Anda di halaman 1dari 9

UTS EKONOMIKA PUBLIK

TOPIK:

1. Individu dan ideologi pemerintah


2. Efisiensi, pasar dan pemerintah
3. Barang privat dan barang public
4. Eksternalitas
5. Teori organisasi dan sektor public
6. Pilihan public dan proses politik

SOAL DAN JAWABAN:

1. Pasar persaingan sempurna dalam paradigma neoclassical economics akan selalu


efisien sepanjang waktu sehingga tidak akan pernah terjadi kegagalan pasar. Oleh
karenanya tidak perlu campur tangan pemerintah dalam membenahi struktur pasar
karena adanya invisible hand yang akan menciptakan ekuilibrium pasar dalam
kerangka pareto optimum. Diskusikan hal ini mengacu pada teori ekonomi, terutama
dalam pandangan neoclassical economics!
JAWAB:
Topik: Eksternalitas
Pernyataan bahwa pasar persaingan sempurna dalam paradigma neoklasik akan selalu
efisien sepanjang waktu dan tidak akan pernah mengalami kegagalan adalah
pandangan yang harus diperdebatkan. Ini adalah salah satu asumsi dasar dalam teori
ekonomi neoklasik, tetapi dalam praktiknya, banyak ekonom berpendapat bahwa
pasar persaingan sempurna adalah model yang sangat idealis dan jarang terjadi dalam
dunia nyata. Argumen-argumen utama terkait masalah ini ialah:
a) Asumsi-asumsi pasar persaingan sempurna
Model pasar persaingan sempurna dalam ekonomi neoklasik mengasumsikan
beberapa kondisi ideal, seperti adanya banyak penjual dan pembeli, informasi
sempurna, produk homogen, dan akses bebas ke pasar. Di dunia nyata, sulit untuk
memenuhi semua asumsi ini. Sebagai contoh, seringkali terdapat monopoli atau
oligopoli, informasi yang tidak sempurna, produk yang beragam, dan hambatan
masuk ke pasar.
b) Asimetri informasi
Pasar nyata seringkali menderita dari asimetri informasi, di mana penjual atau
pembeli memiliki akses yang berbeda ke informasi yang relevan. Ini dapat
mengarah pada situasi di mana salah satu pihak mendapatkan keuntungan yang
tidak adil dalam transaksi, yang dapat menghambat efisiensi pasar.
c) Eksternalitas
Adalah dampak dari tindakan ekonomi yang memengaruhi pihak ketiga yang
tidak terlibat dalam transaksi. Eksternalitas positif atau negatif dapat mengganggu
efisiensi pasar, dan seringkali memerlukan campur tangan pemerintah untuk
mengatasi masalah ini. Contohnya adalah polusi lingkungan.
d) Beban informasi dan transaksi
Dalam dunia nyata, transaksi ekonomi seringkali melibatkan biaya tambahan
seperti biaya pencarian informasi, biaya negosiasi, dan biaya penegakan kontrak.
Ini dapat mengurangi efisiensi pasar dan menyebabkan ketidakmampuan pasar
untuk mencapai keseimbangan Pareto.
e) Perubahan kondisi ekonomi
Pasar persaingan sempurna tidak selalu mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan kondisi ekonomi. Ketidakstabilan ekonomi, fluktuasi pasar, dan
perubahan struktural dapat menyebabkan ketidakseimbangan jangka pendek yang
dapat berlangsung lama.
f) Invisible Hand tidak selalu bekerja sempurna
Konsep "Invisible Hand" mengasumsikan bahwa tindakan individu yang
mengoptimalkan keuntungan pribadi mereka akan secara otomatis mengarah pada
keseimbangan pasar yang optimal. Namun, dalam situasi di mana pasar
menghadapi ketidaksempurnaan seperti yang telah dijelaskan di atas, tindakan
individu tidak selalu menghasilkan hasil yang efisien secara sosial.

Dalam pandangan neoklasik, campur tangan pemerintah dalam struktur


pasar biasanya dianggap tidak diperlukan, kecuali dalam situasi yang sangat
terbatas seperti pengendalian monopoli atau penanggulangan eksternalitas.
Namun, banyak ekonom dan teori ekonomi modern, seperti ekonomi perilaku dan
ekonomi institusi, mengakui bahwa ada situasi di mana campur tangan pemerintah
bisa diperlukan untuk mengatasi kegagalan pasar dan mencapai hasil yang lebih
baik dari segi efisiensi dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pandangan
ini tetap menjadi subjek perdebatan dalam ekonomi, dan kebijakan ekonomi
seringkali mencoba mencapai keseimbangan antara pasar bebas dan intervensi
pemerintah untuk mencapai tujuan sosial dan ekonomi yang lebih luas.

2. Kontribusi Masyarakat dalam penyediaan barang public (misl BBM dan listrik) akan
selalu optimal ketika seluruh Masyarakat mendapatkan akses penuh dan tidak terbatas
terhadap barang public tersebut. Dengan bentuk pengaturan tersebut, perekonomian
akan terhindar dari permasalahan free riding karena semua orang telah membayar
pajak maupun retribusi dengan baik. Diskusikan hal ini mengacu pada teori ekonomi,
terutama dalam pandangan neoclassical economics!
JAWAB:

Topik: Barang privat dan barang publik

Pandangan dalam teori ekonomi, terutama dalam pandangan ekonomi


neoklasik, terkait dengan penyediaan barang publik seperti BBM dan listrik sangat
relevan dalam konteks kontribusi masyarakat dan penghindaran permasalahan free
riding. Penjelasan bagaimana teori ekonomi neoklasik menghadapi situasi ini adalah:
a) Konsep Barang Publik (Public Goods)
Dalam teori ekonomi neoklasik, barang publik adalah barang yang memiliki
dua karakteristik penting: non-eksklusif dan non-rivalrous. Non-eksklusif berarti
bahwa tidak mungkin untuk menghalangi seseorang untuk mengonsumsi barang
tersebut, dan non-rivalrous berarti konsumsi oleh satu individu tidak mengurangi
ketersediaan barang tersebut bagi individu lain. Contohnya, ketika seseorang
menggunakan listrik, hal itu tidak mengurangi ketersediaan listrik bagi orang lain.
b) Permasalahan Free Riding
Permasalahan utama yang dihadapi dalam penyediaan barang publik adalah
free riding. Karena karakteristik non-eksklusif dan non-rivalrous, individu-
individu memiliki insentif untuk tidak membayar atau tidak membayar cukup
karena mereka tahu bahwa mereka tidak dapat dikecualikan dari manfaat barang
publik tersebut. Ini dapat mengakibatkan kurangnya dana yang diperlukan untuk
penyediaan dan pemeliharaan barang publik, yang pada gilirannya dapat
mengganggu ekonomi dan masyarakat.
c) Solusi melalui Pajak dan Retribusi
Dalam pandangan ekonomi neoklasik, solusi untuk mengatasi permasalahan
free riding adalah dengan mengenakan pajak atau retribusi yang dapat digunakan
untuk mendanai penyediaan barang publik. Pajak atau retribusi ini harus dipungut
dari semua anggota masyarakat yang akan mendapatkan manfaat dari barang
publik tersebut. Dengan cara ini, setiap individu berkontribusi sesuai dengan
kemampuannya dan memastikan bahwa ada dana yang cukup untuk memelihara
dan menyediakan barang publik tersebut.
d) Akses Penuh dan Tidak Terbatas
Memastikan akses penuh dan tidak terbatas terhadap barang publik oleh
seluruh masyarakat adalah langkah yang penting dalam menghindari
permasalahan free riding. Ketika semua orang memiliki akses penuh dan tidak
terbatas, maka mereka memiliki insentif untuk berkontribusi dengan baik karena
mereka akan mendapatkan manfaat dari barang publik tersebut. Ini meminimalkan
kemungkinan free riding dan memastikan pembiayaan yang memadai untuk
barang publik.
e) Efisiensi dan Aliran Pasar
Pendekatan ini sesuai dengan pandangan ekonomi neoklasik yang mendorong
efisiensi pasar. Dengan memastikan bahwa semua orang membayar pajak atau
retribusi sesuai dengan manfaat yang mereka terima dari barang publik, maka
alokasi sumber daya akan menjadi lebih efisien, dan perekonomian dapat
berfungsi lebih baik.

Dalam pandangan ekonomi neoklasik, pentingnya memastikan kontribusi


masyarakat yang optimal untuk penyediaan barang publik adalah kunci untuk
menjaga kestabilan ekonomi dan mencegah permasalahan free riding yang dapat
mengganggu penyediaan layanan publik yang penting seperti BBM dan listrik.

3. Theory of second best menyebutkan bahwa kondisi optimal selalu dapat terpenuhi
sepanjang struktur pasar persaingan sempurna dapat dipertahankan. Ini karena pasar
persaingan sempurna akan selalu menghasilkan ekuilibrium optimal sesuai dengan
Pareto Optimum. Diskusikan hal ini mengacu pada teori ekonomi, terutama dalam
pandangan neoclassical economics!
JAWAB:
Teori Second Best (Kedua Terbaik) adalah sebuah konsep dalam ekonomi
yang mengemukakan bahwa jika ada satu atau lebih distorsi (kesalahan) dalam suatu
pasar yang mengganggu kondisi persaingan sempurna, maka menghilangkan satu
distorsi saja tidak akan mengembalikan ekonomi ke kondisi optimum. Teori ini
mengingatkan kita bahwa kondisi optimal dalam ekonomi tidak selalu tercapai jika
kita hanya mengoreksi satu masalah tanpa memperhatikan masalah-masalah lain yang
ada.
Teori Second Best memiliki implikasi penting dalam pandangan neoklasik
ekonomi, yang merupakan kerangka kerja dominan dalam analisis ekonomi sebagian
besar masalah ekonomi. Pandangan neoklasik ekonomi didasarkan pada konsep pasar
persaingan sempurna, yang memiliki karakteristik seperti:
a) Kebebasan masuk dan keluar pasar
Pasar persaingan sempurna memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah
masuk dan keluar dari pasar, sehingga tidak ada kekuatan monopoli yang
signifikan.
b) Produk homogen
Barang dan jasa yang ditawarkan oleh berbagai produsen dianggap identik
dalam hal kualitas dan atribut.
c) Pengetahuan sempurna
Konsumen dan produsen memiliki akses penuh terhadap informasi tentang
harga, kualitas, dan kondisi pasar lainnya.
d) Tidak adanya eksternalitas
Tidak ada dampak sampingan yang tidak dimasukkan dalam harga pasar.
e) Rasionalitas ekonomi
Konsumen dan produsen dianggap bertindak rasional dengan tujuan
maksimisasi utilitas (untuk konsumen) atau keuntungan (untuk produsen).

Namun, dalam kenyataannya, pasar persaingan sempurna adalah suatu


idealisasi yang jarang terjadi di dunia nyata. Distorsi atau masalah yang
mengganggu kondisi persaingan sempurna dapat termasuk pajak, regulasi,
monopoli, eksternalitas, atau ketidaksempurnaan informasi. Ketika salah satu dari
faktor-faktor ini ada, pasar menjadi tidak efisien dan tidak dapat mencapai Pareto
Optimum (kondisi di mana tidak ada kemungkinan untuk meningkatkan
kesejahteraan salah satu pihak tanpa mengurangi kesejahteraan pihak lain).
Dalam konteks Teori Second Best, menghilangkan salah satu distorsi tersebut
saja (misalnya, dengan menghapuskan pajak tertentu atau mengatur harga)
mungkin tidak akan mengembalikan pasar ke kondisi optimal. Hal ini karena
distorsi lainnya masih ada dan akan mempengaruhi pasar dengan cara yang
kompleks. Oleh karena itu, untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi, sering kali
perlu mempertimbangkan penghapusan atau pengurangan beberapa distorsi
sekaligus.

Dalam prakteknya, ekonomi kebijakan seringkali harus mempertimbangkan


trade-off antara berbagai distorsi dan memilih langkah-langkah yang paling
memungkinkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan, meskipun tidak mencapai kondisi pasar persaingan sempurna. Ini
adalah salah satu cara di mana Teori Second Best berperan dalam analisis dan
pengembangan kebijakan ekonomi dalam pandangan neoklasik.

4. Bentuk pemilihan bagi public untuk sebuah kebijakan atau pimpinan melalui voting
merupakan yang terbaik mengacu pada Arrow Impossibility Theorem dengan
mempertimbangkan keberagaman karakteristik anggota sebuah organisasi. Adanya
1preferensi dari masing-masing anggota akan semakin memperkuat argument ini.
Diskusikan hal ini mengacu pada teori ekonomi, terutama dalam pandangan
neoclassical economics!
JAWAB:
Konsep Arrow's Impossibility Theorem dalam konteks pemilihan public
adalah teori dalam ilmu ekonomi dan ilmu politik yang pertama kali dikemukakan
oleh Kenneth Arrow pada tahun 1951. Teorema ini menyatakan bahwa tidak ada
sistem pemilihan yang sempurna yang dapat memenuhi sejumlah kriteria yang
dianggap wajar. Beberapa kriteria ini termasuk:
a) Universal Domain
Sistem pemilihan harus mencakup semua kemungkinan preferensi individu.
b) Non-dictatorship
Tidak boleh ada individu yang memiliki kekuasaan absolut untuk menentukan
hasil pemilihan tanpa memperhitungkan preferensi orang lain.
c) Transitivity
Preferensi kolektif harus mematuhi hukum transitivitas, artinya jika mayoritas
memilih A daripada B dan B daripada C, maka harus ada mayoritas yang memilih
A daripada C.
d) Independence of Irrelevant Alternatives
Perubahan preferensi terhadap alternatif yang tidak relevan tidak boleh
memengaruhi hasil pemilihan antara alternatif yang relevan.

Dalam pandangan ekonomi neoklasik, Arrow's Impossibility Theorem memiliki


beberapa implikasi yang relevan:
a) Kebebasan Individual
Teorema ini menekankan pentingnya kebebasan individual dalam proses
pemilihan. Dalam ekonomi neoklasik, kebebasan individu untuk membuat pilihan
yang sesuai dengan preferensi mereka dianggap sangat penting.
b) Preferensi Individual
Setiap individu dalam masyarakat memiliki preferensi yang unik dan beragam.
Ini konsisten dengan pandangan neoklasik tentang agen ekonomi yang rasional
dan memiliki preferensi yang berbeda-beda.
c) Keterbatasan Sistem Pemilihan
Teorema ini menunjukkan bahwa tidak ada sistem pemilihan yang dapat
memenuhi semua kriteria yang diinginkan, sehingga ada trade-off yang harus
dibuat dalam merancang sistem pemilihan.

Dalam konteks keberagaman karakteristik anggota organisasi, preferensi yang


beragam dari anggota organisasi dapat menciptakan tantangan dalam pemilihan
pimpinan atau kebijakan. Ini karena preferensi yang beragam dapat membuat sulit
untuk mencapai konsensus atau mayoritas mutlak dalam pemilihan. Namun,
pemilihan melalui voting tetap dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk
mengatasi tantangan ini, karena:
a) Penghargaan Terhadap Preferensi Individu
Pemilihan melalui voting memungkinkan setiap anggota organisasi
untuk mengungkapkan preferensi mereka, menghormati prinsip-prinsip
kebebasan individu yang dianut oleh ekonomi neoklasik.
b) Mekanisme Aggregasi
Dengan menggunakan mekanisme pemungutan suara, organisasi dapat
mencoba untuk mengagregasi preferensi individu menjadi keputusan kolektif.
Meskipun Arrow's Impossibility Theorem menunjukkan bahwa tidak ada cara
yang sempurna untuk melakukannya, pemilihan melalui voting tetap menjadi
alat yang dapat digunakan untuk mencapai keputusan mayoritas.
c) Transparansi
Voting memberikan transparansi dalam proses pengambilan keputusan,
yang merupakan nilai penting dalam ekonomi neoklasik, karena membantu
menghindari keputusan yang diambil secara sembunyi-sembunyi oleh individu
tertentu.

Namun, perlu diingat bahwa meskipun pemilihan melalui voting


dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk mengatasi beragamnya
preferensi dalam sebuah organisasi, hal ini tidak menjamin bahwa keputusan
akan selalu ideal atau memuaskan semua anggota. Terdapat batasan dan
kompromi yang harus dihadapi, sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditemukan
dalam Arrow's Impossibility Theorem.

Neoclassical Economics:

Ekonomi neoklasik adalah sebuah pendekatan dalam ilmu ekonomi yang memiliki akar
sejarah dalam pemikiran klasik ekonomi, terutama dari para ekonomi klasik seperti Adam
Smith, David Ricardo, dan John Stuart Mill. Namun, ekonomi neoklasik mengembangkan
dan memodernisasi gagasan-gagasan klasik ini dengan menggunakan matematika dan teori
mikroekonomi yang lebih formal.

Beberapa ciri utama dari ekonomi neoklasik adalah:

1. Utilitas dan Teori Konsumsi: Teori konsumsi dalam ekonomi neoklasik didasarkan pada
konsep utilitas, yang mengukur kepuasan atau kebahagiaan yang diperoleh oleh individu dari
konsumsi barang dan jasa. Ekonomi neoklasik mengasumsikan bahwa individu mencoba
untuk memaksimalkan utilitas mereka dengan memilih kombinasi barang dan jasa yang
paling memuaskan, dengan mempertimbangkan konstrain anggaran mereka.

2. Teori Produksi: Teori produksi dalam ekonomi neoklasik berkaitan dengan cara perusahaan
memilih kombinasi faktor produksi, seperti tenaga kerja dan modal, untuk memaksimalkan
keuntungan mereka. Teori ini juga melibatkan konsep produktivitas marginal dan biaya
marginal.
3. Harga dan Persaingan: Ekonomi neoklasik mengasumsikan persaingan sempurna di pasar,
di mana ada banyak penjual dan pembeli, dan tidak ada satu pihak yang memiliki kekuatan
pasar untuk memengaruhi harga. Harga barang dan jasa dalam ekonomi neoklasik ditentukan
oleh keseimbangan antara penawaran dan permintaan.

4. Teori Nilai dan Distribusi: Ekonomi neoklasik mengembangkan teori nilai yang didasarkan
pada utilitas marginal, yang mengukur nilai seorang barang atau jasa berdasarkan manfaat
tambahan yang diberikannya. Teori distribusi dalam ekonomi neoklasik mengasumsikan
bahwa faktor produksi, seperti tenaga kerja dan modal, akan menerima imbalan yang sesuai
dengan kontribusi mereka terhadap produksi.

Ekonomi neoklasik telah menjadi pendekatan dominan dalam ekonomi modern dan telah
membentuk dasar bagi banyak kebijakan ekonomi dan analisis ekonomi yang digunakan di
seluruh dunia. Meskipun demikian, ada kritik terhadap ekonomi neoklasik, dengan beberapa
menganggap bahwa pendekatan ini tidak memperhitungkan aspek-aspek sosial, lingkungan,
dan distribusi pendapatan dengan cukup baik. Sebagai respons terhadap kritik tersebut,
beberapa aliran ekonomi alternatif, seperti ekonomi perilaku dan ekonomi ekologis, telah
berkembang untuk mengatasi keterbatasan ekonomi neoklasik.

Anda mungkin juga menyukai