Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

BIOTEKNOLOGI PENGELOLAAN
LIMBAH

PENGENALAN BIOTEKNOLOGI BESERTA


JENIS-JENIS LIMBAH

DIBUAT OLEH:

Ryan Fill Christopher Tobias T. 218700003

PRODI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2023

1
Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari 3 kata, yaitu Bios yang berarti hidup, Teknos yang berarti penerapan,
dan Logos yang berarti Ilmu. Dengan kata lain, Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang
mempelajari tentang pemanfaatan bagian makhluk hidup untuk menghasilkan barang atau jasa
yang bermanfaat bagi manusia. Penerapan bioteknologi sudah dilakukan oleh nenek moyang kita
sejak ribuan tahun lalu. Perkembangannya sendiri dapat digolongkan menjadi 3 periode, yaitu:
1. Periode Bioteknologi Tradisional (6000 SM)
Ditandai dengan penggunaan mikroba (fermentasi) untuk pengolahan atau pengawetan makanan
dan minuman. Periode ini berlangsung sebelum tahun 1800 M diawali dengan pembuatan bir
berbahan dasar ragi yang dilakukan oleh masyarakat Babilonia. Selain bir, terdapat pula makanan
dan minuman yang diolah melalui proses fermentasi. Contohnya: roti, tempe, tape, sake, oncom,
dan kecap. Namun, masyarakat zaman dahulu belum mengenal istilah bioteknologi, karena tidak
ada ilmu yang menjelaskan tentang hal tersebut.

2. Periode Bioteknologi Ilmiah (1800 SM – pertengahan abad ke 19)


Manusia mulai menyadari bahwa proses fermentasi tidak terjadi begitu saja. Berbekal rasa ingin
tahu, mereka melakukan penelitian dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah. Hasilnya berupa
penemuan enzim dari ekstrak ragi yang dapat mengubah gula menjadi alkohol. Dilanjutkan dengan
penggunaan istilah bioteknologi oleh Karl Ereky di tahun 1919. Pada periode ini, hasil
bioteknologi tidak hanya makanan, melainkan juga obat-obatan, seperti antibiotik dan penisilin.

3. Periode Bioteknologi Modern (setelah perang dunia II – sekarang)


Zaman semakin berkembang, kebutuhan manusia pun bertambah. Ada upaya untuk menghasilkan
bahan pangan dan obat-obatan melalui proses yang lebih efektif dan efisien. Bioteknologi modern
diawali dengan penemuan enzim endonuklease retriksi. Enzim ini memungkinkan kita untuk
memotong dan menyisipkan DNA ke makhluk hidup.

Jenis dan Produk Bioteknologi


Oke, Brainies. Kalau tadi kita sudah membahas perkembangan bioteknologi, sekarang kita akan
mengenal jenis bioteknologi berdasarkan prinsipnya. Secara umum, ada 2 jenis bioteknologi yaitu
konvensional atau sederhana dan modern.

1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip atau cara tradisional dalam menghasilkan
produk. Misalnya, pembuatan tape dengan menaburkan ragi ke permukaan singkong dan
mendiamkannya selama 3 hari. Proses ini memerlukan bantuan mikroorganisme berupa jamur
Saccharomyces cerevisiae, jamur Aspergillus sp dan bakteri Acetobacter aceti. Hasilnya,
mikroorganisme tadi mengubah rasa singkong menjadi manis dan mengeluarkan aroma yang khas.

2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern menggunakan teknologi reproduksi atau rekayasa genetika serta alat-alat
yang canggih dalam menghasilkan produk di bidang pangan, kesehatan, bahkan pertanian.
Di dalam rekayasa genetika terdapat rekombinasi DNA, yaitu proses penyatuan molekul DNA dari
2 spesies yang berbeda yang dilakukan di luar sel hidup. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan

2
spesies baru yang lebih unggul.Contoh produk bioteknologi modern antara lain: jagung BT, tomat
Flavr Savr, vaksin, hormon insulin, hingga bayi tabung.

Penerapan Bioteknologi di Berbagai Bidang


Bioteknologi mampu menghasilkan bermacam-macam produk yang bermanfaat bagi
keberlangsungan hidup manusia.
1. Pangan
Pembuatan makanan bergizi, penyedap rasa, dan bernilai jual tinggi. Contohnya: keju, yoghurt,
cuka, kecap, oncom, mentega, nata de coco, roti, dan MSG.
2. Kedokteran & Farmasi
Pembuatan hormon insulin, vaksin, antibiotik, vitamin B2, vitamin B12, antibodi monoklonal,
terapi gen, transplantasi stem cell pasien leukimia, dan teknologi IVF (bayi tabung).
3. Lingkungan
Memanfaatkan mikroorganisme ataupun tumbuhan dalam pengolahan limbah sehingga
konsentrasinya berada di bawah ambang batas maksimum yang ditetapkan. Proses ini disebut
dengan bioremediasi.
4. Pertambangan
Mengekstraksi logam dari bijihnya dengan bantuan bakteri Thiobaccilus Ferrooxxidans. Proses ini
disebut sebagai biohidrometalurgi.
5. Pertanian
Menghasilkan bibit unggul, tahan hama, serta meningkatkan produksi tanaman dalam waktu
singkat di lahan terbatas. Contoh: jagung BT, tomat Flavr Savr, Golden Rice, kentang Russet
Burbank.
6. Peternakan
Meningkatkan produktivitas dan kualitas hewan ternak, membantu melestarikan spesies yang
hampir punah, serta menjaga kesehatan hewan dari serangan penyakit.
7. Bioenergi Terbarukan
Memanfaatkan kotoran hewan, sisa tumbuhan, serta limbah menjadi bahan bakar alternatif,
seperti: biogas, biodiesel, dan etanol.

Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi


Seperti yang telah disebutkan di atas, bioteknologi membantu kehidupan manusia menjadi lebih
baik. Misalnya, pembuatan obat-obatan, pemberantasan hama, meningkatkan kualitas hasil panen,
dan menambah variasi pangan.

Namun, tak dipungkiri, bioteknologi juga menimbulkan efek negatif bagi lingkungan sekitar.
Seperti ketidakseimbangan alam akibat lepasnya organisme transgenik, berkurangnya
keberagaman makhluk hidup karena teknologi kloning. Selain itu, produk pangan transgenik bisa
saja menyebabkan alergi pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai