Anda di halaman 1dari 3

PILIHAN FOTO

PN Makassar Cabut Status PKPU Sementara PT PP, Operasional Kembali Berjalan

JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri (PN) Makassar telah
mencabut status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT PP (Persero),Tbk (PT PP).
Hal itu diputuskan usai sidang permohonan pencabutan PKPU Sementara yang diselenggarakan
pada tanggal 5 Oktober 2023.

"Data yang kami terima dari Majelis Hakim dan Panitera Muda (Panmud) Niaga PN Makassar,
benar (status dicabut) bahwa atas permohonan pencabutan oleh PT PP melalui Kuasa
Hukumnya, Triangga Kamal dari Kantor Hukum Kyora, dan juga surat dari kreditur melalui PTSP
PN Makassar," ujar Humas PN Makassar, Purwanto Sahati Abdullah dalam keterangannya, hari
ini.

"Maka pada tanggal 5 Oktober 2023 dilakukan persidangan dengan dihadiri para pihak. Majelis
hakim telah mengabulkan permohonan pencabutan tersebut dan diterima oleh semua pihak,
sehingga status PKPU-nya telah dicabut dan kembali seperti sediakala, hal ini didasarkan pada
ketentuan Pasal 259 (1) UU PKPU dan Kepailitan," sambungnya.

Ia mengatakan bahwa Majelis Hakim PN Makassar telah bekerja sesuai tugasnya, yakni
menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan semua perkara yang diajukan para pihak.
Profesionalisme dijunjung tinggi demi mewujudkan keadilan bagi semua pihak.

"Karena putusan hakim memperhatikan asas keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan,"
tutur Purwanto.

Sebelumnya, PT PP berstatus PKPU Sementara atas putusan Majelis Hakim PN Makassar pada
tanggal 29 Agustus 2023 sesuai permohonan CV Surya Mas yang tercatat dengan register
perkara No. 9/Pdt.Sus-PKPU/2023/PN.Niaga.Mks.

Pencabutan status tersebut dikabulkan setelah permohonan PKPU yang diajukan oleh CV Surya
Mas, selaku salah satu kreditur tidak mewakili kepentingan seluruh kreditur dari PT PP.

"PT PP menerima beberapa surat baik dari kreditur supplier/vendor dan kreditur perbankan
yang pada pokoknya meminta PT PP untuk segera mengakhiri proses PKPU karena para kreditur
merasa status PKPU PT PP telah menghambat jalannya kegiatan usaha mereka dan merugikan
para kreditur," ujar Triangga Kamal selaku Kuasa Hukum PT PP yang mengajukan Permohonan
Pencabutan PKPU.

Sebanyak 338 vendor dan supplier dari total kurang lebih 500 vendor mengirimkan surat
kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar dan PT PP untuk meminta serta
mendesak PT PP mengajukan permohonan pencabutan PKPU.
Selain itu, 8 bank dari total 9 bank juga mengirimkan surat kepada PT PP sehubungan dengan
hambatan yang dialami oleh masing-masing bank terkait dengan proses PKPU PT PP dan
meminta PT PP untuk melakukan upaya-upaya agar status PKPU dapat dicabut.

"Dukungan pencabutan status PKPU juga didapat dari Pengadilan Niaga Makassar yang
memutus dan mengabulkan permohonan pencabutan PKPU karena Pengadilan Niaga Makassar
juga melihat sendiri aspirasi dari para kreditur yang menghadiri proses persidangan," ungkap
Triangga Kamal.

Dirinya juga menegaskan bahwa PT PP memiliki kondisi keuangan yang kuat. Hal ini terbukti
dari peringkat kredit (credit rating) "idA" yang diberikan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia
(PEFINDO) pada periode Maret-September 2023 yang diartikan bahwa PT PP memiliki
kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jika dibandingkan dengan emiten lain.

Dalam Permohonan Pencabutan PKPU, Triangga juga menunjukan dan membuktikan kepada
Majelis Hakim bukti-bukti bayar pajak kepada CV Surya Mas yang merupakan dasar
pertimbangan atas syarat utang dalam proses persidangan PKPU.

Fakta-fakta serta bukti-bukti yang disajikan dalam permohonan pencabutan PKPU telah
membuktikan bahwa PT PP tidak memerlukan status PKPU dan memenuhi ketentuan yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Atas pencabutan status tersebut, bisnis usaha PT PP kini telah berjalan seperti semula. "PT PP
akan tetap fokus untuk melanjutkan kegiatan usahanya dan menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan proyek yang sedang perjalan," tegasnya.

Anda mungkin juga menyukai