Anda di halaman 1dari 98

HAZARD IDENTIFICATION

RISK ASSESSMENT
DETERMINING CONTROL
(HIRADC)
TRAINING
TRAINING OUTLINE

❑Definisi-definisi
❑Tujuan HIRADC
❑Kapan melakukan HIRADC
❑Mengapa HIRADC penting
❑Dasar Hukum HIRADC
❑Proses HIRADC
❑Identifikasi jenis Bahaya di area kerja
❑Penilaian Risiko
❑Pengendalian Risiko
❑Contoh HIRADC
DEFINISI
Bahaya/Hazard
➢ Sesuatu/sumber/situasi yang berpotensi menimbulkan
cedera/kerugian (manusia, proses, properti dan
lingkungan.
➢ Faktor internal yang menjadikan konsekuensi
Konsekuensi = Hazard x exposure
Exposure = konsentrasi x lama pemajanan
➢ Tidak akan menjadi risiko jika tidak ada pemajanan
DEFINISI
Risiko/Risk
➢ Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian
dari suatu bahaya, atau kombinasi dari
kemungkinan dan akibat risiko
➢ Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu
Probability/Likelihood/Frequency dan
Konsekuensi/Severity
➢ Risiko = Probability x Konsekuensi
➢ Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama
DEFINISI
Analisa Risiko/Risk Analysis
Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara
menentukan besarnya
kemungkinan/probability dan tingkat
keparahan dari akibat/consequences suatu
risiko

Penilaian Risiko/Risk Assessment


Penilaian suatu risiko dengan cara
membandingkannya terhadap tingkat atau
karena risiko yang telah ditetapkan
DEFINISI

Manajemen Risiko

Penerapan secara sistematis dari kebijakan


manajemen, prosedur dan akitivitas
dalam kegiatan identifikasi bahaya,
analisa, penilaian, penanganan dan
pemantauan serta review risiko
TUJUAN DARI HIRADC

❖Untuk mengidentifikasi semua faktor yang dapat


membahayakan tenaga kerja dan orang lain
(hazard/bahaya)
❖Untuk mempertimbangkan kemungkinan bahaya yang
sebenarnya yang bisa menimpa siapa pun dalam keadaan
kasus tertentu dan konsekuensi yang mungkin timbul darinya
(risk/risiko)
❖Untuk memungkinkan pengusaha/perusahaan
merencanakan, memperkenalkan dan memantau tindakan
pengendalian untuk memastikan bahwa risiko dikontrol
secara memadai setiap saat.
KAPAN MELAKUKAN HIRADC

❖ Untuk situasi:
✓ • Di mana bahaya tampak menimbulkan ancaman yang
signifikan.
✓ • Tidak yakin apakah pengendalian yang ada apakah
sudah memadai atau belum.
✓ • Sebelum menerapkan tindakan korektif atau preventif.

❖ Oleh organisasi/perusahaan yang bermaksud untuk terus


meningkatkan SMK3.
MENGAPA HIRADC PENTING

➢Kewajiban hukum (di negara tertentu).


➢Untuk menentukan apakah pengendalian yang
ada atau yang direncanakan memadai.
➢“Risiko harus dikendalikan sebelum bahaya dapat
terjadi”.
DASAR HUKUM IBPR/HIRADC
PP No. 50 Tahun 2012
DASAR HUKUM IBPR/HIRADC
PP No. 50 Tahun 2012
DASAR HUKUM IBPR/HIRADC
PP No. 50 Tahun 2012
DASAR HUKUM IBPR/HIRADC
PP No. 50 Tahun 2012
ISO 45001:2018
ISO 45001:2018
ISO 45001:2018
SIAPA YANG MEMBUAT HIRADC?

– Safety personnel
– Department managers
and supervisors
– Employees who perform
the process
– Employees
Representative
– Owner Representative
– Design engineers
– Maintenance personnel
COORDINATOR : Department managers/supervisors
ELEMEN POKOK HIRADC

1.Identifikasi Bahaya ( Hazard Identification )


2.Analisa Risiko ( Risk Assessment )
3.Pengendalian Risiko ( Determine Control )
HIRADC FLOW CHART
1
Classify work activities
Klasifikasi kegiatan kerja
Klasifikasi aktivitas kerja sesuai dengan kesamaannya,
seperti –

1. wilayah geografis atau fisik di dalam / di luar bangunan;


2. tahapan dalam proses produksi / layanan;
3. tidak terlalu besar mis. membangun mobil;
4. tidak terlalu kecil mis. memperbaiki mur; atau
5. tugas yang ditentukan mis. pemuatan, pengepakan,
pencampuran, memperbaiki pintu.
PERLU DIPERHATIKAN

1. Aktivitas rutin atau non rutin


2. Aktifitas seluruh personel yang mempunyai akses ke tempat
kerja (kontraktor ,tamu dll).
3. Perilaku manusia, kemampuan dan faktor lainnya
4. Bahaya yang timbul dari luar tempat kerja yang berdampak
K3 terhadap perusahaan
5. Bahaya yang terjadi di sekitar tempat kerja, hasil aktivitas
yang terkait dengan kendali operasi
PERLU DIPERHATIKAN
6. Prasarana dan sarana, peralatan , material di tempat kerja
yang disediakan organisasi atau lainnya
7. Perubahan dan usulan perubahan dalam organisasi,
aktivitas, atau material
8. Modifikasi SMK3 perubahan sementara dan dampak kepada
operasional, proses dan aktivitas
9. Adanya kewajiban ketentuan/ per-undang undangan yang
relevan terkait dengan penilaian resiko dan penerapan
pengendalian
10.Rancangan area kerja, proses, instalasi, mesin, prosedur
operasinal dan organisasi kerja, serta adaptasi kepada
kemampuan kerja
2
Consultation
Konsultasi
Dalam pembuatan HIRADC perlu dilakukan
konsultasi :
❑Konsultasi ke Pengusaha atau perwakilan pengusaha yaitu Pengurus
Perusahaan.
❑Konsultasi ke perwakilan karyawan, misal melalui Serikat Pekerja atau
Serikat Buruh.
❑Konsultasi berupa masukan ataupun saran dari kedua belah pihak
tersebut dalam proses pembuatan HIRADC.
❑Hasil konsultasi dimasukan kedalam notulensi.
❑Wadah konsultasi dapat melalui rapat P2K3 atau melalui event yang lain.
3
Identify Hazards
Identifikasi Bahaya
❑ Menjaga agar tempat kerja tetap AMAN dan SEHAT.
✓pengusaha harus memastikan tidak ada bahaya
yang dapat menyebabkan karyawan terpapar.
❑ Pengusaha harus mencari bahaya terlebih dahulu
sebagai bagian dari rencana manajemen risiko
mereka untuk mencegah potensi bahaya.
▪ Identifikasi semua bahaya signifikan yang
berkaitan dengan setiap aktivitas kerja.
▪ Pertimbangkan siapa saja yang mungkin
terdampak bahaya yang ada dan bagaimana
proses terkenanya.

1. Apakah ada sumber bahaya?


2. Siapa yang bisa terkena bahaya?
3. Bagaimana bahaya bisa terjadi?
Types of Workplace Hazards
Common Hazards and Descriptions
Toxic chemical:

► Bahan kimia yang membuat seseorang terserap


melalui kulit, terhirup, atau melalui aliran darah
yang menyebabkan penyakit, penyakit, atau
kematian

Flammable chemical:

► Bahan kimia yang, jika terkena sumber


penyulutan panas, menghasilkan pembakaran

Corrosive chemical:

► Zat kimia yang jika terkena kulit, logam, atau


bahan lainnya, akan merusak bahan tersebut
Common Hazards and Descriptions

Explosions caused by chemical reactions:

► Disebabkan oleh pencampuran bahan kimia


secara fisik

Explosions caused by over pressurization:

► Pelepasan energi dalam jumlah besar secara


tiba-tiba dan dengan kekerasan karena
perbedaan tekanan yang signifikan
Common Hazards and Descriptions

Electrical:

► Kontak dengan konduktor yang terbuka

► Terlalu panas atau melengkung ke titik


pembakaran

► Pelepasan muatan listrik statis

► Kehilangan daya listrik ke peralatan kritis


Common Hazards and Descriptions
Ergonomic strains:
► Kerusakan jaringan karena aktivitas berlebihan
(terkilir dan terkilir) atau gerakan berulang
Human error ergonomics:
► Desain sistem, prosedur, atau peralatan yang
menimbulkan kesalahan
Excavation hazards:
► Tanah longsor di parit atau penggalian karena
penopang yang tidak tepat atau tidak memadai
Fall, slip, and trip hazards:
► Kondisi yang mengakibatkan jatuh (benturan) dari
ketinggian atau permukaan jalan tradisional
Common Hazards and Descriptions
Fire or high temperatures:
► Terbakar pada kulit atau kerusakan pada organ lain
Mechanical/Vibration hazards:
► Kerusakan ujung saraf atau kelelahan material yang
menyebabkan kegagalan keselamatan kritis
Mechanical failures:
► Terjadi saat perangkat melebihi kapasitas yang
dirancang atau tidak dirawat dengan baik
Mechanical hazards:
► Kulit, otot, atau bagian tubuh yang terkena remuk,
terjepit, terpotong, terobek, tercukur benda atau
peralatan
Common Hazards and Descriptions
Noise:

► Mengakibatkan kerusakan pendengaran atau


ketidakmampuan untuk mengkomunikasikan informasi
penting-keselamatan

Ionizing radiation:

► Alfa, Beta, Gamma, partikel netral, dan sinar-X yang


menyebabkan ionisasi jaringan komponen seluler

Non-ionizing radiation:

► Ultraviolet, cahaya tampak, inframerah, dan gelombang


mikro yang menyebabkan kerusakan jaringan dengan
cara termal atau fotokimia
Common Hazards and Descriptions
Struck by hazards:
► Massa yang dipercepat yang menyerang tubuh
Struck against hazards:
► Melakukan kontak dengan permukaan tempat tindakan
diprakarsai oleh orang tersebut
Temperature extremes:
► Stres panas, kelelahan, hipotermia
Visibility hazards:
► Kurang penerangan atau penglihatan yang terhalang yang
mengakibatkan kesalahan atau bahaya lainnya
Weather phenomena:
► Salju, hujan, angin, atau es
Hazard
Identification Tools
Qualitative Methods
❑ Meninjau peraturan perundangan.
❑ Menggunakan daftar periksa bahaya ( checklist ).
❑ Melakukan survei (audit), observasi.
❑ Menilai kompetensi personil.
❑ Menganalisis data reaktif (data insiden sebelumnya).
❑ Menganalisis proses kerja.
❑ Melalui konsultasi dengan karyawan.
❑ MSDS / LDKB.
❑ Minta saran dari Ahli/Spesialis.
❑ Jurnal / publikasi K3/HSE.
Quantitative Methods

❑Hazard and Operability Study (HAZOP)


❑Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)
❑Job Safety Analysis (JSA)
❑Fault Tree Analysis (FTA)
❑Dan Lain Lain
Hazard and Operability Study (HAZOP)
❖ Untuk mengidentifikasi bahaya dalam masalah proses dan
pengoperasian.
❖ Untuk mempelajari efek penyimpangan dari kondisi desain
proses.
❖ Dibutuhkan representasi dari suatu sistem dan menganalisis
bagaimana operasinya dapat mengarah pada penyimpangan
yang tidak aman dari maksud sistem.
❖ Sangat berguna untuk mengidentifikasi berbagai jenis bahaya
yang terdapat dalam suatu rangkaian proses instalasi yang
didalamnya terdapat parameter-parameter tekanan, suhu,
kecepatan aliran, reaksi kimia, perubahan material, viskositas,
dsb.
Hazard and Operability Study (HAZOP)
Hazard and Operability Study (HAZOP)

Kata panduan

• Tidak ada …..


• Lebih dari …..
• Kurang dari ... ..
• Bagian dari …..
• Sebaik …..
• Membalikkan …..
• Selain daripada …..
Hazard and Operability Study (HAZOP)
Misal : mengidentifikasi pengaruh yang mungkin terjadi bila terjadi kenaikan
tekanan, penurunan tekanan, atau tidak ada tekanan sama sekali.
Dalam proses menganalisa berbagai penyimpangan tersebut digunakan
“Guide Word” (Kata Panduan) sebagai berikut:
• More(kelebihan / kenaikan) Kelebihan suhu, tekanan, dsb

• None (tidak ada)Less of Tidak ada aliran, tekanan, dsb


(kekurangan / penurunan )
• Part of (sebagian dari) Penurunan suhu, tekanan, jumlah
aliran, pada sebagian proses dsb
• More than (lebih dari) Tekanan dalam tangki No.1 lebih
dari tangka No. 2, dstb
• Other than (lain dari) Jenis material yang digunakan lain
dari jenis yang ditentukan.
Hazard and Operability Study (HAZOP)
Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)

FMEA adalah pendekatan sistematis untuk;

❑ Mengenali dan mengevaluasi potensi kegagalan suatu produk /


proses dan dampak kegagalan itu.
❑ Identifikasi tindakan yang dapat menghilangkan atau
mengurangi kemungkinan kegagalan potensial terjadi.
❑ Dokumentasikan seluruh proses.
Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)

Tipe FMEA :

Semua FMEA fokus pada desain, baik itu produk atau proses:

• Desain FMEA (produk)


• Proses FMEA (proses)
Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)
Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)

Di mana FMEA saat ini digunakan?

❑ Aerospace/Dirgantara/Pesawat - sistem, proses, dan


produk yang kompleks
Manufaktur dengan volume produksi rendah

❑ Otomotif - sistem, proses, dan produk yang kompleks


Manufaktur dengan volume produksi tinggi
Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)

Kapan FMEA diterapkan?

➢Selama Proses Perencanaan Kualitas Produk Lanjutan


(APQP - Advanced Product Quality Planning Process).
➢Desain FMEA diterapkan selama desain dan
pengembangan produk.
➢Proses FMEA diterapkan selama proses desain dan
pengembangan.
Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)
Job Safety Analysis (JSA)

❑ Idealnya, semua pekerjaan harus dibuat JSA.


❑ Biasanya bermanfaat untuk kegiatan yang non rutin.
Job Safety Analysis 1. Inventarisasi Tugas Pekerjaan (Job Task
Inventory)
(JSA)
2. Memilih Tugas Pekerjaan (Select Job Task
From Inventory)

3. Menguraikan Tugas Pekerjaan menjadi


langkah-langkah kerja dari awal sampai
selesai (Job Steps)

4. Mengidentifikasi bahaya dan potensi kerugian pada setiap


langkah pekerjaan (Identify Hazards)

5. Menetapkan sistem kendali bahaya


(Determine Control Measures)

6. Mengkomunikasikan dan Menggunakan


JSA (Communicate and use the JSA)
Job
Safety
Analysis
(JSA)
Fault Tree Analysis (FTA)

o Menunjukkan hubungan antara kegagalan sistem


➢ peristiwa spesifik yang tidak diinginkan dalam sistem, dan
kegagalan komponen system.
o Teknik berdasarkan logika deduktif, menggunakan
gerbang “DAN/AND" dan “ATAU/OR“.
o Suatu peristiwa yang tidak diinginkan pertama kali
didefinisikan dan hubungan kasual dari kegagalan yang
mengarah ke peristiwa itu kemudian diidentifikasi.
o Berdasarkan pendekatan factual.
Fault Tree Analysis (FTA)
Fault Tree Analysis (FTA)
What’s the hazard?
What’s the hazard?
What’s the hazard?
What’s the hazard?
What’s the hazard?
4
Risk Assessment
Penilaian Risiko
Ada 3 hal utama dalam analisa resiko, yaitu :
❑Perkiraan seberapa besar dampak yang ditimbulkan bila
suatu resiko tersebut menjadi kenyataan (consequence
analysis),
❑Seberapa lama/sering (frequency analysis) sesuatu terpajan
resiko, dan
❑Seberapa besar kemungkinan (probability analysis)
terjadinya suatu resiko tersebut.
❖ Berguna untuk mengetahui tingkat resiko suatu kejadian secara garis
besar.
❖ Elemen-elemen yang digunakan untuk memperkirakan tidak bersifat
pasti.
❖ Bisa dibuat dalam skala frekuensi yang maksud dan artinya dapat kita
artikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
❖ Cenderung digunakan pada industri-industri manufaktur, yang dalam
proses produksinya tidak menggunakan proses parameter yang bisa
berubah-ubah.
Yang dimaksud proses dengan parameter adalah proses yang banyak
mengutamakan tekanan, suhu, aliran proses, perubahan bahan baku,
dsb.
Risk = Likelihood x Severity

Likelihood/Frekuensi/Kemungkinan: kemungkinan peristiwa


berbahaya yang ditentukan terjadi.

Severity/Tingkat keparahan: konsekuensi dari peristiwa berbahaya


tertentu yang terjadi.
Analyzing Risk
Analisa Risiko
Likelihood of Occurrence / Kemungkinan Terjadinya

Pertimbangkan……

❑ Ketersediaan langkah-langkah pengendalian.


❑ Tindakan pengendalian yang ada.
❑ Kemungkinan kegagalan langkah-langkah
pengendalian.
❑ Persyaratan hukum dan Kode Praktik yang
mencakup pengendalian bahaya tertentu
Likelihood of Occurrence / Kemungkinan Terjadinya

Pertimbangkan……

❑ Jumlah personel yang terpapar.


❑ Frekuensi & durasi paparan bahaya.
❑ Kegagalan layanan (listrik, air, gas).
❑ Kegagalan mesin & perangkat keamanan.
❑ Perlindungan yang diberikan oleh APD.
Likelihood of Occurrence / Kemungkinan Terjadinya

Pertimbangkan……

❑ Pertimbangkan tindakan tidak aman oleh personel


yang :
✓ tidak menyadari bahaya.
✓ tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan
untuk melakukan tugas itu.
✓ meremehkan risiko.
✓ mengabaikan prosedur keselamatan.
Likelihood of Occurrence / Kemungkinan Terjadinya
Tetapkan
peringkat :
Likelihood of Occurrence / Kemungkinan Terjadinya
Tetapkan TINGKAT KRITERIA PENJELASAN
Suatu kejadian akan terjadi pada semua
peringkat : 5 Hampir pasti kondisi (90% terjadi) (selalu terjadi sampai 1
kali dalam seminggu
Suatu kejadian akan terjadi pada hampir
4 Mungkin terjadi semua kondisi/cenderung untuk terjadi (60 %
s/d 90 %) atau kurang dari 1 kali /bulan
Suatu kejadian akan terjadi pada kondisi
3 Sedang tertentu/mungkin dapat terjadi (40 % s/d
60%) atau kurang dari 1 x dalam 1/bln s/d 3
bln
Suatu kejadian akan terjadi pada kondisi
2 Kecil kemungkinan tertentu, namun kecil kemungkinannya
(kurang dari dari 1 x dalam 3 bln s/d 1 thn
Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada
1 Jarang sekali kondisi khusus/luar biasa/setlah bertahun
tahun (kurang dari dari 1 x dalam 1 tahun
Severity / Keparahan

❑ Untuk menetapkan potensi bahaya, pertimbangkan


✓ bagian tubuh yang kemungkinan akan terpengaruh.
✓ sifat bahaya.
✓ sifat kerusakan property.
✓ menetapkan peringkat.
Contoh;
- Dapat diabaikan/Negligible
- Minor
- Mayor
- Kritis/Critical
- Bencana/Catastrophe
Severity / Keparahan
NILAI KEPARAHAN
TINGKAT DAMPAK KESELAMATAN DAMPAK KESEHATAN DAMPAK LINGKUNGAN DAMPAK
FINANSIAL
1 Tidak ada cedera Tidak menganggu Berdampak pada tempat kurang dari 100
kesehatan kejadian juta

2 Cedera ringan/P3K Perlu P3K,kasus rawat Berdampak thd unit 100 juta s/d 1
jalan lingkungan kerja milyar

3 Cedera Perawatan intensif Berdampak thd 1 milyar s/d 10


sedang/perawatan rumahsakit lingkungan perusahaan milyar
medis
4 Cacat permanen Menimbulkan Berdampak besar thd 10 milyar s/d 25
kecacatan/jiwa lingkungan dan milyar
/penyakit kronis masyarakat sekitar persh.

5 Menyebabkan Kematian Berdampak besar thd Lebih dari 2


kematian lingkungan dan milyar
masyarakat luas
TINGKAT KEMUNGKINAN
5 4 3 2 1
TINGKAT KEPARAHAN 5 25 20 15 10 5

4 20 16 12 8 4

3 15 12 9 6 3
2 10 8 6 4 2
1 5 4 3 2 1
Tingkat Resiko
• Tingkat resiko sangat tinggi = 25
• Tingkat resiko tinggi = 16 s/d 20
• Tingkat resiko Substansial = 8 s/d 15
• Tingkat resiko Menengah = 6 s/d 3
• Tingkat resiko diterima = 1 s/d 2
Kriteria Resiko

• 25 sangat tinggi : kegiatan harus dihentikan dan perlu perhatian


manajemen puncak

• 16 s/d 20 tinggi : perlu perhatian manajemen puncak dan tindakan


perbaikan segera dilakukan

• 8 s/d 15 substansial : lakukan perbaikan secepatnya dan tidak diperlukan


keterlibatan manajemen puncak

• 3 s/d 6 menengah : tindakan perbaikan dapat dijadwalkan kemudian dan


penanganan cukup dilakukan dengan prosedur yang ada

• < 2 rendah : resiko dapat diterima


5
Determine & Prepare Risk
Control Action Plan
Menentukan & Menyiapkan Rencana
Tindakan Pengendalian Risiko
CONTOH FORM HIRADC/IBPR

Form Identifikasi Bahaya dan Evaluasi Risiko 02-Apr-13


TINGKAT
AKTIFITAS/KEG DAMPAK/ PENGENDALIAN TINGKAT REKOMENDASI TINDAKAN
NO POTENSI BAHAYA JENIS BAHAYA SEBAB/SUMBER KEMUNGKINA TINGKAT RESIKO
IATAN KONSEKUENSI YANG ADA KEPARAHAN PENGENDALIAN
N
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (9)
0 " Kolom diisi " kolom diisi dengan " Kolom diisi dengan " Kolom diisi dengan "Kolom diisi " Kolom diisi " Kolom diisi " Kolom diisi " Kolom " Kolom diisi dengan
dengan bahaya yang mungkin penyebab terjadinya dampak atau akibat dengan dengan tingkat dengan tingkat dengan diisi rekomendasi yang harus
kegiatan yang terjadi" bahaya " dari terjadinya pengendalian kemungkinan kemparahan perkalian dengan dilakukan "
dilakukan " kejadian tsb" yang telah sesuai dengan sesuai dengan anatara tingkat Klasifika
dilakukan untuk tabel kriteria tabel kriteria keparahan dan si Nilai
mengurangi kemungkinan " keparahan " tingkat resiko " resiko "
dampak"
CONTOH FORM HIRADC/IBPR
CONTOH FORM HIRADC/IBPR
CONTOH FORM HIRADC/IBPR
6
Implement
Pelaksanaan
Pada Tahap ini :
1. Pelaksanaan dari tindakan pengendalian yang telah ditentukan.
2. Pelaksanaan berdasarkan prioritas dari rencana tindakan pengendalian.
3. Prioritas berdasarkan pertimbangan :
❑potensi bahaya dan risiko.
❑tingkat kemudahan dari pelaksanaan.
❑ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti :
dana/budget, waktu, tenaga kerja/personel, tenaga ahli, dampak dari
pelaksaaan yang dilakukan dan lain-lain.
4. Tetapkan penanggungjawab dari setiap langkah tindakan pengendalian
yang akan dilaksanakan.
5. Tentukan target waktu dari setiap pelaksanaan tindakan pengendalian.
6. Masukan ke dalam system tracking dari setiap pelaksanaan tindakan
pengendalian, untuk memastikan semua dilaksanakan dengan baik.
7
Review
Tinjauan
Tinjau kecukupan rencana tindakan

❑ Apakah risiko dapat dikendalikan dan bisa


diterima tingkat risikonya?
❑ Apakah bahaya baru diciptakan?
❑ Apakah efektif dari sisi biaya?
❑ Apakah praktek pengendalian sesuai
rencana?
HIRADC akan ditinjau dan dipelihara sebagai berikut:

❑ • Sebagai bagian dari proses tinjauan manajemen tahunan.


❑ • Sebagai konsekuensi dari setiap perubahan signifikan pada
aktivitas, produk, atau layanan organisasi.
❑ • Sebagai konsekuensi dari setiap perubahan yang relevan dengan
daftar undang-undang yang berlaku.
❑ • Sebagai konsekuensi dari umpan balik dari ketidaksesuaian yang
diidentifikasi selama proses audit internal atau eksternal.
Mengelola HIRADC

❑ Memasukkan HIRADC ke dalam tujuan K3/HSE.


❑ Proses yang berkelanjutan.
Loop-umpan balik dari pengalaman berikutnya untuk
mengubah HIRADC, jika diperlukan.
❑ Ukuran proaktif, bukan reaktif.
❑ Tinjau pada waktu atau periode yang ditentukan
sebelumnya.
Q&A
DANAR WISMONO
081 2328 3204
dwismono6@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai