Anda di halaman 1dari 5

Ringkasan

P U T U S A N Nomor 115 K/Pdt/2017


Bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat putusan Pengadilan
Negeri tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Palembang dengan Putusan
Nomor 117/Pdt/2014/PT.PLG. tanggal 17 Februari 2015; Menimbang, bahwa
sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Pemohon
Kasasi/Tergugat/Pembanding pada tanggal 20 April 2015 kemudian terhadapnya
oleh Pemohon Kasasi/Tergugat/Pembanding dengan perantaraan kuasanya,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 28 April 2015, diajukan permohonan
kasasi pada tanggal 29 April 2015 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan
Kasasi Nomor 99/Pdt.G/2013/PN.Plg. jo. Kasasi Nomor 14/Srt.Pdt/2015/PN.Plg.
yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Palembang, permohonan mana diikuti
oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 12 Mei 2015;
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA SELATAN dan BANGKA
BELITUNG, berkedudukan di Jalan Gubernur H. Ahmad Bastari, Nomor 07,
Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Seberang Ulu I, Jakabaring, Palembang, dalam
hal ini memberi kuasa kepada Bambang Hariyanto, S.H., M.H., dan kawan-kawan,
Para Advokat pada Kantor Hukum Bambang Hariyanto & Partners, berkantor di
Jalan BLPT Basuki Rahmat, Nomor 32 A Palembang, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 28 April 2015; Pemohon Kasasi dahulu Tergugat/Pembanding.
ACG (SOUTH BENGARA II) PTE. Ltd., berkedudukan dan berkantor di 6 Temasek
Boulevard #09-05 Suntec Tower Four Singapore 038986, diwakili oleh Harsono
Soeharto, S.H., selaku General Manager, dalam hal ini memberi kuasa kepada
Mohammad Ridwan, S.H., dan kawan-kawan, Para Advokat dan Konsultan Hukum
pada MR & Partners Law Office, berkantor di Jakarta, Grand Wijaya Center Blok B-
8/9, Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 2 Desember 2015; Termohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding.
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat
tersebut ternyata bahwa sekarang . Termohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding
telah menggugat sekarang Pemohon Kasasi dahulu Tergugat/Pembanding di muka
persidangan Pengadilan Negeri Palembang pada pokoknya atas dalil-dalil:
A. Hubungan hukum Penggugat dan Tergugat merupakan hubungan hukum
pemberian jaminan berdasarkan Bank Garansi Pelaksanaan untuk Menjamin
Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Penyedia dan Pengoperasian Perangkat Alat Bor
Kapasitas Minimal 1.500 HP oleh PT. Energi Tata Persada.
1. Hubungan hukum antara Penggugat dan Tergugat timbul berdasarkan Bank
Garansi Pelaksanaan Nomor 345.1556/PKP/III/GP/2012, tertanggal 17 Juli 2012
(“Bank Garansi Pelaksanaan”);
2. Bahwa Bank Garansi Pelaksanaan tersebut diterbitkan oleh Tergugat untuk
memberikan jaminan kepada Penggugat untuk kepentingan PT. Energi Tata
Persada atas pelaksanaan Pekerjaan Jasa Penyedia dan Pengoperasian
Perangkat Alat Bor Kapasitas Minimal 1.500 HP berdasarkan Surat
Keputusan/Penunjukan/Kontrak/P.O Nomor 01- 0056/CO/ACG-SBII/V/2012
tertanggal 22 Mei 2012 atas uang sejumlah USD 399,681.00 (tiga ratus sembilan
puluh sembilan ribu enam ratus delapan puluh satu dolar US);
3. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 Bank Garansi Pelaksanaan, Bank
Garansi Pelaksanaan berlaku sejak tanggal 14 Mei 2012 sampai dengan tanggal
13 Maret 2013;
4. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Bank Garansi Pelaksanaan, Tuntutan
penagihan/klaim atas Bank Garansi diajukan oleh Pihak Penerima Jaminan
(Penggugat) secara tertulis kepada Pihak Penjamin (Tergugat) segera setelah
timbul cedera janji (wanprestasi/default) oleh pihak yang dijamin (PT. Energi Tata
Persada) sebagaimana dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
pelaksanaan pekerjaan yang dinyatakan berdasarkan Surat Keputusan dari
Pihak Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cidera
janji oleh pihak yang dijamin. Pihak Penjamin selambat-lambatnya dalam waktu 1
(satu) bulan setelah menerima tuntutan penagihan/klaim akan membayar dalam
jumlah penuh sampai dengan jumlah tersebut di atas kepada pihak penerima
jaminan.
5. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Bank Garansi Pelaksanaan, tuntutan
penagihan/klaim menjadi kadaluarsa (tidak berlaku) setelah 14 (empat belas) hari
terhitung sejak tanggal berakhirnya jangka waktu Bank Garansi;
6. Berdasarkan ketentuan Pasal 4 Bank Garansi Pelaksanaan, merujuk pada Pasal
1832 KUHPerdata, Pihak Penjamin (Tergugat) mengesampingkan hak
istimewanya atas harta benda milik pihak yang dijamin yang berkenaan dengan
penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 KUHPerdata;
7. Penggugat telah mengundang perusahaan-perusahaan penyewaan alat
pengeboran (drilling rig rental equipment) untuk mengikuti prakualifikasi dan
kemudian mengajukan harga penawaran sewa alat pengeboran Pengadaan Jasa
Penyediaan dan Pengoperasian Perangkat Alat Bor Kapasitas Min. 1500 HP,
Lelang Nomor 01-049-R/SR/SRL-SBII/VI/2011, (untuk selanjutnya disebut
sebagai “Pengadaan Alat Bor”);
8. Pada tanggal 14 Februari 2012, Penggugat menyatakan bahwa PT. Energi Tata
Persada lulus dalam tahap prakualifikasi pelelangan ulang oleh panitia
pengadaan barang dan jasa sebagaimana dinyatakan dalam Surat Nomor 009-
DRL/PP-SBII/VDR/I/2012;
9. Pada tanggal 7 Maret 2012, PT. Energi Tata Persada melalui Surat Pernyataan
Setuju Dengan Syarat dan Ketentuan Konsep Surat Perjanjian tertanggal 7 Maret
2012 yang ditandatangani oleh Taufik Wazar selaku Direktur PT. Energi Tata
Persada, yang pada pokoknya menyatakan apabila PT. Energi Tata Persada
dinyatakan sebagai pemenang dalam Lelang Ulang Nomor 01-049-R/SR/DRL-
SBII/VI/201 maka PT. Energi Tata Persada setuju untuk terikat dalam suatu
perjanjian dengan ketentuan dan syarat di dalam perjanjian yang terlampir di
dalam Dokumen Pengadaan Lelang Ulang Nomor 01-049-
R/SR/DRL-SBII/VI/2011 (“Dokumen Pengadaan Lelang Ulang”) dan PT. Energi
Tata Persada tidak berhak untuk mengajukan pengecualian terhadap seluruh
ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam konsep Perjanjian terlampir
dalam Dokumen Pengadaan Lelang Ulang;
10. Pengadaan lelang ulang tersebut dimenangkan oleh PT. Energi Tata Persada
berdasarkan Surat Penunjukan Pemenang Pengadaan dari General Manager
Penggugat kepada Direktur PT. Energi Tata Persada tanggal 4 Mei 2012 (“Surat
Penunjukan Pemenang Pengadaan”);
11. Bahwa berdasarkan Pasal 18 Dokumen Pengadaan Lelang Ulang, PT. Energi
Tata Persada diwajibkan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan asli yang
diterbitkan oleh Bank Umum Pemerintah dengan ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat yang berlaku bagi Penggugat. Jaminan Pelaksanaan tersebut
adalah untuk prosentasi sekurang- kurangnya 5% dari Total Nilai Kontrak.
Jaminan Pelaksanaan tersebut berlaku hingga 60 (enam puluh) hari setelah
diselesaikannya semua jasa oleh PT. Energi Tata Persada berdasarkan
Dokumen Pengadaan Lelang Ulang. Bahwa untuk melaksanakan kewajiban
sesuai Pasal 18 Dokumen Pengadaan Lelang Ulang tersebut di atas, PT. Energi
Tata Persada menyerahkan kepada Penggugat Bank Garansi Pelaksanaan yang
diterbitkan oleh Tergugat.
B. PT. Energi Tata Persada (Pihak Yang Dijamin) telah melakukan wanprestasi atas
pelaksanaan pengadaan jasa penyediaan dan pengoperasian perangkat bor
dengan kapasitas min 1.500 HP
1. Untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pengadaan perangkat bor tersebut
Penggugat menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Pekerjaan (SPMP) dari
Penggugat kepada PT. Energi Tata Persada yang pada intinya memerintahkan
kepada PT. Energi Tata Persada untuk segera melaksanakan pekerjaan
mendahului penandatanganan kontrak senilai USD 7,993,620 (tidak termasuk
PPN) dengan jangka waktu kontrak 9 bulan dengan ketentuan bahwa:
a. Untuk melakukan mobilisasi alat bor dalam jangka waktu 90 hari kalender sejak
terbitnya SPMP, yang berarti peralatan sudah harus tiba dilapangan Penggugat
tanggal 13 Agustus 2012;
b. Untuk jangka waktu pekerjaan adalah 6 bulan sampai dengan diselesaikannya 2
sumur eksplorasi Penggugat sejak tanggal mulainya pekerjaan berdasarkan
Berita Acara Pelaksanaan Pekerjaan yang ditandatangani kedua belah pihak;

ModuSpec juga menemukan bahwa maintanance terakhir Rig PT. Energi Tata
Persada dilakukan pada tahun 2009 dan pada saat inspeksi, crew Rig tidak
kooperatif sehingga ada beberapa kebutuhan inspeksi yang seharusnya dapat
diperiksa, tetapi tidak dapat dilakukan; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas,
Penggugat memandang bahwa PT. Energi Tata Persada tidak siap untuk
melaksanakan pekerjaan jasa penyediaan dan pengoperasian perangkat bor di
lokasi Penggugat sebagaimana dimaksud Dokumen Lelang dan telah lalai
melaksanakan ketentuan kontrak, sehingga berdasarkan ketentuan kontrak dalam
dokumen Lelang, maka PT. Energi Tata Persada melanggar ketentuan kontrak
khususnya mengenai Jaminan dan PT. Energi Tata Persada dianggap cidera janji.
Namun pada surat ini dinyatakan pula oleh Penggugat bahwa PT. Energi Tata
Persada diminta mengambil tindakan yang memuaskan Penggugat untuk menjamin
bahwa masalah yang dikeluhkan sebagaimana dimaksud dalam surat ini untuk
diperbaiki dalam jangka waktu 10 hari kalender sejak surat ini dikeluarkan.
Bahwa menindaklanjuti hasil inspeksi yang dilakukan pada tanggal 3 Agustus
2012 dan untuk melaksanakan hak Penggugat berdasarkan Pasal 30.2.e. Dokumen
Pengadaan Lelang Ulang maka pada tanggal 7 Agustus 2012 Penggugat
mengirimkan surat perihal: Pemutusan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan
Jasa Penyediaan dan Pengoperasian Perangkat Bor dengan Kapasitas Minimal
1500 HP (Dokumen Pengadaan Lelang Ulang Nomor 01-049-R/SR/DRL-
SBII/VI/2011), yang pada pokoknya berisi mengenai pelaksanaan hak Penggugat
untuk memutuskan perjanjian pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Alat Bor
berdasarkan Dokumen Pengadaan Lelang Ulang.
Bahwa akibat wanprestasi PT. Energi Tata Persada atas Pelaksanaan
Pekerjaan Jasa Penyediaan & Pengoperasian Perangkat Bor Dengan Kapasitas
1500 HP maka Penggugat mengalami kerugian yang diantaranya berasal dari
keterlambatan pengeboran dan pengadaan kembali pekerjaan jasa penyediaan,
pengoperasian perangkat bor dengan kapasitas 1500 HP; Tergugat selaku penjamin
telah melakukan wanprestasi atas Bank Garansi pelaksanaan yang diterbitkannya.
1. Bahwa atas perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh PT. Energi Tata Persada,
Penggugat bermaksud melakukan pencairan atas jaminan pelaksanaan berupa
Bank Garansi Pelaksanaan melalui Surat Perihal Pencairan Performance Bond PT.
Energi Tata Persada Sebagai Akibat Pemutusan Atas Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa Pekerjaan Jasa Penyediaan dan Pengoperasian Perangkat Bor dengan
Kapasitas Minimal 1500 HP (Dokumen Pengadaan Lelang Ulang Nomor
01-049-R/SR/DRL-SBII/VI/2011), Nomor 041/Legal/ACG-SBII/III/2013, tertanggal 18
Maret 2013 Bahwa surat untuk melakukan pencairan Bank Garansi Pelaksanaan
tersebut juga disertai dengan dokumen sebagai berikut:
a. Asli Bank Garansi Pelaksanaan Nomor 345.1556/PKP/III/GP/2012, tertanggal 17
Juli 2012;
b. Asli Surat Keputusan General Manager sehubungan dengan pemutusan kontrak
pelaksanaan pekerjaan jasa penyediaan & pengoperasian perangkat bor dengan
kapasitas 1500 HP (berdasarkan Dokumen Pengadaan Lelang Ulang Nomor 01-
049- R/SR/DRL-SBII/VI/2011 beserta lampirannya) akibat adanya cidera janji yang
dilakukan oleh PT. Energi Tata Persada Bahwa berdasarkan Pasal 4 Bank Garansi
Pelaksanaan, Tergugat telah sepakat untuk mengesampingkan dan melepaskan hak
istimewa nya sebagai penjamin agar barang-barang debitur terjamin diambil terlebih
dahulu untuk pelunasan utang sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831
KUHPerdata. Sesuai dengan Pasal 1832 KUHPerdata karena Tergugat telah
melepaskan hak istimewanya maka Penggugat dapat menuntut langsung atas
jaminan yang diberikan oleh Tergugat berdasarkan Bank Garansi Pelaksanaan yaitu
sejumlah uang sebesar USD 399,681.00 (tiga ratus sembilan puluh sembilan ribu
enam ratus delapan puluh satu dolar US) Bahwa sesuai Pasal 3 ketentuan Bank
Garansi, sifat dari Bank Garansi Pelaksanaan yang diterbitkan oleh Tergugat adalah
tidak bersyarat (unconditional), hal ini berarti jika penerima jaminan melakukan klaim
atau meminta pencairan Bank Garansi Pelaksanaan maka bank penjamin dalam hal
ini Tergugat tidak memiliki alasan untuk menolak pencairan tersebut kecuali klaim
atau permohonan pencairan Bank Garansi Pelaksanaan tidak memenuhi syarat
administratif.
Dalam melakukan pencairan Bank Garansi Pelaksanaan, bank tidak berhak
menolak dengan alasan bahwa Terjamin tidak melakukan wanprestasi. Bahwa
walaupun Penggugat telah beriktikad baik memberikan toleransi jangka waktu untuk
mencairkan Bank Garansi Pelaksanaan namun Tergugat tidak juga mencairkan
Bank Garansi Pelaksanaan sehingga Penggugat melalui kuasa hukum Penggugat
kembali memberikan peringatan melalui surat Nomor 216/MRP-ACG/1207/IV/2013
tertanggal 13 Mei 2013 perihal Peringatan Untuk Melaksanakan Kewajiban
Pencairan Atas Bank Garansi Pelaksanaan Nomor 348.1556/PKP/III/ GP/2012
tanggal 17 Juli 2012 yang diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Selatan dan Bangka Belitung (Sommasi-II) dan dengan iktikad baik memberikan
waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal surat tersebut untuk mencairkan Bank Garansi.
putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
Undang Undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi
tersebut harus ditolak;
M E N G A D I L I:
1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT. BANK PEMBANGUNAN
DAERAH SUMATERA SELATAN dan BANGKA BELITUNG tersebut;
2. Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat/Pembanding untuk membayar biaya
perkara dalam semua tingkat peradilan dan dalam tingkat kasasi ini ditetapkan
sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);

Anda mungkin juga menyukai