SKRIPSI
Oleh:
ALFARUQ ASRI
NIM. 160212058
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2020 M/1441 H
H A L A MA N P E R S E T U J U A N
SKRIPSI
Oleh
ALFARUQ ASRI
NIM. 160212058
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Teknologi Informasi
Disetujui Oleh:
ii
H A L A MA N P E N G E S A H A N
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Alfaruq Asri
NIM. 160212058
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
This study aims to obtain significant processor performance after a good increase
in processor clock speed, as well as stable and overclocking effects caused by
computer system performance when used for daily use. This research is experiment,
technical, and the data is to conduct experiments and take measurements on the
processor. The data analysis technique used is to perform synthetic and real-world
benchmarks on the AMD Ryzen 5 2600 processor in pre-and post-overclock
conditions, measuring and testing system stability, processor temperature, and
processor power consumption by comparing the initial and final measurement
results. The measurement results show that the computer system performance
increases when the processor is overclocked.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayahnya, tak lupa pula shalawat dan salam penulis
masih dalam proses belajar. Oleh karena itu kritik dan saran yang
ini bisa menjadi lebih baik dan sempurna lagi dalam penelitian selanjutnya.
Skripsi ini dapat selesai atas arahan, bantuan, dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan
kasih yang sebesar-besarnya atas segala kasih sayang, dan doa dalam
vii
3. Bapak Yusran, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Teknologi
penulis.
6. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai pada Fakultas Tarbiyah dan
ganda di sisi Allah SWT dan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
Alfaruq Asri
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
1.4. Batasan Masalah ............................................................................. 5
1.5. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
ix
2.8. RAM (Random Access Memory) .................................................... 17
2.9. PSU (Power Supply) ....................................................................... 18
2.10. BIOS (Basic Input Output System) ................................................. 19
2.11. Definisi Overclock ......................................................................... 19
2.12. Keuntungan dan kerugian dari Overclock ..................................... 21
2.13. Benchmark ...................................................................................... 22
2.13.1 Cinebench R-15 ................................................................... 23
2.13.2 Geekbench 5 ......................................................................... 24
2.14. CPU-Z ............................................................................................ 25
2.15. HWiNFO ....................................................................................... 25
x
4.4. Pengujian Temperatur .................................................................... 45
4.5. Pengujian Konsumsi Daya ............................................................ 49
BAB V PENUTUP............................................................................................ 51
5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 51
5.2. Saran ............................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 54
LAMPIRAN...................................................................................................... 57
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
Gambar 4.11 Konsumsi daya listrik (watt) saat idle ....................................... 49
Gambar 4.12 Konsumsi daya listrik (watt) saat Full Load ............................. 50
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar prosesor Ryzen generasi kedua oleh AMD ..................... 11
Tabel 2.2 Keuntungan dan kerugian overclocking ..................................... 21
Tabel 3.1 Spesifikasi Komputer ................................................................. 29
Tabel 3.2 Software yang digunakan saat pengujian overclock .................. 29
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
TDP : Thermal Design Power
XMP : eXtreme Memory Profile
HSF : Heat Sink Fan
OC : OverClock
QOE : Quality of Experience
FPS : Frame Per Second
PBO : Precision Boost Overdrive
CnQ : Cool’n’Quiet
V : Voltage
xvi
DAFTAR ISTILAH
xvii
XMP (eXtreme : XMP merupakan informasi konfigurasi speed dan
Memory Profile) timing memory dari RAM yang di simpan dalam
modul memory. Penggunan fitur XMP dapat
mempermudah sistem agar langsung mengenali dan
menjalankan konfigurasi speed dan timing memory
sesuai yang tersedia dalam XMP, sehingga
mempermudah pengguna untuk menentukan speed
dan timing memory tanpa harus dilakukan secara
manual.
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
yang sudah tertinggal generasi menjadi tertinggal dan tidak mampu untuk
perangkat keras (hardware) yang sudah tertinggal generasi dan dari segi
kinerja dalam menjalankan aplikasi maupun dari segi efisiensi daya yang
dibutuhkan sehingga perangkat keras yang ada telah menjadi usang terutama
Sebagai otak utama dan peran yang paling penting, prosesor juga
algoritma, karena semua jenis data yang di proses merupakan kumpulan dari
bilangan biner yang akan di proses lebih lanjut sebagai output. Prosesor
1
memiliki limitasi kecepatan yang disebut dengan clockspeed, biasanya pihak
tinggi. Hal ini dapat diketahui dari persyaratan sistem yang semakin tinggi
keras pada komponen tertentu, tidak bisa hanya dengan mengganti satu
generasi terbaru dengan tipe yang sama juga harus melakukan pergantian
overclocking ini dapat dilakukan tanpa harus membeli perangkat keras dan
2
melakukan pembaruan perangkat keras, overclocking hanya membutuhkan
yang lebih tinggi dari spesifikasi prosesor pada saat pembelian. Contohnya
prosesor Intel Core i5 8600k dengan harga 2 juta rupiah memiliki clockspeed
peforma dari prosesor Intel Core i7 8700k yang berharga dua kali lipatnya
benchmark sintetis, dan beberapa aplikasi berat seperti video editor serta
membandingkan skor awal dan skor akhir, pengukuran dilakukan setiap kali
produksi pada tahun 2018 dan berhenti di produksi oleh AMD pada tahun
3
2019, prosesor ini cocok untuk pengguna yang menggemari multimedia pada
yang tinggi membuat prosesor AMD Ryzen 5 2600 mulai tidak dapat berjalan
dengan baik pada beberapa perangkat lunak yang baru dirilis, sehingga
digunakan.
Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang menjadi rumusan masalah
diantaranya:
digunakan?
4
1.3. Tujuan Penelitian
sebuah prosesor.
digunakan.
jauh dari tujuan yang ingin dicapai, maka dipandang perlu membatasi
2. Latency memory dan timing memory pada RAM tidak dibahas pada
5
1.5. Manfaat Penelitian
komputer.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
kontribusi penelitian bagi penulis agar penelitian dengan tema yang sama
yang dilakukan oleh Frans David Tua pada tahun 2009[6]. Penelitian ini
dilakukan, namun penelitian ini sudah tidak dapat dijadikan patokan lagi
untuk saat ini, karena arsitektur prosesor yang digunakan sudah jauh sangat
7
Penelitian kedua dengan judul “Multiplier Changing Overclocking
Method for Processor Intensive Tasks” yang dilakukan oleh Win Win Aung
prosesor. Prosesor yang digunakan pada penelitian ini adalah Intel Core i7
3770 dengan kecepatan 3.4 GHz hingga 3.6 GHz. Penelitian ini berhasil
AMD Athlon 7M II X2 250” yang dilakukan oleh Azhar pada tahun 2009
Rocky Alfan, dan Awal Sakti dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa[9].
sistem overclock FSB (Front Side Bus) untuk memberikan ekstra memory
17%, suhu yang dihasilkan meningkat sebesar 27% dan keluaran daya
8
Penelitian kelima yang dilakukan oleh Nurrachma dan Syafrizal pada
titik beku.
prosesor AMD Ryzen 5 2600 terhadap kinerja sistem komputer. Oleh karena
itu, pada penelitian ini akan dilakukan pengujian overclocking pada prosesor
utama dari komputer karena prosesor memiliki fungsi untuk mengatur semua
aktivitas yang ada pada komputer. Kecepatan unit prosesor dikenal dengan
9
2.3. Bagian – Bagian Pada Prosesor
namun saling terhubung satu sama lain, tiga bagian utama prosesor adalah
sebagai berikut[11]:
implementasi perbandingan.
tahun 2016 oleh AMD (Advanced Micro Devices). Ryzen merupakan desain
yang paling baru dengan teknologi yang sudah sangat berbeda dengan
10
buah “Core” fisik bisa mengolah 2 buah Thread atau pekerjaan
sekaligus[12].
yang ber socket AM4, Motherboard AMD terbaru yang mendukung memori
dijalankan pada prosesor AMD dari kelas bawah, menengah, hingga high-
end desktop[13].
Berikut ini adalah daftar prosesor Ryzen generasi kedua yang telah di
11
Jika diperhatikan dengan lebih jelas, Ryzen Non-X dan X adalah
fabrikasi, cache, serta dukungan kecepatan RAM resmi, dan juga opsi input
dan ouput yang tersedia pada System on a chip (SOC). Sama dengan versi
Prosesor AMD Ryzen memiliki banyak teknologi lain yang tidak kalah
penting dari SMT, berikut adalah teknologi yang telah disematkan pada
12
1. Pure Power merupakan sebuah teknologi yang di integrasikan dalam
maupun air cooling yang baik sehingga dengan adanya Teknologi ini,
prosesor agar dapat berjalan dengan lebih baik dalam mengatasi beban
13
2.5. Motherboard
besar dan Micro ATX yang berukuran kecil. Saat merakit komputer
socket.
Prosesor AMD Ryzen 5 2600 dapat dipasang pada socket AM4 dan
tidak bisa dipasang pada socket AM3, biasanya semakin baru socket
B550, X370, X470, dan X570. Sedangkan pada Intel chipset yang
14
Gambar 2.2 Motherboard dengan chipset B350
temperatur pada komputer, heatsink akan menerima panas dari prosesor dan
heatsink. Panas yang telah menyebar pada heatsink akan terbuang dengan
15
2.7. Water Cooling System
pendingin air ini berfungsi untuk menyalurkan cairan melalui heatsink yang
pindahkan dari prosesor ke cairan pendingin. Cairan panas yang di dapat dari
Water cooling system yang jauh lebih efisien dalam menarik panas
dari prosesor dari pada mengandalkan heatsink dengan kipas. Hal ini dapat
16
2.8. RAM (Random Access Memory)
artinya jika daya listrik dicabut dari komputer hingga komputer tersebut
mati, maka semua data yang tersedia pada RAM akan segera terhapus secara
dan SSD (Solid Static Drive). Secara fisik, RAM terdiri dari sekumpulan
sistem komputer.
3. Semua data yang dimasukkan melalui alat input seperti mouse dan
17
2.9. PSU (Power Supply)
ditemukan pada bagian bawah dan atas casing yang berbentuk persegi. Pada
sebesar 15%, besar nya watt pada PSU akan memberikan proteksi lebih pada
18
2.10. BIOS (Basic Input Output System)
BIOS adalah perangkat lunak yang disimpan pada chip memori kecil pada
mouse, memori RAM, hardisk dan perangkat keras lainnya pada saat
19
frekuensi clock perangkat, seperti prosesor, di luar standar pabriknya”[3],
mengatur kecepatan prosesor untuk berjalan lebih cepat dari nilai pada
memaksa sistem komputer agar berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi
meningkatkan kinerja prosesor agar komputer dapat bekerja lebih cepat dari
standar pabriknya.
tingginya, tetapi untuk mencari clockspeed yang lebih tinggi dengan kinerja
20
2.12. Keuntungan dan kerugian dari Overclock
default pabriknya[5].
pilihan tepat bagi pengguna agar dapat menghemat dana dari pada membeli
komponen yang lebih mahal. Tentu saja seperti semua hal, overclocking juga
21
2.13. Benchmark
antara banyak hal, baik terhadap satu sama lain atau terhadap standar yang
berikan oleh pabrik atau untuk melihat apakah hardware mendukung jumlah
seperti prosesor dan kartu grafis. Hasil benchmark dari hardware akan
satu merek dengan merek lain, sebagai contoh prosesor AMD Ryzen 5 2600
22
2.13.1 Cinebench R-15
Prosesor akan dipaksa bekerja 100% saat proses rendering gambar dimulai
dan berakhir.
besar poin yang diperoleh pada Single-Core dan Multi-Core maka semakin
23
2.13.2 Geekbench 5
semakin besar poin yang diperoleh pada Single-Core dan Multi-Core maka
semakin tinggi pula kinerja dari prosesor, skor yang diperoleh oleh
real world.
24
2.14. CPU-Z
benchmark aplikasi dan perangkat keras pada komputer dan laptop. CPU-Z
2.15. HWiNFO
25
HWiNFO dilengkapi informasi perangkat keras profesional dan alat
Fitur yang paling di utamakan pada HWiNFO adalah sensor, fitur ini
akan menampilkan seluruh hasil dari sensor yang ada di komputer secara
26
BAB III
METODE PENELITIAN
mencari pengaruh dari nilai variabel tertentu terhadap variabel lain dengan
penelitian[24].
dan percobaan dari dasar teori tentang overclock. Disini akan dilakukan
27
akan dilakukan adalah dengan melakukan benchmarking dengan beberapa
28
selama pengujian overclocking berlangsung, hal yang perlu diperhatikan
Graphic Card / VGA Card Nvidia MSI RTX 2060 6GB GamingZ
29
Pengujian overclock dilakukan pada prosesor AMD Ryzen 5 2600
yang berjalan pada kecepatan standar pabrik 3.4 Ghz dengan motherboard
MSI B350M Gaming Pro yang sudah memiliki fitur yang cukup untuk
750w untuk menyuplai daya saat overclock dilakukan. Perangkat keras yang
AMD Ryzen 5 2600 berada pada kecepatan 3400MHz dengan turbo boost
tersedia pada BIOS, dimana setiap langkah pada overclock dapat dilakukan
30
Gambar 3.2 Proses konfigurasi clockspeed CPU.
Secara umum prosesor AMD Ryzen 5 2600 yang berjalan pada kondisi
default akan membutuhkan voltase sebesar 1,35v, voltase ini akan menjadi
akan disesuaikan setiap kecepatan bertambah sebesar 100 MHz dengan nilai
sebesar 1,35v. Sebagai contoh jika prosesor tidak dapat berjalan pada
clockspeed sebesar 3900 MHz dengan voltase sebesar 1,20v, maka voltase
1,35v.
31
2666MHz. Kecepatan RAM dapat di tingkatkan dengan menggunakan fitur
3200MHz. RAM akan dikonfigurasi agar berjalan pada kecepatan 2933 MHz
Gambar 3.4 Konfigurasi frekuensi RAM dapat dilakukan pada menu DRAM-
Setting pada BIOS.
proses overclock pada prosesor AMD Ryzen 5 2600, ada beberapa poin yang
32
1. Matikan fitur AMD Cool’n’Quiet, sebenarnya penggunaan dari fitur
melakukan benchmark.
fitur baru dari AMD, dimana prosesor akan berjalan dengan agresif,
daya prosesor akan meningkat secara drastis, sehingga fitur ini tidak
33
dengan stabil, jika sistem masih tidak stabil (komputer hang, tidak bisa
booting, dan tidak bisa hidup sama sekali, maka langkah yang dilakukan
adalah melakukan reset pada motherboard agar konfigurasi pada BIOS akan
berulang kali hingga prosesor berhasil di overclock dalam keadaan stabil saat
aplikasi sintetis dan aplikasi real world, terkadang saat proses pengujian
maupun komputer mati total yang artinya sistem masih tidak dapat di
dengan stabil dalam melakukan benchmark sintetis dan real world tanpa
default hingga 3.9 GHz, untuk kecepatan 4.0 GHz dan 4.1 GHz akan
yaitu aplikasi video editor Adobe Premiere CC dan video game Assassins
34
Creed Odyssey. Pengukuran benchmark pada aplikasi Adobe Premiere CC
resolusi 4K, hal ini dilakukan karena proses export video akan memberikan
melakukan kinerja penuh saat proses export video berlangsung, hasil dari
kecepatan export video akan dihitung dengan satuan detik, semakin cepat
export video yang dilakukan maka semakin baik pula kinerja prosesor.
game ini dapat membuat proses komputing CPU lebih besar daripada
kebutuhan game akan performa GPU, sehingga game ini dapat dijadikan
Hasil benchmark yang akan diperoleh pada game ini berupa rata-rata
frame rate yang diperoleh, dimana semakin tinggi frame rate yang dihasilkan
maka semakin baik peforma dan kualitas pengalaman bermain yang didapat.
35
Video game Assassins Creed Odyssey ini akan dijalankan dengan bantuan
kartu grafis MSI RTX 2060 6GB GamingZ dan prosesor AMD Ryzen 5 2600
full load (kinerja sistem penuh). Pada saat idle komputer dibiarkan untuk
36
benchmark Cinebench R15 dengan tes rendering Multi-Core CPU dimana tes
temperatur akan dilakukan berulang kali hingga sampel data yang diperlukan
(Celsius).
prosesor AMD Ryzen 5 2600 terdiri dari 2 cooling system yang berbeda, yaitu
stock cooling system (pendingin pabrik yang disediakan prosesor) dan AIO
prosesor berjalan pada kondisi idle, dan full load, pengujian konsumsi daya
Tahap akhir pada penelitian ini adalah menganalisa hasil yang di dapat
37
seberapa besar daya listrik yang di konsumsi saat prosesor berjalan dalam
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan preset atau bantuan untuk
konfigurasi yang dapat digunakan pada prosesor dengan seri AMD Ryzen 5
aman.
38
BAB IV
pada kecepatan 4.1GHz dengan voltase 1.35v memperoleh nilai yang paling
baik pada skor multi-core (1406) dan single-core (172). sedangkan nilai
39
Berkaitan dengan hasil yang diperoleh membuktikan bahwa semakin
tinggi kecepatan (4.1 GHz) semakin tinggi pula nilai skor multi-core dan
prosesor yang tinggi dapat memberikan kinerja yang lebih optimal untuk
aplikasi lainnya.
2600 yang telah di overclock pada kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1.35v,
memiliki nilai paling tinggi pada skor multi-core (4798) dan single-core
(bawaan pabrik) dengan skor multi-core (4440) dan single-core (894). Skor
Geekbench 5 Score
lebih tinggi lebih baik
40
Hasil benchmark sintetis Geekbench yang diperoleh tidak berbeda
tinggi kecepatan (4.1GHz) semakin tinggi pula nilai skor multi-core dan
overclock pada kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1,35v memberikan kinerja
tercepat dalam waktu 1033 detik (17,2 menit). Sedangkan, waktu yang
waktu 1112 detik (18,5 menit). Durasi export video 10 menit dengan resolusi
4K pada prosesor AMD Ryzen 5 2600 dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Hasil Export video 10 menit dengan resolusi 4K (waktu dalam
satuan detik).
41
4.2.2 Pengujian Frame Rate
mempengaruhi frame rate pada video game Assassins Creed Odyssey. Hal
ini dapat dilihat pada gambar 4.4, yang menunjukkan bahwa prosesor AMD
frame rate paling rendah di dapat ketika prosesor AMD Ryzen 5 2600
0 10 20 30 40 50 60 70
Gambar 4.4 Frame rate rata-rata video game Assassins Creed Odyssey.
rata-rata frame rate dari yang awalnya 50 FPS menjadi 63 FPS. Hal ini
game akan dapat di rasakan ketika frame rate telah mencapai 60 FPS.
42
4.3. Pengujian Stabilitas Overclock
benchmark dilakukan.
yang di overclock pada kecepatan 4.0 GHz dengan voltase 1,2v tidak dapat
1500
1400
1300
1200
1100
1000
Run 1 Run 2 Run 3 Run 4 Run 5 Average
1,2v 1284 1223 1139 0 0 729.2
1,25v 1280 1340 1321 1321 1291 1310.6
1,3v 1378 1382 1382 1320 1371 1366.6
1,35v 1390 1353 1380 1382 1388 1378.6
Gambar 4.5 Hasil uji stabilitas OC AMD Ryzen 5 2600 pada 4.0GHz.
43
Peningkatan voltase tidak hanya memberikan stabilitas pada
yang di overclock pada kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1,25v hanya
membutuhkan voltase yang lebih besar dari pada kecepatan 4.0 GHz.
1400
1350
1300
1250
1200
Run 1 Run 2 Run 3 Run 4 Run 5 Average
1,25v 1252 0 0 0 0 250.4
1,3v 1390 1382 1390 1371 1377 1382
1,35v 1406 1398 1400 1367 1402 1394.6
Gambar 4.6 Hasil uji stabilitas OC AMD Ryzen 5 2600 pada 4.1GHz.
44
Prosesor yang telah di overclock pada kecepatan 4.1 GHz dapat
melakukan benchmark penuh dengan stabil pada voltase 1,3v, skor rata-rata
ketika kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1.35v, skor rata-rata multi-core
pada kecepatan 4.0 GHz dan 4.1 GHz tidak terlalu jauh, namun dalam
beberapa skenario aplikasi real world kecepatan 4.0 GHz dapat memberikan
peforma yang lebih baik dari 4.1 GHz, hal ini terjadi karena perbedaan
temperatur yang dapat membuat sistem yang berjalan pada kecepatan 4.1
54 55 56 57 58
Gambar 4.7 Temperatur Prosesor AMD Ryzen 5 2600 – Idle dengan stock
cooler.
Pada gambar 4.7 terlihat bahwa prosesor AMD Ryzen 5 2600 dengan
45
tidak jauh berbeda pada saat prosesor dalam keadaan default maupun di
Cinebench R15. Pada gambar 4.8 terlihat jelas bahwa prosesor AMD Ryzen
5 2600 yang di overclock pada kecepatan default (3.40 GHz – 3.90 GHz)
memiliki temperatur yang lebih tinggi pada stock coller, temperatur yang
paling tinggi diperoleh ketika prosesor AMD Ryzen 5 2600 di overclock pada
kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1,35v (88 °C), namun saat kecepatan 4.1
GHz di setting agar berjalan dengan voltase 1,3v temperatur jauh berkurang
menjadi (82 °C), yang artinya konfigurasi voltase akan sangat berpengaruh
diperoleh saat prosesor di overclock pada kecepatan 3,8GHz (71 °C) dengan
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Gambar 4.8 Temperatur Prosesor AMD Ryzen 5 2600 – Full Load dengan
stock cooler.
46
Perbedaan mencolok terjadi pada saat prosesor menggunakan AIO
pada kedua parameter idle dan full load, terlihat pada gambar 4.9, temperatur
yang paling rendah saat idle dengan menggunakan water cooling didapat saat
prosesor berjalan dengan kondisi default (32 °C), berbanding terbalik dengan
stock cooling yang mendapat temperatur (57 °C) yang dapat dilihat pada
gambar 4.7. Penggunaan water cooling juga dapat menekan temperatur saat
kondisi idle pada kecepatan 4.1 GHz dengan voltase yang berbeda.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Gambar 4.9 Temperatur Prosesor AMD Ryzen 5 2600 – Idle dengan Water
Cooling.
47
Pada gambar 4.10 terlihat bahwa temperatur yang paling tinggi pada
4.1 GHz dengan voltase 1,35v (75 °C) temperatur yang diperoleh pada water
64 66 68 70 72 74 76
Gambar 4.10 Temperatur Prosesor AMD Ryzen 5 2600 – Full Load dengan
Water Cooling.
R15, penggunaan water cooling masih tidak dapat menekan temperatur dari
kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1,35v (75 °C), artinya kecepatan 4.1 GHz
dengan voltase 1,35v membutuhkan daya yang jauh lebih besar dan
load lebih tinggi dari pada kecepatan 4.0 GHz, sehingga ini membuktikan
48
bahwa overclock jauh lebih baik secara temperatur dan kinerja yang
dalam kondisi overclock memiliki total konsumsi daya yang lebih tinggi dari
frekuensi 100 MHz prosesor akan membutuhkan voltase yang lebih tinggi
dari kondisi default, sehingga konsumsi daya yang digunakan oleh prosesor
jadi lebih meningkat. Total konsumsi daya saat kondisi idle yang paling
tinggi diperoleh ketika prosesor di overclock pada kecepatan 4.1 GHz dengan
total konsumsi daya 70w, dan yang paling rendah di peroleh pada saat
prosesor berjalan dalam kondisi default dan overclock hingga pada kecepatan
4,0 GHz pada voltase 1,3v dengan total konsumsi daya 65w.
62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
49
Peningkatan konsumsi daya yang signifikan diperoleh ketika prosesor
prosesor yang di overclock pada kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1,35v
terbukti mengkonsumsi daya listrik yang paling besar dengan total 193w,
namun ketika voltase di tetapkan untuk berjalan pada 1.3v, konsumsi daya
pada 4.1 GHz turun menjadi 186w yang mengartikan bahwa konfigurasi
prosesor, sedangkan konsumsi daya saat full load yang paling rendah
diperoleh saat prosesor dalam kondisi default dengan total konsumsi daya
161w.
Gambar 4.12 Konsumsi daya listrik (watt) saat kondisi Full Load.
50
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
kesimpulan, yaitu:
dengan adanya hang, dan crash, oleh karena itu voltase harus
dengan lancar.
51
4. Peningkatan voltase akan memberikan pengaruh pada temperatur
diatas 3.9 GHz dengan voltase diatas 3v, temperatur yang dihasilkan
berjalan dalam kondisi default, hal yang sama juga terjadi pada
resolusi 4K yang awalnya 1112 detik (17,2 menit) menjadi 1033 detik
game akan dapat di rasakan ketika frame rate telah mencapai 60 FPS.
voltase 1.35v saat prosesor di paksa untuk berjalan pada kondisi full
load, sehingga penggunaan water cooling jauh lebih unggul dari pada
52
5.2. Saran
memperhatikan perangkat keras lain seperti kartu grafis, hard disk dan
lainnya, agar tidak terjadi bottleneck atau suatu keadaan dimana salah
53
DAFTAR PUSTAKA
[2] F. van Zee et al., “Arsitektur Komputer,” Futur. Gener. Comput. Syst., vol.
[4] M. S. Erik Fariq, Teknik Overclocking Untuk Pemula. Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2010.
menjawab-10-pertanyaan-dasar-mengenai-overclocking-2016/ (accessed
intensive tasks,” Adv. Intell. Syst. Comput., vol. 387, pp. 445–454, 2016,
doi: 10.1007/978-3-319-23204-1_45.
54
Overclocking dan Downclocking,” Ainet J. Inform., vol. 1, no. 1, pp. 7–12,
durability on Intel processor i5 4670K,” Proc. 2016 4th Int. Conf. Cyber IT
10.1017/CBO9781107415324.004.
Komputindo, 2008.
2020).
The AMD Zen and Ryzen 7 Review: A Deep Dive on 1800X, 1700X and
07, 2020).
55
[15] Scharon Harding, “What Is a Motherboard Chipset? A Basic Definition,”
2019. https://www.tomshardware.com/news/chipset-definition,37655.html
[17] T. Fisher, “BIOS (Basic Input Output System) Everything you need to
[18] S. Mueller, Upgrading and Repairing PC, 20th Editi. United States of
[22] Nurul Zuriah, Metodologi penelitian sosial dan pendidikan. Jakarta: PT.
10–11, 2012.
56
LAMPIRAN
57
Lampiran 2: Komputer yang di uji coba overclocking.
58
Lampiran 3: Pengujian Overclock
59
Lampiran 4: Konfigurasi BIOS (Overclock dan Voltase)
60
Lampiran 4: Info Overclock dengan kecepatan 4.0 GHz dan 4.1 GHz pada
aplikasi CPU-Z.
Keterangan: 1. Kecepatan 4.0 GHz dengan Voltase 1.30v, 2. Kecepatan 4.0 GHz
dengan Voltase 1.35v, 3. Kecepatan 4.1 GHz dengan Voltase 1.30v,
4. Kecepatan 4.1 GHz dengan Voltase 1.35v.
61
Lampiran 5: Info Overclock dengan kecepatan 4.0 GHz dan 4.1 GHz pada aplikasi
HWiNFO.
Keterangan: 1. Kecepatan 4.0 GHz dengan Voltase 1.30v, 2. Kecepatan 4.0 GHz
dengan Voltase 1.35v, 3. Kecepatan 4.1 GHz dengan Voltase 1.30v,
4. Kecepatan 4.1 GHz dengan Voltase 1.35v.
62