Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurahma Dania Azzarah

NIM : 10011182126033
Kelas : IKM B

RESUME “KAJIAN DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP POLA


PEMBIAYAAN KATASTROPIK JKN”

Pada aspek pelayanan kesehatan, kebijakan social distancing berpotensi menurunkan


utilisasi ke fasilitas kesehatan dan menurunkan belanja kesehatan. Adanya kasus
tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 menjadikan beberapa fasilitas kesehatan
harus ditutup sementara dan tidak memberikan pelayanan kesehatan. Ditambah lagi
70% BED di rumah sakit terisi oleh pasien Covid-19 sehingga menurunkan
kunjungan pasien-pasien penyakit lain. pelayanan penyakit katastropik pada tahun
2018 (sampai bulan September) mencapai 22 persen dari total biaya kesehatan atau
14.5 triliun rupiah; dengan tiga penyakit tertinggi yaitu jantung, kanker dan stroke
(Djamhari, dkk, 2020). Pada saat yang bersamaan, program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) melaporkan kinerja keuangan yang mengakhiri kondisi defisit
pembiayaan. Namun, kondisi surplusnya pembiayaan JKN ini dinilai semu karena
pemanfaatan pelayanan kesehatan peserta JKN diperkirakan menurun drastis
dibanding sebelum pandemi (Budi Hidayat, 2020).

Dari data BPJS terdapat pola kepesertaan JKN pada level propinsi terdapat variasi
perubahan jumlah kepesertaan JKN pada saat sebelum dan disaat pandemi Covid-19.
Terdapat peningkatan jumlah peserta Non-PBI yang menunggak iuran disaat
pandemic covid Peningkatan mulai terlihat pada bulan Agustus 2020.

Dari data DJSN perubahan kepesertaan sebelum dan disaat pandemic terdapat
perbedaan signifikan antara jumlah peserta JKN sebelum (2019) dan setelah pandemi
Covid-19 (2020) dengan nilai p<0.05. Mengalami penurunan signifikan setelah
pandemi Covid-19. Peserta kelas rawat 1 dan 3 tersebut mengalami kenaikan jumlah
peserta yang signifikan setelah pandemi Covid-19. Jumlah peserta kelas 2 turun, kelas
3 naik menunjukkan terdapat fenomena penurunan kelas disaat pandemic. Jumlah
peserta kelas 1 naik pandemic tidak memberikan damopak signifikan pada peserta
kelas 1.
Pola pembiayaan Katastropik JKN sebelum pandemi Covid-19 terlihat bahwa
penyakit dengan biaya klaim tertinggi adalah penyakit jantung yaitu Ischemic Heart
Disease (IHD) dengan jumlah total pembiayaan 5,5 trilyun rupiah. Disaat pandemic
covid-19, penyakit dengan biaya klaim tertinggi adalah Chronic Kidney Disease
dengan total pembiayaan sebesar 5,6 trilyun rupiah. Terjadi penurunan nilai klaim
penyakit katastropik disaat pandemi.

Perbaikan Pembiayaan Kesehatan yang dilakukan:


1. Mempertimbangkan kembali penerapan cost sharing pada klaim kasus penyakit
berbiaya murah melalui perbaikan PMK No.51 Tahun 2018 Tentang Iuran Biaya dan
Selisih Biaya Dalam Program Jaminan Kesehatan
2. Pencegahan praktik pembayaran fasilitas kesehatan secara fee for services, out of
pocket, dan beralih ke pembayaran secara prospektif
3. Perbaikan kualitas pembayaran prospektif (Kapitasi dan INA CBGs)
4. HTA pada obat, terapi, prosedur, alat-kesehatan, dan prosedur penunjang yang
dianggap lebih efektif pada penyakit-penyakit katastropik
5. Mempertahankan capaian peningkatan PRB selama pandemic dalam rangka cost
containment.

Anda mungkin juga menyukai