Materi QBD
Materi QBD
Anatomi adalah studi yang mempelajari tentang struktur makhluk hidup seperti manusia, hewan,
tumbuhan, serta dari sel dan molekul mikroskopis hingga seluruh organisme sebesar ikan paus.
Anatomi Manusia adalah studi tentang struktur tubuh manusia. Kata anatomi berasal dari kata Yunani
"ana" yang berarti "up" (naik), dan "tome" yang berarti "a cutting" (pemotongan). Salah satu topik yang
dipelajari ilmu ini adalah anatomi ekstremitas superior. Ekstremitas atas merupakan salah satu bagian
dari tubuh manusia.
Ekstremitas Superior adalah unit fungsional tubuh bagian atas. Ekstremitas atas dimulai pada lengan atas
atau upper arm, lengan bawah atau forearm, dan tangan atau hand. Bagian ini memanjang dari sendi
bahu (shoulder joint) ke jari (fingers joint) dan jumlah tulang ekstremitas superior adalah total 30 tulang.
Ekstremitas atas terdiri dari banyak Tulang (Bones), Otot (Muscles), Saraf (Nerves), dan Pembuluh Darah
yaitu Arteri dan Vena (Blood Vessels). Saraf lengan disuplai oleh salah satu dari dua pleksus saraf utama
tubuh manusia yaitu pleksus brakialis.
Shoulder (Bahu)
Arm (Lengan)
Elbow (Siku)
Hand (Tangan)
Os Scapula
Os Humerus
Os Ulna
Os Radius
Tulang Tangan atau Bones Hand Terdiri dari Carpal, Metacarpal. dan Phalenges
Nah itu dia bahasan mengenai pengenalan Anatomi Tulang Extremitas Atas (Superior), semoga saja
bermanfaat, mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penulisan dan saya ucapkan terimakasih telah
membaca artikel ini.
TERAKHIR DIPERBAHARUI :
25/03/2023 (17:18 WIB) Judul: Anatomi Tulang Extremitas Superior atau Ekstremitas Atas dan ada
tambahan referensi
Referensi:
Forro SD, Munjal A, Lowe JB. Anatomi, Bahu dan Ekstremitas Atas, Struktur dan Fungsi Lengan.
[Diperbarui 2022 Juli 25]. Di dalam: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): Penerbitan StatPearls;
2023 Jan-.
MD, J. V. (2022, November 24). Upper Limb Anatomy. Kenhub. Retrieved March 25, 2023, from
https://www.kenhub.com/en/library/anatomy/upper-extremity-anatomy
Anatomy of the Bone. Anatomy of the Bone | Johns Hopkins Medicine. (2021, May 3). Retrieved March
25, 2023, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/anatomy-of-the-
bone
MediLexicon International. (n.d.). Anatomy: What is it, and why is it important? Medical News Today.
Retrieved March 25, 2023, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/248743
Anatomi Tulang Ekstremitas Superior- merupakan sebuah anggota gerak atas yang ada pada tubuh
manusia, yang fungsinya untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan gerakan menggapai, mengambil,
dan mengejarkan sesuatu yang membutuhkan pergerakan yang fleksibel, hal ini misalnya anggota gerak
yang difungsikan sebagai anggata tubuh atas untuk mengetik dilaptop maupun di komputer. Namun
sebelum lanjut membaca, artikel ini akan membahas mengenai anatomi tulang ektremitas superior
tubuh manusia, untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak dan baca artikel ini.
Os clavicula
Os scapula
Os humerus
Os radius
Os ulna
Ossa carpalia
Ossa metacarpalia
Ossa phalanges
Dibawah ini adalah penjelasan dari tiap-tiap tulang yang telah disebutkan diatas :
Berikur ini adalah penjelasan dari nama-nama bentuk atau bagian-bagian dari tulang scapula :
Acromion
Tuberculum supraglenoidale
Processus coracoideus
Fossa supraspinata
Fossa infraspinata
Cavitas glenoidalis
Tuberculum infraglenoidale
Margo lateralis/axillaris
Angulus inferior
Berikur ini adalah penjelasan dari nama-nama bentuk atau bagian-bagian dari tulang scapula :
Acromion
Angulus acromialis
Angulus superior
Incisura scapulae
Collum scapulae
Fossa supraspinata
Spina scapulae
Fossa infraspinata
Cavitas glenoidalis
Tuberculum infraglenoidale
Margo lateralis/axillaris
Margo medialis/vertebralis
Margo superior
Angulus inferior
Facies articularis acromii
Linea m. scapulae
Berikur ini adalah penjelasan dari nama-nama bentuk atau bagian-bagian dari tulang scapula bagian
anterior :
Acromion
Angulus acromialis
Angulus superior
Incisura scapulae
Processus coracoideus
Cavitas glenoidalis
Tuberculum infraglenoidale
Margo lateralis/axillaris
Margo medialis/vertebralis
Margo superior
Angulus inferior
Fossa subscapularis
Facies costalis
Collum scapulae
4. Os Clavicula (kiri)
Berikur ini adalah penjelasan dari nama-nama bentuk atau bagian-bagian dari tulang clavicula bagian kiri
:
Extremitas acromialis
Extremitas sternalis
Linea trapezoidea
Tuberculum conoideum
5. Os Humerus
Berikur ini adalah penjelasan dari nama-nama bentuk atau bagian-bagian dari tulang humerus :
Caput humeri
Collum anatomicum
Tuberculum majus
Tuberculum minus
Collum chirurgicum
Tuberositas deltoidea
Facies posterior
Margo lateralis
Margo medialis
Fossa radialis
Fossa coronoidea
Fossa olecrani
Epicondylus lateralis
Epicondylus medialis
Capitulum humeri
Trochlea humeri
4. Os Ulna
Berikur ini adalah penjelasan dari nama-nama bentuk atau bagian-bagian dari tulang ulna :
Olecranon
Incisura trochlearis
Processus coronoideus
Incisura radialis
Crista supinatoris
Tuberositas ulnae
Foramen nutricium
Margo posterior
Margo anterior
Margo interossea
Facies anterior
Facies posterior
Kaput ulnae
Processus stiloideus
Facies medialis
5. Os Radius
Berikur ini adalah penjelasan dari nama-nama bentuk atau bagian-bagian dari tulang radius :
Collum radii
Tuberositas radii
Foramen nutricium
Margo interossea
Margo anterior
Facies posterior
Facies anterior
Processus stiloideus
Incisura ulnaris
Margo posterior
Facies lateralis
Berikur ini adalah penjelasan dari nama-nama bentuk atau bagian-bagian dari tulang carpalia (kanan):
Os schapoideum
Os capitatum
Os trapezoideum
Os trapezium
Os lunatum
Os triguetrum
Os pisiforme
Os hamatum
7. Ossa Metacarpalia
8. Ossa Digitorum
Berikur ini adalah penjelasan dari nama-nama bentuk atau bagian-bagian dari tulang digiturom :
Phalanx proximalis
Phalanx media
Phalanx distalis
TULANG-TULANG
EXTREMITAS SUPERIOR
TERDIRI DARI:
TULANG-TULANG
EXTREMITAS SUPERIOR
TERDIRI DARI:
1. Os clavicula
2. Os scapula
3. Os humerus
4. Os radius
5. Os ulna
6. Ossa carpalia
7. Ossa metacarpalia
8. Ossa phalanges
Ekstremitas Inferior- merupakan anggota gerak tubuh yang memampukan manusia untuk berdiri dan
berjalan, hal ini dikerenakan dari bentuk dan gerakan anggota tubuh bawah (tungkai) memiliki bentuk
dan gerakan yang sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh manusia untuk berdiri dan berjalan. Namun
sebelum lanjut membaca, artikel ini akan membahas mengenai anatomi tulang ekstremitas inferior pada
tubuh manusia, untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak bahasan berikut.
Anatomi tulang ekstremitas inferior (bawah) pada tubuh manusia. Bahasan anatomi Os Coxae, Os Femur,
Os Tibia, Os Fibula, Os Patella, Ossa Tarsalia.
Os Coxae
Os Femur
Os Tibia
Os Fibula
Os Patella
Ossa Tarsalia
Berikut ini adalah penjelasan dari tiap-tiap tulang yang ada pada ekstremitas bawah (inferior) pada
tubuh manusia :
Baca Juga
Anatomi Pergelangan Tangan: Fungsi, Struktur, dan Masalah yang Sering Terjadi
Cristae illiaca
- labium externum
- lab. Intermedia
- lab. Internum
Facies glutea
SIAS
SIAI
Facies lunata
Eminentia iliopectinea
Fossa acetabuli
Incisura acetabuli
Crista obturatoria
Tuberculum pubicum
Tuber ischiadicum
Spina ischiadica
SIPI
SIPS
SIAS
Fossa iliaca
Tuberositas iliaca
Facies auricularis
Sulcus paraglenoidalis
SIPI
Linea arcuata
Sulcus obturatorius
Crista pubica
Facies symphysialis
SIAS
Fossa iliaca
Tuberositas iliaca
Facies auricularis
Sulcus paraglenoidalis
Eminentia iliopectinea
Tuberculum pubicum
Crista pubica
Facies symphysialis
4. Os Femur
Trochanter major
Caput femoris
Collum femoris
Linea intertrochanterica
Trochanter minor
Epicondylus lateralis
Condylus lateralis
Facies patellaris
Condylus medialis
Epicondylus medialis
Crista intertrochanterica
Linea pectinea
Tuberositas glutea
Facies medialis
Facies poplitea
Tuberculum adductorium
Linea intercondylaris
Fossa intercondylaris
Berikut ini adalah penjelasan dari bagian-bagian tulang femur bagian atas dan bawah :
Trochanter major
Caput femoris
Collum femoris
Trochanter minor
Crista intertrochanterica
Linea pectinea
Tuberositas glutea
Linea intercondylaris
Fossa intercondylaris
Condylus medialis
Condylus lateralis
Fovea trochanterica
6. Os Tibia
Condylus lateralis
Condylus medialis
Tuberositas tibiae
Facies medialis
Facies lateralis
Margo anterior
Margo interossea
Margo medialis
Malleolus medialis
Facies posterior
Sulcus malleolaris
Foramen nutricium
7. Hubungan Os Tibia-Fibula
Berikut ini penjelasan dari hubungan tulang tibia dengan tulang fibula :
Tuberositas tibiae
8. Os Fibula
Caput fibulae
Facies lateralis
Facies medialis
Margo anterior
Margo interossea
Margo posterior
Crista medialis
Facies posterior
Malleolus lateralis
Facies posterior
Facies medialis
Facies lateralis
Margo anterior
Margo medialis
Margo interossea
b. Fibula
Facies lateralis
Facies medialis
Margo anterior
Margo interossea
Margo posterior
Crista medialis
10. Os Patellae
Basis patelae
Apex patelae
Facies articularis
Talus
Calcaneus
Os naviculare
Os cuboideum
Os cuneiforme laterale
Os cuneiforme intermedium
Os cuneiforme mediale
13. Phalanges
Otot luring sering juga disebut sebagai otot rangka. Otot lurik adalah sejenis otot yang menempel pada
rangka tubuh manusia. Otot ini digunakan untuk pergerakan tubuh.
Otot ini memiliki tampilan berupa lurik, antara gelap atau aktin dan terang atau myosin. Keduanya
tersebut memiliki pola selang seling. Otot lurik dapat bergerak atas kehendak dari tubuh atau manusia.
Hal itu juga membuat otot lurik disebut sebagai otot motorik. Otot lurik mampu bekerja dengan keras,
karena di dalam otot lurik terdapat banyak inti sel. Namun otot lurik ini tetap memerlukan istirahat
setelah melakukan aktivitas, karena otot lurik ini mudah lelah.
Otot lurik atau skeletal muscle memiliki pigmen yang bernama myoglobin. Otot jenis ini adalah otot yang
banyak ditemukan di dalam tubuh. Otot-otot ini mendominasi hampir seluruh tubuh. Tidak hanya pada
tubuh manusia, di dalam tubuh hewan juga terdapat otot ini.
Contoh otot lurik di tubuh manusia yang mudah dilihat adalah otot bisep dan otot trisep. Kedua otot
tersebut terletak di bagian lengan atas tangan. Bentuk dari otot-otot ini adalah silinder yang memanjang.
Selain itu, otot ini juga memiliki inti yang banyak serta berada di bagian tepi.
Otot bisep dan otot trisep bekerja dengan pergerakan alam sadar manusia. Melalui rangsangan-
rangsangan yang disebabkan oleh aktivitas diinervasi saraf sadar atau saraf motorik pada tubuh. Kedua
otot ini juga cukup cepat dan kuat. Akan tetapi juga mudah mengalami kelelahan. Sumber energi otot
lurik adalah energi berupa ATP. Energi ini adalah hasil metabolisme yang terjadi di dalam tubuh.
1. Sarkolema
Sarkolema adalah bagian dalam otot lurik. Sarkolema ini berupa membrane yang melapisi suatu otot sel.
Kegunaan dari sarkolema adalah untuk melindungi otot-otot.
2. Sarkoplasma
Bagian selanjutnya yang terdapat di otot lurik adalah sarkoplasma. Sarkoplasma adalah berupa cairan sel
otot. Sarkoplasma ini memiliki fungsi untuk tempat miofibril berada. Selain itu, di dalam sarkoplasma
juga terdapat miofilamen.
3. Miofibril
Miofibril juga terdapat di dalam otot lurik. Miofibril adalah serat-serat yang terdapat di dalam otot.
Miofibril terbagi menjadi dua macam. Pertama, miofilamen homogen yang berada di dalam otot polos.
Kedua, miofilamen heterogen yang berada pada otot jantung . selain itu miofilamen heterogen ini juga
berada pada otot cardian. Di dalam otot lurik atau otot rangka juga terdapat miofilamen heterogen.
4. Miofilamen
Bagian selanjutnya yang berada di dalam otot adalah miofilamen. Miofilamen adalah sebuah benang-
benang atau filamen halus. Miofilamen ini berasal dari miofibril.
Sifat-sifat otot lurik umumnya sama dengan tipe otot lainnya. Berikut ini adalah sifat-sifat otot lurik:
1. Konduktivitas
Otot lurik memiliki sifat berupa konduktivitas. Konduktivitas adalah sebuah kemampuan dimana otot
memiliki keahlian untuk melaksanakan potensial aksi.
2. Iritabilitas
Iritabilitas adalah sebuah rangsangan. Maksudnya adalah ketika otot mengalami sebuah rangsangan,
maka otot akan otomatis mengalami sebuah reaksi.
3. Kontraktilitas
Sifat selanjutnya yang dimiliki otot adalah kontraktilitas. Sifat ini memungkinkan otot dapat
mempersingkat ketegangan. Selain itu, otot juga mampu menciptakan ketegangan di antara bagian
ujung-ujungnya.
4. Relaksasi
Relaksasi adalah suatu sifat yang juga dimiliki oleh otot-otot. Relaksasi adalah sifat yang membuat otot
dapat beristirahat. Biasanya relaksasi dilakukan sehabis otot mengalami sebuah kontraksi.
5. Distensibilitas
Sifat selanjutnya dari otot adalah distensibilitas. Distensibilitas adalah kemampuan otot yang bisa ditarik.
Penarikan tersebut dilakukan oleh kekuatan luar dari otot tersebut. Otot tidak akan mengalami luka,
asalkan peregangan tidak dilakukan sampai melewati batas fisiologis.
Setiap proses kontraksi dan pelemasan yang timbul adalah respon dari sistem saraf.
Mengutip Visible Body, urutan mekanisme kontraksi otot yang benar dapat dijabarkan menjadi beberapa
tahapan, yaitu:
Mekanisme kontraksi otot dimulai ketika adanya sinyal dari sistem saraf yang dikirim ke sel-sel dalam
otot (sistem muskular). Sinyal ini adalah respons yang diperintahkan otak ketika hendak melakukan
sesuatu yang memerlukan gerakan otot.
Saat sinyal dari sistem saraf sampai di sambungan neuromuskular, saraf motorik akan mengeluarkan zat
kimia yang disebut dengan asetilkolin. Zat ini akan berikatan dengan reseptor di luar serat otot dan
terjadilah reaksi kimia di dalam otot.
Tergantung dari aktivitas yang akan dilakukan, serat-serat myosin akan mengencang, memendek,
mengendur, atau meregang.
Reaksi kimia tersebut memicu keluarnya kalsium dalam otot dan merangsang kinerja senyawa aktin
(tipis) dan myosin (tebal). Nantinya, akan membagun struktur jembatan silang.
Jadi, peranan kalsium dalam kontraksi otot adalah untuk mengikat troponin (kelompok protein) dan
mengubah bentuknya. Selama kontraksi otot berlangsung, akan terjadi pengurangan karbohidrat yang
menjadi sumber energi.
3. Melemasnya otot
Saat sinyal dari sistem saraf sudah berhenti, reaksi kimia dalam otot akan kembali seperti semula dan
membuat otot memanjang atau melemas. Ini membalikkan mekanisme kontraksi otot.
Dari uraian di atas, kita bisa tahu urutan mekanisme kontraksi otot yang benar adalah rangsangan →
asetilkolin → aktin dan miosin → aktomiosin → kontraksi.
Otot kembali ke keadaan semula setelah berelaksasi bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu energinya nggak
cukup dan impuls dari otak yang memerintahkan sel otot untuk relaksasi.
Yap, untuk menggerakkan aktin, maka miosin membutuhkan energi berupa ATP.
Kalau ATP yang ada pada miosin sangat banyak, maka ia bisa melakukan kontraksi. Sebaliknya, ketika ATP
berkurang, maka otot secara perlahan juga akan berhenti berkontraksi dan kembali ke keadaan normal
atau memanjang (berelaksasi).
Penyebab yang kedua adalah sinyal atau impuls. Kita melakukan gerak tubuh secara sadar karena
diperintahkan oleh sel saraf yang ada di otak. Otak ingin kita melakukan relaksasi, maka ia akan
mengirimkan sinyal ke sel otot melalui perantara asetilkolin.
Singkatnya, sarkoplasma nantinya akan membuat ion Ca2+ berikatan dengan tropinin. Hal tersebut akan
mempengaruhi protein lain bernama tropomiosin. Nah, saat otot relaksasi, maka peran tropomiosin
seperti segel atau menutupi bagian pengikatan (binding site). Ia akan menutupi miosin untuk nempel ke
aktin, jadi miosin nggak bisa menggerakkan aktin, sehingga otot nggak bisa kontraksi.
Ada empat jenis kontraksi otot, yaitu kontraksi konsentris, kontraksi eksentrik, kontraksi isometrik,
dan peregangan pasif.
1. Kontraksi Konsentris
Kontraksi konsentris terjadi saat otot diperpendek secara aktif. Otot menegang saat kamu
mengaktifkannya.
Misalnya saat mengangkat sesuatu yang lebih berat dari biasanya, hal ini menimbulkan ketegangan
pada otot.
Akan tetapi, jenis kontraksi ini terjadi ketika beban yang diangkat kurang dari maksimal otot.
Contohnya adalah saat mengangkat kotak yang berat.
Saat jongkok untuk mengangkat kotak, otot lengan mungkin berkontraksi menahan beban,
sedangkan otot kaki menegang saat kamu berdiri.
2. Kontraksi Eksentrik
Jenis kontraksi ini terjadi saat otot memanjang secara aktif selama aktivitas normal. Contohnya
adalah saat menurunkan benda yang berat.
Otot harus tetap kencang untuk mengatur beban, namun memanjang untuk memindahkan beban ke
posisi yang berbeda.
3. Kontraksi Isometrik
Kontraksi otot ini terjadi saat otot ditahan secara aktif pada jarak tertentu. Contohnya adalah saat
membawa sesuatu di lengan.
Kamu tidak mencoba menaikkan atau menurunkan benda tersebut, tapi tetap pada posisi stabil.
4. Peregangan Pasif
Kontraksi otot ini terjadi ketika otot memanjang secara pasif. Misalnya, kamu membungkuk untuk
menyentuh jari kaki.
Dikutip dari Buku Anatomi Manusia karya Jaka Sunardi dkk, gerakan pada otot utamanya terjadi
akibat dari kontraksi/pemendekan otot.
Mekanisme kontraksi terjadi karena adanya elemen kontraktil otot (aktin dan miosin) sebagai
respon dari adanya rangsang saraf motorik yang diterima oleh motor end plate yang menimbulkan
pemendekan fasciculus yang pada akhirnya terjadi kontraksi otot (gerak).
Kontraksi otot dimulai saat sistem saraf menghasilkan sinyal. Sinyal impuls berjalan melalui sejenis
sel saraf yang disebut neuron motorik.
Ketika sinyal sistem saraf mencapai sambungan neuromuskular, pesan kimia dilepaskan oleh
neuron motorik.
Saraf motorik akan mengeluarkan zat kimia yang disebut asetilkolin. Zat ini berikatan dengan
reseptor di bagian luar serat otot dan memulai reaksi kimia dalam otot.
Proses molekuler multilangkah dalam serat otot dimulai saat asetilkolin berikatan dengan reseptor
pada membran serat otot.
Protein dalam serat otot disusun menjadi rantai panjang yang bisa berinteraksi satu sama lain,
mengatur ulang untuk memendek dan mengendur.
Reaksi kimia ini memicu keluarnya kalsium dalam otot dan merangsang kinerja senyawa aktin
(tipis) dan miosin (tebal). Selanjutnya akan membangun struktur jembatan silang.
Saat asetilkolin mencapai reseptor pada membran serat otot, saluran membran terbuka dan proses
kontraksi serat otot rileks dimulai.
Saat stimulasi neuron motorik memberikan impuls ke serat otot berhenti, reaksi kimia yang
menyebabkan penataan ulang protein serat otot dihentikan.
Hal ini membuat otot memanjang atau lemas dan membalikkan mekanisme kontraksi otot.
Baca artikel detikHealth, "Mengenal Mekanisme Kontraksi Otot pada Tubuh Manusia" selengkapnya
https://health.detik.com/kebugaran/d-6574462/mengenal-mekanisme-kontraksi-otot-pada-
tubuh-manusia.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/