Circuited Stub
Muhammad Syirajuddin S.
Double Shunt Open-circuited Stub
𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝑍𝑙
𝑍0 𝑍0
Double Shunt Open-circuited Stub
𝒅𝟐 𝒅𝟏
𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝑍𝑙
𝑍0 𝑍0
𝒍𝟐 𝒍𝟏
Double Shunt Open-circuited Stub
𝒅𝟐 𝒅𝟏
𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝒚𝟐𝟐 𝒚𝟏𝟏 𝑍𝑙
𝑍0 𝑍0
𝒍𝟐 𝒍𝟏
Double Shunt Open-circuited Stub
𝒅𝟏
𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝒚𝟐𝟐 𝒚𝟏𝟏 𝑍𝑙
𝑍0 𝑍0
𝒍𝟐 𝒍𝟏
Double Shunt Open-circuited Stub
𝒅𝟏
𝒅𝟐
𝑍0
𝑍0 𝑍0 𝒚𝟏𝟏 𝑌𝑙
𝒚𝟐𝟐 𝒚𝟏𝟏
𝑍0
𝑍0 𝒍𝟏
𝒍𝟐
Double Shunt Open-circuited Stub
𝒅𝟏
𝒅𝟐
𝑍0
𝑍0 𝑍0 𝒚𝟏𝟏 𝑌𝑙
𝒚𝟐𝟐 𝒚𝟏𝟏
𝒅𝟏
𝑍0
𝑍0 𝒍𝟏 𝑍0
𝒍𝟐 𝒚𝒅𝟏 𝑌𝑙
𝑍0
𝒚𝒔𝟏
Double Shunt Open-circuited Stub
𝒅𝟏
𝑍0
𝑍0 𝒚𝟏𝟏 𝑌𝑙
𝒚𝟐𝟐
𝒅𝟏
𝑍0
𝒍𝟏 𝑍0
𝒚𝒅𝟏 𝑌𝑙
𝒅𝟐
𝑍0
𝒚𝒔𝟏
𝑍0
𝒍𝟏
Double Shunt Open-circuited Stub
𝒅𝟏
𝑍0
𝑍0 𝒚𝟏𝟏 𝑍𝑙
𝒚𝟐𝟐
𝒅𝟏
𝑍0
𝒅𝟐 𝒍𝟏 𝑍0
𝒚𝒅𝟏 𝑍𝑙
𝒅𝟐
𝑍0
𝑍0 𝒚𝒅𝟐 𝑦11 𝒚𝟏𝟏 = 𝒚𝒅𝟏 + 𝒚𝒔𝟏
𝒚𝟐𝟐 𝑦11 𝒍𝟏
𝒍𝟐 𝑍0
𝒚𝒔𝟏
𝑍0 𝑍0
𝒍𝟏 𝒚𝒔𝟐
𝒚𝟐𝟐 = 𝒚𝒅𝟐 + 𝒚𝒔𝟐
Double Shunt Open-circuited Stub
• Sebuah saluran transmisi dengan impedansi karakteristik 𝑍0 = 50Ω
terhubung dengan beban 𝑍𝑙 = 25 + 𝑗50 Ω. Pada saluran transmisi
tersebut akan dipasang dua stub (open-circuited stub) untuk
menyamakan impedansi saluran dengan beban. Stub pertama
terpasang pada jarak 0,281λ dari beban dan jarak antara stub pertama
dengan stub kedua adalah 3𝜆/8. Tentukan panjang masing-masing
𝒅𝟐 = 𝟎, 𝟑𝟕𝟓𝝀 𝒅𝟏 = 𝟎, 𝟐𝟖𝟏𝝀
stub.
𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝑍𝑙
𝑍0 𝑍0
𝒍𝟐 𝒍𝟏
Plot 𝑍𝑙
𝑍𝑙 = 25 + 𝐽50 Ω
𝑍0 = 50 Ω
Plot 𝑍𝑙
𝑍𝑙 = 25 + 𝐽50 Ω
𝑍0 = 50 Ω
𝑍𝑙
𝑧𝑙 =
𝑍0
Plot 𝑍𝑙
𝑍𝑙 = 25 + 𝐽50 Ω
𝑍0 = 50 Ω
𝑍𝑙 25 + 𝑗50
𝑧𝑙 = = = 0,5 + 𝑗
𝑍0 50
Plot 𝑍𝑙
𝑍𝑙 = 25 + 𝐽50 Ω
𝑧𝑙 𝑍0 = 50 Ω
𝑍𝑙 25 + 𝑗50
𝑧𝑙 = = = 0,5 + 𝑗
𝑍0 50
Gambar Lingkaran SWR
𝑧𝑙 = 0,5 + 𝑗
𝑧𝑙
Gambar Lingkaran SWR
𝑧𝑙 = 0,5 + 𝑗
𝑧𝑙
Cari 𝑦𝑙
𝑧𝑙 = 0,5 + 𝑗
𝑧𝑙
Cari 𝑦𝑙
𝑧𝑙 = 0,5 + 𝑗
𝑧𝑙
𝑦𝑙 berada pada 180° dari 𝑧𝑙 , atau berjarak
𝜆Τ dari posisi 𝑧
4 𝑙
Cari 𝑦𝑙
𝑧𝑙 = 0,5 + 𝑗
𝑧𝑙
𝑦𝑙 berada pada 180° dari 𝑧𝑙 , atau berjarak
𝜆Τ dari posisi 𝑧
4 𝑙
𝑦𝑙 = 0,4 − 𝑗0,8
𝑦𝑙
Cari 𝑦𝑑1
𝑧𝑙
𝑦𝑙
Cari 𝑦𝑑1
Untuk mendapatkan 𝑦𝑑1 , putar 𝑦𝑙 mengikuti
𝑧𝑙 lingkaran SWR konstan sejauh 𝑑 = 0,281𝜆
𝑦𝑙
Cari 𝑦𝑑1
Untuk mendapatkan 𝑦𝑑1 , putar 𝑦𝑙 mengikuti
𝑧𝑙 lingkaran SWR konstan sejauh 𝑑 = 0,281𝜆
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
Cari 𝑦𝑑1
Untuk mendapatkan 𝑦𝑑1 , putar 𝑦𝑙 mengikuti
𝑧𝑙 lingkaran SWR konstan sejauh 𝑑 = 0,281𝜆
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑1
Untuk mendapatkan 𝑦𝑑1 , putar 𝑦𝑙 mengikuti
𝑧𝑙 lingkaran SWR konstan sejauh 𝑑 = 0,281𝜆
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑1
Untuk mendapatkan 𝑦𝑑1 , putar 𝑦𝑙 mengikuti
𝑧𝑙 lingkaran SWR konstan sejauh 𝑑 = 0,281𝜆
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑1
Untuk mendapatkan 𝑦𝑑1 , putar 𝑦𝑙 mengikuti
𝑧𝑙 lingkaran SWR konstan sejauh 𝑑 = 0,281𝜆
𝑦𝑑1
𝑤𝑡𝑔𝑦𝑑 = 0,385𝜆 + 0,281𝜆 = 0,666𝜆 = 0,166𝜆
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Gambar Auxiliary Circle
𝑧𝑙
𝑦𝑑1
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Gambar Auxiliary Circle
Auxiliary Circle letaknya tergantung oleh
𝑧𝑙 panjang 𝑑2 .
𝑦𝑑1
Posisi diameter lingkaran auxiliary bisa
ditentukan dengan rumus :
2𝜋 3𝜆 3𝜋
2𝛽𝑑 = 2 = = 270°
𝜆 8 2
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Gambar Auxiliary Circle
Auxiliary Circle letaknya tergantung oleh
𝑧𝑙 panjang 𝑑2 .
𝑦𝑑1
Posisi diameter lingkaran auxiliary bisa
ditentukan dengan rumus :
2𝜋 3𝜆 3𝜋
2𝛽𝑑 = 2 = = 270°
𝜆 8 2
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Gambar Auxiliary Circle
Auxiliary Circle letaknya tergantung oleh
𝑧𝑙 panjang 𝑑2 .
𝑦𝑑1
Posisi diameter lingkaran auxiliary bisa
ditentukan dengan rumus :
2𝜋 3𝜆 3𝜋
2𝛽𝑑 = 2 = = 270°
𝜆 8 2
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
′
0,166𝜆 Cari 𝑦11 dan 𝑦11
𝑧𝑙
𝑦𝑑1
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
′
0,166𝜆 Cari 𝑦11 dan 𝑦11
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦𝑑1 = 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑑1
ℜ(𝑦𝑑1 ) = 0,8
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
′
0,166𝜆 Cari 𝑦11 dan 𝑦11
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦𝑑1 = 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑑1
ℜ(𝑦𝑑1 ) = 0,8
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
′
0,166𝜆 Cari 𝑦11 dan 𝑦11
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦𝑑1 = 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑑1
ℜ(𝑦𝑑1 ) = 0,8
′
Perpotongan tersebut adalah 𝑦11 dan 𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
′
0,166𝜆 Cari 𝑦11 dan 𝑦11
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦𝑑1 = 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑑1
ℜ(𝑦𝑑1 ) = 0,8
′
Perpotongan tersebut adalah 𝑦11 dan 𝑦11
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠1
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦11 = 0,8 − 𝑗1,98
𝑦𝑑1
′
𝑦11
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠1
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦11 = 0,8 − 𝑗1,98
𝑦𝑑1
Sementara
𝑦11 = 𝑦𝑑1 + 𝑦𝑠1
′
𝑦11
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠1
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦11 = 0,8 − 𝑗1.98
𝑦𝑑1
Sementara
𝑦11 = 𝑦𝑑1 + 𝑦𝑠1
Sehingga
′
𝑦11 𝑦𝑠1 = 𝑦11 − 𝑦𝑑1
𝑦𝑠1 = 0,8 − 𝑗1,98 − 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑠1 = −𝑗3,38
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Plot 𝑦𝑠1
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦11 = 0,8 − 𝑗1.98
𝑦𝑑1
Sementara
𝑦11 = 𝑦𝑑1 + 𝑦𝑠1
Sehingga
′
𝑦11 𝑦𝑠1 = 𝑦11 − 𝑦𝑑1
𝑦𝑠1 = 0,8 − 𝑗1,98 − 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑠1 = −𝑗3,38
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1
𝑧𝑙
𝑦𝑑1
′
𝑦11
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1
Karena menggunakan stub berjenis open-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = ∞Ω
′
𝑦11
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1
Karena menggunakan stub berjenis open-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = ∞Ω
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1
Karena menggunakan stub berjenis open-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = ∞Ω
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1
𝑙1 Karena menggunakan stub berjenis open-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = ∞Ω
𝑦11 𝑙1 = 0,296𝜆
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Gambarkan SWR 𝑦11
𝑙1
𝑧𝑙
𝑦𝑑1
0𝜆 ′
𝑦11
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Gambarkan SWR 𝑦11
𝑙1
𝑧𝑙
𝑦𝑑1
0𝜆 ′
𝑦11
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑2
𝑙1
𝑧𝑙
𝑦𝑑1
0𝜆 ′
𝑦11
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑2
𝑙1 𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input
𝑧𝑙 ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2
0𝜆 ′
𝑦11
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑2
0,192𝜆
𝑙1 𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input
𝑧𝑙 ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2
𝑦𝑑2
3
Diketahui pada soal 𝑑2 = 8 𝜆 = 0,375𝜆
0𝜆 ′
𝑦11
𝑦𝑑2 berada pada
WTG → 0,317𝜆 + 0,375 = 0,692𝜆
= 0,192𝜆
𝑦𝑑2 = 1 + 𝑗2,22
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆
𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠2
0,192𝜆
𝑙1
𝑧𝑙
𝑦𝑑1
𝑦𝑑2
0𝜆 ′
𝑦11
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆
𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠2
0,192𝜆
𝑙1 Target nilai 𝑦22 = 1
𝑧𝑙
𝑦𝑑1 Sementara 𝑦22 = 𝑦𝑑2 + 𝑦𝑠2
𝑦𝑑2
Sehingga
𝑦𝑠2 = 𝑦22 − 𝑦𝑑2
𝑦𝑠2 = 1 − 1 + 𝑗2,22 = −𝑗2,22
0𝜆 ′
𝑦11
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆
𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Plot 𝑦𝑠2
0,192𝜆
𝑙1 Target nilai 𝑦22 = 1
𝑧𝑙
𝑦𝑑1 Sementara 𝑦22 = 𝑦𝑑2 + 𝑦𝑠2
𝑦𝑑2
Sehingga
𝑦𝑠2 = 𝑦22 − 𝑦𝑑2
𝑦𝑠2 = 1 − 1 + 𝑗2,22 = −𝑗2,22
0𝜆 ′
𝑦11
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆
𝑦𝑠2
𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙2
0,192𝜆
𝑙1 Karena menggunakan stub berjenis open-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑦𝑑2
𝑍 = ∞Ω
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆
𝑦𝑠2
𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆
0,385𝜆
𝑙2 0,166𝜆 Cari 𝑙2
0,192𝜆
𝑙1 Karena menggunakan stub berjenis open-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑦𝑑2
𝑍 = ∞Ω
𝑦11 𝑙2 = 0,317𝜆
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆
𝑦𝑠2
𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆
0,385𝜆
Double Shunt Open-circuited Stub - Contoh
• Sebuah saluran transmisi dengan impedansi karakteristik 𝑍0 = 50Ω
terhubung dengan beban 𝑍𝑙 = 25 + 𝑗50 Ω. Pada saluran transmisi
tersebut akan dipasang dua stub untuk menyamakan impedansi saluran
dengan beban. Stub pertama terpasang pada jarak 0,281λ dari beban
dan jarak antara stub pertama dengan stub kedua adalah 3𝜆/8.
Tentukan panjang masing-masing stub.
𝒅𝟐 = 𝟎, 𝟑𝟕𝟓𝝀 𝒅𝟏 = 𝟎, 𝟐𝟖𝟏𝝀
𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝑍𝑙
𝑍0 𝑍0
𝒍𝟐 = 𝟎, 𝟑𝟏𝟕𝝀 𝒍𝟏 = 𝟎, 𝟐𝟗𝟔𝝀
Double Shunt Short-circuited Stub
Solusi yang ke-2
′
0,166𝜆 𝑦11 dan 𝑦11
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦𝑑1 = 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑑1
ℜ(𝑦𝑑1 ) = 0,8
′
Perpotongan tersebut adalah 𝑦11 dan 𝑦11
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
′
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠1
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 ′
nilai 𝑦11 = 0,8 − 𝑗0,02
𝑦𝑑1
Sementara
′
𝑦11 = 𝑦𝑑1 + 𝑦𝑠1
Sehingga
′ ′
𝑦11 𝑦𝑠1 = 𝑦11 − 𝑦𝑑1
′
𝑦𝑠1 = 0,8 − 𝑗0,02 − 0,8 + 𝑗1,4
′
𝑦𝑠1 = −𝑗1,42
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆
0,385𝜆
′
0,166𝜆 Plot 𝑦𝑠1
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 ′
nilai 𝑦11 = 0,8 − 𝑗0,02
𝑦𝑑1
Sementara
′
𝑦11 = 𝑦𝑑1 + 𝑦𝑠1
Sehingga
′ ′
𝑦11 𝑦𝑠1 = 𝑦11 − 𝑦𝑑1
′
𝑦𝑠1 = 0,8 − 𝑗0,02 − 0,8 + 𝑗1,4
′
𝑦𝑠1 = −𝑗1,42
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1′
𝑧𝑙
𝑦𝑑1
′
𝑦11
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1′
Karena menggunakan stub berjenis open-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = ∞Ω
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
0,385𝜆 0,347𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1′
Karena menggunakan stub berjenis open-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = ∞Ω
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
0,385𝜆 0,347𝜆
′
0,166𝜆 Gambarkan SWR 𝑦11
𝑧𝑙
𝑦𝑑1
0𝜆 ′
𝑦11
𝑙1′
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
0,385𝜆 0,347𝜆
′
0,166𝜆 Gambarkan SWR 𝑦11
𝑧𝑙
𝑦𝑑1
0𝜆 ′
𝑦11
𝑙1′
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
0,385𝜆 0,347𝜆
′
0,166𝜆
Cari 𝑦𝑑2
𝑧𝑙
𝑦𝑑1
0𝜆 ′
𝑦11
𝑙1′
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
0,385𝜆 0,347𝜆
′
0,166𝜆
Cari 𝑦𝑑2
′
𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input
𝑧𝑙 ′
ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2
3
Diketahui pada soal 𝑑2 = 8 𝜆 = 0,375𝜆
0𝜆 ′
𝑦11
𝑙1′
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
0,385𝜆 0,347𝜆
′
0,166𝜆
Cari 𝑦𝑑2
′
𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input
𝑧𝑙 ′
ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2
3
Diketahui pada soal 𝑑2 = 8 𝜆 = 0,375𝜆
0𝜆 ′
𝑦11
Sehingga :
′
𝑦𝑑2 berada pada
0,491𝜆
WTG → 0,4915𝜆 + 0,375 = 0,866𝜆
= 0,366𝜆
𝑙1′
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
3
Diketahui pada soal 𝑑2 = 8 𝜆 = 0,375𝜆
0𝜆 ′
𝑦11
Sehingga :
′
𝑦𝑑2 berada pada
0,491𝜆
′
𝑦𝑑2 WTG → 0,4915𝜆 + 0,375 = 0,866𝜆
= 0,366𝜆
𝑙1′
𝑦11
′
𝑦𝑙 𝑦𝑑2 = 1 − 𝑗0,23
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
𝑧𝑙
𝑦𝑑1
0𝜆 ′
𝑦11
′
𝑦𝑑2
0,491𝜆
𝑙1′
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
Sehingga
′ ′ ′
𝑦𝑠2 = 𝑦22 − 𝑦𝑑2
𝑦𝑠2 = 1 − 1 − 𝑗0,23 = 𝑗0,23
0𝜆 ′
𝑦11
′
𝑦𝑑2
0,491𝜆
𝑙1′
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
𝑙1′
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
𝑦11
𝑦𝑙
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1
𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝑍𝑙
𝑍0 𝑍0
𝒍𝟐 = 𝟎, 𝟎𝟑𝟔𝝀 𝒍𝟏 = 𝟎, 𝟑𝟒𝟕𝝀
Catatan Penting
• Pemilihan panjang 𝑑1 dan 𝑑2 harus mempertimbangkan area forbidden
conductance circle.
• Forbidden conductance cirlce luasnya tergantung dari posisi lingkaran
auxiliary
• Posisi lingkaran auxiliary tergantung dari panjang 𝑑2
• Oleh karena itu, panjang 𝑑2 ditentukan terlebih dahulu baru kemudian
𝑑1
• Untuk memudahkan menggambar lingkaran auxiliary dan penentuan
area forbidden conductance circle , panjang 𝑑2 pada umumnya bernilai
1𝜆 2𝜆 3𝜆
, atau
8 8 8
• Pemilihan panjang 𝑑1 harus mempertimbangkan agar titik 𝑦𝑑1 tidak
berada pada area forbidden conductance circle.
Catatan Penting
Catatan Penting
Catatan Penting