Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH KERJA LEMBUR TERHADAP PRODUKTIFITAS

PEKERJA KONTRUKSI

(STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PUSKESMAS SUNGAI BESAR)

PROPOSAL SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Melakukan Penelitian dalam rangka


Penyusunan Skripsi

Oleh
KHAIRULLAH
NPM. 18640271

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan kenikmatan dan
keluasan pada setiap kehidupan manusia. Sholawat dan salam atas Nabi
Muhammad SAW yang selalu menjadi suri tauladan bagi manusia di seluruh
dunia ini. Penulis menyatakan kesyukuran yang mendalam atas terselesaikannya
proposal penelitian yang berjudul “PENGARUH KERJA LEMBUR
TERHADAP PRODUKTIFITAS PEKERJA KONTRUKSI “
Pada kesempatan ini, maka penyusun mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Bapak Rektor Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari.
2. Bapak Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan Muhammad
Arsyad Al Banjari.
3. Ibu Ketua Program Studi Teknik Sipil S1 Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al Banjari.
4. Bapak Hendra Cahyadi, ST,. MT,. selalu dosen mata kuliah Metodologi
Penelitian yang tak henti-hentinya memberikan support dan bimbingan
sekaligus mengarahkan untuk penyusunan skripsi ini.
5. Kedua orang tuaku yang paling aku sayangi, terima kasih telah memberikan
energi yang sangat laur biasa untuk keberhasilanku. Dan do’a restu selalu aku
minta agar semua cita-cita dapat tercapai dan selalu di ridhoi Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif selalu penulis harapkan. Semoga
penyusunan proposal ini bermanfaaat bagi kita semua Amin.

Banjarmasin, 2021

Khairullah

DIAN JULIANSYAH (18640097) i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................iii

1.1 Latar Belakang ................................................................................................1


1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................2
1.4 Pembatasan Masalah .......................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian ..........................................................................................3

2.1 Landasan Teori ...............................................................................................3

2.1.1 Proyek ...................................................................................................3

2.1.2 Tujuan Proyek .......................................................................................4

2.1.3 Pengertian Produktifitas ........................................................................6

2.1.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas.....................7

2.1.3.2 Pengukuran Produktivitas.........................................................8

2.1.3.3 Usaha-Usaha Peningkatan Produktivitas..................................9

2.2 Kerja Lembur (Overtime)..............................................................................10

2.2.1 Faktor Faktor Kerja Lembur ...............................................................10

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................16

DIAN JULIANSYAH (18640097) ii


DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1 Penelitian Terdahulu.....................................................................11

DIAN JULIANSYAH (18640097) iii


PROPOSAL PENELITIAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia (manpower) merupakan salah satu sumber daya yang
tidak mudah dikelola. Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber daya dalam
penyelesaiannya. Sumber daya yang digunakan selama proses konstruksi antara
lain manpower, material, machines, men, method, money. Keberhasilan suatu
proyek konstruksi tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber daya (Ervianto,
2003). Sumber daya manusia dalam proyek ialah seluruh tenaga kerja yang
dipergunakan sebagai masukan atau input pada suatu rangkaian kegiatan proyek
untuk memperoleh hasil praoyek yang telah ditetapkan (Soeharto, 1995). Kualitas
tenaga kerja dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal yang berasal
dari dalam diri tenaga kerja itu sendiri seperti pendidikan formal, pengalaman
kerja, karakteristik fisik, serta karakteristik pribadi dan tipe kepribadian tenaga
kerja, sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas tenaga kerja dapat
berasal dari lingkungan kerja dan sistim manajemen perusahaan (Simamora,
1997).
Sebuah pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung dengan sumber
daya manusia yang bagus dalam hal kualitas dan produktivitas, tidak akan
memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan dalam sebuah proyek. Bahkan,
akibat penggunaan sumber daya manusia yang kurang tepat bisa mengakibatkan
sebuah kerugian yang besar pada proyek konstruksi. Salah satu faktor yang paling
menentukan keberhasilan suatu proyek konstruksi adalah sumber daya manusia.
Manajemen tenaga kerja dan produktivitas sangat penting dalam menentukan
keberhasilan suatu proyek.
Sukses dan tidaknya proyek konstruksi tergantung pada efektifitas
pengelolaan sumber daya, maka kontraktor harus mengetahui tingkat
produktivitas masing-masing tenaga kerja. Hal tersebut sangat diperlukan untuk
memantau apa yang akan terjadi pada sebuah proyek akibat penggunaan dan

DIAN JULIANSYAH (18640097) 1


pemanfaatan tenaga kerja. Untuk menyelesaikan proyek tepat waktu atau lebih
cepat dari jadwal semula maka diperlukan tiga metode yaitu lembur, perubahan
kerja dan kelebihan tenaga kerja. Percepatan jadwal dengan meningkatkan jumlah
jam tenaga kerja, biasanya 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam
seminggu.
Produktivitas tenaga kerja dapat mengalami dampak negatif kerja lembur,
dapat menyebabkan masalah seperti kelelahan, mengurangi keselamatan/tingkat
kecelakaan yang lebih tinggi, peningkatan ketidakhadiran, dan rendah moral.
Selain itu, pekerjaan ekstra yang dilakukan dalam pelaksanaan lembur dapat
meningkatkan biaya.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan penjelasan yang diuraikan pada latar belakang, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Mengapa dan bagaimana mengukur produktivitas tenaga kerja?
2. Bagaimana pengaruh kerja lembur terhadap produktivitas tenaga kerja?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengidentifikasi produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi di


Banjarbaru.
2. Mengindentifikasi produktivitas tenaga kerja proyek pada saat sedang
lembur.
3. Mengetahui pengaruh kerja lembur yang dapat mempengaruhi
produktivitas tenaga kerja di Banjarbaru.
4. Menkaji perbedaan kehilangan produktivitas tenaga kerja di Banjarbaru
pada saat jam kerja normal dan pada saat jam kerja lembur.

1.4 Pembatasan Masalah

DIAN JULIANSYAH (18640097) 2


Dalam penelitian ini diberikan beberapa batasan masalah agar penelitian
dapat terfokus dan terarah sehingga penelitian ini bisa lebih maksimal. Adapun
batasan masalah dalam penelitian yaitu:
1. Lokasi penelitian tersebut di Banjarbaru.
2. Responden untuk penelitian ini adalah mandor dan para tenaga kerja yang
terlibat secara langsung di lingkungan proyek konstruksi.
3. Proyek-proyek yang dipilih untuk dilakukan penelitian ini yaitu proyek proyek
yang berskala sedang sampai yang berskala besar.
4. Faktor-faktor yang dianalisis adalah yang berkaitan langsung dengan pengaruh
kerja lembur terhadap produktivitas tenaga kerja proyek konstruksi di
Banjarbaru.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis dan bagi para
tenaga kerja. Adapun manfaat dari penelitian tersebut yaitu:
1. Bagi penulis: dengan penelitian ini penulis akan mendapatkan tambahan
pengetahuan mengenai perbedaan produktivitas tenaga kerja di Banjarbaru
serta pengaruh kerja lembur yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga
kerja.
2. Bagi tenaga kerja: penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi para tenaga
kerja yang ada di Banjarbaru agar memperhatikan pengaruh kerja lembur yang
dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja.

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Proyek
Proyek adalah suatu kegiatan usaha yang kompleks dan dilakukan
untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu, yang dalam prosesnya
berlangsungnya dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang diperlukan dan
persyaratan-persyaratan tertentu lain serta memiliki spesifikasi tersendiri
atas produk yang akan dihasilkan. Proses yang terjadi dalam rangkaian
kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan antara pihak-pihak

DIAN JULIANSYAH (18640097) 3


yang terlibat dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungsional dan
hubungan kerja. Pengertian Proyek menurut Heizer dan Render
(2006:81), Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu
hasil utama. Dimana selama proses kegiatan antara satu proyek dengan
proyek yang lain itu tidak akan sama sehingga proyek memiliki
karakteristik yang unik.

2.1.2 Tujuan Proyek


Menurut Larson yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman
(2014:3-4), menjelaskan tujuan utama proyek adalah memuaskan kebutuhan
pelanggan. Disamping kemiripan, karakteristik dari sebuah proyek membantu
membedakan proyek tersebut dari yang lainnya dalam organisasi. Karakteristik
utama proyek adalah:

 Penetapan tujuan
 Masa hidup yang terdefinisi mulai dari awal hingga akhir
 Melibatkan beberapa departemen dan profesional
 Melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya
 Waktu, biaya dan kebutuhan yang spesifik.
Dalam proses mencapai tujuan ada batasan yang harus dipenuhi yaitu
besar biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal, serta mutu yang harus
dipenuhi. Ketiga hal tersebut merupakan parameter penting bagi penyelenggara
proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Ketiga batasan diatas
disebut tiga kendala (triple constrain) yaitu:

1. Anggaran
Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak boleh melebihi
anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar
dan jadwal pengerjaan bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya
ditentukan dalam total proyek, tetapi dipecah atas kom ponenkom
ponennya atau per periode tertentu yang jumlahnya disesuaikan dengan
keperluan. Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian proyek harus
memenuhi sasaran anggaran per periode.

DIAN JULIANSYAH (18640097) 4


2. Jadwal
Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal
akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka
penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan.

3. Mutu
Produk atau hasil kegiatan harus memenuhi spesifikasi dan kriteria
yang dipersyaratkan. Jadi, memenuhi persyaratan mutu berarti mampu
memenuhi tugas yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for the
intended use.

Biaya

Anggaran

Jadwal Mutu

Waktu Kinerja

Gambar 2.1 Hubungan Triple Constrain (Im an Soeharto, 1999)

Ketiga batasan tersebut, bersifat tarik-menarik. Artinya, jika ingin


meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka
umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjutnya
berakibat pada naiknya biaya sehingga melebihi anggaran. Sebaliknya,
bila ingin menekan biaya, maka biasanya harus berkompromi dengan mutu
dan jadwal.

DIAN JULIANSYAH (18640097) 5


Dari segi teknis, ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengan
sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat dipenuhi. Pada perkembangan
selnjutnya ditambahkan parameter lingkup sehingga parameter diatas
menjadi lingkup, biaya, jadwal, dan mutu.

2.1.3 Pengertian Produktifitas


Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dengan input,
atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan
(Ervianto, 2005). Dalam proyek konstruksi, rasio produktivitas adalah nilai
yang diukur selama proses konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga
kerja, material, uang, metoda dan alat.
Beberapa ahli mendefenisikan produktivitas menurut filosofinya,
diantaranya adalaha sebagai berikut.
1. Produktivitas diartikan sebagai tingkat efisiensi dalam memproduksi barang-
barang dan jasa (Sinungan, 1992).
2. Produktivitas didefenisikan sebagai perbandingan antara hasil kerja dengan
jam kerja (Ervianto, 2008).
3. Schonberger (1985) mengatakan bahwa produktivitas merupakan
perbandingan antara standart time dan time available for work atau biasa
dinyatakan sebagai hasil kali antara efficiency dan utilization.
4. Produktivitas adalah perbandingan antara kegiatan atau output dan masukan
atau input ( Pilcher, 1992).
5. Menurut Wignjosoebroto (2000) produktivitas secara umum dapat
diformulasikan sebagai berikut:
Produktivitas = Output

Input(measurable) + input (invisible)

6. Pengertian produktivitas menurut Boy dalam Santoso dan Chandra (2006)


yaitu yang dinyatakan dengan rumus berikut:
Produktivitas = Hasil Kerja
Jam Kerja

DIAN JULIANSYAH (18640097) 6


2.1.3.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Penelitian tentang produktivitas telah banyak dilakukan, di antaranya
dilakukan di Singapura oleh Low pada tahun 1992. Low mengimpulkan bahwa
produktivitas konstruksi dipengaruhi oleh tujuh faktor, yaitu:
1. Buildability
2. Structure of industry
3. Training
4. Mechanization and automation
5. Foreign labour
6. Standardization
7. Building control
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas proyek diklasifikasikan
menjadi empat kategori utama (Ervianto, 2005), yaitu:
1. Metoda dan teknologi, terdiri atas faktor: disain rekayasa, metoda
konstruksi, urutan kerja, pengukuran kerja.
2. Manajemen lapangan, terdiri atas faktor: perencanaan dan penjadwalan, tata
letak lapangan, komunikasi lapangan, manajemen material, manajemen
peralatan, manajemen tenaga kerja.
3. Lingkungan kerja, terdiri atas faktor: keselamatan kerja, lingkungan fisik,
kualitas pengawasan, keamanan kerja, latihan kerja, partisipasi.
4. Faktor manusia, tingkat upah pekerja, kepuasan kerja, insentif, pembagian
keuntungan, hubungan kerja mandor-pekerja, hubungan kerja atarsejawat,
kemangkiran.
Banyak dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa produktivitas sangat
dipengaruhi oleh faktor: pengetahuan (knowledge), keahlian (skill),
kemampuan (ability), sikap (attitude), dan tingkah laku (behaviour) dari para
pekerja yang ada di dalam organisasi (Gomes, 1995).

DIAN JULIANSYAH (18640097) 7


Menurut Sinungan (1992), produktivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu sebagai berikut:
1. Tingkat keahlian
2. Latar belkang kebudayaan dan pendidikan,
3. Kemampuan dan sikap,
4. Kondisi kerja fisik,
5. Sistem intensif,
6. Gaya kepemimpinan.
Menurut Pramuji (2008), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas pekerjaan antara lain:
1. Tingkat upah,
2. Pengalaman dan ketrampilan para pekerja,
3. Pendidikan keahlian,
4. Usia pekerja,
5. Pengadaan barang,
6. Cuaca,
7. Jarak material,
8. Hubungan kerja sama antar pekerja,
9. Faktor managerial,
10. Efektivitas jam kerja.

2.1.3.2. Pengukuran Produktivitas


Dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan dari sebuah proyek
konstruksi, perlu dilakukan pengukuran produktivitas kerja. Pengukuran
produktivitas kerja dalam suatu organisasi perusahaan berguna untuk:
1. Mengetahui nilai efisiensi konversi sumber dayanya,
2. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan tingkat
keuntungan dari perusahaan tersebut,
3. Mampu merencanakan sumber daya yang akan dibutuhkan untuk
mengerjakan proyek baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,
sehingga lebih efektif dan efisien penggunaan sumber dayanya.
Di dalam setiap proyek konstruksi, tidak bisa terelakkan bahwa

DIAN JULIANSYAH (18640097) 8


manusia menjadi faktor penting dalam menggerakkan faktor-faktor lain. Tanpa
adanya manusia, maka faktor produksi lainnya menjadi tidak berguna. Maka
dari itu produktivitas kerja karyawan menjadi hal penting dalam kesuksesan
suatu proyek.

Input (seperti tenaga kerja, alat, material, dana, dan rancangan) serta
output yang dihasilkan mempengruhi proses produksi. Sering terjadi karena
ketidak seimbangan antara input dan output menyebabkan proyek konstruksi
berjalan lambat dan akhirnya mundur dari deadline.
Produktivitas suatu pekerjaan akan meningkat apabila:
1. Volume pekerjaan yang dihasilkan bertambah besar, tanpa menambah waktu
kerja.
2. Volume pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan rencana (tidak
bertambah), akan tetapi dikerjakan dalam waktu yang lebih cepat dari
jadwal yang ditentukan.
3. Waktu kerja bertambah, sehingga sehingga menghasilkan volume pekerjaan
yang berlipat ganda.

2.1.3.3. Usaha-Usaha Peningkatan Produktivitas


Usaha peningkatan produktivitas merupakan salah satu langkah
pengendalian yang dilakukan dalam proyek konstruksi. Usaha-usaha
peningkatan produktivitas antara lain:
1. Penambahan hari kerja dan penambahan jumlah tenaga kerja Dipakai bila
terjadi keterlambatan atau permintaan agar pekerjaan diselesaikan lebih
cepat dari waktu yang telah direncanakan. Hal tersebut memerlukan
kesepakatan dengan pekerja dengan upah yang diterima (Dipohusodo,
1996).
2. Disiplin kerja Disiplin kerja berkaitan dengan masalah ketidakhadiran
ataupun ketidakseriusan dalam menyelesaikan pekerjaan.
3. Pelatihan Pelatihan adalah memperoleh pengetahuan tentang pokok
persoalan serta proses pembelajaran yang mendorong timbulnya tindakan
perbaikan dalam pekerjaan (Lynton,1984). Tujuannya adalah meningkatkan

DIAN JULIANSYAH (18640097) 9


produktivitas dan kualitas dengan melakukan perencanaan sumber daya
manusia di masa yang akan datang (Sikula,1981). Dan sasarannya adalah
pekerjaan diharapkan berlangsung lebih cepat dan baik, biaya produksi
menurun, angka kecelakaan lebih kecil, penghematan bahan, penggunaan
alat yang lebih tahan lama, dan tanggung jawab tenaga kerja lebih besar.
2.2. Kerja Lembur (Overtime)
Pembangunan saat ini umumnya membutuhkan waktu pelaksanaan yang
cepat. Waktu pelaksanaan yang cepat ini antara lain mempunyai tujuan untuk
mengejar target pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak kerja atau atas
permintaan dari pemilik (ouwner) proyek atau karena suatu alasan tertentu. Untuk
mengimbangi hal ini biasanya di lakukan kerja lembur.
Pekerjaan kerja lembur harus diimbangi dengan kesiapan faktor-faktor
penunjangnya antara lain berupa tenaga kerja, material dan alat kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan tersebut.
Berikut ini adalah pengertian kerja lembur menurut Thomas (2002) dan
Lestari (2009) yaitu, antara lain:
1. Menurut Thomas (2002), pengertian kerja lembur adalah jadwal kerja yang
melebihi 40 jam kerja per minggu atau kerja yang dilakukan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang tidak mungkin diselesaikan dalam hari kerja
normal.
2. Menurut Lestari (2009), overtime atau jam lembur merupakan waktu bekerja
per minggu yang melebihi standar jam kerja di suatu daerah tertentu.
Di Indonesia, ketentuan kerja lembur diatur oleh Menteri Tenaga Kerja
dengan dikeluarkannya SK Menteri Tenaga Kerja No.580/M/BM/BK/1992 pasal
2 dan 3, yang menyebutkan bahwa kerja lembur merupakan waktu dimana
seorang pekerja bekerja melebihi dari jadwal waktu yang berlaku, yaitu 7
(tujuh)jam sehari dan 40 (empat puluh) jam seminggu.

2.2.1. Faktor-Faktor Kerja Lembur (Overtime)


Kerja lembur dapat terjadi atas permintaan pemilik atau dari pihak
kontraktor, tergantung dari situasi dan kondisi dimana proyek itu berada.
Faktor-faktor yang menyebabkan kerja lembur atas permintaan pemilik

DIAN JULIANSYAH (18640097) 10


(owner), antara lain:
1. Untuk mengejar target penjualan atau produksi dari bangunan tersebut,
2. Adanya perubahan pekerjaan,
3. Untuk tujuan tertentu oleh pejabat yang berwenang,
4. Adanya waktu yang terbatas,
5. Adanya pemendekkan durasi aktivitas atau percepatan pekerjaan,
6. Adanya bencana alam (banjir, gempa, dan lainnya),
7. Adanya pergantian musim (penghujan/kemarau).
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerja lembur yang berasal dari
kontraktor, antara lain:
1. Mendekati waktu penyelesaian,
2. Keterlambatan dari jadwal rencana,
3. Mengejar prestasi pekerjaan,
4. Adanya keterbatasan sumber daya (tenaga, material dan peralatan),
5. Adanya pergantian musim (penghujan/kemarau),
6. Adanya kesalahan pelaksanaan.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Penulis Rumusan Masalah Kesimpulan

1 Wahyuni, E., & Hendrawan, B. Bagaimana kinerja proyek Dari hasil penelitian ini
(2018). Analisis Kinerja Proyek berdasarkan perbedaan menunjukan kinerja proyek
“Y” menggunakan Metode Earned waktu pada perencanaan mengalami cost overrun dan
Value Management (Studi Kasus proyek dengan waktu sechedule overrun. Ini
di PT Asian aktual? menandakan bahwa proyek
SealandEngineering).Journal of mengalami penurunan.Waktu
Applied Business perencanaan penyelesaian
Administration, 2(1), 60-78. proyek yaitu 16 bulan kerja.

2 Prastyono, H. G. (2010). Earned Apakah waktu EVA (Earned Value


value analysis terhadap waktu penyelesaian proyek sesuai Analysis) dapat meramalkan
pada proyek pembangunan gedung dengan rencana awal

DIAN JULIANSYAH (18640097) 11


(studi kasus proyek pembangunan jadwal proyek atau waktu waktu penyelesaian
gedung C fakultas MIPA UNS). mengalami proyek dengan baik atau
Surakarta:Universit Sebelas Maret percepatan/keterlambatan? dapat mendeteksi lebih dini
pada setiap periode
waktu pelaporan.

3 Faridah, N. I. M. (2013) Apa saja faktor yang Berapa besar perkiraan biaya
Pengedalian Proyek Dengan mempengaruhi akhir proyek dan waktu yang
Metode Earned Value (Studi Kasus produktivitas alat berat dibutuhkan untuk
Pembangunan Perumahan Griya serta Bagaimana menyelesaikan Proyek
Mahoni Kecamatan Meureubo produktivitas dan Pembangunan Perumahan
Kabupaten Aceh-Barat) (Doctoral kebutuhan alat gali-muat Griya Mahoni
dissertation, Universitas Teuku dan alat angkut?
Umar Meulaboh).
4 Yomelda, Y., & Utomo, C. (2015). faktor apa saja yang Faktor-faktor yang
Analisa Earned Value Pada Proyek menyebabkan mempengaruhi keterlambatan
Pembangunan Vimala Hills Villa kemajuan/keterlambatan proyek hingga akhir
& Resort Bogor. Jurnal Teknik pelaksanaan proyek dan peninjauan antara lain :
strategi yang dilakukan? a. Kondisi cuaca lokasi
proyek yang hampir setiap
b. Tenaga kerja kontraktor
pelaksana yang kurang dan
keterlambatan material
datang.
c. Terjadi kesalahan
pekerjaan sehingga pekerjaan
harus diperbaiki dan
membutuhkan waktu yang
cukup lama.

5 Dicky Setiadi Hadi Efendi. 2016. Bagaimana cara untuk Indeks kinerja jadwal proyek
Perhitungan Kebutuhan Alat Berat mengetahui kinerja proyek (SPI) pada peninjauan
pada Pekerjaan Tanah Proyek berdasarkan biaya dan

DIAN JULIANSYAH (18640097) 12


Pembangunan Pabrik Precast di waktu, prakiraan biaya dan minggu ke-67 sebesar 0,838
Sentul. Bogor : Progran Studi waktu akhir proyek serta menunjukkan bahwa proyek
Teknik Sipil Fakultas Teknik faktor-faktor yang mengalami keterlambatan.
Universitas Pakuan. mempengaruhi Indeks kinerja biaya proyek
keterlambatan atau (CPI) sebesar 1,424
kemajuan proyek? menunjukkan biaya realisasi
proyek lebih kecil dari yang
dianggarkan.

6 Priyo, M., & Zhafira, T. (2017). Berapa besar nilai varian Pada minggu ke-19
Penerapan Metode “Earn Value” yang terjadi pada proyek menunjukkan bahwa
Dan “Project Crashing” Pada tersebut? Schedule Varians bernilai
Proyek Konstruksi: Studi Kasus positif yang berarti proyek
Pembangunan Gedung IGD RSUD tidak
Sunan Kalijaga, Demak. Semesta terlambat pada minggu
Teknika, 20(1), 29-50. tersebut, sedangkan Cost
Variance bernilai positif yang
berarti biaya yang digunakan
masih di bawah biaya rencana
proyek. Nilai
SV=Rp.854.526.800,74, dan
nilai CV = Rp.
1.425.777.298,00, artinya
nilai SV dan CV ini
menunjukkan bahwa proyek
tidak terlambat dari jadwal
yang direncanakan dan
mengeluarkan biaya
yang lebih rendah dari
anggaran biaya.

7 Salam, L. (2018). Analisa Kinerja Bagaimana yang harus Hasil perhitungan pada


Proyek Dengan Menggunakan dilakukan agar proyek jadwal proyek mengalami

DIAN JULIANSYAH (18640097) 13


Metode Earned Value dapat berjalan sesuai keterlambatan progres yang
Management (Study Pada Proyek dengan jadwal dan biaya? direncanakan dengan yang
Ducting Pt Jabar terjadi dilapangan.
Telematika) (Doctoral dissertation, Keterlambatan tersebut terjadi
Universitas Widyatama). pada mulai minggu 1 sampai
dengan minggu 18 pada
proyek.

8 Rochmandihaadi. 1992. Alat-alat bagaimana untuk Hasil penelitian menunjukkan


berat dan penggunaannya. menganalisis bahwa rata-rata nilai hasil
Jakarta : Badan penerbit pengendalian biaya dan 20 paket dengan
Departemen Pekerjaan Umum. jadwal pada tahap awal menggunakan Varian Biaya
pelaksanaan suatu (CV) lebih besar
konstruksi berdasarkan daripada menggunakan
varians biaya dan varians Varian Jadwal (SV). Sejalan
jadwal serta indeks kinerja dengan itu rata-rata Indeks
biaya dan indeks kinerja Kinerja 20 paket dengan
jadwal. Penelitian menggunakan Indeks Kinerja
dilakukan terhadap 20 Biaya (CPI) lebih besar
(dua puluh) paket daripada menggunakan
pekerjaan Pembangunan Indeks Kinerja Jadwal (SPI).
Bangunan Pengaman
Pantai di Provinsi
Sulawesi Utara Tahun
2014?

9 Dewi, N., Abdurrahman, M. A., & Berapa estimasi waktu Dalam konsep nilai hasil
Hamzah, S. (2015). Studi penyelesaian proyek (earned value), diperoleh
Penggunaan Metode EVM (Earned dengan menggunakan peramalan durasi proyek
Value Management) Pada metode EVM? selama 52 minggu.Terjadi
Pengendalian Biaya Dan Waktu keterlambatan pada proyek
Pada Proyek Pembangunan Mall sehingga durasi proyek
Grand Daya Square. Skripsi pada bertambah.Hal ini disebabkan

DIAN JULIANSYAH (18640097) 14


Universitas Hasanuddin. karena adanya masalah
pelepasan lahan pada Gedung
A.

10 Sari, R. I. (2018). Analisis Berapa lama waktu Prakiraan waktu penyelesaian


Manajemen Waktu Dan Biaya keterlmbatan proyek pada proyek proyek Pembangunan
Pada Proyek Konstruksi Jalan pembangunan jalan raya Jalan Raya dengan
Dengan Menggunakan Metode Dengan menggunakan menggunakan metode Earned
Earned Value Analisys (Studi Metode Earned Value Value Analysis apabila
Kasus: Jalan Sawkorem–Wau Analisys ? menggunakan perhitungan
Manokwari Papua komulatif, bedasar minggu
Barat) (Doctoral dissertation, ke-2 adalah 265.28 hari,
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS sedangkan waktu rencana
1945). adalah 210 hari. Hal ini
menunjukan bahwa waktu
penyelesaian lebih lambat 56
hari dari yang direncanakan.

DIAN JULIANSYAH (18640097) 15


DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, Istimawan. (1995). Manajemen Proyek & Konstruksi, Jilid 1.


Kanisius. Jakarta : JurnalManajemen.com

Dewi, N., Abdurrahman, M. A., & Hamzah, S. (2015). Studi Penggunaan Metode
EVM (Earned Value Management) Pada Pengendalian Biaya Dan Waktu
Pada Proyek Pembangunan Mall Grand Daya Square. Skripsi pada
Universitas Hasanuddin.

Ervianto, W. I. (2002). Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi


Pertama. Yogyakarta: Salemba Empat.

Faridah, N. I. M. (2013). Pengedalian Proyek Dengan Metode Earned Value


(Studi Kasus Pembangunan Perumahan Griya Mahoni Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh-Barat) (Doctoral dissertation, Universitas
Teuku Umar Meulaboh).

Ghazali, B. A. (2009). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Upah


Pada Auditor Sektor Publik (Pemerintah)(Studi Kasus Pada Kantor
Inspektorat di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta) (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

DIAN JULIANSYAH (18640097) 16


Kho,Budi.(2019). “Pengertian Manajemen Proyek (Project Managemen) dan
Karakteristiknya” Ilmu Manajemen Industri. Jakarta :
Ilmumenajemenindustri.com

Maromi, M. I., & Indryani, R. (2015). Metode Earned Value untuk Analisa
Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan
Condotel De Vasa Surabaya. Jurnal Teknik ITS, 4(1), D54-D59.

Meliasari, I., Indrayadi, M., & Lusiana, L. (2011). Earned Value Analysis


terhadap biaya dan waktu pada proyek konstruksi (Doctoral dissertation,
Tanjungpura University).

Nurjaman, K., & Dimyati, H. (2014). Manajemen Proyek.

Pujiono, Bambang. Pujiono.B(Ed). (2017). Konsep Manajemen Proyek.Bandung :


Pustaka ut.ac.id

Prastyono, H. G. (2010). Earned value analysis terhadap waktu pada proyek


pembangunan gedung (studi kasus proyek pembangunan gedung C
fakultas MIPA UNS).Surakarta : Universitas Sebelas Maret

Priyo, M., & Zhafira, T. (2017). Penerapan Metode “Earn Value” Dan “Project
Crashing” Pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus Pembangunan Gedung
IGD RSUD Sunan Kalijaga, Demak. Semesta Teknika, 20(1), 29-50.

Rahman, I. (2010). Earned value analysis terhadap biaya pada proyek


pembangunan gedung (studi kasus proyek pembangunan gedung C
fakultas MIPA UNS).

Rantung, A. H., Sompie, B. F., & Mandagi, R. J. (2014). Analisis Pengendalian


Biaya Dan Jadwal Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi Dengan “Analisis
Nilai Hasil”(Earned Value Analysis) Studi Kasus Pada Proyek Bangunan
Pengaman Pantai Di Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Media
Engineering, 4(3).

DIAN JULIANSYAH (18640097) 17


Render, Barry dan Jay, Heizer. 2004. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. Buku I
Edisi VII : Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Salemba Empat

Salam, L. (2018). Analisa Kinerja Proyek Dengan Menggunakan Metode Earned


Value Management (Study Pada Proyek Ducting Pt Jabar
Telematika) (Doctoral dissertation, Universitas Widyatama).

Sari, R. I. (2018). Analisis Manajemen Waktu Dan Biaya Pada Proyek Konstruksi


Jalan Dengan Menggunakan Metode Earned Value Analisys (Studi
Kasus: Jalan Sawkorem–Wau Manokwari Papua Barat) (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945).

Soeharto, Iman. (1999). “Manajemen Proyek” Konsep,studi kelayakan,dan


jaringan kerja.Jakarta:Erlangga.

DIAN JULIANSYAH (18640097) 18

Anda mungkin juga menyukai