Anda di halaman 1dari 87

Double Shunt Short-

circuited Stub
Muhammad Syirajuddin S.
Double Shunt Short-circuited Stub

𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝑍𝑙

𝑍0 𝑍0
Double Shunt Short-circuited Stub
𝒅𝟐 𝒅𝟏

𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝑍𝑙

𝑍0 𝑍0
𝒍𝟐 𝒍𝟏
Double Shunt Short-circuited Stub
𝒅𝟐 𝒅𝟏

𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝒚𝟐𝟐 𝒚𝟏𝟏 𝑍𝑙

𝑍0 𝑍0
𝒍𝟐 𝒍𝟏
Double Shunt Short-circuited Stub
𝒅𝟏

𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝒚𝟐𝟐 𝒚𝟏𝟏 𝑍𝑙

𝑍0 𝑍0
𝒍𝟐 𝒍𝟏
Double Shunt Short-circuited Stub
𝒅𝟏
𝒅𝟐
𝑍0
𝑍0 𝑍0 𝒚𝟏𝟏 𝑌𝑙
𝒚𝟐𝟐 𝒚𝟏𝟏

𝑍0
𝑍0 𝒍𝟏
𝒍𝟐
Double Shunt Short-circuited Stub
𝒅𝟏
𝒅𝟐
𝑍0
𝑍0 𝑍0 𝒚𝟏𝟏 𝑌𝑙
𝒚𝟐𝟐 𝒚𝟏𝟏

𝒅𝟏
𝑍0
𝑍0 𝒍𝟏 𝑍0
𝒍𝟐 𝒚𝒅𝟏 𝑌𝑙

𝒚𝟏𝟏 = 𝒚𝒅𝟏 + 𝒚𝒔𝟏


𝒍𝟏

𝑍0
𝒚𝒔𝟏
Double Shunt Short-circuited Stub
𝒅𝟏

𝑍0
𝑍0 𝒚𝟏𝟏 𝑌𝑙
𝒚𝟐𝟐

𝒅𝟏
𝑍0
𝒍𝟏 𝑍0
𝒚𝒅𝟏 𝑌𝑙
𝒅𝟐

𝑍0 𝒚𝟏𝟏 = 𝒚𝒅𝟏 + 𝒚𝒔𝟏


𝒚𝟐𝟐 𝑦11 𝒍𝟏

𝑍0
𝒚𝒔𝟏
𝑍0
𝒍𝟏
Double Shunt Short-circuited Stub
𝒅𝟏

𝑍0
𝑍0 𝒚𝟏𝟏 𝑍𝑙
𝒚𝟐𝟐

𝒅𝟏
𝑍0
𝒅𝟐 𝒍𝟏 𝑍0
𝒚𝒅𝟏 𝑍𝑙
𝒅𝟐
𝑍0
𝑍0 𝒚𝒅𝟐 𝑦11 𝒚𝟏𝟏 = 𝒚𝒅𝟏 + 𝒚𝒔𝟏
𝒚𝟐𝟐 𝑦11 𝒍𝟏

𝒍𝟐 𝑍0
𝒚𝒔𝟏
𝑍0 𝑍0
𝒍𝟏 𝒚𝒔𝟐
𝒚𝟐𝟐 = 𝒚𝒅𝟐 + 𝒚𝒔𝟐
Double Shunt Short-circuited Stub - Contoh
• Sebuah saluran transmisi dengan impedansi karakteristik 𝑍0 = 50Ω
terhubung dengan beban 𝑍𝑙 = 25 + 𝑗50 Ω. Pada saluran transmisi
tersebut akan dipasang dua stub (short-circuited stub) untuk
menyamakan impedansi saluran dengan beban. Stub pertama
terpasang pada jarak 0,281λ dari beban dan jarak antara stub pertama
dengan stub kedua adalah 3𝜆/8. Tentukan panjang masing-masing
𝒅𝟐 = 𝟎, 𝟑𝟕𝟓𝝀 𝒅𝟏 = 𝟎, 𝟐𝟖𝟏𝝀
stub.
𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝑍𝑙

𝑍0 𝑍0
𝒍𝟐 𝒍𝟏
Plot 𝑍𝑙
𝑍𝑙 = 25 + 𝐽50 Ω
𝑍0 = 50 Ω
Plot 𝑍𝑙
𝑍𝑙 = 25 + 𝐽50 Ω
𝑍0 = 50 Ω

𝑍𝑙
𝑧𝑙 =
𝑍0
Plot 𝑍𝑙
𝑍𝑙 = 25 + 𝐽50 Ω
𝑍0 = 50 Ω

𝑍𝑙 25 + 𝑗50
𝑧𝑙 = = = 0,5 + 𝑗
𝑍0 50
Plot 𝑍𝑙
𝑍𝑙 = 25 + 𝐽50 Ω
𝑧𝑙 𝑍0 = 50 Ω

𝑍𝑙 25 + 𝑗50
𝑧𝑙 = = = 0,5 + 𝑗
𝑍0 50
Gambar Lingkaran
SWR
𝑧𝑙 = 0,5 + 𝑗
𝑧𝑙
Gambar Lingkaran
SWR
𝑧𝑙 = 0,5 + 𝑗
𝑧𝑙
Cari 𝑦𝑙
𝑧𝑙 = 0,5 + 𝑗
𝑧𝑙
Cari 𝑦𝑙
𝑧𝑙 = 0,5 + 𝑗
𝑧𝑙
𝑦𝑙 berada pada 180° dari 𝑧𝑙 , atau berjarak
𝜆Τ dari posisi 𝑧
4 𝑙
Cari 𝑦𝑙
𝑧𝑙 = 0,5 + 𝑗
𝑧𝑙
𝑦𝑙 berada pada 180° dari 𝑧𝑙 , atau berjarak
𝜆Τ dari posisi 𝑧
4 𝑙

𝑦𝑙 = 0,4 − 𝑗0,8

𝑦𝑙
Cari 𝑦𝑑1

𝑧𝑙

𝑦𝑙
Cari 𝑦𝑑1
Untuk mendapatkan 𝑦𝑑1 , putar 𝑦𝑙 mengikuti
𝑧𝑙 lingkaran SWR konstan sejauh 𝑑 = 0,281𝜆

𝑦𝑙
Cari 𝑦𝑑1
Untuk mendapatkan 𝑦𝑑1 , putar 𝑦𝑙 mengikuti
𝑧𝑙 lingkaran SWR konstan sejauh 𝑑 = 0,281𝜆

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆
Cari 𝑦𝑑1
Untuk mendapatkan 𝑦𝑑1 , putar 𝑦𝑙 mengikuti
𝑧𝑙 lingkaran SWR konstan sejauh 𝑑 = 0,281𝜆

𝑤𝑡𝑔𝑦𝑑 = 0,385𝜆 + 0,281𝜆 = 0,666𝜆 = 0,166𝜆

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑1
Untuk mendapatkan 𝑦𝑑1 , putar 𝑦𝑙 mengikuti
𝑧𝑙 lingkaran SWR konstan sejauh 𝑑 = 0,281𝜆

𝑤𝑡𝑔𝑦𝑑 = 0,385𝜆 + 0,281𝜆 = 0,666𝜆 = 0,166𝜆

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑1
Untuk mendapatkan 𝑦𝑑1 , putar 𝑦𝑙 mengikuti
𝑧𝑙 lingkaran SWR konstan sejauh 𝑑 = 0,281𝜆

𝑤𝑡𝑔𝑦𝑑 = 0,385𝜆 + 0,281𝜆 = 0,666𝜆 = 0,166𝜆

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑1
Untuk mendapatkan 𝑦𝑑1 , putar 𝑦𝑙 mengikuti
𝑧𝑙 lingkaran SWR konstan sejauh 𝑑 = 0,281𝜆
𝑦𝑑1
𝑤𝑡𝑔𝑦𝑑 = 0,385𝜆 + 0,281𝜆 = 0,666𝜆 = 0,166𝜆

𝑦𝑑1 = 0,8 + 𝑗1,4

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
Gambar Auxiliary
0,166𝜆
Circle
𝑧𝑙
𝑦𝑑1

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
Gambar Auxiliary
0,166𝜆
Circle
Auxiliary Circle letaknya tergantung oleh
𝑧𝑙 panjang 𝑑2 .
𝑦𝑑1
Posisi diameter lingkaran auxiliary bisa
ditentukan dengan rumus :

2𝜋 3𝜆 3𝜋
2𝛽𝑑 = 2 = = 270°
𝜆 8 2

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
Gambar Auxiliary
0,166𝜆
Circle
Auxiliary Circle letaknya tergantung oleh
𝑧𝑙 panjang 𝑑2 .
𝑦𝑑1
Posisi diameter lingkaran auxiliary bisa
ditentukan dengan rumus :

2𝜋 3𝜆 3𝜋
2𝛽𝑑 = 2 = = 270°
𝜆 8 2

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
Gambar Auxiliary
0,166𝜆
Circle
Auxiliary Circle letaknya tergantung oleh
𝑧𝑙 panjang 𝑑2 .
𝑦𝑑1
Posisi diameter lingkaran auxiliary bisa
ditentukan dengan rumus :

2𝜋 3𝜆 3𝜋
2𝛽𝑑 = 2 = = 270°
𝜆 8 2

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆

0,166𝜆 Cari 𝑦11 dan 𝑦11

𝑧𝑙
𝑦𝑑1

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆

0,166𝜆 Cari 𝑦11 dan 𝑦11
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦𝑑1 = 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑑1
ℜ(𝑦𝑑1 ) = 0,8

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆

0,166𝜆 Cari 𝑦11 dan 𝑦11
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦𝑑1 = 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑑1
ℜ(𝑦𝑑1 ) = 0,8

Amati lingkaran 𝑟 = 0,8

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆

0,166𝜆 Cari 𝑦11 dan 𝑦11
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦𝑑1 = 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑑1
ℜ(𝑦𝑑1 ) = 0,8

Amati lingkaran 𝑟 = 0,8

Lingkaran 𝑟 = 0,8 akan memotong lingkaran


auxiliary di dua titik


Perpotongan tersebut adalah 𝑦11 dan 𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆

0,166𝜆 Cari 𝑦11 dan 𝑦11
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦𝑑1 = 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑑1
ℜ(𝑦𝑑1 ) = 0,8

Amati lingkaran 𝑟 = 0,8



𝑦11 Lingkaran 𝑟 = 0,8 akan memotong lingkaran
auxiliary di dua titik


Perpotongan tersebut adalah 𝑦11 dan 𝑦11

𝑦11 𝑦11 = 0,8 − 𝑗1,98



𝑦𝑙
𝑦11 = 0,8 − 𝑗0,02

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠1
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦11 = 0,8 − 𝑗1,98
𝑦𝑑1


𝑦11

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠1
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦11 = 0,8 − 𝑗1,98
𝑦𝑑1
Sementara
𝑦11 = 𝑦𝑑1 + 𝑦𝑠1


𝑦11

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠1
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦11 = 0,8 − 𝑗1.98
𝑦𝑑1
Sementara
𝑦11 = 𝑦𝑑1 + 𝑦𝑠1

Sehingga

𝑦11 𝑦𝑠1 = 𝑦11 − 𝑦𝑑1
𝑦𝑠1 = 0,8 − 𝑗1,98 − 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑠1 = −𝑗3,38

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Plot 𝑦𝑠1
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦11 = 0,8 − 𝑗1.98
𝑦𝑑1
Sementara
𝑦11 = 𝑦𝑑1 + 𝑦𝑠1

Sehingga

𝑦11 𝑦𝑠1 = 𝑦11 − 𝑦𝑑1
𝑦𝑠1 = 0,8 − 𝑗1,98 − 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑠1 = −𝑗3,38

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1

𝑧𝑙
𝑦𝑑1


𝑦11

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1
Karena menggunakan stub berjenis short-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = 0Ω


𝑦11

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1
Karena menggunakan stub berjenis short-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = 0Ω

Sehingga dalam bentuk admitansinya


1

𝑦11 𝑌= =∞
𝑍

Oleh karena itu, panjang 𝑙 dihitung dari WTG


0,25𝜆 ke arah 𝑦𝑠1

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1
Karena menggunakan stub berjenis short-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = 0Ω

Sehingga dalam bentuk admitansinya


1

𝑦11
0,25𝜆 𝑌= =∞
𝑍

Oleh karena itu, panjang 𝑙 dihitung dari WTG


0,25𝜆 ke arah 𝑦𝑠1

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1
Karena menggunakan stub berjenis short-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = 0Ω

Sehingga dalam bentuk admitansinya


1

𝑦11
0,25𝜆 𝑌= =∞
𝑍

Oleh karena itu, panjang 𝑙 dihitung dari WTG


0,25𝜆 ke arah 𝑦𝑠1
𝑙1

𝑦11 𝑙1 = 0,296𝜆 − 0,25𝜆 = 0,046𝜆


𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Gambarkan SWR 𝑦11

𝑧𝑙
𝑦𝑑1


𝑦11
0,25𝜆

𝑙1

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Gambarkan SWR 𝑦11

𝑧𝑙
𝑦𝑑1


𝑦11
0,25𝜆

𝑙1

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑2

𝑧𝑙
𝑦𝑑1


𝑦11
0,25𝜆

𝑙1

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑2
𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input
𝑧𝑙 ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2


𝑦11
0,25𝜆

𝑙1

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑2
𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input
𝑧𝑙 ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2

3
Diketahui pada soal 𝑑2 = 8 𝜆 = 0,375𝜆


𝑦11
0,25𝜆

𝑙1

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑2
0,192𝜆

𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input


𝑧𝑙 ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2

3
Diketahui pada soal 𝑑2 = 8 𝜆 = 0,375𝜆


𝑦11
0,25𝜆

𝑦𝑑2 berada pada


WTG → 0,317𝜆 + 0,375 = 0,692𝜆
𝑙1 = 0,192𝜆
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆

0,385𝜆 𝑑2 = 0,375𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑑2
0,192𝜆

𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input


𝑧𝑙 ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2
𝑦𝑑2
3
Diketahui pada soal 𝑑2 = 8 𝜆 = 0,375𝜆


𝑦11
0,25𝜆

𝑦𝑑2 berada pada


WTG → 0,317𝜆 + 0,375 = 0,692𝜆
𝑙1 = 0,192𝜆
𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆 𝑦𝑑2 = 1 + 𝑗2,22

𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆

0,385𝜆 𝑑2 = 0,375𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠2
0,192𝜆

𝑧𝑙
𝑦𝑑1
𝑦𝑑2


𝑦11
0,25𝜆

𝑙1

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆

0,385𝜆 𝑑2 = 0,375𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠2
0,192𝜆

Target nilai 𝑦22 = 1


𝑧𝑙
𝑦𝑑1 Sementara 𝑦22 = 𝑦𝑑2 + 𝑦𝑠2
𝑦𝑑2
Sehingga
𝑦𝑠2 = 𝑦22 − 𝑦𝑑2
𝑦𝑠2 = 1 − 1 + 𝑗2,22 = −𝑗2,22

𝑦11
0,25𝜆

𝑙1

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆

0,385𝜆 𝑑2 = 0,375𝜆
0,166𝜆 Plot 𝑦𝑠2
0,192𝜆

Target nilai 𝑦22 = 1


𝑧𝑙
𝑦𝑑1 Sementara 𝑦22 = 𝑦𝑑2 + 𝑦𝑠2
𝑦𝑑2
Sehingga
𝑦𝑠2 = 𝑦22 − 𝑦𝑑2
𝑦𝑠2 = 1 − 1 + 𝑗2,22 = −𝑗2,22

𝑦11
0,25𝜆

𝑙1

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑦𝑠2

𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆

0,385𝜆 𝑑2 = 0,375𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙2
0,192𝜆

Karena menggunakan stub berjenis short-


𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑦𝑑2 𝑍 = 0Ω

Sehingga dalam bentuk admitansinya


1

𝑦11
0,25𝜆 𝑌= =∞
𝑍

Oleh karena itu, panjang 𝑙 dihitung dari


WTG 0,25𝜆 ke arah 𝑦𝑠2
𝑙1

𝑦11
𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑦𝑠2

𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆

0,385𝜆 𝑑2 = 0,375𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙2
0,192𝜆

Karena menggunakan stub berjenis short-


𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑦𝑑2 𝑍 = 0Ω

Sehingga dalam bentuk admitansinya


1

𝑦11
0,25𝜆 𝑌= =∞
𝑍

Oleh karena itu, panjang 𝑙 dihitung dari


WTG 0,25𝜆 ke arah 𝑦𝑠2
𝑙1

𝑦11 𝑙2 = 0,317𝜆 − 0,25𝜆 = 0,067𝜆


𝑦𝑠1
𝑦𝑙 0,296𝜆

𝑦𝑠2 𝑙2
𝑑1 = 0,281𝜆 0,317𝜆

0,385𝜆 𝑑2 = 0,375𝜆
Double Shunt Short-circuited Stub - Contoh
• Sebuah saluran transmisi dengan impedansi karakteristik 𝑍0 = 50Ω
terhubung dengan beban 𝑍𝑙 = 25 + 𝑗50 Ω. Pada saluran transmisi
tersebut akan dipasang dua stub untuk menyamakan impedansi saluran
dengan beban. Stub pertama terpasang pada jarak 0,281λ dari beban
dan jarak antara stub pertama dengan stub kedua adalah 3𝜆/8.
Tentukan panjang masing-masing stub.
𝒅𝟐 = 𝟎, 𝟑𝟕𝟓𝝀 𝒅𝟏 = 𝟎, 𝟐𝟖𝟏𝝀

𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝑍𝑙

𝑍0 𝑍0

𝒍𝟐 = 𝟎, 𝟎𝟔𝟕𝝀 𝒍𝟏 = 𝟎, 𝟎𝟒𝟔𝝀
Double Shunt Short-circuited Stub
Solusi yang ke-2

0,166𝜆 𝑦11 dan 𝑦11
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 nilai 𝑦𝑑1 = 0,8 + 𝑗1,4
𝑦𝑑1
ℜ(𝑦𝑑1 ) = 0,8

Amati lingkaran 𝑟 = 0,8



𝑦11 Lingkaran 𝑟 = 0,8 akan memotong lingkaran
auxiliary di dua titik


Perpotongan tersebut adalah 𝑦11 dan 𝑦11

𝑦11 𝑦11 = 0,8 − 𝑗1,98



𝑦𝑙
𝑦11 = 0,8 − 𝑗0,02

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆

0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠1
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 ′
nilai 𝑦11 = 0,8 − 𝑗0,02
𝑦𝑑1
Sementara

𝑦11 = 𝑦𝑑1 + 𝑦𝑠1

Sehingga
′ ′
𝑦11 𝑦𝑠1 = 𝑦11 − 𝑦𝑑1

𝑦𝑠1 = 0,8 − 𝑗0,02 − 0,8 + 𝑗1,4

𝑦𝑠1 = −𝑗1,42

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆

0,385𝜆

0,166𝜆 Plot 𝑦𝑠1
Dari langkah sebelumnya diketahui bahwa
𝑧𝑙 ′
nilai 𝑦11 = 0,8 − 𝑗0,02
𝑦𝑑1
Sementara

𝑦11 = 𝑦𝑑1 + 𝑦𝑠1

Sehingga
′ ′
𝑦11 𝑦𝑠1 = 𝑦11 − 𝑦𝑑1

𝑦𝑠1 = 0,8 − 𝑗0,02 − 0,8 + 𝑗1,4

𝑦𝑠1 = −𝑗1,42

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1′

𝑧𝑙
𝑦𝑑1


𝑦11

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1′
Karena menggunakan stub berjenis short-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = 0Ω

Sehingga dalam bentuk admitansinya


1

𝑦11 𝑌= =∞
𝑍

Oleh karena itu, panjang 𝑙 dihitung dari WTG


0,25𝜆 ke arah 𝑦𝑠1

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1′
Karena menggunakan stub berjenis short-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = 0Ω

Sehingga dalam bentuk admitansinya


1

𝑦11
0,25𝜆 𝑌= =∞
𝑍

Oleh karena itu, panjang 𝑙 dihitung dari WTG


0,25𝜆 ke arah 𝑦𝑠1

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,347𝜆
0,166𝜆 Cari 𝑙1′
Karena menggunakan stub berjenis short-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1
𝑍 = 0Ω

Sehingga dalam bentuk admitansinya


1

𝑦11
0,25𝜆 𝑌= =∞
𝑍

Oleh karena itu, panjang 𝑙 dihitung dari WTG


0,25𝜆 ke arah 𝑦𝑠1
𝑙1′

𝑦11 𝑙1′ = 0,347𝜆 − 0,25𝜆 = 0,097𝜆


𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,347𝜆

0,166𝜆 Gambarkan SWR 𝑦11

𝑧𝑙
𝑦𝑑1


𝑦11
0,25𝜆

𝑙1′

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,347𝜆

0,166𝜆 Gambarkan SWR 𝑦11

𝑧𝑙
𝑦𝑑1


𝑦11
0,25𝜆

𝑙1′

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,347𝜆

0,166𝜆
Cari 𝑦𝑑2

𝑧𝑙
𝑦𝑑1


𝑦11
0,25𝜆

𝑙1′

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,347𝜆

0,166𝜆
Cari 𝑦𝑑2

𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input
𝑧𝑙 ′
ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2

3
Diketahui pada soal 𝑑2 = 8 𝜆 = 0,375𝜆


𝑦11
0,25𝜆

𝑙1′

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,347𝜆

0,166𝜆
Cari 𝑦𝑑2

𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input
𝑧𝑙 ′
ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2

3
Diketahui pada soal 𝑑2 = 8 𝜆 = 0,375𝜆


𝑦11
0,25𝜆

0,491𝜆

𝑙1′

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,347𝜆

0,166𝜆
Cari 𝑦𝑑2
𝑑2 = 0,375𝜆

𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input
𝑧𝑙 ′
ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2

3
Diketahui pada soal 𝑑2 = 8 𝜆 = 0,375𝜆


𝑦11
0,25𝜆

0,491𝜆
Sehingga :

𝑦𝑑2 berada pada
𝑙1′ WTG → 0,4915𝜆 + 0,375 = 0,866𝜆
= 0,366𝜆
𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,347𝜆

0,166𝜆
Cari 𝑦𝑑2
𝑑2 = 0,375𝜆

𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input
𝑧𝑙 ′
ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2

3
Diketahui pada soal 𝑑2 = 8 𝜆 = 0,375𝜆


𝑦11
0,25𝜆

0,491𝜆
Sehingga :

𝑦𝑑2 berada pada
𝑙1′ WTG → 0,4915𝜆 + 0,375 = 0,866𝜆
= 0,366𝜆
𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,366𝜆 0,347𝜆



0,166𝜆
Cari 𝑦𝑑2
𝑑2 = 0,375𝜆

𝑦𝑑2 adalah sama dengan admitansi input
𝑧𝑙 ′
ketika 𝑦11 dipasang pada saluran transmisi
𝑦𝑑1 dengan panjang 𝑑2

3
Diketahui pada soal 𝑑2 = 8 𝜆 = 0,375𝜆


𝑦11
0,25𝜆


0,491𝜆
𝑦𝑑2 Sehingga :

𝑦𝑑2 berada pada
𝑙1′ WTG → 0,4915𝜆 + 0,375 = 0,866𝜆
= 0,366𝜆
𝑦11

𝑦𝑙 𝑦𝑑2 = 1 − 𝑗0,23

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,366𝜆 0,347𝜆



0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠2
𝑑2 = 0,375𝜆

𝑧𝑙
𝑦𝑑1


𝑦11
0,25𝜆


𝑦𝑑2
0,491𝜆

𝑙1′

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,366𝜆 0,347𝜆



0,166𝜆 Cari 𝑦𝑠2
𝑑2 = 0,375𝜆

Target nilai 𝑦22 =1
𝑧𝑙
𝑦𝑑1 ′ ′ ′
Sementara 𝑦22 = 𝑦𝑑2 + 𝑦𝑠2

Sehingga
′ ′ ′
𝑦𝑠2 = 𝑦22 − 𝑦𝑑2
𝑦𝑠2 = 1 − 1 − 𝑗0,23 = 𝑗0,23

𝑦11
0,25𝜆


𝑦𝑑2
0,491𝜆

𝑙1′

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,366𝜆 0,347𝜆



0,166𝜆 Plot 𝑦𝑠2
𝑑2 = 0,375𝜆

Target nilai 𝑦22 =1
𝑧𝑙
𝑦𝑑1 ′ ′ ′
Sementara 𝑦22 = 𝑦𝑑2 + 𝑦𝑠2

𝑦𝑠2
Sehingga
′ ′ ′
𝑦𝑠2 = 𝑦22 − 𝑦𝑑2
𝑦𝑠2 = 1 − 1 − 𝑗0,23 = 𝑗0,23

𝑦11
0,25𝜆


𝑦𝑑2
0,491𝜆

𝑙1′

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,366𝜆 0,347𝜆


0,166𝜆 Cari 𝑙2′
𝑑2 = 0,375𝜆
Karena menggunakan stub berjenis short-
𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1

𝑦𝑠2 𝑍 = 0Ω

Sehingga dalam bentuk admitansinya


1

𝑦11
0,25𝜆 𝑌= =∞
𝑍

𝑦𝑑2
0,491𝜆 Oleh karena itu, panjang 𝑙 dihitung dari
WTG 0,25𝜆 ke arah 𝑦𝑠2
𝑙1′

𝑦11

𝑦𝑙

𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,366𝜆 0,347𝜆


0,166𝜆 Cari 𝑙2′
𝑑2 = 0,375𝜆
Karena menggunakan stub berjenis short-
0,036𝜆 𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1

𝑦𝑠2 𝑍 = 0Ω

Sehingga dalam bentuk admitansinya


1

𝑦11
0,25𝜆 𝑌= =∞
𝑍

𝑦𝑑2
0,491𝜆 Oleh karena itu, panjang 𝑙 dihitung dari
WTG 0,25𝜆 ke arah 𝑦𝑠2
𝑙1′

𝑦11

𝑦𝑙

𝑙2′
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,366𝜆 0,347𝜆


0,166𝜆 Cari 𝑙2′
𝑑2 = 0,375𝜆
Karena menggunakan stub berjenis short-
0,036𝜆 𝑧𝑙 circuited maka
𝑦𝑑1

𝑦𝑠2 𝑍 = 0Ω

Sehingga dalam bentuk admitansinya


1

𝑦11
0,25𝜆 𝑌= =∞
𝑍

𝑦𝑑2
0,491𝜆 Oleh karena itu, panjang 𝑙 dihitung dari
WTG 0,25𝜆 ke arah 𝑦𝑠2
𝑙1′

𝑦11 𝑙2′ = 0,25𝜆 + 0,036𝜆 = 0,286𝜆


𝑦𝑙

𝑙2′
𝑑1 = 0,281𝜆 ′
𝑦𝑠1

0,385𝜆 0,366𝜆 0,347𝜆


Double Shunt Short-circuited Stub - Contoh
• Sebuah saluran transmisi dengan impedansi karakteristik 𝑍0 = 50Ω
terhubung dengan beban 𝑍𝑙 = 25 + 𝑗50 Ω. Pada saluran transmisi
tersebut akan dipasang dua stub untuk menyamakan impedansi saluran
dengan beban. Stub pertama terpasang pada jarak 0,281λ dari beban
dan jarak antara stub pertama dengan stub kedua adalah 3𝜆/8.
Tentukan panjang masing-masing stub.
𝒅𝟐 = 𝟎, 𝟑𝟕𝟓𝝀 𝒅𝟏 = 𝟎, 𝟐𝟖𝟏𝝀

𝑍0 𝑍0 𝑍0
𝑍𝑙

𝑍0 𝑍0

𝒍𝟐 = 𝟎, 𝟐𝟖𝟔𝝀 𝒍𝟏 = 𝟎, 𝟎𝟗𝟕𝝀
Catatan Penting
• Pemilihan panjang 𝑑1 dan 𝑑2 harus mempertimbangkan area forbidden
conductance circle.
• Forbidden conductance cirlce luasnya tergantung dari posisi lingkaran
auxiliary
• Posisi lingkaran auxiliary tergantung dari panjang 𝑑2
• Oleh karena itu, panjang 𝑑2 ditentunkan terlebih dahulu baru kemudian
𝑑1
• Untuk memudahkan menggambar lingkaran auxiliary dan penentuan
area forbidden conductance circle , panjang 𝑑2 pada umumnya bernilai
1𝜆 2𝜆 3𝜆
, atau
8 8 8
• Pemilihan panjang 𝑑1 harus mempertimbangkan agar titik 𝑦𝑑1 tidak
berada pada area forbidden conductance circle.
Catatan Penting
Catatan Penting
Catatan Penting

Anda mungkin juga menyukai