Anda di halaman 1dari 79

SKRIPSI

“PENGARUH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PADA PT. UNITED TRACTORS PERWAKILAN
AMBON”

Diajukan oleh :

SYAHRIL SOULISA
2017-72-031

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
“PENGARUH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT. UNITED TRACTORS PERWAKILAN
AMBON”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST)
Pada Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Diajukan
Oleh:

SYAHRIL SOULISA
2017-72-031

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021

i
ii
“PENGARUH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT. UNITED TRACTORS PERWAKILAN
AMBON”.

ABSTRAK

Nama : Syahril Soulisa


Nim : 2017-72-031
Pembimbing I : N. E. Maitimu ST.,MT,. IPM
Pembimbing II : Ariviana L. Kakerissa, ST., MT., IPM

Kinerja karyawan adalah hasil kecapaian individu atau kelompok orang yang ada pada
lingkup organisasi dalam periode tertentu, sesuai tanggung jawab masing-masing guna
mencapai tujuan organisasi. Sala satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah
standar operasional prosedur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar
pengaruh variable standar operasional prosedur terhadap variable kinerja karyawan PT.
United Tractors perwakilan ambon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriftip kuantitatif yang mengambarkan standar operasional prosedur
mempengaruhi kinerja karyawan. Total sampel yang diambil berjumlah 14 orang karyawan
PT. United Tractors perwakilan ambon. Pengumpulan data dalam penelitian ini
mengunakan 2 sumber yaitu: data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dari
kuesioner, wawancara, untuk data sekunder diperoleh dari buku, jurnal dan data dari PT.
United Tractors perwakilan ambon. Penentuan sampel pada penelitian ini adalah non
probability sampling dengan mengunakan semua angota populasi menjadi sampel (sampel
jenuh), dengan jumlah data diolah mengunakan analisis deskriptif dan analisis regresi
linear sederhana dengan bantuan spss 16. Hasil penelitian menunjukan nilai
korelasi/hubungan sebesar 0.832 dari output ini diperoleh nilai R Square sebesar 0.691 atau
69.1% variable SOP dapat mempengaruhi variable kinerja karyawan sisahnya 30.9%
dipengaruhi variable lain yang tidak diteliti. Nilai t-hitung > t- tabel (5.186 > 2.160)
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. sehinnga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis H1 diterima yang berarti SOP berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.

Kata Kunci : SOP, Kinerja Karyawan, Regresi Linear Sederhana

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis persembahkan kepada allah subhanahu wa ta’ala, atas rahmat
dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
“pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap kinerja karyawan pada PT.
United tractors perwakilan ambon”, sebagaimana mestinya. Adapun penulisan skripsi ini
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam psrsyaratan akademis guna
mencapai gelar sarjana teknik (ST), pada fakultas teknik universitas pattimura ambon, dan
semoga skripsi ini juga dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
setulus – tulusnya kepada:
1. Dr. Pieter Th. Berhitu., ST., MT selaku dekan fakultas teknik universitas
pattimura.
2. Ibu A. L Kakerissa, ST., MT. IPM selaku ketua jurusan teknik industri fakultas
teknik universitas pattimura dan juga sebagai dosen pembimbing II yang telah
membimbing dan mendampingi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak N. E. Maitimu ST., MT., IPM sebagai dosen pembimbing I dan juga
sebagai mentor yang telah membimbing dan mendampingi penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak D. B Pailin, ST., MT,. IPM selaku ketua program studi teknik industri
fakultas teknik universitas pattimura.
5. Bapak J. M Tupan, ST., MT., IPM., AER, selaku wakil dekan 3 yang telah
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh karyawan PT. United tractors perwakilan ambon”, yang telah membantu
penulis guna mengumpulkan data penelitian.
7. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi serta arahan serta cinta
pengorbanannya bagi masa depan penulis,
8. Keluarga yang selalu memberi dukungan, hiburan dan motivasi selama masa studi
hingga dalam penyelesaian skripsi.
9. Teman-teman penulis, La Sudin, Budi, Dwi Susanto, Musa, Nurmi, Asrul, Jimly,
Abang Ipul dan yang tidak bisa penulis sebutkan namanya. Penulis sangat
berterimakasi karnah telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

iv
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis mengucapkan
banyak terimakasih karna telah membantu penulis guna menyelesaikan penelitian
ini.
Kelemahan dan keterbatasan adalah hakekat kemanusiaan yang dimiliki penulis.
Disadari sungguh bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai target kesempurnaan. Untuk
itu penulis memohon dengan kerendahan hati kepada semua pihak atas berbagai kritik dan
saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Akhirnya, penulis mengucapkan terima
kasih, semoga allah subhanahu wa ta’ala akan membalas segala bantuan dan kebaikan
yang telah diberikan dengan sebaik – baik balasan.

Ambon, 1 September 2021

Syahril Soulisa

v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL.........................................................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................II
ABSTRAK.....................................................................................................................III
KATA PENGANTAR...................................................................................................IV
DAFTAR ISI..................................................................................................................VI
DAFTAR TABEL.........................................................................................................IX
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................X
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................XI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian.....................................................................................................3
1.4. Batasan Masalah......................................................................................................3
1.5. Manfaat Penelitian...................................................................................................3
1.6. Sistimatika Penulisan...............................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................................5
2.1. Landasan Teori.........................................................................................................5
2.1.1. Pengertian Standar Operasional Prosedur......................................................5
2.1.2. Unsur-Unsur Standar Operasional Prosedur..................................................6
2.1.3. Tujuan Standar Operasional Prosedur...........................................................7
2.1.4. Fungsi dan Manfaat Standar Operasional Prosedur.......................................7
2.1.5. Prinsip Standar Operasional Prosedur...........................................................8
2.1.6. Indikator Standar Operasional Prosedur........................................................8
2.2. Pengertian Kinerja...................................................................................................9
2.2.1. Indikator Kinerja............................................................................................10
2.2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja..................................................11
2.3. Penelitian-Penelitian Terdahulu ..............................................................................11
2.4. Kerangka Pikir Penelitian........................................................................................13
2.5. Hipotesis Penelitia...................................................................................................13

vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................14
3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian.................................................................................14
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel...........................................14
3.2.1. Variabel Penelitian.........................................................................................14
3.2.2. Definisi Operasional Variable Penelitian.......................................................14
3.3. Populasi Dan Sampel ..............................................................................................15
3.3.1. Populasi...........................................................................................................15
3.3.2. Sampel.............................................................................................................15
3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel..........................................................................15
3.4. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................15
3.5. Metode Analisa Data ...............................................................................................16
3.5.1. Analisis Deskriptif..........................................................................................16
3.6. Uji Instrumen ..........................................................................................................16
3.6.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas....................................................................16
3.7. Analisis Regresi Linear Sederhana..........................................................................17
3.8. Alur/Langkah-Langkah Penelitian...........................................................................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................20
4.1. Pengumpulan Data...................................................................................................20
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahan..............................................................................20
4.1.2. Nilai-Nilai dan Budaya Perusahan..................................................................21
4.1.3. Visi Dan Misi..................................................................................................22
4.1.4. Unit Bisnis Pt. United Tractors.......................................................................22
4.1.5. Struktur Organisasi.........................................................................................24
4.1.6. Tugas-Tugas Pokok Departemen....................................................................24
4.2. Pengolahan Data.....................................................................................................25
4.2.1. Analisis Deskriptif..........................................................................................25
4.2.1.1. Karakteristik Responden.....................................................................25
4.2.2. Deskripsi Frekuensi Variable Penelitian.........................................................28
4.2.2.1. Variabel Frekuensi Standar Operasional Prosedur.............................28
4.2.2.2. Variabel Frekuensi Kinerja Karyawan................................................32
4.2.3. Uji Instrumen..................................................................................................35
4.2.3.1. Uji Validitas........................................................................................35
4.2.3.2. Uji Reliabilitas....................................................................................36

vii
4.2.4. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana.......................................................37
4.3 Pembahasan...............................................................................................................39
4.3.1. Pengaruh SOP Terhadap Kinerja Karyawan(Y)............................................39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................41
5.1. Kesimpulan..............................................................................................................41
5.2. Saran........................................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................42
LAMPIRAN...................................................................................................................44

viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Operasional Variable Penelitian...................................................................14
Tabel 4.1. Umur Responden .........................................................................................25
Tabel 4.2. Status Perkawinan.........................................................................................26
Tabel 4.3. Jenis Kelamin................................................................................................26
Tabel 4.4. Pendidikan Terakhir......................................................................................27
Tabel 4.5. Masa Kerja....................................................................................................27
Tabel 4.6. Hasil Analisa Frekuensi Variable Standar Operasional Prosedur................28
Tabel 4.7. Hasil Analisa Frekuensi Variable Kinerja Karyawan...................................32
Tabel 4.8. Uji Validitas Variable Standar Operasional Prosedur (X)............................35
Tabel 4.9. Uji Validitas Variable Kinerja Karyawan (Y)..............................................36
Tabel 4.10. Hasil Uji Reliabilitas Variable (X) Dan Variable (Y).................................37
Tabel 4.11. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Coefficients........................................37
Tabel 4.12. Hasil Uji Koefisien Determinasi..................................................................38
Tabel 4.13. Hasil Uji t Atau Parsial................................................................................38

ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pikir...........................................................................................13
Gambar 2.2. Flow Chart Penelitian................................................................................19
Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. United Tractors Perwakilan Ambon....................24

x
DAFRTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran. 1. Kuesioner Penelitian..................................................................................44
Lampiran. 2. Tabulasi Data Variabel Penelitian Standar Operasional Prosedur............48
Lampiran. 3. Hasil Uji Validasi dan Reliabilitasi Variabel Standar Operasional Prosedur
Dan Kinerja Karyawan...................................................................................................50
Lampiran. 4. Hasil Olahan SPSS Pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP)
Terhadap Variabel Kinerja Karyawan............................................................................57
Lampiran. 5. Dokumentasi..............................................................................................58

xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di era sekarang ini perkembangan dunia bisnis telah mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Dampak bagi perkembangan dunia bisnis diantaranya yakni persaingan harga,
kualitas dan kuantitas yang ketat di beberapa perusahaan. Untuk itu sebuah perusahan
harus mampu mendapatkan pangsa pasar yang dibidiknya agar perusahan tersebut dapat
bertahan. Dalam membangun sebuah bisnis keuntungan, keberhasilan dan kepercayaan
konsumen harus menjadi faktor yang diperioritaskan, tak heran jika sebuah perusahan
perlu memperhitungkan segala faktor antara lain modal, pengeluaran anggaran, hingga
mencari sumber daaya manusia yang berkompeten.
Sala satu alat yang dapat digunakan sebagai kontrol dan pedoman sistem kerja yaitu
Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP merupakan dokumen tertulis yang berisi
prosedur kerja secara rinci, bertahap, teratur dan sistematis. SOP sangat penting bagi
sebuah perusahaan karena jika perusahan tidak memiliki SOP maka percayalah perusahan
itu tidak akan bertahan lama. Hadirnya suatu SOP perusahan akan dapat memastikan
setiap tindakan atau keputusan yang diambil dapat berjalan dengan efektif dan efesien
sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut.
Penerapan SOP yang baik dalam sebuah perusahan akan menghasilkan kelancaran
aktivitas operasional perusahaan, kepuasan pelanggan, output yang berkualitas serta
menjaga nama baik dan kualitas perusahaan. Penerapan terus sebagai bentuk pertahanan
dalam kondisi bisnis yang semakin ketat ini khususnya persaingan di bidang penjualan
barang dagang. Setiap karyawan memiliki peran dan kedudukan yang signifikan dalam
menjalankan operasional perusahan. Standar Operasional Perusahan (SOP) diperlukan
karyawansebagai acuan kerja untuk menjadi sumber daya yang professional dan handal
SOP tersebut diharapkan sebagai pedoman karyawan dalam meningkatkan kinerjanya.
Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai tanggung jawab yang
diberikan. Karyawan yang kinerjanya baik dapat menjalankan pekerjaan sesuai dengan
tugasnya, mengeri sinergita/korelasi pekerjaanya dengan pekerjaan orang lain. Mengerti
target perusahan sehingga mampu mengatasi segala resiko yang dihadapi dalam pekerjaan
yang dijalankanya.

1
2

Dalam mengukur kinerja, terdapat indikator atau ukuran indikator yaitu dengan
menghitung seberapa banyak unit keluaran kinerja yang dicapai dalam kurung waktu
tertentu. Kuantitas menjelaskan bayaknya atau jumlah pekerjaan yang dilakukan, Kualitas
melukiskan seberapa banyak hasil dicapai, ketepatan waktu yang tersedia untuk aktivitas
lain, efektivitas kerja untuk memanfaatkan SDM dan meningkatkan keuntungan, kehadiran
masuk kerja sesuai jam kerja.
Sebagai salah satu industry yang memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) PT.
United Tractors perwakilan Ambon merupakan industry yang bergerak dibidang pemasok
dan penjualan peralatan kontruksi yang berdomisili dikota ambon, Maluku. Berdasarkan
observasi yang telah dilakukan, beberapa informasi yang didapatkan antara lain, terdapat
14 karyawan yang bekerja dengan rentang usia 30 tahun, 14 karyawan laki-laki, 0
karyawan perempuan, rata-rata jenjang pendidikan karyawan merupakan SMA/Sarjana dan
didominasi karyawan yang telah kawin, rata-rata lama bekerja karyawan yaitu >12 tahun .
Data tersebut cukup terlihat dari kinerja PT. United Tractors yaitu tingkat penjualan
yang mengalami penurunan mulai dari tahun 2019 sebesar 8.245 buah barang dan 2020
sebesar 5.241 buah barang. Penurunan penjualan peralatan kontruksi dipicu oleh karyawan
kurang mentaati SOP dan kurangnya pengawasan karyawan terhadap barang yang dikirim
ke costomer mengalami damage, sebagian karyawan tidak dapat mengoperasikan alat
matrial handling forklift truck dan kehadiran karyawan dalam bekerja kurang maksimal
dikarenakan karyawan ketika masuk kerja tidak sesuai dengan waktu yang telah dibuat
dalam SOP. Jika hal ini tidak diatasi maka akan berdampak pada penjualan perusahan
kedepanya.
Penurunan kinerja karyawan ini diindikasi kurangnya penerapan Standar
Operasional Prosedur (SOP) sebagai pedoman kerja yang ada diperusahan. Berdasarkan
masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti perlu melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP) Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. United tractors Perwakilan Ambon”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah
Standar Operasional Prosedur (SOP) berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
United Tractors Perwakilan Ambon?
3

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengukur seberapa
besarnya pengaruh Standr Operasional Prosedur (SOP) terhadap kinerja karyawan pada
PT. United Tractors Perwakilan Ambon.
1.4 Batasan Masalah
Peneliti ini hanya membatasi atau terfokus mengenai pengaruh Standar Operasional
Prosedur (SOP) terhadap kinerja karyawan pada PT. United Tractors perwakilan ambon.
Mengukur dengan mengunakan lima indikator yang mempengaruhi kinerja karyawan,
yaitu kuantitas. kualitas, ketetapan waktu, efektivitas dan kehadiran. Sehingga dari
penelitian ini dapat mengukur besarnya pengaruh SOP terhadap kinerja karyawan.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. bagi pembuat kebijakan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan infomasi
mengenai sejauh mana Pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap
kinerja karyawan pada PT. United Tractors Perwakilan Ambon, sehingga dapat
menentukan langkah serta stategi dalam mengambil kebijakan untuk menyelesaikan
permasalahan ini.
2. Bagi sains, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberi
kontribusi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara umum, khususnya
mengenai Pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap kinerja
karyawan
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
1. Bab I Latar Belakang
Dalam sub bab ini menjelaskan mengenai perkembangan dunia bisnis, standar
operasional prosedur, kinerja karyawan dan juga pemaparan data permasalahan
penjualan dari tahun 2019-2020 pada PT. United Tractors Perwakilan Ambon.
2. Bab II Landasan Teori
Dalam sub bab ini menjelaskan secara rinci mengenai standar operasional prosedur
dan kinerja karyawan serta teori teori dari para ahli atau penelitian-penelitia
terdahulu yang memiliki keterkaitan pada penelitian ini dan juga penentuan
hipotesis penelitian.
3. Bab III Metodologi Penelitian
4

Dalam sub bab ini menjelaskan mengenai waktu penelitia, variabel penelitian,
populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data dan metode yang
digunakan.
4. Bab IV Hasil dan Pembahasan
Dalam sub bab ini menjelaskan mengenai sejarah perusahan serta pengolahan data
dan penjabaran hasil data yang gunakan untuk menjawab hipotesis penelitian.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Dalam sub bab ini, menjelaskan mengenai kesimpulan dari peneliti bahwa apakah
ada atau tidaknya pengaruhb standar operasional prosedur terhadap kinerja
karyawan. Serta saran dari peneliti mengenai kebijakan yang nantinya digunakan
perusahan kedepanya
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori-teori yang relevan dari
hasil-hasil penelitian yang berasal dari studi kepustakaan, yang selanjutnya
disajikan dasar analisis untuk menjelaskan fakta-fakta yang ada.
2.1.1 Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan
dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari
para pekerja dengan biaya yang serendah rendahnya. SOP biasanya terdiri dari
manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi
oleh bagan flowchart dibagian akhir (Laksmi, 2008). Setiap perusahaan apapun
bisnis maupun, usahanya wajib memiliki Standartd Operating Procedures (SOP)
karena merupakan guideline bagaimana proses sebuah fungsi kerja ditegakkan.
Keberadaannya dapat menjadi rujukan apabila ditemukan sesuatu tidak maksimal
dalam hal ini tidak efektif dan efisien.
SOP adalah sekumpulan prosedur operasional standar yang digunakan
sebagai pedoman perusahaan untuk memastikan langkah kerja setiap anggota telah
berjalan secara efektif dan konsistem, serta memenuhi standar dan sistematika
(Tambunan, 2013).
Standar Operasional Prosedur (SOP) menurut Koesmono (2012) merupakan
dokumen yang berisi langkah-langkah/sistematika kerja dalam sebuah organisasi.
Menurut Hartatik (2014) Standard Operasional Prosedur (SOP) adalah satu set
instruksi tertulis yang digunakan untuk kegiatan rutin atau aktivitas yang berulang
kali dilakukan oleh sebuah organisasi. Sedangkan Budihardjo (2014)
menyatakan :“Standard Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu perangkat lunak
pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja tertentu.”
Menurut Tjipto Atmoko (2011) Standar operasional prosedur merupakan
suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan
fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator
indikator teknis, administratif dan procedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan
sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

5
6

Suatu instrument manajemen, SOP berlandaskan pada sistem manajemen


kualitas (Quality Management System), yakni sekumpulan prosedur
terdokumentasi dan praktek
6

praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu
proses dan produk (barang dan/atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu.
Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Sistem ini
berlandaskan pada pencegahan kesalahan, sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi
kesalahan yang bersifat reaktif. Secara konseptual, SOP merupakan bentuk konkret dari
penerapan prinsip manajemen kualitas yang diaplikasikan untuk organisasi pemerintah
(organisasi publik). Oleh karna itu, tidak semua prinsip-prinsip manajemen kualitas dapat
diterapkan dalam SOP karena sifat organisasi pemerintah berbeda dengan organisasi
privat.
Tathagati, 2014. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman atau
acuan untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan fungsi dari pekerjaan
tersebut. Dengan adanya SOP semua kegiatan di suatu perusahaan dapat terancang
dengan baik dan dapat berjalan sesuai kemauan perusahaan. SOP dapat
didefinisikan sebagai dokumen yang menjabarkan aktivitas operasional yang
dilakukan sehari-hari, dengan tujuan agar pekerjaan tersebut dilakukan secara
benar, tepat, dan konsisten, untuk menghasilkan produk sesuai standar yang telah
ditetapkan sebelumnya. Adanya SOP akan membantu perusahan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan, perusahaan memberikan
suatu rangcangan berupa SOP yang akan menjadi pedoman karyawan dalam
melakukan tugasnya dan untuk meminimalisasi kesalahan saat melakukan tugas
masing-masing karyawan. Sedangkan menurut Budihardjo (2014), Standar
Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu perangkat lunak pengatur, yang mengatur
tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja tertentu.
2.1.2 Unsur–unsur Standar Operasional Prosedur (SOP)
Menurut Tambunan (2013) unsur-unsur Standar Operasional Prosedur
(SOP) adalah tujuan, kebijakan, petunjuk operasional, pihak yang terlibat, formulir,
masukan, proses, laporan, validasi, dan kontrol. Tujuan merupakan unsur pertama
yang dibutuhkan dalam pembuatan SOP pada perusahaan, ini dikarenakan agar
pembuatan SOP memiliki arah yang sama dengan organisasi. Pernyataan tujuan
dalam pembuatan SOP tidak terlepas dari adanya kebijakan sebagai pedoman dan
rujukan yang harus ditaati dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan.
Maka itu SOP perlu di lengkapi dengan pernyataan kebijakan-kebijakan yang
terkait, yang mendukung pelaksanaan prosedur secara efektif dan efisien.
7

Pada unsur petunjuk operasional di dalam pembuatan SOP ini menjelaskan


tentang SOP yang telah dibuat melainkan tata cara pengguna dalam membaca
pedoman atau panduan prosedur operasional secara benar. Petunjuk operasional ini
sangat penting karena utuk mengarahkan pengguna dalam memahami berbagai
bentuk tampilan dan simbol-simbol yang digunakan dalam prosedur yang
digunakan. Suatu prosedur yang dibuat akan melibatkan orang-orang atau pihak-
pihak sebagai pelaksananya dengan kapasitas dan tanggung jawab yang berbeda
baik dalam hal dimensi keputusan, pelaksaan, ataupun keduaduanya. Maka
penjelasan tentang pihak yang terlibat perlu dijelaskan secara rinci agar para
pengguna memahami tentang siapa-siapa dan fungsi-fungsi yang terlibat dalam
prosedur (Tambunan, 2013).
2.1.3 Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Menurut Suryono (2015) tujuan SOP adalah menyederhanakan pekerjaan
kita supaya hanya berfokus pada intinya, tetapi cepat dan tepat, namun secara
umum SOP adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja
perusahaan untuk mewujudkan good corporate governance.
2. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kerja petugas/pegawai atau
tim dalam organisasi atau unit kerja.
3. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap–tiap posisi dalam organisasi.
4. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai
terkait.
5. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau
kesalahan administrasi lainnya.
6. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefiensi.
2.1.4 Fungsi dan Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP)
Menurut Suryono (2015) fungsi dan manfaat SOP adalah sebagai berikut:
1. SOP memastikan bahwa perusahaan memiliki proses konstan yang memenuhi
standar dan semua karyawan mengenal proses tersebut.
2. Dengan adanya SOP, proses akan selalu ditijau dan diperbaharui berdasarkan dasar
yang sudah ada.
8

3. SOP menjamin bahwa audit yang dilakukan oleh Biro Konsultan atau sponsor tidak
akan menghasilkan penemuan yang merugikan perusahaan, dan juga dapat
memberi perusahaan suatu perlindungan yang legal.
4. SOP dapat mengurangi perbedaan dalam sistem, dimana perbedaan tersebut
merupakan kendala dalam efisiensi produksi dan pengontrolan kualitas.
5. SOP dapat membantu dalam pelatihan personil baru sebagai sumber referensi bagi
pelatih personil.
6. SOP dapat mempermudah dalam melakukan pelatihan silang, dimana pelatihan
silang melatih personil dalam melakukan pkerjaan di departemen lain, dengan kata
lain di luar departemen asalnya.
7. SOP dapat membantu dalam melakukan evaluasi terhadap performasi personil dan
proses yang dilakukan.
2.1.5 Prinsip Standar Operasional Prosedur (SOP)
Menurut Suryono (2015) prinsip dalam SOP adalah sebagai berikut:
1. Sederhana, sehingga SOP terebut dapat mempermudah pengawasan.
2. Spesialisasi harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
3. Pencegahan penulisan, gerakan, atau kegiatan yang tidak perlu.
4. Berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya dan mencegah adanya
rintangan-rintangan.
5. Mencegah kekembaran (duplikasi) pekerjaan terutama pada formulir.
6. Ada pengecualian yang seminimun-minimumnya tarhadap peraturan.
7. Mencegah pemeriksaan yang tidak perlu.
8. Bersifat fleksibel (dapat disesuaikan dengan kondisi).
9. SOP memberikan pengawasan yang terus-menerus terhadap pekerjaan yang
dilakukan.
10. Menggunakan mesin kantor dengan sebaik baiknya.
11. Menggunakan urutan pelaksanaan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
12. Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus memperhatikan tujuan.
13. Pekerjaan tata usaha harus diselanggarakan sampai seminimum-minimumnya.
14. Pergunakan sebaik-baiknya prinsip pengecualian.
2.1.6 Indikator Yang Digunakan Dalam SOP
Untuk mengukur SOP, diperlukan suatu indikator, sebagai berikut
(Tanjung dan Subagjo, 2012) :
9

1. Kemudahan dan Kejelasan merupakan prosedur yang distandarkan dapat dengan


mudah dimengerti dan diterapkan.
2. Efisiensi dan Efektivitas merupakan prosedur yang distandarkan singkat dan cepat
dalam mencapai target pekerjaan dan memerlukan sumber daya yang paling sedikit.
3. Keselarasan merupakan prosedur yang distandarkan sejalan dengan prosedur
standar lain yang terkait.
4. Keterukuran merupakan hasil dan proses pencapaian hasil pekerjaan dapat diukur
kuantitas serta kualitasnya.
5. Dinamis merupakan prosedur yang distandarkan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan kualitas pelayanan.
6. Berorientasi Kepada Pengguna (mereka yang dilayani) merupakan prosedur yang
distandarkan mempertimbangkan kebutuhan pengguna.
7. Kepastian Hukum merupakan prosedur yang distandarkan, ditetapkan oleh
pimpinan sebagai sebuah produk hukum yang ditaati, dilaksanakan, dan menjadi
instrumen untuk melindungi karyawan dari tuntutan hukum.
2.2 Pengertian Kinerja
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2002). Dalam
mengukur kinerja, terdapat kriteria atau ukuran Kriteria tersebut menurut Wirawan
(2009) adalah:
1. Kuantitatif merupakan ukuran paling mudah untuk di susun dan di ukur yaitu
hanya menghitung seberapa banyak unit keluaran kinerja harus di capai dalam
kurun waktu tertentu.
2. Kualitatif melukiskan seberapa baik atau seberapa lengkap hasil harus di capai.
3. Ketepatan waktu merupakan kriteria yang menentukan keterbatasan waktu.
4. Cara melakukan pekerjaan, digunakan sebagai standar kinerja jika kontak personal,
sikap personal atau perilaku pramuniaga merupakan faktor penentu keberhasilan
melaksanakan pekerjaan.
Metode melaksanakan tugas adalah standar yang di gunakan jika undang-
undang, kebijakan, prosedur, standar, metode dan peraturan untuk menyelesaikan
tugas atau jika cara yang di tentukan tidak dapat di terima. Pada dasarnya kinerja
merupakan tanggung jawab setiap individu yang bekerja dalam organisasi.
10

Tanggung jawab terhadap kinerja sebenarnya bukan lahir dari pengaruh pimpinan
namun disebabkan oleh perilaku individu. Apabila dalam organisasi setiap individu
bekerja dengan baik, berprestasi, bersemangat dan memberikan kontribusi terbaik
mereka terhadap organisasi, maka kinerja organisasi secara keseluruhan baik.
Dengan demikian, kinerja organisasi merupakan cermin dari kinerja individu
Mahmudi (2015).
Menurut Rivai (2014) kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan
kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang sepatutnya
memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kinerja merupakan
perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja dan juga
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan dalam
mencapai tujuan.
Kinerja menurut Wirawan (2012) adalah sebagai keluaran yang dihasilkan
oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam
waktu tertentu. Pekerjaan adalah aktivitas menyelesaikan sesuatu atau membuat
sesuatu yang hanya memerlukan tenaga dan keterampilan tertentu.
Hasibuan (2014) mendefinisikan kinerja karyawan adalah ”suatu hasil kerja
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta
waktu.
2.2.1 Indikator Kinerja
Menurut Robert L Mathis dan John H Jackson (2012) Mengatakan bahwa
kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan
indikator-indikatornya sebagai berikut.
1. Kuantitas Kerja, Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
2. Kualitas Kerja, yaitu persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang
dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan
karyawan.
3. Ketepatan Waktu, yaitu Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu
yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
11

4. Efektifitas kerja, pemanfaatan secara maksimal sumber daya dan waktu yang ada
pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi kerugian.
5. Kehadiran, tingkat kehadiran karyawan dalam perusahaan dapat menetukan
kinerja karyawan
Dengan demikian kinerja atau prestasi kerja secara subtansial yang banyak
dikemukakan oleh para ahli adalah kemampuan dan kemauan individu dalam
bekerja dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Seorang karyawan
dikatakan berkinerja dapat dilihat dari berbagai aspek baik dari aspek proses
pekerjaan yang terkait dengan kemampuan dan kemauan tersebut maupun dari
aspek hasil kerja yang telah dilakukan.
2.2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Prabu Mangkunegara (2012), faktor-faktor kinerja terdiri dari
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (disposisional) yaitu faktor yang
dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik karena
mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu merupakan tipe pekerja keras,
sedangkan kinerja jelek disebabkan orang tersebut mempunyai kemampuan rendah
dan orang tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki
kemampuannya.
Dengan demikian selain faktor pribadi seperti kemampuan, minat maupun
sifat lainnya yang melekat pada diri karyawan, kinerja karyawan juga dipengaruhi
oleh lingkungan perusahaan seperti kepemimpinan, hukuman, umpan balik, tujuan
serta berbagai kebijakan yang digariskan perusahaan. Dengan tujuan dan
kepemimpinan yang baik misalnya, karyawan akan lebih terarah dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Begitu juga dengan umpan balik maupun hukuman
yang diberikan perusahaan, merupakan peluang dan peringatan untuk memperbaiki
kinerja karyawan. Sementara kepribadian, pengetahuan dan keahlian individu
berhubungan dengan aspek motivasi, tangung jawab moral dan keyakinan terhadap
suatu pekerjaan.
Faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat kinerja usaha organisasi
adalah kondisi yang mendorong karyawan dalam bekerja dan keahlian yang
dimiliki oleh karyawan tersebut dalam lingkungan dimana mereka bekerja.
Motivasi dan kecakapan adalah unsur yang sangat solid dan saling mempengaruhi
dalam menunjang kinerja, bila salah satu faktor rendah maka tingkat kinerja usaha
12

yang dihasilkan juga akan rendah, oleh karena itu kinerja karyawan harus dihargai
dan ditingkatkan dengan pengadaan pelatihan.
2.3 Penelitian-Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan pengaruh Standar Operasional Prosedur
(SOP) Terhadap Kinerja Karyawan telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti
sebelumnya. Berikut ada beberapa peneliti terdahulu diantaranya:
Berdasarkan penelitian yang dilakukan M.Khoirur Roziqin (2018) skripsi
yang berjudul “Pengaruh Standar Operasional Prosedur Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Pengawasan”. Dengan metode penelitian kuantitatif. Hasil
penelitian terdapat pengaruh standar operasional prosedur terhadap kinerja
karyawan, terdapat pengaruh pengawasan terhadap kinerja karyawan dan terdapat
pengaruh standar operasional prosedur terhadap kinerja karyawan melalui
pengawasan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rifda Zahida Mulady (2020)
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Standar Operasional Prosedur (Sop) Terhadap
Kualitas Layanan Pengiriman Barang Pada Jne Kota Yogyakarta”. Metode
penelitian ini mengunakan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian
membuktikan bahwa SOP bagian proses pengiriman barang, SOP bagian
penyimpanan barang, SOP bagian penerimaan barang, dan SOP bagian pakaian dan
penampilan berpengaruh signifikan terhadap kualitas layanan.
Penelitian tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh
Ratih Nugraheni1, Apriatni EP2 & Agung Budiatmo3 (2018) dalam artikel
ilmiah”Standar Operasional Prosedur Dan Pengawasan Terhadap Kinerja
Pramuniaga Pasaraya Sriratu Pemuda Semarang”. Metode penelitian ini
mengunakan metode penelitian deskriptif dan kuantitatif analisis korelasi, koefisien
determinasi, tabel silang, regresi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
positif dan signifikan antara Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pengawasan
terhadap kinerja pramuniaga secara parsial, adanya pengaruh positif dan signifikan
antara Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pengawasan secara gabungan
terhadap terhadap kinerja pramuniaga.
Penelitian tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh
Gilang Maulana (2021). Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Standar
Operasional Prosedur (Sop) Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan
13

Nusantara Vi Unit Kebun Kayu Aro Kerinci Jambi”. Metode penelitian Kuantitatif,
analisis data mengunakan analisis deskriptif, analisis statistik dengan regresi linear
sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh penerapan standar
operasional prosedur terhadap kinerja karyawan yang dibagi dengan tiga dimensi
yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketetapan waktu. Penerapan standar
operasional prosedur berpengaruh positif sebesar 1,124 poin pada kuantitas kerja.
Penerapan standar operasional prosedur berpengaruh positif sebesar 0,887 poin
pada kualitas kerja. Penerapan standar operasional prosedur berpengaruh positif
sebesar 0,640 poin.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Baskoro Harwindito1, Adellia
Khairulizza1 dalam artikel ilmiah “Pengaruh standar operasional prosedur terhadap
kinerja karyawan di front office departement hotel the gunawarman luxury
residence”, metode penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel Standar Operasional Prosedur memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel Kinerja Karyawan.
2.4 Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian ini akan menguji tentang pengaruh Standar Operasional Prosedur
terhadap Kinerja Kariawan pada PT United Tractors perwakilan Ambon.
Berdasarkan gambaran tersebut, hubungan antara variabel dependen dengan
independennya diperlihatkan dalam kerangka berpikir sebagai berikut:

Standar Operasional
Prosedur Kinerja Karyawan
(X)
Gambar 2.1. Kerangka Pikir (Y)
2.5 Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2015) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini, yaitu:
1. Ho : β = 0 : Standar Operasional Prosedur tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan.
14

2. H1 : β ≠ 0 : Standar Operasional Prosedur berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. United Tractors perwakilan ambon Jl. Yan paays,
no.20 , ahusen, kel wainitu, sirimau, kota ambon 97127 , waktu penelitian tanggal 21
Januari 2021 Sampai 26 Juni 2021.
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel terikat atau dependen
dan variabel bebas atau independen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sedangkan variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat. Dimana yang menjadi variabel terikat atau dependen dalam
penelitian ini adalah kinerja karyawan dan yang menjadi variabel bebas atau independen
ini adalah Standar Operasional Prosedur (SOP)
3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel penelitian digunakan untuk menentukan jenis
indikator dan skala dari setiap item-item yang digunakan dalam pengumpulan data.
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Defenisi Indikator S
Variabe k
l al
a
Standar Standar Operasional  Kemudahan dan kejelasan L
operasional Prosedur adalah  Efisiensi dan efektivitas ik
prosedur serangkaian instruksi  Keselarasan er
(SOP) tertulis yang  Keterukuran t
dibakukan mengenai  Dinamis
berbagai proses  Berorientasi pada pengguna
penyelenggaraan (yang dilayani)
aktivitas organisasi,  Kepatuhan hukum
bagaimana dan kapan  Kepastian hukum
harus dilakukan,
dimana dan oleh
siapa dilakukan.
Kinerja Kinerja karyawan Merupakan  Kuantitas L
Karyawan segala aktivitas yang  Kualitas ik
didasarkan pada apa yang er

14
15

dilakukan dan tidak  Ketetapan Waktu t


dilakukan oleh pekerja.  Efektifitas
 Kehadiran

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan pada PT.United
Tractors perwakilan ambon yang total keseluruhan karyawan yakni sebanyak 14
orang karyawan.
3.3.2 Sampel
Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah karyawan PT.United
Tractors perwakilan ambon yang diambil sebanyak 14 orang
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel mengunakan teknik sampel jenuh yaitu teknik pengambilan
sampel bila semua angota populasi dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan jika jumlah
populasi relatif kecil yaitu kurang dari 30
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif yaitu penelitian yang didasari pada asumsi, kemudian ditentukan variabelnya,
dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode-metode penelitian yang valid
Data Primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan meminta keterangan kepada
responden dengan mengajukan daftar pertanyaan atau pernnyataan yang terkait
dengan masalah yang diteliti Pengumpulan data primer penelitian ini akan
digunakan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang disebarkan langsung ke
14 Karyawan PT. United Tractors perwakilan Ambon
2. Wawancara akan dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung kepada
Kariawan PT.United Tractors perwakilan ambon yang berjumlah 14 karyawan yang
disertai daftar pertanyaan yang sudah dibuat mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan penelitian.
Data Sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
16

1. Dalam melaksanakan teknik dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis


seperi buku, majalah, jurnal, dokumen, catatan seharian, dan lain sebagainya.
Teknik yang digunakan dalam penilitian ini, untuk mencari dokumen-dokumen
perusahaan seperti profil, PT.United Tractors perwakilan ambon, visi, misi,
struktur organisasinya dan data pendukung lainya.

3.5 Metode Analisa Data


Metode analisa data merupakan tahapan proses penelitian dimana data yang telah
dikumpulkan dan diolah untuk menjawab permasalahan yang ada.
3.5.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk mengalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum. Analisis deskriptif dilakukan untuk mendapatkan gambaran atau
karakteristik responden. Karakteristik responden yang dianalisis dalam penelitian
ini diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan, pendidikan, dan
masa kerja.
3.6 Uji Instrumen
Uji instrumen digunakan untuk mengukur semua variabel penelitian mengunakan
kuesioner dan disebarkan ke semua responden untuk memberikan pernyataan sesuai apa
yang dirasakan dan dialaminya.
3.6.1 Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu
kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu alat
pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner
adalah sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Jika r
hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid. Reliabilitas adalah indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Reliabilitas dinyatakan jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai
Cronbach Alpha 0,80. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini
17

dilakukan pada 14 orang karyawan PT.United Tractors perwakilan Ambon dengan


menggunakan program SPSS 16.
1 Uji Validitas
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan pada setiap item-item
pertanyaan/pernyataan yang dijawab pada 14 karyawan PT. United Tractors
perwakilan ambon Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS 16 dengan
kriteria sebagai berikut:
a) Jika nilai Corrected – Item total correlation > r tabel, maka dinyatakan valid
b) Jika nilai Corrected – Item total correlation < r tabel, maka dinyatakan tidak valid.
2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas dilakukan dengan menguji item-item pertanyaan/pernyataan
yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya
dengan bantuan program SPSS 16 for windows. Suatu kontruk atau variabel
dinyatakan reliable dengan kriteria sebagai berikut:
a) Jika r – Alpha positif dan lebih besar dari r- tabel maka dinyatakan reliabel.
b) Jika r – Alpha negatif dan lebih kecil dari r- tabel maka dinyatakan tidak reliabel.
3.7 Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis statistik dengan regresi linear sederhana adalah hubungan linear
antara variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Analisis ini
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas pengaruh Standar
Operasional Prosedur (SOP) dengan variabel terikat kinerja karyawan apakah
positif atau negatif.
Persamaan Regresi Linear Sederhana sebagai berikut :
Y = a + bX + e
…..(3.1)
Keterangan :
Y = Variabel terikat (Kinerja karyawan)
X = Variabel bebas (Standar Operasional Prosedur)
a = Konstanta (nilai Y apabila X=0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
Agar penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari standar korelasi
maka dilakukan uji hipotesis.
1. Uji R dan Uji Koefisien Determinasi (R2 )
18

Di dalam regresi sederhana nilai R menyatakan korelasi sederhana (korelasi


pearson) antara variable X dan Variabel Y, jika nilai mendekati 1 maka terdapat hubungan
yang erat.
Pedoman derajat hubungan.
1. Nilai pearson corelasi 0,00/0.20 = tidak ada korelasi
2. Nilai pearson corelasi 0.21 s/d 0.40 = korelasi lemah
3. Nilai pearson corelasi 0.41 s/d 0.60 = korelasi sedang
4. Nilai pearson corelasi 0.61 s/d 0.80 = korelasi kuat
5. Nilai pearson corelasi 0.81 s/d 1.00 = korelasi sempurna
19

R Square (R2) yaitu Koefisien determinasi (R2) nilai ini akan diubah ke bentuk
persen (%) yang berarti seberapa besar pengaruh yang diberikan variable X terhadap
variable terikat. Jika koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu)
menunjukkan baik kemampuan variable X menjelaskan variable Y dimana (0 < R2 < ).
Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas terhadap variable terikat adalah kecil. Hal ini model yang digunakan tidak
kuat untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Interpretasi Koefisien Determinasi
1. Nilai koefisien determinasi 0% - 19,99% = Sangat rendah
2. Nilai koefisien determinasi 20% - 39,99% = Rendah
3. Nilai koefisien determinasi 40% - 59,99% = Sedang
4. Nilai koefisien determinasi 60% - 79,99% = Kuat
5. Nilai koefisien determinasi 80% - 100% = Sangat kuat
2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2006).
Pengujian parsial regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas
secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dengan asumsi
variabel yang lain itu konstan. Dasar pengambilan keputusan:
1. Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 (α) atau T hitung < T tabel berarti hipotesa
tidak terbukti maka H0 diterima Ha ditolak, bila dilakukan uji secara parsial.
2. Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 (α) atau T hitung > T tabel berarti hipotesa
terbukti maka H0 ditolak dan Ha diterima, bila dilakukan uji secara parsial.
20

3.8 Alur/Langkah-langkah Penelitian

Mulai

1. Studi Lapangan
2. Studi Literatur
3.

1. Perumusan Masalah
2. Penentuan Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data
Data Primer
1. Kuesioner, Disebarkan Untuk 14 Karyawan
2. Wawancara Terhadap 14 Karyawan
Data Sekunder
3. Buku, Jurnal, Dokumen-Dokumen, Data Penjualan Tahun 2019-2020, Profil
dan Visi, Misi PT. United Tractors Perwakilan Ambon

Pengolahan Data Software (SPSS 16)


1. Analisis Deskriptif
2. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas
3. Uji Regresi Linear Sederhana
4. Uji Hipotesis

1. Pengkajian Hasil Penelitian


2. Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flow chart penelitian


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini digunakan untuk mencari sebarang jenis data
yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahan.
PT United Tractors Tbk (Perseroan United Tractors atau UT) didirikan pada
13 Oktober 1972 dengan fokus usaha pada distribusi alat-alat berat. Saat ini
Perseroan dikenal sebagai distributor alat berat terbesar di Indonesia dan menjadi
pemimpin di pasar alat berat melalui produk produk Komatsu yang didistribusikan
Perseroan.
Perseroan merupakan anak usaha dari PT Astra International Tbk (“Astra”), salah
satu grup usaha terbesar dan terkemuka di Indonesia dengan jaringan layanan menjangkau
berbagai industri dan sektor. Sejak 10 September 1989, Perseroan telah menjadi
perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
Dalam kurun waktu 46 tahun, Perseroan telah mengembangkan usahanya ke
sektor kontraktor penambangan, pertambangan, jasa kontraktor umum dan
pembangkit listrik. Saat ini Perseroan telah berkembang menjadi salah satu pemain
utama di sektor dan industri dalam negeri, melalui lima pilar bisnis, yaitu Mesin
Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan, Industri Konstruksi dan
Energi.
Pilar Mesin Konstruksi menawarkan penjualan alat berat dan alat
transportasi beserta suku cadang, attachment, dan jasa terkait lainnya. Produk-
produk yang ditawarkan adalah dari merek terpercaya, yaitu Komatsu, UD Trucks,
Scania, Tadano dan Bomag.
Pembelian alat berat merupakan suatu bentuk investasi penting bagi
pelanggan karena digunakan selama periode waktu tertentu. Untuk itu Perseroan
menawarkan produk-produk berkualitas dari merek global terpilih dengan tipe dan
ukuran yang sesuai untuk pekerjaan lapangan atau industrial di area normal
maupun sulit.
Perseroan tidak hanya menawarkan produk-produk andal kepada
pelanggannya, tetapi juga menawarkan berbagai jasa yang komprehensif, seperti:
1. Konsultasi Lapangan

20
21

2. Rekomendasi Alat Berat yang Optimal


3. Program Pemeriksaan Mesin
4. Program Pemantauan Alat Berat
5. Remanufaktur dan Rekondisi
6. Pelatihan untuk Mekanik dan Operator
7. UT Call 1500072 – layanan pelanggan 24/7
8. Guaranteed Product Support
Kantor pusat United Tractors berlokasi di Jakarta, Indonesia, dengan kantor-
kantor pendukung tersebar di berbagai provinsi dan kota di Indonesia. Saat ini, PT.
United Tractors memiliki total 177 titik layanan, termasuk di antaranya jaringan 20
kantor cabang, 22 site support, 10 kantor perwakilan, 14 kantor tambang dan
berbagai titik layanan lainnya.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada salah satu kantor
perwakilan dari PT. United Tractors yang berada di kota Ambon yang didirikan
pada tanggal 10 Oktober 1975
4.1.2 Nilai-nilai & Budaya perusahan
Nilai-nilai inti United Tractors memandu seluruh karyawan dalam melaksanakan
tugas mereka secara profesional serta saat mewakili Perseroan dalam seluruh kegiatan
usaha. Secara khusus, Nilai-nilai inti United Tractors dibentuk untuk merefleksikan filosofi
Catur Dharma yang menjadi landasan Grup Astra, yang mengajak seluruh karyawan untuk
menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, memberikan pelayanan terbaik
kepada pelanggan, menghargai individu dan membina kerja sama, dan senantiasa berusaha
mencapai yang terbaik.
Menganut filosofi ini, UT menetapkan budaya perusahaan yang dinamakan
SOLUTION, yang mencakup 8 (delapan) nilai-nilai utama UT. Berkikut penjabaranya:
1. Serve (Melayani), dalam melayani customer harus dengan profesionalitas sera
sepenuh hati
2. Organized (Terencana), mengutamakan pola piker,kerja dan kerjasama secara
sistimatis,disiplin, mengunakan prinsip prioritas, serta tetap menghormati.
3. Leading (Terdepan), menjadi paling ungguldan proaktif dengan memberikan
pemecahan masalah yang terbaik, hingga menjadi teladan, inspirasi, dan motifasi
kepada lingkunganya.
22

4. Uniqueness (Unik), memberi solusi terbaik dengan tidak meninggalkan


kepentingan perusahanya.
5. Totality (Totalitas), sadar dan tepat memberi solusi yang tepat, lengkap, dan
menyeluruh
6. Innovative (Inovatif), selalu memberikan ide-ide baru, dengan usaha perbaikan
yang berkelanjutan, hingga membuat lingkungan tentram untuk berkreasi sehingga
memberikan nilai tambah bagi stakeholder.
7. Open-mind (Terbuka) selalu menunjukan keterbukaan hati, pikiran, sikap, dan
perilaku untuk mengembangkan potensi diri bagi organisasi.
8. Networking (Kerja Sama), memperlebar jaringan yang sinergis dalam peningkatan
pointambah dari mitra dengan saling menguntungkan.
Solution menjadi identitas dan nilai yang menjadi model panduan bagi
setiap karyawan dalam berpikir dan bertindak dalam kegiatan operasional sehari-
hari, dengan tujuan utama mencapai seluruh visi dan misi Perseroan.
4.1.3 Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat,
pertambangan dan energi, untuk menciptakan manfaat bagi para pemangku
kepentingan.
b. Misi
1. Bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui pemahaman usaha
yang komprehensif dan interaksi berkelanjutan. ͵
2. Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat meningkatkan status sosial
dan aktualisasi diri melalui kinerjanya. ͵
3. Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan
melalui tiga aspek berimbang dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan. ͵
4. Memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan bangsa.
4.1.4 Unit Bisnis PT. United Tractors
1. Mesin kontruksi
Unit usaha Mesin Konstruksi yang mengusung nama United Tractors
menjalankan peran sebagai distributor alat berat terkemuka dan terbesar di
Indonesia. Sebagai distributor tunggal produk Komatsu, UD Trucks, Scania,
Bomag, Tadano dan Komatsu Forest, unit usaha Mesin Konstruksi menyediakan
23

produk alat berat untuk digunakan di sektor pertambangan, perkebunan, konstruksi


dan kehutanan serta untuk material handling dan transportasi. Berikut merupakan
penjelasan mengenai jenisjenis mesin kontruksi yang di produksi oleh PT. United
Tractors:
24

a. Komatsu
Komatsu merupakan salah satu peruasahaan ternama dengan memproduksi
alat berat yaitu hydraulic excavator, dump truck, bulldozer yang berfungsi di
berbagai sektor pemakai jasa alat berat contohnya konstruksi, pertambangan,
kehutanan, dan industri. Dari tahun 1917 perusahaan ini telah berdiri dan diambil
dari sebuah nama kota di Jepang yaitu Komatsu, Ishikawa. menjadi bagian dari
perusahaan alat berat terbesar didunia yang juga menguasai pasar alat berat di
dalam negeri, di tahun 1973 perusahaan memberikan kepercayaan kepada PT
United Tractors Tbk menjadi agen tunggal resmi di Indonesia.
b. UD Trucks
UD Trucks salah satu produsen truk ternama berasal dari Jepang. UD
Trucks memiliki arti “Ultimate Dependability” merupakan wujud filosofi
perusahaan. Dari tahun 1935, perusahaan mampu mencatatkan sejarah yaitu
menghasilkan merek standart tinggi, nyaman dan efisien. Hingga tepat dari1984
PT. United Tractors Tbk resmi dijadikan agen tunggal UD Trucks dalam pasar
Indonesia.
c. Scania
Scania telah berdiri sejak tahun 1891. Hingga sekarang perusahaan mampu
menghasilkan serta menjual hampir 1,4 juta truk dan bus dengan muatan banyak 39
sebagai suatu alat kendaraan. Scania juga merupakan penghasil truk dan bus
muatan besar ternama di dunia. Hingga di tahun 2004, PT United Tractors Tbk
dengan sah diberikan kepercayaan untuk pemgang agen tunggal merek Scania
dalam pasar Indonesia.
d. Bomag
Bomag merupakan leader pasar dibidang teknologi pemadatan serta
penghasil alat berat dalam proses aspal, pemadatan tanah, land milling dan juga
finisher. Perusahaan telah berdiri dari tahun 1957 dan merek Bomag sudah
menguasai bermacam kebutuhan dengan varian produk lengkap dan mempunya
sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya dimana sudah tersebar hamper
seluruh dunia. Hingga ditahun 1972 akhirnya juga PT United Tractors Tbk telahr
resmi dijadikan distributor produk Bomag di Indonesia. Ditahun 1983, lewat anak
perusahaan PT United Tractors Pandu Engineering (“UTPE”), United Tractors
mulai memasuki dalam usaha pembuatan komponen alat berat. Hingga melewati
25

Komatsu Remanufacturing Asia (“KRA”) yang telah berdiri sejak 1997, dan PT
Tekno Universal Reksajaya (“UTR”) yang sudah ada sejak 2011, PT. United
Tractors mulai memasuki ke dalam jasa rekondisi mesi
26

4.1.5 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. United Tractors Perwakilan Ambon


4.1.6 Tugas-tugas pokok departemen
a) Busines Consultant
Busines Consultant mempunyai tugas untuk memberikan nasihat, baik ke
perusahan maupun individu dan juga harus mampu memberikan solusi atas
problem-problem yang dihadapi
b) After Sales Consultant
After Sales Consultant mempunyai tugas membantu perusahan untuk
meningkatkan penjualan atau keuntungan. Mempromosikan produk dan layanan
serta menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
c) Incoming & QI
Incoming & QI mempunyai tugas untuk menerima barang dari kendaraan
deliveri dan memeriksa serta mengonfirmasi kualitas dan kuantitas case. QI
memeriksa dan konfirmasi kualitas dan kuantitas barang yang datang.
d) Bining
Bining adalah menyimpan barang yang diterima ke bin yang sesuai.
e) PST (part stock taking)
PST (part stock taking) mempunyai tugas untuk menghitung stok barang
yang dilakukan secara manual dengan mencocokan catatan stok barang yang ada
sehingga aktivitas pun terhindarkan dari kesalahan.
f) Pic/Pac & QC
Pic/Pac & QC picking mempunyai tugas untuk Mengambil barang dari bin
berdasarkan request dari customer. QC yakni: Memeriksa dan mengkonfirmasi
27

kualitas dan kuantitas barang yang di picking. Packing yakni sesuai dengan
karakteristik parts.
g) Delivery Customer
Delivery Customer mempunyai tugas untuk mengirimkan barang dari
warehouse UT ke Customer dalam jangka waktu yang sudah disepakati.
h) Adm 1 & Adm 2
Adm 1 & Adm 2 mempunyai tugas untuk mensupport department-
department yang ada di PT. United Tractors di Perwakilan Ambon, dalam berbagai
hal baik materil maupun non materil dan juga tidak terkait langsung dengan
customer.
4.2 Pengolahan Data
Pengolahan data digunakan untuk menghasilkan informasi dari data mentah
yang di ambil dari PT. United Tractors perwakilan ambon dan selanjutnya data
tersebut diolah guna memenuhi kebutuhan peneliti.
4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner
kepada 14 orang responden karyawan pada PT. United Tractors perwakilan ambon.
Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pernyataan yang
diberikan.
4.2.1.1 Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah daftar pernyataan
(kuesioner). Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan umur,
status perkawinan, jenis kelamin, pendidikan terakhir, masa kerja. Dari kuesioner
dapat diperoleh gambaran umum responden seperti yang disajikan dibawah ini
1. Karakteristik responden berdasarkan Umur, maka umur responden dalam penelitian
ini adalah:
Tabel 4.1. Umur Responden
No Umur Jumlah Presentasi
1 17 1 7.1%
2 18 1 7.1%
3 25 1 7.1%
4 27 1 7.1%
5 29 1 7.1%
6 30 3 21.4%
7 32 2 14.3%
28

8 35 1 7.1%
9 37 1 7.1%
10 46 1 7.1%
11 52 1 7.1%
Total 14 100%

Sumber: Data Diolah, 2021


Berdasarkan table 4.1 dapat dikatakan bahwa total jumlah sampel N=14 responden
diantaranya memiliki umur 30 tahun sebanyak 3 orang dengan presentase 21,4%, umur 32
tahun sebanyak 2 orang dengan presentase 14,3% dan umur 17, 18, 25, 27, 29, 35, 37, 46,
52 tahun, sebanyak 1 orang dengan presentase 7,1%. Hal ini menunjukan bahwa karyawan
yang bekerja Pada PT. United Tractors perwakilan ambon didominasi karyawan dengan
umur 30 tahun dan 32 tahun.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Karakteristik responden Berdasarkan Status Perkawinan, maka responden
dalam penelitian ini adalah:
Tabel 4.2. Status Perkawinan
No Status Jumlah Presentasi
Perkawinan
1 Kawin 11 78.6%
2 belum kawin 3 21.4%
Total 14 100%
Sumber: Data Diolah, 2021
Dari data table 4.2 di atas dengan jumlah responden N=14, dapat diketahui
bahwa jumlah karyawan yang telah kawin sebanyak 11 orang dengan presentasi
78,0% dan jumlah karyawan yang belum kawin sebanyak 3 orang dengan
presentasi sebanyak 21,4%. Hal ini dapat dikatakan bahwa karyawan yang bekerja
Pada PT. United Tractors Perwakilan Ambon didominasi dengan karyawan yang
telah kawin.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden Berdasarkan jenis kelamin, maka jenis kelamin
responden dalam penelitian ini adalah:
Tabel 4.3. Jenis Kelamin
No Jenis kelamin Jumlah Presentasi
1 Laki-laki 14 100%
2 Perempuan 0 0%
29

Total 14 100%

Sumber: Data Diolah, 2021


Dari data table 4.3 di atas, maka dikatakan bahwa semua karyawan yang
bekerja Pada PT. United Tractors Perwakilan Ambon. Berjenis kelamin laki-laki.
Hal ini berpengaruh terhadap jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh Karyawan itu
sendiri.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terahkir.


Karakteristik responden Berdasarkan pendidikan terahkir, maka responden
dalam penelitian ini adalah:
Tabel 4.4. Pendidikan Terahkir
No  Pendidikan Terahkir Jumlah Presentasi
1 SMA 10 71.4%
 2 Sarjana 4 28.6%
  Total 14 100%
Sumber: Data Diolah, 2021
Pada table 4.4 dapat dikatakan bahwa karyawan yang bekerja Pada PT.
United Tractors perwakilan ambon yang memiliki pendidikan terahkir SMA
sebanyak 10 orang dengan presentasi 71,4% dan yang memiliki pendidikan terahkir
sarjana sebanyak 4 orang dengan presentasi 28,6%. Hal ini membuktikan bahwa
Pada PT. United Tractors Perwakilan Ambon ini memiliki karyawan yang memiliki
latar belakan pendidikan yang kurang kompeten.
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja.
Karakteristik responden Berdasarkan masa kerja, maka masa kerja
responden dalam penelitian ini adalah:
Tabel 4.5. Masa Kerja
No Masa Kerja Jumlah Presentasi
1 <1 tahun 4 28.6%
2 <5 tahun 1 7.1%
3 <8 tahun 4 28.6%
4 >12 tahu 5 35.7%
Total 14 100%
Sumber: Data Diolah, 2021
30

Pada table 4.5 diatas dapat dikatakan bahwa Masa kerja karyawan Pada PT.
United Tractors Perwakilan Ambon, yang memiliki masa kerja <1 tahun sebanyak
4 karyawan dengan presentasi 28,6%, <5 tahun sebanyak 1 karyawan dengan
presentasi sebesar 7,1%,<8 tahun sebanyak 4 karyawan dengan presentasi 28,6%
dan >12 tahun sebanyak 5 karyawan dengan presentasi sebesar 35,7%. Hal ini
dapat dikatakan bahwa yang dominan lama kerja, 5 pekerja dengan lama kerja >12
tahun.
31

4.2.2 Deskripsi Frekuensi variable penelitian


Deskripsi frekuensi variable penelitian digunakan untuk mengetahui
seberapa besar frekuensi jawaban yang diberikan oleh responden terhadap setiap
item-item pernyataan dalam kuesioner.
4.2.2.1 Variabel Frekuensi Standar Operasional Prosedur (SOP)
Variabel Frekuensi Standar Operasional Prosedur memiliki 19 item
pernyataan dan Kinerja karyawan yang memiliki 17 pernyataan yang dibagi dalam
5 indikator. Untuk indikator kuantitas kerja memiliki 3 pernyataan, kualitas kerja
memiliki 4 pernyataan, ketetapan waktu memiliki 4 pernyataan, efektivitas kerja
memiliki 3 pernyataan dan kehadiran memiliki 3 pernyataan.
Berikut adalah skor jawaban responden terhadap variabel Standar
Operaional Prosedur (SOP)
Tabel 4.6. Hasil Analisa Frekuensi Variabel Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pilihan Jawaban
Item-item SS S N TS STS Total
F % F % F % F % F % %
item_1 1 7.1 7 50 6 42.9 100%
item_2 8 57.1 6 42,9 100%
item_3 1 7.1 8 57.1 5 35.7 100%
item_4 6 42.9 8 57.1 100%
Item_5 6 42.9 7 50 1 7.1 100%
item_6 5 35.7 9 64.3 100%
item_7 1 7.1 7 50 6 42.9 100%
item_8 1 7.1 5 35.7 8 57.1 100%
item_9 2 14.3 4 28.6 7 50 1 7.1 100%
item_10 4 28.6 9 64.3 1 7.1 100%
item_11 1 7.1 4 28.6 9 64.3 100%
item_12 1 7.1 3 21.4 7 50 3 21.4 100%
item_13 2 3 21.4 8 42.9 1 7.1 100%
item_14 1 7.1 4 28.6 7 50 2 14.3 100%
item_15 1 7.1 4 28.6 9 64.3 100%
item_16 7 50 6 42.9 1 7.1 100%
item_17 1 7.1 6 42.9 7 50 100%
item_18 8 42.9 6 42.9 100%
item_19 6 42.9 7 50 1 7.1 100%
Sumber: Data Diolah, 2021
32

Dilihat pada table 4.6 di atas, maka dapat di katakana rata-rata penilaian
responden terhadap item-item Variabel Standar Operasional Prosedur (SOP), ada
yang rendah dan juga ada yang tinggi
Berdasarkan pernyataan kuesioner variable Standar Operasional Prosedur
yang memiliki 19 item pernyataan di atas maka dapat dikatakan bahwa:
1) Item1, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.1%), 7 orang
responden menjawab setuju dengan frekuensi (50%) dan 6 responden menjawab
Netral dengan frekuensi (42.9%) yang artinya karyawan telah mampu pahami dan
kuasai Aturan-aturan yang diterapkan ditempat kerja, dengan baik
2) Item2, 8 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (57.1%) dan 6
responden menjawab Netral dengan frekuensi (42.9%). yang artinya karyawan
merasa sangat mudah melaksanakan Pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh
atasan.
3) Item3, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.1%), 8
orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (57,1%) dan 5 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (35,7%) yang artinya karyawan sangat mentaati
aturan-aturan yang ada di tempat kerja dengan sangat jelas
4) Item4, 6 responden menjawab setuju dengan frekuensi (42.9%) 8 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (57.1%) yang artinya karyawan merasa SOP
yang diterapkan di tempat kerja telah mempersingkat pekerjaan dalam mencapai
target perusahan.
5) Item5, 6 responden menjawab setuju dengan frekuensi (42.9%), 7 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (50%), dan 1 orang responden menjawab tidak
setuju dengan frekuensi (7.1%). yang artinya karyawan tidak selalu memenuhi
target yang diberikan oleh atasan.
6) Item6, 5 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (35,7%) dan 9 orang
responden menjawab netral dengan frekuensi (64.3%) yang artinya karyawan
merasa SOP yang diterapkan di tempat kerja kurang efektif dan evisien
7) Item7, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.1%), 7 orang
responden menjawab setuju dengan frekuensi (50%), dan 6 responden menjawab
netral dengan frekuensi (42.9%), yang artinya karyawan setuju bahwa Prosedur
pekerjaan yang diterapkan telah sejalan dengan standar pekerjaan lainya
33

8) Item8, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.1%), 5 orang
responden menjawab setuju dengan frekuensi (35,7%) dan) 8 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (57.1%), yang artinya Karyawan merasa bahwa
kemampuan yang mereka miliki telah sesuai dengan Prosedur yang telah
distandarkan.
9) Item9, 1 orang responden menjawab tidak setuju dengan frekuensi (7.1), 7 orang
responden menjawab netral dengan frekuensi (50), 4 orang responden menjawab
setuju dengan frekuensi (28.6), dan 2 orang responden menjawab sangat setuju
dengan frekuensi (14,3). Hal ini menunjukan bahwa karyawan mampu melakukan
Pekerjaan yang selaras dengan SOP.
10) Item10, 1 orang responden menjawab tidak setuju dengan frekuensi (7.1%), 9
orang responden menjawab netral dengan frekuensi (64.3%) dan 4 orang responden
menjawab setuju dengan frekuensi (28.6%), Hal ini menunjukan bahwa karyawan
kurang mampu/bisa memberikan hasil yang maksimal dilihat dari kualitas dan
kuantitasnya dalam bekerja.
11) Item11, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.15), dan 4
orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (28.65) dan 9 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (64.35), Hal ini menunjukan bahwa karyawan
mampu menyelesaikan pekerjaan, dan dapat diukur baik kualitas maupun
kuantitasnya.
12) Item12, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.1%), 3
orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (21.4%), 7 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (50%), 3 orang responden tidak setuju dengan
frekuensi (21.4%), Hal ini menunjukan bahwa karyawan sering dikontrol oleh
Atasan ketika lagi bekerja.
13) Item13, 2 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (14,3%), 3
orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (21.4%), 8 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (57.1%), 1 orang responden menjawab tidak
setuju dengan frekuensi (7.1%), Hal ini menunjukan bahwa karyawan mampu
bekerja penuh semangat, tenaga dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.
14) Item14, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.1%), 4
orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (28.6%) 7 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (50%), 2 orang responden menjawab tidak
34

setuju dengan frekuensi (14,3%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan merasa SOP
di tempat kerja telah sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
15) Item15, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.1%), 4
orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (28.6%), 9 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (64.3%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan
merasa Segala kebutuhan di perusahan telah disediakan oleh atasan dengan sangat
baik.
16) Item16, 7 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (50%), 6 responden
menjawab netral dengan frekuensi (42.9%), 1 orang responden menjawab tidak
setuju dengan frekuensi (7.1%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan telah
memberikan pelayanan terbaik sesuai SOP yang ada.
17) Item17, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.1%), 6
responden menjawab setuju dengan frekuensi (42.9%) dan 7 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (50%), Hal ini menunjukan bahwa karyawan
tidak melanggar peraturan undang-undang yang ada ditempat kerja.
18) Item18, 8 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (57.1%) dan 6
responden menjawab netral dengan frekuensi (42.9%), Hal ini menunjukan bahwa
karyawan merasa Prosedur yang ditetapkan ditempat kerja telah sesuai dengan
undang-undang.
19) Item19, 6 responden menjawab setuju dengan frekuensi (42.9%), 7 orang
responden menjawab netral dengan frekuensi (50%), 1 orang responden menjawab
tidak setuju dengan frekuensi (7.1%), Hal ini menunjukan bahwa karyawan telah
mampu, jalani, taati dan laksanakan Peraturan yang ditetapkan oleh pimpinan.
35

4.2.2.2 Variabel Frekuensi Kinerja Karyawan


Berikut adalah skor jawaban responden terhadap variabel Kinerja karyawan
Tabel 4.7. Hasil Analisa Frekuensi Variabel Kinerja Karyawan
Pilihan Jawaban
Item-item SS S N TS STS Total
F % F % F % F % F %
Item y1 2 14.3 6 42.9 6 42.9 100%
Item y2 5 35.7 5 35.7 4 28.6 100%
Item y3 1 7.1 8 57.1 5 35.7 100%
Item y4 3 21.4 7 50.0 4 28.6 100%
Item y5 3 21.4 9 64.3 2 14.3 100%
Item y6 7 50.0 7 50.0 100%
Item y7 1 7.1 6 42.9 7 50.0 100%
Item y8 6 42.9 6 42.9 2 14.3 100%
Item y9 2 14.3 6 42.9 6 42.9 100%
Item y10 6 42.9 8 57.1 100%
Item y11 3 21.4 9 64.3 2 14.3 100%
Item y12 1 7.1 4 28.6 7 50.0 2 14.3 100%
Item y13 1 7.1 2 14.3 11 78.6 100%
Item y14 2 14.3 1 7.1 8 57.1 3 21.4 100%
Item y15 3 21.4 5 35.7 4 28.6 2 14.3 100%
Item y16 1 7.1 4 28.6 6 42.9 3 21.4 100%
Item y17 3 21.4 5 35.7 4 28.6 2 14.3 100%
Sumber: Data Diolah, 2021
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dikatakan bahwa pernyataan kuesioner
variable kinerja karyawan yang memiliki 17 item pernyataan sebagai berikut:
1) Item1, 2 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (14%), 6 orang
responden menjawab setuju dengan frekuensi (42.9%), dan 6 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (42.9%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan
mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai standar yang ditetapkan perusahaan selama
8 jam.
2) Item2, 5 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (35.7%), 5 orang
responden menjawab netral dengan frekuensi (35.7%), 4 orang responden
menjawab tidak setuju dengan frekuensi (28.6%). Hal ini menunjukan bahwa
karyawan sering bekerja lembur guna menyelesaikan tugas perusahan dan
mencapai target yang optimal.
3) Item3, 1 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (7.1%), 8 orang
responden menjawab netral dengan frekuensi (57.1%), 5 orang responden
36

menjawab tidak setuju dengan frekuensi (35.7%). Hal ini menunjukan bahwa
karyawan kurang baik mengerjakan pekerjaan dengan perhitungan.
4) Item4, 3 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (21.4%), 7 orang
responden menjawab netral dengan frekuensi (50.0%),4 orang responden menjawab
tidak setuju dengan frekuensi (28.6%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan masi
merasa bimbang-mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan standar yang
telah ditentukan oleh perusahan.
5) Item5, 3 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (21.4%), 9 orang
responden menjawab netral dengan frekuensi (64.3%), 2 orang responden
menjawab tidak setuju dengan frekuensi (14.3%). Hal ini menunjukan bahwa
karyawan dipercaya oleh atasan pada saat lagi bekerja.
6) Item6, 7 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (50.0%), 7 orang
responden menjawab netral dengan frekuensi (50.0%). Hal ini menunjukan bahwa
karyawan bekerja selalu berhati-hati serta teliti guna meminimalisir hal-hal yang
tidak dinginkan.
7) Item7, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.1%), 6 orang
responden menjawab setuju dengan frekuensi (42.9%), 7 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (50.0%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan
bekerja dengan hasil kerja yang maksimal baik secara kuantitas maupun kualitas.
8) Item8, 6 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (42.9%), 6 orang
responden menjawab netral dengan frekuensi (42.9%), 2 orang responden
menjawab tidak setuju dengan frekuensi (14.3%). Hal ini menunjukan bahwa
karyawan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
9) Item9, 2 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (14.3%), 6 orang
responden menjawab netral dengan frekuensi (42.9%), 6 orang responden
menjawab tidak setuju dengan frekuensi (42.9). Hal ini menunjukan bahwa
karyawan kurang diperhatikan dalam pemberian gaji, upah atau bonus selalu tidak
tepat waktu.
10) Item10, 6 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (42.9%), 8 orang
responden menjawab netral dengan frekuensi (57.1%). Hal ini menunjukan bahwa
karyawan sering mengerjakan pekerjaan yang lain ketika pekerjan yang saya
kerjakan telah selesai tepat waktu.
37

11) Item11, 3 orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (21.4%), 9 orang
responden menjawab netral dengan frekuensi (64.3%), 2 orang responden
menjawab tidak setuju dengan frekuensi (14.3%). Hal ini menunjukan bahwa
karyawan bekerja tidak menunda-nunda waktu pekerjaan.
12) Item12, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.1%), 4
orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (28.6%), 7 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (50.0%). 2 orang responden menjawab tidak
setuju dengan frekuensi (14.3%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan kurang
mampu menggunakan dengan baik fasilitas dan peralatan yang diberikan
perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan.
13) Item13, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.1%), 2
orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (14.3%), 11 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (78.6%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan
terbantu dengan adanya SOP Sehingga kurang mempermudah pekerjaan.
14) Item14, 2 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (14.3%), 1
orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (7.1%), 8 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (57.1%), 3 orang responden menjawab tidak
setuju dengan frekuensi (21.4%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan kurang
mencari bantuan karyawan lain ketika tidak yakin dengan tugas-tugasnya.
15) Item15, 3 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (21.4%), 5
orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (35.7%), 4 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (28.6%), 2 orang responden menjawab tidak
setuju dengan frekuensi (14.3%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan sering
datang kerja lebih awal sehingga kurang siap untuk bekerja ketika jam kerja
dimulai.
16) Item16, 1 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (7.1%), 4
orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (28.6%), 6 orang responden
menjawab netral dengan frekuensi (42.9%), 3 orang responden menjawab tidak
setuju dengan frekuensi (21.4%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan pulang dari
tempat kerja sesuai dengan jam yang telah ditentukan, setelah 8 jam kerja sesuai
ketentuan perusahan.
17) Item17, 3 orang responden menjawab sangat setuju dengan frekuensi (21.4%), 5
orang responden menjawab setuju dengan frekuensi (35.7%), 4 orang responden
38

menjawab netral dengan frekuensi (28.6%), 2 orang responden menjawab tidak


setuju dengan frekuensi (14.3%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan sering izin
keluar saat jam kerja
4.2.3 Uji Instrumen
Uji instrumen digunakan untuk mengukur kesesuain variaber Standar Operasional
Prosedur terhadap variabel Kinerja Karyawan
4.2.3.1 Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur apakah instrument dari penelitian ini
memiliki kesesuaian antara penggunaan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan
kinerja karyawan. Pengujian validitas ini dilakukan dengan bantuan program software
SPSS 16 dengan membandingkan r tabel dan r hitung (r x-y) pada taraf signifikansi 5 %
dan jumlah responden sebanyak 14 responden. Nilai sebuah instrumen dikatakan valid
apabila p-value < taraf Sig (5%). Hasil uji validitas dapat diperoleh sebagai berikut.
Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variable Standar Operasional Prosedur (X)
Uji Validitas standar operasional prosedur
Variabel Item-item R Tabel 5% R Hitung Sig Hasil

item_x1 0.532 0,598 0,024 Valid


item_x2 0.532 0,603 0,023 Valid
item_x3 0.532 0,805 0,001 Valid
item_x4 0.532 0,603 0,023 Valid
item_x5 0.532 0,694 0,006 Valid
item_x6 0.532 0,721 0,004 Valid
Standar Operasional Prosedur item_x7 0.532 0,627 0,016 Valid
  item_x8 0.532 0,857 0,000 Valid
item_x9 0.532 0,841 0,000 Valid
item_x10 0.532 0,710 0,004 Valid
item_x11 0.532 0,799 0,001 Valid
item_x12 0.532 0,553 0,040 Valid
item_x13 0.532 0,839 0,000 Valid
item_x14 0.532 0,591 0,026 Valid
item_x15 0.532 0,674 0,008 Valid
item_x16 0.532 0,576 0,031 Valid
item_x17 0.532 0,676 0,008 Valid
item_x18 0.532 0,710 0,004 Valid
item_x19 0.532 0,594 0,025 Valid
Sumber: Data Diolah, 2021
39

Berdasarkan table 4.8 uji validitasa di atas bisa diketahui bahwa semua
item-item yang terkandung dalam instrument kuesioner dari variable Standar
Operasional Prosedur (SOP) dari total sampel n=14, memiliki rHitung > rTabel
sebesar (0,532) atau nilai signifikansinya lebih kecil dari 5%. Hal ini telah
membuktikan bahwa semua item-item yang ada pada kuesioner dinyatakan Valid
dan bisa digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Variable Kinerja Karyawan (Y)
Uji Validitas Kinerja Karyawan

Variabel item-item R Tabel R Hitung Sig Hasil


  Item y1 0.532 0,774 0.001 Valid
  Item y2 0.532 0,620 0.018 Valid
  Item y3 0.532 0,704 0.005 Valid
  Item y4 0.532 0,573 0.032 Valid
Kinerja Item y5 0.532 0,559 0.038 Valid
Karyawan Item y6 0.532 0,635 0.015 Valid
  Item y7 0.532 0,795 0.001 Valid
  Item y8 0.532 0,548 0.042 Valid
  Item y9 0.532 0,671 0.009 Valid
  Item y10 0.532 0,726 0.003 Valid
 
Item y11 0.532 0,590 0.026 Valid
 
Item y12 0.532 0,790 0,001 Valid
 
Item y13 0.532 0,621 0.018 Valid
 
Item y14 0.532 0,676 0.008 Valid
 
Item y15 0.532 0,599 0.024 Valid
 
Item y16 0.532 0,693 0.006 Valid
  
Item y17 0.532 0,534 0.049 Valid
Sumber: Data Diolah, 2021
Berdasarkan table 4.9 uji validitas di atas bisa diketahui bahwa semua item-
item yang terkandung dalam instrument kuesioner dari variable Kinerja karyawan
dari total sampel n=14 memiliki rHitung > rTabel sebesar (0,532) atau nilai
signifikansinya lebih kecil dari 5%. Hal ini telah membuktikan bahwa semua item-
item yang ada pada kuesioner dinyatakan Valid dan bisa digunakan untuk
penelitian selanjutnya.
4.2.3.2 Uji Reliabilitas
Item-item kuesioner memenuhi persyaratan reliabilitas, jika item-item ini
telah melewati uji validitas dan dinyatakan valid dan menghasilkan ukuran yang
konsisten. Semua item-item dinyatakan reliabilitas jika Jika r – Alpha positif dan
lebih besar dari r- tabel maka dinyatakan reliabel atau Jika r – Alpha negatif dan
40

lebih kecil dari r- tabel maka dinyatakan tidak reliabel. (Situmorang dan Lufti,
2012). Reliabilitas dinyatakan jika nilai Cronbach Alpha > 0,60
Tabel 4.10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel standar operasional prosedur (X) dan
Kinerja Karyawan (Y)
Variabel Cronbach's Standar Hasil
Alpha Koevisie
n
Standar Operasional Prosedur (X) 0,935 0,60 Reliabilitas
Kinerja Karyawan (Y) 0.909 0,60 Reliabilitas
Sumber: Data Diolah, 2021
Dari Tabel 4.10 di atas, dapat dikatakan bahwa nilai Cronbach's Alpha dari
variable standar operasional prosedur dan kinerja karyawan lebih besar dari 0,60.
Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semua item-item penelitia dikatakan
Reliabilitas atau handal dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
4.2.4 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Regresi linear sederhana digunakan untuk mengukur hubungan dan
pengaruh standar operasional prosedur (X) terhadap kinerja karyawan (Y). pada
PT. United Tractors perwakilan ambon dengan menggunakan program SPSS.16.
Hasil analisis regresi linier sederhana dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.11. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 3.479 10.096 .345 .736

standar_operasional_prosedu
.794 .153 .832 5.186 .000
r

a. Dependent Variable: kinerja_karyawan


Sumber: Data Diolah, 2021
Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana pada tabel 4.1 di atas,
didapatkan nilai konstanta (a) sebesar 3.479 dan nilai koefisien regresi (bX) sebesar
0.794. Maka dapat dijabarkan bahwa:
a. Konstanta (a) = 3.479 menunjukan nilai konstanta, jika nilai variabel bebas (SOP)
= 0 maka kinerja karyawan (Y1) akan sebesar 3.479
41

b. Koefisien regresi (b) variable SOP (X) sebesar 0.794 menunjukan bahwa variabel
SOP (X) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan atau dengan kata lain jika
variabel SOP (X) ditingkatkan 1 poin maka kinerja karyawan dalam bekerja akan
meningkat.
2 Korelasi sederhana (R) dan Koefisien Determinasi (R2)
Korelasi sederhana (R) digunakan untuk mengetahui seberapa besar
hubungan antara variable Standar Operasional Prosedur (X) terhadap Variabel
kinerja karyawan memiliki hubungan yang kuat atau lemah. Dari hasil analisis data
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
R
M Sq Std. Error of the
odel R uare Adjusted R Square Estimate

1 . . .6
4.722
832a
691 66

a. Predictors: (Constant), standar_operasional_prosedur


b. Dependent Variabel: Kinerja_Karyawan

Sumber: Data Diolah, 2021

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.12 diatas didapatkan nilai (R)
sebesar 0.832 yang artinya terdapat hubungan yang kuat. Koefisien determinasi
(R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam
menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) besar terhadap variabel terikat. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel SOP (X) terhadap
variabel kinerja karyawan (Y). Berdasarkan hasil pengujian identifikasi
determinasi menunjukkan bahwa R Square sebesar 0.691 atau 69.1 %, kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh SOP. Sedangkan sisanya 30.9 % dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual
berpengaruh terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis data diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji t Atau Parsial
42

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant)
3.479 10.096 .345 .736

standar_operasional_prosedur
.794 .153 .832 5.186 .000

a. Dependent Variable: kinerja_karyawan

Sumber: Data Diolah, 2021


Berdasarkan pada tabel 4.13 diatas dapat dibuktikan bahwa hasil uji t
dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata
dengan standard error dari perbedaan rata-rata dua sampel. Pengujian menggunakan
tingkat signifikansi 0,05 Hipotesis dalam Uji t adalah :
a) H0: SOP (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).
b) H1: SOP (X) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Tingkat
kepercayaan yang digunakan adalah 95%, maka α = 0,05.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
a) H0 diterima dan H1 ditolak jika t-hitung < t-tabel atau jika nilai Sig. > 0,05.
a) H0 ditolak dan H1 diterima jika t-hitung > t-tabel atau jika nilai Sig. < 0,05.
Melalui hasil uji signifikan secara pasial dapat diambil kesimpulan yaitu
variabel SOP (X) mempunyai nilai sebesar 0.000 dan lebih kecil dari α = 0,05 dan
t-hitung = 5.186 > t-tabel = 2.160 maka H0 ditolak dan H1 diterima yaitu variabel
SOP (X) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
Kinerja Karyawan (Y) pada PT. United Tractor Perwakilan Ambon. Artinya jika
SOP ditingkatkan, maka Kinerja karyawan pada PT. United Tractor Perwakilan
Ambon pun meningkat.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan analisis data yang telah diuji dalam penelitian ini, maka dapat
dijelaskan sebagai berikut:
4.3.1 Pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP) Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP)
terhadap kinerja karyawan pada PT. United Tractor Perwakilan Ambon, dari hasil analisis
regresi linear sederhana didapati hasil yang positif. Hal ini terbukti dari hasil analisis uji t
43

yang menunjukkan nilai thitung sebesar 5.186 dengan taraf sig. 0,000. Hal ini dapat
diartikan bahwa H1 diterima. Jika standar operasional prosedur meningkat atau bertambah
maka kinerja karyawan juga akan meningkat dan variabel independen (standar operasional
prosedur) dapat mempengaruhi variabel dependen (kinerja karyawan) sebesar 0,691 atau
69.1% sedangkan sisanya 30.9% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan
dalam penelitian ini.
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebuah dokumen tertulis yang
didalamnya tertera bagaimana pekerjaan itu harus di kerjakan mulai dari input, proses,
output yang harus jelas dan mudah dipahami oleh pekerja atau karyawan, sehingga pekerja
tidak akan terbebani oleh pekerjaan yang nantinya di kerjakan dan hasilnya bisa lebih
efektif. Oleh karena itu sesuai dengan hasil penelitian Standar Operasional Prosedur (SOP)
berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. United Tractor Perwakilan Ambon
Ketika Standar Operasional Prosedur (SOP) ditingkatkan atau diterapkan oleh karyawan
maka tingkat kinerja karyawan juga akan meningka.
Peningkatan Standar Operasional Prosedur (SOP) berdampak positif dengan
meningkatnya kinerja karyawan pada PT. United Tractor Perwakilan Ambon. Hasil dari
peningkatan tersebut jelas akan berpengaruh terhadap jumlah penjualan perusahaan, karena
salah satu faktor yang mempengaruhi penjualan perusahaan adalah tenaga kerja atau
sumber daya manusia yang diukur melalui kinerjanya.
  Pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap kinerja karyawan dapat
dilihat dari hasil penelitian yang meneliti pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP)
terhadap dimensi-dimensi dari kinerja karyawan yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja,
ketepatan waktu, Efektivitas dan Kehadiran. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat
dirangkum bahwa pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap kinerja
karyawan bernilai positif dan signifikan sehingga dapat dikatakan ketika Standar
Operasional Prosedur (SOP) ditingkatkan maka kinerja karyawan (kuantitas kerja, kualitas
kerja, ketepatan waktu, Efektivitas dan kehadiran) juga akan meningkat. Dengan demikian,
dari penjelasan secara teori dan hasil statistik diketahui bahwa standar operasional
prosedur memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT. United Tractor
Perwakilan Ambon.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Standar Operasional Prosedur (SOP), berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Hasil analisis regrsi linear sederhana pada variable Standar Operasional
Prosedur (SOP) terhadap Kinerja karyawan diperoleh nilai positif sebesar 0.794
yang artinya antara variable standar operasional prosedur dan kinerja karyawan
memiliki hubungan positif sehingga ketika standar operasional prosedur
ditingkatkan 1 poin maka tingkat kinerja karyawan juga akan meningkat sebesar
0.794 poin. Nilai t-hitung > t- tabel (5.186 > 2.160) dengan tingkat signifikansi
sebesar 0.000 < 0.05. sehinnga dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1 diterima
yang berarti SOP berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, Penulis memberikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Variabel standar operasional prosedur berpengaruh positif terhadap variable kinerja
karyawan, yang diukur mengunakan lima indikator (kuantitas, kualitas, ketepatan
waktu, Efektivitas dan kehadiran). Agar karyawan pada PT. United Tractor
perwakilan ambon. lebih memperhatikan dan menjalankan pekerjaan sesuai SOP
dengan baik sehingga pekerjaan lebih mudah dikerjakan, kesalahan dapat
diminimalisir, dan memberikan efisiensi waktu sehingga pekerjaan dapat
dikerjakan tepat waktu dan target perusahaan dapat tercapai.
2. Pimpinan harus selalu memerhatikan pekerjaan dari karyawanya, selalu
memberikan motivasi, arahan kepada karyawan sehingga karyawan dapat
merasakan bahwa pekerjaan yang mereka kerjakan sangatlah penting untuk
diselesaikan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneruskan dan mengembangkan
penelitian ini di masa yang akan datang dengan cara menambah variable-variabel
yang lain guna mendapatkan hasil yang maksimal mengenai Pengaruh Standar
Operasional Prosedur (SOP) terhadap Kinerja Karyawan pada PT. United Tractors
Perwakilan Ambon.

41
DAFTAR PUSTAKA
Baskoro Harwindito1, Adellia Khairulizza1. Pengaruh Standar Operasional Prosedur
Terhadap Kinerja Karyawan Di Front Office Departement Hotel The Gunawarman
Luxury Residence: Jpp (Jurnal Pendidikan Dan Perhotelan)
Budihardjo, M. 2014. Panduan Praktis Penyusun (SOP), Raih Asa Sukses: Jakarta.
Gilang Maulana. 2019 Analisis Pengaruh Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara Vi Unit Kebun Kayu Aro
Kerinci Jambi: Skripsi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Medan Area
Hasibuan, Malayu SP. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan keempatbelas,
Jakarta Penerbit: Bumi Aksara
Hartatik, I. P. (2014). Buku Praktis Mengembangkan SDM. Jogjakarta: Laksana
Koesmono. (2012). Pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP) Terhadap Layanan
Kesehatan dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri
Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur.
Laksmi, Fuad dan Budiantoro. 2008. Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta: Pernaka
Mahmudi (2015), Manajemen Kinerja Sektor Publik Edisi Kedua.Yogyakarta: UPP STIM
YKPN
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005 Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja
Rosdakarya: Bandung
M.Khoirur. Roziqin. 2018. Pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP) Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui pengawasan (Studi pustaka pada PT. Turen Indah
Malang): Skripsi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang
Rivai, Veithzal. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Edisi ke 6,
PT. Raja Grafindo Persada, Depok, 16956.
Rifda Zahida Mulady. 2020. Pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP) Terhadap
Kualitas Layanan Pengiriman Barang Pada Jne Kota Yogyakarta: Skripsi Fakultas
Bisnis Dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia
Robert L. Mathis, Jhon H. Jackson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Kespuluh – Jakarta: Selemba Empat.
Suryono, Ekotama. 2015. Pedoman Mudah Menyusun SOP. PT. Buku Seru: Jakarta
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta

42
43

Tambunan M Rudi, . (2013), Pedoman penyusunan Standard Operating Prosedur (SOP),


Edisi 2013, Penerbit Maiesta
Tjipto Atmoko, . (2011). Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Yogyakarta: Auditing Modern BPFE.
Tathagati . 2014. Step By Step Membuat SOP. Efata Publishing. Jakarta.
Tanjung, Adrian, dan Bambang Subagjo. 2012. Panduan Praktis Menyusun Standar
Operasional Prosedur (SOP) Instansi Pemerintah .Yogyakarta: Total Media
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi dan Penelitian.
Jakarta. Penerbit: Salemba Empat.
Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat, 2012
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Dengan Hormat,
Dimohon atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam mengisi dan
menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Penelitian ini digunakan
untuk menyusun skripsi yang berjudul “PENGARUH STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. UNITED
TRACTORS PERWAKILAN AMBON. Kuesioner ini ditujukan untuk para karyawan. PT.
United Tractors perwakilan ambon. Untuk itu diharapkan para responden dapat
memberikan jawaban yang sebenar-benarnya demi membantu penelitian ini. Atas
kesediaannya saya ucapkan terima kasih, semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita
semua.
II Identitas Responden
Nama: :
Usia saudara sekarang :……Tahun
Status Perkawinan : Kawin/Belum Kawin
Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan
Pendidikan Terahkir
: Tamatan SD
Tamatan SMP
Tamatan SMA
Sarjana

Masa Kerja : < 1 Tahun


1 Tahun Sampai 4 tahun
4 Tahun Sampai 8 Tahun
8 Tahun sampai 12 Tahun
> 12 Tahun
Petunjuk Pengisian
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat atau anggapan soudara dengan
memberikan tanda ( X ) Pada Sel atau kolom pada jawaban yang telah tersedia
Keterangan:
Sangat Setuju (SS) : Skor 5

44
45

Setuju (S) : Skor 4


Netral (N) : Skor 3
Tidak Setuju (TS) : Skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1
Variabel Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pernyataan-pernyataan Pilihan Jawaban
No SS S N TS ST
S
1 Saya mampu pahami dan kuasai Aturan-aturan yang
diterapkan ditempat kerja, dengan baik

2 Saya sangat mudah melaksanakan Pekerjaan-


pekerjaan yang diberikan oleh atasan.

3 Saya sangat mentaati aturan-aturan yang ada di


tempat kerja dengan sangat jelas.

4 Saya merasa terbantu dengan SOP yang diterapkan di


tempat kerja karena mempersingkat pekerjaan dalam
mencapai target perusahan
5 Saya selalu memenuhi target yang diberikan atasan
saya

6 Saya merasa SOP yang diterapkan di tempat kerja


telah efektif dan evisien

7 Saya merasa bahwa Prosedur pekerjaan yang


diterapkan telah sejalan dengan standar pekerjaan
lainya
8 Saya merasa bahwa kemampuan saya telah sesuai
dengan Prosedur yang telah distandarkan.

9 Saya lakukan Pekerjaan telah selaras dengan SOP


yang ada

10 Saya bisa memberikan hasil yang maksimal dilihat


dari kualitas dan kuantitasnya

11 Saya menyelesaikan pekerjaan, dapat diukur baik


kualitas maupun kuantitasnya
46

12 Saya sering dikontrol oleh Atasan ketika saya lagi


bekerja terus menerus

13 Saya sering bekerja penuh semangat,tenaga dan


mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.

14 Saya merasa SOP di tempat kerja telah sesuai dengan


kebutuhan pelayanan

15 Saya merasa SOP yang diterapkan telah sesuai


dengan kebutuhan baik yang melaksanakan pekerjaan
maupun yang dilayani
16 Saya merasa Segala kebutuhan di perusahan telah
disediakan oleh atasan

17 Saya tidak pernah melanggar peraturan undang-


undang yang ada ditempat kerja

18 Saya merasa Prosedur yang ditetapkan ditempat kerja


telah sesuai dengan undang-undang

19 Saya mampu, jalani, taati dan laksanakan Peraturan


yang ditetapkan oleh pimpinan,

Variabel Kinerja karyawan


Pernyataan-Pernyataan Pilihan Jawaban
No SS S N TS STS

1 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai standar


yang ditetapkan perusahaan selama 8 jam
2 Saya bekerja dalam keadaan tertentu yakni bekerja
lembur guna menyelesaikan tugas perusahan dan
mencapai target yang optimal
3 Saya selalu mengerjakan pekerjaan dengan
perhitungan
4 Saya bekerja dan mendapatkan hasil pekerjaan sangat
sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh
perusahan
5 Saya sangat dipercaya oleh atasan pada saat saya
lagi bekerja
47

6 Saya bekerja selalu berhati-hati serta teliti guna


meminimalisir hal-hal yang tidak dinginkan
7 Saya bekerja dengan hasil kerja yang maksimal baik
secara kuantitas maupun kualitas
8 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

9 Saya merasa dalam pemberian gaji,upah atau bonus


selalu tepat waktu
10 Saya sering mengerjakan pekerjaan yang lain ketika
pekerjan yang saya kerjakan telah selesai tepat waktu
11 Saya bekerja tidak pernah menunda-nunda waktu
pekerjaan
12 Saya mampu menggunakan dengan baik fasilitas dan
peralatan yang diberikan perusahaan untuk
menyelesaikan pekerjaan
13 Saya terbantu dengan adanya SOP Sehingga
mempermudah pekerjaan saya.
14 Saya mencari bantuan karyawan lain ketika saya
tidak yakin dengan tugas-tugas saya
15 Saya datang kerja lebih awal sehingga siap untuk
bekerja ketika jam kerja dimulai
16 Saya pulang dari tempat kerja sesuai dengan jam
yang telah ditentukan, setelah 8 jam kerja sesuai
ketentuan perusahaa
17 Saya tidak pernah keluar tanpa izin saat jam kerja
48

Lampiran 2 : Tabulasi Data Variabel Penelitian Standar Operasional Prosedur (X)


Nama item_x item_x item_x item_x Item_x item_x item_x item_x item_x item_x1 item_x1 item_x1 item_x1 item_x1 item_x1 item_x1 item_x1 item_x1 item_x1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saipul 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4
bar
angadji
Masrul P 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Philips 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3
Soakalun
e
Yulius 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4
Huwae
Imanuel 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3
dave
Rhyo T 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2

jusup 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 4 3
sariwatin
g
Yonathan 4 3 4 3 4 3 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 5 4 4
parabak
Carneles 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3

stenly 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4
selano
erik fran 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4

ikmal j 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3

Fitra 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Dimas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
topan
49

Kinerja Karyawan (Y)

Nama item_y item_y item_y item_y item_y5 item_y6 item_y7 item_y8 item_y9 item_y10 item_y11 item_y12 item_y13 item_y1 item_y1 item_y1 item_y17
1 2 3 4 4 5 6
Saipul bar angadji 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4

Masrul P 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3

Philips Soakalune 3 3 2 2 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2

Yulius Huwae 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 5 4

Imanuel dave 4 3 3 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4

Rhyo T 4 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 5

jusup sariwating 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 4

Yonathan parabak 5 4 4 3 3 4 5 3 3 4 3 4 3 5 5 4 5

carneles 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3

stenly selano 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 2 3 4

erik fran 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3

ikmal j 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 5

fitra 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2

Dimas topan 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
50

Lampiran 3 Hasil Uji Validasi dan Reabilitasi Variabel Standar Operasional Prosedur Dan Kinerja Karyawan
Hasil Validasi Standar Operasional Prosedur (X)
item_ item_ Item_ item_1 item_1 item_1 item_1 item_1 item_1 item_1 item_1 item_ item_1
item_1 item_2 3 4 5 item_6 item_7 item_8 item_9 0 1 2 3 4 5 6 7 18 9 TOTAL

item_1 Pearson Correlation 1 .507 .511 .507 .342 .436 .233 .467 .639* .225 .403 .241 .306 .210 .403 .215 .537* .439 .342 .598*

Sig. (2-tailed) .064 .062 .064 .231 .119 .423 .092 .014 .440 .153 .407 .288 .471 .153 .461 .048 .116 .231 .024

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_2 Pearson Correlation 1.000


.507 1 .665** **
.203 .861** .034 .230 .526 .444 .563* .198 .251 .233 .563* .099 .132 .458 .439 .603*

Sig. (2-tailed) .064 .009 .000 .487 .000 .909 .428 .054 .112 .036 .497 .386 .422 .036 .735 .652 .099 .116 .023

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_3 Pearson Correlation .511 .665 **


1 .665 **
.483 .615 *
.511 .580 *
.589 *
.404 .529 .520 .401 .479 .529 .529 .640 *
.560 *
.483 .805**

Sig. (2-tailed) .062 .009 .009 .081 .019 .062 .030 .027 .152 .052 .057 .155 .083 .052 .052 .014 .037 .081 .001

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_4 Pearson Correlation .507 1.000** .665** 1 .203 .861** .034 .230 .526 .444 .563* .198 .251 .233 .563* .099 .132 .458 .439 .603*

Sig. (2-tailed) .064 .000 .009 .487 .000 .909 .428 .054 .112 .036 .497 .386 .422 .036 .735 .652 .099 .116 .023

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

Item_5 Pearson Correlation .342 .203 .483 .203 1 .297 .342 .840** .497 .614* .349 .321 .693** .526 .537* .537* .403 .270 .425 .694**

Sig. (2-tailed) .231 .487 .081 .487 .303 .231 .000 .070 .019 .221 .263 .006 .054 .048 .048 .153 .350 .130 .006

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_6 Pearson Correlation .436 .861 **


.615 .861
* **
.297 1 .192 .357 .633 *
.515 .684 **
.051 .519 .482 .684 **
.205 .274 .645 *
.541 *
.721**

Sig. (2-tailed) .119 .000 .019 .000 .303 .511 .211 .015 .059 .007 .862 .057 .081 .007 .482 .344 .013 .046 .004

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_7 Pearson Correlation .233 .034 .511 .034 .342 .192 1 .654* .355 .225 .403 .522 .591* .505 .215 .591* .725** .439 .342 .627*

Sig. (2-tailed) .423 .909 .062 .909 .231 .511 .011 .213 .440 .153 .056 .026 .066 .461 .026 .003 .116 .231 .016
51

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_8 Pearson Correlation .467 .230 .580* .230 .840** .357 .654* 1 .761** .715** .549* .547* .833** .430 .366 .549* .732** .461 .654* .857**

Sig. (2-tailed) .092 .428 .030 .428 .000 .211 .011 .002 .004 .042 .043 .000 .125 .198 .042 .003 .097 .011 .000

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_9 Pearson Correlation .639* .526 .589* .526 .497 .633* .355 .761** 1 .699** .696** .416 .740** .218 .418 .279 .696** .701** .639* .841**

Sig. (2-tailed) .014 .054 .027 .054 .070 .015 .213 .002 .005 .006 .139 .002 .454 .137 .335 .006 .005 .014 .000

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_10 Pearson Correlation .225 .444 .404 .444 .614 *


.515 .225 .715 **
.699 **
1 .764 **
.549 *
.736 **
.184 .352 .147 .264 .333 .614 *
.710**

Sig. (2-tailed) .440 .112 .152 .112 .019 .059 .440 .004 .005 .001 .042 .003 .529 .216 .616 .361 .245 .019 .004

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_11 Pearson Correlation .403 .563* .529 .563* .349 .684** .403 .549* .696** .764** 1 .570* .759** .474 .632* .263 .289 .596* .349 .799**

Sig. (2-tailed) .153 .036 .052 .036 .221 .007 .153 .042 .006 .001 .033 .002 .087 .015 .363 .315 .024 .221 .001

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_12 Pearson Correlation .241 .198 .520 .198 .321 .051 .522 .547* .416 .549* .570* 1 .433 .046 .157 .433 .393 .149 .181 .553*

Sig. (2-tailed) .407 .497 .057 .497 .263 .862 .056 .043 .139 .042 .033 .122 .875 .591 .122 .164 .612 .537 .040

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_13 Pearson Correlation .306 .251 .401 .251 .693 **


.519 .591 *
.833 **
.740 **
.736 **
.759 **
.433 1 .578 *
.619 *
.479 .499 .628 *
.407 .839**

Sig. (2-tailed) .288 .386 .155 .386 .006 .057 .026 .000 .002 .003 .002 .122 .030 .018 .083 .069 .016 .148 .000

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_14 Pearson Correlation .210 .233 .479 .233 .526 .482 .505 .430 .218 .184 .474 .046 .578* 1 .762** .474 .247 .493 .084 .591*

Sig. (2-tailed) .471 .422 .083 .422 .054 .081 .066 .125 .454 .529 .087 .875 .030 .002 .087 .394 .074 .775 .026

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_15 Pearson Correlation .403 .563* .529 .563* .537* .684** .215 .366 .418 .352 .632* .157 .619* .762** 1 .447 .105 .596* -.027 .674**

Sig. (2-tailed) .153 .036 .052 .036 .048 .007 .461 .198 .137 .216 .015 .591 .018 .002 .109 .720 .024 .927 .008

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
52

item_16 Pearson Correlation .215 .099 .529 .099 .537* .205 .591* .549* .279 .147 .263 .433 .479 .474 .447 1 .474 .364 .161 .576*

Sig. (2-tailed) .461 .735 .052 .735 .048 .482 .026 .042 .335 .616 .363 .122 .083 .087 .109 .087 .200 .582 .031

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_17 Pearson Correlation .537* .132 .640* .132 .403 .274 .725** .732** .696** .264 .289 .393 .499 .247 .105 .474 1 .563* .591* .676**

Sig. (2-tailed) .048 .652 .014 .652 .153 .344 .003 .003 .006 .361 .315 .164 .069 .394 .720 .087 .036 .026 .008

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_18 Pearson Correlation .439 .458 .560* .458 .270 .645* .439 .461 .701** .333 .596* .149 .628* .493 .596* .364 .563* 1 .270 .710**

Sig. (2-tailed) .116 .099 .037 .099 .350 .013 .116 .097 .005 .245 .024 .612 .016 .074 .024 .200 .036 .350 .004

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_19 Pearson Correlation .342 .439 .483 .439 .425 .541 *


.342 .654 *
.639 *
.614 *
.349 .181 .407 .084 -.027 .161 .591 *
.270 1 .594*

Sig. (2-tailed) .231 .116 .081 .116 .130 .046 .231 .011 .014 .019 .221 .537 .148 .775 .927 .582 .026 .350 .025

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

TOTAL Pearson Correlation .598* .603* .805** .603* .694** .721** .627* .857** .841** .710** .799** .553* .839** .591* .674** .576* .676** .710** .594* 1

Sig. (2-tailed) .024 .023 .001 .023 .006 .004 .016 .000 .000 .004 .001 .040 .000 .026 .008 .031 .008 .004 .025

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


53

Hasil Validasi Kinerja Karyawan (Y)


Correlations
item_y item_y item_y item_y item_y item_y item_y item_y item_y item_y item_y item_y item_y item_y item_y item_y item_y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 total

item_y1 Pearson Correlation 1 .548* .668** .394 .221 .612* .866** .312 .271 .471 .221 .532 .371 .398 .480 .576* .585* .774**

Sig. (2-tailed) .043 .009 .164 .447 .020 .000 .277 .349 .089 .447 .050 .191 .158 .082 .031 .028 .001

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y2 Pearson Correlation .548* 1 .651* .518 .140 .447 .636* .347 .164 .620* .291 .643* .108 .182 .217 .290 .217 .620*

Sig. (2-tailed) .043 .012 .058 .633 .109 .014 .224 .575 .018 .313 .013 .712 .534 .456 .315 .456 .018

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y3 Pearson Correlation .668** .651* 1 .296 .263 .485 .835** .371 .495 .315 .467 .632* .235 .473 .196 .262 .321 .704**

Sig. (2-tailed) .009 .012 .305 .364 .079 .000 .191 .072 .273 .092 .015 .418 .087 .502 .366 .263 .005

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y4 Pearson Correlation .394 .518 .296 1 .354 .102 .419 .332 .394 .528 .183 .419 .394 .238 .172 .497 .172 .573*

Sig. (2-tailed) .164 .058 .305 .214 .730 .136 .247 .164 .053 .530 .135 .163 .413 .557 .070 .557 .032

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y5 Pearson Correlation .221 .140 .263 .354 1 .120 .083 .467 .565* .348 .594* .259 .350 .376 .540* .390 .168 .559*

Sig. (2-tailed) .447 .633 .364 .214 .682 .778 .092 .035 .223 .025 .370 .219 .185 .046 .168 .566 .038
54

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y6 Pearson Correlation .612* .447 .485 .102 .120 1 .688** .000 .408 .577* .361 .539* .485 .312 .515 .581* .074 .635*

Sig. (2-tailed) .020 .109 .079 .730 .682 .007 1.000 .147 .031 .205 .047 .079 .277 .060 .029 .803 .015

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y7 Pearson Correlation .866** .636* .835** .419 .083 .688** 1 .281 .375 .563* .276 .680** .334 .484 .337 .572* .455 .795**

Sig. (2-tailed) .000 .014 .000 .136 .778 .007 .331 .187 .036 .339 .007 .243 .080 .238 .033 .102 .001

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y8 Pearson Correlation .312 .347 .371 .332 .467 .000 .281 1 .312 .354 .639* .623* .322 .159 .045 .136 .465 .548*

Sig. (2-tailed) .277 .224 .191 .247 .092 1.000 .331 .277 .215 .014 .017 .262 .586 .879 .644 .094 .042

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y9 Pearson Correlation .271 .164 .495 .394 .565* .408 .375 .312 1 .265 .565* .532 .718** .622* .375 .458 .060 .671**

Sig. (2-tailed) .349 .575 .072 .164 .035 .147 .187 .277 .360 .035 .050 .004 .018 .186 .100 .838 .009

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y10 Pearson Correlation .471 .620* .315 .528 .348 .577* .563* .354 .265 1 .348 .674** .420 .451 .424 .551* .276 .726**

Sig. (2-tailed) .089 .018 .273 .053 .223 .031 .036 .215 .360 .223 .008 .135 .106 .130 .041 .340 .003

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y11 Pearson Correlation .221 .291 .467 .183 .594* .361 .276 .639* .565* .348 1 .714** .555* .376 .168 .110 .044 .590*
55

Sig. (2-tailed) .447 .313 .092 .530 .025 .205 .339 .014 .035 .223 .004 .039 .185 .566 .708 .881 .026

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

Item_y12 Pearson Correlation .532 .643* .632* .419 .259 .539* .680** .623* .532 .674** .714** 1 .588* .533* .132 .328 .224 .790**

Sig. (2-tailed) .050 .013 .015 .135 .370 .047 .007 .017 .050 .008 .004 .027 .050 .653 .252 .440 .001

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y13 Pearson Correlation .371 .108 .235 .394 .350 .485 .334 .322 .718** .420 .555* .588* 1 .587* .178 .302 .178 .621*

Sig. (2-tailed) .191 .712 .418 .163 .219 .079 .243 .262 .004 .135 .039 .027 .027 .542 .294 .542 .018

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y14 Pearson Correlation .398 .182 .473 .238 .376 .312 .484 .159 .622* .451 .376 .533* .587* 1 .379 .324 .459 .676**

Sig. (2-tailed) .158 .534 .087 .413 .185 .277 .080 .586 .018 .106 .185 .050 .027 .182 .258 .099 .008

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y15 Pearson Correlation .480 .217 .196 .172 .540* .515 .337 .045 .375 .424 .168 .132 .178 .379 1 .775** .395 .599*

Sig. (2-tailed) .082 .456 .502 .557 .046 .060 .238 .879 .186 .130 .566 .653 .542 .182 .001 .163 .024

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

item_y16 Pearson Correlation .576* .290 .262 .497 .390 .581* .572* .136 .458 .551* .110 .328 .302 .324 .775** 1 .348 .693**

Sig. (2-tailed) .031 .315 .366 .070 .168 .029 .033 .644 .100 .041 .708 .252 .294 .258 .001 .223 .006

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
56

item_y17 Pearson Correlation .585* .217 .321 .172 .168 .074 .455 .465 .060 .276 .044 .224 .178 .459 .395 .348 1 .534*

Sig. (2-tailed) .028 .456 .263 .557 .566 .803 .102 .094 .838 .340 .881 .440 .542 .099 .163 .223 .049

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

total Pearson Correlation .774** .620* .704** .573* .559* .635* .795** .548* .671** .726** .590* .790** .621* .676** .599* .693** .534* 1

Sig. (2-tailed) .001 .018 .005 .032 .038 .015 .001 .042 .009 .003 .026 .001 .018 .008 .024 .006 .049

N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

. Correlation is significant at the 0.01 level (2-


tailed).
57

Uji Reliabilitas Variabel Standar Operasional Prosedur (X) dan Kinerja Karyawan
(Y)

Reliability Statistics
Standar Operasional Reliability Statistics
Prosedur Kinerja Karyawan

Cronbach's Cronbach's
Alpha N of Items Alpha N of Items

.935 19 .909 17

Lampiran: 4 Hasil Olahan SPSS Pengaruh Standar Operasional Prosedur (X)


Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Variables Entered/Removedb

Variables
Model Variables Entered Removed Method

1 standar_operasion
. Enter
al_prosedura

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: kinerja_karyawan

Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1
.832a .691 .666 4.722

a. Predictors: (Constant), standar_operasional_prosedur

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 3.479 10.096 .345 .736

standar_operasional_prosedur .794 .153 .832 5.186 .000


58

Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1
.832a .691 .666 4.722

a. Dependent Variable: kinerja_karyawan

Lampiran 5: Dokumentasi

Gambar PT. United Tractors Perwakilan Ambon

Gambar Area WareHouse

Gambar Area WareHouse


59

Gambar Karyawan Sedang Bekerja Gambar Dokumen SOP


60

Gambar: Surat Izin Pengambilan Data


61

Gambar: Surat Selesai Penelitian

Anda mungkin juga menyukai