pertanian
Elektronik Hasil Laut
Pupuk/Alat Pertanian Dan lain - lain

Gambar 6.23 Prosentase Jenis Barang yang diangkut Melintasi Jalan


Masohi – Makariki

6. Jenis Peralatan dan Sistem Informasi yang digunakan


Jenis peralatan dan sistem informasi yang digunakan mengacu
pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor: SK.736/AJ.108/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.

7. Prosedur Penimbangan Kendaraan Bermotor


Prosedur penimbangan Kendaraan Bermotor mengacu pada
Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.

7. Prediksi dampak Lalu Lintas Pada Tahap Konstruksi, Pengoperasian


dan Pengembangan Kedepan.
Beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan pada tahap
konstruksi, pengoperasian dan pengembangan ke depan adalah:
• Tahap Konstruksi

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-317
Pada masa konstruksi dampak lalu lintas yang mungkin timbul
adalah:
➢ Gangguan lalu lintas di rute-rute yang dilewati kendaraan
berat proyek.
➢ Gangguan lalu lintas akibat manuver kendaraan-
kendaraan berat proyek serta kendaraan proyek lainnya
pada waktu masuk maupun keluar proyek.
➢ Pengaruh yang signifikan terhadap gangguan kelancaran
lalu lintas, yaitu apabila terdapat truk pengangkut material
bangunan yang parkir di pinggir jalan (on street parking)
pada saat menunggu giliran melakukan bongkar muat
material bangunan (loading dan unloading), karena akan
mengurangi kapasitas jalan yang ada.
➢ Potensi badan jalan digunakan untuk parkir oleh para
pekerja proyek.
➢ Ceceran tanah dari kendaraan proyek yang
mengakibatkan jalan menjadi licin.
➢ Manuver dari truk pengangkut tanah dan material
bangunan yang umumnya berdimensi (ukuran) lebih besar
dibandingkan dengan kendaraan pribadi dan sepeda
motor sehingga memerlukan ruang yang cukup lebar
untuk akses masuk dan keluar.
➢ Adanya truk pengangkut material yang tidak memakai
penutup material dan kendaraan pengangkut peralatan
yang tidak sesuai dengan persyaratan pengangkutan
yang berlaku.
➢ Potensi rawan kecelakaan akibat kendaraan proyek yang
keluar masuk proyek serta kondisi jalan yang menikung dan
tidak datar dekat lokasi proyek.
➢ Kerusakan jalan di sekitar lokasi proyek.
• Tahap Pengoperasian

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-318
➢ Gangguan lalu lintas akibat manuver kendaraan-
kendaraan angkutan barang pada waktu masuk maupun
keluar UPPKB.
➢ Potensi rawan kecelakaan akibat kendaraan angkutan
barang yang keluar masuk UPPKB serta kondisi jalan yang
menikung dan tidak datar dekat lokasi UPPKB.
➢ Potensi badan jalan digunakan untuk antrian kendaraan
angkutan barang.
• Tahap Pengembangan
Terkait Dampak lalu lintas pada tahap pengembangan
kedepan adalah akan berkembangnya tempat kegiatan
ekonomi dan pemukiman. Hal ini akan berdampak pada
bertambahnya volume lalu lintas di sekitar lokasi Rencana
UPPKB. Dengan bertambahnya volume lalu lintas akan
berpotensi timbul antrian dan rawan kecelakaan.

8. Mitigasi Penanganan Dampak Lalu Lintas


Beberapa upaya mitigasi dampak lalu lintas UPPKB Rencana
Salahutu adalah:
• Mitigasi Terkait Penanganan Dampak Lalu Lintas Tahap
Kontruksi
➢ Pembuatan akses pintu keluar masuk proyek minimal 10
meter dengan radius tikung 8 meter (R8)
➢ Material, peralatan konstruksi dan kendaraan ditempatkan
disisi yang kosong dari lokasi tapak pembangunan, dan
dilarang menempatkan material di jalur sirkulasi pergerakan
kendaraan.
➢ Pengaturan waktu angkutan material dan peralatan
dengan memperhatikan kondisi kepadatan lalu lintas
sekitar.
➢ Perlu adanya petugas baik yang disediakan dari pihak
pengembang yang berpengalaman yang membantu

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-319
kelancaran pergerakan keluar/masuk kendaraan
(dilengkapi dengan peralatan yang lengkap).
➢ Pengecekan, untuk memeriksa dan menjaga kebersihan
truk terutama roda dari ceceran material dan perlu
dilakukan pembilasan/pembersihan, agar truk keluar dari
proyek dalam keadaan bersih (agar ceceran material dan
sebagainya tidak membahayakan pengendara lainnya).
➢ Penyediaan ruang untuk pencucian truk di dalam areal
lokasi proyek.
➢ Bertanggung jawab membersihkan ceceran
tanah/material konstruksi pada ruas jalan minimal dengan
radius hingga 100 meter dari lokasi pembangunan dan
sepanjang jalur pengangkutan.
➢ pemasanganperlengkapan jalan yang diperlukan seperti
rambu, lampu warning lamp/lampu flashing (rambu
menggunakan mata kucing yang terlihat jika malam hari).
➢ Memasang lampu penerangan jalan di depan kawasan
pembangunan, pada saat melakukan aktifitas proyek di
malam hari.
➢ Untuk setiap pengangkutan material diharuskan tidak
mengganggu lingkungan, sehingga diutamakan tertutup
baik pengangkutan peralatan dipastikan peralatan dalam
kondisi terkunci aman sesuai dengan persyaratan
pengangkutan yang berlaku.
➢ Untuk angkutan material diberikan bamier/stiker dengan
tulisan “angkutan material kegiatan pembangunan UPPKB
dan layanan pengaduan di 081xxxxx”.
➢ Pemberian informasi di depan kawasan pembagunan untuk
layanan pengaduan kegiatan konstruksi di 081xxxxx”, untuk
dapat segera ditindaklanjuti oleh Pengembang/Kontraktor.
➢ Perlunya menyediakan fasilitas parkir untuk pekerja, dan
dilarang menggunakan badan jalan {off-streetparking),
parkir disediakan di dalam kawasan.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-320
➢ Pemilihan jenis angkutan ini disesuaikan dengan kondisi
jalan yang ada (daya dukung jalan).
➢ Sanggup melakukan perbaikan jalan yang mengalami
kerusakan akibat pengangkutan material dan peralatan
dengan radius hingga 100 meter dari lokasi pembangunan
dan sepanjang jalur pengangkutan yang menggunakan
jalan lingkungan.
➢ Selalu berkoordinasi dengan pihak instansi terkait seperti
Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen. PUPR),
Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum/Bina Marga,
Satpol PP, dan Kepolisian untuk kelancaran tahap konstruksi.
• Mitigasi Penanganan pada tahap Pengoperasian
➢ Perlu adanya petugas yang disediakan dari pihak UPPKB
yang berpengalaman yang membantu kelancaran
pergerakan keluar/masuk kendaraan (dilengkapi dengan
peralatan yang lengkap).
➢ Pemasangan perlengkapan jalan yang diperlukan seperti
rambu, lampu warning lamp/lampu flashing (rambu
menggunakan mata kucing yang terlihat jika malam hari),
dan PJU (penerangan jalan umum).
➢ Penyediaan tempat parkir kendaraan angkutan barang di
dalam lokasi UPPKB.
➢ Akses masuk dan keluar angkutan barang dibuat dengan
lebar minimal 10 meter dan radius tikung minimal 12 meter
(R12).
➢ Penyediaan fasilitas pejalan kaki.
• Mitigasi Penanganan pada tahap pengembangan ke depan
➢ Penyediaan petugas yang disediakan dari pihak UPPKB dan
tempat kegiatan ekonomi yang berpengalaman yang
membantu kelancaran pergerakan keluar/masuk
kendaraan (dilengkapi dengan peralatan yang lengkap).

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-321
➢ Pemansangan perlengkapan jalan yang diperlukan seperti
rambu, lampu warning lamp/lampu flashing (rambu
menggunakan mata kucing yang terlihat jika malam), PJU
(penerangan jalan umum).
➢ Penyediaan fasilitas pejalan kaki.
F. Analisis Kelayakan Lingkungan
1. Lingkungan Alam (Natural Environment)
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tengah nomor 01
tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Maluku Tengah pasal 36 bahwa untuk Kecamatan Teon Nila Serua
masuk dalam wilayah rawan tanah longsor, gempa bumi, banjir
dan Tsunami, sehingga dianggap lokasi kurang mendukung
keberlangsungan UPPKB.
2. Peruntukan Lahan
Lokasi UPPKB alternatif 3.1 terletak di Kecamatan Teon Nila Serua,
Desa Waipia, Kabupaten Maluku Tengah, sesuai dengan rencana
pola ruang yang tertuang di dalam Rencana Tata Ruang Provinsi
Maluku, lokasi rencana UPPKB saat ini merupakan lahan kosong
berupa kawasan perkebunan.
3. Penguasaan Lahan
Lahan yang ada saat ini adalah lahan milik warga.
F. Analisis Kelayakan Sosial dan Kelembagaan
1. Relokasi Penduduk
Lokasi UPPKB pada kondisi saat ini adalah lahan kososng dengan
ketersediaan lahan cukup luas dimana tanah ini sekarang
merupakan lahan perkebunan. Sehingga tidak ada kegiatan
relokasi penduduk.
2. Keserasian dan Keseimbangan dengan Budaya Setempat
Masyarakat sekitar mendukung proyek tersebut asal tidak
melanggar terhadap adat istiadat setempat dan dapat
menghormati lingkungan sekitarnya.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-322
3. Dampak UPPKB Kepada Masyarakat
Masyarakat sekitar mendukung adanya alih fungsi lahan tersebut
menjadi UPPKB dengan catatan pada saat pembangunan harus
memiliki izin yang resmi dan setelah beroperasi tidak menimbulkan
permasalahan seperti kemacetan lalu lintas dan sebagainya.
Dengan adanya UPPKB diharapkan bisa membantu masyarakat
sekitar dimana dengan adanya perkantoran bisa menimbulkan
dampak positif yaitu dengan munculnya kios/warung disekitar
lokasi sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat
sekitar.
4. Kependudukan/Lapangan Kerja
Tidak ada pengaruh yang besar terkait adanya UPPKB dengan
lapangan pekerjaan di lingkungan sekitar.

Tabel 6.26 Rekapitulasi Penilaian Kelayakan UPPKB Baru Alternatif 3.1 di


Kabupaten Maluku Tengah (Kecamatan Teon Nila Serua, Desa Waipia)
No Kriteria Nilai Keterangan
Aspek Kelayakan Pengembangan
1
Wilayah
Tidak terdapat Rencana
a. Aspek Rencana Skala Wilayah 0
Pembangunan UPPKB di Maluku
Tidak terdapat Rencana
b. Aspek Rencana Skala Nasional 0
Pembangunan UPPKB di Maluku

2 Aspek Kelayakan Ekonomi Finansial 100 Nilai BCR ≥ 1 (1,05 tahun ke-10)
Nilai NPV 805.431.584
Nilai IRR 2,01 %
Aspek Kelayakan Teknis
3
Pembangunan
a. Aspek Topografi 100 topografi 0 - 8 %
b. Aspek Kondisi Permukaan
100 Tanah relatif datar
(Kelandaian) Tanah
c. Aspek Sistem Drainase 0 Belum ada sistem drainase
d. Aspek Meteorologi dan
50 curah hujan sedang
Geofisika
e. Aspek Daya Dukung Struktur
100 Jenis tanah alluvial (tanah stabil)
Tanah
f. Aspek Infrastruktur dan Jaringan sudah ada jaringan listrik, air bersih,
50
Utilitas dan sinyal telepon

Aspek Kelayakan Operasional


4
Dampak Lalu Lintas

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-323
No Kriteria Nilai Keterangan
dekat dengan permukiman &
a. Aspek Kondisi Jaringan Jalan
100 jaringan jalan tidak pada
dan Tata Guna Lahan
persimpangan dan jalan berbelok
b. Aspek Volume Lalu Lintas
100 volume lalu lintas tinggi (721 smp/hr)
Angkutan Barang
c. Aspek Volume Lalu Lintas
volume lalu lintas tinggi (1738
Angkutan Barang Masa 100
smp/hr) pada tahun 2030
Mendatang
d. Aspek Jenis Kendaraan Tidak semua jenis angkutan barang
50
Angkutan Barang yang melintas seperti truk gandeng
e. Aspek Jenis Barang yang
50 Jenis barang tidak banyak ragam
Diangkut
asumsi sesuai dengan Surat
f. Aspek Jenis Peralatan dan Keputusan Direktur Jenderal
100
Sistem Informasi Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
asumsi sesuai dengan Surat
g. Aspek Prosedur Penimbangan Keputusan Direktur Jenderal
100
Kendaraan Bermotor Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
asumsi sesuai dengan Surat
h. Aspek Prediksi Dampak Lalu Keputusan Direktur Jenderal
100
Lintas Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
asumsi sesuai dengan Surat
i. Aspek Mitigasi Penanganan Keputusan Direktur Jenderal
100
Dampak Lalu Lintas Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017

5 Aspek Kelayakan Lingkungan


Berada pada daerah rawan
a. Aspek Lingkungan Alam 50 bencana sehingga kurang
mendukung UPPKB
pada RTRW diperuntukan sebagai
b. Aspek Peruntukan Lahan 50
lahan Perkebunan
c. Aspek Penguasaan Lahan 50 lahan milik warga

Aspek Kelayakan Sosial


6
Kelembagaan
Lahan Kosong ITidak ada relokasi
a. Aspek Relokasi Penduduk 100
penduduk)
b. Aspek Keserasian Budaya tidak bertentangan dengan
100
Setempat budaya sekitar
Berdampak positif, karena bisa
c. Aspek Dampak UPPKB Kepada menambah taraf ekonomi
100
Masyarakat masyarakt sekitar dengan
membuka warung/toko
d. Aspek Kependudukan /
100 Tidak berdampak
Lapangan Pekerjaan
Sumber : Hasil Analisis Konsutan, 2020

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-324
Berdasarkan penilaian diatas kemudian dikalikan bobot dari masing-masing
kriteria pembangunan UPPKB maka skor akhir kelayakan pembangunan UPPKB
akan didapatkan. Berikut Analisis Kelayakan pembangunan UPPKB Baru
alternatif 3.1 di Kabupaten Maluku Tengah (Kecamatan Teon Nila Serua, Desa
Waipia)

Tabel 6.27 Analisis Kelayakan UPPKB Baru Alternatif 3.1 di Kabupaten Maluku
Tengah (Kecamatan Teon Nila Serua, Desa Waipia)
Skor
No Kriteria Nilai Bobot Skor
Total
1 Aspek Kelayakan Pengembangan Wilayah
a. Aspek Rencana Skala Wilayah 0 0,43 0
b. Aspek Rencana Skala Nasional 0 0,57 0
TOTAL SKOR KELAYAKAN PENGEMBANGAN
0,091 0 0,00
WILAYAH

2 Aspek Kelayakan Ekonomi Finansial


TOTAL SKOR KELAYAKAN EKONOMI
100 0,295 29,5 29,50
FINANSIAL

3 Aspek Kelayakan Teknis Pembangunan


a. Aspek Topografi 100 0,205 20,5
b. Aspek Kondisi Permukaan (Kelandaian)
100 0,233 23,3
Tanah
c. Aspek Sistem Drainase 0 0,147 0
d. Aspek Meteorologi dan Geofisika 50 0,088 4,4
e. Aspek Daya Dukung Struktur Tanah 100 0,179 17,9
f. Aspek Infrastruktur dan Jaringan Utilitas 50 0,148 7,4
TOTAL SKOR KELAYAKAN TEKNIS
0,223 73,5 16,39
PEMBANGUNAN

Aspek Kelayakan Operasional Dampak Lalu


4 Lintas
a. Aspek Kondisi Jaringan Jalan dan Tata
100 0,185 18,5
Guna Lahan
b. Aspek Volume Lalu Lintas Angkutan
100 0,202 20,2
Barang
c. Aspek Volume Lalu Lintas Angkutan
100 0,243 24,3
Barang Masa Mendatang
d. Aspek Jenis Kendaraan Angkutan
50 0,112 5,6
Barang
e. Aspek Jenis Barang yang Diangkut 50 0,077 3,85
f. Aspek Jenis Peralatan dan Sistem
100 0,062 6,2
Informasi

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-325
Skor
No Kriteria Nilai Bobot Skor
Total
g. Aspek Prosedur Penimbangan
100 0,051 5,1
Kendaraan Bermotor
h. Aspek Prediksi Dampak Lalu Lintas 100 0,036 3,6
i. Aspek Mitigasi Penanganan Dampak
100 0,032 3,2
Lalu Lintas
TOTAL SKOR KELAYAKAN OPERASIONAL
0,187 90,55 16,93
DAMPAK LALU LINTAS

5 Aspek Kelayakan Lingkungan


a. Aspek Lingkungan Alam 50 0,453 22,65
b. Aspek Peruntukan Lahan 50 0,218 10,9
c. Aspek Penguasaan Lahan 50 0,329 16,45

TOTAL SKOR KELAYAKAN LINGKUNGAN 0,122 50 6,10

6 Aspek Kelayakan Sosial Kelembagaan


a. Aspek Relokasi Penduduk 100 0,394 39,4
b. Aspek Keserasian Budaya Setempat 100 0,142 14,2
c. Aspek Dampak UPPKB Kepada
100 0,257 25,7
Masyarakat
d. Aspek Kependudukan / Lapangan
100 0,207 20,7
Pekerjaan
TOTAL SKOR KELAYAKAN SOSIAL
0,082 100 8,20
KELEMBAGAAN
SKOR TOTAL KELAYAKAN PEMBANGUNAN
77,12
UPPKB DI KEC. TEON NILA SERUA, DESA WAIPIA
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2020

6.2.4 UPPKB Baru Titik Alternatif 4.1 di Kabupaten Buru (Kecamatan Namlea)
A. Analisis Kelayakan Pengembangan Wilayah
1. Rencana Skala Wilayah
Pada rencana tata ruang wilayah Provinsi Maluku, tidak terdapat
rencana pembangunan jembatan timbang atau UPPKB. Hal ini
mengingat jumlah kendaraan angkutan barang dianggap terlalu
sedikit sehingga kebutuhan akan jembatan timbang dirasa
belum diperlukan.

2. Rencana Skala Nasional


Untuk skala nasional, berdasarkan Rencana Induk Nasional UPPKB
yang tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-326
Darat Nomor : SK. 3723/AJ.005/DRJD/2018 tentanag Road Map
Revitalisasi Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan
Bermotor Tahun 2017-2024 diterangkan bahwa untuk wilayah
Provinsi Maluku masih belum ada rencana pembangunan UPPKB
baru, yang ada hanya rekomendasi UPPKB yang akan
dipertahankan beroperasi yaitu UPPKB Passo dan direncanakan
dioperasikan pada tahun 2018.

B. Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial


Pada Rencana Induk UPPKB Nasional terdapat simulasi perhitungan
biaya yang akan dikeluarkan untuk pembangunan UPPKB. Biaya
tersebut kurang lebih dapat digunakan sebagai acuan di dalam
perencanaan pembangunan UPPKB di Provinsi Maluku. Terdapat
beberapa rincian alokasi pengeluaran di dalam pembangunan
UPPKB baru yang ada di dalam rencana induk yaitu:
o. Pembebasan Lahan 6000 m2 : Rp 1.500.000.000,00
p. RAB Pematangan Lahan, Jalan Akses, Jalan : Rp 5.378.182.300,00
q. RAB Pembangunan Gedung Kantor : Rp 552.533.300,00
r. RAB Pembangunan Mess Karyawan : Rp 634.343.600,00
s. RAB Pembangunan Musholla : Rp 215.916.800,00
t. RAB Pembangunan Pos Lalin : Rp 91.028.300,00
u. RAB Pembangunan Gudang : Rp 393.112.500,00
: Rp 8.765.116.800,00

Aspek manfaat pembangunan UPPKB akan dibandingkan dengan


pembangunan prasarana jalan dimana dianalogikan keberadaaan
UPPKB akan mengurangi kerusakan ruas jalan yang dilindungi UPPKB
tersebut. Kerusakan jalan 6,5 % kali lebih cepat akibat angkutan
barang yang melebihi tonase pada ruas jalan (data Departemen PU,
dalam Harian Kompas, 14 Februari 2008). Terkait biaya preservasi jalan
adalah mengacu pada Biaya Rata-Rata Preservasi Jalan Provinsi
Maluku TA. 2020 yang dilakukan di wilayah kajian yaitu Rp
500.500.000,00. Sedangkan terkait rencana ruas jalan yang akan
terlindungi oleh keberadaan UPPKB ini adalah sebagai berikut.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-327
Tabel 6.28 Ruas Jalan Terlindung

Panjang
No No. Ruas Nama Ruas
(Km)
1 035 Sp. Namlea - Marloso 18.47

2 034 Samalagi - Tugu Namlea 50.97

3 034 11 K Dermaga (Namlea) 1.72


4 035 11 K Akses Pel ASDP Namlea 0.22

5 036 Marloso - Mako 19.32

6 033 Air Buaya - Samalagi 47.99

Jumlah 138.69
Sumber : Kepm PUPR Nomor 248 Tahun 2015

Perhitungan aspek manfaat pengembangan pembangunan UPPKB


Namlea dengan asumsi:

a. Kerusakan jalan 6,5% dari total 138,69 km yaitu 9,01 km


b. Biaya perbaikan jalan per km adalah Rp 500.500.000,00
c. Sehingga total biaya yang harus dikeluarkan untuk
perbaikan kerusakan jalan adalah Rp 4.511.932.425

Berdasarkan estimasi, dengan adanya pembangunan UPPKB


Namlea dengan perkiraan biaya sebesar Rp 8.765.116.800,00
diharapkan dapat mengurangi Rp 4.511.932.425 guna perbaikan
ruas jalan yang dilindungi keberadaan UPPKB tersebut.

Tabel 6.29 Analisa Kelayakan Ekonomi UPPKB Namlea

Tahun Ke- COST (Rp) BENEFIT (Rp) DF (12%) PV (COST) PV (BENEFIT) CASHFLOW (Rp)
1 8.765.116.800 0,8929 7.825.997.143 - 7.825.997.143
2 1.500.000.000 4.511.932.425 0,7972 1.195.790.816 3.596.884.905 2.401.094.089
3 1.560.000.000 4.692.409.722 0,7118 1.110.377.187 3.339.964.555 2.229.587.368
4 1.622.400.000 4.880.106.111 0,6355 1.031.064.530 3.101.395.658 2.070.331.128
5 1.687.296.000 5.075.310.355 0,5674 957.417.064 2.879.867.397 1.922.450.333
Jumlah 15,134,812,800 19,159,758,613 12,120,646,740 12,918,112,515 797,465,774

NPV 797,465,774
BCR 1.07
IRR 4.16%

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-328
Berdasarkan perhitungan analisis ekonomi dengan membandingkan
biaya yang dikeluarkan untuk investasi dan biaya operasional
pembangunan UPPKB dengan biaya preservasi jalan, maka
pembangunan UPPKB Namlea memiliki BCR 1,07 pada tahun ke-5
(Lima).

C. Analisis Kelayakan Teknis Pembangunan


1. Topografi
Berdasarkan peta topografi pada Dokumen Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Maluku lokasi rencana
pembangunan UPPKB di Desa Waipia Kecamatan Teon Nila
Serua memiliki kelerengan 0 - 8%.

2. Kondisi Permukaan Tanah dan Kelandaian Permukaan Tanah


Kondisi topografi pada lokasi lahan yang akan direncanakan
untuk pembangunan UPPKB di Kecamatan Namlea, desa
namlea, lokasi dekat dengan Pelabuhan Penyeberangan
Namlea dimana tanah relatif datar dan memiliki ketinggian 9
meter di atas permukaan laut.

Gambar 6.24 Kondisi Topografi

3. Aliran Air Permukaan / Sistem Drainase


Kondisi topografi yang relatif datar mengakibatkan aliran dan
sistem drainase perlu diatur sedemikian rupa guna memperlancar
aliran air sehingga tidak menyebabkan genangan. Lahan
tersebut suda ada saluran/sistem drainase.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-329
4. Meteorologi dan Geofisika: Cuaca, Suhu, Curah Hujan,
Kelembaban Udara, dan Arah Angin
Untuk musim memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan
penghujan. Suhu berkisar antara 23°C – 33°C, kelembabban
udara antara 61% - 93% dengan rata-rata 77%, untuk tekanan
udara 1.011,3 mb, kecepatan angin rata-rata 5 km/jam dengan
curah hujan rata-rata 188,21 mm/tahun (curah hujan sedang)
serta untuk penyinaran matahari rata-rata 62%.

Tabel 6.30 Cuaca, Suhu, Curah Hujan, Kelembaban Udara dan


Arah Angin
No Uraian Jumlah
1 Suhu (0C)
Maksimum 33
Minimum 23
Rata-rata 28
2 Kelembaban Udara (%)
Maksimum 93
Minimum 61
Rata-rata 77
3 Tekanan Udara (mb) 1.011,3
4 Kecepatan Angin (km/jam) 5
5 Curah Hujan (mm/th) 188,21
6 Penyinaran Matahari (%) 62
Sumber : Kecamatan Namlea Dalam Angka, 2019

5. Daya Dukung dan Struktur Tanah


Berdasarkan jenis tanah lokasi rencana pembangunan UPPKB,
lokasi tersebut memiliki jenis tanah berupa alluvial dimana tanah
ini memiliki solum sedang sampai dalam sehingga tanah stabil,
namun berdrainase buruk, dengan sifat tidak terlalu keras.
Sehingga di dalam pembangunan khususnya terkait pondasi
harus lebih diperhatikan.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-330
6. Infrastrukur dan Jaringan Utilitas
Lokasi rencana UPPKB yaitu berada di Kecamatan Namlea, untuk
kondisi infrastruktur cukup memadai dilihat dari kondisi jalan yang
baik. Berdasarkan data ITU (https://www.itu.int/itu-d/tnd-map-
public/) rencana alternatif UPPKB ini dilalui oleh jaringan kabel
serat optik dimana jaringan tersebut dikelola dan dimiliki oleh
penyelenggara jaringan Telkomsel. Adanya jaringan kabel serat
optik dapat mendukung sistem operasional UPPKB yang berbasis
online. Untuk jaringan listrik juga sudah ada dan air juga sudah
tersedia dimana disalurkan melalui PDAM dan PAM Desa.

Lokasi Alternatif UPPKB

Gambar 6.25 Jaringan Serat Optik di Area Lokasi Rencana


Alternatif UPPKB Kec. Namlea, Kabupaten Buru

D. Analisis Kelayakan Operasional dan Dampak Lalu Lintas


1. Kondisi Jaringan Jalan dan Tata Guna Lahan di Sekitar UPPKB
Kondisi jaringan jalan di sekitar rencana UPPKB cukup baik posisi
bangunan jembatan timbang ini jauh dari simpang sehingga
potensi menyebabkan permasalahan lalu lintas cukup kecil dan
berada di jalur utama rute perjalanan kendaraan barang.
Sedangkan dari kondisi tata guna lahannya, sekitar UPPKB ini
adalah permukiman. Sehingga bisa dikatakan kondisi jalan dan
tata guna lahan mendukung UPPKB.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-331
Gambar 6.26 Kondisi Jaringan Jalan dan Tata Guna Lahan Sekitar
Lokasi UPPKB Alternatif 4.1
2. Volume Lalu Lintas Angkutan Barang
Jumlah angkutan barang yang berpotensi lewat pada ruas Jalan
SP. Namlea - Marloso (035) yaitu di sekitar lokasi rencana UPPKB
Alternatif 4.1 adalah 171 kendaraan. Jalan ini merupakan akses
utama kendaraan dari Pulau Buru menuju Pulau Ambon melalui
Pelabuhan Penyeberangan Namlea menuju Pelabuhan
Penyeberangan Galala.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-332
Tabel 6.31 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang di Jalan SP. Namlea - Marloso no ruas 035

Pick up, micro Truk Ringan 2 Truk 2 Sumbu 6 Truk 3 Sumbu


truk dan Mobil Truk Gandeng Truk Semi trailer
WAKTU sumbu 4 roda roda 8-10 roda
hantaran
Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka
06.00 - 07.00 1 1 0 1 7 1 0 0 0 0 0 0
07.00 - 08.00 1 3 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0
08.00 - 09.00 2 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0
09.00 - 10.00 1 2 0 0 3 2 0 0 0 0 0 0
10.00 - 11.00 2 3 2 0 4 4 0 0 0 0 0 0
11.00 - 12.00 1 1 0 0 6 1 0 0 0 0 0 0
12.00 - 13.00 2 4 0 0 3 2 0 0 0 0 0 0
13.00 - 14.00 4 2 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
14.00 - 15.00 4 7 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
15.00 - 16.00 6 4 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0
16.00 - 17.00 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17.00 - 18.00 1 4 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0
18.00 - 19.00 2 3 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
19.00 - 20.00 3 4 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0
20.00 - 21.00 2 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
21.00 - 22.00 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
22.00 - 23.00 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23.00 - 24.00 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24.00 - 01.00 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
01.00 - 02.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
02.00 - 03.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-333
03.00 - 04.00 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
04.00 - 05.00 0 3 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
05.00 - 06.00 1 2 0 0 9 2 0 0 0 0 0 0
171 39 55 2 2 47 26 0 0 0 0 0 0
Ket : Ki = Arah Marloso, Ka = Arah Namlea
Sumber : BPJN XVI Ambon, 2019

3. Volume Lalu Lintas Angkutan Barang Masa Mendatang


Setelah mengetahui volume kendaraan angkutan barang kondisi eksisting maka perlu dibuatkan forescasting jumlah angkutan
barang masa mendatang dimana untuk mengetahui jumlah kendaraan yang melintas beberapa tahun yang akan datang.
Berikut adalah data forecasting volume lalu lintas angkutan barang.

Tabel 6.32 Forecasting Volume Lalu Lintas Angkutan Barang di Jalan SP. Namlea - Marloso no ruas 035
JENIS KENDARAAN
Tahun Volume Pick up, micro Truk Ringan 2 Truk 2 Sumbu 6 Truk 3 Sumbu Truk Truk Semi
truk sumbu 4 roda roda 8-10 roda Gandeng trailer
2019 171 94 4 73 0 0 0
2020 185 102 4 79 0 0 0
2021 200 110 5 85 0 0 0
2022 216 119 5 92 0 0 3
2023 234 128 5 100 14 0 3
2024 253 139 6 108 14 0 3
2025 273 150 6 117 14 0 4
2026 296 162 7 126 14 0 4

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-334
2027 320 176 7 136 15 0 4
2028 346 190 8 148 15 0 5
2029 374 205 9 159 15 0 5
2030 404 222 9 172 15 0 5
Sumber : Hasil Analisis Konsultan,2020

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-335
4. Jenis Kendaraan Angkutan Barang yang Melintas
Jenis kendaraan angkutan barang yang melintas terdapat
banyak jenis kendaraan seperti pickup, truk 2 sumbu 4 roda, truk
2 sumbu 6 roda, bahkan truk semi trailer.

Prosentase Angkutan Barang yang Melintas


di Jl. SP. Namlea - Marloso (035)

0%0%
0%
Pick up, Micro truk dan mobil
Truk 2 sumbu 4 roda
43%
Truk 2 sumbu 6 roda
Truk 3 sumbu 8-10 roda
55% Truk Gandeng
Truk semi trailer
2%

Gambar 6.2 Grafik Prosentase Angkutan Barang yang Melintas


di Jl. SP. Namlea - Marloso (035)

Gambar 6.27 Visualisasi Jenis Kendaraan Barang yang Melintas


di Jl. SP. Namlea - Marloso (035)

5. Jenis Barang yang diangkut


Jenis barang yang diangkut juga bermacam-macam mulai dari
sembako, bahan bangunan, barang elektronik dan lain
sebagainya.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-336
JENIS BARANG YANG MELINTAS DI JL. SP. Namlea
- Marloso
2%
10% 18%

22% 8%
6%

5%
29%

Sembako Bahan Bangunan


Mebeler / Perabot Rumah Tangga Hasil Pertanian
Elektronik Hasil Laut
Pupuk/Alat Pertanian Dan lain - lain
Gambar 6.28 Prosentase Jenis Barang yang diangkut Melintasi
Jalan SP. Namlea - Marloso (035)

6. Jenis Peralatan dan Sistem Informasi yang digunakan


Jenis peralatan dan sistem informasi yang digunakan mengacu
pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor: SK.736/AJ.108/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.

7. Prosedur Penimbangan Kendaraan Bermotor


Prosedur penimbangan Kendaraan Bermotor mengacu pada
Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.

7. Prediksi dampak Lalu Lintas Pada Tahap Konstruksi,


Pengoperasian dan Pengembangan Kedepan.
Beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan pada tahap
konstruksi, pengoperasian dan pengembangan ke depan
adalah:
• Tahap Konstruksi

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-337
Pada masa konstruksi dampak lalu lintas yang mungkin timbul
adalah:
➢ Gangguan lalu lintas di rute-rute yang dilewati kendaraan
berat proyek.
➢ Gangguan lalu lintas akibat manuver kendaraan-
kendaraan berat proyek serta kendaraan proyek lainnya
pada waktu masuk maupun keluar proyek.
➢ Pengaruh yang signifikan terhadap gangguan
kelancaran lalu lintas, yaitu apabila terdapat truk
pengangkut material bangunan yang parkir di pinggir
jalan (on street parking) pada saat menunggu giliran
melakukan bongkar muat material bangunan (loading
dan unloading), karena akan mengurangi kapasitas jalan
yang ada.
➢ Potensi badan jalan digunakan untuk parkir oleh para
pekerja proyek.
➢ Ceceran tanah dari kendaraan proyek yang
mengakibatkan jalan menjadi licin.
➢ Manuver dari truk pengangkut tanah dan material
bangunan yang umumnya berdimensi (ukuran) lebih
besar dibandingkan dengan kendaraan pribadi dan
sepeda motor sehingga memerlukan ruang yang cukup
lebar untuk akses masuk dan keluar.
➢ Adanya truk pengangkut material yang tidak memakai
penutup material dan kendaraan pengangkut peralatan
yang tidak sesuai dengan persyaratan pengangkutan
yang berlaku.
➢ Potensi rawan kecelakaan akibat kendaraan proyek
yang keluar masuk proyek serta kondisi jalan yang
menikung dan tidak datar dekat lokasi proyek.
➢ Kerusakan jalan di sekitar lokasi proyek.
• Tahap Pengoperasian

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-338
➢ Gangguan lalu lintas akibat manuver kendaraan-
kendaraan angkutan barang pada waktu masuk
maupun keluar UPPKB.
➢ Potensi rawan kecelakaan akibat kendaraan angkutan
barang yang keluar masuk UPPKB serta kondisi jalan yang
menikung dan tidak datar dekat lokasi UPPKB.
➢ Potensi badan jalan digunakan untuk antrian kendaraan
angkutan barang.
• Tahap Pengembangan
Terkait Dampak lalu lintas pada tahap pengembangan
kedepan adalah akan berkembangnya tempat kegiatan
ekonomi dan pemukiman. Hal ini akan berdampak pada
bertambahnya volume lalu lintas di sekitar lokasi Rencana
UPPKB. Dengan bertambahnya volume lalu lintas akan
berpotensi timbul antrian dan rawan kecelakaan.

8. Mitigasi Penanganan Dampak Lalu Lintas


Beberapa upaya mitigasi dampak lalu lintas UPPKB Rencana
Salahutu adalah:
• Mitigasi Terkait Penanganan Dampak Lalu Lintas Tahap
Kontruksi
➢ Pembuatan akses pintu keluar masuk proyek minimal 10
meter dengan radius tikung 8 meter (R8)
➢ Material, peralatan konstruksi dan kendaraan
ditempatkan disisi yang kosong dari lokasi tapak
pembangunan, dan dilarang menempatkan material di
jalur sirkulasi pergerakan kendaraan.
➢ Pengaturan waktu angkutan material dan peralatan
dengan memperhatikan kondisi kepadatan lalu lintas
sekitar.
➢ Perlu adanya petugas baik yang disediakan dari pihak
pengembang yang berpengalaman yang membantu

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-339
kelancaran pergerakan keluar/masuk kendaraan
(dilengkapi dengan peralatan yang lengkap).
➢ Pengecekan, untuk memeriksa dan menjaga kebersihan
truk terutama roda dari ceceran material dan perlu
dilakukan pembilasan/pembersihan, agar truk keluar dari
proyek dalam keadaan bersih (agar ceceran material
dan sebagainya tidak membahayakan pengendara
lainnya).
➢ Penyediaan ruang untuk pencucian truk di dalam areal
lokasi proyek.
➢ Bertanggung jawab membersihkan ceceran
tanah/material konstruksi pada ruas jalan minimal
dengan radius hingga 100 meter dari lokasi
pembangunan dan sepanjang jalur pengangkutan.
➢ pemasanganperlengkapan jalan yang diperlukan seperti
rambu, lampu warning lamp/lampu flashing (rambu
menggunakan mata kucing yang terlihat jika malam
hari).
➢ Memasang lampu penerangan jalan di depan kawasan
pembangunan, pada saat melakukan aktifitas proyek di
malam hari.
➢ Untuk setiap pengangkutan material diharuskan tidak
mengganggu lingkungan, sehingga diutamakan tertutup
baik pengangkutan peralatan dipastikan peralatan
dalam kondisi terkunci aman sesuai dengan persyaratan
pengangkutan yang berlaku.
➢ Untuk angkutan material diberikan bamier/stiker dengan
tulisan “angkutan material kegiatan pembangunan
UPPKB dan layanan pengaduan di 081xxxxx”.
➢ Pemberian informasi di depan kawasan pembagunan
untuk layanan pengaduan kegiatan konstruksi di
081xxxxx”, untuk dapat segera ditindaklanjuti oleh
Pengembang/Kontraktor.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-340
➢ Perlunya menyediakan fasilitas parkir untuk pekerja, dan
dilarang menggunakan badan jalan {off-streetparking),
parkir disediakan di dalam kawasan.
➢ Pemilihan jenis angkutan ini disesuaikan dengan kondisi
jalan yang ada (daya dukung jalan).
➢ Sanggup melakukan perbaikan jalan yang mengalami
kerusakan akibat pengangkutan material dan peralatan
dengan radius hingga 100 meter dari lokasi
pembangunan dan sepanjang jalur pengangkutan yang
menggunakan jalan lingkungan.
➢ Selalu berkoordinasi dengan pihak instansi terkait seperti
Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen. PUPR),
Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum/Bina Marga,
Satpol PP, dan Kepolisian untuk kelancaran tahap
konstruksi.
• Mitigasi Penanganan pada tahap Pengoperasian
➢ Perlu adanya petugas yang disediakan dari pihak UPPKB
yang berpengalaman yang membantu kelancaran
pergerakan keluar/masuk kendaraan (dilengkapi
dengan peralatan yang lengkap).
➢ Pemasangan perlengkapan jalan yang diperlukan seperti
rambu, lampu warning lamp/lampu flashing (rambu
menggunakan mata kucing yang terlihat jika malam
hari), dan PJU (penerangan jalan umum).
➢ Penyediaan tempat parkir kendaraan angkutan barang
di dalam lokasi UPPKB.
➢ Akses masuk dan keluar angkutan barang dibuat dengan
lebar minimal 10 meter dan radius tikung minimal 12 meter
(R12).
➢ Penyediaan fasilitas pejalan kaki.
• Mitigasi Penanganan pada tahap pengembangan ke depan

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-341
➢ Penyediaan petugas yang disediakan dari pihak UPPKB
dan tempat kegiatan ekonomi yang berpengalaman
yang membantu kelancaran pergerakan keluar/masuk
kendaraan (dilengkapi dengan peralatan yang
lengkap).
➢ Pemansangan perlengkapan jalan yang diperlukan
seperti rambu, lampu warning lamp/lampu flashing
(rambu menggunakan mata kucing yang terlihat jika
malam), PJU (penerangan jalan umum).
➢ Penyediaan fasilitas pejalan kaki.

F. Analisis Kelayakan Lingkungan


1. Lingkungan Alam (Natural Environment)
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Buru nomor 19 tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Buru pasal
31 bahwa untuk Kecamatan Namlea masuk dalam wilayah
rawan gempa bumi dan Tsunami, sehingga dianggap lokasi
kurang mendukung keberlangsungan UPPKB.
2. Peruntukan Lahan
Lokasi UPPKB alternatif 4.1 terletak di Kecamatan Namlea
Kabupaten Buru, sesuai dengan rencana pola ruang yang
tertuang di dalam Rencana Tata Ruang Provinsi Maluku, lokasi
rencana UPPKB saat ini merupakan lahan kosong berupa
kawasan permukiman.
3. Penguasaan Lahan
Lahan yang ada saat ini adalah lahan milik warga.

F. Analisis Kelayakan Sosial dan Kelembagaan


1. Relokasi Penduduk
Lokasi UPPKB pada kondisi saat ini adalah lahan kososng
dengan ketersediaan lahan yang cukup dimana tanah ini

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-342
sekarang merupakan lahan kosong. Sehingga tidak ada
kegiatan relokasi penduduk.
2. Keserasian dan Keseimbangan dengan Budaya Setempat
Masyarakat sekitar mendukung proyek tersebut asal tidak
melanggar terhadap adat istiadat setempat dan dapat
menghormati lingkungan sekitarnya.
3. Dampak UPPKB Kepada Masyarakat
Masyarakat sekitar mendukung adanya alih fungsi lahan
tersebut menjadi UPPKB dengan catatan pada saat
pembangunan harus memiliki izin yang resmi dan setelah
beroperasi tidak menimbulkan permasalahan seperti
kemacetan lalu lintas dan sebagainya. Dengan adanya UPPKB
diharapkan bisa membantu masyarakat sekitar dimana
dengan adanya perkantoran bisa menimbulkan dampak
positif yaitu dengan munculnya kios/warung disekitar lokasi
sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat
sekitar.
4. Kependudukan/Lapangan Kerja
Tidak ada pengaruh yang besar terkait adanya UPPKB dengan
lapangan pekerjaan di lingkungan sekitar.

Tabel 6.33 Rekapitulasi Penilaian Kelayakan UPPKB Baru Alternatif 4.1 di


Kabupaten Buru (Kecamatan Namlea)
No Kriteria Nilai Keterangan
Aspek Kelayakan Pengembangan
1
Wilayah
Tidak terdapat Rencana
a. Aspek Rencana Skala Wilayah 0
Pembangunan UPPKB di Maluku
Tidak terdapat Rencana
b. Aspek Rencana Skala Nasional 0
Pembangunan UPPKB di Maluku

2 Aspek Kelayakan Ekonomi Finansial 100 Nilai BCR ≥ 1 (1,07 tahun ke-5)
Nilai NPV 797.465.774
Nilai IRR 4,16 %
Aspek Kelayakan Teknis
3
Pembangunan
a. Aspek Topografi 100 topografi 0 - 8 %
b. Aspek Kondisi Permukaan
100 Tanah relatif datar
(Kelandaian) Tanah

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-343
No Kriteria Nilai Keterangan
c. Aspek Sistem Drainase 100 Sistem drainase lancar
d. Aspek Meteorologi dan
50 curah hujan sedang
Geofisika
e. Aspek Daya Dukung Struktur
100 Jenis tanah alluvial (tanah stabil)
Tanah
f. Aspek Infrastruktur dan Jaringan sudah ada jaringan listrik, air bersih,
100
Utilitas dan sinyal telepon

Aspek Kelayakan Operasional


4
Dampak Lalu Lintas
Merupakan peruntukan pemukiman
a. Aspek Kondisi Jaringan Jalan
100 dan jalan yang lurus sehingga
dan Tata Guna Lahan
dikatakan mendukung UPPKB
b. Aspek Volume Lalu Lintas volume lalu lintas sedang (171
50
Angkutan Barang smp/hr)
c. Aspek Volume Lalu Lintas
volume lalu lintas sedang (273
Angkutan Barang Masa 50
smp/hr) pada tahun 2025
Mendatang
d. Aspek Jenis Kendaraan Tidak semua jenis angkutan barang
50
Angkutan Barang yang melintas seperti truk gandeng
e. Aspek Jenis Barang yang
50 Jenis barang tidak banyak ragam
Diangkut
asumsi sesuai dengan Surat
f. Aspek Jenis Peralatan dan Keputusan Direktur Jenderal
100
Sistem Informasi Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
asumsi sesuai dengan Surat
g. Aspek Prosedur Penimbangan Keputusan Direktur Jenderal
100
Kendaraan Bermotor Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
asumsi sesuai dengan Surat
h. Aspek Prediksi Dampak Lalu Keputusan Direktur Jenderal
100
Lintas Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017
asumsi sesuai dengan Surat
i. Aspek Mitigasi Penanganan Keputusan Direktur Jenderal
100
Dampak Lalu Lintas Perhubungan Darat Nomor:
SK.736/AJ.108/DRJD/2017

5 Aspek Kelayakan Lingkungan


Berada pada daerah rawan
a. Aspek Lingkungan Alam 50 bencana sehingga kurang
mendukung UPPKB
pada RTRW diperuntukan sebagai
b. Aspek Peruntukan Lahan 100
lahan pemukiman
c. Aspek Penguasaan Lahan 50 lahan milik warga

Aspek Kelayakan Sosial


6
Kelembagaan
Lahan Kosong ITidak ada relokasi
a. Aspek Relokasi Penduduk 100
penduduk)

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-344
No Kriteria Nilai Keterangan
b. Aspek Keserasian Budaya tidak bertentangan dengan
100
Setempat budaya sekitar
Berdampak positif, karena bisa
c. Aspek Dampak UPPKB Kepada menambah taraf ekonomi
100
Masyarakat masyarakt sekitar dengan
membuka warung/toko
d. Aspek Kependudukan /
100 Tidak berdampak
Lapangan Pekerjaan
Sumber : Hasil Analisis Konsutan, 2020

Berdasarkan penilaian diatas kemudian dikalikan bobot dari masing-masing


kriteria pembangunan UPPKB maka skor akhir kelayakan pembangunan UPPKB
akan didapatkan. Berikut Analisis Kelayakan pembangunan UPPKB Baru
alternatif 4.1 di Kabupaten Buru (Kecamatan Namlea)

Tabel 6.34 Analisis Kelayakan UPPKB Baru Alternatif 4.1 di Kabupaten Buru
(Kecamatan Namlea)
Skor
No Kriteria Nilai Bobot Skor
Total
1 Aspek Kelayakan Pengembangan Wilayah
a. Aspek Rencana Skala Wilayah 0 0,43 0
b. Aspek Rencana Skala Nasional 0 0,57 0
TOTAL SKOR KELAYAKAN PENGEMBANGAN
0,091 0 0,00
WILAYAH

2 Aspek Kelayakan Ekonomi Finansial


TOTAL SKOR KELAYAKAN EKONOMI
100 0,295 29,5 29,50
FINANSIAL

3 Aspek Kelayakan Teknis Pembangunan


a. Aspek Topografi 100 0,205 20,5
b. Aspek Kondisi Permukaan (Kelandaian)
100 0,233 23,3
Tanah
c. Aspek Sistem Drainase 100 0,147 14,7
d. Aspek Meteorologi dan Geofisika 50 0,088 4,4
e. Aspek Daya Dukung Struktur Tanah 100 0,179 17,9
f. Aspek Infrastruktur dan Jaringan Utilitas 100 0,148 14,8
TOTAL SKOR KELAYAKAN TEKNIS
0,223 95,6 21,32
PEMBANGUNAN

Aspek Kelayakan Operasional Dampak Lalu


4 Lintas

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-345
Skor
No Kriteria Nilai Bobot Skor
Total
a. Aspek Kondisi Jaringan Jalan dan Tata
100 0,185 18,5
Guna Lahan
b. Aspek Volume Lalu Lintas Angkutan
50 0,202 10,1
Barang
c. Aspek Volume Lalu Lintas Angkutan
50 0,243 12,15
Barang Masa Mendatang
d. Aspek Jenis Kendaraan Angkutan
50 0,112 5,6
Barang
e. Aspek Jenis Barang yang Diangkut 50 0,077 3,85
f. Aspek Jenis Peralatan dan Sistem
100 0,062 6,2
Informasi
g. Aspek Prosedur Penimbangan
100 0,051 5,1
Kendaraan Bermotor
h. Aspek Prediksi Dampak Lalu Lintas 100 0,036 3,6
i. Aspek Mitigasi Penanganan Dampak
100 0,032 3,2
Lalu Lintas
TOTAL SKOR KELAYAKAN OPERASIONAL
0,187 68,3 12,77
DAMPAK LALU LINTAS

5 Aspek Kelayakan Lingkungan


a. Aspek Lingkungan Alam 50 0,453 22,65
b. Aspek Peruntukan Lahan 100 0,218 21,8
c. Aspek Penguasaan Lahan 50 0,329 16,45

TOTAL SKOR KELAYAKAN LINGKUNGAN 0,122 60,9 7,43

6 Aspek Kelayakan Sosial Kelembagaan


a. Aspek Relokasi Penduduk 100 0,394 39,4
b. Aspek Keserasian Budaya Setempat 100 0,142 14,2
c. Aspek Dampak UPPKB Kepada
100 0,257 25,7
Masyarakat
d. Aspek Kependudukan / Lapangan
100 0,207 20,7
Pekerjaan
TOTAL SKOR KELAYAKAN SOSIAL
0,082 100 8,20
KELEMBAGAAN
SKOR TOTAL KELAYAKAN PEMBANGUNAN
79,22
UPPKB DI KEC. NAMLEA, KAB. BURU
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2020

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-346
6.3 REKOMENDASI LOKASI UPPKB DI PROVINSI MALUKU
6.3.1 Rekapitulasi Nilai Kelayakan Lokasi UPPKB
Setelah dilakukan analisis kelayakan pembangunan UPPKB, maka hasil tersebut akan dibuatkan rekapitulasinya, yaitu
sebagai berikut :

Tabel 6.35 Rekapitulasi Nilai Kelayakan Lokasi UPPKB

ASPEK KELAYAKAN UPPKB


OPERASIONAL TOTAL
NO LOKASI TITIK KOORDINAT PENGEMBANGAN EKONOMI TEKNIS
DAN DAMPAK LINGKUNGAN SOSIAL SKOR
WILAYAH FINANSIAL PEMBANGUNAN
LALU LINTAS
UPPKB Passo
1 3°37'21"S 128°15'25.01"E 5,19 29,50 21,32 15,29 9,44 7,35 88,08
(Eksisting)
Kec. Salahutu
2 (Kab Maluku 3°37'1.05"S 128°18'35.74"E 3,91 29,50 18,04 17,65 9,44 8,20 86,74
Tengah)
Kec. Kairatu
3 (Kab. Seram 3°19'56.26"S 128°20'37.34"E 0,00 29,50 19,67 15,04 7,43 8,20 79,84
Bagian Barat)
Kec. Teon Nila
4 Serua (Kab. 3°12'56.35"S 129° 1'29.48"E 0,00 29,50 16,39 16,93 6,10 8,20 77,12
Maluku Tengah)
Kec. Namlea
5 3°15'50.55"S 127°05'20.93"E 0,00 29,50 21,32 12,77 7,43 8,20 79,22
(Kab. Buru)
Sumber : Hasil Analisis Konsultan, 2020

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-347
6.3.2 Rekomendasi UPPKB Passo (eksisting)
a. Permasalahan
1) Lokasi eksisting UPPKB Passo dianggap kurang strategis karena
adanya Jalan Upua Baguala yang menyebabkan kendaraan
barang dari Kota Ambon menuju kabupaten / kota lain melalui
Pelabuhan Penyeberangan Wai, Tulehu atau Hunimua ataupun
sebaliknya dapat tidak memasuki UPPKB tersebut;
2) Kondisi UPPKB Passo sekarang belum tersedia lahan parkir
kendaraan barang yang cukup;
3) Adanya usulan relokasi UPPKB Passo.
b. Analisis
Untuk peningkatan pelayanan dibutuhkan lahan parkir untuk
kendaraan angkutan barang jadi harus ada pembebasan lahan,
ada lahan di sebelah utara UPPKB Passo namun lahan tersebut
merupakan lahan sengketa sehingga akan sulit untuk dilakukan
pembebasan lahan.
c. Rekomendasi
Untuk UPPKB Passo direkomendasikan di relokasi.

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-348
6.3.3 Rekomendasi Pembangunan UPPKB Baru
Terkait rencana pembangunan usulan UPPKB baru di Provinsi Maluku akan disusun jadwal pembangunan UPPKB dimana
dasar utama yang dipakai adalah volume lalu lintas di sekitar lokasi rencana UPPKB baru.

Tabel 6.40 Jadwal Pembangunan UPPKB di Provinsi Maluku


Rencana Rencana Jangka Rencana Jangka
No Rencana Lokasi Jangka Pendek Menengah Panjang Keterangan
2021 - 2023 2024 - 2028 2029 - …

1 UPPKB di Kec. Salahutu Sebagai lokasi relokasi UPPKB Passo

2 UPPKB di Kec. Kairatu, Waipirit

3 UPPKB di Kec. Teon Nila Serua, Waipia

4 UPPKB di Kec. Namlea, Kab. Buru

Sumber : Hasil Analisis Konsultan, 2020

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-349
Gambar 6.29 Peta Lokasi UPPKB Eksisting dan alternatif di Provinsi Maluku

Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur VI-350

Anda mungkin juga menyukai