Vi-Mpda-Manajemen Persediaan
Vi-Mpda-Manajemen Persediaan
10 100
9
8 80
7
6 60
5
4 40
3
2 20
1 A B C
20 40 60 80 100
Pengertian
Persediaan adalah bahan atau barang yg disimpan
yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu.
Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan
pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun
suku cadang.
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 2
FUNGSI PERSEDIAAN
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 5
Contoh Kasus :
Suatu perusahaan dalam proses produksinya menggunakan 10
item bahan baku. Kebutuhan persediaan selama satu tahun dan
harga bahan baku per unit seperti tertera pada tabel berikut :
Item Kebutuhan Harga
(unit/tahun) (rupiah/unit)
1 800 600
2 3000 100
3 600 2200
4 800 550
5 1000 1500
6 2400 250
7 1800 2500
8 780 1500
9 780 12200
10 1000 200
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 6
Penyelesaian:
Volume Harga per Nilai Nilai Nilai Kelas
Item tahunan unit tahunan Kumulatif Kumulatif
(Unit) (rupiah) (ribu Rp) (Ribu Rp) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
9 780 12.200 480
7 1.800 2.500 300
3 600 2.200 1320
5 1.000 1.500 440
8 780 1.500 1500
1 800 600 600
4 800 550 4500
6 2.400 250 1170
10 1.000 200 9516
2 3.000 100 200
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 8
Penyelesaian:
Volume Harga per Volume Nilai Nilai
Item tahunan unit tahunan Kumulatif Kumulatif Kelas
(Unit) (rupiah) (ribu Rp) (Ribu Rp) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (7)
9 780 12200 9516 9.516 47,5
7 1800 2500 4500 14.016 70,0
3 1000 1500 1500 15.336 76,6
5 600 2200 1320 16.836 84,1
8 780 1500 1170 18.006 89,9
1 2400 250 600 18.486 92,3
4 800 600 480 18.926 94,5
6 800 550 440 19.526 97,5
10 3000 100 300 19.726 98,5
2 1000 200 200 20.026 100,0
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 9
Penyelesaian Akhir:
Volume Harga per Volume Nilai Nilai
Item tahunan unit tahunan Kumulatif Kumulatif Kelas
(Unit) (rupiah) (ribu Rp) (Ribu Rp) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (7)
9 780 12200 9516 9516 47,5 A
7 1800 2500 4500 14016 70,0 A
3 1000 1500 1500 15516 77,5 B
5 600 2200 1320 16836 84,1 B
8 780 1500 1170 18006 89,9 B
1 2400 250 600 18606 92,9 C
4 800 600 480 19086 95,3 C
6 800 550 440 19526 97,5 C
10 3000 100 300 19826 99,0 C
2 1000 200 200 20026 100,0 C
Susun klasifikasi persediaan:
Nilai kumulatif ≤ 70% : Kelas A
>70% - ≤ 90% : Kelas B
>90% : Kelas C
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 10
BIAYA-BIAYA DALAM PERSEDIAAN
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 11
Tiga kemungkinan yang terjadi akibat kekurangan
persediaan:
• Tertundanya penjualan
• Kehilangan penjualan
• Kehilangan pelanggan
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 13
MODEL PERSEDIAAN
ECONOMIC ORDER QUANTITY - EOQ
(Jumlah Pesanan Ekonomis)
Asumsi-asumsi yang digunakan:
Barang yang dipesan dan disimpan hanya satu macam
Kebutuhan/permintaan brg adalah konstan dan diketahui
Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan adalah konstan
dan diketahui
Barang yang dipesan segera dapat tersedia dan tidak ada
pesanan tertunda (diterima dalam satu batch)
Harga barang tetap dan tidak tergantung dari jumlah
yang dipesan (tidak ada potongan kuantitas)
Waktu tenggang (lead time) diketahui dan konstan.
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 14
Grafik Persediaan dalam Model EOQ
Tingkat persediaan
(Unit)
Q Tingkat persediaan*)
0 Waktu
A B
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 15
Model Persediaan EOQ: Pendekatan Tabel
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 16
Kasus PT. Feminim (Halaman 246)
1 2 3 4 5 6 7 8
Frekuensi Pesanan
Biaya Pesan Biaya Simpan Biaya Total
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 18
Model Persediaan EOQ: Pendekatan Matematis
Notasi:
D = Jumlah kebutuhan barang (unit/tahun)
S = Biaya pemesanan (rupiah/pesanan)
h = Biaya penyimpanan sebagai % terhadap nilai barang
C = Harga barang (rupiah/unit)
H = h x C = Biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun)
Q = Jumlah pemesanan (unit/pesanan)
F = Frekuensi pemesanan (kali/tahun)
T = Jarak waktu antar tiap pesanan (tahun, hari)
TC = Total biaya persediaan (rupiah/tahun)
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 19
Biaya Total = biaya pemesanan + biaya penyimpanan
= D/Q . S + Q/2 . H
EOQ terjadi jika biaya pemesanan = biaya penyimpanan
D/Q . S = Q/2 . H
2 D S = Q2 H
Q* = (2DS/H)1/2 = √ (2DS/H)
Q* adalah jumlah pemesanan yang memberikan biaya total
persediaan terendah
Q* dapat juga dihitung melalui deferensiasi fungsi biaya total:
TC = D/Q . S + Q/2 . H
∂TC/∂Q = - D/Q2. S + H/2 = 0
D/Q2. S = H/2
Q2 H = 2 D S
Q* = (2DS/H)1/2 = √ (2DS/H)
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 20
Dengan menggunakan contoh yang sama, kita memperoleh
data sebagai berikut:
D = 12.000
S = Rp 50.000,-
h = 10%
C = Rp 3.000,-
H = Rp 300,- (H = h x C)
(2)(12.000)(50.000)
EOQ = Q* = = 2.000 unit
300
Frekuensi pemesanan:
D 12.000
F = = = 6 kali/tahun
Q* 2.000
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 21
MODEL PERSEDIAAN
DENGAN PEMESANAN TERTUNDA (BACK ORDER)
Tingkat persediaan
(Q-b) Q
b Waktu
1 b b2.H
= x b x x H =
2 D 2D
Jumlah pemesanan per tahun = D/Q,
maka biaya penyimpanan per tahun:
b2.H D b2.H
= x =
2D Q 2Q
Apabila B merupakan kerugian (dalam rupiah) yang timbul akibat tidak
tersedianya persediaan untuk setiap unit barang, maka biaya kekurangan
persediaan untuk setiap siklus pesanan dapat dihitung sbb:
1 Q-b (Q-b)2.B
= x x (Q-b) x B =
2 D 2D
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 23
Total biaya per tahun:
2DS B+H
Q* = .
H B
2DS B B
(Q *- b*) = . = Q*
H B+H B+H
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 24
B
b* = Q* - Q*
B+H
Atau:
B
b* = Q* 1-
B+H
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 25
Contoh:
Suatu agen alat perkakas listrik mendapat
kiriman barang secara reguler sebanyak 240
unit/tahun. Biaya pemesanan $50 dan biaya
penyimpanan $10 per unit/tahun. Barang yang
diterima terbatas sehingga sering mengalami
kehabisan stock.
Meskipun demikian, konsumen bersedia
menunggu sampai pengiriman yang berikutnya
tiba. Biaya kekurangan persediaan (stock-out cost)
sebesar $5 per unit.
Berapa ukuran pesanan optimal?
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 26
D = 240
2DS B + H
S = 50 Q* = .
H B
H = 10
B = 5
2 (240)(50) 10 + 5
= . = 120
10 5
B 5
(Q – b)* = Q* = 120 = 40
B+H 10 + 5
b* = Q* – (Q – b)* = 120 – 40 = 80
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 27
MODEL PERSEDIAAN DENGAN POTONGAN
KUANTITAS (QUANTITY DISCOUNTS)
D Q
TC = S + H + DC
Q 2
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 28
Prosedur Penyelesaian:
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 29
Apabila langkah 3) masih tdk fisibel, ulangi langkah 1) dan 2) sampai
memperoleh EOQ yg fisibel atau perhitungan tdk mungkin dilanjutkan.
Contoh persoalan:
Permintaan sebanyak 5.000 unit per tahun.
Biaya pesanan sebesar Rp 490.000 per pesanan.
Biaya penyimpanan adalah 20% dari nilai barang.
Harga barang berdasarkan kuantitas pembelian adalah:
EOQ = 2DS / hC
TC = (D/Q)S + (Q/2)hC + DC
TC = (5.000/3.000)(490.000) + (3.000/2)(0,2)(47.500)
+ 5.000(47.500)
= 252.566.667 zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 31
EOQ pada harga terendah berikutnya:
EOQ = 2(5.000)(490.000) / 0,2(48.000) = 714
EOQ tidak fisibel.
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 32
EOQ pada harga terendah berikutnya:
EOQ = 2(5.000)(490.000) / 0,2(49.000) = 707
EOQ ini fisibel.
Tingkat persediaan
Akumulasi Produksi
Q Ukuran Run
Persediaan Max
Waktu
tp td
Asumsi:
Persediaan diterima secara bertahap dalam satu periode.
Selama terjadi akumulasi persediaan, unit dlm persediaan juga
digunakan utk produksi.
Laju penerimaan persediaan lebih besar dari laju penggunaan
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 34
Lihat Gambar
Notasi:
Q = Jumlah pesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
p = Rata-rata produksi per hari
d = Rata-rata kebutuhan/penggunaan per hari
tp = Lama production run (hari)
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 35
Biaya Total = Biaya set-up + biaya penyimpanan
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 36
Contoh (Eddy Herjanto Hal. 257)
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 37
Penyelesaian:
2DS 2(10.000)(36.000)
Q* = = = 600 unit
(1 – d/p) H (1 – 40/60) 6000
2. Persediaan Maksimum:
Q(1 – d/p) = 600 (1 – 40/60) = 200
5. Waktu Run
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 38
WAKTU TENGGANG, PERSEDIAAN PENGAMAN DAN TITIK
PEMESANAN ULANG
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 39
Cara menetapkan titik pemesanan ulang:
1) Jumlah penggunaan selama waktu tenggang ditambah dengan
persentase tertentu
ROP = d x L + SS
dimana:
ROP = reorder point (waktu pemesanan ulang)
d = tingkat kebutuhan per unit waktu
SS = safety stock (persediaan pengaman)
L = lead time (waktu tenggang)
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 40
Contoh:
Diketahui kebutuhan bahan per minggu adalah 100
unit, berdasarkan pengalaman rata-rata waktu tenggang
adalah 3 minggu, dan persediaan pengaman ditentukan
sebesar 20% dari kebutuhan selama waktu tenggang, maka:
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 41
JUST IN TIME
JIT adalah suatu konsep pengaturan penyediaan bahan baku
atau barang agar lebih efisien dan efektif.
Dalam persediaan, JIT mengusahakan persediaan diadakan
seminimum yang diperlukan untuk menjaga tetap
berlangsungnya kegiatan produksi (tersedia dalam jumlah dan
waktu yang tepat pada saat diperlukan)
Untuk mencapai persediaan JIT, variabilitas (masalah) yang
disebabkan oleh faktor-faktor internal maupun eksternal
harus dikurangi.
Variabilitas dapat terjadi antara lain karena:
Kesalahan pemasok dalam pengiriman barang
Kesalahan operator/mesin dlm proses pembuatan produk
Kesalahan dlm gambar teknis/disain produk
Kesalahan dlm menginterpretasikan keinginan konsumen
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 42
Metoda JIT juga diterapkan dlm proses produksi.
Penekanannya adlh mengusahakan secara kontinyu
pengurangan rendemen dan inefisiensi.
Produksi JIT menunjukkan suatu sistem produksi dimana
kegiatan operasi terjadi hanya bila diperlukan saja.
Sistem JIT sering juga disebut dengan sistem Kanban, yaitu.
suatu sistem informasi yang secara harmonis mengendalikan
sistem produksi dgn metoda JIT dalam tiap proses produksi.
Kanban merupakan otorisasi, baik untuk mengisyaratkan
adanya kebutuhan suatu persediaan atau untuk penggerakan
material dari satu pusat kerja ke pusat kerja lainnya.
Manfaat JIT:
Berkurangnya tingkat persediaan
Meningkatnya pengendalian mutu
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 43
METODE PENILAIAN PERSEDIAAN
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 44
Misalkan pada tanggal 30 Juni, jumlah persediaan akhir yang ada
sebesar 250 unit, berarti jumlah bahan baku yang dipakai adalah
750 unit.
Harga pokok bahan baku yang terpakai dapat dihitung sebagai
berikut:
300 unit @ Rp 1.000,- = Rp 300.000,-
400 unit @ Rp 1.100,- = Rp 440.000,-
50 unit @ Rp 1.200,- = Rp 60.000,-
750 unit = Rp 800.000,-
Nilai persediaan akhir:
100 unit @ Rp 1.200,- = Rp 120.000,-
150 unit @ Rp 1.200,- = Rp 180.000,-
250 unit = Rp 300.000,-
atau
zulkifli_alamsyah http://zalamsyah.wordpress.com 46
Metoda Rata-rata Tertimbang
(Weighted Average Method)