Anda di halaman 1dari 72

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA MENGGUNAKAN THE STRUCTURED WHAT-IF


ANALYSIS DAN TRAFFIC LIGHT SYSTEM DALAM UPAYA
MEMPERKECIL RISIKO KECELAKAAN KERJA DI PT XYZ

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada
Jurusan Teknik Industri

oleh :

INTAN RAMADHANI
11752202103

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2021
ii
iii
LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Tugas Akhir yang tidak diterbitkan ini terdaftar dan tersedia di Perpustakaan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau adalah terbuka untuk umum, dengan
ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis. Referensi kepustakaan diperkenankan
dicatat, tetapi pengutipan atau ringkasan hanya dapat dilakukan atas izin penulis dan
harus dilakukan mengikut kaedah dan kebiasaan ilmiah serta menyebutkan sumbernya.

Penggandaan atau penerbitan sebagian atau seluruh Tugas Akhir ini harus
memperoleh izin tertulis dari Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Perpustakaan dapat meminkamkan Tugas Akhir ini
untuk anggotanya dengan mengisi nama, tanda peminjaman dan tanggal pinjam pada
form peminjaman.

iv
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan didalam daftar pustaka.

Pekanbaru, 08 Juli 2021

Yang membuat pernyataan,

INTAN RAMADHANI
11752202103

v
ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
MENGGUNAKAN THE STRUCTURED WHAT-IF ANALYSIS DAN
TRAFFIC LIGHT SYSTEM DALAM UPAYA MEMPERKECIL RISIKO
KECELAKAAN KERJA DI PT XYZ

Intan Ramadhani
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. HR. Soebrantas KM. 18No.155 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, 28293
Email: intan.ramadhani3012@gmail.com

ABSTRAK
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek terpenting dalam berkembangnya kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi didunia perindustrian. Manusia sebagai tenaga kerja tidak
terlepas dari bahaya kerja dilapangan yang akan dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemungkinan bahaya dan menentukan tingkat
bahaya kesehatan dan keselamatan kerja serta mengurangi kecelakaan kerja pada PT. XYZ.
Adapun metode yang digunakan untuk mengidentifikasi bahaya dalam penelitian ini adalah The
Structured What-If Analysis (SWIFT) dan Traffic Light System. Metode SWIFT digunakan sebagai
alat pengidentifikasi sumber bahaya yang terdapat dilantai produksi. Selanjutnya dilakukan
penilaian implementasi K3 pada perusahaan dengan menggunakan metode Traffic Light System
yang membandingkan rentang bahaya yang terjadi menggunakan sebuah check list dengan
penerapan warna hijau, kuning dan merah sebagai gambaran implementasi K3 pada perusahaan.
Hasil penelitian ini adalah implementasi Kesehatan dan Keselamatan (K3) pada PT. XYZ yang
berada pada zona merah (rawan) dengan SOP dan Display sebagai saran untuk memperbaiki
kinerja karyawan pada PT. XYZ.

Kata Kunci : Kesehatan dan Keselatmatan Kerja (K3), Pekerja, The Structured What-If Analysis
(SWIFT), Traffic Light System.

vi
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY ANALYSIS USING THE
STRUCTURED WHAT-IF ANALYSIS AND TRAFFIC LIGHT SYSTEM
IN AN EFFORT TO REDUCE THE RISK OF OCCUPATIONAL
ACCIDENTS AT PT. XYZ

Intan Ramadhani
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. HR. Soebrantas KM. 18No.155 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, 28293
Email: intan.ramadhani3012@gmail.com

ABSTRAK

Human Resources (HR) is the most important aspect in the development of


advances in information and communication technology in the industrial world.
Humans as workers can not be separated from the dangers of work in the field
which will be able to pose a risk of work accidents. The purpose of this study was
to analyze possible hazards and determine the level of occupational health and
safety hazards and reduce work accidents at PT. XYZ. The methods used to
identify hazards in this study are The Structured What-If Analysis (SWIFT) and
the Traffic Light System. The SWIFT method is used as a means of identifying
hazard sources on the production floor. Furthermore, an assessment of the K3
implementation in the company is carried out using the Traffic Light System
method which compares the range of hazards that occur using a check list with the
application of green, yellow and red colors as an illustration of the implementation
of K3 in the company. The result of this research is the implementation of Health
and Safety (K3) at PT. XYZ which is in the red zone (vulnerable) with SOP and
Display as a suggestion to improve employee performance at PT. XYZ.

Keywords: Occupational Health and Safety (K3), Workers, The Structured What-
If Analysis (SWIFT), Traffic Light System.

vii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang
Sembah syukur ku ucapkan kepada sang khalik yang telah memberikan kekuatan,
membekali diri dengan pengetahuan, dan mempermudah setiap aktifitas yang ku lakukan.
Terkadang aku mengeluh dan hampir putus asa.
Namun, berkat izin-Mu aku masih diberikan kesabaran dalam menghadapi berbagai
rintangan yang menghalau diriku.
Terimakasih atas karunia dan kemudahan yang Engkau berikan kepadaku untuk dapat
menyusun skripsi ini
Shalawat beserta salam selalu aku limpahkan kepada Muhammad SAW, yang telah
membawa ilmu pengetahuan bersamanya.

Ayah...Mama..
“Abdul Halim Siregar dan Tinur Hasibuan”
Tanpamu aku hanyalah seorang anak yang polos tanpa gaun
Kupersembahkan skripsi ini sebagai hasil kerja kerasmu dan kerja kerasku untuk masa
depan yang lebih baik
Terimakasih terucap beribu-ribu kali untuk setiap kata dan aktifitasmu yang sungguh
sangat menyokongku untuk berjalan mencapai singgahsana bahagia
Setiap keringat dan putus asa yang keluar dari tubuhmu menjadi cambukan bagiku untuk
membuatmu hidup dengan nyaman dan senyuman
Sedikit demi sedikit ku temukan kerutan dan rambut putih disetiap anggota tubuhmu yang
menandakan umurmu sudah menua
Maaf apabila selama ini aku hanya menjadi anak ketiakmu yang bahkan tidak bisa
membuatmu bangga disetiap langkahmu
Terimakasih ayah... Terimakasih mama
AKU MENCINTAIMU

Pekanbaru, 08 Juli 2021


Intan Ramadhani

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbil’alamin


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya, sholawat serta salam selalu tercurah kepada Baginda Rasulullah
Muhammad SAW, sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini
tepat pada waktunya dengan judul “ANALISIS KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN THE STRUCTURED WHAT-
IF ANALYSIS DAN TRAFFIC LIGHT SYSTEM DALAM UPAYA
MEMPERKECIL RISIKO KECELAKAAN KERJA DI PT XYZ”.
Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik
Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dan
penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang telah banyak memberi
petunjuk, bimbingan, dorongan dan bantuan dalam penulisan laporan Tugas Akhir
ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama pada:
1. Bapak Prof. Dr. Hairunnas Rajab, M. Ag selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
2. Bapak Dr. Hartono, M. Pd selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
3. Bapak Fitra Lestari Norhiza, Ph.D selaku Ketua Progam Studi Teknik Industri
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
4. Ibu Zarnelly, S. Kom., M.Sc selaku Sekretaris Progam Studi Teknik Industri
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
5. Bapak H. Ekie Gilang Permata, ST., M. Sc selaku Dosen Pembimbing I dan
Bapak Muhammad Ihsan Hamdy, ST., M. T selaku Dosen Pembimbing II
yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing

ix
dan pemberikan petunjuk yang sangat berharga bagi penulis dalam penulisan
laporan Tugas Akhir ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Progam Studi Teknik Industri Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan
bagi penulis selama masa perkuliahan.
7. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Abdul Halim Siregar,
Ibu Tinur Hasibuan, abang, kakak, dan adik serta seluruh keluarga besar
penulis yang telah banyak berjasa memberikan dukungan moril dan materil
serta doa’a restu sehingga dapat menempuh pendidikan hingga S1 di Progam
Studi Teknik Industri Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
8. Mahasiswa Teknik Industri Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau Angkatan seluruh angkatan.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada penulisan laporan ini.
Penulis mengharapkan adanya kritik maupun saran yang bersifat membangun
yang bertujuan untuk menyempurnakan isi dari laporan tugas akhir ini serta
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan pada umumnya dan bagi
penulis untuk memgamalkan ilmu pengetahuan di tengah-tengah masyarakat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pekanbaru, 08 Juli 2021


Penulis

(Intan Ramadhani)

x
DAFTAR ISI

Halaman
COVER ...................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii
LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL ....................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................. vi
ABSTRACK .............................................................................................. vii
LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................... xv
DAFTAR RUMUS ................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
1.5. Batasan Masalah ................................................................................ 5
1.6. Posisi Penelitian ................................................................................. 5
1.7. Sistematika Penulisan ........................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja .................................................... 9
2.2. Terminologi K3 ................................................................................. 10
2.3. Statistik Kecelakaan Kerja ................................................................. 11
2.4. APD (Alat Pelindung Diri) ................................................................ 12

xi
2.5. Risiko ................................................................................................. 16
2.5.1 Identifikasi Risiko..................................................................... 16
2.6. Kerugian Tidak Langsung (Upah Jam Kerja Hilang) ........................ 17
2.7. Metode SWIFT (The Structured What If Analysis) ........................... 18
2.8. Traffic Light System ........................................................................... 19
2.9. Display .............................................................................................. 20
2.10. SOP (Standard Operational Procedure) .......................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Studi Pendahuluan ............................................................................. 25
3.2 Studi Literatur .................................................................................... 26
3.3 Identiikasi Masalah ............................................................................ 26
3.4 Rumusan Masalah .............................................................................. 26
3.5 Tujuan Penelitian .............................................................................. 26
3.6 Pengumpulan Data ............................................................................. 27
3.7 Pengolahan Data ............................................................................. 27
3.8 Analisa ........................................................................................ 28
3.9 Kesimpulan dan Saran ....................................................................... 28
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Pengumpulan data .............................................................................. 29
4.1.1 Profil Perusahaan ...................................................................... 29
4.1.2 Data Kecelakaan Kerja ............................................................. 30
4.2 Pengolahan Data ................................................................................ 30
4.2.1 Perhitungan Statistik Kecelakaan Kerja ................................... 30
4.2.1.1 Frequency Rate ............................................................ 31
4.2.1.2 Severity Rate ................................................................. 32
4.2.1.3 Safety Score .................................................................. 33
4.2.2 Identifikasi Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode
SWIFT (The Structured What-If Analysis) .............................. 34
4.2.2.1 Perhitungan Risiko Kerja ............................................. 35
4.2.3 Traffic Light System ................................................................. 37
4.2.3.1 Tingkat Implementasi K3 dan Tingkat

xii
Kecelakaan Kerja ......................................................... 37
4.2.4 Standard Operational Procedure (SOP) .................................. 41
4.2.5 Perancangan Display ............................................................... 50
BAB V ANALISA
5.1 Analisa Perhitungan Statistik Kecelakaan Kerja .............................. 56
5.1.1 Analisa Frequency Rate............................................................ 56
5.1.2 Analisa Severity Rate ................................................................ 56
5.1.1 Analisa Safety Score ................................................................. 57
5.2 Analisa Metode SWIFT .................................................................... 57
5.3 Analisa Traffic Light System ............................................................. 59
5.4 Analisa Tindakan Usulan .................................................................. 60
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 61
6.2 Saran .................................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Faktor yang Mempengaruhi Perfoma Kerja ....................................... II-10
2.2 Alat Pelindung Kepala ....................................................................... II-12
2.3 Alat Pelindung Mata .......................................................................... II-13
2.4 Alat Sumbat Telinga .......................................................................... II-13
2.5 Alat Sumbat Telinga .......................................................................... II-13
2.6 Alat Pelindung Pernafasan ................................................................ II-14
2.7 Alat Pelindung Tangan ...................................................................... II-14
2.8 Alat Pelindung Kaki .......................................................................... II-14
2.9 Alat Pelindung Ketinggian ................................................................ II-15
2.10 Alat Pelindung Tubuh ....................................................................... II-15
2.11 Alat Pelindung Tubuh ........................................................................ II-15
2.12 Rompi Nyala ...................................................................................... II-16
2.13 Jas Hujan ........................................................................................... II-16
2.14 Contoh TLS ........................................................................................ II-20
2.15 Legibilitas Warna ............................................................................... II-21
2.16 Efek Psikis Warna .............................................................................. II-21
3.1 Flowchart Metodologi Penelitian....................................................... III-25

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1.1 Data Kecelakaan Kerja PT XYZ Tahun 2018-2020 .......................... I-2
1.2 Posisi Penelitian ................................................................................ 1-5
2.1 Tingkat Keparahan Bahaya ............................................................... II-18
2.2 Klasifikasi Frekuensi Bahaya ................................................................ II-19
2.3 Tingkat Prioritas Risiko ..................................................................... II-19
4.1 Data Kecelakaan Kerja PT XYZ tahun 2018-2020 .................................. IV-30
4.2 Rekapitulasi Frequency Rate ............................................................. IV-32
4.3 Rekapitulasi Saverity Rate.................................................................. IV-33
4.4 Rekapitulasi Frequency Rate ............................................................. IV-34
4.5 Identifikasi Bahaya Kerja PT. XYZ .................................................. IV-35
4.6 Risk Rating Number (RRN) PT. XYZ ................................................ IV-36
4.7 Usulan Penanggulangan Bahaya ........................................................ IV-37
4.8 Penilaian Tingkat Implementasi K3 2018 .......................................... IV-37
4.9 Penentu Level Bahaya Tahun 2018 .................................................... IV-38
4.10 Penilaian Tingkat Implementasi K3 2019 .......................................... IV-38
4.11 Penentu Level Bahaya Tahun 2019 .................................................... IV-39
4.12 Penilaian Tingkat Implementasi K3 2020 .......................................... IV-40
4.13 Penentu Level Bahaya Tahun 2020 .................................................... IV-41
4.14 SOP Loading Ramp ............................................................................ IV-41
4.15 SOP Sterilizer ..................................................................................... IV-43
4.16 SOP Thresher ..................................................................................... IV-44
4.17 SOP Digester ...................................................................................... IV-45
4.18 SOP Kernel Recovery ......................................................................... IV-46
4.19 SOP Kernel Boiler .............................................................................. IV-48
4.20 Rekapitulasi Display Loading Ramp .................................................. IV-50
4.21 Rekapitulasi Display Sterilizer ........................................................... IV-52
4.22 Rekapitulasi Display Digester ............................................................ IV-54
4.23 Display Kernel Recovery dan Kernel Boiler ...................................... IV-55

xv
DAFTAR RUMUS

Halaman

2.1 Frequence Rate .................................................................................... II-11


2.2 Severity rate ........................................................................................... II-11
2.3 IR (Incident Rate) ................................................................................. II-12
2.4 Safety Score ............................................................................................II-12
2.5 kerugian berupa upah jam kerja hilang .................................................II-18
2.6 RRN (Risk Rating Number) .................................................................. II-19
2.7 Tinggi huruf .......................................................................................... II-20
2.8 Tebal huruf ........................................................................................... II-20
2.9 Jarak huruf ............................................................................................ II-20
2.10 Tinggi huruf kecil ................................................................................. II-20
2.11 Spasi ......................................................................................................II-21

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Kecelakaan Kerja


Lampiran B Referensi
Lampiran C Daftar Riwayat Hidup

Lampiran D Dokumentasi

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek terpenting dalam
berkembangnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi didunia
perindustrian. Manusia sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari bahaya kerja
dilapangan yang akan dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja. Risiko
kecelakaan kerja ini didasarkan pada pekerjaan yang dilakukan, alat serta
teknologi yang digunakan. Semakin canggih teknologi yang digunakan
seharusnya mengurangi kecelakaan yang terjadi, namun dibeberapa kasus masih
saja banyak perusahaan yang mengalami kecelakaan kerja. Keselamatan dan
kesehatan kerja diatur dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja, Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban
pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja. Ini
menandakan bahwa pekerja dilindungi sepenuhnya dengan perundang-undangan
dan berhak mendapatkan hak atas kesejahteraan bekerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu kondisi kerja yang
terbebas dari risiko kecelakaan yang dapat mengakibatkan cidera, penyakit,
kerusakan serta gangguan lingkungan. Kondisi kerja inspeksi K3 harian untuk
tersebut merupakan hak dari setiap pekerja yang harus dipenuhi oleh setiap
perusahaan. Salah satu tujuan K3 adalah untuk mencapai Zero Accident
(Panjaitan, 2017). Terjadinya kecelakaan kerja akan menyebabkan kerugian pada
pekerja dan perusahaan baik dalam segi fisik maupun finansial. Semakin banyak
terjadinya kecelakaan kerja maka akan semakin merugikan banyak orang, untuk
itu perusahaan dan pekerja perlu mengetahui dan mempelajari dasar-dasar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan baik.
PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan
kelapa sawit di Riau dengan jumlah total pekerja sebanyak 115 orang. Perusahaan
ini merupakan salah satu produsen minya kelapa sawit dan inti dengan
membudidayakan serta memanen dan mengelola tandan buah sawit segar menjadi
PO (Palm Oil) dan PK (Palm Kernel).
PT. XYZ ini telah menerapkan program K3 dengan tujuan mencegah
terjadinya kecelakaan kerja yang akan berdampak besar pada citra dan finansial
perusahaan. Keadaan pabrik yang terdapat banyak cairan minyak dan air yang
berceceran membuat para pekerja sering tergelincir diarea produksi, terutama
diarea perebusan dan pemisahan tandan sawit. Hal ini semakin membahayakan
terhadap pekerja yang sering tidak mematuhi peraturan K3 yang diberikan
perusahaan dengan alasan ketidaknyamanan dalam memakai perlengkapan K3 itu
sendiri. Pada tahun 2019 pernah terjadi kecelakaan kerja dimana pekerja yang
sedang melakukan pekerjaannya terpeleset ke dalam parit pembuangan sludge dan
menyebabkan kaki kiri pekerja melepuh, hal ini terjadi akibat lantai produksi yang
licin karena tetesan air pada area perbusan sawit. Meskipun telah menggunakan
alat pelindung diri, namun kecelakaan kerja tetap terjadi pada proses produksi
seperti tergelincir dilantai produksi, tertimpa tandan sawit, terciprat cairan
berbahaya, tergores benda tajam dan sebagainya. Hal ini menjadi acuan penting
bagi peneliti untuk melakukan identifikasi penyebab kecelakaan kerja agar tidak
terjadi kecelakaan kerja serupa.
Tabel 1.1 Data Kecelakaan Kerja PT XYZ tahun 2018-2020
Jumlah Kategori Kecelakaan Lost Time Biaya pertahun
No Tahun
Pekerja Ringan Sedang Berat (Hari) (Rp)
1 2018 9 6 3 - 6 400.000
2 2019 16 4 12 - 37 4.100.000
3 2020 12 5 7 - 15 2.600.000
(Sumber: PT XYZ, 2021)
Ada beberapa klasifikasi kecelakaan pada PT. XYZ yaitu sebagai berikut:
1. Kecelakaan ringan yaitu kecelakaan yang bisa diatasi dengan pertolongan
pertama dan tidak terlalu berdampak pada pekerja sehingga pekerja dapat
melanjutkan pekerjaannya kembali seperti mata kelilipan dan tergores benda
tajam.

2
2. Kecelakaan sedang yaitu kecelakaan yang setelah mendapat pertolongan
pertama harus istirahat kurang dari 7 hari seperti tertusuk duri sawit,
tergelincir yang menyebabkan kepala terbentur, tertimpa sawit dan terkena
cairan berbahaya.
3. Kecelakaan berat yaitu kecelakaan kerja yang mengharuskan pekerja untuk
beristirahat total untuk memulihkan diri karena kecelakaan ini mengakibatkan
cacat fisik hingga meninggal dunia.
Kecelakan kerja tersebut dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan
seperti berkurangnya waktu estimasi dalam produksi, penambahan biaya dalam
penyembuhan pekerja dan bahkan perekrutan pekerja baru untuk menggantikan
pekerja yang mengalami kecelakaan berat. Agar tidak terjadinya kecelakaan kerja
atau mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi, maka perlu dilakukan analisa
kecelakaan kerjadi PT XYZ. Berdasarkan hasil wawancara terbuka terhadap
beberapa pekerja, diantaranya mengatakan bahwa pekerja nyaman dengan pakaian
sehari-hari yang digunakan, kurangnya keperdulian perusahaan terhadap
keamanan pekerja, alat pelindung diri yang tidak nyaman, tidak adanya edukasi
atau pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta tidak adanya sanksi tegas
yang dilakukan apabila pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pentingnya dilakukan edukasi kesehatan dan
keselamatan kerja terhadap pekerja dan penanaman sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang kurang maksimal.
Penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan beberapa metode pada
penelitian terdahulu dengan mengidentifikasi kecelakaan kerja menggunakan
metode SWIFT (The Structured What-If Analysis) dan Traffic Light System yang
menghasilkan sebuah identifikasi kecelakaan kerja dan cara mengatasi kecelakaan
kerja tersebut. Perusahaan perlu mengidentifikasi bahaya pekerjaan dan cara
menanggulangi atau mengurangi kecelakaan kerja, hal ini dapat dilakukan dengan
metoda SWIFT (The Structured What-If Analysis). Metoda SWIFT (The
Structured What-If Analysis) merupakan metode identifikasi bahaya dengan
memperkirakan mengembangkan dan mempersiapkan daftar periksa yang dapat
mengungkapkan kemungkinan bahaya yang terkandung dalam unit proses. Setelah

3
melakukan proses identifikasi, kemudian dilakukan pengkategorian bahaya untuk
melihat seberapa besar bahaya tersebut dengan metoda Traffic Light System.
Metoda ini ditunjukkan dengan 3 kategori bahaya yaitu hijau, kuning dan merah
dengan arti disetiap kategori. Kategori hijau menandakan tidak adanya bahaya
atau tingkat penerapan memuaskan, kategori kuning menandakan tingkat
penerapan baik dan kategori merah menandakan tingkat penerapan buruk. Metoda
ini digunakan untuk melihat tingkat penerapan K3 di PT XYZ. Identifikasi bahaya
kerja dan pengkategorian tersebut dapat menjadi acuan perusahaan untuk
meminimalkan dan mengurangi risiko kecelakaan yang terjadi dengan
memperbaiki SOP pekerja dan usulan display sebagai himbauan kepada pekerja
untuk tidak lalai dalam pekerjaannya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah untuk penelitian ini adalah
“Bagaimana evaluasi implementasi keselamatan kerja dengan menggunakan
metode SWIFT (The Structured What-If Analysis) dan Traffic Light System pada
PT XYZ?”

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Menganalisis kemungkinan bahaya dengan menggunakan metode Metode
SWIFT (The Structured What-If Analysis).
2 Menentukan tingkat bahaya K3 menggunakan pendekatan Traffic Light
System.
3 Menentukan upaya pengendalian kecelakaan kerja dengan mengusulkan
Standard Operational Procedure (SOP) dan Display pada PT XYZ.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi Perusahaan
Perusahaan dapat mengetahui pentingnya keselamatan dan kesehatan pekerja
yang dapat merugikan perusahaan dan dapat mencegah terjadinya
kecelakaan kerja yang sama dengan identifikasi yang dilakukan.

4
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja dan
bagaimana penerapannya terhadap perusahaan dengan menggunakan metode
The Structured What If Analysis (SWIFT) dan Traffic Light System.

1.5 Batasan Masalah


Menghindari perluasan cakupan permasalahan, peneliti memberikan batasan
masalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan dilantai produksi perusahaan.
2. Data yang diambil dalam penelitian yaitu pada tahun 2018-2020.

1.6 Posisi Penelitian


Agar tidak terjadinya penyalinan maka penulis manampilakan penelitian –
penelitian sebelumnya yang berkaitan tentang keselamatan dan kesehatan kerja
sebagai berikut :
Tabel 1.2 Posisi Penelitian Tugas Akhir
No Peneliti Judul Penelitian Metode Tujuan
1 Octomi Rancangan SWIFT 1. Mengklasifikasikan
Yanda Sistem (The kasus kecelakaan
Putra Keselamatan Structured kerja
(2017)
Kerja pada PT What-If 2. Mengidentifikasi
HALEYORA Analysis) potensi bahaya yang
POWER dengan mungkin terjadi
menggunakan 3. Memberikan solusi
Metode SWIFT perbaikan berupa
(The Structured SOP terhadap
What-If Analysis) kecelakaan kerja
4. Memberikan
pengetahuan dan
kesadaran tentang
pentingnya kesehatan
dan keselamatan
kerja bagi pekerja
berbentuk Display

5
Tabel 1.2 Posisi Penelitian Tugas Akhir (Lanjutan)
No Peneliti Judul Penelitian Metode Tujuan
2 Eki Gilang Analisa Program Traffic 1 Menghitung
Permata K3 di CV. Sispra Light kecelakaan kerja di
dan M. Jaya Logam System CV. Sispra Jaya
Erick Dengan Konsep
Logam pada tahun
Fernandes Traffic Light
(2018) System 2015.
2 Mengetahui
implementasi K3 di
CV Sispra Jaya
Logam dengan
pendekatan konsep
Traffic Light System
3 Abdul Penerapan SMK3 WBA (Why 1 Mengidentifikasi
Razzak pada penyelidikan Because potensi kecelakaan
Al- penyebab Analysis) kerja yang mungkin
Anshari kecelakaan kerja dan SWIFT terjadi
mengunakan (The 2 Memberikan
metode WBA Structured rekomendasi berupa
(Why Because What-If Standar Operational
Analysis) dan Analysis) Procedure (SOP) dan
SWIFT (The Display terhadap
Structured What- kecelakaan kerja
If Analysis) pada 3 Memberikan
PT. Daya Tama pengetahuan dan
Pola Nusa, Dur kesadaran tentang
pentingnya
keselamatan kerja
bagi pekerja
berbentuk Display
4 Taufiqur Kajian Traffic 1 Menentukan level
rachman Implementasi Light pemetaan pada
dan Siti Kesehatan dan System Traffic Light System
Fatimah Keselamatan
berdasarkan tingkat
Angreini Kerja dengan
Metode Traffic kecelakaan
Light System di 2 Mengidentifikasi
PT. Sulindafin tingginya tingkat
kecelakaan pada
menggunakan
fishbone

6
Tabel 1.2 Posisi Penelitian Tugas Akhir (Lanjutan)
No Peneliti Judul Penelitian Metode Tujuan
5 Intan Identifikasi SWIFT 1 Menganalisis
Ramadhan Kesehatan dan (The kemungkinan bahaya
i (2020) Keselamatan Structured dengan menggunakan
Kerja What-If metode Metode
Menggunakan Analysis) SWIFT (The
SWIFT (The dan Traffic Structured What-If
Structured What- Light Analysis).
If Analysis) dan System 2 Menentukan tingkat
Traffic Light bahaya K3
System dalam menggunakan
Upaya 3 pendekatan Traffic
Memperkecil Light System.
Risiko Menentukan upaya
Kecelakaan Kerja pengendalian
di PT XYZ. kecelakaan kerja dan
mengusulkan
rancangan sistem
keselamatan kerja
pada PT XYZ berupa
Display.
(Sumber: PT XYZ, 2021)

1.7 Sistematika Penulisan


Laporan tugas akhir ini berisi tentang uraian pembahasan dalam penelitian,
sehingga ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mampu memahami keseluruhan
isi dari pembahasannya. Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah,
pembahasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah, posisi penelitian dan sistematika penulisan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja yang dialami Pekerja PT XYZ.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisikan teori-teori dan kajian yang berhubungan dengan penelitian
kesehatan dan keselamatan kerja setra metoda yang digunakan yaitu

7
The Structured What If Analysis (SWIFT) dan Traffic Light System.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian berisikan tentang langkah-langkah secara
sistematis untuk mendapatkan data yang digunakan saat penelitian
dengan menganalisa kecelakaan kerja pada tempat penelitian.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi data yang didapatkan dari keadaan real selama melakukan
penelitian yang kemudian diolah untuk mendapatkan kesimpulan dan
saran terhadap perusahaan maupun pembaca kelak.
BAB V ANALISA
Berisikan analisa dari peprsoalan yang terdapat dipengumpulan dan
pengolahan data berdasarkan hasil perhitungan yang didapatkan.
BAB VI PENUTUP
Berisikan tentang apa saja kesimpulan yang dapat diambil dari
pelaksanakan penelitian dengan berdasarkan pada teori-teori yang telah
dijelaskan sebelumnya. Pada bagian ini terdapat saran dari penulis
untuk pelaksanaaan penelitian selanjutnya

8
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Menurut ILO (International Labour Organization) keselamatan kerja
merupakan hal yang dilakukan untuk membuat semua pekerja berada dalam
keadaan baik secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial disemua aspek
pekerjaan dan menjaga lingkungan pekerja agar sesuai dengan psikologis dan
fisologis pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang berbeda. Adapun tujuan dari K3
adalah menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan selamat baik secara
kualitatif maupun kuantitatif bagi pekerja, keluarga dan masyarakat sekitar.
Diketahui bahwa k3 diindonesia dimulai sebelum abad ke 17 pada masa
penjajahan belanda, jepang, masa kemerdekaan, orde lama, orde baru dan
revormasi (Sujoso, 2012).
Menurut WHO tahun 1950, kesehatan kerja adalah suatu keadaan tubuh
yang mana dalam kondisi prima baik dalam segi mental dan fisik. Ada beberapa
faktor penyebab penyakit dalam bekerja, yaitu:
1. Faktor fisik
2. Kebisingan
3. Getaran
4. Radiasi
5. Tekanan udara
6. Faktor psikologi
7. Faktor fisiologi-ergonomi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan , yakni
faktor somatik, pelatihan, gizi, faktor psikis, fungsi layanan, kebiasaan kerja yang
ditampilkan, dan lingkungan yang digambarkan dalam bentuk bagan dibawah ini:
Gambar 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Perfoma Kerja
(Sumber: Sujoso, 2012)

2.2 Terminologi K3
Untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan kerja, perlu
mengetahui tentang terminologi yang sering ditemui dalam kecelakaan kerja
seperti (Sujoso, 2012) :
1. Bahaya/hazard
Bahaya merupakan sebuah sumber dari kecelakaan yang mengakibatkan
cedera, skait dan kerusakan secara fisik yang dapat menyebabkan kerugian
pada perusahaan. Ada beberapa bahaya yang sering terjadi, yaitu bahaya
listrik yang berasal dari energi listrik, bahaya mekanis yang bersumber dari
peralatan mesin, bahaya fisik yang bersumber dari kebisingan, temperatur
ekstrim, radiasi dan tekanan udara, bahaya biologi yang berasal dari virus,
bakteri dan jamur dan bahaya kimia yang berasal dari zat-zat kimia.
2. Kecelakaan/accident
Merupakan suatu kejadian yang tidak sengaja terjadi diperusahaan yang
mengakibatkan kerugian baik pada manusia, properti maupun finansial.
Berdasarkan jenisnya kecelakaan dibagi menjadi dua yaitu kecelakaan umum

10
dan kecelakaan kerja. Kecelakaan umum merupakan kecelakaan yang terjadi
akibat hal-hal diluar perusahaan dan pekerjaan, contohnya adalah kecelakaan
lalu lintas. Sedangkan kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi
ditempat kerja dan pada saat jam kerja, contohnya berupa terkena cairan
kimia panas yang membuat tangan melepuh dilaboratorium.
3. Kejadian hampir celaka/near miss
Kejadian hampir celaka merupakan kecelakaan yang hampir terjadi dan
hampir menyebabkan kerugian, contohnya adalah seseorang yang sedang
mengecat dan tidak sengaja terpeleset dan hampir terjatuh. Namun karena
pekerja memakai apd dan tali pengaman, maka bisa selamat.
4. Risiko/risk
Risiko merupakan akibat yang terjadi pada kecelakaan yang merupakan
kombinasi antara kemungkinan dan keparahan yang dapat diukur melalui
analisis risiko dan evaluasi risiko.
5. Kerugian/loss
Merupakan dampak dari kecelakaan kerja, contohnya cidera, meninggal
dunia, kerusakan properti, terhambatnya produksi, dsb.
6. Keselamatan/safety
Keselamatan merupakan kondisi yang aman dari semua penyebab kecelakaan
kerja dan tidak menyebabkan kerugian.

2.3 Statistik Kecelakaan Kerja


Statistik merupakan alat pengumpulan data, pengolahan data dan
interpretasi data sehingga data yang dihasilkan menjadi informasi yang
bermanfaat. Untuk mengidentifikasi jumlah cidera karyawan dapat digunakan
Frequence Rate, adapun rumus Frequence Rate adalah (Sujoso, 2012):

FR = ...(2.1)

Pada saat terjadinya cidera pada karyawan, pasti ada hilangnya hari kerja
karena karyawan yang dirawat. Untuk mengitung hilangnya hari kerja dapat
dilakukan dengan severity rate.

11
SR = ...(2.2)

Untuk mengetahui persentase kecelakaan yang terjadi ditempat bekerja


dapat menggunakan rumus IR (Incident Rate) :

IR = ...(2.3)

SS = ...(2.4)

Safety score digunakan untuk mengetahui tingkat implementasi K3 dari


tahun sebelumnya ketahun sekarang. Nantinya tingkat implementasi tersebut akan
menjadi pembanding apakah perusahaan mengalami perubahaan atau tidak
(Rachman dan Anggraeni, 2016).

2.4 APD (Alat Pelindung Diri)


Alat pelindung diri merupakan alat yang digunakan pekerja untuk
melindungi seluruh bagian tubuh dari bahaya kerja pada lantai produksi. APD
dipakai untuk meminilisir kecelakaan kerja yang terjadi dan mencegah terjadinya
cedera pada tubuh. Ada beberapa jenis APD berdasarkan bagian tubuh yang
dilindungi adalah alat pelindung kepala berupa penutup rambut, topi dari berbagai
bahan, helm, alat pelindung muka dan mata, berupa perisai muka, kacamata dari
berbagai (goggles, safety spectacles, faceshield), alat pelindung telinga: ear muff,
ear plug, ear cup, alat pelindung pernafasan, berupa respirator khusus, masker, alat
pelindung tangan dan jari-jari, berupa sarung tangan dari berbagai bahan alat
pelindung berupa kaki sepatu berbagai bahan, alat pelindung tubuh berupa pakaian
kerja berbagai bahan. Adapun jenis-jenis APD berdasarkan pemakaiannya adalah
sebagai berikut (Rezeki, 2016):
1. Alat pelindung kepala
Alat pelindung kepala digunakan untuk melindungi kepala dari benturan
benda keras yang menyebabkan luka gores dan tertusuk, mencegah tertimpa

12
benda-benda percikan api dan radiasi. Alat pelindung kepala dibedakan
menjadi beberapa jenis, yaitu topi pengaman, hood dan tutup kepala.

Gambar 2.2 Alat Pelindung Kepala


(Sumber: Rezeki, 2016)
2. Alat pelindung mata dan muka
Pelindung mata berfungsi untuk melindungi mata dari zat berbahaya seperti
bahan kimia, asap, debu, percikan api, radiasi dan benturan benda-benda
keras.

Gambar 2.3 Alat Pelindung Mata


(Sumber: Rezeki, 2016)

3. Alat pelindung pendengaran


Ada 2 jenis alat pelindung pendengaran, yakni sumbat telinga (ear plug) dan
tutup telinga (ear muff). Sumbat telinga dapat menahan frekuensi tertentu dan
terbuat dari kapas, malam (wax), plastik, karet alami dan sintetik.

Gambar 2.4 Alat Sumbat Telinga


(Sumber: Rezeki, 2016)

13
Sedangkan tutup telinga berfungsi untuk menyerap suara dengan frekuensi
yang tinggi, jika dipakai terlalu lama tidak baik untuk pendengaran manusia.

Gambar 2.5 Alat Sumbat Telinga


(Sumber: Rezeki, 2016)
4. Alat pelindung pernafasan
Alat pelindung pernafasan berfungsi untuk menangkal masuknya zat-zat
berbahaya bagi tubuh.

Gambar 2.6 Alat Pelindung Pernafasan


(Sumber: Rezeki, 2016)
5. Alat pelindung tangan
Alat pelindung tangan memiliki fungsi untuk melindungi tangan dari
terpegang zat berbahaya, percikan api, benda-benda panas, dingin, tajam dan
kasar.

Gambar 2.7 Alat Pelindung Tangan


(Sumber: Rezeki, 2016)

14
6. Alat pelindung kaki
Alat pelindung kaki biasanya menggunakan sepatu yang diatas permukaan
jari berbahan baja dan anti benturan.

Gambar 2.8 Alat Pelindung Kaki


(Sumber: Rezeki, 2016)
7. Alat pelindung ketinggian
Alat pelindung ketinggian ini biasanya digunakan pada saat menolong
kecelakaan atau menjangkau daerah yang tinggi pada daerah konstruksi
bangunan agar pekerja dapat tertahan dengan sabuk pengaman apabila
terjatuh dari ketinggian.

Gambar 2.9 Alat Pelindung Ketinggian


(Sumber: Rezeki, 2016)
8. Alat pelindung tubuh
Alat pelindung tubuh pada wanita biasanya berbentuk lengan panjang,
tertutup kepala dan tidak memakai perhiasan. Sedangkan pelindung tubuh
lelaki seharusnya berlengan pendek, tidak longgar dan tidak terdapat lipatan.

Gambar 2.10 Alat Pelindung Tubuh


(Sumber: Rezeki, 2016)

15
9. Pelampung
Pelambung adalah alat pelindung diri yang berfungsi untuk menjaga tubuh
tetap mengambang didalam air agar tidak tenggelam bagi orang yang tidak
bisa berenang.

Gambar 2.11 Alat Pelindung Tubuh


(Sumber: Rezeki, 2016)
10. Rompi nyala
Rompi menyala merupakan rompi yang dapat menyala pada malam hari yang
dipantulkan dari cahaya bahan rompi yang mengkilat dan akan memudahkan
pekerja untuk ditemukan pada malam hari.

Gambar 2.12 Rompi Nyala


(Sumber: Rezeki, 2016)
11. Jas hujan
Digunakan untuk melindungi diri pada saat terjadi cuaca buruk atau hujan dan
untuk menghalau angin masuk kedalam tubuh yang dapat mengakibatkan
penyakit demam, batuk dan masuk angin.

Gambar 2.13 Jas Hujan


(Sumber: Rezeki, 2016)

16
2.5 Risiko
Berdasarkan OHSAS 18001 (2007) risiko adalah kombinasi dari
kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan suatu
cidera atau sakit penyakit yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan
tersebut.

2.5.1 Identifikasi Risiko


Dalam sebuah analisa risiko bahaya kecelakaan kerja, terdapat beberapa
tahapan yang bertujuan untuk mengetahui daftar-daftar risiko yang potensial dan
berpengaruh terhadap tujuan atau proses. Untuk memperkecil bahaya yang ada
perlu dilakukan pengendalian risiko (risk control). Pengendalian risiko dapat
dilakukan dengan pendekatan hirarki pengendalian risiko. Metode yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut (Ramadhan, 2017):
1. Eliminasi (Elimination) adalah suatu metode yang digunakan dalam upaya
menghilangkan bahaya. Eliminasi merupakan langkah ideal yang dapat
dilakukan dan harus menjadi pilihan utama dalam melakukan pengendalian
risiko bahaya. Eliminasi berarti suatu langkah yang dilakukan untuk
menghentikan mesin dan sumber bahaya.
2. Substitusi (Substitution) dapat dikatakan sebagai pergantian seperti mengganti
bahan berbahaya menjadi bahan yang lebih aman. Dalam pengendalian ini
memiliki prinsip mengubah inti permasalahan dengan alat lain yang lebih
baik dan aman dan dapat mengurangi tingkat risiko bahaya.
3. Rekayasa (Engineering) adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengubah
tata letak ruang kerja, mesin, dan alat demi terciptanya lingkungan kerja yang
aman. Tahap ini harus memiliki ide dan loyalitas yang tinggi dalam
menentukan letak kerja, mengubah prosedur dan mengurami frekuensi bahaya
dan dapat dilakukan dengan mengatur ulang SOP (Standard Operating
Procedure).
4. Alat Pelindung Diri (APD) merupakan alat yang berfungsi sebagai
perlindungan diri dari bahaya kecelakaan kerja untuk meminimalisir
keparahan akibat kecelakaan yang terjadi.

17
2.6 Kerugian Tidak Langsung (Upah Jam Kerja Hilang)
Selain kerugian langsung berupa biaya pengobatan dan perawatan pada
kecelakaan kerja, terdapat juga kerugian tidak langsung. Kerugian tidak langsung
adalah kerugian yang tidak terlihat sehingga sering juga disebut sebagai kerugian
tersembunyi (hidden cost). Berdasarkan penelitian di negara-negara yang
industrinya maju, perbandingan antara biaya langsung dengan biaya tidak
langsung adalah satu banding dua. Kecelakaan-kecelakaan besar dengan kerugian-
kerugian besar biasanya dilaporkan, sedangkan kecelakaan-kecelakaan kecil tidak
dilaporkan. Padahal biasanya peristiwa kecelakaan-kecelakaan kecil adalah
sepuluh kali peristiwa kecelakaan besar. Oleh karena itu, kecelakaan-kecelakaan
kecil menyebabkan kerugian besar pula, manakala dijumlahkan secara
keseluruhan. Berikut ini persamaan yang digunakan untuk mengetahui biaya
kerugian berupa upah jam kerja hilang (Hudori dan Rambe, 2003) :

Upah Jam Kerja Hilang = Jam kerja hilang x Upah per jam ... (2.4)

2.7 Metode SWIFT (The Structured What If Analysis)


SWIFT merupakan suatu metoda identifikasi kecelakaan kerja yang
memeiliki prosedure dan sistem pada tingkat tinggi yang berfokus pada arus
proses atau perangkat keras pada tingkat yang rumit. Adapun tahapan-tahapan
yang dilakukan dalam metoda Swift adalah sebagai berikut (Desrianti dkk, 2012):
1. Menentukan sebuat sistem yang diamati
2. Identifikasi potensi bahaya yang mungkin tejadi menggunakan kata kunci
checklist
3. Membuat laporan SWIFT pada stasiun kerja
Rangkuman kerja SWIFT dibuat hingga penilaian risiko menggunakan
metode Risk Rating Number. Penilaian risiko yang dilakukan menggunakan 2
aspek penting yaitu keparahan (severity) dan frekuensi. Severity yang akan diukur
berdasarkan tingkat keparahan yang terjadi dibagi empat faktor penting, yaitu:

18
Tabel 2.1 Tingkat Keparahan Bahaya
Deskripsi Kategori Skor Definisi
Catastrophic I 4 Kematian atau kehilangan sistem
Luka berat yang menyebabkan cacat
permanen
Critical II 3
Penyakit akibat kerja yang parah
Kerusakan sistem yang berat
Luka sedang, hanya membutuhkan perawatan
medis
Marginal III 2
Penyakit akibat kerja yang ringan
Kerusakan sebagian sistem
Luka ringan yang hanya membutuhkan
Neglicable IV 0,1 pertolongan pertama
Kerusakan sebagian kecil sistem
(Sumber : Desrianti dkk, 2012)
Ada banyak aspek terjadinya kecelakaan kerja, aspek tersebut dinilai dan
kemudian diolah. Aspek yang menilai seberapa banyak potensi kecelakaan yang
terjadi dilakukan dengan frekuensi. Frekuensi tersebut diklasifikasikan
berdasarkan banyaknya bahaya yang terjadi dan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 2.2 Klasifikasi Frekuensi Bahaya
Deskripsi Level Skor Specific Individual Item
Frequent A 5 Sering terjadi, berulang kali dalam sistem
Probable B 4 Terjadi beberapa kali dalam sistem
Occasional C 3 Terjadi kadang-kadang dalam sistem
Tidak pernah terjadi, tetapi mungkin terjadi
Remote D 2
dalam sistem
Tidak mungkin, diasumsikan tidak pernah
Improbable E 1
terjadi dalam sistem
(Sumber : Desrianti dkk, 2012)
Besarnya risiko yang dihasilkan dari sumber bahaya dapat dihitung dengan
nilai RRN (Risk Rating Number) dengan rumus:
RRN = DPH x LO ...(2.5)

Keterangan:
DPH = degree of possible harm (severity)
LO = Likehood of Occurance (Frequency)

19
Tabel 2.3 Tingkat Prioritas Risiko
RRN Tingkat Risiko
0,1 – 0,3 Prioritas paling rendah
0,4 – 4,0 Prioritas/risiko rendah
6,0 – 9,0 Prioritas menengah/signifikan
≥ 10 Prioritas utama/dibutuhkan tindakan langsung
(Sumber : Desrianti dkk, 2012)

2.8 Traffic Light System


Traffic Light System merupakan metode yang digunakan untuk
mengkategorikan bahaya yang terjadi pada kecelakaan kerja dengan pemberian
kategori warna. Pencapaian dari implementasi menunjukkan penjelasan apakah
sebuah indikator perlu melakukan perbaikan atau tidak. Adapun warga yang
digunakan adalah merah, kuning dan hijau yang memiliki makna masing-masing
(Rachman dan Anggraeni, 2016).
1. Warna merah menyatakan bahwa tingkat penerapan kurang dengan kisaran
0%-59%.
2. Warna kuning memiliki arti tingkat penerapan baik dengan indikator berkisar
60%-84%
3. Warna hijau memiliki arti penerapan memuaskan dengan indikator 85%-
100% .

Gambar 2.14 Contoh TLS


(Sumber: Permata dan Ernandes, 2018)

20
2.9 Display
Display merupakan alat komunikasi yang menghubungkan antara manusia
dan fasilitas ditempat kerja. Display juga berfungsi sebagai alat pemberitahuan
bahaya pada lantai produksi kepada pembacanya. Ada dua jenis display yaitu
display statis (tidak dipengaruhi waktu) dan display dinamis (dipengaruhi waktu).
Untuk merancang sebuah display, perlu dilakukan perhitungan pada tinggi huruf,
tebal huruf, jarak huruf, tinggi huruf kecil dan spasi. Adapun rumusnya adalah
sebagai berikut (Rudianto, 2017):

Tinggi huruf = ...(2.6)

Tebal huruf = ...(2.7)

Jarak huruf = ...(2.8)

Tinggi huruf kecil = ...(2.9)

Spasi = ...(2.10)

Untuk merangsang gelombang cahaya keindera pengelihatan, perlu


dilakukannya komposisi warna. Warna dengan kontras tinggi akan memudahkan
mata melihat objek begitupun sebaliknya. Apabila terlalu banyak objek dan warna
maka akan menyebabkan terjadinya hiruk pikuk warna yang membingungkan.

Gambar 2.15 Legibilitas Warna


(Sumber: Rudianto, 2017)

21
Gambar 2.16 Efek Psikis Warna
(Sumber: Rudianto, 2017)

2.10 SOP (Standard Operational Procedure)


Standard Operational Procedure (SOP) merupakan pedoman atau acuan
dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan fungsi pekerjaannya. Melalui SOP,
seluruh kegiatan perusahaan dapat dirancang dan dilaksanakan secara cermat
sesuai dengan keinginan perusahaan. SOP dapat diartikan sebagai dokumen yang
menjelaskan kegiatan operasional sehari-hari, dengan tujuan melaksanakan
pekerjaan dengan benar, tepat dan konsisten untuk menghasilkan produk sesuai
standar yang telah ditetapkan (Gabriel, 2018).
Adapun manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP) yaitu (Sanoto,
2020):
a. Sebagai standar bagi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas individu karyawan dan seluruh
organisasi dalam menjalankan tugasnya.
c. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh
karyawan atau supervisor saat melakukan tugas.
d. Membantu karyawan untuk lebih mandiri tanpa mengandalkan intervensi
manajemen, sehingga mengurangi keterlibatan kepemimpinan dalam
pelaksanaan proses sehari-hari.

22
e. Mengembangkan standar dan metrik kinerja, berikan metode khusus kepada
karyawan untuk meningkatkan kinerja, dan membantu mengevaluasi upaya
yang telah mereka lakukan.
f. Meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
g. Memastikan bahwa tugas administratif pemerintah dapat dilakukan dalam
berbagai keadaan.
h. Memberikan informasi tentang kompetensi dan kualifikasi yang harus
dikuasai karyawan dalam menjalankan tugasnya.
i. Menjamin konsistensi pengabdian masyarakat dalam hal kualitas, waktu dan
prosedur.
j. Memberikan informasi tentang upaya peningkatan kapabilitas karyawan.
k. Memberikan informasi tentang beban kerja karyawan dalam melaksanakan
tugasnya.
l. Sebagai sarana untuk melindungi karyawan dari tuntutan hukum akibat
pelanggaran.
m. Membantu dalam menelusuri kesalahan prosedural dalam penyediaan layanan
n. Menghindari tugas yang tumpang tindih.
o. Membantu memberikan informasi yang diperlukan untuk mempersiapkan
standar layanan, dengan demikian memberikan informasi tentang kinerja
layanan.
Menurut Santoso (2014) yang dikutip oleh Gabriel (2018), SOP memuat 7
aspek utama yaitu efisiensi, konsistensi, meminimalisir kesalahan, menyelesaikan
masalah, melindungi pekerja, Peta kerja, dan batasan pertahanan.
a. Efisiensi diartikan sebagai keakuratan yaitu efisiensi dalam bentuk kegiatan
atau hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan, kegiatan tersebut harus lebih
tepat dan tidak hanya cepat, tetapi juga memenuhi tujuan dan indikator yang
diinginkan.
b. Konsistensi dapat diartikan sebagai hal yang ditentukan atau konstan sehingga
dapat dihitung dengan tepat. Kondisi yang konsisten akan memfasilitasi
pengukuran profit-loss dan regulasi pasar, karena semuanya melibatkan
disiplin yang ketat.

23
c. Meminimalkan kesalahan berarti semua kesalahan dapat dihilangkan di
semua aspek tenaga kerja. Prosedur Operasi Standar (SOP) adalah pedoman
jelas yang memandu setiap karyawan untuk melaksanakan pekerjaannya
secara sistematis.
d. Penyelesaian SOP juga dapat menyelesaikan masalah yang mungkin timbul
dalam aktivitas suatu perusahaan atau organisasi, dan terkadang sering terjadi
konflik antar karyawan. Nyatanya, tampaknya belum ada perantara yang bisa
menyelesaikan konflik yang dimaksud, namun jika dikembalikan ke standar
operasional prosedur (SOP) yang telah disusun sebelumnya, tentunya kedua
belah pihak harus mengikuti standar operasional prosedur (SOP).
e. Perlindungan tenaga kerja adalah langkah jelas yang mencakup semua
prosedur untuk melindungi setiap sumber daya dari potensi kewajiban dan
berbagai masalah pribadi. Dalam hal ini, standar operasi prosedur (SOP)
dirancang untuk melindungi hal-hal yang berkaitan dengan loyalitas
karyawan, seperti loyalitas perusahaan, dan hal-hal yang berkaitan dengan
karyawan.
f. Peta kerja adalah pola di mana semua kegiatan yang terorganisir dapat
dilakukan di secara otomatis satu sama lain sebagai kebiasaan yang mutlak.
Dengan menggunakan standar operasi prosedur (SOP) maka model kerja akan
menjadi lebih terarah dan tidak akan meluas kemana-mana, hal ini terkait
dengan poin pertama efektifitas, salah satu syaratnya adalah fokus pada peta
yang akan dijalankan.
g. Batasan pertahanan merupakan langkah pertahanan untuk semua pemeriksaan
yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak terkait. Mereka ingin memiliki
pemahaman yang jelas tentang pekerjaan perusahaan. Standar operasi
prosedur (SOP) dapat disebut dengan benteng yang kuat, karena prosedur
tersebut secara jelas menyatakan semua aktifitas organisasi atau perusahaan.
Oleh karena itu, pemeriksaan dari luar perusahaan tidak dapat mengubah apa
yang telah dimuat dalam standar operasional prosedur (SOP) atau
mengganggu stabilitas perusahaan.

24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodelogi penelitian dilakukan agar penelitian lebih terarah dan sistematis,


dari awal penelitian dimulai hingga penelitian berakhir. Adapun tahapan dalam
penelitian ini dapat dilihat dari Gambar 3.1 :

Start

Studi Pendahuluan

Rumusan masalah, dan


Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data

Data Primer :
● Wawancara
Data Sekunder
-Tahap – Tahap Proses
● Profil Perusahaan
Produksi
● Data Kecelakaan Kerja - Kecelakaan kerja
Tahun 2017 S/d 2019 ● Survei Lapangan
- kondisi Lingkungan Kerja

Pengolahan Data
1. Identifikasi Penyebab Kecelakaan Kerja
2. Metode The Structured What-If Analysis (SWIFT)
3. Metode Traffic Light System
4 Memberikan Usulan Stadar Operasional Prosedur dan rancangan
display sebagai pengingat bahaya kecelakaan kerja dilantai produksi

Analisa

Kesimpulan dan Saran

Finish

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


3.1 Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan langkah awal dari sebuah penelitian untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Informasi yang didapatkan melalui observasi lapangan dan data kecelakaan kerja.
Dari hasil observasi akan didapatkan permasalahan yang akan diteliti dan
membuat penelitian menjadi lebih terarah.

3.2 Identifikasi Masalah


Identifikasi masalah bertujuan untuk mengetahui penyebab permasalahan
yang terjadi pada lokasi penelitian yang akan membuat penelitian menjadi lebih
jelas dan terarah. Berdasarkan hasil observasi di PT. XYZ, banyak karyawan yang
lengah dan tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) menjadi salah satu
penyebab terjadinya kecelakaan kerja.

3.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan studi pendahuluan dan identifikasi masalah yang dilakukan
maka didapatkan rumusan masalah pada PT XYZ yang akan ditindak lanjuti
untuk diteliti. Rumusan masalah untuk penelitian ini adalah “Bagaimana
Rancangan Sistem Keselamatan Kerja dengan menggunakan metode SWIFT (The
Structured What-If Analysis) dan Traffic Light System pada PT XYZ?”

3.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian target dari penelitian yang diteliti dalam menjawab
persoalan yang terdapat pada saat penelitian. Tujuan pada penelitian ini untuk
menganalisis kemungkinan bahaya dengan menggunakan metode Metode SWIFT
(The Structured What-If Analysis), menentukan tingkat bahaya K3 menggunakan
pendekatan Traffic Light System, menentukan upaya pengendalian kecelakaan
kerja dengan mengusulkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan rancangan
keselamatan kerja pada berupa Display di PT XYZ.

26
3. Metode Traffic Light System
Sebagai penentu seberapa besar bahaya kecelakaan kerja yang dialami
pekerja dengan 3 kategori yaitu warna hijau penerapan memuaskan, warna
kuning penerapan baik, dan warna merah penerapan buruk.
4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
Mengusulkan SOP yang digunakan sebagai prosedur dalam bekerja
karyawan agar seluruh pekerjaan lebih terarah dan mengurangi tingkat
kelalaian karyawan saat bekerja.
5. Display
Display yang dibuat berupa peringatan-peringatan bahaya produksi dengan
menggunakan kaidah perancangan display. Perancangan Display dilakukan
untuk mengingatkan karyawan tentang bahaya saat dilantai produksi agar
karyawan berhati-hati pada saat melakukan pekerjaan.

3.7 Analisa Data


Analisis data dilakukan setelah pengolahan data dengan tujuan untuk
mendapatkan solusi dari persoalan pada pengolahan data yang dilakukan. Hasil
yang didapatkan dari analisis ini adalah mengurangi terjadinya kecelakaan kerja
pada perusahaan, tingkat bahaya yang terjadi pada lantai produksi dan
memberikan solusi untuk pencegahan terjadinya kecelakaan kerja.

3.8 Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan berisikan tentang rangkuman tentang hasil penelitian yang
dilakukan secara keseluruhan. Sedangkan saran berisikan tentang harapan kepada
pihak perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan pada penelitian ini. Saran
yang tujukan harus bersifat positif dan membangun sesuai dengan topik penelitian
agar perusahaan dapat melaksanakan saran yang diberikan.

28
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berikut merupakan kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang


dilakukan di PT. XYZ:

1. Identifikasi bahaya yang dilakukan pada PT. menampilkan beberapa kegiatan


seperti sortir buah, pencampuran bahan kimia, perebusan buah sawit,
pemeriksaan inti buah sawit, pembersihan mesin kernel, dan kontrol mesin
yang sedang berfungsi. Kegiatan-kegiatan yang menjadi penyebab kecelakaan
kerja tersebut dioah dengan metode SWIFT dan mendapatkan hasil prioritas
utama. Hal ini menunjukkan bahwa bahaya yang terjadi memerlukan tindakan
lanjut perusahaan untuk mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi.
2. Tingkat bahaya yang terjadi pada PT. XYZ berada pada zona merah (rawan),
hal ini disebabkan oleh minimnya implementasi kelengkapan K3 pada
perusahaan tersebut yang membuat para pekerja banyak melalaikan
pekerjaannya. Bahkan tidak adanya sanksi tegas oleh pihak perusahaan
menjadi salah satu penyebab remehnya pekerja terhadap keamanan diri
sendiri. Inilah pentingnya melengkapi persyaratan dan dokumen K3 seperti
brosur, rambu dan kabel K3, majalah K3, kopetensi K3, papan komunikasi
dan sebagainya.
3. Untuk meminimalkan kecelakaan kerja yang terjadi dapat dilakukan dengan
mengusulkan sebuah Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP yang dibuat
berdasarkan arahan dari management K3 perusahaan. Tidak hanya SOP,
bahkan perusahaan harus menambahkan display peringatan bahaya pada
lantai produksi agar pekerja selalu mengingat pentingnya kesehatan dan
keselamatan kerja pada saat melakukan aktifitas produksi. Display yang
dibuat berdasarkan ketentuan dan tempat yang akan ditempatkan, misalnya
pada stasiun sterilizer yang basah dapat dibuat sebuah display peringatan
lantai licin.
6.2 Saran

1. Melakukan pelatihan dan penyuluhan kesehatan dan keselamatan kerja pada


setiap pekerja baru yang tidak memiliki sertifikat umum K3 guna untuk
menanamkan pemahaman terhadap bahaya pada lantai produksi
2. Memberikan penyuluhan rutin setiap bulannya pada pekerja agar pekerja
tidak menganggap remeh lantai produksi.
3. Memberikan sanksi tegas pada setiap pekerja yang tidak mematuhi peraturan
dari pihak kesehatan dan keselamatan kerja (K3) baik itu dalam hal tidak
menggunakan APD (alat pelindung diri) maupun melepaskan APD pada saat
bekerja.
4. Menciptakan lingkungan bersih sekitar pabrik seperti membersihkan minyak
yang bercucuran dilantai produksi.
5. Merancang display sebagai pengingat bagi karyawan untuk tetap berhati-hati
dalam melakukan pekerjaan.
6. Diharapkan agar perusahaan menggunakan penelitian ini sebagai acuan untuk
menerapkan managemen K3 yang lebih baik kedepannya

63
DAFTAR PUSTAKA

Desrianty, A., Prassetiyo, H., & Ginanjar, G. (2012). Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2012
ISBN No . 978-979-96964-3-9 Rancangan Sistem Keselamatan Kerja Berdasarkan Metode
SWIFT ( The Structured What-If Analysis ) ( Studi Kasus di Stasiun Kerja Belt Grinding
Unit PRASKA PT . PINDAD Persero Bandung ) Bida, (978), 11–17.

Gabriele. (2018). Analisis Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Di Departemen


Marketing dan HRD PT. Cahaya Indo Persada. Jurnal AGORA, 6(1), 1–10.

Hudori, M., & Rambe, H. A. J. M. (2019). Timbul Akibat Jam Kerja Yang Hilang ( Studi Kasus :
Pt . Atmindo, (July).

Koreawan, O. A., & Basuki, M. (2019). Identifikasi Bahaya Bekerja Dengan Pendekatan Hazard
Identification, Risk Assessment And Risk Control (Hirarc) di Pt Prima Alloy Steel
Universal. Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri, 5(1), 161–165.

Panjaitan, N. (2018). Bahaya Kerja Pengolahan Rss (Ribbed Smoke Sheet) Menggunakan
Metode Hazard Identification and Risk Assessment Di Pt. Pqr. Jurnal Sistem Teknik
Industri, 19(2), 50–57.

Permata, E. G., Ernandes, M. E., & Penelitian, M. (2018). Analisa Program K3 di CV . Sispra
Jaya Logam Dengan Konsep Traffic Light System, 4(1), 49–54.

Rachman, T., & Anggraeni, S. F. (2015). Kajian Implementasi Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja Dengan Metode Traffic Light System Di Pt.Sulindafin. Jurnal InovisiTM, 12(1), 1–
11.
Ramadhan, F. (2017). Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Menggunakan Metode
Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC). Seminar Nasional
Riset Terapan, (November), 164–169.

Rudianto, A. (2017). Kajian ergonomi pada visual display penunjuk informasi pelabuhan di
kawasan Kuala Enok. Bappeda, 3(1), 30–34.
Sanoto, H. (2020). Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP) Pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Bengkayang Dalam Rangka Peningkatan Mutu Manajemen Organisasi.
Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 10(3), 263–268.

Setiawan, E., Tambunan, W., & Kuncoro, D. K. R. (2019). Analisis Risiko Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Analysis. Jime (Journal of Industrial and
Manufacture Engineering), 3(2), 95–103.

Sujoso, A. D. P. (2012). Buku Dasar – Dasar Kesehatan & Keselamatan Kerja. Kesehatan
Masyarakat.

Tantona, M. D. (2019). Jurnal Penelitian Perawat Profesional. Jurnal Penelitian Perawat


Profesional, 1(November), 89–94.

Tim K3 FT UNY. (2014). Buku Ajar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3). Keselamatan Da
Kesehatan Kerja (K3), 163.

Umaindra, M. A., & Saptadi, D. S. (2018). Identifikasi Dan Analisis Risiko Kecelakaan Kerja
Dengan Metode Jsa (Job Safety Analysis) Di Departemen Smoothmill PT Ebako Nusantara.
Industrial Engineering Online Journal, 7(1), 1–11.

Urrohmah, D. S., & Riandadari, D. (2019). Identifikasi Bahaya Dengan Metode Hazard
Identification, Risk Assessment and Risk Control (Hirarc) Dalam Upaya Memperkecil
Risiko Kecelakaan Kerja Di Pt. Pal Indonesia. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 8(1), 34–
40.

Wicaksana, W. R., Susanto, T. D., & Herdiyanti, A. (2016). Pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Manajemen Akses Untuk Aplikasi E-Performance Bina Program Kota
Surabaya Berdasarkan Kerangka Kerja ITIL V3 Dan ISO 27002. Sisfo, 06(01), 105–120.

Wijaya, A., Panjaitan, T. W. S., & Palit, H. C. (2015). Evaluasi Kesehatan dan Keselamatan
Kerja dengan Metode HIRARC pada PT. Charoen Pokphand Indonesia/ Jurnal Titra, 3(1),
29–34.
REKAPITULASI KECELAKAAN KERJA
TAHUN 2018-2020

Kecelakaan Lost
No Tgl/Bln- Divisi Kronologis Kejadian Time Biaya
Hari Jam Status
tahun Day
Terpeleset dan tangan sebelah kanan terjepit scraver
1 Jumat 13/4-2018 11.15 S Proses 1 -
menyebabkan jari manis terluka

Terkena pecahan/serpihan gear menyebabkan bibir


2 Rabu 28/3-2018 11.55 S Bengkel 2 Rp. 100.000
pecah dan terluka

3 Senin 28/9-2018 14.00 S Proses Tangan kanan melepuh akibat terkena cairan kimia 3 Rp. 300.000

Mata kelilipan serpihan debu dari tank saat hendak


4 Kamis 12/4-2018 13.30 R Proses memeriksa tank menyebabkan pekerja terpeleset tanpa - -
cidera
Tertabrak palang besi saat hendak memasuki area
5 Jumat 27/2-2018 19.15 R Proses - -
produksi menyebabkan telinga berdengung

Terciprat api mesin las yang menyebabkan luka bakar


6 Selasa 22/5-2018 15.30 R Bengkel - -
ringan

7 Kamis 23/8-2018 11.20 R Proses Mata terkena uap sterilizer - -

Kaki pekerja yang tiba-tiba mengalami kesemutan dan


8 Minggu 23/9-2018 16.15 R Proses telinga yang berdengung mengakibatkan pekerja terjatuh - -
saat menuju mesin polishing
9 Senin 10/12-2018 13.50 R Bengkel Tangan kiri terkena palu saat hendak memalu besi - -

Total 6 Rp. 400.000

10 Jumat 18/10-2019 15.30 S Bengkel Digigit ular kobra dipunggung kaki 6 Rp. 900.000

Breaker FDF yang berada dibawah kontactor meledak


11 Rabu 2/10-2019 14.15 S Bengkel 2 Rp. 100.000
mengenai tangan sebelah kiri pekerja

Terciprat obat Wilgard 33 saat hendak menuangkannya


12 Jumat 31/3-2019 7.30 R Proses - -
kewadah

13 Selasa 1/10-2019 17.15 R Proses Tertimpa besi yang terjatuh pada mesin strelising - -

Saat hendak melakukan pengedrinan sludge balc bench


14 Kamis 15/8-2019 15.20 S Proses press dan terpeleset kedalam parit pembuangan sludge 4 Rp. 450.000
menyebabkan kaki kiri melepuh
Terjatuh kelantai kurang lebih 2,5 m dari atas decanter
15 Senin 11/3-2019 14.30 S Proses 3 Rp. 200.000
saat hendak menutup safety decanter

Terpeleset saat hendak menaiki sterilizer karena oil


16 Jumat 15/11-2019 11.20 R Proses - -
purrifle yang berceceran

17 Kamis 28/9-2019 11.30 R Proses Terpeleset akibat minyak bocor dari oil purrifle - -

Rabu 1/3-201 20.15 S Proses Terkena cairan panas sangat mencampur bahan 2 Rp. 200.000

18 Minggu 26/3-2019 15.30 S Proses Tertimpa buah sawit saat memindahkan ke convenyor 2 Rp. 100.000
Tangan kiri teriris mesin bubut saat hendak mengganti
19 Kamis 18/7-2019 14.20 S Bengkel 3 Rp. 200.000
mata pisau
Terjatuh dari tengki minyak akibat dari pusing kepala dan
20 Senin 29/7-2019 18.00 S Proses telinga berdengung yang berasal dari mesin-mesin lantai 3 Rp. 150.000
produksi
Terkena mata pisau mesin las pada tangan dan
21 Minggu 3/11-2019 16.45 S Bengkel 4 Rp. 450.000
menjatuhkannya sehingga terkena kaki juga
Tangan terjepit mesin pres saat hendak mempres besi
22 Selasa 26/11-2019 13.30 S Bengkel menyebabkan kuku jari terlepas dan mengalami 2 Rp. 150.000
pendarahan juga bengkak
Terjatuh dari tengki minyak sterilizer yang menyebabkan
23 Rabu 4/12-2019 17.15 S Proses 4 Rp. 900.000
kaki patah dan terkilir

Tersengat aliran listrik dan terjadi konslet karena kabel


24 Sabtu 28/12-2019 16.50 S Bengkel 2 Rp. 300.000
yang tipis

Total 37 Rp. 4.100.000

Saat hendak memperbaiki mesin perebusan, besi yang


25 Sabtu 01/02-2020 13.30 R Proses - -
digunakan terpental dan pengenai punggung pekerja

26 Jumat 13/03-2020 16.15 R Proses Tangan terjepit pintu penutup tangki perebusan - -

Pipa hydrolic loading ramp bocor yang menyebabkan


27 Rabu 30/04-2020 13.30 S Proses 2 Rp. 200.000
pekerja tertetes minyak panas dan luka bakar

Tertimpa tandan sawit saat memindahkan sawit ke


28 Jumat 15/05-2020 19.00 S Proses 2 Rp. 200.000
tempat penyimpanan dari mobil truck
Saat hendak mengpress besi untuk maintanance mesin,
29 Sabtu 30/05-2020 17.30 S Bengkel besi yang sedang dipress mental dan mengenai kepala 4 Rp. 800.000
pekerja
30 Rabu 01/07-2020 18.30 S Proses Terpeleset saat hendak menaiki tangga perebusan 2 Rp. 200.000

Punggung tangan terciprat minyak saat perbaikan pipa


31 Kamis 23/07-2020 13.20 S Proses 2 Rp. 200.000
hydrolic

32 Minggu 26/07-2020 09.30 R Bengkel Pekerja terpeleset besi yang berserakan dilantai - -

Tangan tertusuk duri TBS saat hendak menurunkannya ke


33 Senin 24/07-2020 14.00 S Proses 2 Rp. 100.000
bak penyimpanan

Tangan tergores besi tajam yang baru diasah dengan


34 Kamis 10/09-2020 08.30 R Bengkel - -
gerindra

35 Sabtu 24/10-2020 18.00 R Proses Kepala pekerja terbentur besi tangga silo dryer - -

Pekerja terjatuh dari tangga saat melakukan


36 Sabtu 07/11-2020 07.26 S Bengkel penambahan stop kontak diruangan server menyebabkan 5 Rp. 900.000
pinggang cidera dan kepala berdarah

Total 15 Rp. 2.600.000


LAMPIRAN JURNAL
BIOGRAFI PENULIS

INTAN RAMADHANI dilahirkan di Ujung Batu pada


tanggal 30 Desember 1998 anak dari pasangan
ayahanda bernama Abdul Halim Siregar dan ibunda
bernama Tinur Hasibuan. Penulis merupakan anak
kedua dari 5 (lima) bersaudara. Adapaun perjalanan
penulis dalam jenjang menuntut Ilmu Pengetahuan,
penulis telah mengikuti pendidikan formal sebagai
berikut :

Memasuki Sekolah Dasar Negeri 016 Tandun, dan


Tahun 2004
menyelesaikan pendidikan SD pada Tahun 2010

Memasuki Sekolah Menengah Pertama Negeri 001Tandun,


Tahun 2010
dan menyelesaikan pendidikan SMP pada Tahun 2013

Memasuki Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tandun, dan


menyelesaikan pendidikan SMA pada Tahun 2016. Juara 1
Tahun 2014 dalam ajang HSBL basketball Kabupaten Rokan Hulu.
Alumni Raimuna Daerah Riau 2016.

Terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri


(UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, Jurusan Teknik Industri.
Tahun 2017 Anggota dari Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Uin
Suska Riau.

Nomor Handphone 0812-7706-6343


E-Mail intan.ramadhani3012@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai