Anda di halaman 1dari 61

TUGAS AKHIR

ANALISA PERBANDINGAN BIAYA PROSES PRODUKSI PADA PENGELASAN SMAW DAN FCAW SLUICE GATE DUSUN WAJO DI PT. BARATA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN OPTIMASI MINIMAX
Oleh : RIAN E. S. SARAGIH NRP. 6707040012 Dosen Pembimbing I Ir. Santoso NIP. 194804081988031001 Dosen Pembimbing II Ir. Irma Rustini Aju., MT NIP. 197010141995122001

PROGRAM STUDI D4- TEKNIK PENGELASAN JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012

TUGAS AKHIR
ANALISA PERBANDINGAN BIAYA PROSES PRODUKSI PADA PENGELASAN SMAW DAN FCAW SLUICE GATE DUSUN WAJO DI PT. BARATA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN OPTIMASI MINIMAX
Oleh : RIAN E. S. SARAGIH NRP. 6707040012 Dosen Pembimbing I Ir. Santoso NIP. 194804081988031001 Dosen Pembimbing II Ir. Irma Rustini Aju., MT NIP. 197010141995122001

PROGRAM STUDI D4- TEKNIK PENGELASAN JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
ii

Analisa Perbandingan Biaya Proses Produksi pada Pengelasan SMAW dan FCAW Sluice Gate Dusun Wajo di PT. Barata Indonesia dengan Menggunakan Optimasi Minimax

TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S.ST dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya ITS Oleh : Rian E. S. Saagih NRP : 6707.040.012 Program Studi Teknik Pengelasan

JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012

iii

ANALISA PERBANDINGAN BIAYA PROSES PRODUKSI PADA PENGELASAN SMAW DAN FCAW SLUICE GATE DUSUN WAJO DI PT. BARATA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE OPTIMASI MINIMAX
Nama Mahasiswa NRP Jurusan Dosen pembimbing I Dosen pembimbing II : Rian E. S. Saragih : 6707 040 012 : Teknik Bangunan Kapal : Ir. Santoso. : Ir. Irma Rustini Aju. MT.

ABSTRAK
Penghematan biaya produksi merupakan salah cara yang dilakukan agar jumlah pengeluaran, tidak lebih besar dari pada pendapatan yang diterima. Estimasi merupakan salah satu faktor dari proses produksi untuk menentukan ketepatan biaya produksi atau meminimalisir kerugian yang terjadi dalam aktifitas produksi. Melalui perhitungan estimasi, optimalisasi dari ketersediaan alat, sistem dalam perusahaan penentuan investasi dapat dilakukan, perhitungan jenis pekerjaan dan kuantitasnya harus dikerjakan secara teliti sehingga penentuan harga dapat ditentukan dengan baik. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah kebutuhan produksi pekerjaan las SMAW dan FCAW pada bagian wrang, sambungan antar wrang diketahui bahwa nilai kebutuhan elektroda, biaya pekerjaan per Kg lasnya serta biaya listrik yang dikeluarkan akibat beban pekerjaan las yang disebabkan oleh proses produksi ke dua proses tersebut mengalami selisih sebanyak Rp. 5.349.205 dan waktu sebanyak 9 hari utuk satu unit produksi. Proses pengelasan FCAW jauh lebih banyak melakukan penghematan biaya di banding dengan proses SMAW. Kata kunci : Penghematan biaya produksi, ketepatan, teliti, selisih biaya, biaya pekerjaan, beban pekerjaan las.

ii

RATION TOTAL COST PRODUCTION ANALYSIS BETWEEN WELDING SMAW AND FCAW AT SLUICE GATE DUSUN WAJO IN PT. BARATA INDONESIA BY OF MINIMAX METHOD
Full Name NRP Faculty Supervisor I Supervisor II : Rian E. S. Saragih : 6707 040 012 : Teknik Bangunan Kapal : Ir. Santoso : Ir. Irma Rustini Aju., MT

ABSTRACT
Production cost saving is one way to do that amount of expenditure is not greater than the revenues received. Estimation is one of the factors of production process to determine the accuracy level of production cost through the availability of tools, the system in determining the investment company that will be done, the calculation of the type and quantity of work to be done carefully so that pricing can be determined properly. Based on the calculation of the production needs of SMAW and FCAW welding work on the wrang, the connection between wrang in mind that the needs of the electrode, the cost per Kg welding work as well as electricity costs incurred due to welding work load caused by the production process into two processes have much difference Rp. 5.349.205 and 9 day. Weeks to one production unit. FCAW welding process far more to cut costs in the appeal with the SMAW process Key words: production cost saving, accuracy, thorough, electrode need, job costing, welding work load.

iii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syuku kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat waktu, yang berjudul : ANALISA PERBANDINGAN BIAYA PROSES PRODUKSI PADA PENGELASAN SMAW DAN FCAW SLUICE GATE DUSUN WAJO DI PT. BARATA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN OPTIMASAI MINIMAX. Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurah pada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Tugas akhir ini ditulis sebagai salah satu prasyaratan untuk memperoleh gelar (S.ST). Pada Program Studi D4- Teknik Pengelasan Jurusan Teknik Bangunan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan

penghargaan yang takterhingga atas segala sesuatu yang diberikan kepada penulis khususnya kepada : 1. Bapak Ir. M. Mahfud. M.MT., FRINA., selaku Direktur Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya ITS. 2. Bapak Aang Wahidin, ST., MT., selaku ketua Jurusan Teknik Bangunan Kapal. 3. Bapak Muhammad Ari, ST., M.Sc., selaku koordinator Tugas Akhir Teknik Pengelasan. 4. Bapak Ir. Santoso., selaku pembimbing yang telah banyak memberikan masukan, kritik, saran dan arahan selama penelitan Tugas Akhir ini. 5. Ibuk Ir, Irma Rustini Aju MT., selaku pembimbing yang telah banyak memberikan masukan, kritik, saran dan arahan selama penelitan Tugas Akhir ini. 6. Seluruh dosen, karyawan dan mahasiswa di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. 7. Teman-teman Program Studi Teknik Pengelasan angkatan 2008, atas bantuan doa, berbagi suka dan duka, serta kekompakan selama penulis menempuh studi di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

iv

8. Teman-teman Program Studi Teknik Pengelasan angkatan 2007, atas doa ,dukungan, motifasi dan masukan selama ini yang tak henti - henti. 9. Keluarga penulis khususnya Bapak dan Ibu atas doa, bantuan dan dukungan serta dorongan semangat selama penulis menempuh studi di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. 10. Semua pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharap segala bentuk saran dan kritik yang membangun guna penyempurnaan Tugas Akhir ini. Sebagai akhir penulis berharap agar tugasa akhiri ini dapat bermanfaat dan menjadi kanjian bagi banyak pihak.

Surabaya, Juli 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............ ABSTRAK............. KATA PENGANTAR............ DAFTAR ISI............... DAFTAR GAMBAR.................. DAFTAR TABEL............... BAB I 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 PENDAHULUAN.......... Latar Belakang....... Perumusan Masalah........ Tujuan Penelitian.... Manfaat Penelitian...... Batasan Masalah......... Sistematika Penulisan......... TINJAUAN PUSTAKA..... Proses FCAW......................... Proses SMAW........................

i ii

ABSTACT............. iii iv vi viii ix 1 1 2 2 2 3 4

BAB II 2.1 2.1.1 2.1.2 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.6.1 2.6.2 2.7

Pengelasan....... 5 5 6

Menghitung Biaya Pengelasan.... 8 Optimasi.......................................... 10 Analisa Keputusan ......... Keputusan Pay Of Minimax.... Biaya............................... Biaya tetap...................................................................................... Biaya tidak tetap............................................................................. Analisa Biaya.................................................................................. 10 11 11 12 13 14

vi

BAB III 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.6

METODOLOGI ............................................................................

15

Lokasi Penelitian..... 15 Perumusan masalah..... 15 Tinjauan Pustaka..... 15 Langkah Kerja..... 15 Prosedur Pengelasan... Pengumpulan Data...... Diagram Alir Penelitian.. HASIL DAN PEMBAHASAN.. Sluice Gate.......... Menghitung Panjang Logam Lasan.... Meghitung Volume Lasan.................. Menghitung Biaya Pengelasan........... Perhitungan Lasan......................................................................... Rekapitulasi Perhitungan Wrang.... Analisa Keputusan.......... 15 15 16

BAB IV 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7

17 17 18 18 19 24 36 38

BAB V 5.1 5.2

KESIMPULAN DAN SARAN.. Kesimpulan. Saran...

39 39 40

DAFTAR PUSTAKA.....

41

LAMPIRAN ......................................................................................................

42

vii

DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 3.1 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 Halaman GambaranSkema Pengelasan FCAW.................. Gambar Proses Pengelasan FCAW.............. Gambar Skema Proses Las SMAW...... GambarSkema Mesin SMAW............. GambarFixed Cost. ......... Gambar VariableCost...................... Diagram AlirPenelitian........ ProdukSluice Gate........................... Contoh Perhitungan Lasan............................................... General Sluice Gate..................................... 5 6 7 8 13 13 16 17 18

Gambar Sluice Gate.............................. 22 23

Wrang Sluice Gate 1......................................................................... 24 Wrang Sluice Gate 2......................................................................... 29 Wrang Sluice Gate 3......................................................................... 32

viii

DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 2.2 2.3 4.1 4.2 4.3 4.4 4.4 5.1 Halaman Deposite Efficiency.............. Tabel Keputusan Dengan Kriteria Minimax.... Deposit Rate Pekerjaan Las......... Presentase Deposit Effisiensy Pekerjaan Las....... 9 Menghitung Biaya Pengelasan..... 10 11 19 20

Menghitung Biaya Pengelasan ............ 21 Daftar Gaji Welder, Kawat Las, Biaya Listrik Dan Gas Peelindung... Analisa Keputusan....... Analisa Keputusan........... 25 38 39

ix

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam industri manufaktur, penggunaan teknologi pengelasan dalam menunjang proses produksi sangatlah penting. Teknologi pengelasan dapat membantu dalam percepatan proses pelaksanaan produksi, dengan memanfaatkan teknologi proses penghematan biaya dapat dilakukan diberbagai bidang misalnya : main power, cost consumable dan juga cost production. Dengan menerapkan alternative system proses pengelasan yang cepat, murah, dengan kualitas yang memenuhi standart pengelasan, yaitu dengan merubah sistem proses pengelasan dari manual menjadi semi automatic, sehingga dapat melakukan saving cost production. Dari hasil tersebut dapat terlihat jelas pada perbedaan total cost production pada proses pengelasannya [6]. Penghematan biaya produksi adalah salah satu upaya yang dilakukan perusahaan guna memperoleh keuntungan yang maksimal yang terus diupayakan dan dilakukan oleh setiap perusahaan. Proses produksi yang cepat dengan hasil produksi yang berkualitas dan waktu produksi (delivery on service). Dengan menghitung kembali biaya produksi dari proses SMAW menjadi FCAW. Dengan menggunakan metode optimasi, dijelaskan bahwa penggunaan metode operations research merupakan metode pengambilan keputusan secara ilmiah, bagaimana membuat model dan menjalankan sistem terbaik, dengan menggunakan alokasi sumber daya yang terbatas [5]. Dengan perkembagan teknologi tersebut, industri manufaktur

(engineering, fabrication, construction) dapat menghemat biaya produksi dan juga memperoleh keuntungan yang disebabkan oleh kualitas hasil produksi serta lama waktu pengerjaan dengan menggunakan pekerjaan las yang tepat.

1.2 Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini antara lain : 1. Biaya variabel dan biaya tetap (fixed cost) produksi sekat pintu air dengan membandingkan proses awal (SMAW) dengan proses yang direncanakan (FCAW). 2. Menghitung biaya produksi yang keluarkan meliputi, jam orang dan jumlah bahan habis.

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Mengetahui biaya variabel dan juga biaya tetap (fixed cost) produksi sekat pintua air dengan membandingkan proses awal (SMAW) dengan proses yang direncanakan (FCAW). 2. Mengetahui perhitungan biaya produksi yang dikeluarkan meliputi, jam orang dan jumlah bahan habis.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat bagi mahasiswa Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi tentang penggunaan proses SMAW dan FCAW dalam proses produksi. Artikel ini juga dapat digunakan sebagai bahan referensi bacaan aktifitas produksi yang dilakukan menggunakan SMAW dan FCAW proses. 2. Manfaat bagi perusahaan Perusahaan dapat mempertimbangkan proses penyambungan logam menggunakan proses FCAW untuk melakukan penghematan biaya produksi. 3. Manfaat bagi umum Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa artikel ilmiah yang berisi informasi proses FCAW pada proses pembuatan sekat pintu air.

1.5 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Pengambilan data dan informasi tentang pengelasan terkait yang dilakukan diperusahaan (PT. BARATA INDONESIA) Gresik. 2. Data pengelasan SMAW dan FCAW, serta analisa perhitugan

menggunakan data sekunder dan data primer yang digunakan sebagai referensi. 3. Analisa pada tugas akhir ini dikhususkan pada produksi sluice gate Dusun Wajo. 4. Perhitungan yang dilakukan meliputi : jam orang, biaya produksi (fixed cost dan variable cost), pada sambungan antar section sluice gate menggunakan teknologi pengelasan SMAW dan FCAW.

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini diuraikan dalam beberapa bab yang isinya dapat diterangkan secara garis besar sebagai berikut : 1. JUDUL Judul yang ditentukan adalah Analisa Perbandingan Biaya Proses Produksi pada Pengelasan SMAW dan FCAW Sluice gate Dusun Wajo di PT. Barata Indonesia dengan Menggunakan Optimasi Minimax 2. LEMBARAN PENGESAHAAN Lembar pengesahan berisi pengesahan dosen pembimbing dan dosen penguji. 3. KATA PENGANTAR Berisi ucapan terima kasih dari penulis. 4. DAFTAR ISI Berisi daftar urutan pembahasan laporan tugas akhir yang dibuat. 5. BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.

6. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang dasar teori yang akan digunakan dalam pembahasan tentang perumusan masalah. 7. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang uraian data hasil penelitian dan pembahasan tentang permasalahan. 8. BAB IV ANALISA DATA PENELITIAN Berisi tentang data-data dari hasil penelitian dan pembahasan

permasalahan. 9. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengelasan Pengelasan adalah proses penyambungan secara permanen dua material (logam) dengan mengunakan pemanasan sampai suhu tertentu, dengan atau tanpa menggunakan tekanan, dengan atau tanpa memerlukan bahan pengisi (filler metal) [8]. Tergantung pada kombinasi suhu dan tekanan yaitu dari suhu tinggi dengan tanpa tekanan sampai tekanan tinggi dengan suhu rendah, berbagai jenis proses pengelasan telah dikembangkan.

2.1.1 Proses FCAW (Flux Core Arc Welding) Proses pengelasan ini sambungan dibentuk oleh panas yang ditimbulkan dari busur yang dibangkitkan diantara elektroda dan benda kerja dimana busur dilindungi oleh gas mulia seperti argon, helium atau bahkan gas CO2 atau campuran gas lainnya, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.1 Skema penggelasan FCAW. Pengelasan ini menggunakan arus bolak-balik ataupun arus searah, dimana pemilihannya tergantung pada jenis logam yang dilas.Arus searah polaritas langsung digunakan untuk pengelasan baja, besi cor, paduan tembaga dan baja tahan karat, sedangkan polaritas terbalik jarang digunakan.

Untuk arus bolak-balik banyak digunakan untuk pengelasan aluminium, magnesium dan beberapa jenis logam lainnya. Proses ini banyak dilakukan untuk pengelasan pelat tipis karena biayanya akan mahal jika digunakan untuk pengelasan pelat tebal. Pengelasan gas mulia elektroda terumpan, dimana antara benda kerja dan elektroda terumpan dilindungi dengan gas pelindung. Efisiensi pengelasan jenis ini lebih tinggi dan kecepatan pengelasan jauh lebih baik.Pengelasan ini umumnya dilakukan secara otomatik. Pada Gambar 2.2 ditunjukkan bahwa gas karbondioksida sering digunakan sebagai gas pelindung untuk pengelasan logam baja karbon dan baja paduan rendah.

Gambar 2.2 Pengelasan FCAW Pada proses pencairan logam lasannya, logam las dilindungi oleh gas CO2, sehingga pada proses pencairan logam lasannya wireroop terlindungi oleh gas karbondioksida itu sendiri.

2.1.2 Proses SMAW (Shielded Metal Arc Welding) SMAW merupakan proses las yang sering digunakan dalam proses pengelasan karena biayanya murah, flexibility (mampu mengelas material yang tebal maupun tipis dan mampu digunakan dengan posisi apapun), portability (mesinnya mudah untuk dipindah pindah), dan versality (dapat digunakan untuk mengelas logam maupun alloy termasuk besi cor, stainless steel dan nikel). Kelemahan menggunakan pengelasan SMAW adalah lambat dalam penggunaan

karena harus mengganti elektroda jika sudah habis, terdapat lapisan slag yang harus dihilangkan. Untuk elektroda low hidrogen diperlukan perlakuan khusus sebelum digunakan, sehingga efisiensi depositnya sangat rendah. Dengan adanya kelebihan dan kekurangan tersebut aplikasi pengelasan SMAW hanya digunakan dalam pengelasan jarak pendek (tack weld, stopper, dan lain lain). Bahan penambah las (elektroda) dilindungi dengan selapis zat pelindung (flux atau slag) yang sewaktu watku mengelas ikut mencair. Tetapi berhubung berat jenisnya lebih ringan dari bahan metal yang dicairkan, maka cairan flux tersebut mengapung di atas cairan metal tersebut, sekaligus mengisolasi metal untuk beroksidasi dengan udara luar, dan sewaktu mendingin atau membeku, flux tersebut juga ikut membeku dan tetap melindungi metal dari reaksi oksidasi, seperti terlihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Skema proses SMAW Pada pencairan tegangan yang dipakai hanya 23 45 volt saja, sedang untuk pencairan pengelasan dipakai arus listrik hingga 120 amper, secara umum berkisar antara 80 150 amper. Pada dasarnya las busur listrik terlindung dari sebuah mesin las (onformer, transformer atau generator las DC atau AC), kabel las secukupnya baik yang dihubungkan dengan tangkai atau penjepit las kaena selain untuk keamanan juga untuk kenyamanan, sebuah penjepit las dan sebuah tangkai las atau penjepit elektroda seperti pada Gambar 2.4 berikut [8].

Gambar 2.4 Skema mesin las SMAW. Gambar diatas menunjukan, bagaimana proses pengelasan SMAW dimulai, dimana elektroda dijepit menggunakan kawat las, kemudian disentuhkan pada base metal untuk membentuk arc, untuk mengawali terjadinya proses pengelasan.

2.2 Menghitung Biaya Pengelasan Untuk menghitung biaya pengelasan per kg logam las (weld metal), beberapa data yang perlu kita ketahui adalah : a. Biaya Pegawai dan Overhead per Jam. Pada umumnya klien tidak mempunyai data ini yang akurat dan detail, namun biasanya mereka mempunyai data dengan nilai kira-kira. Untuk sementara data kira-kira bias kita pakai untuk menghitung. b. Deposition Rate (kg / jam). Yang dimaksud dengan deposition rate adalah berat logam las yang dapat dihasilkan dalam satuan waktu (jam). Biasanya masing-masing manufacture rmempunyai data deposition rate produknya untuk setiap tipe. c. Operating Factor (%). Yang dimaksud dengan operating factor adalah persentasi dari jumlah jam kerja seorang welder untuk pekerjaan las. Maksudnya, jika total jam kerja seorang welder 8 jam perhari, dan welder tersebut bekerja

menyalakan api las selama 2 jam, maka operating factor dari welder tersebut adalah 2/8 x 100% = 25%.

Dari data yang tersedia, nilai operating factor untuk pengelasan : 1. SMAW = 30%. 2. GMAW dan FCAW (semi automatic) = 45%. 3. Untuk GMAW dan FCAW (automatic) = 75%. d. Harga Kawat Las per kg. e. Deposition Efficiency (%). Deposite efficiency banyaknya logam lasan yang tertimbun atau mencair bersama dengan logam induk material dalam hitungan presentase berat logam lasannya (%) seperti pada tabel 2.1 [2]. Tabel 2.1 Presentase deposit effisiensi pekerjaan las No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SAW GMAW (98%Ar, 2% O2) GMAW (75% Ar, 25%CO2) GMAW (99,99% CO2) Metal Core Wire FCAW (Gas shielded) FCAW (Self shielded) SMAW (Panjang 300 mm) SMAW (Panjang 350 mm) SMAW (Panjang 450 mm) Proses Pengelasan % Deposition Eff 99% 98% 96% 93% 93% 86% 78% 59% 62% 66%

Pada tabel diatas dijelaskan, bagaimana kawat las terdeposit secara efektif pada base metal, sehingga pada setiap pekerjaan pengelasan menerangkan banyaknya presentasi logam las yang ikut tercairkan ketika kita menggunakan kawat las. Untuk mencari biaya pengelasan terlebih dahulu mencari biaya pegawai ditambah dengan overhead dan juga mencari biaya kawat las, seperti pada Tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2 Menghitung biaya pengelasan Biaya Pegawai dan Overhead Rumus Biaya Gaji dan Overhead / jam Deposite Rate x Operating Factor Kawat Las Harga Kawat Las / kg Deposite efficiency Nilai

Berdasarkan pada Tabel 2.2 diatas maka diperoleh persamaan yang digunakan sebagai metode perhitungan biaya pengelasan,dikeluarkan dalam satu jam aktivitas produksi yang dilakukan. Persamaan yang diperoleh adalah sebagai berikut : Biaya Pegawai dan Overhead =

...................(1)

Biaya Kawat Las

.....................................(2)

2.3 Optimasi Pengiriman produk tepat pada waktunya merupakan hal yang sangat penting terutama pada iklim persaingan global seperti saat ini, perusahaan dituntut untuk dapat membuat jadwal proyek yang optimal dengan durasi yang minimum dengan memperhatikan hubungan ketergantungan dan juga adanya keterbatasan sumber daya. Proyek pembuatan sluice gate merupakan proyek yang menggunakan workshop untuk menyelesaikan masing-masing aktivitas, dimana jumlah tenaga kerja untuk masing-masing workshop terbatas. Oleh karena itu diperlukan penjadwalan yang mengalokasikan sumber daya secara optimal [5].

10

2.4 Analisa Keputusan Setiap keputusan yang diambil dalam lingkungan yang pasti mengandung dua elemen, yaitu tindakan (act) dan hasil (outcomer). Tindakan sering disebut juga variabel (bebas) keputusan, sementara hasil disebut variabel (tidak bebas) konsekuensi. Pengambil keputusan, memilih tindakan sedemikian, sehingga hasilnya adalah yang terbaik. Apabila pilihan pilihan (alternatif) tindakan telah tersedia, maka persoalan memilih (selection problem) di antara pilihan tindakan tersebut yang menghasil kanhasil yang tebaik [1].

2.5 Keputusan Pay Off Minimax Kriteria ini menjamin bahwa manajer tidak mungkin mengalami yang lebih buruk daripada mencapai hasil terjelek. Kriteria ini ditujukan bagi seorang manajer yang selalu mengambil perkiraan terburuk (pesimistik) sehingga dia mungkin kehilangan kesempatan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Prosedurnya adalah, menentukan hasil terjelek dari setiap pilihan tindakan tanpa memperhatikan kejadian, kemudian memilih tindakan yang menghasilkan hasil yang terbesar diantara yang terjelek itu.Apabila yang dipakai sebagai tujuan adalah biaya minimum maka dapat dipakai criteria minimax.

Berarti yang dicari pertama adalah minimax kolom, selanjutnya dipilih diantara minimax tersebut nilai yang terkecil, seperti pada Tabel 2.3 [5]. Tabel 2.3 Tabel keputusan dengan criteria minimax Kejadian (tingkat permintaan) Listrik Tenaga kerja (gaji) Elektroda Minimax Kolom Tindakan (pilihan desain) Desain A (SMAW) Rp. 25.000.000 Rp. 125.000.000 Rp 89.000.000. Rp. 25.000.000 Desain B (FCAW) Rp. 15.000.000 Rp. 115.000.000 Rp.77.000.000 Rp.15.000.000

Minimax dari jumlah minimal pada kolom adalah Rp.15.000.000. Maka desain yang dipilih adalah desain B (FCAW)

11

Dari biaya terendah yang maksimal tersebut, diperoleh data yang digunakan sebagai kesimpulan, data tersebut digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan optimasi minimaxnya.

2.6 Biaya Untuk menghasilkan suatu produk (output) diperlukan sejumlah input (factor produksi). Biaya adalah nilai dari sejumlah input yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk (output). Dalam hal sarana produksi, maka untuk menghasilkan suatu pelayanan produksi yang sadar mutu dan sadar biaya dibutuhkan sejumlah input yang dinilai / dikonversi dalam bentuk uang/nilai. Output atau produk dapat berupa barang atau jasa .Dalam bidang produksi produk yang dihasilkan sebagian besar berupa jasa yaitu jasa fabrikasi. Misalnya pengelasan, pengerolan, repair, dan sebagainya. Agar dapat menghasilkan jasa tersebut, maka diperlukan sejumlah input. Pemasukan

tersebut ada yang langsung digunakan dan dirasakan oleh klien .misalnya tenaga medis, alat kesehatan, obat-obatan dan ada yang tidak langsung digunakan oleh klien, tetapi sangat dibutuhkan demi kelancaran pelayanan misalnya : gedung, alat tulis kantor, listrik, air, jaringan internet dan lain lain.

2.6.1 Biaya tetap (Fixed cost). Biaya tetap adalah biaya yang secara relative tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan (output). Biaya ini tetap harus dikeluarkan terlepas dari persoalan apakah pelayanan yang diberikan atau tidak. Misalnya : 1. Biaya menyewa gedung, dimana besarnya tidak berubah meskipun jumlah produksi hanya beberapa saja per hari 2. Biaya gaji pegawai yang dikeluarkan per bulannya. Biaya tetap dikeluarkan terlepas dari banyak atau tidaknya aktivitas produksi yang dilakukan.Jika aktivitas nilai investasi sebuah mesin las adalah n sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas produksi oleh mesin tersebut adalah q.

12

Y Biaya

Biaya Tetap q

Volume X Gambar 2.5 Gambar fixed cost Keterangan : a = parameter yang menerangkan hubungan Y dengan X x = variabe fisik (tingkat aktifitas) q = komponen tetap Pada Gambar 2.5 diatas terlihat bahwa secara total, fixed cost tetap walaupun jumlah produk bertambah, sehingga aktivitas produksi dan volume produksi tidak mempengaruhi fixed cost.

b. Biaya tidak tetap (Variable cost). Biaya tidak tetap (variable cost) adalah biaya yang dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan (output). Misalnya :biaya consumable, jumlah pegawai yang diperkerjakan, besarnya akan berbeda bila jumlah produksinya sedikit dibandingkan dengan jumlah produksinya banyak kebalikan dari fixed cost, maka total variable cost akan bertambah dengan bertambahnya jumlah produk yang dihasilkan. Y Biaya

Y = ax

BiayaVariabel

Volume X Gambar 2.6 Gambar variable cost


13

Pada gambar 2.6 terlihat bahwa total variable cost akan bertambah sejalan dengan bertambahnya jumlah produk yang dihasilkan dari beban biaya dan banyaknya volume yang dikerjakan. Keterangan : a = parameter yang menerangkan hubungan Y dengan X x = variabel fisik (tingkat aktifitas)

2.7 Analisis Biaya Analisis biaya adalah suatu kegiatan menghitung biaya untuk berbagai jenis produksi yang ditawarkan, baik secara total maupun pekerjaan per produk yaitu dengan cara menghitung seluruh biaya pada seluruh unit yang ada dimana biaya yang terdapat pada unit yang tidak menghasilkan produk (pusat biaya) didistribusikan kepada unit - unit yang menghasilkan produk dan menghasilkan pendapatan (pusat pendapatan) [1].

14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

15

BAB III METODOLOGI

3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang di ambil oleh penulis untuk melakukan penilitian ini adalah PT. Barata Indonesia Gresik, Jawa Timur dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya ITS yang berlokasi di Jl. Teknik Kimia, Surabaya, Jawa timur. 3.2 Perumusan Masalah Masalah dari penelitian ini didapat dari melakukan survey yang dilakukan penulis pada objek study dan juga melakukan identifikasi pada objek. 3.3 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk mengumpulkan literature dan juga melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan masalah yang akan dikaji dan sebagai referensi pada perancangan yang akan dibuat penulis. 3.4 Perancangan Selanjutnya penulis akan melakukan perancangan sesuai dengan hasil dari pengumpulan materi dari Drawing, Standart dan buku referensi yang berkaitan. Perancangan yang dilakukan meliputi penyusunan Design Drawing, Welding Procedure Specification (WPS) pada perencanaan proses pengelasan SMAW dan FCAW. 3.5 Pengumpulan Data Data yang diperlukan untuk melakukan peneitian ini adalah : 1. Data primer merupakan data yang mendukung untuk perancangan yang akan ditulis oleh penulis, data ini diperoleh dari pengukuran terhadap obyek yang akan dikaji. Data primer antara lain : Pengukuran nilai arus, tegangan, kecepatan pengelasan saat dilakukan proses pengelasan terhadap objek.

15

2. Data sekunder merupakan data yang didapat dari lapangan tentang objek
yang di kaji, data ini akan membantu penulis untuk merumuskan masalah dari objek. Data yang didapat antara lain : record las dan data terkait proses pengelasan.

3.6

Diagram Alir Penelitian


Dalam penyelesaian penelitian ini diperlukan suatu alur kerja yang

sistematis untuk mencapai hasil yang diharapkan. Alur kerja tersebut ditunjukkan seperti pada Gambar 3.1 berikut.

Start

Data pembuatan Sluice Gate SMAW PT. Barata

Data pengamatan pengelasan FCAW aktual

Menghitung biaya yang dikeluarkan dari proses SMAW dan FCAW

Analisa dan kesimpulan

Finish

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian.

16

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sluice Gate (Sekat Pintu Air) Sekat pintu air merupakan, sekat yang berfungsi untuk menjaga ketinggian jumlah debit air, yang ada pada sebuah saluran perairan. Dimana sekat pintu air berfungsi sebagai salah satu bagian, yang dapat mengatur laju

percepatan maupun ketinggian debit air dalam sebuah saluran perairan. Sekat pintu air sendiri terbuat dari berbagai macam bahan, serat fiber / fiberglas maupun pintu baja. Pembuatan sekat pintu air sendiri tergantung dari derasnya debit air yang mengalir dalam saluran perairan itu sendiri. Berkut Gambar 4.1 produk sluice gate yang dikerjakan di PT. Barata.

Gambar 4.1 Produk sluice gate Analisa perhitungan biaya pengelasan yang dilakukan pada pembangunan sluice gate dusun Wajo ini dilakukan pada nilai : 1. Biaya tenaga kerja. 2. Biaya kebutuhan kawat las dan gas pelindung (CO2) 3. Biaya beban pekerjaan (biaya listrik / kwh)

17

Dari analisa perhitungan yang akan dilakukan untuk mencari nilai tersebut maka, proses perhitungan awal yang harus dilakukan untuk memperoleh data data penunjang perhitungan biaya tenaga kerja, biaya kebutuhan kawat las, biaya beban kerja (listrik) adalah : 1. Perhitungan panjang bagian yang dilakukan pengelasan. 2. Lama pengerjaan lasan. Dari data yang di peroleh kemudian dikalikan kembali dengan data biaya yang diperoleh untuk melakukan, perhitungan perhitungan tersebut.

4.2 Menghitung Panjang Logam Lasan Perhitungan panjang lasan yang dilakukan pada sluice gate ini, merupakan perhitungan panjang, bagian yang dilakukan pengelasan. Tujuan dari perhitungan ini untuk mengetahui berapa panjang total dari bagian sluice gate ini yang harus dilas. Dari gambar yang ada, panjang bagian sluice gate kemudian diurai menjadi bagian per bagian sluice gate itu sendiri.

4.3 Menghitung Volume Lasan Untuk menghitung pengelasannya, perlu diketahui bahwa pengelasanya menggunakn filet, seperti pada Gambar 4.2 berikut.

Gambar 4.2 Contoh perhitungan lasan

18

Contoh menghitung Luas area (A) : x 12 x 12 = 72 Volume lasan : A x L

4.4 Menghitung Biaya Pengelasan Untuk menghitung biaya pengelasan per kg logam las (weld metal), beberapa data yang perlu kita ketahui adalah : a. Biaya Pegawai dan Overhead per jam Pada umumnya klien tidak mempunyai data ini yang akurat dan detail, namun biasanya mereka mempunyai data dengan nilai kira-kira. Untuk sementara data kira-kira bisa kita pakai untuk menghitung. b. Deposit Rate (kg / jam) Yang dimaksud dengan deposit rate adalah berat logam las yang dapat dihasilkan dalam satuan waktu (jam). Biasanya masing-masing manufacturer mempunyai data deposit rate produknya untuk setiap tipe, seprti pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Deposit rate pekerjaan las No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SAW GMAW (98%Ar, 2% O2 ) GMAW (75% Ar, 25%CO2) GMAW (99,99% CO2) FCAW (Gas-Shielded ) FCAW (Self Shielded) SMAW (Panjang 300 mm) SMAW (Panjang 350 mm) SMAW (Panjang 450 mm) Proses Pengelasan Deposit Rate / jamnya 3,2 kg 1,8 kg 1,8 kg 1,9 kg 1,6 kg 1,6 kg 1 kg 1,2 kg 1,2 kg

19

c. Operating Factor ( % ) Yang dimaksud dengan operating factor adalah persentasi dari jumlah jam kerja seorang welder untuk pekerjaan las. Maksudnya, jika total jam kerja seorang welder 8 jam perhari, dan welder tersebut bekerja menyalakan api las selama 2 jam, maka operating factor dari welder tersebut adalah 2/8 x 100% = 25%. Dari data yang tersedia, nilai operating factor untuk pengelasan : 1. SMAW = 30%, 2. GMAW dan FCAW (semi automatic) = 45% 3. Untuk GMAW dan FCAW (automatic) = 75%. d. Harga Kawat Las / kg. e. Deposition Efficiency (%). Yang dimaksud deposit efficiency adalah banyaknya logam lasan yang tertimbun atau mencair bersama dengan logam induk material dalam hitungan presentase berat logam lasannya. Untuk mengetahui nilai deposition efficiency bisa dilihat pada Tabel 4.2 berikut [2]. Tabel 4.2 Presentase deposit effisiency pekerjaan las No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SAW GMAW (98%Ar, 2% O2) GMAW (75% Ar, 25%CO2) GMAW ( 99,99% CO2) Metal Core Wire FCAW (gas Shielded) FCAW (self Shielded) SMAW (Panjang 300 mm) SMAW (Panjang 350 mm) SMAW (Panjang 450 mm) Proses Pengelasan % Deposit Eff 99% 98% 96% 93% 93% 86% 78% 59% 62% 66%

20

Tabel 4.3 Menghitung biaya pengelasan Biaya Pegawai dan Overhead Rumus Biaya Gaji dan Overhead / Jam Deposite Rate x Operating Factor Harga Kawat Las per kg Deposite Efficiency Nilai

Kawat Las

Berdasarkan pada Tabel 4.3 diatas maka diperoleh persamaan yang digunakan sebagai metode perhitungan biaya pengelasan yang dikeluarkan dalam satu jam aktivitas produksi yang dilakukan. Persamaan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Biaya Pegawai dan Overhead

Biaya Kawat Las

Sama dengan ketika kita mencari nilasi estimasi perhitungan penghematan biaya produksi sluice gate menggunakan teknologi pengelasan, dilakukan dengan cara mengetahui terlebih dahulu jumlah total pekerjaan las yang diakukan pada sambungan akan seperti pada yang ditunjukkan Gambar 4.3. dari desain sluice gate tersebut maka diperoleh berapa jumlah panjang pekerjaan las yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam pekerjaan las yang akan dilaksanakan (diestimasi). Maka perhitungan panjang bagian yang harus dilas pada sluice gate adalah sebagai berikut :

21

Gambar 4.3. Sluice gate Dari gambar diatas, sluice gate kemudian dibagi menjadi 3 bagian dari wrang itu sendiri kemudian dilakukan perhitungan perbagian wrang serta analisa perhitungan biaya pengerjaan yang dilakukan pada perhitungan masing masing konstruksi wrang itu sendiri. Keterangan gambar sluice gate : 1. Wrang sluice gate bagian 1 2. Wrang sluice gate bagian 2 2. Wrang sluice gate bagian 3 Dari gambar diatas kemudian dilakukan perhitungan perbagian yang nantinya ditotal secara keseluruhan hingga diperoleh nilai perhitungan yang dicari dalam pembangunan pekerjaan sluice gate itu sendiri. Penjabaran keterangan gambar : Dari gambar 4.3 diperoleh data yang dihitung dan dijumlahkan, panjang keseluruhan sambungan pekerjaan las yang dilakukan, selanjutnya dari data analisa yang diperoleh dilakukan perhitungan menggunakan metode optimasi terhadap proses las yang akan dikerjakan oleh fabrikator. Data data dari pekerjaan las yang dilakukan pada suice gate tersebut diperoleh data sebagai berikut : 1. Perhitungan panjang las - lasan 2. Volume lasan 3. Total penggunaan kawat las dan gas pelindung (CO2) 4. Total biaya pegawai 5. Biaya lain lain (listrik)

22

Selanjutnya untuk mengetahui jumlah kebutuhan elektroda pada proses pengelasan sluice gate dengan menggunakan proses las SMAW dan FCAW maka bagian yang akan dilas dikelompokkan menjadi 3 bagian yang akan dilakukan pengelasan seperti pada gambar 4.4 berikut.

Gambar 4.4.General sluice gate Keterangan : 1 = Sambungan wrang 1 2 = Sambungan wrang 2 3 = Sambungan wrang 3 Sebelum melakukan proses pekerjaan las pada sluice gate, sambungan las pada bagian 1, 2, 3, menggunakan pekerjaan las SMAW, plat terlebih dahulu dikampuh (bevel) menggunakan kampuh V untuk mengetahui berapa jumlah total elektroda yang akan dicairkan untuk menyambung logam las dengan material induk (base metal). Untuk mengetahui berapa jumlah volume las yang akan dicairkan, maka terlebih dahulu dicari panjang masing masing bagian dari pekerjaan las yang akan dikerjakan menggunakan proses las SMAW, kemuadian panjang keseluruhan bagian yang dilas di kalikan dengan luasan yang dihitung.

23

Diketahui : Bagian bagian sambungan las yang telah diketahui selanjutnya dihitung per bagian pekerjaan sehingga dari masing masing pekerjaan lasan tersebut diketahui panjang total dan juga luasan sehingga diketahui jumlah volume elektrode yang dibutuhkan. Berikut daftar gaji welder, harga kawat las, biaya listrik dan gas pelindung untuk pengelasan FCAW, bisa dilihat Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Daftar gaji pekerja dan harga kawat las No 1 2 3 4 5 6 Keterangan Gaji welder SMAW / jm Gaji welder FCAW/ jm Harga kawat las SMAW / kg Harga kawat las FCAW / kg Biaya listrik / kwh Gas pelindung (CO2) / kg Jumlah Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 18.000 Rp. 23.000 Rp. 2.845 Rp. 130.000

4.5 Perhitungan Lasan Perhitungan pada wrang 1.

Gambar 4.5 wrang sluice gate 1

24

Perhitungan panjang las untuk wrang 1 adalah : Panjang A B C = 2 x 500 mm D = 2 x 300 mm E = 2 x 1500 mm J = 2 x 546 mm G = 14 x 600 mm H = 14 x 400 mm I = 7 x 400 mm F = 7 x 700 mm = 17500 mm = 15800 mm = 1000 mm = 600 mm = 3000 mm = 1092 mm = 8400 mm = 5600 mm = 2800 mm = 4900 mm

Panjang total dari bagian wrang yang harus dilakukan pengelasan adalah : Panjang =A+B+C+D+E+F+G+H+I+J= = 17500 mm + 15800 mm + 1000 mm + 600 mm + 3000 mm + 1092 mm + 8400 mm + 5600 + 2800 + 4900 Total = 60692 mm Total = 60692 x 2 bagian = 121.834 mm Dikalikan 2 bagian dikarenakan pengelasan dilakukan pada kedua sisi wrang. Volume lasan = Luas area (A) : x 12 x 12 = 72 Volume lasan : A x L = 72 x 121834 mm = 8772048 mm Berat kawat las yang dibutuhkan = (volume x massa jenis kawat las mild steel 7,85 gr/cm ) = 8772,048 cm x 7,85 gr / cm = 68860,5768 gr = 68,8605768 kg Ditambahkan dengan reinforcement 3 % dari bagian = 68,8605768 kg x 3 % = 2,065817304

25

Total berat kawat las yang dibutuhkan = = 68,8605768 kg + 2,065817304 kg = 70,926394104 kg

Perhitungan pekerjaan las SMAW : Diketahui : Arus Tegangan = 12O A = 30 V

Kecepatan las = 2400 mm / jam (Panjang las yang dihasilkan) Pemakaian listrik yang dikenakan : Beban Listrik P P P =IxV = 120 x 30 = 3600 watt

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan las sluice gate ini maka digunakan persamaan sebagai berikut : = panjang total pekerjaan las / kecepatan pengelasan = 121834 mm/ 2400 mm/jam = 50 jam 40 menit. Maka jumlah daya yang dibutuhkan untuk proses pengelasan sluice gate menggunakan proses pengelasan SMAW, adalah : = Beban listrik x waktu penggunaan. = 3600 watt x 50 jam 40 menit = 182376watt / jam Total kebutuhan daya = 182,376 Kwh Jika diketahui biaya listrik per Kwh untuk penguna listrik industri = Rp 2.485, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelasan sluice gate menggunakan proses pengelasan SMAW adalah : Biaya yang diperlukan = total kebutuhan daya x biaya per Kwh = 182,376 Kwh x Rp 2.485/ Kwh = Rp. 453.204,360 Total kebutuhan waktu untuk pengerjaan wrang 1 adalah 50 jam 40 menit = 9 hari kerja dengan estimasi pekerjaan seharinya dilakukan selama 6 jam kerja.
26

Biaya Pegawai dan Overhead

Biaya Kawat Las

Biaya Pegawai dan Overhead

= Rp. 120.000

Biaya Kawat Las

= Rp. 29. 032, 26

Perhitungan pekerjaan las FCAW Diketahui : Arus Tegangan Kecepatan las = 12O A = 30 V = 4800 mm / jam (Panjang las yang dihasilkan)

Pemakaian listrik yang dikenakan : Beban listrik P P P =IxV = 120 x 30 = 3600 watt

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan las sluice gate ini maka digunakan persamaan sebagai berikut : = panjang total pekerjaan las / kecepatan pengelasan = 121834 / 3600 = 33 jam 50 menit.

27

Maka jumlah daya yang dibutuhkan untuk proses pengelasan sluice gate menggunakan proses pengelasan FCAW adalah : = Beban listrik x waktu penggunaan. = 3600 watt x 33 jam 50 menit = 121824watt / jam Total kebutuhan daya = 121,824 Kwh Jika diketahui biaya listrik per Kwh untuk penguna listrik industri = Rp 2.485, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelasan sluice gate menggunakan proses pengelasan FCAW adalah : Biaya yang diperlukan = total kebutuhan daya x biaya per Kwh = 121824 Kwh x Rp 2.485/ Kwh = Rp. 302.732,64

Biaya Pegawai dan Overhead

Biaya Kawat Las

Biaya Pegawai dan Overhead

= Rp. 120.000

Biaya Kawat Las

= Rp.29.487,18

28

Pekerjaan untuk wrang 2 :


17500

15800

Gambar 4.6 wrang sluice gate 2 Perhitungan panjang las untuk wrang 2 adalah : Panjang A B C = 2 x 500 mm D = 2 x 300 mm E = 2 x 1500 mm J = 2 x 546 mm G = 14 x 600 mm H = 14 x 400 mm I = 7 x 400 mm F = 7 x 700 mm L = 12 x 1000 mm M = 6 x 400 mm = 17500 mm = 15800 mm = 1000 mm = 600 mm

= 3000 mm = 1092 mm = 8400 mm = 5600 mm = 2800 mm = 4900 mm = 12000 mm = 2400 mm

Panjang = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J + L + M = panjang wrang 1 + L + M = 60692 mm + 12000 mm + 2400 mm Total = 75092 Total = 75092 x 2 bagian = 150184 Dikalikan 2 bagian dikarenakan pengelasan dilakukan pada kedua sisi wrang

29

Volume lasan = Luas area (A) : x 12 x 12 = 72 Volume lasan : A x L = 72 x 150184 mm = 10813248 mm Berat kawat las yang dibutuhkan steel 7,85gr/cm ) = 10813248 mm x 7,85gr/cm = 84883,9968 gr = 84,8839968 kg Ditambahkan dengan reinforcement 3 % dari bagian = Berat kawat las yang dibutuhkan + 3% = 84,8839968 kg x 3% = 84,8839968 kg + 2,546519904 kg = 87,430516704 kg Total berat kawat las yang dibutuhkan = 87,430516704 kg = (volume x massa jenis kawat las mild

Perhitungan pekerjaan las SMAW Diketahui : Arus Tegangan = 12O A = 30 V

Kecepatan las = 2400 mm / jam (Panjang las yang dihasilkan) Pemakaian listrik yang dikenakan : Beban Listrik P P P =IxV = 120 x 30 = 3600 watt

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan las sluice gate ini maka digunakan persamaan sebagai berikut : = panjang total pekerjaan las / kecepatan pengelasan = 150184 / 2400 = 62 jam30 menit.

30

Maka jumlah daya yang dibutuhkan untuk proses pengelasan sluice gate menggunakan proses pengelasan SMAW adalah : = Beban Listrik x waktu penggunaan. = 3600 watt x 62, 50 jam = 225276watt / jam Total kebutuhan daya = 225,276 Kwh

Jika diketahui biaya listrik per Kwh untuk penguna listrik industri = Rp 2.485, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelasan sluice gate menggunakan proses pengelasan SMAW adalah : Biaya yang diperlukan = total kebutuhan daya x biaya per Kwh = 225,276 Kwh x Rp 2.485/ Kwh = Rp. 559.810,86

Perhitungan pekerjaan las FCAW Diketahui : Arus Tegangan Kecepatan las = 12O A = 30 V = 4800 mm / jam (Panjang las yang dihasilkan)

Pemakaian listrik yang dikenakan : Beban Listrik P P P =IxV = 120 x 30 = 3600 watt

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan las sluice gate ini maka digunakan persamaan sebagai berikut : = panjang total pekerjaan las / kecepatan pengelasan = 150184 / 3600 = 41 jam 40 menit.

31

Maka jumlah daya yang dibutuhkan untuk proses pengelasan sluice gate menggunakan proses pengelasan FCAW adalah : = beban listrik x waktu penggunaan. = 3600 watt x 41 jam 40 menit = 150184 watt / jam Total kebutuhan daya = 150,184 Kwh

Jika diketahui biaya listrik per Kwh untuk penguna listrik industri = Rp 2.485, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelasan sluice gate menggunakan proses pengelasan FCAW adalah : Biaya yang diperlukan = total kebutuhan daya x biaya per Kwh = 150,184 Kwh x Rp 2.485/ Kwh = Rp. 373.207,24

Perhitungan pada wrang 3


17500

15800 Gambar 4.7 wrang sluice gate 3

Perhitungan panjang las untuk wrang 3 adalah : Panjang A B C = 2 x 500 mm D = 2 x 300 mm E = 2 x 1500 mm J = 2 x 546 mm = 17500 mm = 15800 mm = 1000 mm = 600 mm = 3000 mm = 1092 mm

32

F = 7 x 700 mm I = 7 x 400 mm O = 5 x (2 x 400) mm G = 4 x 400 mm H = 4 x 600 mm

= 4900 mm = 2800 mm = 6280 mm = 1600 mm = 2400 mm

Panjang : A + B + C + D + E + F + G + H + I + G + O + H = = panjang wrang 1 + O + G + H = = 60692 mm + 6280 mm + 1600 mm + 2400 mm = Total = 56972 mm Total = 56972mm x 2 = 113944 mm Dikalikan 2 bagian dikarenakan pengelasan dilakukan pada kedua sisi wrang Volume lasan = Luas area (A) : x 12 x 12 = 72 Volume lasan : A x L = 72 x 113944 mm = 8203968 mm

Berat kawat las yang dibutuhkan steel 7,85gr/cm )

= (volume x massa jenis kawat las mild

= 8203968 mm x 7,85 gr/cm = 64401,1488 gr = 64,4011488 kg Ditambahkan dengan reinforcement 3 % dari bagian = berat kawat las x 3% = 64,4011488 kg + 1,932034464 kg = 66,333183264 kg Total berat kawat las yang dibutuhkan = 66,333183264 kg

33

Perhitungan pekerjaan las SMAW Diketahui : Arus Voltase = 12O Amp = 30 V

Kecepatan las = 2400 mm / jam (panjang las yang dihasilkan) Pemakaian listrik yang dikenakan : Beban listrik P P P =IxV = 120 x 30 = 3600 watt

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan las sluice gateini maka digunakan persamaan sebagai berikut : = panjang total pekerjaan las / kecepatan pengelasan = 113944 / 2400 = 47 jam30 menit. Maka jumlah daya yang dibutuhkan untuk proses pengelasan sluice gate menggunakan proses pengelasan SMAW, adalah : = beban listrik x waktu penggunaan. = 3600 watt x 47, 50 jam = 170916 watt / jam Total kebutuhan daya = 170,916 Kwh

Jika diketahui biaya listrik per Kwh untuk penguna listrik industri = Rp 2.485, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelasan sluice gate menggunakan proses pengelasan SMAW adalah : Biaya yang diperlukan = total kebutuhan daya x biaya per Kwh = 170,916 Kwh x Rp 2.485/ Kwh = Rp. 424.726,26

34

Perhitungan pekerjaan las FCAW Diketahui : Arus Tegangan = 12O Amp = 30 V

Kecepatan las = 4800 mm / jam (panjang las yang dihasilkan) Pemakaian listrik yang dikenakan : Beban listrik P P P =IxV = 120 x 30 = 3600 watt

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan las sluice gateini maka digunakan persamaan sebagai berikut : = panjang total pekerjaan las / kecepatan pengelasan = 113944 / 3600 = 31 jam 40 menit. Maka jumlah daya yang dibutuhkan untuk proses pengelasan sluice gate menggunakan proses pengelasan FCAW, adalah : = beban listrik x waktu penggunaan. = 3600 watt x 31 jam 40 menit = 113944 watt / jam Total kebutuhan daya = 113,944 Kwh

Jika diketahui biaya listrik per Kwh untuk penguna listrik industri = Rp 2.485, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelasan sluice gate menggunakan proses pengelasan FCAW adalah : Biaya yang diperlukan = total kebutuhan daya x biaya per Kwh = 113,944 Kwh x Rp 2.485/ Kwh = Rp. 283.150,84

35

Gas pelindung (CO2) yang digunkan. 1 tabung CO2 dengan volume 10m3 seharga Rp.300.000 flowrate = 15 liter / menit, lama pengerjaan untuk proses FCAW = 107 jam 10 menit. Maka kebutuhan gas pelindung = lam pengerjaan las x flow rate = 107 hari 10 menit x 15 liter / menit = 96.450 liter = 10 tabung 4.6 Hasil Rekapitulasi Pengerjaan Sluicce Gate Hasil yang didapat dari data perhitungan pada sluice gate ini adalah : Pada proses SMAW : Waktu yang dibutuhkan : Pengerjaan wrang 1 Pengerjaan wrang 2 Pengerjaan wrang 3 Biaya beban listrik Pengerjaan wrang 1 Pengerjaan wrang 2 Pengerjaan wrang 3 : 50 jam 40 menit : 62 jam 30 menit : 47 jam 30 menit : : Rp. 453.204 :Rp. 559.810 : Rp. 424.726

Biaya tenaga kerja yang harus di keluarkan : Pengerjaan wrang 1 Pengerjaan wrang 2 Pengerjaan wrang 3 : 50 jam 40 menit x Rp. 120. 000 = Rp. 6.080.000 : 62 jam 30 menit x Rp. 120. 000 = Rp. 7.500.000 : 47 jam 30 menit x Rp. 120. 000 = Rp. 5.700.000

Biaya kawat las yang harus dibayarkan : Pengerjaan wrang 1 Pengerjaan wrang 2 Pengerjaan wrang 3 : 50 jam 40 menit x Rp. 29. 032, 64 = Rp. 1.470.978 : 62 jam 30 menit x Rp. 29. 032, 64 = Rp. 1.814.540 : 47 jam 30 menit x Rp. 29. 032, 64 = Rp. 1.379.050

Total biaya pengerjaan wrang menggunakan metode SMAW : Lama pengerjaan Biaya tenaga kerja Biaya kawat las Biaya listrik : 160 jam 40 menit = 27 hari : Rp. 19.280.000 : Rp. 4.664.577 : Rp. 1.437.741

Total biaya yang dikeluarkan untuk produksi dengan menggunakan proses pengelasan SMAW adalah sebanyak = Rp. 25.382318
36

Pada proses FCAW : waktu yang dibutuhkan : Pengerjaan wrang 1 Pengerjaan wrang 2 Pengerjaan wrang 3 : 33 jam 50 menit : 41 jam 40 menit : 31 jam 40 menit

Biaya beban listrik yang digunakan : Pengerjaan wrang 1 Pengerjaan wrang 2 Pengerjaan wrang 3 : Rp. 302.732 : Rp. 373.207 : Rp. 283.150

Biaya tenaga kerja yang harus di keluarkan : Pengerjaan wrang 1 Pengerjaan wrang 2 Pengerjaan wrang 3 : 33 jam 50 menit x Rp. 120.000 = Rp. 4.060.000 : 41 jam 40 menit x Rp. 120.000 = Rp. 5.000.000 : 31 jam 40 menit x Rp. 120.000 = Rp. 3.800.00

Biaya kawat las yang harus dibayarkan : Pengerjaan wrang 1 Pengerjaan wrang 2 Pengerjaan wrang 3 : 33 jam 50 menit x Rp.29.487= Rp. 997.643

: 41 jam 40 menit xRp.29.487= Rp. 1.228.625 : 31 jam 40 menit x Rp.29.487= Rp. 933.755

Total biaya pengerjaan wrang menggunakan metode FCAW : Lama pengerjaan Biaya tenaga kerja : 107 jam 10 menit = 18 hari : Rp. 12.860.000

Biaya kawat las + CO2: Rp. 3.160.032 + Rp. 3.000.000 = Rp. 6.160.023 Biaya listrik : Rp. 959.090 Total biaya yang dikeluarkan selama produksi dengan menggunaka proses penggelasan FCAW adalah sebanyak = Rp. 19.979.113

37

4.7 Analisa Keputusan Maka berdasarkan analisa hasil keputusan minimax dari Table 2.3, dapat diterapkan dan disimpulkan pada hasil penelitian ini, menentukan proses pengelasan yang dilakukan sepeti yang terlihat pada Tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Analisa keputusan proses pengelasan yang direkomendasikan berdasarkan keputusasn minimax kolom Tindakan (Pilihan Desain) Kejadian (tingkat permintaan) Pengelasan SMAW Biaya tenaga kerja Biaya kawat las Biaya Listrik Minimax Kolom Rp. 19.280.000 Rp. 4.664.000 Rp. 1.437.741,48 Rp.1.437.741,48 Pengelasan FCAW Rp. 12.860.000 Rp. 6.160.023 Rp.959.090,72 Rp.959.090,72

Minimax dari minimal pada kolom adalah Rp. 959.090,72. Maka design yang dipilih adalah desain FCAW Dari kriteria sederhana tersebut dapat disimpulkan bahwa aktifitas produksi yang lebih murah adalah menggunakan teknologi pengelasan semi otomatis (FCAW).

38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Hasil dari penelitian ini adalah biaya produksi pengelasan yang dilakukan untuk penyambungan logam las pada wrang, maka diperoleh selisih seperti yang ditunjukkan pada tabel 5.1. Berdasarkan analisa hasil keputusan minimax pada Tabel 2.3 maka ditentukan proses pengelasan yang dilakukan memperoleh hasil maxima. Tabel 5.1 Analisa keputusan proses pengelasan yang direkomendasikan berdasarkan keputusasn maxima kolom Kejadian (tingkat permintaan) Biaya tenaga kerja Biaya kawat las + CO2 Biaya Listrik Tindakan (Pilihan Desain) Pengelasan SMAW Rp. 19.280.000 Rp. 4.664.577 Rp.1.437.741,48 Pengelasan FCAW Rp. 12.680.000 Rp. 6.160.023 Rp. 959.090,72

Maxima Kolom Rp. 1.437.741,48 Rp. 959.090,72 Maksimal dari jumlah maxima kolom adalah Rp. 959.090,72. Maka desain yang dipilih adalah desain FCAW

Dari kriteria sederhana tersebut dapat disimpulkan bahwa aktifitas produksi yang lebih murah, waktu pengerjaan tidakterlalu lama adalah menggunakan teknologi pengelasan FCAW. Maka untuk aktifitas produksi yang dilakukan dalam jumlah banyak, penggunaan teknologi pengelasan dapat mendukung aktifitas produksi dengan menghemat pengeluaran total = Rp. 5.403.205 dan waktu sebanyak 9 hari. Utuk satu unit produksi sluice gate.

39

5.2 Saran Saran yang dapat saya sampaikan dari hasil percobaan atau simulasi penelitian yang telah dilakukan ini adalah : a. Untuk proses produksi sluice gate perusahaan dapat mempertimbangkan peralihan teknologi dari produksi manual menjadi produksi menggunakan teknologi otomatis dalam hal ini, peralihan dari proses las SMAW menjadi proses las FCAW. b. Perhitungan estimasi ini dapat diaplikasikan dalam perhitungan cepat dan sederhana dalam menentukan teknologi pengelasan yang akan digunakan dalam proses produksi suatu produk, dalam simulasi ini adalah Sluice Gate Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan perbaikan melalui modifikasi modifikasi beban biaya yang ditanggungkan dalam beban perusahaan (overhead), sehingga akurasi perhitungan beban perusahaan dapat secara rinci diperoleh dan ditanggungkan ke pada klien ketika terjadi aktifitas produksi sebuah produk.

40

DAFTAR PUSTAKA

41

DAFTAR PUSTAKA
[1] Analisa biaya. Fixed and Variable Cost filetype : pdf. Diakses tanggal 12 februari 2012. [2] Darmayadi, Ir. Cara Menghitung Biaya Pengelasan per Kg Logam Las. KBK Pengelasan. Filetype:pdf. : Migas Indonesia. Diakses tanggal 18 mei 2012. [3] Ervianto, W. (2007). Cara Tepat Menghitung Biaya Bangunan. Yoyakarta : Penerbit Andi. [4] Flux Core Aarc Welding Introduction. (2002). Indonesia australia : Batan. [5] Khan, Md. I. (2007). Welding Science and Technology. New Dehli : New Age International Publisher. [6] Rosyid, D.M. (2009) :Optimasi. Surabaya : Itspress. [7] Soeharto, I. (1999). : Manajemen Proyek. Jakarta : Penerbit Erlangga. [8] Widarto, S. (2001). : Petunjuk Kerja Las. Jakarta : PT.Pradnya Paramita. [9] Wiryosumarto, H. (1985) : Teknologi Pengelasan Logam cetakan ketiga. Jakarta : PT.Pradnya Paramita.

41

LAMPIRAN 1
Gambar

42

Detail Sluice Gate

43

BIODATA PENULIS

Nama Alamat TTL Hobi

: Rian E. S. Saragih : Jl. Dr. Samratulangi Fakfak Papua Barat : Falfak 30 Oktoberber 1989 : Renang, sepak bola dan mancing pada doa orang tua

Moto Hidup : Kunci sebua kesuksesan ada pada diri kita sendiri dan pintunya ada

Telp Email

: 085648002858 : saragih_rian@rocketmail.com

Riwayat Pendidikan SDN INPES 1 WAGOM - FAKFAK SMPN 1 FAKFAK SMKN 3 SORONG TEKNIK PENGELASAN PPNS-ITS (1995 2002) (2002 2004) (2004 2007) (2007 2012)

44

Anda mungkin juga menyukai