Anda di halaman 1dari 117

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PT.INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI KLENDER JAKARTA


TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Program Strata Satu (S-1)

Oleh :

Nama : Ilva Tri Hapsari

No. DP. : 15 036 11 096

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

JAKARTA

2019

1
2
3
4

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI KLENDER JAKARTA

TIMUR”. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada panutan seluruh umat manusia

Nabi besar Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa sejak awal selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas

dari bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Abdul Rivai, M.Si, selaku Rektor Universitas Krisnadwipayana.


2. Prof. Dr. Azhari A. Samudra, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Krisnadwipayana
3. Dr. Jack R Sidabutat , SH.MM.SI selaku Dosen Pembimbing I yang penuh
ketulusan dan tanggung jawab dalam memberikan arahan, bimbingan dan
petunjuk, sehingga proposal skripsi ini dapat tersusun.
4. Lukas Siahaan, SE,. MM selaku dosen pembimbing II yang penuh ketulusan
dan tanggung jawab dalam memberikan arahan, bimbingan dan petunjuk,
sehingga proposal skripsi ini dapat tersusun.
5. Para Dosen Pengajar di Universitas Krisnadwipayana yang telah memberikan
ilmu dan pengetahuan bermanfaat kepada penulis.
6. Bapak dan Mama ku yang selalu memberikan doa semangat dan masukan-
masukan yang sangat bermanfaat untuk penulis sehingga tersusunnya skripsi
ini.
5

7. Kepada Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat, doa


maupun dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.
8. Terimakasih untuk kamu yang tdk perlu disebut namanya yang sudah
memberikan semangatku baik secara moril dan materil pada saat penyusunan
skripsi ini.
9. Terimakasih kepada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang sudah
memberikan izin untuk dijadikan riset penelitian didalam penyusunan skripsi
ini .
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu kritik dan saran yang menuju kearah perbaikan skripsi ini akan penulis

perhatikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat

memberikan manfaat bagi siapapun yang membutuhkan.

Jakarta, Agustus 2018

ILVA TRI HAPSARI

NPM. 15 360 11 096


6

ABSTRAK

ILVA TRI HAPSARI. NPM : 15.360.11.096.


PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI KLENDER JAKARTA
TIMUR.
Kompetensi adalah hubungan yang sangat erat sekali dengan kinerja
karyawan atau tenaga kerja, hampir setiap organisasi selalu membutuhkan dan
membangun sumber daya manusia (SDM). Jika Anda ingin meningkatkan kinerja
karyawan harus memiliki kompetensi sesuai dengan tugas pekerjaan (orang yang tepat
di pekerjaan yang tepat), kompetensi sistem dapat diharapkan bahwa dasar yang lebih
masuk akal untuk pelatihan sesuai dengan kebutuhan karyawan dan organisasi . Oleh
karena itu, dalam sistem kompetensi, pengembangan sumber daya manusia tidak hanya
dapat dilihat sebagai manusia dengan kekuatan dan keunikan yang hanya perlu
dikembangkan, tetapi manusia harus dilihat sebagai aset yang berharga
Hubungan Kompetensi dengan Kinerja Karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kompetensi karyawan pada
PT. Industri Telekomunikasi Indonesia, (2) menganalisis kinerja karyawan pada PT.
Industri Telekomunikasi Indonesia, (3) menganalisis hubungan kompetensi dengan
kinerja karyawan yang terdapat dalam perusahaan pada PT. Industri Telekomunikasi
Indonesia. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Proportional
Random Sampling . Hasil persepsi karyawan terhadap kompetensi dan kinerja
menunjukkan bahwa karyawan memiliki kompetensi dan kinerja yang baik dalam
melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang ditetapkan perusahaan. Dari hasil analisis
korelasi menunjukkan bahwa hubungan kompetensi dengan kinerja Rendah yang
berarti kompetensi yang dimiliki karyawan memperngaruhi kinerja karyawan pada
perusahaan.
7

ABSTRACT

Competence is a very close relationship at all with the performance of the


employee or labor , almost every organization is always in need and build human
resource ( HR) professional and competent organization that makes these has
advantages and with other organizations or have differentiation , as well as the main
proponent organizational competitiveness in entering the era of globalization . In line
with the development of the global economy , then every employee should have the
advantage of high competence in accordance with the requirements in the job . If you
want to improve the performance of employees should have competence in accordance
with job duties ( the right man on the right job) , the competence of the system can be
expected that a more reasonable basis for training according to the needs of employees
and the organization . Therefore , a system of competence , the development of human
resources can not only be seen as human beings with strengths and uniqueness that
only need to be developed , but a man should be seen as a valuable asset .

Relationship of Employee Competence and Performance in PT. Industri


Telekomunikasi Indonesia. This study aims to (1) analyze about competence the
employees of PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (2) analyze the performance of
employees PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (3) analyze the relations between
competence and performance the employees of PT. Industri Telekomunikasi Indonesia.
Proportional Random Sampling method. Perception result of the employees about
competence and performance shows that the employees have a good competence and
performance by doing job according with the what is laid down by the company. From
the analisys result shows that relation between competence and performance could be
highly strong and closely which means that competency influencing performance of the
employees at these company.

Keyword : Competence, The Performance of employee


8

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Oprasional ..................................................................... 27

Tabel 3.2 Proportional Random Sampling .................................................. 33

Tabel 3.3 Skala Likert untuk Pengukuran Bobot Jawaban Responden ...... 37

Tabel 3.4 Tabel Interval Skor.......................................................................38

Tabel 3.5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi......40

Tabel 4.1 Skala Likert....................................................................................46

Tabel 4.2 Keadaan Usia Responden ........................................................... 47

Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden ........................................................... 48

Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden ................................................. 48

Tabel 4.5 Masa Kerja Karyawan ................................................................. 49

Tabel 4.6 Indikator Keterampilan ............................................................... 50

Tabel 4.7 Indikator Pengetahuan................................................................. 51

Tabel 4.8 Indikator Karakter (Ciri-Ciri)..................................................... 53

Tabel 4.9 Indikator Motif ............................................................................. 54


9

Tabel 4.10 Indikator Konsep Diri ................................................................. 55

Tabel 4.11 Hasil Analisis Data Variabel Kompetensi (X) ............................ 57

Tabel 4.12 Indikator Kualitas ........................................................................ 58

Tabel 4.13 Indikator Kuantitas ...................................................................... 60

Tabel 4.14 Indikator Ketepatan Waktu ......................................................... 61

Tabel 4.15 Indikator Tanggung Jawab Kerja ................................................ 62

Tabel 4.16 Indikator Kerja Sama Karyawan ................................................. 64

Tabel 4.17 Hasil Analisis Data Variabel Kinerja Karyawan (Y).................65

Tabel 4.18 Pedoman Interpeksi Koefisien Korelasi.....................................69

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Kerangka Berpikir ......................................................................... 31

Gambar IV.1 Daerah Penerimaan Ho .................................................................. 36


10

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 4


ABSTRAK ................................................................................................................... 6
BAB I .......................................................................................................................... 13
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 13
A. LATAR BELAKANG........................................................................................... 13
B. IDENTIFIKASI MASALAH ................................................................................. 16
C. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 16
D. TUJUAN PENELITIAN ....................................................................................... 17
E. MANFAAT PENELITIAN .................................................................................... 17
F. SISTEMATIKA PENULISAN ............................................................................... 18
BAB II .......................................................................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 8
A. PENELITIAN TERDAHULU .................................................................................. 8
B. KOMPETENSI ...................................................................................................... 9
1. Pengertian Kompetensi ................................................................................. 9
2. Manfaat Kompetensi ................................................................................... 11
3. Komponen Kompetensi ................................................................................ 12
4. Strata Kompetensi ........................................................................................ 14
5. Mengatasi Hambatan Kompetensi ................................................................. 15
C. KINERJA KARYAWAN ...................................................................................... 16
1. Pengertian Kinerja Karyawan .................................................................... 16
2. Standar Kinerja ........................................................................................... 18
3. Indikator Kinerja ......................................................................................... 18
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ................................................ 19
D. HUBUNGAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ........................ 20
E. KERANGKA BERPIKIR ..................................................................................... 21
F. HIPOTESIS PENELITIAN ................................................................................... 22
BAB III ....................................................................................................................... 23
METODELOGI PENELITIAN............................................................................... 23
B. PENDEKATAN PENELITIAN .............................................................................. 23
C. RUANG LINGKUP PENELITIAN ........................................................................ 24
D. LOKASI PENELITIAN ........................................................................................ 24
11

E. VARIABEL PENELITIAN ................................................................................... 24


1. Definisi Konsep ............................................................................................ 24
2. Definisi Operasional .................................................................................... 25
F. JENIS DAN SUMBER DATA................................................................................ 31
1. Jenis Data ..................................................................................................... 31
2. Sumber Data ................................................................................................. 32
G. POPULASI DAN SAMPEL ................................................................................... 32
1. Populasi ........................................................................................................ 32
2. Sampel .......................................................................................................... 32
H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ........................................................................ 34
1. Penelitian Lapangan .................................................................................... 35
2. Dokumentasi ................................................................................................. 35
I. TEKNIK PENGOLAHAN DATA .......................................................................... 36
J. TEKNIK ANALISA DATA .................................................................................. 37
1. Analisis Deskriptif ....................................................................................... 37
2. Teknik Korelasi Product Moment ................................................................. 39
3. Analisis Koefisien Determinasi (KD) ............................................................ 41
5. Uji Signifikasi Korelasi Product Moment .................................................. 41
6. Regresi Linier Sederhana............................................................................ 42
BAB IV ....................................................................................................................... 44
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ....................................................... 44
A. DATA UMUM PERUSAHAAN ............................................................................. 44
1. Sejarah Singkat PT.INTI ............................................................................ 44
2. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................................... 44
3. Maksud dan Tujuan Perusahaan ............................................................... 45
4. Struktur Organisasi ..................................................................................... 45
B. DESKRIPSI RESPONDEM PENELITIAN ............................................................. 46
1. Responden berdasarkan Usia...................................................................... 47
2. Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 48
3. Data Responden berdasarkan Pendidikan ................................................. 48
4. Data responden berdasarkan Masa Kerja .................................................. 49
C. ANALISIS VARIABEL KOMPETENSI (X) ........................................................... 50
1. Indikator Keterampilan ............................................................................... 50
2. Indikator Pengetahuan ............................................................................... 51
3. Indikator Karakter (Ciri-Ciri) ..................................................................... 53
4. Indikator Motif ............................................................................................ 54
12

5. Indikator Konsep Diri.................................................................................. 55


6. Rata-Rata Skor Indikator Kompetensi (X) ................................................. 57
D. ANALISIS VARIABEL KINERJA KARYAWAN (Y) ................................................ 58
1. Indikator Kualitas ........................................................................................ 58
2. Indikator Kuantitas ..................................................................................... 59
3. Indikator Ketepatan Waktu ......................................................................... 61
4. Indikator Tanggung Jawab Kerja............................................................... 62
5. Indikator Kerja Sama Karyawan ................................................................ 63
6. Rata-Rata Skor Kinerja Karyawan (Y) ....................................................... 65
E. ANALISIS DATA PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN . 66
1. Analisis Koefesien Korelasi Sederhana ...................................................... 67
2. Analisis Koefesien Determinasi .................................................................. 69
3. Analisis Regresi Linear Sederhana ............................................................ 70
4. Analisis Uji Signifikan/Uji Hipotesis .......................................................... 72
F. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ..................................................................... 74
1. Kompetensi Karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia ......... 74
2. Kinerja Karyawan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia...................... 74
3. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Industri
Telekomunikasi Indonesia ................................................................................. 75
BAB V......................................................................................................................... 77
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 77
A. KESIMPULAN .................................................................................................. 77
B. SARAN................................................................................................................ 78
DAFTAR PUSAKA ................................................................................................... 80
13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) salah satu faktor yang sangat penting merupakan

elemen utama organisasi , baik institut maupun perusahaan. Sumber daya manusia

juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Dalam era

globalisasi masalah sumber daya manusia menjadi sorotan maupun tumpuan bagi

perusahaan untuk tetap dapat bertahan. Perkembangan terbaru memandang

karyawan bukan sebagai sumber daya belaka melaikan berupa modal atau aset yang

dapat dilipat gandakan , dikembangkan dan juga sebaliknya sebagai iliability

(beban,cost). Oleh karena itu pengelolahan sumber daya manusia dalam organisasi

menjadi suatu hal yang sangat vital. Perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan

tertentu, dan apa bila tercapai maka dapat dikatakan berhasil. Perlu adanya landasan

yang kuat untuk mencapai keberhasilan berupa kompetensi. Kompetensi ini

digunakan untuk membantu perusahaan meningkatkan kinerja nya. Semakin banyak

kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula kinerjanya.

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang lebih dikenal dengan PT.INTI

adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Badan

Pengelolaan Industri Strategis (BPIS) yang bergerak di bidang jasa pelayanan

dengan penekanan pada Sistem Infokom dan Integrasi Teknologi (ISTI).


14

Sebagai salah satu badan usaha yang berdiri sendiri dengan status perusahaan

perseroan yang bergerak di bidang pelayanan jasa, PT. INTI (Persero) dituntut

untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada semua pihak yang

berkepentingan dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Keberhasilan suatu

perusahaan tergantung pada tinggi rendahnya hasil kinerja karyawan tersebut. Salah

satu pencapaian prestasi perusahaan dapat dilihat berdasarkan dari segifinancial.

Menurut Edy Sutrisno (2016:150)

Permasalahan karyawan adalah yang berkenan dengan sumber daya manusia

untuk menjalan kan tugas dan fungsi yang telah ditetap kan agar dapat memberikan

hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan.

Permasalahan yang terjadi pada PT. Industri telekomunikasi Indonesia (INTI) yaitu

karyawan belum sepenuhnya menyadari tujuan pengembangan karyawan, hal ini

dapat diliat dari masih adanya karyawan yang memiliki kualitas pendidikan yang

rendah, kurangnya pengetahuan dan keterampilan telah menimbulkan berbagai

permasalahan dalam pelaksanaan tugas yang harus ditangani, kurangnya kesadaran

disetiap individu terhadap pekerjaan yg sudah diterima dan kurang cocoknya

pekerjaan dengan keahlian yang dimiliki serta kurang adanya pelatihan

pengembangan karyawan yang menyebabkan menurunnya jumlah pegawai yang

berkualitas dan pretasi. Perusahaan akan terus maju berkembang dan mampu

bertahan dalam persaingan kompetitif apabila didukung dengan karyawan-

karyawan yang kompeten di bidangnya.


15

Kompetensi adalah kemampuan individu untuk melaksanakan suatu kegiatan

dengan benar dan memiliki keunggulan yang dilandasi atas pengetahuan

(knowledge), keterampilan/kemampuan (skill) dan didukung oleh sikap (attitude),

(Edison, Anwar dan Komariyah, (2016:142). Kompetensi menyangkut kewenangan

setiap individu/karyawan dalam mengambil keputusan serta melakukan tugas-tugas

nya sesuai dengan perannya dalam perusahaan yang relevan dengan keahlian,

kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki. Kompetensi mempengaruhi hasil

kinerja karyawan dan jika telah terjadi maka akan merugikan perusahaan itu sendiri.

Pada hakikatnya kompetensi diperlukan untuk membantu organisasi untuk

meningkatkan pencapaian kinerja setiap karyawan dengan harapan tujuan

perusahaan dapat tercapai.

Kinerja adalah output drive from prosses, human or otherwise ( kinerja

merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses), (sedarmayanti (2001 : 50). Selaras

dengan yang di sampaikan Mathis et al, dalam sadeli dan prawira, (2001:78).

Menyatakan bahwa kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

karyawan. Kinerja sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai perusahaan dan

pihak karyawan itu sendiri. Oleh karna itu, kinerja karyawan akan berjalan dengan

efektif apabila didukung dengan kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, kerja sama,

dan tanggung jawab.

Berdasarkan uraian diatas penulis melakukan penelitian kedalam karya

ilmiah berbentuk skripsi dengan judul :‘’Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja


16

Karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia di Klender Jakarta

Timur.

B. Identifikasi Masalah

Dalam hal ini penulis mengidentifikasikan permasalahan yang ada dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Masih rendahnya kompetensi karyawan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia;

2. Pekerjaan yang dihasilkan karyawan belum maksimal sehingga blm memenuhi

standar;

3. Karyawan belum memiliki kompetensi yang cukup untuk melaksanakan

tanggung jawabnya;

4. Masih ada karyawan yang mengabaikan tugas dan aspek-aspek pekerjaan;

5. Beban kerja yang tinggi berdampak pada kualitas pekerjaan;

6. Karyawan yang berkerja tidak tepat waktu;

7. Kurang adanya kesadaran individu akan pentingnya disiplin;

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka

penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana Kompetensi karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia

di Klender Jakarta Timur?


17

2. Bagaimana Kinerja karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia di

Klender Jakarta Timur?

3. Apakah ada Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan pada

Telekomunikasi Indonesia di Klender Jakarta Timur?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan oleh peneliti ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kompetensi pegawai pada PT. Industri Telekomunikasi

Indonesia di Klender Jakarta timur.

2. Untuk mengetahui Kinerja pegawai pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia

di Klender Jakarta timur.

3. Untuk mengetahui ada atau tidak ada nya pengaruh kompetensi terhadap Kinerja

karyawan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia di Klender Jakarta timur.

E. Manfaat penelitian

Dengan tercapainya tujuan diatas manfaat yang diharapkan dapat diperoleh

1. Diharapkan dengan penelitian ini, dapat menjadikan masukan sebagai bahan

informasi dan evaluasi kompetensi serta kinerja karyawan

2. Bagi penulis, dapat mengetahui permasalahan yang ada dalam manajemen

sumber daya manusia khususnya kompetensi dan kinerja karyawan serta

menambah pengetahuan penulis.

3. Manfaat Teoritis
18

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan dapat digunakan

sebagai bahan informasi serta masukan bagi pengembangan sumber daya

manusia di setiap perusahaan.

4. Manfaat Praktis

Memberikan masukan pengembangan mengenai kompetensi dan kinerja

karyawan dan membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengaruh

kompetensi terhadap kinerja karyawan.

F. Sistematika Penulisan

Dalam Pembahasan dan Penulisan Skipsi ini penulis menggunakan

Sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, bab ini meliputi penjelasan singkat dan gambaran umum

mengenai penelitian yang dilakukan. Terdiri dari latar belakang, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta

sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka, bab ini meliputi penjelasan singkat tentang teori

kompetensi, teori kinerja karyawan, definisi operasional variable, dan kerangka

berfikir serta hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian, bab ini memuat tentang metode penelitian ,

populasi dan sampel, teknik pengolahan data, serta teknik analisa data.
19

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab hasil dibahas mengenai

gambaran umum objek penelitian, struktur ogranisasi, deskripsi data penelitian,

hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Penutup, bab ini akan diuraikan kesimpulan yang di ambil pada bab-

bab sebelumnya dan saran yang mungkin berguna bagi perusahaan dan pihak-pihak

lain yang memerlukannya.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Peneliti terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian penulis dapat memperkarya teori yang digunakan dalam mengkaji

penelitian yang dilakukan. Penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai

referensi dalam memperkarya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut

merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian

yang dilakukan penulis.

Hasil penelitian Listyo (2010), dengan judul penelitian pengaruh Kompetensi

terhadap kinerja karyawan pada Politeknik Negeri Ujung Pandang. Hasil penelitian

menunjukan bahwa secara sumultan (bersama-sama) kompetensi berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja pegawai politeknik negeri ujung pandang. Uji

secara parsial menunjukkan bahwa indikator konsep diri nilai-nilai memiliki

pengaruh paling dominan, sedangkan indikator karakteristik pribadi memberikan

pangaruh paling kecil.

Hasil penelitian Widyatmini dan Hakim (2008) meneliti hubungan

Kepemimpinan,Kompensasi, dan Kompetensi Terhadap pegawai Dinas Kesehatan

Kota Depok. Dalam penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui ada tidak

adanya hubungan antara kepemimpinan, kompensasi, dan kompetensi dan secara

8
9

bersama-sama terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Depok. Dan

ditemukan bawah indikator ini memiliki hubungan satu sama lainnya.

Selanjutnya, hasil penelitian Suhartini (2010) pengaruh fakto-faktor

kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan ( Studi Kasus pada

Sales Supervisor pertokoan Sepanjang Malionoro Yogyakarta ). Hasil penelitian

menunjukan bahwa variabel kompetensi komunikasi, kompetensi kerjasama

kelompok, kompetensi kepemimpinan dan kompetensi pengambilan keputusan

secara analisis, secara bersam-sama mempunyai pangaruh sangat signifikan

terdahap kinerja karyawan. Hasil analisis diperoleh nilai F sebesar 35,060 dengan

signifikansi 0,000. Pengaruh seluruh variabel kompetensi terhadap kinerja

karyawan adalah 70,9 %. Variabel kompetensi komunikasi mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien regresi 0,292

dengan signifikasi 0,002. Variabel kompetensi kerjasama kelompok mempunyai

pengaruh sangat signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien

regfisien sebesar 0,541 dengan signifikasi 0,000.

B. Kompetensi

1. Pengertian Kompetensi

Pengertian kompetensi menurut Widodo (2007: 86) Kompetensi adalah

suatu kemampuan untuk melaksanaan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas

yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta dukungan oleh sikap kerja

yang dituntut oleh pekerjaan itu. Kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk
10

menghasilkan kinerja yang memuaskan di perusahaan. Menurut Veithzal dan ella

( 2010 : 298 ) yaitu kompetensi menunjukan karakteristik pengetahuan dan

karakteristik pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh setiap karyawan

untuk melakukan tugas dan tanggung jawab secara efektif dan meningkatkan

kualitas profesiolan dalam kerjaan setiap karyawan. Atau dapat diartikan sebagai

pemahaman, kemampuan, keterampilan, dan minat.

Konsep kompetensi sudah menjadi perbincangan lingkungan organisasi

karna untuk menjawab dan melihat perkembangan yang sangat cepat mengenai

permasalahan yang komplek dalam dinamis ketidak pastian masa depan dan

tuntutan masyarakat dilingkungan perusahaan.

Menurut Spencer and Spencer dalam Wibowo, (2007: 87-88)

mengemukakan bahwa :

Kompetensi merupakan landasan dasar karakteristik orang dan

mengidentifikasikan cara berperilaku dan berpikir, menyamankan situasi, dan

mendukung untuk periode waktu cukup lama. Terdapat lima model tipe

karakteristik kompetensi yaitu : motif, karakter (trait), konsep diri (self-concept),

pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills).

‘’ Karakteristik mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh

langsung terhadap, atau dapat memprediksikan kinerja yang sangat baik.’’

(Sedamayati (2008:126).
11

‘’ Kompetensi adalah apa yang orang bawa pada suatu pekerjaan dalam

bentuk tipe dan tingkat-tingkat perilaku yang berbeda-beda. Kompetensi

menentukan aspek-aspek pekerjaan’’ ( Michael Armstrong (1994: 92).

Menurut Sutrisno (2011:202) Kompetensi berasal dari kata competence yang

artinya kecakapan,kemampuan, dan wewenang, adapun secara etimologi,

kompetensi diartikan sebagai dimensi perilaku keahlian atau keunggulan

seseorang pemimpin atau staf mempunyai keterampilan, pengetahuan dan perilaku

yang baik. Adapun dimensi-dimensinya berupa ;

1. Pengembangan sumber daya manusia

2. Pengetahuan organisasi

3. Reformasi kelembagaan.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi

adalah sifat dasar yang dimiliki seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi

pada bebagai keadaan dan tugas pekerjaan sebagai dorongan untuk mempunyai

hasil kerja dan kompetensi dapat digunakan untuk menyatakan hal-hal yang

menimbulkan kemampuan seperti pengetahuan, motif, keterampilan, karakter dan

konsep pekerjaan.

2. Manfaat Kompetensi

Menurut Prihadi (2004:57) mengemukakan manfaat dari kompetensi

adalah:
12

a. Prediktor kesuksesan kerja yaitu model kompetensi yang akurat akan dapat

menentukan dengan tepat pengertahuan serta keterampilan apa saja yang

dibutuhkan untuk berhasil dalam suatu pekerjaan. Jika seseorang memiliki

posisi dapat memiliki kompetensi yang dijadikan syarat pada posisinya maka

dia dapat diprediksikan akan sukses

b. Merekrut karyawan yang ada yaitu apabila telah berhasil ditentukan

kompetensi apa saja yang diperlukan suatu posisi tertentu, maka dengan

mudah menjadi kriteria dalam rekruitmen karyawan baru.

c. Menjadikan dasar dalam penilaian dan pengembangan karyawan yaitu

identifikasi kompetensi pekerja yang akurat dapat digunakan sebagai tolak

ukur kemampuan sesorang.

Menurut Ruky dalam Sutrisno (2010) mengemukakan konsep kompetensi

dengan manfaat atau alesan nya berikut :

a. Menjadikan jelas standar kerja dan harapan yang akan dicapai

b. Sebagai alat seleksi karyawan

c. Produktivitas menjadi maksimal

d. Menjadikan mudah beradaptasi terhadap perubahan

e. Menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi

3. Komponen Kompetensi

Memiliki Sumber Daya Manusia adalah kewajiban bagi perusahaan,

mengelolah sumber daya manusia sebagai kompetensi bisa menjamin


13

keberhasilan mencapai tujuan. Perusahaan-perusahaan besar memakai

kompetensi sebagai dasar dalam memilih karyawan, mengelolah kinerja,

pelatihan, pengembangan dan memberikan kompetensi. Kesuksesan seseorang

dalam bekerja memiliki hasil kinerja baik dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu dari diri sendiri (internal) maupun dari luar (eksternal).

Menurut L.M. Spencer dan S.M.Spencer dikutip oleh nurianna Thoha dan

Parulian Hutapea (2008: 28-30), mengatakan bahwa ada tiga komponen utama

ialah kompetensi ialah pengetahuan yang dimiliki seseorang, keterampilan, dan

perilaku individu, yang mana komponen tersebut mempengaruhi sifat bahwa

diri (train), konsep diri, dan motif.

a. Pengetahuan , merupakan komponen utama kompetensi yang mudah

didapatkan dan mudah di identifikasikan. Seseorang yang mengetahui

tentang banyak hal belum tentu bisa melakukan apa yang ia ketahui.

b. Keterampilan, merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan suatu

pekerjaan atau aktifitas kerja. Seseorang yang memiliki keterampilan dengan

sendirinya pasti melekat juga pengetahuan atas pekerjaan yang mereka

lakukan.

c. Konsep Diri, merupakan nilai individu atau sikap individu, apa yang bisa

dilakukan dalam waktu singkat, ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dimiliki

seseorang yang di miliki sejak kecil sampai waktu tertentu.

d. Ciri-ciri (Karakter) , merupakan karakter bawaan diri yaitu reaksi konsisten

terhadap sesuatu
14

e. Motif, merupakan sesuatu yang diharapkan atau dipikirkan secara konsisten

yang menghasilkan suatu perbuatan, kebutuhan, keinginan dan perhatian

yang bisa terjadi tanpa disadari.

Menurut Gordon dikutip oleh Edy Sutrisno (2009:204) menjelaskan

beberapa ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi adalah :

a. Pengetahuan (Knowledge), ialah kesadaran dalam bidang kognitif.

Misalnya seorang pegawai mengetahui cara melakukan indentifikasi

kebutuhan belajar dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap

peserta didik yang sesuai dengan kebutuhannya.

b. Pemahaman (Understanding), ialah kedalaman dalam bidang kognitif dan

afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya seorang karyawan dalam

melaksanakan pembelajaran harus mempunyai pemahaman yang baik

tentang karakteristik dan kondisi kerja secara efektif dan efesien.

c. Kemampuan (Skill), ialah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk

melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepada sikap

(attitude). Misalnya reaksi terhadap sesuatu pekerjaan

d. Minat (interest), ialah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu

perubahan. Misalnya minat untuk mempelajari pekerjaan baru.

4. Strata Kompetensi
Wibowo (2007:121) mengatakan Kompetensi dapat dipilah- pilah menurut

stratanya, kompetensi dapat dibagi menjadi :


15

a. Core competencies merupakan kompetensi inti yang dihubungkan dengan

strategi organisasi sehingga harus dimiliki oleh semua karyawan dalam

organisasi.

b. Managerial competencies merupakan kompetensi yang mencerminkan

aktivitas manajerial dan kinerja yang diperlukan dalam peran tertentu.

c. Functional competencies merupakan kompetensi yang menjelaskan

tentang kemampuan peran tertentu yang diperlukan dan biasanya

dihubungkan dengan keterampilan profesional atau teknis

5. Mengatasi Hambatan Kompetensi

Michael Zwell (dalam Wibowo, 2007:131)menyebutkan bahwa adanya faktor-

faktor yang dapat dipergunakan untuk memperbaiki kompetensi, yaitu sebagai

berikut:

a. Mengalami Kekurangan Kompetensi (Admitting incopetence) Sering kali

terjadi orang menutupi kekurangannya agar tidak diketahui orang lain.

Budaya berusaha selalu tampil baik mengandung bahaya tidak menyadari

kekurangan dalam kompetensi. Untuk itu, ada baiknya orang mengakui

dengan terus terang akan kekurangan dalam kompetensinya sehingga dapat

dilakukan usaha untuk memperbaikinya.

b. Meningkatkan Harapan (Raising Expectations) Pekerjaan manajer dan

coach termasuk membantu orang memperluas visi atas pekerjaan mereka

sehingga mereka dapat memanfaatkan bakat, kemampuan, dan potensinya.


16

Coach perlu terus menerus meningkatkan pekerja atas visinya, mendorong

mereka untuk bekerja keras mencapai visi dengan perilaku saat ini, dan

membantu mereka mengembangkan tujuan dan langkah tindak untuk

mengatasi kesenjangan.

c. Mengidentifikasi Hambatan (identifying barries) Apabila terdapat

hambatan terhadap kinerja dan pencapaian prestasi, penting sekali untuk

mengidentifikasi sifat dari hambatan tersebut sehingga dapat diatasi secara

efektif. Kebanyakan hambatan dapat dikategorikan dalam pengetahuan,

keterampilan, proses, dan emosional.

d. Memasukkan Mekanisme Dukungan (including support mechanism)

Mekanisme dukungan yang dapat dipergunakan organisasi dan pekerja

untuk membantu memastikan rencana kinerja pekerjaan adalahMencatat

kemajuan tujuan dan pelaksanaan langkah tindak, Mengomunikasikan

kemajuan kepada orang lain,Menggunakan penghargaan.

C. Kinerja Karyawan

1. Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja bisa juga disebut sebagai hasil kerja, hasil karya, tampilan kerja, hasil

usaha, dan prestasi kerja. Dimana setiap perusahaan menjalankan selurus kegiatan

oprasionalnya untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

karyawan sangat mempengaruhi kinerja suatu instasi karna karyawan merupakan


17

penggerak utama bagi setiap kegiatan oprasional dan berperan aktif dalam suatu

pencapaian tujuan perusahaan.

‘’Kinerja merupakan sistem yang digunakan untuk menilai dan mengatahui

apakah karyawan telah melaksanakan pekerjaan secara keseluruhan atau merupakan

perpaduan dari hasil kerja (apa yang harus dicapai seseorang) dan kompetensi

sebagai seseorang yang mencapainya (bagaimana seseorang mencapainya). (

Sedarmayati, (2011 : 260 ).

‘’ Kinerja merupakan hasil yang di produksi oleh fungsi pekerjaan tertentu

atau kegiatan-kegiatan pada pekerjaa tertentu selama periode waktu tertentu, yang

memperlihatkan kualitas dan kuantitas dari pekerjaan tertentu’’ ( Benardi dan

Russel dalam Donni Juni Priansa, (2014 : 270 )

‘’ Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat

pencapaian suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, visi, dan misi perusahaan yang dituangkan melalui perencanaan strategi

suatu organisasi. ( Moeheriono (2009 : 60 ).

‘’ Kinerja adalah prestasi kerja yang ditentukan oleh faktor lingkungan dan

perilaku manajemen. Hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan kerja yang

menyenangkan begitu penting untuk mendorong tingkat kinerja karyawan yang

paling efektif dan produktif dalam interaksi sosisal organisasi adan senantiasa

menjadi adanya harapan bawahan terhadap atasan dan sebaliknya. (A. Dale Timpe

dikutip oleh Harbani pasolong (2008: 197).


18

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah tingkat pencapaian

keberhasilan seorang karyawan dalam pelaksanaan suatu kegiatan dalam

mewujudkan tujuan perusahaan yang mengandalkan kualitas, kuantitas dan

ketepatan waktu sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab.

2. Standar Kinerja

Untuk mengetahui kinerja karyawan harus adanya ketetapan standar terlebih

dahulu. Menurut Wibowo (2010:74). Standar kerja merupakan situasi yang ketika

sebuah pekerjaan yang dilakukan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya

sesuai tujuan perusahaan. standar kerja diperlukan untuk membimbing perilaku

karyawan agar bisa melaksanakan stadart yang telah ditetapkan.

Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2004:17-19) mengemukakan

bahwa : Aspek-aspek standar pekerjaan terdiri dari aspek kuantitatif yang meliputi

proses kerja dan kondisi pekerjaan, waktu, yang dipergunakan atau lamanya

melaksanakan pekerjaan, jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan

jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja.

3. Indikator Kinerja

Menurut Wilson Bangun (2012:233) mengemukakan bahwa indikator

kinerja adalah :

a. Kuantitas Pekerjaan, yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau

kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan.


19

b. Kualitas Pekerjaan, setiap karyawan harus memenuhi persyaratan tertentu

unutuk mendapatkan hasil kerja sesuai kualitas dari suatu pekerjaan tersebut.

c. Ketepatan Waktu, setiap karyawan memiliki karakteristik tertentu dalam

pekerjaan yang harus diselesaikan tepat waktu .

d. Kemampuan Bekerjasama, tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu

karyawa saja bisa dilakukan lebih dari satu orang sehingga dibutuhkan kerja

sama antar karyawan. Kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuan bekerja

sama.

e. Tanggung jawab Kerja, yaitu kesadaran manusia akan tingkah kesadaran

manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak

disengaja.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Menurut Steers (dalam Suharto &

Cahyono 2005) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah:

a. Kemampuan, kepribadian dan minat kerja.

b. Kejelasan dan penerimaan atau kejelasan peran seseorang pekerja yang

merupakan taraf pengertian dan penerimaan seseprang atas tugas yang

diberikan kepadanya.

c. Tingkat motivasi pekerja yaitu daya energi yang mendorong, mengarahkan dan

mempertahankan perilaku.
20

D. Hubungan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan

Dalam meningkatkan kinerja karyawan kompetensi mempunyai hubungan kuat

denga peningkatan kinerja karyawan yang dimiliki oleh individu setiap

karyawannya. Modal utama bagi karyawan untuk mencapai suatu tujuan

perusahaan seperti kemampuan dan pengetahuan. Perusahaan mampu membantu

merealisasikan tujuan tersebut jika karyawan tersebut memiliki kualitas , kuantitas,

ketepatan waktu, kerjasama dan tanggung jawab jika memiliki itu semua maka akan

mendapatkan perhatian lebih dari perusahaan. kinerja sangat mempengaruhi

perkembangan perusahaan. Oleh karna itu kompetensi ini digunakan untuk

membantu perusahaan meningkatkan kinerjanya. Semakin baik kompetensi yang

di miliki oleh karyawan, maka semakin meningkat pula kinerjanya.

Kompetensi dikatakan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja.

Kompetensi diperlukan untuk membantu organisasi untuk menciptakan budaya

kinerja tinggi. Banyaknya kompetensi yang digunakan oleh sumber daya manusia

akan meningkatkan kinerja (Wibowo, 2012:323). Sriwidodo dan Haryanto (2010)

mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja dan keefektifan pegawai dalam

melaksanakan tugas sangat ditentukan oleh kompetensi yang disyaratkan oleh

bidang pekerjaan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Winanti

(2011) dalam penelitiannya juga menyimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Qamariah dan Fadli
21

(2011) juga memperoleh hasil penelitian bahwa kompetensi mempunyai pengaruh

signifikan dan positif terhadap kinerja.

E. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir mengunakan deskripsi teoritis yang menyangkut variabel

penelitian dan pengertian dari teori yang berkaitan dengan permasalahan yang

dikaji dalam proposal skripsi ini, yakni Kompetensi sebagai variabel bebas (X) dan

kinerja karyawan sebagai variabel terikat (Y), yang dapat digambarkan seperti

gambaran dibawah ini :

Kompetensi merupakan aspek pengembangan Sumber Daya yang dimiliki

perusahaan, yang digunakan sebagai upaya mendukung dalam pencapaian kinerja

karyawan. Dengan beberapa macam indikator seperti pengetahuan, keterampilan,

karakter, motif dan konsep bisa membantu mencapai keunggulan bersaing yang

optimal dan efisien. Kinerja karyawan bukan hanya tingkat pencapaian tujuan

organisasi tetapi juga berkaitan dengan proses kerja yang dilakukan sesuai dengan

peraturan moral atau etika yang berlaku diperusahaan tersebut. Hasil kerja

berkaitan dengan kompetensi karyawan yang diukur dengan kualitas, kuantitas,

ketepatan waktu, kerja sama dan tanggung jawan. Hal ini bisa menunjukan semakin

banyak kompetensi yang dipertimbangkan maka semakin meningkat pula

kinerjanya. Sebaliknya pun seperti itu, semakin sedikitnya kompetensi yang

dimiliki karyawan maka semakin menurun pula hasil kinerjanya.


22

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir

Kompetensi( X ) rxy→ Kinerja Karyawan( Y )

 Pengetahuan  Kualitas

 Keterampilan  Kuantitas

 Karakter (Ciri-Ciri)  Ketepatan Waktu

 motif  Kerja Sama Karyawan

 Konsep Diri  Tanggung Jawab Kerja

Sumber: Sugiyono, 2009

Di mana :

X = Kompetensi ( variabel bebas )

Y = Kinerja Karyawan ( variabel terikat )

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

Ho : r = 0 : Tidak terdapat pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan pada

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia di Klender Jakarta Timur.

Ha : r ≠ 0 : Terdapat pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan pada PT.

Industri Telekomunikasi Indonesia di Klender Jakarta Timur.


BAB III

METODELOGI PENELITIAN

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif dengan pendekatan

kuantitatif yaitu mengungkapkan pengaruh antara variabel dan dinyatakan dalam

gambaran berbentuk kata diiringi dengan data statistik serta menjelaskan dengan

perbandingan dengan teori-teori yang telah ada dan menggunakan teknik analisis

data sesuai dengan variabel dalam penelitian. Variabel yang diteliti yaitu

kompetensi karyawan sebagai variabel bebas (X) dan kinerja karyawan sebagai

variabel terikat (Y).

Menurut Prasetya Irawan (2000 : 54 ), dijelaskan bahwa (Metodologi adalah

totalitas cara untuk meneliti dan menemukan kebenaran).

Sedangkan menurut sugiyono ( 2009 : 01), yang dimaksud metode penelitian

yaitu : Cara ilmiah yang dapat digunakan untuk mendapatkan data yang obyektif,

valid, dan reliabel dengan tujuan yang dapet ditemukan. Dibuktikan dan

dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan dan mengantisipasi suatu masalah dalam suatu administrasi.

Untuk menjamin ditemukannya kebenaran ilmiah, metode penelitian

memberikan cara-cara kerja yang sangat cermat dan syarat-syarat yang jelas,

(Hadari Nawawi (2000 : 31).

23
24

C. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah pengaruh kompetensi terhadap kinerja

karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia. Dimana kompetensi di ukur

dengan indikator : pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku ( Hutapea dan Thoha,

2008:28). Sedangkan kinerja karyawan diukur dengan indikator kinerja : kualitas,

kuantitas, ketetapan waktu, kerjasama, dan tanggung jawab.

D. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah objek sekaligus tempat dimana penelitian

melakukan penelitian guna untuk memperoleh data-data yang di butuhkan. Lokasi

penelitian ini dilaksanakan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia di Klender

Jakarta Timur yang beralamat kan di Jalan. Tirta 3A No 40 Duren Sawit, Jakarta

Timur.

E. Variabel Penelitian

1. Definisi Konsep

Variabel dalam penelitian ini yaitu ada dua variabel dependen dan

variabel independen. Variabel penelitian adalah suatu sifata atau nilai dari orang

atau objek yang mempunyai variasi antar suatu dengan yang lainnya.

(Sugiyono, 2002).

a. Kompetensi (X)

Kinerja adalah prestasi kerja yang ditentukan oleh faktor

lingkungan dan perilaku manajemen. Hasil penelitian menunjukan bahwa


25

lingkungan kerja yang menyenangkan begitu penting untuk mendorong

tingkat kinerja karyawan yang paling efektif dan produktif dalam

interaksi sosisal organisasi adan senantiasa menjadi adanya harapan

bawahan terhadap atasan dan sebaliknya.

b. Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja Karyawan adalah tingkat pencapaian keberhasilan seorang

karyawan dalam pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan tujuan

perusahaan yang mengandalkan kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu

sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab.

2. Definisi Operasional

a. Kompetensi (X)

Kompetensi adalah sifat dasar yang dimiliki seseorang serta perilaku

yang dapat diprediksi pada bebagai keadaan dan tugas pekerjaan sebagai

dorongan untuk mempunyai hasil kerja. Untuk mengukur kompetensi

digunakan indikator sebagai berikut :

1. Pengetahuan, merupakan komponen utama kompetensi yang mudah

didapatkan dan mudah di identifikasikan. Seseorang yang mengetahui

tentang banyak hal belum tentu bisa melakukan apa yang ia ketahui.

2. Keterampilan, merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan

suatu pekerjaan atau aktifitas kerja. Seseorang yang memiliki


26

keterampilan dengan sendirinya pasti melekat juga pengetahuan atas

pekerjaan yang mereka lakukan.

3. Konsep Diri, merupakan nilai individu atau sikap individu, apa yang

bisa dilakukan dalam waktu singkat, ini dipengaruhi oleh nilai-nilai

yang dimiliki seseorang yang di miliki sejak kecil sampai waktu

tertentu.

4. Ciri-ciri ( Karakter ), merupakan karakter bawaan diri yaitu reaksi

konsisten terhadap sesuatu.

5. Motif, merupakan sesuatu yang diharapkan atau dipikirkan secara

konsisten yang menghasilkan suatu perbuatan, kebutuhan, keinginan

dan perhatian yang bisa terjadi tanpa disadari.

b. Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja adalah tingkat pencapaian keberhasilan seorang karyawan

dalam pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan tujuan perusahaan.

Untuk mengukur mengukur kinerja karyawan dengan lima indikator yaitu:

1. Kuantitas Pekerjaan, yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu

atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan.

2. Kualitas Pekerjaan, setiap karyawan harus memenuhi persyaratan

tertentu unutuk mendapatkan hasil kerja sesuai kualitas dari suatu

pekerjaan tersebut.

3. Ketepatan Waktu, setiap karyawan memiliki karakteristik tertentu

dalam pekerjaan yang harus diselesaikan tepat waktu .


27

4. Kemampuan Bekerja sama, tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan

oleh satu karyawa saja bisa dilakukan lebih dari satu orang sehingga

dibutuhkan kerja sama antar karyawan. Kinerja karyawan dapat dinilai

dari kemampuan bekerja sama.

5. Tanggung jawab Kerja, yaitu kesadaran manusia akan tingkah

kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja

maupun yang tidak disengaja.

Berikut ini merupakan penjelasan dari Definisi Oprasional seperti proses

penjabaran pada table 3.1 dibawah ini :

Tabel 3.1

Definisi Oprasional

No Variabel Indikator Deskripsi

1. Kompetensi 1. Keterampilan a. Mengutarakan pendapat dengan baik

Pegawai dan sopan

b. Mencoba mencari tahu peraturan dan

sistem user baru

c. menjaga proyek sesuai jadwal dan

mengelolah

d. menjaga proyek sesuai jadwal dan

mengelolah
28

e. mampu bernegosiasi

2. Pengetahuan a. Memecahkan masalah pekerjaan

b. Pengetahuan bertambah saat bekerja

di bidang ini

c. Pengetahuan saat ini sudah sesuai

dengan standar

d. Belakang pendidikan

e. Memberikan ide-ide baru

3. Karakter(Ciri-Ciri ) a. fokus dalam pekerjaan

b. rang yang emosional saat pekerjaan

c. antusias saat diadakan kegiatan

d. tenang saat ada konflik

e. Berkerja sama dalam tim

4. Motif a. mencari pengalaman di perusahaan

ini

b. Kebutuhan sosial menjadi faktor

utama

c. inovasi baru dan membuat kemajuan

dalam perusahaan

d. Jumlah bayaran yang sesuai


29

e. memiliki tujuan dalam bekerja

5. Konsep Diri a. Mendapatkan penghargaan dari

atasan

b. Memiliki kesuksesan dari pekerjaan

c. Berkonsultasi dengan atasan

mengantisipati kesalahan

d. Orang yang cerdas dalam bekerja

e. Merasa gagal saat melakukan

pekerjaan tertentu

2. Kinerja 1. Kuantitas a. Menyelesaikan pekerjaan sesuai

Karyawan standar

b. Bekerja lebih dari waktu

c. Teliti dalam menyelesaikan pekerjaan

d. Tidak pernah menunda pekerjaan

e. Hasil kerja saya tidak pernah ditolak

2. Kualitas a. Berhati-hati dalam berkerja

b. Meningkatkan kualitas Sumber daya

manusia dengan adanya pelatihan dan

diklat
30

c. Menyelesaikan pekerjaan merupakan

nilai bagi

d. Berinisiatif mencari cara-cara terbaik

untuk meningkatkan kualitas

e. Mengerjakan sesuatu dengan penuh

kecermatan dan ketelitian

3. Ketepatan waktu a. Hadir tepat waktu

b. Menyelesaikan tugas dan memenuhi

tanggung jawab pekerjaan

c. Memerlukan tambahan waktu

d. Memanfaatkan waktu luang

e. Memberikan laporan kepada partner

kerja

4. Tanggung Jawab a. Tanggung jawab terhadap pekerjaan yang

Kerja dibebankan terhadap saya

b. Melapor kepada atasan jika terjadi

kesalahan didalam pekerjaan

c. Dalam melaksanakan tugas tidak pernah

melempar kesalahan

d. Memiliki loyalitas
31

e. Menyelesaikan tugas dengan rasa

tanggung jawab

5. Kerja sama a. Memberikan bantuan kepada rekan kerja

b. Mendapatkan ide baru dari karyawan lain

c. Menghormati partner kerja

d. Menikmati kerjasama dengan orang lain

e. Membantu mengembangkan kemampuan

partner

F. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Kualitatif

Data Kualitatif merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam

bentuk informasi baik secara lisan maupun tulisan.

b. Data Kuantitatif

Data Kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam

bentuk angkat ( Statistik )


32

2. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai data. Data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data

sekunder :

a. Data Primer ialah data yang dibuat oleh peneliti untuk menyelesaikan

permasalahan yang sedang ditangani data langsung diambil dari sumber

pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.

b. Data Sekunder ialah data yang dikumpulkan untuk menyelesaikan masalah

yang dihadapi, data ini diperoleh dari sumber yang sudah ada.

G. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteriktik tertentu, (Sugiyono,(2009 : 115).

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Industri Telekomunikasi

Indonesia di Klender Jakarta Timur sebanyak 60 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi yang akan

diteliti. Menurut Sugiyono (2009:116), Sampel adalah menjelaskan mengenai

sebagian dari jumlah dan karakteriksik yang dimiliki oleh populasi. Penelitian

ini mengunakan teknik penarikan sampel yaitu teknik Proportional Random


33

Samplingpengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan menghitung

besar kecilnya sub tersebut. Dan perhitungan sampel menggunakan Metode

Slovin yaitu sebuah rumus atau formula untuk menghitung jumlah sampel

minimal apabila sebuah popukasi tidak diketahui secara pasti hingga perlu

sebuah formula untuk mendapatkan sampel yang sedikit tetapi dapat mewakili

seluruh populasi.

Tabel 3.2
Proportional Random Sampling

Jumlah Devisi Populasi Sampel

IKR 20 17

Migrasi 15 13

Admin 15 13

Help Desk 10 9

Jumlah 60 52

Untuk menentukan ukuran sampel minimal, penelitian setelah diketahui

ukuran populasi maka dimasukan rumus :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒 2 )

Metode : slovin

Dimana :

n : Ukuran Sampel
34

N : Populasi

E : Margin Kesalahan = 5 %

Dengan menggunakan rumus sebelumnya didapat sampel sebagai

berikut :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒 2 )

60
𝑛=
1 + 60(0,52 )

60 60
𝑛= = = 52,17 ≫ 52
1 + 60(0,0025) 1,15

Jadi, Jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 52 orang

Setalah didapatkan sampel, kemudian sampel diambil secara random,

ada 52 sampel dalam penelitian diambil secara random atau acak dengan

mengundi dan tanpa memperhatikan strata yang ada.

H. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data sesuai dengan yang diharapkan oleh penulis, maka

peneliti melakukan teknik pengumpulan data yang meliputi hal-hal berikut :


35

1. Penelitian Lapangan

Untuk mensinkronkan kondisi yang terjadi dilapangan hubungan laporan

atau data data sekunder yang ada. Maka kuesioner muklak dilakukan di dalam

penelitian ini. Survei lapangan menggunakan teknik :

a. Teknik Kuesioner

Teknik ini merupakan alat pengukur data atau informasi dilakukan

dengan cara menyampaikan sejumlah pernyataan tertulis kepada responden

untuk kemudian dijawab secara tertulis pula oleh respon yang telah

ditentukan. Pernyataan dimaksud secara tertulis disusun dengan metode

sistem tertutup dan setiap pernyataan disediakan sejumlah alternatif

jawaban, tersebut yang dianggap paling tepat sesuai dengan indikator yang

telah disebutkan sebelumnya.

b. Teknik Wawancara Tidak Terstruktur

Teknik wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas

yang dalam hal ini peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Menurut Sugiyono,(2009:127), Pedoman wawancara yang digunakan

hanya berupa garis besar pernyataan yang akan di tanyakan.

2. Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari objek yang

diteliti yaitu tentang pelaksanaan kompetensi karywan dan kinerja karyawan


36

pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia di Klender JakartaTimur. Kegiatan

dokumentasi dilakukan dengan mempelajari dan mencatat data-data, peristiwa-

peristiwa yang menjadi obyek penelitian yang didapat.

I. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengumpulkan data-data penulis menempuh data-data sebagai berikut:

1. Editing yaitu memeriksa kembali data-data yang telah diperoleh dari lapangan

seperti kelengkapan, kebenaran data dan relevansi data yang digunakan oleh

penulis.

2. Skoring yaitu mengklarifikasikan/ menggolongkan data sampai pada tahapan

skoring. Pemberian kode pada data yang berupa jawaban.

3. Tabulasi yaitu tahapan-tahapan di atas, semua data yang diperoleh

diformulasikan dalam table kemudian diberikan penjelasan-penjelasan secara

terperinci. Atau tabulasi data adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau

daftar untuk membudahkan dalam pengamatan dan evaluasi.

4. Interpretasi Data yaitu penjelasan terperinci dari materi yang di paparkan, dan

juga dapat memberikan arti yang lebih dari penemuan peneliti

5. Penyusuna Skala yaitu untuk kepentingan data dari penyebaran kuesioner dan

di ukur menggunakan skala likert. Sekala likert menghasilkan persepsi

responden menganai variabel dan indikator yang diukur oleh penulis.

Menurut sugiyono ( 2009 : 105 ) Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena
37

sosial dan telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, selanjutnya disebut sebagai

variabel penelitian. Skala ini terdiri dari lima kriteria yang melalui tahapa-tahapan,

skala likert untuk kompetensi karyawan dan kinerja karyawan yaitu sebagaimana

terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.3
Skala Likert untuk Pengukuran Bobot
Jawaban Responden

Sangat setuju 5

Setuju 4

Ragu-Ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2009:107)

J. Teknik Analisa Data

Perhitungan analisis data dalam penelitian ini secara kuantitatif dengan

analisis deskriptif dan statistic inferensial menggunakan Microsoft Exell 2016.

1. Analisis Deskriptif

Setelah semua hasil kuesioner diberi nilai/bobot/skor kemudian dianalisisdengan

menggunakan analisis deskriptif, artinya dengan cara menggambarkan,

menguraikan data dalam bentuk kalimat-kalimat yang tersusun secara sistematis

sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai jawaban dari permasalahan yang
38

dibahas. Sedangkan untuk penganalisaan data dibuat dengan cara pentabulasian data

yang telah dikuantitatifkan.

Jumlah responden atau n = 52

Setiap indikator diukur dengan 3 (tiga) buah deskriptor (pertanyaan) sehingga :

1. Jumlah deskriptor (pertanyaan) untuk setiap indikator adalah 260 item.

2. Nilai terendah adalah : 52 x 5 x 1 = 260

3. Nilai tertinggi adalah : 52 x 5 x 5 = 1300

4. Rentang nilai :

Nilai Tertinggi − Nilai Terendah


𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
5
1300−260 1040
= =
5 5

= 208

Tabel 3.4
Tabel Interval Skor

Interval Kategori

260 - 467 Sangat Rendah / Sangat Buruk

468 – 675 Rendah / Buruk

676–883 Sedang / Cukup Baik

884 - 1.091 Tinggi / Baik

1092 - 1300 Sangat Tinggi / Sangat Baik


39

Sumber: Diolah Oleh Peneliti

Analisis data yang akan digunakan adalah analisis deskriptif dengan

menggunakan teknik pendekatan korelasi diantara variabel-variabel. Dalam hal ini

penulis menggunakan:

2. Teknik Korelasi Product Moment

Teknik ini digunakan untuk mengetahui dan mengukur ada dan tidaknya

nilai pengaruh antara variabel dependen terhadap variabel independen.

∑𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦 = 𝑎𝑡𝑎𝑢
√(∑𝑥 2 )(∑𝑦 2 )

𝑛(∑𝑥𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 }{𝑛∑𝑦 2 − (∑𝑦)2 }

Di mana :

rxy = Koefisiensi Kolerasi

y = Variabel Dependen

x = Variabel Independen

n = Besarnya sampel

Pada hakekatnya koefisien korelasi r terdapat nilai dari nol ( 0 =

menunjukan tidak ada korelasi) sampai (1 = menunjukan adanya korelasi),

dengan ketentuan :
40

Bila r = 0, maka tidak ada korelasi variabel independen terhadap variabel

dependen.

Bila r > 0, maka variabel independen terhadap variabel dependen

berkorelasi positif.

Bila r < 0, maka variabel independen terhadap variabel dependen

berkorelasi negative.

Selanjutnya hasil perhitungan korelasi antara variabel itu dikonsultasikan

dengan tabel dibawah ini :

Tabel 3.5
Pedoman Untuk Memberikan
Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,1999 Sangat Rendah

0,20-0,3999 Rendah

0,40-0,5999 Sedang

0,60-0,7999 Kuat

0,80-1,0000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2009 : 250 )


41

3. Analisis Koefisien Determinasi (KD)

Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung Koefisien

Determinasi (KD), yaitu untuk menentukan besarnya konstribusi atau pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat, terhadap cara mengkuadratkan

koefisien yang ditemukan. (Sugiyono, 2009 : 252 ), dengan rumus : 𝐾𝐷 = (𝑅)2

x 100 %

Keterangan:

Kd= Koefisien determinasi

r2 = Koefisien korelasi dikuardatkan

5. Uji Signifikasi Korelasi Product Moment

Uji ini dimaksudkan untuk mendukung lebih nyata pernyataan hasil analisa

korelasi diperlukan uji signifikasi korelasi product moment (𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ),

dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara variabel dependen terhadap variabel independen, terhadap

rumus :

r√n − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2

Di mana :

DK ( Derajat Kebebasan ) = n – 2

Taraf kesalahan (ɑ) = 5 % ( 0.05 )

t = 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 / test
42

r = korelasi pearson product moment

ɑ = jumlah anggota sampel

ketetuan :

Bila t-hitung > tabel, maka Ho …………… di tolak

Ha ….………. di terima

Bila t-hitung < tabel, maka Ho……………. di terima

Ha……………. di tolak

Untuk mengetahui apakah benar variabel X mempunyai pengaruh

terhadap variabel Y maka dilakukan uji terhadap tingkat signifikan 5%

selanjutnya hasil uji 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 tersebut dibandingkan terhadap 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Apabila

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atay sama terhadap 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka variabel X tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel Y sedangkan bila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar

dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 variabel X mempunyai pengaruh terhadap variabel Y.

6. Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana didasarkan pada pengaruh fungsional ataupun

kasual satu variabel independen terhadap satu variabel dependen. Persamaan

umum linier sederhana adalah :

Y = a + bX

Di mana :
43

Y = Subyek dalam variabel dependen yang di prediksikan

a = Harga Y bila X = 0 ( harga konstan )

b = Angka arah atau koenfisien regresi, yang menunjukan angka

peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen Bila b (+) maka terjadi kenaikan, dan bila b(-) maka terjadi

penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Selain itu rumus a dan b dapat dicari dengan rumus berikut :

(∑y)(∑𝑥12 ) − (∑𝑥1 )(∑𝑥1 𝑦)


𝑎=
𝑛 ∑𝑥12 − (∑𝑥1 )2

n ∑𝑥1 𝑦 − (∑𝑥1 ) (∑𝑦)


𝑏=
𝑛 ∑𝑥12 − (∑𝑥1 )2

Ketentuan :

Bila b = 0, Maka variabel independen tidak tidak mempengaruhi variabel

independen.

Bila b <0, maka variabel indenpenden berpengaruh negatif terhadap

variabel dependen
BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Data Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat PT.INTI

PT.INTI adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Yang

berada Di bawah Pengelola Industri Telekomunikasi Stategis (BPIS) yang

bergerak dalam bidang peralatan telekomunikasi. PT.INTI (Persero)

merupakan salah satu badan yang berdiri sendiri dengan status perusahaan

perseroan yang menjelma dari kegiatan dengan perusahaan telekomunikasi.

Sejak berdirinya hingga sekarang, PT.INTI (Persero) telah banyak mengalami

perubahan selama perkembangannya.

2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Membangun Sinergi Inovasi Nasional dalam rangka menyediakan solusi

cerdas di bidang telekomunikasi, informatika, elektronika, dan smart

energy bagi peningkatan hidup masyarakat yang lebih baik.

b. Mambangun Kemandirian Nasional di bidang IGT dan smart energy untuk

mewujudkan industri strategis yang profesional, efektif, efesien,

terintergrasi dan inovatif.

44
45

c. Memaksimalkan nilai perusahaan serta mengupayakan pertumbungan yang

berkesinambungan.

d. Berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industri dalam negri.

3. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Berdasarkan Akte Pendirian Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian

PT.INTI (Persero) ialah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan

program pemerintah di bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional pada

umumnya dan khususnya di bidang industri informasi dan komunikasi dengan

memperhatikan prinsip–prinsip yang berlaku bagi perseroan. Selanjutnya

disamping maksud dan tujuan tersebut diatas, secara komersial perusahaan

bertujuan untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan (Profitable),maka

(Prosperous) dan berkelanjutan (sustainable). Dengan situasi yang belum

kembali normal sejak krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahunlalu,

dalam jangkawaktu yang telah ditentukan PT.INTI (Persero) akan melakukan

usaha untuk meningkatkan kondisi perusahaan dari tahapan bertahan hidup

(Survival) menjadi perusahaan yang tumbuh (growth).

4. Struktur Organisasi

Struktur organiasi perusahaan merupakan bangunan fungsi bagian–

bagian manajemen yang tersusun dari suatu kesatuan hubungan yang

menunjukan tingkatan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam


46

manajemen perusahaan. Penerapan struktur organisasi di lingkungan PT. INTI

(Persero) berbentuk garis dan staf, dimana wewenang dari pimpinan

dilimpahkan kepada satuan–satuan organisasi dibawahnya untuk semua

bidang pekerjaan bantuan.

B. Deskripsi Respondem Penelitian

Setelah penulis menguraikan mengenai gambaran umum perusahaan, maka

selanjutnya perlu diuraikan dalam menganalisis data yang dilakukan melalui

jawaban pada responden melalui penyebaran pernyataan (kuesioner). Data

terkumpul setelah disebar kepada seponden sebanyak 52 orang responden.

Selanjutnya data tersebut akan diolah dengan menggunakan skala likert yaitu

mengikur sikap dan resepsi seseorang dari jawaban skor tertinggi sampai yang

terendah yaitu 5 sampai dengan 1.

Tabel 4.1
Skala Likert

Skor Keterangan

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Ragu-ragu

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju


47

Adapun deskripsi data pada penelitian ini memberikan penjelasan menganai

karakteristik distribusi frekuensi skor hasil penelitian di masing-masing subjek

yang diteliti.

1. Responden berdasarkan Usia

Setelah penelitian menguraikan mengenai gambaran umum objek penelitian,

maka selanjutnya penelitian perlu diuraikan dalam menganalisis data yang

dilakukan melalui jawaban responden yang mana data-data tersebut diperoleh

melalui penyebaran kuesioner yang diberikan kepada responden responden

serta menyajikan data responden dengan membaginya dalam bentuk table yatu

berdasarkan usia, jenis kelamin, dan pendidikan dan masa kerja. Responden

berjumlah 52 orang, untuk mengetahui data lebih jelas mengenai penilian

responden, dapat dilihat pada penjelasan berikut ini:

Tabel 4.2
Keadaan Usia Responden

Usia Jumlah Responden Persentase (%)

< 25 20 38,46 %

25-35 19 36,53%

36-45 13 25 %

Total 52 100 %

Berdasarkan dari 52 responden berdasarkan usia yaitu responden yang

berusia <25 sebanyak 20 orang atau 38,46 %, responden yang berusia 25-35
48

tahun sebanyak 19 orang atau 36,53%, responden yang berusia 36-45 tahun

sebanyak 13 orang atau 25 %.

2. Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3
Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki-laki 35 67,30 %

Perempuan 17 32,69 %

Total 52 100 %

Sumber: Diolah Oleh Penliti

Berdasarkan dari 52 responden berdasarkan jenis kelamin yiatu

repsonden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 35 orang atau 67,30% , dan

responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 17 orang atau 32,69 %.

3. Data Responden berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.4
Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)


SMA 21 40,38 %
Akademi 15 28,84%
Strata 1 ( S1 ) 16 30,76 %
Total 52 100 %
Sumber; Diolah Oleh Peneliti
49

Berdasarkan 52 responden menurut tingkat pendidikan terakhir yaitu

responden yang lulus SMA sebanyaka 21 orang atau 40,38 % responden yang

lulusan akademi ( D3) sebanyak1 5 orang atau 28,84%, responden yang lulusan

Strata (S1) sebanyak 16 orang atau 30,76%.

4. Data responden berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.5
Masa Kerja Karyawan

Masa Kerja Jumlah Responden Persentase (%)


0-2 tahun 10 19,23%
2-5 tahun 14 26,92 %
5-10 tahun 12 23,07%
> 10 tahun 16 8,32%
Total 52 100 %

Sumber: Diolah Oleh Peneliti

Berdasarkan dari 52 responden menurut masa bekerja di PT.Sarana

SteelEngineering yaitu responden masa kerja 0-2 tahun sebanyak 10 orang atau

13%, responden masa kerja 2-5 tahun 14 orang atau 28%, responden masa kerja

5-10 tahun sebanyak 12 orang atau 25%, responden lebih dari 10 tahun sebanyak

16 orang atau 35%.


50

C. Analisis Variabel Kompetensi (X)

Berikut ini adalah hasil penelitian dari 52 orang responden menganai

Kompetensi dengan indikator yaitu keterampilan, pengetahuan, karakter, motif, dan

konsep diri. Kemudian dapat dijelaskan tanggapan responden yaitu sebagai berikut:

1. Indikator Keterampilan

Keterampilan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan

atau aktifitas kerja. Untuk mengukur indikator keterampilan kepada responden

diajukan 5 buah pertanyaan kuesioner, dan tanggapan responden sebagai

berikut :

Tabel 4.6
Keterampilan

Tanggapan
No Nilai Frekuensi Total Skor Presentase
Responden

1 Sangat Setuju 5 63 315 30,52%

2 Setuju 4 136 544 52,71%

3 Ragu-Ragu 3 51 153 14,82%

4 Tidak Setuju 2 10 20 1,93%

5 Sangat tidak Setuju 1 0 0 0%

260 1032 100%

Sumber : Diolah Oleh peneliti


51

Pada tabel indikator instruktur keterampilan dapat diketahui tanggapan

responden, ada lima butir pertanyaan yang diajukan kepada 52 responden,

menghasilkan 260 buah jawaban, Dari 260 buah jawaban terdapat 63 jawaban

sangat setuju atau 30,52%, 136 jawaban responden setuju atau 52,71%,

jawaban ragu-ragu 51 jawaban atau 153%,jawaban tidak setuju ada 10 jawaban

atau 1,93%, dan sangat tidak setuju 0 jawaban atau 0%. Jika dilihat dari

komposisi jawaban responden dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden

telah memberikan respon positif yang mengarah pada nomer 4 (setuju) terhadap

kompetensi melalui indikator keterampilan. Lebih jelasnya hal ini dapat dilihat

dari total skor 1032 artinya bahwa nilai tersebut masuk kedalam kriteria tinggi

karena berada interval ( 885 - 1.092) dengan berdasarkan pada table rentang

skor penelitian. Dengan demikian secara umum responden menjawab lebih

mengarah kepada kategori setuju dengan kriteria baik tentang Keterampilan di

PT. INTI

2. Indikator Pengetahuan

Pengetahuan adalah komponen utama kompetensi yang mudah didapatkan

dan diindentifikasi. Essorang mengetahuai banyak hal belum tentu bisa

melakukan apa yang orang itu ketahui. Untuk mengukur indikator Pengetahuan

kepada responden diajukan 5 buah pertanyaan kuesioner, dan tanggapan

responden sebagai berikut :


52

Tabel 4.7
Pengetahuan

Tanggapan
No Nilai Frekuensi Total Skor Presentase
Responden
1 Sangat Setuju 5 45 225 21,86%
2 Setuju 4 165 660 64,13%
3 Ragu-Ragu 3 44 132 12,82%
4 Tidak Setuju 2 6 12 1,16%
5 Sangat tidak Setuju 1 0 0 0%
260 1029 100%
Sumber : Diolah Oleh peneliti

Pada tabel indikator instruktur keterampilan dapat diketahui tanggapan

responden, ada lima butir pertanyaan yang diajukan kepada 52 responden,

menghasilkan 260 buah jawaban, Dari 260 buah jawaban terdapat 45 jawaban

sangat setuju atau 21,86%, 165 jawaban responden setuju atau 64,13%,

jawaban ragu-ragu 44 jawaban atau 12,82%, jawaban tidak setuju ada 12

jawaban atau 1,16%, dan sangat tidak setuju 0 jawaban atau 0%. Jika dilihat dari

komposisi jawaban responden dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden

telah memberikan respon positif yang mengarah pada nomer 4 (setuju) terhadap

indikator kompetensi melalui indikator instruktur kompetensi .Lebih jelasnya

hal ini dapat dilihat dari total skor 1029 artinya bahwa nilai tersebut masuk

kedalam kriteria tinggi karena berada interval ( 885 - 1.092) dengan berdasarkan

pada table rentang skor penelitian. Dengan demikian secara umum responden
53

menjawab lebih mengarah kepada kategori setuju dengan kriteria baik tentang

Keterampilan di PT. INTI

3. Indikator Karakter (Ciri-Ciri)

Karakter adalah merupakan karakter bawaan diri yaitu reaksi konsisten

terhadap sesuatu. Untuk mengukur indikator Karakter kepada responden

diajukan 5 buah pertanyaan kuesioner, dan tanggapan responden sebagai

berikut:

Tabel 4.8
Karakter (Ciri-Ciri)

Tanggapan
No Nilai Frekuensi Total Skor Presentase
Responden
1 Sangat Setuju 5 52 260 25,21%
2 Setuju 4 159 636 61,68
3 Ragu-Ragu 3 37 111 10,76 %
4 Tidak Setuju 2 12 24 2,32%
5 Sangat tidak Setuju 1 0 0 0%
260 1031 100%
Sumber : Diolah Oleh peneliti

Pada tabel indikator instruktur keterampilan dapat diketahui tanggapan

responden, ada lima butir pertanyaan yang diajukan kepada 52 responden,

menghasilkan 260 buah jawaban, Dari 260 buah jawaban terdapat 52 jawaban

sangat setuju atau 25,21%, 159 jawaban responden setuju atau 61,68%,

jawaban ragu-ragu 37 jawaban atau 10,76%, jawaban tidak setuju ada 12

jawaban atau 2,32%, dan sangat tidak setuju 0 jawaban atau 0%. Jika dilihat dari
54

komposisi jawaban responden dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden

telah memberikan respon positif yang mengarah pada nomer 4 (setuju) terhadap

indikator karakter kerja melalui indikator instruktur kompetensi .Lebih jelasnya

hal ini dapat dilihat dari total skor 1031 artinya bahwa nilai tersebut masuk

kedalam kriteria tinggi karena berada interval ( 885- 1.092) dengan berdasarkan

pada table rentang skor penelitian. Dengan demikian secara umum responden

menjawab lebih mengarah kepada kategori setuju dengan kriteria baik tentang

Karakter (ciri-ciri) di PT. INTI

4. Indikator Motif

Motif adalah Sesuatu yang diharapkan atau dipikirkan secara konsisten yang

menghasilkan suatu perbuatan, kebutuhan, keinginan dan perhatian yang bisa

terjadi tanpa disadari. Untuk mengukur indikator Motif kepada responden

diajukan 5 buah pertanyaan kuesioner, dan tanggapan responden sebagai

berikut:

Tabel 4.9
Motif

Tanggapan
No Nilai Frekuensi Total Skor Presentase
Responden
1 Sangat Setuju 5 15 75 7,66%
2 Setuju 4 177 708 72,31%
3 Ragu-Ragu 3 60 180 18,38%
4 Tidak Setuju 2 8 16 1,63%
5 Sangat tidak Setuju 1 0 0 0%
55

260 979 100%


Sumber : Diolah Oleh peneliti

Pada tabel indikator instruktur Motif dapat diketahui tanggapan responden,

ada lima butir pertanyaan yang diajukan kepada 52 responden, menghasilkan

260 buah jawaban, Dari 260 buah jawaban terdapat 15 jawaban sangat setuju

atau 7,66%, 177 jawaban responden setuju atau 72,31%, jawaban ragu-ragu 60

jawaban atau 18,38, jawaban tidak setuju ada 16 jawaban atau 1,63%, dan sangat

tidak setuju 0 jawaban atau 0%. Jika dilihat dari komposisi jawaban responden

dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden telah memberikan respon positif

yang mengarah pada nomer 4 (setuju) terhadap indikator motif melalui indikator

instruktur kompetensi .Lebih jelasnya hal ini dapat dilihat dari total skor 979

artinya bahwa nilai tersebut masuk kedalam kriteria tinggi karena berada

interval ( 885-1.092 ) dengan berdasarkan pada table rentang skor penelitian.

Dengan demikian secara umum responden menjawab lebih mengarah kepada

kategori setuju dengan kriteria baik tentang motif di PT. INTI

5. Indikator Konsep Diri

Konsep Diri merupakan nilai individu atau sikap individu, apa yang bisa

dilakukan dalam waktu singkat, ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dimiliki

seseorang yang di miliki sejak kecil sampai waktu tertentu. Untuk mengukur

indikator Konsep Diri kepada responden diajukan 5 buah pertanyaan kuesioner,

dan tanggapan responden sebagai berikut :


56

Tabel 4.10
Konsep Diri

Tanggapan
No Nilai Frekuensi Total Skor Presentase
Responden
1 Sangat Setuju 5 47 235 22,06%
2 Setuju 4 196 784 73,61%
3 Ragu-Ragu 3 12 36 3,38%
4 Tidak Setuju 2 5 10 0,93%
5 Sangat tidak Setuju 1 0 0 0%
260 1065 100%
Sumber : Diolah Oleh peneliti

Pada tabel indikator instruktur Konsep Diri dapat diketahui tanggapan

responden, ada lima butir pertanyaan yang diajukan kepada 52 responden,

menghasilkan 260 buah jawaban, Dari 260 buah jawaban terdapat 47 jawaban

sangat setuju atau 22,06%, 196 jawaban responden setuju atau 73,61%,

jawaban ragu-ragu 12 jawaban atau 3,38, jawaban tidak setuju ada 10 jawaban

atau 0,93%, dan sangat tidak setuju 0 jawaban atau 0%. Jika dilihat dari

komposisi jawaban responden dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden

telah memberikan respon positif yang mengarah pada nomer 4 (setuju) terhadap

indikator Konsep Diri melalui indikator instruktur kompetensi .Lebih jelasnya

hal ini dapat dilihat dari total skor 1065 artinya bahwa nilai tersebut masuk

kedalam kriteria tinggi karena berada interval ( 885-1.092 ) dengan berdasarkan

pada table rentang skor penelitian. Dengan demikian secara umum responden
57

menjawab lebih mengarah kepada kategori setuju dengan kriteria baik tentang

Konsep Diri di PT. INTI

6. Rata-Rata Skor Indikator Kompetensi (X)

Hasil Hasil analisis data terhadap kelima indikator variable kompetensi, yaitu :

keterampilan, pengetahuan,karakter, motif dan konsep diri. Yang disebarkan

kepada 52 responden dan setelah dilakukan analisis terhadap kelima indikator

variabel kompetensi tersebut telah diperoleh rata-rata nilai dari skor yang telah

didapat, sebagai berikut:

Tabel 4.11
Hasil Analisis Data Variabel Kompetensi (X)

NO INDIKATOR TOTAL SKOR


1 Keterampilan 1032
2 Pengetahuan 1029
3 Karakter (Ciri-Ciri) 1031
4 Motif 979
5 Konsep Diri 1065
Rata-rata Skor 1027

Berdasarkan tabel 4.11 Diketahui bahwa rata-rata nilai dari total skor

dari analisis terhadap lima indikator variabel Kompetensi karyawan diperoleh

nilai sebesar 1027 artinya bahwa nilai tersebut termasuk kedalam kriteria tinggi

karena berada di interval (885-1092) Pada Pedoman Tabel Nilai Bobot. Dari

hasil analisis ini dapat dinyatakan bahwa Kompetensi karyawan di PT. Industri
58

Telekomunikasi Indonesia di Klender Jakarta Timur secara keseluruhan sudah

berjalan dengan baik, tetapi masih belum maksimal dan sebaiknya dapat lebih

ditingkatkan kembali, agar dapat dikembangkan pada saat di tempat bekerja

karyawan. Dan menghimbau untuk perusahaan agar lebih memperhatikan

kompetensi karyawan agar karyawan tidak merasa kekurangan dan tetap

memiliki rasa loyalitas kepada perusahan.

D. Analisis Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Berikut ini adalah hasil penelitian dari 52 orang responden menganai

Kompetensi dengan indikator yaitu kualitas, kuantitas, ketepan waktu, kerja sama,

dan tanggung jawab kerja. Kemudian dapat dijelaskan tanggapan responden yaitu

sebagai berikut :

1. Indikator Kualitas

Kualitas merupakan setiap karyawan harus memenuhi persyaratan tertentu

unutuk mendapatkan hasil kerja sesuai kualitas dari suatu pekerjaan tersebut.

Untuk mengukur indikator kualitas kepada responden diajukan 5 buah

pertanyaan kuesioner, dan tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.12
Kualitas

Tanggapan
No Nilai Frekuensi Total Skor Presentase
Responden
1 Sangat Setuju 5 47 235 23,38
59

2 Setuju 4 139 556 55,32


3 Ragu-Ragu 3 66 198 19,7
4 Tidak Setuju 2 8 16 1,59
5 Sangat tidak Setuju 1 0 0 0%
260 1005 100%
Sumber : Diolah Oleh peneliti
Pada tabel indikator instruktur kualitas dapat diketahui tanggapan

responden, ada lima butir pertanyaan yang diajukan kepada 52 responden,

menghasilkan 260 buah jawaban, Dari 260 buah jawaban terdapat 47 jawaban

sangat setuju atau 23,38%, 139 jawaban responden setuju atau 55,32%,

jawaban ragu-ragu 66 jawaban atau 19,7, jawaban tidak setuju ada 8 jawaban

atau 1,59%, dan sangat tidak setuju 0 jawaban atau 0%. Jika dilihat dari

komposisi jawaban responden dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden

telah memberikan respon positif yang mengarah pada nomer 4 (setuju) terhadap

indikator Kualitas melalui indikator instruktur kinerja karyawan .Lebih jelasnya

hal ini dapat dilihat dari total skor 1005 artinya bahwa nilai tersebut masuk

kedalam kriteria tinggi karena berada interval ( 885-1.092 ) dengan berdasarkan

pada table rentang skor penelitian. Dengan demikian secara umum responden

menjawab lebih mengarah kepada kategori setuju dengan kriteria baik tentang

Kualitas di PT. INTI

2. Indikator Kuantitas

Kualitas merupakan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau kelompok

sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. Untuk mengukur indikator


60

kuantitas kepada responden diajukan 5 buah pertanyaan kuesioner, dan

tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.13
Kuantitas

No Tanggapan Responden Nilai Frekuensi Total Skor Presentase


1 Sangat Setuju 5 53 265 25,75%
2 Setuju 4 152 608 59,08%
3 Ragu-Ragu 3 46 138 13,41%
4 Tidak Setuju 2 9 18 1,74%
5 Sangat tidak Setuju 1 0 0 0%
260 1029 100%
Sumber : Diolah Oleh peneliti

Pada tabel indikator instruktur kuantitas dapat diketahui tanggapan

responden, ada lima butir pertanyaan yang diajukan kepada 52 responden,

menghasilkan 260 buah jawaban, Dari 260 buah jawaban terdapat 53 jawaban

sangat setuju atau 25,75%, 152 jawaban responden setuju atau 59,08%,

jawaban ragu-ragu 46 jawaban atau 13,41, jawaban tidak setuju ada 18 jawaban

atau 1,74%, dan sangat tidak setuju 0 jawaban atau 0%. Jika dilihat dari kinerja

karyawan jawaban responden dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden

telah memberikan respon positif yang mengarah pada nomer 4 (setuju) terhadap

indikator Kuantitas melalui indikator instruktur kinerja karyawan .Lebih

jelasnya hal ini dapat dilihat dari total skor 1029 artinya bahwa nilai tersebut

masuk kedalam kriteria tinggi karena berada interval ( 885-1.092 ) dengan


61

berdasarkan pada table rentang skor penelitian. Dengan demikian secara umum

responden menjawab lebih mengarah kepada kategori setuju dengan kriteria

baik tentang Kuantitas di PT. INTI

3. Indikator Ketepatan Waktu

ketepatan waktu adalah setiap karyawan memiliki karakteristik tertentu

dalam pekerjaan yang harus diselesaikan tepat waktu. Untuk mengukur

indikator ketepatan waktu kepada responden diajukan 5 buah pertanyaan

kuesioner, dan tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.14
Ketepatan Waktu

No Tanggapan Responden Nilai Frekuensi Total Skor Presentase


1 Sangat Setuju 5 39 195 19.83 %
2 Setuju 4 137 548 55,74%
3 Ragu-Ragu 3 73 219 22,27%
4 Tidak Setuju 2 10 20 2,03%
5 Sangat tidak Setuju 1 1 1 0,10%
260 983 100%
Sumber : Diolah Oleh peneliti
Pada tabel indikator instruktur ketepatan waktu dapat diketahui tanggapan

responden, ada lima butir pertanyaan yang diajukan kepada 52 responden,

menghasilkan 260 buah jawaban, Dari 260 buah jawaban terdapat 39 jawaban

sangat setuju atau 19,83%, 137 jawaban responden setuju atau 55,74%,

jawaban ragu-ragu 73 jawaban atau 22,27%, jawaban tidak setuju ada 10


62

jawaban atau 2,03%, dan sangat tidak setuju 1 jawaban atau 0,10%. Jika dilihat

dari kinerja karyawan jawaban responden dapat dijelaskan bahwa mayoritas

responden telah memberikan respon positif yang mengarah pada nomer 4

(setuju) terhadap indikator ketepatan kerja melalui indikator instruktur kinerja

karyawan .Lebih jelasnya hal ini dapat dilihat dari total skor 983 artinya bahwa

nilai tersebut masuk kedalam kriteria tinggi karena berada interval ( 885-1.092

) dengan berdasarkan pada table rentang skor penelitian. Dengan demikian

secara umum responden menjawab lebih mengarah kepada kategori setuju

dengan kriteria baik tentang Ketepatan waktu di PT. INTI

4. Indikator Tanggung Jawab Kerja

Indikator Tanggung Jawab Kerja adalah karyawan memiliki karakteristik

tertentu dalam pekerjaan yang harus diselesaikan tepat waktu. Untuk mengukur

indikator Tanggung jawab kerja kepada responden diajukan 5 buah pertanyaan

kuesioner, dan tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.15
Tanggung Jawab Kerja

No Tanggapan Responden Nilai Frekuensi Total Skor Presentase


1 Sangat Setuju 5 47 235 23,29%
2 Setuju 4 145 580 57,48%
3 Ragu-Ragu 3 58 174 17,24%
4 Tidak Setuju 2 10 20 1,98%
63

5 Sangat tidak Setuju 1 0 0 0%


260 1009 100%
Sumber : Diolah Oleh peneliti

Pada tabel indikator instruktur tanggung jawab kerja dapat diketahui

tanggapan responden, ada lima butir pertanyaan yang diajukan kepada 52

responden, menghasilkan 260 buah jawaban, Dari 260 buah jawaban terdapat

47 jawaban sangat setuju atau 23,29%, 145 jawaban responden setuju atau

57,48%, jawaban ragu-ragu 58 jawaban atau 17,24%, jawaban tidak setuju ada

10 jawaban atau 1,98%, dan sangat tidak setuju 0 jawaban atau 0%.Jika dilihat

dari kinerja karyawan jawaban responden dapat dijelaskan bahwa mayoritas

responden telah memberikan respon positif yang mengarah pada nomer 4

(setuju) terhadap indikator tanggung jawab kerja melalui indikator instruktur

kinerja karyawan .Lebih jelasnya hal ini dapat dilihat dari total skor 983 artinya

bahwa nilai tersebut masuk kedalam kriteria tinggi karena berada interval ( 885-

1.092 ) dengan berdasarkan pada table rentang skor penelitian. Dengan

demikian secara umum responden menjawab lebih mengarah kepada kategori

setuju dengan kriteria baik tentang tanggung jawab kerja di PT. INTI

5. Indikator Kerja Sama Karyawan

Indikator kerja sama karyawan adalah tidak semua pekerjaan dapat

diselesaikan oleh satu karyawa saja bisa dilakukan lebih dari satu orang

sehingga dibutuhkan kerja sama antar karyawan. Kinerja karyawan dapat

dinilai dari kemampuan bekerja sama. Untuk mengukur indikator kerja sama
64

karyawan kerja kepada responden diajukan 5 buah pertanyaan kuesioner, dan

tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.16
Kerja Sama Karyawan

Total
No Tanggapan Responden Nilai Frekuensi Presentase
Skor
1 Sangat Setuju 5 27 135 14,12%
2 Setuju 4 126 504 52,71%
3 Ragu-Ragu 3 103 309 32,32%
4 Tidak Setuju 2 4 8 0,83%
5 Sangat tidak Setuju 1 0 0 0%
260 956 100%
Sumber : Diolah Oleh peneliti

Pada tabel indikator instruktur tanggung jawab kerja dapat diketahui

tanggapan responden, ada lima butir pertanyaan yang diajukan kepada 52

responden, menghasilkan 260 buah jawaban, Dari 260 buah jawaban terdapat

27 jawaban sangat setuju atau 14,12%, 126 jawaban responden setuju atau

52,71%, jawaban ragu-ragu 103 jawaban atau 32,32%, jawaban tidak setuju

ada 4 jawaban atau 0,83%, dan sangat tidak setuju 0 jawaban atau 0%.Jika

dilihat dari kinerja karyawan jawaban responden dapat dijelaskan bahwa

mayoritas responden telah memberikan respon positif yang mengarah pada

nomer 4 (setuju) terhadap indikator kerja sama karyawan melalui indikator

instruktur kinerja karyawan .Lebih jelasnya hal ini dapat dilihat dari total skor

983 artinya bahwa nilai tersebut masuk kedalam kriteria tinggi karena berada
65

interval (885-1.092) dengan berdasarkan pada table rentang skor penelitian.

Dengan demikian secara umum responden menjawab lebih mengarah kepada

kategori setuju dengan kriteria baik tentang kerja sama karyawan di PT. INTI

6. Rata-Rata Skor Kinerja Karyawan (Y)

Hasil Hasil analisis data terhadap kelima indikator variable Kinerja

Karyawan, yaitu : kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, tanggung jawab pekerja,

kerja sama karyawan. Yang disebarkan kepada 52 responden dan setelah

dilakukan analisis terhadap kelima indikator variabel kinerja karyawan tersebut

telah diperoleh rata-rata nilai dari skor yang telah didapat, sebagai berikut:

Tabel 4.17
Hasil Analisis Data Variabel Kinerja Karyawan (Y)

NO INDIKATOR TOTAL SKOR


1 Kualitas 1032
2 Kuantitas 1029
3 Ketepatan Waktu 1031
4 Tanggung Jawab Kerja 979
5 Kerja Sama Karyawan 1065
Rata-rata Skor 996

Berdasarkan tabel 4.17 Diketahui bahwa rata-rata nilai dari total skor

dari analisis terhadap lima indikator variabel Kinerja karyawan diperoleh nilai

sebesar 1027 artinya bahwa nilai tersebut termasuk kedalam kriteria tinggi

karena berada di interval (885-1092) Pada Pedoman Tabel Nilai Bobot. Dari
66

hasil analisis ini dapat dinyatakan bahwa Kinerja karyawan di PT. Industri

Telekomunikasi Indonesia di Klender Jakarta Timur secara keseluruhan sudah

berjalan dengan baik, tetapi masih belum maksimal dan sebaiknya dapat lebih

ditingkatkan kembali, agar dapat dikembangkan pada saat di tempat bekerja

karyawan. Dan menghimbau untuk perusahaan agar lebih memperhatikan

kinerja karyawan agar karyawan tidak merasa kekurangan dan tetap memiliki

rasa loyalitas kepada perusahan.

E. Analisis Data Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui pengujian hipotesis penelitian yang peneliti lakukan di PT. Industri

Telekomunikasi Indonesia di Klender Jakarta Timur melakukan teknik deskritif

analisis yaitu menggambarkan ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas

yaitu Kompetensi (X) terhadap variabel terikar Kinerja Karyawan . Teknik Analisis

deskritif adalah suatu metode yang berfungsi untuk mengdeskripsikan atau

memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum.( sugiyono 2009;29).

Untuk dapat mengetahui pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja karyawan maka

digunakan analisis korelasi sederhana, uji signifikan dan uji regresi sederhana

dengan rumus statistik koefisien memprediksi pengaruh maka diperlukan

penyebaran kuesioner kepada 52 orang responden.Dari hasil kuesioner yang telah

diolah datanya di ketahui yaitu :


67

Dengan Keterangan :

Jumlah sampel atau responden adalah n = 52 (pengaruh pelatihan terhadap

produktivitas kerja )

1. Jumlah skor variabel bebas (Kompetensi ) adalah ∑X = 5136

2. Jumlah skor variabel terikat (Kinerja Karyawa) adalah ∑Y = 4982

3. Jumlah kuadrat skor variabel bebas (Kompetensi) adalah ∑X² = 508.294

4. Jumlah kuadrat skor variabel terikat (Kinerja Karyawa) adalah ∑Y² = 477.992

5. Jumlah skor perkalian variabel bebas (Kompetensi) terhadap variabel terikat

(Kinerja Karyawa) adalah ∑XY = 492.239

1. Analisis Koefesien Korelasi Sederhana

Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan

pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia di Klender jakarta timur yaitu

perhitungan analisis korelasi sederhana, analisis koefesien determinasi, analisis

regresi dan pengujian hipotesis. Dari hasil kuisioner yang telah diolah datanya

diketahui yaitu :

Dengan demikian koefesien korelasi product moment dapat dihitung

sebagai berikut :

rxy 
n ( xy)   x   y 
n x   x  n y  ( y) 
2 2 2 2

52 (492.239) - (5136) (4982)


=
(52 . 508.294 - (5136) 2 (52 . 477.992 - (4982) 2
68

25.896.428 - 25.587.552
=
(26.431.22 8 - 26.378.496 ) (24.855.58 4 - 24.820.324 )

8876
=
(52792) (35260)

8876
=
1.861.445

8.876
= = 0.20 = 20 %
43.144,477

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dengan menggunakan koefisien

korelasi sederhana tersebut perlu diinterprestasikan maknanya agar dapat

diketahui bobot yang hubungan dari kedua variabel tersebut yaitu pelatihan

terhadap produktivitas kerja karyawan. Sebagai dasar untuk

menginterprestasikan hubungan kedua variabel, digunakan pedoman

interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 4.18
Pedoman Interpeksi Koefisien Korelasi

No Interval Korelasi Tingkat Hubungan

1 0,00-0,19 Sangat Rendah

2 0,20-0,39 Rendah

3 0,40-0,59 Sedang

4 0,60-0,79 Kuat
69

5 0,80-1,00 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2009:350)

Berdasarkan tabel 4.18 Diatas, posisi kompetensi terhadap

kinerjakaryawan pada PT. Inti korelasi product moment r = 0.20. diketahui

bahwa koefisien korelasi product moment tersebut masuk ke dalam kategori

Rendah karena berada d antara interval 0,20-0,39. Hal ini menunjukan bahwa

kompetensi mempunyai hubungan rendah dengan kinerja karyawan di PT. INTI

di Jakarta.

2. Analisis Koefesien Determinasi

Koefesien determinasi adalah kemampuan variabel X (variabel bebas)

mempengaruhi variabel Y (variabel terikat). (Suhardi dan Purwanto, 2000:162).

Untuk mengetahui besarnya pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan,

digunakan analisis koefesien determinasi. Koefesien determinasi tersebut

diperoleh dari hasil kuadrat nilai koefesien korelasi. Karena nilai koefesien

korelasi sudah diketahui maka selanjutnya dapat dihitung koefesien determinasi

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

KD =r2

= (0.20)2 x 100 %

= 0.04 x 100 %

= 4%
70

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui besarnya koefesien

determinasi (KD) adalah 4%. Hal ini berarti bahwa kompetensi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan 4% dan sisanya 96% dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain.

3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variasi motivasi kerja (X)

terhadap variasi produktivitas kerja karyawan (Y). Dimana dengan persamaan

regresi sederhananya yaitu sebagai berikut :

y = a + bx

n  XY  -  X  Y 
 X  -  X 
b= 2 2
n

52 (492.239) - (5.136) (4.982)


=
52 (508.294) - (5.136) 2

25.596.728 - 25.587.552
=
26.431.288 - 26.378.496

8.876
=
52.792

= 0,168 = 16,8 %

Dengan diketahuinya besaran b = 0,16 maka perubahan rata-rata variabel X

terhadap variabel Y : jika Kompetensi kerja meningkat 100% maka Kinerja

karyawan akan meningkat sebesar 16,8%


71

 y   x    x   xy 
2

n x  x 
a= 2 2

(4.982) (508.294) - (5136) (492.239)


=
52 (508 .294 ) - (5136) 2

2.532.230. 708 - 2.528.139. 504


=
26.431.288 - 26.378.496

4.091.204
=
52.792

= 77.49

Dengan diketahuinya besaran a = 77.49 maka ada atau tidaknya pengaruh

kompetensi ,Kinerja kerja karyawan akan tercapai sebesar 77.49.

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

y = a + bX

y = 77.49 + 0,16. x

Jika X = 0, artinya Kompetensi nol.

y = 77.49 + 0,16. 0

= 77.49 + 0

= 77.49

Misalkan skor Kompetensi 105 maka melalui persamaan regresi penelitian

kinerja karyawan dapat diprediksi sebagai berikut:


72

y = 77.49 + 0,16. 105

= 77.49 +16,8

= 94,29

Dari perhitungan diatas diketahui bahwa a (konstanta) adalah sebesar 77.49

Artinya bila skor kompetensi nol maka kompetensi akan mencapai skor 77.49.

Jadi jika skor kompetensi 105, maka skor/nilai kinerja karyawan mencapai

94,29.

4. Analisis Uji Signifikan/Uji Hipotesis

Adapun untuk rumus uji signifikan digunakan rumus thitung yang selanjutnya

dikonsultasikan dengan nilai ttabel, untuk tingkat kesalahan sebesar ( = 5%)

atau 0,05, yang digunakan adalah uji dua pihak dengan dk = n – 2, dengan

perhitungan adalah sebagai berikut:

Di mana :

n = 52

r = 0,20

dk = 50

r n-2
t
1- r2

0,20 52 - 2
=
1 - (0,20) 2
73

0,20 50
=
1 - 0.04

0,20 . 7.071
=
0,979

1.414
=
0.979

= 1.444

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 1.444, selanjutnya

dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu untuk kesalahan 5 % dengan uji dua pihak

dan diketahui dk = n-k ; 52 - 2 = 50 , dan diperoleh ttabel sebesar 2,009, hasil

perbandingan antara thitung dengan ttabel ini dapat digambarkan sebagai berikut:\

Gambar 4.1

1.444 -2,009 1.444 -2,009

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas yang ditunjukkan gambar bahwa

thitung pada daerah penolakan Ho dimana thitung = 1.444ternyata lebih kecil

dari ttabel = 2,009 untuk tingkat kesalahan 5% atau 0,05.


74

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan

dari kompetensi terhadap kinerja karyawan.Maka Ho diterima dengan Thitung

1,44 < 2,009.

Thitung : Ttabel
Thitung < Ttabel : Ho Diterima
Thitung > Ttabel : Ho Ditolak

F. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kompetensi Karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia

Berdasarkan hasil analisis variabel kompetensi dapat disimpulkan bahwa

kompetensi karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia Tinggi. Hal

ini dapat dilihat pada table 4.10 skor tertinggi 1065 diperoleh pada indikator

Konsep Diri dan skor terendah 979 diperoleh pada indikator motif, dan setiap

indikatornya mendapatkan respon positif yang mengarah kepada jawaban

setuju dan masuk dalam kreteria tinggi berada pada interval (885-1092)

berdasarkan pada table rentang skor penelitian. Jadi perlu adanya peningkatan

kepada indikator motif yang memiliki hasil paling rendah dengan menambah

wawasan membuat motif karyawan jadi lebih luas dan konsisten.

2. Kinerja Karyawan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia

Berdasarkan hasil analisis variabel Kinerja karyawan karyawan dapat

disimpulkan bahwa Kinerja karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi


75

Indonesia tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.16 skor tertinggi

1065 diperoleh pada indikator Kerja sama karyawan, dan skor terendah 979

diperoleh pada indikator Tanggung Jawab Kerja. Dan setiap indikatornya

mendapatkan respon positif yang mengarah kepada jawaban setuju dan masuk

dalam kreteria tinggi berada pada interval (885-1092) berdasarkan pada table

rentang skor penelitian. Jadi perlu adanya peningkatan pada indikator tanggung

jawab kerja dengan memberikan pengetahuan tentang seberapa pentingnya

tanggung jawab kerja untuk meningkat kan kinerja karyawan diperusahaan.

3. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Industri

Telekomunikasi Indonesia

Berdasarkan hasil analisis data pengaruh kompetensi terhadap kinerja

karyawan, koefesien korelasi yang ditemukan adalah sebesar rxy = 0,20. Setelah

nilai ini dikonsultasikan dengan tabel pedoman interpretasi, maka diketahui

bahwa koefesien korelasi tersebut termasuk ke dalam kategori positif tingkat

Rendah karena berada diantara interval koefesien (0,20-0,39). Hal ini

menunjukkan kompetensi mempunyai pengaruh tingkat rendah terhadap kinerja

karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia.

Untuk uji koefesien determinasi (KD) diperoleh nilai sebesar 4%. Hal ini

berarti bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan sisanya

96% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.


76

Dengan diketahui besaran b = 0,167 dalam perhitungan hasil analisis

regresi linear sederhana, maka perubahan rata-rata variabel X terhadap variabel

Y : jika pelatihan kerja meningkat 100% maka produktivitas kerja karyawan

akan meningkat sebesar 16%. Dari perhitungan diatas diketahui bahwa a

(konstanta) adalah sebesar 77.49 Artinya bila skor kompetensi nol maka

kompetensi akan mencapai skor 77.49. Jadi jika skor kompetensi105, maka

skor/nilai kinerja karyawan mencapai 94,29.

Berdasarkan hasil uji signifikan bahwa thitung pada daerah penolakan

Ho dimana thitung = 1.444ternyata lebih kecil dari ttabel = 2,009 untuk tingkat

kesalahan 5% atau 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh yang tidak terlalu signifikan dari Kompetensi terhadap Kinerja

karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia. Jadi dapat di simpulkan

Thitung 1,44 < 2,009 Ho Diterima.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-

bab terdahulu, maka pada bab ini penulis akan menyampaikan beberapa

kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis variabel kompetensi dapat disimpulkan

bahwa kompetensi karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi

Indonesia Tinggi (baik) . Hal ini dapat dilihat pada table 4.10 skor

tertinggi 1065 diperoleh pada indikator Konsep Diri dan skor

terendah 979 diperoleh pada indikator motif.

2. Berdasarkan hasil analisis variabel Kinerja karyawan karyawan dapat

disimpulkan bahwa Kinerja karyawan pada PT. Industri

Telekomunikasi Indonesia tergolong Tinggi (baik). Hal ini dapat

dilihat pada tabel 4.16 skor tertinggi 1065 diperoleh pada indikator

Kerja sama karyawan, dan skor terendah 979 diperoleh pada

indikator Tanggung Jawab Kerja.

3. Berdasarkan hasil analisis data hubungan kompetensi terhadap

kinerja karyawan, koefesien korelasi yang ditemukan adalah sebesar

rxy = 0,20. Setelah nilai ini dikonsultasikan dengan tabel pedoman

interpretasi, maka diketahui bahwa koefesien korelasi tersebut

77
78

termasuk ke dalam kategori positif tingkat Rendah karena berada

diantara interval koefesien ( 0,20-0,39 ). Hal ini menunjukkan

kompetensi mempunyai pengaruh tingkat rendah terhadap kinerja

karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia. Berdasarkan

hasil uji korelasi signifikasi kolerasi koesion ditemukan bahwa

koefisien korelasi tidak signifikan sehingga dengan ini ditemukan

tidak ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi terhadap

kinerja karyawan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian

sebelumnya, penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat

ditindaklanjuti, sebagai berikut:

1. Kompetensi karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia

termasuk dalam katagori Tinggi (baik). Pemimpin dan pihak

management melakukan kegiatan untuk meningkatkan kinerja karyawan

dan melakukan banyak pelatihan serta pengembangan karyawan hingga

bisa memiliki sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sangat

baik untuk terus dapat bertahan dalam persaingan kompetitif.

2. Kinerja Karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia dalam

katagori Tinggi (baik), maka pemimpin perlu meningkatkan kinerja

karyawan dengan mempertimbangkan sumber daya manusianya,

memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan


79

menanamkan rasa saling memiliki perusahaan sehingga timbul rasa

keikut sertaan dalam mempertahan kan perusaan supaya kinerja

karyawan berjalan dengan efektif.

3. Kompetensi mempunyai pengaruh positif tingkat Rendah terhadap

kinerja karyawan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia berarti

faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi harus dikembangkan dan

kinerja karyawan harus terus diperhatikan dengan demikian akan lebih

mudah untuk menginventarisir fakot apa saja yang bisa miningkatkan

Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Industri

Telekomunikasi Indonesia.
80

DAFTAR PUSAKA

Creswell John, 2013, Resarch Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed, Terjemahan Achmad Fawaid, Pustaka Pelajar;

Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi).

Bumi Aksara. Jakarta.

Moehiono, 2009, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Ghalia Indonesia.

Bandung

Prayitno, Widodo dan Suprapto. 2002. Standarisasi Kompetensi Pegawai

Negeri Sipil Menuju Era Globalisasi Global. Seri Kertas

Kerja Volume II Nomor 05. Pusat Penelitian dan

Pengembangan BKN. Jakarta.

Riduwani, 2002, Sekala Pengukuran Variabel-variabel

Penelitian, Alfa Beta.Bandung

Rivai Jaenal. Dkk, , 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk

Perusahaan dari Teori Ke Praktek, Raja Grafindo Persada.

Jakarta
81

Sedarmayanti, 2011, Membangun dan Mengembangkan Kepemimpinan serta

meningkatkan Kinerja Untuk Meraih Keberhasilan,Refika

Aditama. Jakarta

Simanbela Poltak, 2012, Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi,

Ghara Ilmu. Yojyakarta.

Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung.

Sutrisno, Edy, 2010.Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Penada

Media Grup.Jakarta.

Emmayah, 2009, Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Pada

Politeknik Negeri Ujung Pandang, Thesis; Ujung Pandang.

Komarudin, Yudi, 2015. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai

Pada Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Thesis.

Bandung

Bungin, Burhan. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi

dan Kebijakan Publik Serta ImuIlmu Sosial Lainnya.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Prawirosentono, Suryadi. 2008. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta:

BPFE.
82

Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Mangkunegara, Prabu Anwar. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: Alfabeta


83

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

“PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.

INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI KLENDER JAKARTA TIMUR’’

Yth,

Bapak/ Ibu Karyawan Devisi Migrasi FTTH

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia

Di Klender Jakarta Timur

Dengan hormat saya sampaikan bahwa sebagai salah satu persyaratan

untuk menyelesaikan studi Program Sarjana Administrasi Bisnis, setiap

mahasiswa di wajib kan untuk menyusun skripsi melalui penelitian dengan

memilih judul , “ Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Industri Telekomunikasi Indonesia di Klender Jakarta Timur’’. Dalam rangka

penelitian tersebut, kami mohon ketersedian Bapak/ Ibu untuk menjadi

responden dengan mengisi kuesioner penelitian terlampir.

Nama : Ilva Tri Hapsari

Jurusan : Administrasi Bisnis

Universitas : Universitas Krisnadwipayana


84

Informasi yang diterima kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan

untuk kepentingan akademis.

1. Indentitas Responden

Usia : ........................................ Tahun

Jenis Kelamin : Pria (....) Wanita (....)

Pendidikan Terakhir : .........................................

Masa Kerja :..........................................Tahun

Jabatan :..........................................

Status Pernikahan : Menikah / Belum Menikah

2. Petunjuk

Beri tanda () pada kolom yang sesuai dengan keyakinan Bapak/ Ibu

berdasarkan keterangan pilihan sebagai berikut :

STS = Sangat Setuju

TS = Tidak Setuju

KS = Kurang Setuju

S = Setuju

SS = Sangat Setuju
85

Lanjutan Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

A. KOMPETENSI
Rentang Jawaban
No. Pernyataan
STS TS RR S SS
KETERAMPILAN
Saya dapat mengutarakan pendapat dengan baik dan
1
sopan saat rapat
Jika ada peraturan dan sistem user baru saya mencoba
2 mencari tahu dan mencoba memahaminya
Saya mampu menjaga proyek sesuai jadwal dan
mengelolah masalah operasional yang kemungkinan
3 penundaan
Saya mampu mengatur anggaran proyek agar tetap
4 sesuai
Saya mampu bernegosiasi dalam menyelesaikan
5 konflik didalam proyek
PENGETAHUAN

1 Pengetahuan yang saya miliki mampu memecahkan


masalah pekerjaan
Pengetahuan yang saya miliki bertambah saat bekerja
2 di bidang ini
Pengetahuan yang saya miliki saat ini sudah sesuai
3 dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan
Latar belakang pendidikan saya sesuai dengan
4 pekerjaan saat ini

5 Saya dapat memberikan ide-ide baru dalam pekerjaan


KARAKTER ( CIRI-CIRI )

1 Saya orang yang fokus dalam pekerjaan sehingga saya


membutuhkan tempat damai saat bekerja
Saya orang yang emosional saat pekerjaan yang saya
2 kerjakan tidak sesuai
86

Saya saat antusias saat diadakan kegiatan baru


3 diperusahaan untuk menunjang kinerja
Saya sangat tenang saat ada konflik dan mencoba
4 menanganinya
5 Saya mampu berkerja sama dalam tim
MOTIF

1 Saya bekerja untuk mencari pengalaman di perusahaan


ini
Kebutuhan sosial menjadi faktor utama saya bertahan
2 pada pekerjaan ini
Berkarya dalam pekerjaan yang dijalani membuat
inovasi baru dan membuat kemajuan dalam
3 perusahaan
Jumlah bayaran yang sesuai menjadi motif bagi setiap
4 karyawan
5 Karyawan memiliki tujuan terhadap pekerjaan
KONSEP DIRI

1 Saya harusnya mendapatkan penghargaan dari atasan


karna prestasi kerja saya
Saya ingin memiliki kesuksesan dari pekerjaan yang
2 saya kerjakan
Untuk mengantisipati kesalahan karyawan sebaiknya
3 berkonsultasi dengan atasan
4 Saya adalah orang yang cerdas dalam bekerja
Saya sering merasa gagal saat melakukan pekerjaan
5 tertentu
87

Lampiran 2
B. KINERJA KARYAWAN
Rentang Jawaban
No. Pernyataan
STS TS RR S SS
KUALITAS
Karyawan berhati-hati dalam berkerja untuk meminimalisir
1
kesalahan dalam hasil kerja

Meningkatkan kualitas Sumber daya manusia dengan


2 adanya pelatihan dan diklat tertentu akan memberi motivasi
kepada karyawan untuk meningkat kan kinerja karyawan

Usaha karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan


3
merupakan nilai bagi perusahaan
Saya berinisiatif mencari cara-cara terbaik untuk
4
meningkatkan kualitas kerja untuk perusahaan
Saya mengerjakan sesuatu dengan penuh kecermatan dan
5
ketelitian
KUANTITAS

Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai standar yang


1
ditetapkan perusahaan selama 8 jam

Dalam keadan tertentu saya bersedia bekerja lebih dari


waktu yang ditentukan unutuk membantu menyelesaikan
2
pekerjaan yang tertunda agar perusahaan dapat berjalan
normal
Saya selalu teliti dalam menyelesaikan pekerjaan yang saya
3
terima
Saya tidak pernah menunda pekerjaan yang dapat
4
dikerjakan hari ini untuk dikerjakan besok pagi
5 Hasil kerja saya tidak pernah ditolak oleh rekan kerja saya

KETEPATAN WAKTU

1 Saya selalu hadir tepat waktu sesuai dengan peraturan yang


telah di tetapkan
88

2 Saya dapat menyelesaikan tugas dan memenuhi tanggung


jawab pekerjaan sesuai tengan batas waktu yang ditentukan

3 Jika pekerjaan tidak dapat dikerjakan sesuai waktu yang


tersedia saya memerlukan tambahan waktu

4 Saya selalu memanfaatkan waktu luang untuk membantu


mengerjakan pekerjaan yang tertunda oleh orang lain
5 Saya selalu tepat waktu memberikan laporan kepada partner
kerja saya
KERJA SAMA
1 Saya memberikan bantuan kepada rekan kerja
2 Saya mendapatkan ide baru dari karyawan lain

3 Saya menghormati partner kerja tanpa membedakan


golongan, jabatan, ataupun latar belakang

4 Saya menikmati kerjasama dengan orang lain untuk


menyelesaikan pekerjaan dari pada harus bekerja sendiri

5 Saya membantu mengembangkan kemampuan partner kerja


untuk mendukung proses penyelesaian pekerjaan
TANGGUNG JAWAB KERJA
Saya mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan yang
1
dibebankan terhadap saya
Melapor kepada atasan jika terjadi kesalahan didalam
2
pekerjaan

Dalam melaksanakan tugas tidak pernah melempar


3
kesalahan kepada teman atau orang lain

Saya memiliki loyalitas dalam menyelesaikan tugas


4
perusahaan

5 Saya menyelesaikan tugas dengan rasa tanggung jawab


89
90
91
92
93

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT.INTI


94
95

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI
Nama : Ilva Tri Hapsari
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 20 April 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
No. Tlp : 082114579922
Email : ilvatrihapsari20@gmail.com
Alamat : Jl. Teratai Ardhini 1 no 77 rt 05/003 Pondok Gede
Kota Bekasi

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Jatiwaringin XX, lulus tahun 2009
2. SMP Negeri 6 Bekasi, lulus tahun 2012
3. SMA Negeri 1 Karas Magetan, lulus tahun 2015

Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat untuk melengkapi persyaratan


dalam menempuh Ujian Sarjana Strata Satu (S-1) di Ilmu Administrasi
Universitas Krisnadwipyana.

Jakarta, 12 Agustus
2019
Hormat Saya,

ILVA TRI HAPSARI


96
97
98
99
100
101
102
103
104
105

Anda mungkin juga menyukai