Anda di halaman 1dari 4

(Lalu Ibrahimpun mengikat Ismail dan membaringkannya dilantai.

Sambil mengasah pisaunya, air


matanya menetes, agak lama ia melakukan itu, seakan-akan terjadi pertarungan batin anatar ingin
melaksanakn perintah Allah dengan kecintaannya kepada anaknya )

(Namun ternyata parang yang sudah diasah itu menjadi tumpul dileher Ismail. Berkali-kali ia coba
untuk menyembelihnya namun gagal, sampai akhirnya turunlah wahyu melalui Jibril )

Jibril :”wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah Kami membalas
orang-orang yg berbuat kebajikan. Sembelihlah kambing sebagai ganti engkau menyembelih anakmu.
Allah sudah menerima ketaatanmu, pahala dan kebaikan akan senantiasa menyertaimu”

Narator :”Dikisahkan Ismail sudah beranjak dewasa, dan Ibrahim berulangkali menjenguknya, hingga
akhirnya Ismail menikah dengan Umara.

Sampai suati ketika Ibrahimpun berkunjung ke rumah Ismail”

Ibrahim :”Assalamu’alaikum,...kemanakah suamimu?”

(Umara tidak mengenali orangtua itu yg tidak lain adalah bapak dari suaminya )

Umara :”Wa’alaikum salam Pak tua,...suamiku sedang berburu. Apakah keperluanmu di sini?

Ibrahim :”Aku hanya ingin menanyakan bagaimana khabar kalian”

Umara :”Kami berada dalam kesempitan, hidup kami menderita”

Ibrahim :”Apakah kamu mempunyai jamuan , makanan dan minuman?”

Umara :”Aku tidak mempunyainya, malah apapun tiada”

(Ibrahim tidak suka dengan sifat Umara yang kikir dan tidak menghormati tamu, maka ia pun
berkata)
Ibrahim : Jika suamimu kembali, sampaikan salamku kepadanya dan katakan supaya dia
menggantikan pintunya”

(Ismailpun pulang dan bertanya kepada istrinya )

Ismail :”Istriku,...adakah orang datang menemuimu?”

Umara :”Ya, ada orang tua mengunjungi kita. Aku tidak mengenalnya, ia tampak lusuh dan tua sekali”

Ismail :”Apakah ia mewasiatkan sesuatu kepadamu?”

Umara :”Ya, dia menyuruhku untuk menyampaikan salam kepadamu dan memintaku mengatakan
kepadamu supaya menggantikan pintunya,....hu memang dia itu siapa??..seenaknya menyuruhmu
begitu..!”

(Ismail menahan marah dan berkata )

Ismail :”Dia adalah bapakku,...dan karena sikapmu yang tidak terpuji, maka ia menyuruhku untuk
menceraikanmu. Mulai besok, pulanglah kamu ke keluargamu. Dan rubahlah sikapmu itu”

(Ismailpun lalu mengantarkan istrinya yg telah diceraikannya itu ke rumah orangtuanya )

Narator :”Dikisahkan akhirnya Ismailpun menikah lagi,kali ini dengan Sayiida lalu dengan Meriba dan
terakhir dengan Malchut.

Dari ke-dua istrinya tersebut Ismail memiliki sejumlah anak, yang kelak akan lahir dari keturunan
Ismail seorang Nabi yaitu nabi Muhammad (Lalu Ibrahimpun mengikat Ismail dan membaringkannya
dilantai. Sambil mengasah pisaunya, air matanya menetes, agak lama ia melakukan itu, seakan-akan
terjadi pertarungan batin anatar ingin melaksanakn perintah Allah dengan kecintaannya kepada
anaknya )

(Namun ternyata parang yang sudah diasah itu menjadi tumpul dileher Ismail. Berkali-kali ia coba
untuk menyembelihnya namun gagal, sampai akhirnya turunlah wahyu melalui Jibril )
Jibril :”wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah Kami membalas
orang-orang yg berbuat kebajikan. Sembelihlah kambing sebagai ganti engkau menyembelih anakmu.
Allah sudah menerima ketaatanmu, pahala dan kebaikan akan senantiasa menyertaimu”

Narator :”Dikisahkan Ismail sudah beranjak dewasa, dan Ibrahim berulangkali menjenguknya, hingga
akhirnya Ismail menikah dengan Umara.

Sampai suati ketika Ibrahimpun berkunjung ke rumah Ismail”

Ibrahim :”Assalamu’alaikum,...kemanakah suamimu?”

(Umara tidak mengenali orangtua itu yg tidak lain adalah bapak dari suaminya )

Umara :”Wa’alaikum salam Pak tua,...suamiku sedang berburu. Apakah keperluanmu di sini?

Ibrahim :”Aku hanya ingin menanyakan bagaimana khabar kalian”

Umara :”Kami berada dalam kesempitan, hidup kami menderita”

Ibrahim :”Apakah kamu mempunyai jamuan , makanan dan minuman?”

Umara :”Aku tidak mempunyainya, malah apapun tiada”

(Ibrahim tidak suka dengan sifat Umara yang kikir dan tidak menghormati tamu, maka ia pun
berkata)

Ibrahim : Jika suamimu kembali, sampaikan salamku kepadanya dan katakan supaya dia
menggantikan pintunya”

(Ismailpun pulang dan bertanya kepada istrinya )

Ismail :”Istriku,...adakah orang datang menemuimu?”


Umara :”Ya, ada orang tua mengunjungi kita. Aku tidak mengenalnya, ia tampak lusuh dan tua sekali”

Ismail :”Apakah ia mewasiatkan sesuatu kepadamu?”

Umara :”Ya, dia menyuruhku untuk menyampaikan salam kepadamu dan memintaku mengatakan
kepadamu supaya menggantikan pintunya,....hu memang dia itu siapa??..seenaknya menyuruhmu
begitu..!”

(Ismail menahan marah dan berkata )

Ismail :”Dia adalah bapakku,...dan karena sikapmu yang tidak terpuji, maka ia menyuruhku untuk
menceraikanmu. Mulai besok, pulanglah kamu ke keluargamu. Dan rubahlah sikapmu itu”

(Ismailpun lalu mengantarkan istrinya yg telah diceraikannya itu ke rumah orangtuanya )

Narator :”Dikisahkan akhirnya Ismailpun menikah lagi,kali ini dengan Sayiida lalu dengan Meriba dan
terakhir dengan Malchut.

Dari ke-dua istrinya tersebut Ismail memiliki sejumlah anak, yang kelak akan lahir dari keturunan
Ismail seorang Nabi yaitu nabi Muhammad

Anda mungkin juga menyukai