Bab 6 Neraca Pembayaran Internasional (Balance Of Payment)
6.1 Pengertian Neraca pembayaran
Internasional Neraca pembayaran internasional (balance of payment =bop) diartikan suatu sistematika dalam mencatat transaksi ekonomi internasional antara warga negara yang satu dengan warga negara negara lain dalam periode waktu tertentu (Nopirin, 2007). Neraca pembayaran internasional pada dasarnya merupakan ringkasan dari seluruh transaksi penduduk negara yang satu dengan penduduk negara lain di mana dicatat selama periode waktu tertentu biasanya dalam satu kalender (Salvatore, 2014). Tujuan utama neraca pembayaran internasional (balance of payment) adalah untuk memberikan informasi kepada pemerintah tentang posisi keuangan dalam hubungan ekonomi dengan negara lain serta membantu di dalam pengambilan kebijaksanaan moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasional. Data yang merupakan informasi dari neraca pembayaran internasional negara, 80 Perekonomian Indonesia juga sangat diperlukan oleh pihak perbankan, perusahaan maupun perorangan yang terlibat secara langsung atau tidak langsung di dalam keuangan maupun di dalam perdagangan internasional (Hady, 2009). Penduduk yang disebutkan dalam suatu neraca pembayaran internasional yakni, mewakili pemerintah/ negara, badan hukum atau perusahaan dan juga sebagai orang perorang. Seseorang yang bukan bagian pemerintah satu Negara (misalnya para turis) adalah sebagai penduduk yaitu seseorang yang memiliki hunian yang tetap atau memiliki “center of interest”. Ketika menetapkan center of interest, bisa digunakan yakni di mana seseorang mendapatkan pendapatan tetap atau domisili tempat kerja mereka. Suatu perusahaan dinilai sebagai penduduk dari negara sebab perusahaan itu memperoleh status sebagai Badan Hukum, dan memiliki cabang di luar negeri dapat dinilai sebagai penduduk luar negeri. Transaksi yang dilakukan di luar negeri adalah transaksi ekonomi internasional (Nopirin, 2007).
6.2 Transaksi Debit dan Transaksi Kredit
Dalam neraca pembayaran internasional bahwa transaksi ekonomi bisa dipisahkan antara lain kegiatan debit dan kredit. Transaksi debit merupakan kegiatan ekonomi internasional yang mengakibatkan adanya kewajiban pembayaran keluar negeri. Transaksi kredit merupakan kegiatan yang mengakibatkan hak menerima pendapatan dari negara lain. Transaksi debit diberi tanda negatif dalam NPI, sedangkan transaksi kredit diberi tanda positif (+) dalam NPI. Ekspor barang dan jasa, transfer secara sepihak atau hibas yang diterima dari luar negeri dan arus modal masuk dicatat dalam transaksi kredit dan diberi tanda (+) karena merupakan pembayaran dari luar negeri. Sebaliknya impor barang dan jasa, transfer secara sepihak atau hibah dari luar negeri dan arus modal keluar dicatai pada transaksi debit pada neraca pembayaran internasional dan diberi tanda (-) karena merupakan pembayaran keluar negeri. Arus modal masuk (capital inflows) dapat dilihat dari bentuk, yaitu kenaikan aset suatu di luar negeri atau penurunan aset suatu negara di luar negeri. Contoh, jika penduduk Indonesia membeli saham Inggeris, maka aset luar negeri di Inggeris bertambah. Hal ini merupakan arus modal masuk ke Inggeris karena merupakan pembayaran ke Inggeris, maka dicatat pada transaksi kredit pada neraca pembayaran Inggeris. Arus modal masuk juga merupakan bentuk penurunan aset di luar negeri. Contoh, jika Inggeris menjual saham asing, maka aset Inggris diluar negeri berkurang, hal ini merupakan arus modal masuk ke Inggeris dan dicatat pada transaksi kredit di neraca pembayaran internasional Inggeris karena merupakan pembayaran dari luar negeri. Arus modal keluar (capital outflows), dapat merupakan kenaikan aset nasional di luar negeri atau penurunan aset di luar negeri karena keduanya merupakan pembayaran ke luar negeri. Contoh, pembelian surat utang jangka pendek Inggeris oleh penduduk Indonesia akan meningkatkan aset Indonesia di Inggeris, maka dicatat pad transaksi debit karena merupakan pembayaran ke luar negeri (Inggris). Dari uraian diatas, maka ekspor barang dan jasa, penerimaan transfer secara sepihak, arus modal masuk semuanya termasuk penerimaan pembayaran dari luar negeri maka dicatat pada transaksi kredit (+). Sebaliknya impor barang dan jasa, transfer secara sepihak ke luar negeri dan arus modal keluar, termasuk modal keluar maka dicatat pada transaksi debit (-) di neraca pembayaran internasional. Pembedaan lain transaksi ekonomi yakni transaksi sedang berjalan serta transaksi kapital. Transaksi sedang berjalan merupakan transaksi yang di dalamnya terdapat kegiatan ekspor dan impor barang-barang dan jasa, sedangkan transaksi kapital merupakan transaksi yang berkaitan dengan investasi modal serta emas. Bantuan, hadiah, dan transaksi satu arah yang lain dapat dikelompokkan dalam transaksi sedang berjalan atau sebagai transaksi tersendiri, yakni transaksi satu arah.