Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Komunikasi Indonesia

Volume 2 Article 1
Number 2 October

10-1-2013

Agama dan Adopsi Media Baru: Penggunaan Internet oleh


Gerakan Salafisme di Indonesia
Asep Muhamad Iqbal

Follow this and additional works at: https://scholarhub.ui.ac.id/jkmi

Part of the Gender, Race, Sexuality, and Ethnicity in Communication Commons, International and
Intercultural Communication Commons, and the Social Influence and Political Communication Commons

Recommended Citation
Iqbal, Asep Muhamad (2013) "Agama dan Adopsi Media Baru: Penggunaan Internet oleh Gerakan
Salafisme di Indonesia," Jurnal Komunikasi Indonesia: Vol. 2: No. 2, Article 1.
DOI: 10.7454/jki.v2i2.7834
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/jkmi/vol2/iss2/1

This Article is brought to you for free and open access by UI Scholars Hub. It has been accepted for inclusion in
Jurnal Komunikasi Indonesia by an authorized editor of UI Scholars Hub.
Iqbal: Agama dan Adopsi Media Baru: Penggunaan Internet oleh Gerakan Sal

Volume II JURNAL
Nomor 2
Oktober 2013 KOMUNIKASI
ISSN 2301-9816 INDONESIA

Agama dan Adopsi Media Baru:


Penggunaan Internet oleh Gerakan Salafisme
di Indonesia
Asep Muhamad Iqbal

Abstrak/Abstract
'HQJDQPHPIRNXVNDQDQDOLVLVQ\DDWDVNDVXV6DOD¿VPHGL,QGRQHVLDGDQLQWHUQHWWXOLVDQLQL
berargumen bahwa tidaklah akurat pandangan yang menyatakan adanya ketidaksejalanan
antara internet dan agama yang sebenarnya lebih didasarkan pada teori sekularisasi yang
menekankan ketidaksepadanan hakiki antara agama dan modernitas. Internet pada kenyata-
annya menyediakan peluang-peluang baru yang ternyata disambut dengan baik oleh komuni-
tas agama dan dijadikannya bagian dari budayanya sesuai kepentingan dan kebutuhannya.
Media baru ini telah memberikan manfaat bagi agama dengan kemampuannya menjadi fasili-
tas dan alat baru bagi kepentingan agama dan penganutnya. Respon positif agama ini terlihat
GDODPSHQJJXQDDQLQWHUQHWROHK6DOD¿V\DQJGDSDWGLNDWHJRULNDQGDODPHPSDWEHQWXNSHQJ-
JXQDDQLGHRORJLVSROHPLVNRQWHNVWXDOGDQVWUDWHJLV6HPXDEHQWXNSHQJJXQDDQLQWHUQHWLQL
menunjukkan dengan jelas adanya dampak positif internet bagi agama dan kemampuan aga-
ma untuk menjadi bagian dari modernitas demi kepentingan dan keperluannya dengan cara
mengadopsi dan mengadaptasi produk modernitas seperti internet.

7KURXJKDQDO\VLVRIWKHFDVHRIWKHLQWHUQHWDQG6DOD¿VPLQ,QGRQHVLDWKLVDUWLFOHDUJXHVWKDW
WKHQRWLRQRILQFRPSDWLELOLW\EHWZHHQWKHLQWHUQHWDQGUHOLJLRQZKLFKLVEDVHGRQWKHVHFXODU-
L]DWLRQWKHRU\WKDWHPSKDVL]HVRQWKHLQKHUHQWLQFRPSDWLELOLW\EHWZHHQUHOLJLRQDQGPRGHUQLW\
LVLQDFFXUDWHDQGQRWHPSLULFDOO\VXSSRUWHG,QIDFWWKHLQWHUQHWSURYLGHVUHOLJLRQZLWKQHZRS-
SRUWXQLWLHVWKDWKDYHEHHQHDJHUO\ZHOFRPHGDGRSWHGDQGFXOWXUHGE\UHOLJLRXVFRPPXQLWLHV
DFFRUGLQJWRWKHLUUHOLJLRXVSXUSRVHVDQGFRPPXQDOLQWHUHVWV7KLVQHZPHGLXPKDVEHFRPH
DQHZHQDEOLQJWRROWKDWIDFLOLWDWHVUHOLJLRQDQGUHOLJLRXVFRPPXQLWLHVWRSXUVXHWKHLUJRDOVDQG
DGYDQFHWKHLUYLHZV7KLVSRVLWLYHUHVSRQVHWRWKHLQWHUQHWLVUHSUHVHQWHGLQWKHZD\V6DOD¿VLQ
,QGRQHVLDDUHXWLOL]LQJZHEVLWHVZKLFKFDQEHFDWHJRUL]HGLQWRIRXUW\SHVRIXVDJHLGHRORJLFDO
SROHPLFDOFRQWH[WXDODQGFRPPXQLFDWLYHXVHV7KHLQWHUQHWLVXVHGE\6DOD¿VDVDQHZPH-
GLXPIRUGLVVHPLQDWLQJLGHRORJ\HQJDJLQJLQGLVSXWHVUHVSRQGLQJWRFRQWHPSRUDU\LVVXHVDQG
EXLOGLQJOLQNDJHZLWKRQHDQRWKHU$OOWKLVFOHDUO\GHPRQVWUDWHVWKDWWKHLQWHUQHWKDVSRVLWLYHO\
LPSDFWHGRQUHOLJLRQDQGWKDWUHOLJLRQLVDEOHWREHSDUWRIPRGHUQLW\E\DGRSWLQJDQGDGDSWLQJ
PRGHUQLW\SURGXFWVOLNHWKHLQWHUQHW.

Kata Kunci/Keywords
$JDPD,QGRQHVLDLQWHUQHWVDODIVDOD¿VPH

,QGRQHVLDLQWHUQHWUHOLJLRQVDODIVDOD¿VP

Asia Research Centre, Murdoch University Pendahuluan


Kampus UI, Depok 16424

P
andangan tentang ketidaksepadanan agama
iqbal0912@gmail.com dan modernisasi sebagaimana diutarakan oleh
para pendukung teori sekularisasi sejauh ini
telah digunakan untuk menjelaskan interaksi anta-
ra agama dan internet. Hal ini terlihat dalam kajian-

77

Published by UI Scholars Hub, 2013 1


Jurnal Komunikasi Indonesia, Vol. 2, No. 2 [2013], Art. 1

Asep Muhamad Iqbal, Agama dan Adopsi Media Baru


kajian yang menyatakan bahwa internet merupakan adanya hubungan baik dan interaksi dinamis antara
sebuah produk modernitas yang berbahaya bagi aga- komunitas keagamaan dan internet di mana antara
ma dan penerimaannya oleh komunitas agama akan keduanya terjadi proses saling mempengaruhi (mis-
mengakibatkan agama kehilangan otoritas tradision- alnya Campbell 2005, 2010; Barzilai-Nahon dan Bar-
DOQ\D$UPÀHOGGDQ+ROEHUW  PLVDOQ\DPHQJ zilai 2005; dan Kluver and Cheong 2007).
ungkapkan bahwa semakin religius seseorang, sema-
kin cenderung ia tidak menggunakan internet karena Metodologi
teknologi ini dibangun di atas etos pandang-an dunia
sekuler, yang dapat menghalangi orang-orang religi- Data yang diperlukan untuk tulisan ini dikumpul-
us untuk menggunakan dan memanfaatkan internet. kan melalui observasi online. Penelususan dengan
Senada dengan mereka, beberapa pengamat lain ber- PHQJJXQDNDQ NDWD NXQFL ´6DODÀ ,QGRQHVLDµ PHP-
pendapat bahwa internet merupakan ancaman po- perlihatkan sekitar dua puluh ribu hasil dengan dua
tensial bagi agama karena ia tidak netral, memba- ratus halaman dalam mesin pencari Google. Ketika
wa sistem nilai tertentu --utama-nya kapitalisme dan dipilah secara teliti, terdapat sekitar 60-100 situs
nilai-nilai keamerikaan-- yang asing dan berbahaya VDODÀDNWLIEHUEDKDVD,QGRQHVLDGDQGLNHORODROHKNR-
bagi penganut kepercayaan dan keagamaan Timur PXQLWDVVDODÀGL,QGRQHVLD\DQJWHUKXEXQJGHQ-
(Bockover 2003; Adamu 2002); dapat melemahkan gan situs lokal dan global sejenis. Ini menunjukkan
otoritas tradisional keagamaan dengan kemampuan- EDKZD NHEHUDGDDQ GDQ LQIRUPDVL WHQWDQJ VDODÀ EX-
nya menyediakan informasi alternatif dan mencip- kankah hal baru di Indonesia.
takan pemimpin-pemimpin baru yang kritis dan Untuk kepentingan tulisan ini, analisis difokus-
menantang legitimasi pemimpin agama tradision- NDQSDGDVHEXDKVLWXVVDODÀ\DNQLZZZVDODI\RULG
al dalam pengajaran keagamaan (Barker 2005); dan Pilihan ini didasarkan pada fakta bahwa situs ini
pengalaman keagamaan secara online menyebabkan PHZDNLOL JHUDNDQ VDODÀ SDOLQJ RUWRGRNV SDOLQJ DN-
tercerabutnya agama dari tempatnya yang riil, peng- WLI GDQ SDOLQJ EDQ\DN GLUXMXN ROHK VLWXVVLWXV VDODÀ
anutnya yang riil, perasaan bersama dan harmoni lainnya. Karenanya, hal ini dirasa memadai untuk
kultural yang riil, dan kesadaran kolektif (Schroed- dapat memberikan gambaran umum tentang respon
er, et. al., 1998). JHUDNDQVDODÀVPHGL,QGRQHVLDDWDVLQWHUQHW
Meskipun kajian-kajian di atas pada tingkat ter- Isi situs (website content) berupa artikel-artikel
tentu memberikan penjelasan penting atas hubung- yang diterbitkan oleh administrator situs dan kon-
an antara internet dan agama, asumsi-asumsi yang WULEXWRUGLNXPSXONDQGDULVLWXVVDODÀGLDWDVXQWXN
disampaikannya yang dipengaruhi teori sekularisasi PHQJXQJNDSFDUDFDUD\DQJGLSDNDLROHKNDXPVDODÀ
tentu saja tidak sepenuhnya dapat dipertahankan. dalam menggunakan media baru internet sebagai
Perkembangan kontemporer justru memperlihatkan respon mereka atas teknologi informasi dan komuni-
kemampuan agama mengadopsi dan mengadaptasi kasi ini. Posting tersebut dinalisis untuk mengung-
teknologi modern sebagai bagian dari upaya-upaya kap topik, argumen, dan tipe respon yang dikandung-
mereka untuk bertahan, bahkan bangkit kembali di nya. Metodologi yang digunakan dalam analisis ini
tengah masyarakat modern. melibatkan penggunaaan analisis tekstual dengan
Berbeda dari kajian-kajian di atas, tulisan ini ber- maksud untuk mengungkap kategori-kategori dari
pendapat bahwa internet memberikan manfaat bagi SHQJJXQDDQLQWHUQHWROHKNDXPVDODÀ'DODPDQDOL-
agama dengan kemampuannya menjadi fasilitas dan VLVLQLWHNVGLSDKDPLGDODPEHQWXNVLWXVVDODÀZZZ
alat baru bagi kepentingan agama dan penganutnya. salafy.or.id, termasuk artikel, posting dan gambar
Internet telah membukakan kesempatan-kesempa- yang terdapat di situs tersebut.1
tan baru yang ternyata disambut baik oleh komunitas
agama dan dijadikannya sebagai fasilitas dan sum-
ber daya penting untuk memenuhi kepentingan dan 6DOD¿VPHGL,QGRQHVLD
kebutuhan mereka. Untuk mendukung argumen ini,
tulisan ini mengkaji gerakan keagamaan dan respon- 6DOD¿VPH
nya atas internet dengan memfokuskan analisisnya
SDGD JHUDNDQ VDODÀVPH GL ,QGRQHVLD ,D EHUPDNVXG 6DODÀVPH VDODÀ\\DK) adalah sebuah gerakan Is-
untuk mengungkapkan bagaimana pengikut salaf- lam yang menjadikan “salaf” (generasi pendahulu)
isme merespon internet yang dilihat dari cara-cara sebagai model sempurna dan rujukan utama dalam
mereka menggunakan media baru ini. Pilihan atas upayanya memahami dan melaksanakan “Islam
JHUDNDQLQLPHPSXQ\DLVLJQLÀNDQVLNXDWPHQJLQJDW otentik dan ideal” di masa sekarang dan masa depan.
EDKZDVDODÀVPHPHUXSDNDQJHUDNDQ,VODPNRQWHP- 0HQXUXW VDODÀV VDODÀ\\LQ), yakni para pengikut
porer yang ultra-konservatif, tetapi ia tanpa ragu VDODÀVPHLVWLODKsalaf merujuk kepada tiga genera-
menyambut internet dengan antusias, dan meng- si pertama kaum muslim yang terdiri dari sahabat
gunakannya untuk kepentingan dan kebutuhan ke- Nabi Muhammad (sahabat), generasi setelah sahabat
agamaannya. Dengan kata lain, kenyataan bahwa
kelompok agama paling konservatif pun merespon in-
ternet dengan baik memperlihatkan bahwa internet
merupakan teknologi modern yang memiliki dampak 1
Investigasi online untuk tulisan ini dilakukan utamanya
positif bagi agama dan komunitas agama. Meskipun pada tahun 2008. Karena sifat internet yang mudah dan
secara ideologi merupakan gerakan ultra-konserva- FHSDWEHUXEDKWDPSLODQGDQLVLVLWXVVDODÀVDQJDWWHUEX-
WLIVDODÀVPHDGDODKVHEXDKJHUDNDQPRGHUQVHFDUD ka untuk berubah setiap saat. Karena itu, data yang di-
teknologi. Dengan upaya ini, tulisan ini dapat mem- sampaikan dianggap akurat pada saat investigasi online
berikan kontribusi bagi literatur yang mendukung dilakukan.

78
https://scholarhub.ui.ac.id/jkmi/vol2/iss2/1
DOI: 10.7454/jki.v2i2.7834 2
Iqbal: Agama dan Adopsi Media Baru: Penggunaan Internet oleh Gerakan Sal

Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume II, Nomor 2, Oktober 2013


Nabi (tabi’in), dan generasi setelah tabi’in (atba`al- oleh sejauh mana tingkat kembalinya kepada nash
tabi’in). Mereka percaya bahwa salaf adalah genera- dan masa historis nabi dan salaf (Duderija, 2007, h.
si-generasi muslim terbaik karena mereka belajar 352).
dan melaksanakan Islam yang murni di bawah bim- Menariknya, pandangan reduksionis dan keka-
bingan langsung Nabi Muhammad atau mereka yang kuan terhadap apa yang dipercaya sebagai “Islam
kenal langsung dengan nabi. murni’ inilah yang justru menjadi daya tarik luar
Dari sudut pandang sejarah, penggunaan awal ELDVD VDODÀVPH EDJL PXVOLP NHEDQ\DNDQ VHKLQJJD
LVWLODK ´VDODÀVPHµ WLGDN PHUXMXN NHSDGD JHUDNDQ mampu menarik banyak pengikut dan menyebabkan-
atau kelompok Islam tertentu. Ia lebih merupakan nya tersebar dengan cepat melintasi batas-batas ne-
istilah yang dikaitkan dengan sikap atau cara ber- JDUD (O)DGO$GUDRXL .RPLWPHQVDODÀ
pikir dari masyarakat muslim pasca-abad pertama untuk memelihara ‘kemurnian Islam” sebagaimana
Hijriah tentang pentingnya mengikuti tokoh-tokoh diajarkan oleh salaf telah membawa aliran utama
keagamaan dan politik yang dipercaya melaksanaan VDODÀXQWXNEHUVLNDSDSROLWLVQRQUHYROXVLRQHUWLGDN
pesan-pesan Islam yang murni secara konsisten se- memiliki tendensi politik dan melibatkan diri dalam
bagaimana diperintahkan oleh al-Quran, dan dicon- kegiatan politik.2  .LQL VDODÀVPH WHODK PHQMDGL JH
tohkan oleh ucapan dan perilaku Nabi Muhammad. rakan dakwah Islam yang tersebar, yang mengklaim
7HWDSL SHQJLNXW JHUDNDQ VDODÀ PRGHUQ PHPEDWDVL tidak mengadopsi ide-ide dari kelompok lain dan me-
maknanya pada tiga generasi awal muslim sebagai miliki tekad bulat untuk membangun “masyarakat
model sempurna dalam memahami dan mengamal- muslim sejati” transnasional yang setia kepada “Is-
NDQ ,VODP -DGL VDODÀVPH PRGHUQ GDSDW GLNDWDNDQ lam sejati” (Wiktorowicz, 2001, h. 21).
sebagai sebuah proyek menghidupkan kembali wari- 0HVNLSXQ GHPLNLDQ VDODÀVPH SDGD KDNLNDWQ\D
san sejarah Nabi Muhammad, para sahabatnya, dan bukanlah gerakan anti-modern. Sebenarnya, ia men-
dua generasi muslim setelah mereka dalam upaya coba “untuk melakukan rekonsiliasi antara realitas
mewujudkan “Islam otentik” di masa sekarang dan modernitas dan era pasca-kolonial yang melahirkan
masa akan datang (Duderija, 2007, h. 347). nasionalisme Arab dengan tradisi Islam dengan cara
6DODÀVPHPHUXSDNDQVHEXDKJHUDNDQNHDJDPDDQ membacakan nilai-nilai modernisme kepada sumber-
transnasional (lintas negara) yang memiliki tujuan sumber Islam yang orisinal” (Duderija, 2007, h. 349).
menyatukan seluruh komunitas kaum muslim di se- Sebagaimana dikatakan oleh Bassam Tibi (dalam
luruh dunia di bawah ideologinya. Meskipun jumlah 'XGHULMD  K   VDODÀVPH EHUXSD\D XQWXN
pendukungnya tidak diketahui secara akurat, ge- “memadukan modernitas institusional dan kultural
UDNDQVDODÀVPHPHUXSDNDQVDODKVDWXGDULJHUDNDQ dengan cara melakukan sintesis antara konsep-kon-
Islam kontemporer yang tumbuh dengan cepat dan sep ini dengan Islam, tapi mereka melakukannya
menyebar hampir ke seluruh negara. Kehadiran- tanpa memikirkan ulang pandangan dunia Islam
nya dapat dilihat di berbagai belahan dunia seperti WUDGLVLRQDO\DQJWHRVHQWULNµ-DGL6DODÀVPHEXNDQ-
di Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, Aus- lah gerakan yang memisahkan dirinya dari moder-
WUDOLD (URSD GDQ $PHULND 6HULNDW *HUDNDQ VDODÀ nitas atau tidak mau melibatkan dirinya dengan
modern berkembang berkat dukungan ideologis dan modernitas. Sikap ini terlihat dengan jelas dalam
ÀQDQVLDOGDULQHJDUDQHJDUD7HOXNNKXVXVQ\D$UDE upaya mereka mengadopsi teknologi informasi global
Saudi, yang memainkan peranan penting sebagai seperti internet untuk tujuan keagamaan mereka se-
SURGXVHU GDQ HNVSRUWLU XWDPD SXEOLNDVL VDODÀ GDN bagaimana akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
ZDK VDODÀ GDQ EDQWXDQ NHPDQXVLDDQ 1RRUKDLGL
2005, h. 29-55; Wiktorowicz, 2001, h. 20). 3HUNHPEDQJDQ6DOD¿VPHGL,QGRQHVLD
6DODÀV \DNLQ EDKZD KDQ\D DGD VDWX NHEHQDUDQ
agama yang akurat, yang diwahyukan Allah, disam- 'L ,QGRQHVLD JHUDNDQ VDODÀVPH GDSDW GLWHOXVXUL
paikan oleh Nabi Muhammad dan diikuti secara mur- kehadirannya sejak pertengahan 1980-an. Gerakan
ni oleh tiga generasi muslim pertama setelah nabi LQLGDSDWGLLGHQWLÀNDVLGHQJDQWDQGDWDQGDWHUWHQWX
(salaf). Beragam penafsiran atas kebenaran tunggal seperti penampilan kaum lelaki mereka yang me-
tersebut dipandang sebagai bid’ah (inovasi terlarang) makai pakaian Arab, ikat atau tutup kepala model
dan penyimpangan dari Islam sejati. Sikap tegas dan Arab atau peci putih, celana yang panjangnya di
NDNXLQLPHQGRURQJNDXPVDODÀXQWXNWLGDNEHUNRP- atas mata kaki mereka, dan memelihara janggut, se-
promi terhadap sekte-sekte atau kelompok Islam mentara kaum perempuan mereka memakai model
yang dianggap sebagai sempalan atau menyimpang pakaian perempuan Arab, yang biasanya berwarna
VHSHUWLNDXPVXÀGDQV\LDK6HODLQLWXVDODÀVPHQJ hitam atau cokelat dan longgar, dan cadar penutup
anggap tradisi nabi (sunnah) sebagai petunjuk sem- muka (Hasan, 2007).
purna yang dapat memberikan jawaban atas semua .HEHUDGDDQ VDODÀVPH LQL MXJD WHUOLKDW GDUL NR-
persoalan masa sekarang dan mendatang. Nash (teks
keagamaan) tidak boleh dipahami melalui realitas
karena nash datang lebih dulu dan seharusnya mem- 2
3HUOXGLFDWDWGLVLQLEDKZD6DODÀVPHJOREDOEXNDQODKJH
bimbing realitas. Sebaliknya, realitas harus dipa- rakan yang tunggal; ia terpecah ke dalam beberapa faksi
hami melalui nash sebagai sumber agama meskipun disebabkan karena perbedaan dalam memahami doktrin-
realitas memberikan kontribusi bagi pembentukan GRNWULQ 6DODÀ NHWLND GLKDGDSNDQ SDGD SHUVRDODQ SROLWLN
nash. Begitu pula, masa lalu, yakni masa kenabian, NRQWHPSRUHU 6HFDUD XPXP JHUDNDQ 6DODÀ WHUEDJL NH-
harus didahulukan dan tidak boleh dipahami melalui SDGDWLJDIDNVL6DODÀDSROLWLV6DODÀSROLWLVGDQ6DODÀ-L-
masa sekarang. Masa kenabian harus digunakan se- KDGL.RQÁLNLQWHUQDOLQLSXQWHUOLKDWSXODSDGDJHUDNDQ
bagai petunjuk bagi realitas masa sekarang. Karena 6DODÀGL,QGRQHVLD.HWHUDQJDQOHELKODQMXWOLKDW:LNWR-
itu, kemurnian identitas seorang muslim ditentukan rowicz (2006) dan Hasan (2009).

79

Published by UI Scholars Hub, 2013 3


Jurnal Komunikasi Indonesia, Vol. 2, No. 2 [2013], Art. 1

Asep Muhamad Iqbal, Agama dan Adopsi Media Baru


PXQLWDVNRPXQLWDV VDODÀV \DQJ FHQGHUXQJ WHUWX- Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas
tup, yang dibangun secara terpisah dari masyarakat Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Gajah
perkotaan umumnya. Mereka memiliki tekad untuk Mada (Noorhaidi, 2005, h. 47).
membentuk masyarakat alternatif yang berbeda dari Upaya-upaya yang dilakukan oleh para alumni
model masyarakat yang ada atau model masyara- Timur Tengah ini ternyata membuahkan hasil. Ko-
kat Barat dengan cara menghidupkan kembali dan PXQLWDVNRPXQLWDV VDODÀ \DQJ PDQD PDKDVLVZD
mengikuti sunnah secara literal yang dikembangkan menjadi anggota intinya, mulai bermunculan di Yog-
oleh nabi dan salaf yang salih sebagai upaya mereka yakarta dan Jawa Tengah. Ketika lulusan perguruan
kembali kepada Islam yang ideal dan murni (Noor- tinggi Saudi Arabia lainnya kembali ke Indonesia,
KDLGL 8QWXNPHUDLKWXMXDQLQLVDODÀVPHPL- NHJLDWDQGDNZDKVDODÀPHQ\HEDUSXODNHNRWDNRWD
liki komitmen kuat kepada kegiatan dakwah untuk lainnya seperti Semarang, Cirebon, Bandung, dan
mengislamkan kembali masyarakat muslim dan 0DNDVVDU+DVLOQ\DVHMXPODKNRPXQLWDVVDODÀWXP-
mengajarkan mereka tentang “Islam sebenarnya” EXK VHFDUD VLJQLÀNDQ GL NRWDNRWD LQL GL PDQD PH
dengan cara membentuk halaqah (kelompok belajar UHND PHQJRUJDQLVLU SHQ\HEDUDQ SDKDP VDODÀVPH
agama) dan dawra (pelatihan agama). Mereka per- dengan cara-cara yang sistematis (Noorhaidi, 2005).
caya bahwa umat Islam yang dicita-citakan dengan Berdasarkan perjalanan lapangan penulis dan in-
syariah sebagai hukum satu-satunya hukum yang formasi yang diperoleh oleh penulis, keberadaan
sah hanya dapat diwujudkan melalui proses evolu- NRPXQLWDV VDODÀ NLQL KDPSLU GDSDW GLWHPXNDQ GL
sioner yang melibatkan ‘pembersihan’ (WDVKÀ\\DK) wilayah-wilayah perkotaan di pulau Jawa, Kaliman-
dari tindakan dan pikiran yang tidak islami dan ‘pen- tan, Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.
didikan’ (tarbiah) tentang Islam sejati (Hasan, 2007). 8QWXN PHQLQJNDWNDQ SHQ\HEDUDQ VDODÀVPH GDQ
3DGD DZDOQ\D VDODÀVPH PHQ\HEDU GL ,QGRQHVLD PHPSHUNXDW HNVLVWHQVL NRPXQLWDV VDODÀ DOXPQL
utamanya melalui para alumni Timur Tengah, khu- 6DXGL $UDELD PHQGLULNDQ \D\DVDQ\D\DVDQ VDODÀ
susnya mereka yang menyelesaikan pendidikannya 0HODOXL GXNXQJDQ ÀQDQVLDO GDUL VHEXDK \D\DVDQ
di perguruan tinggi di Saudi Arabia dan Yaman pada amal dari Saudi Arabia, al-Mu’assasat al-Haramayn
tahun 1980-an. Setelah menyelesaikan kuliah di al-Khayriyya, dan sebuah yayasan dari Kuwait, al-
kedua negara ini, para alumni bertekad untuk me- Jam’iyya Ihya al-Turath al-Islami, mereka memben-
Q\HEDUNDQSLNLUDQSLNLUDQVDODÀGLWDQDKNHODKLUDQ tuk yayasan As-Sunnah, Majlis al-Turats al-Islami
mereka secara sistematis. Sekembalinya ke Indone- dan Islamic Centre Bin Baz di Yogyakarta. Di Jakar-
sia, mereka melihat umat Islam Indonesia sangat WD SDUD SHQGXNXQJ VDODÀVPH PHQGLULNDQ \D\DVDQ
memerlukan “pemahaman yang benar” tentang Is- Al-Sofwah dan Lajnah al-Khayriyyah al-Musyara-
lam dan menuduh organisasi-organisasi Islam yang kah. Di Jawa Barat, mereka mendirikan yayasan As-
ada telah kehilangan semangat “Islam sejati” seperti Sunnah (Cirebon) dengan dukungan dana dari yayas-
yang dilakukan oleh nabi dan para sahabat, memi- an Al-Sofwah Jakarta, Al-Huda (Bogor) dan Nidaus
liki kecenderungan ke arah rasionalisasi dan meng- Sunnah (Karawang). Di Sulawesi, M. Zaitun Rusmin,
abaikan kepentingan umat Islam. Di antara pelopor lulusan Universitas Islam Madinah, mendirikan or-
JHUDNDQVDODÀGL,QGRQHVLDDGDODK$EX1LGD$KPDG ganisasi Wahdah Islamiyyah (Noorhaidi, 2005, h. 50-
)DL] $VLIXGLQ GDQ $XQXU 5DÀT *KXIUDQ \DQJ SHU-   6HODLQ LWX VDODÀV PHQ\HEDUNDQ SDKDP PHUHND
nah mengajar di beberapa pesantren seperti Al-Muk- melalui publikasi, di antaranya dengan menerbitkan
min, Ngruki, Jawa Tengah (Noorhaidi, 2005, h. 45). As-SunnahPDMDODKVDODÀSHUWDPDGL,QGRQHVLDGDQ
Para alumni Timur Tengah ini memulai kegiatan PHQGLULNDQ3XVWDND$]]DPSHQHUELWVDODÀGL-DNDU-
PHUHND GHQJDQ PHQ\HEDUNDQ SDKDP VDODÀVPH GL ta (Noorhaidi, 2005, h. 48-49).
kalangan mahasiswa. Adalah Abu Nida yang berini-
VLDWLIPHPSHUNHQDONDQDMDUDQVDODÀVPHGLNDPSXV 6DOD¿VPHGDQ5HVSRQDWDV,QWHUQHW
kampus perguruan tinggi umum. Dengan dukungan
dari Saefullah Mahyudin, ketua DDII (Dewan Dak- 7HQWDQJ6LWXV6DOD¿
wah Islam Indonesia) cabang Yogyakarta, Abu Nida
PXODL PHPSURPRVLNDQ LGHLGH VDODÀ GHQJDQ PHP- Situs yang dipilih untuk dikaji dalam tulisan
berikan ceramah di Jama’ah Shalahudin,3 sebuah LQL ZZZVDODI\RULG DGDODK PLOLN NRPXQLWDV VDODÀ
komunitas mahasiswa Muslim di Universitas Gadjah DSROLWLV VHEDJDL VDODÀ DUXV XWDPD GL ,QGRQHVLD GDQ
Mada, dan mengorganisir halaqah dan dawra di mas- dioperasikan oleh para pengikutnya dengan penga-
jid-masjid yang ada di beberapa perguruan tinggi dan wasan dari pemimpin atau senior mereka. Ini tam-
Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta (Noorhaidi, pak dalam susunan supervisor dan kontributor situs
2005, h. 46). Pada awal 1990-an, kedatangan alumni LQL\DQJEHUDVDOGDULWRNRKWRNRKVDODÀDSROLWLV,QGR-
Timur Tengah lainnya memperkuat kegiatan dak- nesia seperti Muhammad Umar As-Sewed dan Luk-
wah kampus ini. Mereka adalah, di antaranya, Ja’far man Baabduh. Situs ini juga secara ekstensif memuat
Umar Thalib, Yazid Abdul Qadir Jawwas, dan Yusuf WXOLVDQ WRNRKWRNRK VDODÀ DSROLWLV GL 7LPXU 7HQJDK
Usman Baisa yang ditugaskan oleh LIPIA (Lembaga seperti Ibn Baz dan Rabi al-Madkhali dari Saudi, dan
Ilmu Pendidikan Islam dan Arab) untuk mengajar di 0XTELODO:DGL·LGDUL<DPDQ\DQJPHQMDGLUHIHUHQ-
Pesantren al-Irsyad, Solo, Jawa Tengah. Para alumni si para kontributor lokal. Semua ini sesuai dengan
LQLPHQ\HEDUNDQSDKDPVDODÀPHGHQJDQFDUDPHQJ laporan dari International Crisis Group (2004) dan
organisir kegiatan-kegiatan dakwah di Universitas NDMLDQROHK1RRUKDLGL  EDKZDVDODÀDSROLWLVGL
Indonesia membuat situs sendiri, yakni www.salafy.
or.id.
Situs ini dirancang sebagai situs berbasis teks
3
Tentang Jamaah Shalahudin, lihat Karim (2006). yang mudah digunakan dengan hijau—dipercaya se-

80
https://scholarhub.ui.ac.id/jkmi/vol2/iss2/1
DOI: 10.7454/jki.v2i2.7834 4
Iqbal: Agama dan Adopsi Media Baru: Penggunaan Internet oleh Gerakan Sal

Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume II, Nomor 2, Oktober 2013


bagai warna Islam—sebagai warna dasarnya. Halam- dan mempraktikkan Islam karena ia diyakini sudah
an utama situs ini menampilkan nama situs “Salafy dicontohkan oleh Nabi Muhammad dan salaf yang
Online Situs Ahlussunah wal Jamaah”, kata “As- saleh (al-salaf al-shalih). Salaf adalah generasi awal
Salafy” dalam aksara Latin dan Arab, dan judul kecil kaum muslim yang diyakini memperoleh metode ter-
“Meniti jejak al-salaf al-salih”. Menggunakan bahasa baik dalam memahami dan melaksanakan Islam di
Indonesia sebagai bahasa pengantarnya, struktur si- bawah bimbingan langsung nabi.
tus ini sebagai berikut. Pertama, menu utama yang 'DODP VLWXV PHUHND VDODÀV PHQHJDVNDQ EDKZD
terdiri dari bagian “Home”, “Tentang Kami”, “Menga- PLVL PHUHND DGDODK GDNZDK VDODÀ\DK \DQJ PHQ-
pa Harus Salafy”, “Info Kajian Salafy”, “Arabic Tool”, MDGLGDVDUSDKDPGDQSUDNWLNVDODÀVPH'HQJDQLQL
“Download Center”, “Forum Kita”, “Free Webmail”, mereka menyeru umat Islam kepada ajaran “salaf
dan “Kontak Kami”. Kedua, posting dikategorikan yang benar”. Keyakinan ini didasarkan pada teks
sebagai “Aqidah”, “Manhaj”, “Fiqh”, “Fatwa-fatwa”, keagamaan (nash), ayat Qur’an dan hadis nabi, yang
dan “Info Dakwah”. Terakhir, link GDQ DÀOLDVL \DQJ dianggap membenarkan generasi awal muslim se-
PHQJKXEXQJNDQ VLWXV VDODÀ LQL GHQJDQ VLWXV VDODÀ bagai model yang sempurna dalam memahami dan
lainnya, baik lokal maupun global. melaksanakan Islam. Nash yang sering dikutip se-
Artikel-artikel yang dipublikasikan di situs ini di- bagai rujukan adalah ayat “Kamu (wahai umat Mu-
WXOLVGDODPEDKDVD,QGRQHVLDROHKWRNRKWRNRKVDODÀ hammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan
apolitis Indonesia seperti Muhammad Umar As- bagi (faedah) umat manusia, (karena) kamu menyu-
Sewed, Lukman Baabduh, dan Abu Hamzah dengan ruh kepada kabaikan dan melarang segala perkara
EDQ\DN UXMXNDQ NHSDGD WRNRKWRNRK VDODÀ JOREDO GL yang salah serta kamu beriman kepada Allah (de-
Timur Tengah. Situs ini juga menyertakan tulisan- ngan sebenar-benar iman)” (Ali Imran:110) dan hadis
WXOLVDQ WHUMHPDKDQ GDQ IDWZD WRNRKWRNRK VDODÀ yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa
Timur Tengah seperti Muhammad Nashirudin al- Nabi Muhammad berkata: “Manusia terbaik adalah
Albani, Rabi al-Madkhali, Abdullah bin Baz, Syaikh generasiku, kemudian generasi sesudahnya, dan ke-
8WVDLPLQ0XTELODO:DGL·LGDQ)DX]DQ6DOLK PXGLDQ JHQHUDVL VHVXGDKQ\Dµ .DUHQD LWX VDODÀV
percaya bahwa mereka adalah kelompok yang sela-
3HQJJXQDDQ,QWHUQHWROHK6DOD¿V mat di antara berbagai macam kelompok Islam ber-
dasarkan pemahaman mereka atas hadis nabi beri-
Hasil investigasi penulis menunjukkan bahwa kut: “Umat Yahudi terpecah ke dalam 71 golongan
VDODÀVPHUHVSRQNHGDWDQJDQGDQPDUDNQ\DLQWHUQHW dan kaum Nasrani terpecah ke dalam 72 golongan.
di Indonesia dengan menggunakannya sebagai me- Umatku akan terpecah ke dalam 73 golongan yang
dia untuk mempromosikan identitas kolektif mereka. semuanya masuk neraka, kecuali satu golongan. Se-
Sebuah pernyataan dalam situs mereka menegaskan seorang bertanya: “Siapa itu?” Nabi menjawab: “Me-
EDKZD SHQJLNXW VDODÀVPH PHQJDQJJDS LQWHUQHW VH- reka yang mengikuti aku dan sahabat-sahabatku.”5
bagai media dakwah yang dapat digunakan untuk  6DODÀV MXJD PHQHNDQNDQ GDODP VLWXV PHUHND
PHPSURPRVLNDQLGHQWLWDVVDODÀ4 Penggunaan inter- bahwa inti dari misi mereka adalah ajakan untuk
net untuk artikulasi identitas kolektif ini terlihat mengikuti tauhid (keesaan Allah) dan menghindari
GDODP SHPDQIDDWDQ VLWXV LQWHUQHW ROHK VDODÀ XQWXN syirik (penyekutuan Allah dengan yang lain) sebagai
mempublikasikan artikel-artikel dan fatwa-fatwa pesan utama para nabi. Mereka sangat menekankan
\DQJ EHUNDLWDQ GHQJDQ LGHRORJL VDODÀVPH DWXUDQ betapa pentingnya tauhid dalam keyakinan Islam
berperilaku, jihad, dan politik. Temuan penulis me- dan berbahayanya syirik.6 Tapi, mereka berbeda
QXQMXNNDQ EDKZD  SDGD GDVDUQ\D VDODÀV PHUHVSRQ dari kebanyakan muslim dalam hal bahwa mereka
internet secara positif dengan menggunakannya un- meng-adopsi cara-cara yang ketat dalam memahami
tuk kepentingan dan kebutuhan keagamaan mereka, dan melaksanakan doktrin tauhid dengan berupaya
yang dapat dibagi ke dalam empat model penggu- semaksimal mungkin membersihkan doktrin ini
naan: ideologis, polemis, strategis, dan kontekstual. dalam keyakinan dan praktik dari segala bentuk
inovasi dan pengaruh yang dipandang tidak Islami.
3HQJJXQDDQ,GHRORJLV,QWHUQHW Mereka percaya bahwa Nabi Muhammad memulai
0HPSURPRVLNDQManhaj Salaf dan mengakhiri dakwahnya dengan ajaran tauhid.7
Dalam posting PHUHND SHQGXNXQJ VDODÀVPH
0HODOXL VLWXV PHUHND VDODÀV PHPSURPRVLNDQ menjelaskan lebih jauh tentang metode salaf yang
LGHRORJL VDODÀVPH GHQJDQ FDUD PHPSXEOLNDVLNDQ melibatkan dua tahap. Pertama, WDVKÀ\\DK, yakni
DUWLNHODUWLNHO WHQWDQJ GRNWULQGRNWULQ VDODÀ \DQJ upaya pembersihan Islam dari bid’ah. Tahap ini me-
GLWXOLV ROHK WRNRKWRNRK VDODÀ ,QGRQHVLD GHQJDQ
EDQ\DNUXMXNDQNHSDGDLGHRORJVDODÀGL7LPXU7H
QJDK GDQ WXOLVDQWXOLVDQ WRNRK VDODÀ 7LPXU 7HQ- 5
$UWLNHO ´+DNLNDW GDNZDK 6DODÀ\\DKµ GLDNVHV SDGD 
gah yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa In- Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print.php?id_ar-
donesia. Posting jenis ini terutama mempromosikan tikel=1112; “Manhaj Salaf”, diakses pada 22 Mei 2008 dari
manhaj salaf (metode salaf), yang diyakini sebagai http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=289..
satu-satunya jalan yang benar untuk memahami 6
Artikel “Kedudukan tauhid dalam Islam dan urgensinya”,
dan melaksanakan ajaran-ajaran Islam. Metode ini diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/
dipercaya sebagai jalan terbaik dalam memahami print.php?id_artikel=153; “Awas, bahaya syirik mereng-
gut Anda”, diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www.
salafy.or.id/print.php?id_artikel=72.
7 Artikel “Dakwah tauhid, dakwah para nabi dan rasul”,
4
Artikel “Tentang Kami” pada http://www.salafy.or.id, diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/
diakses pada 17 Mei 2008. print.php?id_artikel=721.

81

Published by UI Scholars Hub, 2013 5


Jurnal Komunikasi Indonesia, Vol. 2, No. 2 [2013], Art. 1

Asep Muhamad Iqbal, Agama dan Adopsi Media Baru


liputi gerakan membersihkan Islam dari semua ben- an.10
tuk keyakinan, pikiran, dan perilaku yang diyakini 6DODÀV MXJD PHQJJXQDNDQ VLWXV LQWHUQHW XQ-
tidak memiliki dasarnya dalam Qur’an atau tidak tuk menyebarkan ideologi politik mereka. Mereka
ada contohnya dalam perilaku dan ucapan nabi dan percaya bahwa mereka yang terlibat dalam politik
salaf. Kedua, tarbiah, berupa tahap yang melibat- dan menjadikannya sebagai sarana untuk mendiri-
kan upaya mendidik umat Islam dengan ajaran “Is- kan negara Islam bukanlah pengikut salaf. Mereka
lam murni”. Ini dimaksudkan semacam reislamisa-si beralasan bahwa basis ideologis yang digunakan oleh
umat Islam agar mereka menjalani hidup sesuai den- orang-orang ini, yakni tawhid hakimiyyah (keesaan
gan “Islam murni” tersebut.8 Allah dalam hal kedaulatan) yang diajarkan oleh
'DODPVLWXVPHUHNDVDODÀVMXJDEHUXSD\DXQWXN Sayyid Qutb sang ideolog al-Ikhwan al Muslimun
mempromosikan al-wala wal-bara, ajaran dasar lain dari Mesir, untuk membenarkan kegiatan politik
dari ideologi mereka. Dengan doktrin ini, mereka mereka adalah bid’ah yang terlarang yang tidak ada
meyakini bahwa seorang muslim harus melakukan presedennya dalam perilaku nabi dan generasi awal
al-wala, yakni mencintai, menolong, dan membela muslim yang selamat.11  6LNDS DSROLWLN NDXP VDODÀ
pendukung tauhid, dan pada saat yang sama ia harus ini juga terbaca jelas dalam posting mereka yang
melakukan al-bara, yakni menjauhi, membenci dan berkaitan dengan doktrin mereka tentang larangan
mengabaikan pendukung syirik. Doktrin ini menun- memberontak terhadap penguasa, kecaman terhadap
tut adanya garis pemisah yang jelas antara muslim pelaku terorisme yang salah memahami arti jihad,
dan non-muslim, antara dunia kaum beriman dan dan kritik pedas kepada gerakan-gerakan yang hen-
GXQLD NDXP NDÀU %DJL VDODÀV GRNWULQ LQL PHOLSXWL dak mendirikan negara Islam dan khilafah seperti di-
pula larangan bagi muslim untuk meniru tradisi non- usung oleh gerakan al-Ikhwan al-Muslimun dan Hizb
muslim dan cara hidup mereka termasuk cara ber- al Tahrir.12
pakaian. Mereka percaya bahwa doktrin al-wala wal-
bara memiliki dasar yang kuat dalam nash agama 3HQJJXQDDQ3ROHPLV,QWHUQHW
(Qur’an Surat al-Mumtahanah:1, 4; al-Maidah:51; Cyberwar0HODZDQ0XVXK6DOD¿V
al-Tawbah:23; al-Mujadilah: 22) dan telah dilakukan
oleh Nabi Ibrahim, bapak agama tauhid, dan Nabi 3HQGXNXQJVDODÀVPHMXJDPHQJJXQDNDQLQWHUQHW
Muhammad. Tapi, tampaknya aplikasi al-wala wal- sebagai media untuk menyerang pihak-pihak yang
bara terbatas kepada mereka yang mengikuti atau dipandang sebagai musuh-musuh abadi mereka.
menolak metode salaf sebagaimana yang dipahami Dalam hal ini, cyberspace (dunia maya) menjadi se-
ROHKNDXPVDODÀ9 buah tempat baru untuk cyberwar (perang di dunia
Seperti halnya kelompok fundamentalis lainnya, maya) di mana permusuhan RIÁLQH (dunia nyata)
VDODÀV PHPLOLNL GLVLSOLQ WLQJJL GDODP KDO SHULODNX diperluas ke permusuhan online (dunia maya; inter-
mereka yang diatur oleh interpretasi yang ketat QHW  0HODOXL VLWXV PHUHND VDODÀV PHQJNULWLN EDK-
atas nash agama. Karena itu, melalui situs mereka, kan mengutuk individu atau kelompok muslim lain
VDODÀVPHQHNDQNDQSHQWLQJQ\DPHQJLNXWLFDUDFDUD yang dianggap telah melanggar “metode salaf yang
bagaimana Nabi Muhammad dan generasi awal mus- murni” dalam memahami dan melaksanakan Islam.
lim menjalani hidup mereka yang dianggap sebagai Serangan mereka tidak hanya ditargetkan kepada
sunnah yang harus diikuti termasuk dalam tara-cara kelompok muslim yang dipandang sebagai bukan
berpenampilan luar. Posting mereka menekankan SHQGXNXQJ VDODÀVPH WHWDSL MXJD WHUKDGDS PHUHND
wajibnya memanjangkan janggut dan mencukur ku- \DQJPHQ\DWDNDQGLULPHUHNDVHEDJDLVDODÀWDSLGL-
mis karena mereka percaya perilaku ini merupakan anggap menyimpang dari “jalan salaf yang murni”.
kewajiban agama yang tertulis dalam nash agama 6DODKVDWXWDUJHWVHUDQJDQNDXPVDODÀVGLGXQLD
yang sahih dan dilakukan oleh nabi dan sahabatnya. maya adalah muslim syi’ah. Dalam pandangan mere-
6DODÀV ODNLODNL PHPDNDL SDNDLDQ PRGHO $UDE VH ka, syi’ah bukanlah muslim yang benar karena me-
perti jalabiyya (jubah panjang longgar), ikat kepala reka telah melanggar prinsip-prinsip “Islam murni”.
model Arab, dan celana yang panjangnya mencapai
EHWLV GL DWDV PDWD NDNL 6HPHQWDUD VDODÀV SHUHP-
puan memakai niqab (pakaian longgar panjang ber-
warna hitam) yang menutupi seluruh tubuh mereka, 10
Artikel “Biarkan jenggot anda tumbuh” diakses pada 19
WHUPDVXNZDMDK'DODPSDQGDQJDQNDXPVDODÀLQL Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print.php?id_ar-
semua merupakan perintah agama yang dimaksud- tikel=71.
11
Artikel “Tidak ada istilah tauhid hakimiyyah/mulkiyyah
kan sebagai cara untuk membedakan kaum muslim dalam pandangan Islam”, diakses pada 19 Mei 2008 dari
GDUL NDXP PXV\ULN GDQ NDÀU 8PDW ,VODP GLODUDQJ http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=152; “Lagi,
meniru mereka dalam segala aspek kehidupan ter- tauhid mulkiyyah/hakimiyyah bukan dari Islam”, diak-
masuk urusan pribadi seperti janggut dan berpakai- ses pada 19 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print.
php?id_artikel=197.
12
Artikel “Membongkar Kesesatan Hizbut Tahrir: Pembe-
rontakan”, diakses pada 21 Mei 2008 dari http://www.
8
$UWLNHO ´0HWRGH GDNZDK VDODÀ\\DKµ GLDNVHV SDGD  salafy.or.id/print.php?id_artikel=981; “Membongkar
Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print.php?id_ar- pemikiran Sang Begawan teroris (1)”, diakses pada 22
tikel=432. Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print.php?id_ar-
9 Artikel “Al-wala wal-bara, sebuah keharusan”, diak- tikel=878; “Menyikapi Bom Bali 2: Terorisme itu sesat”,
ses pada 22 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print. diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/
php?id_artikel=134; “Loyalitas dan kebencial yang disya- print.php?id_artikel=1010; “Mereka adalah teroris: Ban-
riatkan”, diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www.salafy. tahan atas teroris”, diakses pada 22 Mei 2008 dari http://
or.id/print.php?id_artikel=409. www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=1016.

82
https://scholarhub.ui.ac.id/jkmi/vol2/iss2/1
DOI: 10.7454/jki.v2i2.7834 6
Iqbal: Agama dan Adopsi Media Baru: Penggunaan Internet oleh Gerakan Sal

Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume II, Nomor 2, Oktober 2013


Dalam postingPHUHNDVDODÀVPHQJXWXNDMDUDQDMD- di-Kristen untuk menghancurkan Islam dan umat
ran syi’ah tentang taqiyyah,13 mut’ah14 dan terlind- Islam. Sebagai konsekuensinya, mereka mendesak
unginya imam mereka dari dosa (ma’shum). Lebih pemerintah untuk membawa para anggota JIL ke
MDXK VDODÀ PHQJDQJJDS V\L·DK WHODK PHQJJDQWL pengadilan dan menghukum mati mereka jika per-
Qur’an dan Sunnah untuk kepentingan dan tujuan lu, karena ide-ide mereka dianggap telah melanggar
mereka sendiri. Mereka juga percaya bahwa syi’ah prinsip-prinsip pokok Islam.
bukanlah pengikut salaf dan menuduh mereka telah Kelompok Islam lain yang menjadi sasaran cy-
menyebarkan kebencian dan kebohongan tentang berwar \DQJ GLODQFDUNDQ ROHK VDODÀV DGDODK +L]EXW
VDODI LVWULLVWUL QDEL GDQ VDKDEDWQ\D %DJL VDODÀV Tahrir (Partai Pembebasan), sebuah gerakan fun-
semua ini merupakan pelanggaran atas ajaran “Is- damentalis transnasional yang menjadikan politik
lam yang lurus” sehingga mereka berkesimpulan VHEDJDL NHQGDUDDQ GDQ DUHQD RSHUDVLQ\D 6DODÀV
bahwa tidaklah mungkin untuk membangun dialog mengatakan bahwa para pendukung Hizbut Tahrir
dan pendekatan antara muslim syi’ah dan sunni se- bukanlah pengikut sejati Qur’an dan Sunnah meski-
bagaimana digagas beberapa tokoh.15 pun mereka mengaku menjalankan gerakan mereka
6DODÀV MXJD PHQJJXQDNDQ VLWXV PHUHND XQWXN di bawah petunjuk dua sumber utama Islam terse-
menyerang Jaringan Islam Liberal (JIL), yang mer- EXW 0HUHND EHUVDODK WHJDV VDODÀ NDUHQD PHQRODN
eka anggap sebagai musuh Islam.16 Dalam posting mengikuti metode salaf seperti terlihat dalam tu-
PHUHNDNDXPVDODÀPHPEHULNDQ label kepada ang- juan dan metode mereka. Penggunaan politik oleh
gota JIL sebagai “pengikut dan pemuja iblis”, “pela- Hizbut Tahrir untuk mendirikan sebuah negara Is-
\DQDNDOµ´QHR0XWD]LOLµGDQ´SHQGXNXQJNDÀUµVH- lam global (khilafah islamiyyah  PHPEXDW VDODÀV
hubungan dengan penggunaan akal oleh anggota JIL menuduh mereka telah mengabaikan metode nabi
untuk memahami dan menafsirkan teks Qur’an dan GDODPEHUGDNZDK'DODPPLVLQ\DPHQXUXWVDODÀV
Sunnah, bukan dengan cara-cara salaf.17 Mereka me- Nabi Muhammad mengajak manusia kepada tauhid
mandang pluralisme agama yang dipromosikan oleh murni dan kepasrahan kepada Allah (ibadah), bu-
JIL sebagai “ideologi yang murahan dan ketinggalan kan kepada pengambilalihan kekuasan politik atas
]DPDQµGDQSHQJKLQDDQWHUKDGDS,VODP%DJLVDODÀV pemerintahan yang ada atau pendirian khilafah.
para anggota JIL tidak diragukan lagi adalah para Kemenangan politik bukanlah tujuan dari dakwah
pendukung bid’ah dan bagian dari konspirasi Yahu- Islam, melainkan lebih merupakan hasil yang nis-
caya dari pendirian masyarakat yang dibimbing oleh
Qur’an dan Sunnah. Hizbut Tahrir, dalam pandang-
DQVDODÀVWHODKPHQJDEDLNDQLQWLPLVL,VODP\DNQL
13
Taqiyyah adalah ajaran bahwa seorang muslim boleh
seruan kepada tauhid, dan memberikan prioritas ke-
menyembunyikan keimanannya di depan mereka yang pada tujuan sampingannya, yakni negara Islam.18
dianggap sebagai musuh, termasuk sesama muslim yang 'L VDPSLQJ LWX VDODÀ PHQJJXQDNDQ cyberspace
dianggap musuh, untuk menjaga imannya dan mence- sebagai media untuk menyerang al-Ikhwan al-Mus-
gah dirinya dari perlakuan yang membahayakan kesela- limin (persaudaraan muslim), gerakan fundamen-
matannya. talis transnasional lainnya, yang berasal dari Mesir,
14
Mut’ah adalah ajaran yang membolehkan seorang muslim yang pengikutnya di Indonesia mendirikan Partai
untuk mengawini seorang perempuan, muslim atau non- Keadilan Sejahtera. Serangan mereka difokuskan
muslim, untuk periode waktu tertentu. khususnya pada Sayyid Qutb, sang ideolog gerakan
15
$UWLNHO ´0HPERQJNDU NHVHVDWDQ 6\LDK 7DTL\\DKµ GLDN- LQL 'DODP VLWXV PHUHND VDODÀ PHQ\DWDNDQ EDKZD
ses pada 22 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print.
php?id_artikel=950; “Membongkar kesesatan Syi’ah: Ni-
gagasan-gagasan Qutb, misalnya tentang WDNÀU (me-
kah mut’ah”, diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www. nyatakan penguasa atau individu muslim yang tidak
salafy.or.id/print.php?id_artikel=950; “Memuja imam- PHODNVDQDNDQ KXNXP ,VODP VHEDJDL NDÀU  jahili-
nya”, diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www.salafy. yyah modern, dan negara Islam, jelas menyesatkan.
or.id/print.php?id_artikel=900; “Benci pada istri Nabi”, Ia juga keliru ketika ia mengatakan bahwa tawhid
diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/ hakimiyyah (keesaan kedaulatan Allah) adalah ele-
print.php?id_artikel=899; “Cinta palsu pada ahlul bait”, PHQSHQWLQJGDULWDXKLG%DJLVDODÀLQLGLVHEDENDQ
diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/ oleh kesalahpahaman Sayyid Qutb terhadap konsep
print.php?id_artikel=897; “Menghina sahabat Nabi”, La ilah illallah (tiada tuhan selain Allah), di mana
diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/ ia mereduksi makna kata ilah kepada ‘penguasa’. Ini
print.php?id_artikel=896; “Al-Qur’an diubah-ubah”, diak-
ses pada 22 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print.
jelas sekali bertentangan dengan salaf yang menaf-
php?id_artikel=895; “Bantahan singkat terhadap keya- sirkan kata ilah sebagai ‘satu-satunya yang berhak
kinan Syiah tentang Mahdi”, diakses pada 22 Mei 2008 disembah’. Bagi mereka, gagasan Qutb merepresen-
dari http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=1187. tasikan pemikiran para pendukung bid’ah dan me-
16
Tentang JIL, lihat, misalnya, Nurdin (2005) dan Ali (n.d). UHÁHNVLNDQ SHQJDUXK PX·WD]LODK V\L·DK GDQ NKD-
17
Artikel “Membongkar kedok JIL: Pengikut dan pemuja warij—kelompok-kelompok yang menentang metode
iblis”, diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www.salafy.
or.id/print.php?id_artikel=994; “Seruan penyatuan aga-
ma”; “Membongkar Kedok JIL - Persatuan Hakiki ala
Salaf (2)”, diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www. 18
Artikel “Manhaj dakwah para nabi – bantahan atas HT”,
salafy.or.id/print.php?id_artikel=1002; “Membongkar Ke- diakses pada 21 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/
dok JIL- Pengadilan terbuka atas mereka”, diakses pada print.php?id_artikel=83; “Membongkar selubung Hizbut
22 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print.php?id_ar- Tahrir” , diakses 21 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/
tikel=997; “Membongkar kedok JIL, Ahlus sunna mem- print.php?id_artikel=35; “Membongkar kesesatan Hizbut
bungkamnya”, diakses pada 22 Mei 2008 dari http://www. Tahrir – khilafah islamyyah”, diakses pada 21 Mei 2008
salafy.or.id/print.php?id_artikel=998. dari http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=980.

83

Published by UI Scholars Hub, 2013 7


Jurnal Komunikasi Indonesia, Vol. 2, No. 2 [2013], Art. 1

Asep Muhamad Iqbal, Agama dan Adopsi Media Baru


salaf.19 atan politik dan parlemen. Ini didukung oleh fakta
<DQJ OHELK PHQDULN DGDODK EDKZD VDODÀV MXJD bahwa yayasan tersebut menjalin jaringan dengan
menggunakan internet sebagai medan untuk ‘ber- Jam’iyyah Ihya al-Turas di Kuwait—sebuah yayas-
SHUDQJ·GLDODPPD\DPHODZDQNHORPSRNVDODÀODLQ- DQ\DQJPHQGXNXQJJHUDNDQVDODÀSROLWLNGLEDZDK
nya yang dianggap telah keluar dari jalan salaf yang SLPSLQDQ$EGDO5DKPDQ$EGDO.KDOLT.DUHQDLWX
benar. Penggunaan internet model ini menunjukkan VDODÀV PHQ\HEXW PHUHND \DQJ PHQGXNXQJ 0DMHOLV
DGDQ\D IUDJPHQWDVL GDODP JHUDNDQ VDODÀ GL PDQD Turas Indonesia sebagai “boneka-boneka Abd al-Rah-
NRQÁLN LQWHUQDO GL DQWDUD SHQGXNXQJ VDODÀVPH GL PDQ$EGDO.KDOLTµ0HUHNDPHPDQGDQJJam’iyyah
dunia nyata (RIÁLQH) diperluas ke dunia internet (on- al-Turas .XZDLW PHQ\HGLDNDQ GXNXQJDQ ÀQDQVLDO
line). bagi Majelis Turas Indonesia untuk menyebarkan
'DODP VLWXV PHUHND VDODÀV PHQIRNXVNDQ VH- ideologi Sururi-Ikhwani di Indonesia.21
UDQJDQ PHUHND WHUKDGDS GXD \D\DVDQ VDODÀ 'XD $NLEDWQ\D VDODÀV PHQJLQJDWNDQ SHQJLNXW VH-
yayasan tersebut adalah yayasan al-Sofwah dan WLD VDODÀVPH DNDQ EDKD\D \D\DVDQ\D\DVDQ LQL GDQ
Majelis al-Turas al-Islami yang dipimpin oleh Abu melarang penerbit dan toko buku untuk menerbit-
Nida. Artikel-artikel Umar as-Sewed menegaskan kan dan menjual buku-buku karya para pendukung
bahwa yayasan al-Sofwah tidak mengikuti metode yayasan-yayasan ini. Untuk memperkuat langkah
VDODI NDUHQD PHPLOLNL DÀOLDVL \DQJ NXDW GHQJDQ DO LQLPHUHNDPHQJJXQDNDQIDWZDXODPDXODPDVDODÀ
Muntada Foundation di London yang dipimpin oleh di Timur Tengah seperti Rabi bin Hadi al-Madkhali,
0XKDPPDG LEQ 6XUXU VDODK VHRUDQJ WRNRK VDODÀ Ubaid al-Jabiri, Muhammad bin Hadi al-Madkhali,
politik yang secara pedas mengkritik kerajaan Sau- GDQ0XTELOELQ+DGLDO:DGL·L22
di dan ulama yang dekat dengan pemerintah Saudi.
Untuk mendukung ini, as-Sewed merujuk kepada 3HQJJXQDDQ.RQWHNVWXDO,QWHUQHW
6\DLNK 5DEL· DO0DGNKDOL VHRUDQJ XODPD VDODÀ GL 0HUHVSRQ,VXLVX.RQWHPSRUHU
Arab Saudi, yang mengatakan bahwa “jika yayasan
itu (al-Sofwah) sama dengan al-Muntada London, 6DODÀVPHQJJXQDNDQLQWHUQHWEXNDQKDQ\DVHED
kami kira, ia akan menjadi musuh utama gerakan JDL DODW XQWXN PHPSURPRVLNDQ LGHRORJL VDODÀVPH
dakwah salaf di Indonesia”. Ia berargumen bahwa dan menyerang mereka yang dianggap musuh-mu-
mereka yang terlibat di yayasan al-Sofwah bukan- suh salaf. Lebih jauh, internet juga digunakan seba-
ODKVDODÀVNDUHQDPHUHNDPHQGXNXQJ,EQ6XUXUGDQ gai media untuk menyampaikan perhatian dan pan-
al-Ikhwan al-Muslimin, tetapi mereka berpura-pura dangan mereka tentang isu-isu kontemporer yang
PHQMDGL 6DODÀV $V6HZHG PHQXQMXNDQ EXNWLEXNWL muncul di masyarakat lokal dan global. Investigasi
penyimpangan yayasan al-Sofwah dari metode salaf SHQXOLV WHUKDGDS LVL VLWXV VDODÀ PHQXQMXNNDQ EDK-
seperti terlihat dalam upayanya untuk menerbitkan ZDVDODÀVPHQJJXQDNDQLQWHUQHWVHEDJDLDODWXQWXN
al-Bayan, sebuah majalah yang diterbitkan oleh al- menunjukkan perhatian mereka terhadap isu-isu so-
Muntada foundation London, dan buku-buku karya sial-keagamaan kontemporer di Indonesia. Misalnya,
tokoh-tokoh pendukung al-Surur, mendukung ke- dalam merespon bencana gelombang tsunami yang
giatan kelompok-kelompok yang dianggap sebagai melanda Aceh pada tahun 2004 dan gempa bumi di
pelaku bid’ahVHSHUWLWDUHNDWVXÀal-Ikwan al-Musli- <RJ\DNDUWDSDGDVDODÀVEHUNRQVXOWDVLGHQJDQ
min, Negara Islam Indonesia (NII), dan Partai Keadi- WRNRK VDODÀ GL 6DXGL XQWXN PHPLQWD IDWZD VHEDJDL
lan Sejahtera, serta mengundang tokoh-tokoh pendu- petunjuk bagi muslim Indonesia dalam menghadapi
kung al-Sururi (misalnya Ibrahim al-Duwasy) untuk permasalahan yang timbul akibat tsunami. Mereka
memberikan ceramah di Indonesia.20 mempublikasikan fatwa-fatwa yang berkaitan de-
'LSHUOXDVQ\D NRQÁLN LQWHUQDO NH cyberspace ter-
OLKDW MXJD GDODP VHUDQJDQ VDODÀ WHUKDGDS \D\DVDQ
Majelis al-Turas al-Islami,QGRQHVLD6DODÀVPHQJD
takan bahwa mereka yang terlibat dalam yayasan ini 21
$UWLNHO´$EGDO5DKPDQ$EGDO.KDOLTGDQ,K\DDO7XUDVµ
menyimpang dari metode salaf yang benar karena diakses 21 Mei 2008 dari situs http://www.salafy.or.id/
mereka mengikuti metode yang diadopsi oleh al-Ikh- SULQWSKS"LGBDUWLNHO ´$EGDO5DKPDQ$EGDO.KDOLT
wan al-Muslimin. Mereka dianggap sebagai pelaku –seorang mubtadi”, diakses pada 21 Mei 2008 dari situs
bid’ah karena mendukung gagasan-gagasan Ibn http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=854; “Soal-
Surur dengan melibatkan diri mereka dalam kegi- MDZDE WHQWDQJ $EGXUUDKPDQ $EGXO .KDOLT  DW7XUDVµ
diakses pada 21 Mei 2008 dari situs http://www.salafy.
or.id/print.php?id_artikel=275; “Ihya Turas- ulama tidak
merekomendasi”, diakses 21 Mei 2008 dari situs http://
www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=1153; “Ihya Turas
19
Artikel “Bahaya pemikiran WDNÀU Sayyid Qutb”, diak- PHQ\LPSDQJ ² ERQHND $EGXUDUDKPDQ $EGXO .KDOLTµ
ses pada 21 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print. diakses pada 21 Mei 2008 dari situs http://www.salafy.
php?id_artikel=230. or.id/print.php?id_artikel=1115.
20
Artikel “Persaksian al-Ustadz Muhammad Umar as- 22 Artikel “Ihya ut Turas menyimpang dalam manhaj –fatwa
Sewed”, diakses pada 21 Mei 2008 dari situs http://www. ulama”, diakses pada 21 Mei 2008 dari http://www.salafy.
salafy.or.id/print.php?id_artikel=251; “Ihya al-Turats me- or.id/print.php?id_artikel=1061; “Ihya ut Turas meny-
nyimpang dalam manhaj”, diakses 21 Mei 2008 dari situs impang dalam manhaj –khilaf dan ijtihadiyah” , diak-
http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=1061; “Mem- ses pada 21 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print.
ERQJNDUNHMDKDWDQ,K\D7XUDV²PXVXK6DODÀ\\LQµGLDN- php?id_artikel=1062; “Seruan terbuka bagi penerbit dan
ses pada 21 Mei 2008 dari situs http://www.salafy.or.id/ pemilik toko buku”, diakses pada 21 Mei 2008 dari http://
print.php?id_artikel=1168; “Bahaya jaringan JI dari Ku- www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=1113;“Hati- hati
wait dan al-Turas”, diakses pada 21 Mei 2008 dari situs dengan al-Sofwah dan Ihya Turas”, diakses pada 21 Mei
http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=512. 2008 http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=971.

84
https://scholarhub.ui.ac.id/jkmi/vol2/iss2/1
DOI: 10.7454/jki.v2i2.7834 8
Iqbal: Agama dan Adopsi Media Baru: Penggunaan Internet oleh Gerakan Sal

Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume II, Nomor 2, Oktober 2013

ngan tsunami seperti tentang bagaimana memper- kembali kepada “Islam yang murni” sebagaimana di-
lakukan ratusan ribu mayat muslim; apakah diper- praktikkan oleh nabi dan salaf.
bolehkan untuk bekerja sama dengan orang-orang
QRQVDODÀ GDODP PHPEHULNDQ EDQWXDQ NHSDGD NRU- 3HQJJXQDDQ6WUDWHJLV,QWHUQHW
ban yang selamat; dan pengutukan atas kerja mision- 0HPEDQJXQ-DULQJDQ/RNDOGDQ*OREDO
aris Kristen yang dilakukan oleh beberapa organisasi
bantuan internasional untuk mengkristenkan anak- 6HODLQLWXLQWHUQHWEDJLVDODÀVPHDGDODKVDUDQD
anak muslim dengan berselubung bantuan kemanu- untuk membangun jaringan baik di tingkat lokal
siaan.23 maupun global sebagai strategi memelihara soli-
'L VDPSLQJ LWX VDODÀV PHQJJXQDNDQ cyberspace daritas sesama pendukungnya. Lewat situs mereka,
sebagai alat untuk merespon isu-isu internasional. VDODÀV WHODK PHQJHPEDQJNDQ WDXWDQ link) dengan
Posting mereka menunjukkan bahwa mereka sadar VLWXVVDODÀODLQQ\D\DQJVDPDVDPDPHPSURPRVLNDQ
akan isu-isu dan kejadian-kejadian global, khusus- LGHRORJL VDODI 0HUHND PHPEDQJXQ DÀOLDVL GHQJDQ
nya yang berkaitan dengan Islam dan dunia Islam. SXOXKDQVLWXVVDODÀORNDO,QGRQHVLD\DQJGLMDODQNDQ
Untuk merespon krisis dunia muslim seperti di Liba- oleh para pendukung salaf di beberapa kota di Jawa,
QRQ 3DOHVWLQD GDQ ,UDN VDODÀV PHPDNDL LQWHUQHW 6XODZHVLGDQ.DOLPDQWDQ$ÀOLDVLLQLVDODKVDWXQ\D
sebagai alat untuk mengkomunikasikan keyakinan LDODKVHEXDKVLWXVVDODÀPHPSXEOLNDVLNDQXODQJDU-
mereka bahwa krisis tersebut terjadi karena umat tikel-artikel atau berita yang sebelumnya dipublika-
Islam sudah mengabaikan ajaran-ajaran “Islam yang VLNDQROHKVLWXVVDODÀODLQQ\D
sebenarnya”, sehingga mereka tidak berada dalam 3HQGXNXQJ VDODÀVPH WLGDN KDQ\D PHPEDQJXQ
bimbingan Allah. Akibatnya, kaum muslim menjadi MDULQJDQGHQJDQSHQGXNXQJVDODÀVPHORNDOODLQQ\D
lemah dan memberikan kesempatan kepada musuh WHWDSL MXJD GHQJDQ SHQGXNXQJ VDODÀVPH JOREDO 6L-
untuk menguasai dan menghancurkan negara-neg- WXVPHUHNDPHQXQMXNDQEDKZDVDODÀWHODKPHQJHP-
DUDPXVOLP'L/LEDQRQPHQXUXWVDODÀVHizbullah EDQJNDQWDXWDQGHQJDQVLWXVVDODÀJOREDOGLEHUEDJDL
adalah kelompok syi’ah yang telah melanggar prin- tempat di dunia. Terdapat 19 situs berbahasa Arab
sip-prinsip aqidah Islam, menghina sahabat-sahabat dan 18 situs berbahasa Inggris, yang berlokasi di
nabi yang terhormat, dan mengubah Qur’an seperti Timur Tengah (16 situs), Eropa (13 situs) dan Ameri-
orang Yahudi mengubah kitab suci mereka. Dengan ka Serikat (8 situs). Kebanyakan dari mereka dio-
mengutip sebuah fatwa oleh Shalih bin Muhammad perasikan sebagai situs masyarakat, tetapi ada juga
DO/XKDGDLQGDUL6DXGL$UDELDVDODÀVPHQ\HEXWNH- beberapa situs yang milik pemerintah seperti http://
lompok ini bukan sebagai ‘partai Allah’ (hizbullah) TXUDQDOLVODPFRP GDQ KWWSKDGLWVDOLVODP \DQJ
seperti arti namanya, tapi sebagai ‘partai setan’ (hiz- dijalankan oleh Kementerian Urusan Islam, Wakaf
busy syaithan).24 dan Dakwah Pemerintah Saudi. Situs-situs ini jelas
Begitu juga dengan krisis yang terjadi di Irak GLGHGLNDVLNDQXQWXNPHQ\HEDUNDQVDODÀVPHNHVHOX-
GDQ 3DOHVWLQD 'DODP SDQGDQJDQ VDODÀV +DPDV GL UXKGXQLDPXODLGDULVLWXVSULEDGLWRNRKWRNRKVDODÀ
Palestina adalah kelompok fanatik (hizb) yang me- di Timur Tengah, seperti situs Ibn Baz, Utsaimin dan
miliki ideologi sektarian dan mengabaikan ideologi Rabi al-Madkhali, sampai layanan Qur’an dan Hadis
“Islam sejati” seperti diajarkan oleh salaf. Mereka online. Berdasarkan ini semua, penulis berpendapat
yang berperang melawan invasi Amerikat Serikat di bahwa dengan membangun tautan dengan situs-situs
Irak adalah penganut syi’ah yang membunuh para ODLQVDODÀPHODNXNDQNRPXQLNDVLGDQPHPEDQJXQ
pendukung Sunnah (ahl al-sunnah).25 Kelompok-ke- MDULQJDQGHQJDQNHORPSRNNHORPSRNVDODÀORNDOGDQ
lompok ini tidaklah berjihad sebagaimana diajarkan JOREDO GDQ PHQLQJNDWNDQ GDNZDK VDODÀ PHODOXL cy-
Allah dalam Qur’an dan dicontohkan oleh nabi dan berspace ke khalayak yang lebih luas melintasi batas
para sahabatnya. Karena itu, melalui situs mereka, nasional dan regional. Ini juga menunjukkan bahwa
NDXPVDODÀVPHQ\DWDNDQEDKZDVDWXVDWXQ\DVROXVL NRPXQLWDVVDODÀORNDO GDODPKDOLQLVDODÀ,QGRQHVLD 
untuk mengatasi krisis ini dan meraih kemenangan dapat memiliki dampak global karena ia bagian dari
atas musuh-musuh Islam adalah umat Islam harus MDULQJDQJOREDOVDODÀVPHGDQSDGDVDDW\DQJVDPD
MDULQJDQJOREDOVDODÀVPHELVDEHUGDPSDNORNDONDUH-
na kehadirannya dibutuhkan untuk memperkuat ke-
EHUDGDDQNRPXQLWDVVDODÀORNDO
23
Artikel “Bimbingan ulama menghadapi gempa dan Tsu- .HVLPSXODQ
nami di Indonesia”, diakses pada 21 Mei 2008 dari http://
www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=1068; “Nasehat
dan renungan dalam masalah kristenisasi paska musibah Eksplorasi atas penggunaan internet oleh salaf-
di Indonesia”, diakses pada 21 Mei 2008 dari http://www. isme di Indonesia menunjukan bahwa pada dasarnya
salafy.or.id/print.php?id_artikel=1067. pengikut gerakan ini merespon internet secara posi-
24
Artikel “Fatwa ulama dalam menyikapi krisis Libanon tif. Mereka menjadikan internet sebagai sarana
–bagian 1 dan 2”, diakses pada 21 Mei 2008 dari http:// untuk mengkomunikasikan, mempromosikan dan
www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=1083; “Syaikh mempertegas identitas kolektif mereka. Secara lebih
al-Luhadain: Hizbullah adalah hizbusy syaithan”, diak- VSHVLÀN UHVSRQ LQL WHUZXMXG GDODP EHQWXNEHQWXN
ses pada 21 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print. berikut.
php?id_artikel=1086. 3HUWDPD VDODÀV PHQJJXQDNDQ LQWHUQHW VHEDJDL
25 Artikel “Hamas adalah kelompok jihad menyimpang”,

diakses pada 21 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/


alat ideologis. Melalui internet, mereka mengkomu-
SULQWSKS"LGBDUWLNHO  ´0HQ\RDO $PHULND,UDTµ GLDN- QLNDVLNDQ LGHRORJL VDODÀVPH PHUHND GDQ PHQ\HEDU-
ses pada 24 Mei 2008 dari http://www.salafy.or.id/print. NDQGDNZDKVDODÀNDSDGDNKDOD\DN\DQJOHELKOXDV
php?id_artikel=140. .HGXDWDPSDNQ\DVDODÀPHPDNDLLQWHUQHWVHEDJDL

85

Published by UI Scholars Hub, 2013 9


Jurnal Komunikasi Indonesia, Vol. 2, No. 2 [2013], Art. 1

Asep Muhamad Iqbal, Agama dan Adopsi Media Baru


alat polemis dalam hal mereka menyatakan perang studi tentang hubungan internet dan agama yang
di cyberspace melawan mereka yang dianggap telah dipengaruhi oleh tesis sekularisasi. Mungkin benar
menyimpang dari “Islam otentik” yang diajarkan oleh bahwa pada tahap tertentu internet melemahkan
salaf, seperti kelompok syi’ah, Ihkwan al-Muslimin struktur tradisional komunitas agama. Akan teta-
dan Hizbut Tahrir. Cyberspace telah menjadi sebuah SL VHSHUWL GLWXQMXNNDQ GDODP NDVXV VDODÀVPH LQL
tempat baru bagi cyberwar (perang di dunia maya) komunitas agama adalah agen aktif yang memiliki
GLPDQDSHUPXVXKDQGDQNRQÁLNRIÁLQH dibawa dan kemampuan untuk menggunakan kesempatan-ke-
diperluas ke dunia online. sempatan yang dibukakan oleh internet untuk kebu-
.HWLJDEDJLVDODÀVLQWHUQHWPHPDLQNDQSHUDQDQ tuhan dan kepentingan mereka. Dengan kata lain,
sebagai medium untuk merespon isu-isu kontempo- bagi komunitas agama, efek positif internet melebihi
rer yang muncul di masyarakat lokal dan global. Le- konsekuensi negatifnya.
ZDWVLWXVPHUHNDVDODÀPHQJHNVSUHVLNDQSDQGDQJDQ Temuan-temuan dalam artikel ini membuktikan
dan perhatian mereka terhadap isu-isu global seperti bahwa kelompok agama yang paling konservatif pun
NRQÁLNGDQLQVWDELOLWDVHNRQRPLGDQSROLWLN\DQJGL- VHSHUWLNRPXQLWDVVDODÀVWLGDNKDQ\DEHUWDKDQGLKD-
hadapi negara-negara dunia Islam dan isu-isu lokal dapan modernisasi. Mereka juga mampu mentrans-
seperti tsunami yang melanda Indonesia pada tahun formasi realitas-realitas modernitas seperti internet
+DOLQLPHUHÁHNVLNDQSDUDGRNVJHUDNDQWUDQV- menjadi sebuah bentuk baru produk modern yang
QDVLRQDO VHSHUWL VDODÀVPH LD EHURSHUDVL PHOHZDWL melayani kebutuhan dan kepentingan mereka de-
batas-batas nasional sebuah negara dan menantang QJDQEDLN6HFDUDLGHRORJLVNRPXQLWDVVDODÀDGDODK
keberadaan negara-bangsa secara teritorial dan ide- ultra-ortodoks, tapi mereka adalah modern secara
ologis, tapi ia tidak dapat mengabaikan isu-isu baru teknologi.
yang muncul di negara di mana mereka beroperasi .DVXV VDODÀVPH GDQ LQWHUQHW LQL MXJD PHPSHUOL-
sebagai upayanya untuk meningkatkan pengaruh- hatkan bahwa agama senantiasa berupaya untuk
nya atau setidaknya mempertahankan kehadirannya melakukan adaptasi dan rekonsiliasi dengan mo-
dalam arena lokal-nasional. dernitas dengan cara membacakan nilai-nilai mo-
7HUDNKLU NRPXQLWDV VDODÀ PHQJJXQDNDQ LQWHU- dernitas terhadap sumber-sumber keagamaannya.
net untuk tujuan membangun jaringan dan kaitan Ia berusaha untuk merespon proses modernisasi
(network dan linkage). Mereka memakai cyberspace dengan cara mengadopsi dan mengadaptasi internet
sebagai medium untuk memelihara solidaritas dan dan teknologi modern lainnya sesuai konteks komu-
mengembangkan jaringan lokal (nasional) dan glo- nalnya sesuai kebutuhan dan kepentingannya. De-
EDOGLNDODQJDQSDUDSHQGXNXQJVDODÀVPHORNDOGDQ QJDQNDWDODLQUHVSRQVDODÀVDWDVLQWHUQHWLQLPHUX-
global. Ini menunjukan bahwa sebuah jaringan lokal pakan bagian dari proses interaksi antara agama dan
VDODÀ GDSDW PHPSXQ\DL GDPSDN JOREDO GDQ VHEXDK teknologi di mana komunitas agama terlibat dalam
MDULQJDQ VDODÀ JOREDO GDSDW PHPLOLNL SHQJDUXK WHU- upaya menjadikan teknologi bagian dari budayanya
KDGDSNRPXQLWDVVDODÀORNDO %DU]LODL1DKRQ  %DU]LODL    -DGL GDSDW  GL-
Meskipun lingkup kajiannya terbatas, tulisan ini simpulkan bahwa gerakan keagamaan sebagaimana
dengan jelas menunjukkan bahwa fenomena peng- GLWXQMXNNDQROHKJHUDNDQVDODÀVPHEXNDQODKUHDOL-
JXQDDQLQWHUQHWROHKSHQJLNXWVDODÀVPHLQLPHQMDGL tas yang terpisahkan atau bertentangan dengan mo-
sebuah kritik atas pandangan bahwa internet tidak dernitas dan proses globalisasi, melainkan sebagai
sejalan (incompatible) dengan agama dan komuni- bagian integral dari modernitas dan globalisasi itu
tas agama sebagaimana dikemukakan oleh beberapa sendiri.

Daftar Pustaka

$GDPX$8  ,VODPDQGWKHLQWHUQHW. Diakses pada 12 Oktober &DPSEHOO +   :KHQ 5HOLJLRQ 0HHWV 1HZ 0HGLD /RQGRQ
 GDUL KWWSZZZNDQRRQOLQHFRPSXEOLFDWLRQVLVODPBDQGB Routledge.
WKHBLQWHUQHWKWP 'XGHULMD$  ,VODPLFJURXSVDQGWKHLUZRUOGYLHZVDQGLGHQWLWLHV
$GUDRXL 0$   6DOD¿VP LQ )UDQFH ,GHRORJ\ 3UDFWLFHV DQG 1HR7UDGLWLRQDO 6DOD¿V DQG 3URJUHVVLYH 0XVOLPV $UDE /DZ
&RQWUDGLFWLRQV'DODP50HLMHU HG *OREDO6DOD¿VP,VODP¶V QuarterlyK
1HZ 5HOLJLRXV 0RYHPHQW K  1HZ <RUN &ROXPELD (O)DGO.$  7KHXJO\PRGHUQDQGWKHPRGHUQXJO\UHFODLPLQJ
University Press. WKH EHDXWLIXO LQ ,VODP 'DODP 2 6D¿ HG  3URJUHVVLYH
$OL0 QG ³7KH5LVHRIWKH/LEHUDO,VODP1HWZRUN -,/ LQ&RQWHPSRUDU\ 0XVOLPV2Q-XVWLFH*HQGHUDQG3OXUDOLVP K 2[IRUG
,QGRQHVLD´ 7KH$PHULFDQ -RXUQDO RI ,VODPLF 6RFLDO 6FLHQFHs 2QH:RUOG
K +DVDQ 1   7KH 6DOD¿ PRYHPHQW LQ ,QGRQHVLD WUDQVQDWLRQDO
$UP¿HOG * *  +ROEHUW 5 /   7KH UHODWLRQVKLS EHWZHHQ dynamics and local development. &RPSDUDWLYH 6WXGLHV RI
religiosity and internet use. -RXUQDORI0HGLDDQG5HOLJLRQ 6RXWK$VLD$IULFDDQGWKH0LGGOH(DVW  K
h.129-144. +DVDQ 1   ³$PELYDOHQW 'RFWULQHV DQG &RQÀLFWV LQ WKH 6DOD¿
%DUNHU(  &URVVLQJWKHERXQGDU\1HZFKDOOHQJHVWRUHOLJLRXV 0RYHPHQWLQ,QGRQHVLD´LQ5RHO0HLMHU HG *OREDO6DOD¿VP
authority and control as a consequence of access to the ,VODP¶V 1HZ 5HOLJLRXV 0RYHPHQW 1HZ <RUN &ROXPELD
,QWHUQHW 'DODP 0 +¡MVJDDUG  0 :DUEXUJ (GV  5HOLJLRQ 8QLYHUVLW\3UHVVK
DQG&\EHUVSDFH K± /RQGRQ5RXWOHGJH ,QWHUQDWLRQDO &ULVLV *URXS   ,QGRQHVLD EDFNJURXQGHU :K\
%DU]LODL1DKRQ .  %DU]LODL *   &XOWXUHG WHFKQRORJ\ The 6DOD¿VPDQGWHUURULVPPRVWO\GRQ¶WPL[$VLD5HSRUW1R
,QIRUPDWLRQ6RFLHW\K 6RXWKHDVW$VLD%UXVVHOV
%RFNRYHU 0   &RQIXFLDQ YDOXHV DQG WKH LQWHUQHW $ SRWHQWLDO .DULP$*  µ-DPDDK6KDODKXGGLQ,VODPLFVWXGHQWRUJDQL]DWLRQ
FRQÀLFW-RXUQDORI&KLQHVH3KLORVRSK\  K± LQ,QGRQHVLD¶V1HZ2UGHU¶7KH)OLQGHUV-RXUQDORI+LVWRU\DQG
&DPSEHOO+  6SLULWXDOL]LQJWKHLQWHUQHWXQFRYHULQJGLVFRXUVH 3ROLWLFV9ROK
and narratives of religious internet use. 2QOLQH+HLGHOEHUJ .OXYHU 5  &KHRQJ 3 +   7HFKQRORJLFDO PRGHUQL]DWLRQ
-RXUQDORI5HOLJLRQVRQWKH,QWHUQHW the internet and religion in Singapore. -RXUQDO RI &RPSXWHU

86
https://scholarhub.ui.ac.id/jkmi/vol2/iss2/1
DOI: 10.7454/jki.v2i2.7834 10
Iqbal: Agama dan Adopsi Media Baru: Penggunaan Internet oleh Gerakan Sal

Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume II, Nomor 2, Oktober 2013


0HGLDWHG&RPPXQLFDWLRQK 6FKURHGHU 5 +HDWKHU 1  /HH 50   7KH VDFUHG DQG
1RRUKDLGL   /DVNDU -LKDG ,VODP PLOLWDQF\ DQG WKH TXHVW IRU WKH YLUWXDO 5HOLJLRQ LQ PXOWLXVHU YLUWXDO UHDOLW\ -RXUQDO RI
LGHQWLW\LQSRVW1HZ 2UGHU,QGRQHVLD 'LVHUWDVL 3K'8WUHFKW &RPSXWHU0HGLDWHG&RPPXQLFDWLRQ  
7KH8QLYHUVLW\RI8WUHFKW :LNWRURZLF]4  7KHQHZJOREDOWKUHDW7UDQVQDWLRQDO6DOD¿DQG
1XUGLQ$$   µ,VODP DQG 6WDWH$ 6WXG\ RI WKH /LEHUDO ,VODPLF jihad. 0LGGOH(DVW3ROLF\9,,,  K
1HWZRUN LQ ,QGRQHVLD ¶ 1HZ =HDODQG -RXUQDO RI :LNWRURZLF]4  ³$QDWRP\RIWKH6DOD¿0RYHPHQW´Studies in
$VLDQ6WXGLHVK &RQÀLFWDQG7HUURULVPK

87

Published by UI Scholars Hub, 2013 11

Anda mungkin juga menyukai