Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MEMBUAT KERAJINAN

WAYANG SEMAR

GURU PEMBIMBING :
Rindang Wahyu Ristiani, S. pd
MAPEL PKWU

OLEH :
Aditya Alief Al Baihaqy
XII MIPA 6

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 GRESIK


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan petunjuknya, sehingga dapat menyelesaikan
laporan “Membuat Kerajinan Wayang Semar” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan praktikum ini, kami maksudkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Biologi semester satu pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Gresik. Kami selaku penulis mengucapkan
terima kasih atas bantuan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah kepada pihak yang terlibat.
Ungkapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Ibu Masfufah S. Pd selaku kepala sekolah
2. Ibu Rindang Wahju R, S.pd selaku guru pembimbing mata pelajaran prakarya
3. Kedua orang tua penulis
4. Dan pihak yang membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah
Kami selaku penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi yang membaca. Kami
selaku penulis juga menyadari banyak kekurangan dan kekhilafan dalam menyusun laporan
praktikum ini. Oleh karena itu kami selaku penulis mohon kritikan dan saranya untuk kemajuan
bersama.

Gresik, 15 Agustus 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Wayang adalah sebuah seni pertunjukkan Indonesia yang berkembang pesat dan telah diakui
dunia karena keunikan yang dimilikinya. Sama seperti Batik, UNESCO pada 7 November 2003
juga telah menobatkan wayang sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity
atau warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur asli Indonesia. Seni pertunjukan
wayang sendiri disukai oleh semua lapisan masyarakat. Bukan hanya di Jawa, kini wayang juga
akrab dan sering disajikan di acara-acara sakral di seluruh dunia.

Semar adalah pimpinan empat sekawan ‘Punakawan’. Sepintas memang tokoh Semar sebatas
melucu dan pereda ketegangan penonton di tengah malam. Namun, menurut Sobirin bahwa dulu
Sang Hyang Wenang menciptakan Hantigo berupa telur. Cangkangnya itu Togog, sedang putihnya
menjadi Semar. Sedangkan kuningnya menjadi Batara Guru.

Semar yang memiliki badan gemuk tak jelas laki-laki atau perempuan. Hal tersebut
menunjukan bahwa manusia pada dasarnya tidak ada yang sempurna dan masing-masing memiliki
ciri khas. Kesempurnaan hanya milik Tuhan.

Semar merupakan tokoh wayang yang diciptakan langsung oleh Sunan Kalijaga. Dalam
pewayangan, Semar merupakan ‘pentolan’ punakawan yang berjiwa adil meski buruk rupa
Menelisik tentang tokoh Semar memang tidak ada habisnya. Para penggemar wayang sangat
terkagum-kagum dengan tokoh yang satu ini

1.2 Judul Praktek


“Membuat Kerajinan Wayang Semar”
1.3 Rumusan Masalah
1) Apa sajakah alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kerajinan wayang?
2) Bagaimana lanhgkah kerja dalam pembuatan kerajinan wayang?
3) Berapa harga jual hasil akhir pembuatan wayang?
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui cara pembuatan wayang dan menentukan harga yang layak
BAB II

PROSES PEMBUATAN

2.1 Alat :
1) Pensil
2) Spidol
3) Clips kertas
4) Kuas
5) Wadah cat
6) Printout gambar wayang semar
7) Gelas
8) Jarum

2.2 Bahan :
1) Kertas karton
2) Kertas karbon
3) Cat
4) Tusuk sate
2.3 Biaya Operasional

 Biaya bahan baku :


1. Kertas karton = 2.000
2. Kertas carbon = 2.000
3. Cat = 6.000
4. Tusuk sate = 500
5. Lem kertas = 500
6. Lem tembak = 1.500
Total = 12.500
 Biaya operasional lain :
1. Gunting = 500
2. Pensil = 1.000
3. Spidol = 2.000
4. Penghapus = 1.000
5. Kuas = 2.000
Total = 6.000
 Biaya waktu dan tenaga kerja :
4.000/jam, pembuatan wayang memerlukan waktu 5 jam, jadi
4.000 x 5 = 20.000
Total = 12.500 + 6.000 + 20.000
= 38.500/ produk

2.4 Langkah kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan printout kertas karbon dan printout di atas karton

3. Membuat seketsa wayang dengan menjiplak, serta bagian bagian tangannya

4. Menebali garis luar utama dengan pensil

5. Menyiapkan wadah dan cat untuk selanjutnya ke proses pewarnaan

6. Mengecat bagian bagian dasar


7. Membuat motif motif batik lalu mengecatnya

8. Melapisi wayang sebanyak 3 lapisan dengan lem kertas

9. Selanjutnya potonglah wayang sesuai bentuknya


10. Menjemur wayang agar lemnya kering

11. Lubangilah tangan wayang dengan jarum dan ujung clips dan tusuk gigi

12. Rangkailah tangan wayang dengan memasukan tusuk sate yang berukuran kecil di lubang yang
sudah dibuat

13. Tahap terakhir pasangkan tusuk sate dibagian ujung tangan dan tengah supaya dapat digerakkan
14. Finally wayang pun sudah jadi
HASIL FOTO DENGAN ORANGNYA
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pengalaman saya dalam membuat wayang, dapat saya simpulkan bahwa dalam
proses membuat wayang butuh ketilitian, kesabaran, dan kreatifitas. Serta harus pandai dalam
menentukan harga yang layak jual produk wayang sesuai biaya pembuatan.

3.2 Saran
Mungkin produk kerajinan wayang saya kurang maksimal dikarenakan minimya
pengalaman saya dalam membuat wayang.

Anda mungkin juga menyukai