Anda di halaman 1dari 18

IDENTIFIKASI

BAHAYA Oleh :
Giawan Lussa, SH., M.Hum.
B. Identifikasi Bahaya/Risiko
Merupakan tahapan yang dapat memberikan informasi secara
menyeluruh dan mendetail mengenai risiko yang ditemukan
dengan menjelaskan konsekuensi dari yang paling ringan
sampai yang paling berat.

Pada tahap ini harus dapat mengidentifikasi hazard (bahaya)


yang dapat diramalkan yang timbul dari semua kegiatan yang
berpotensi.

Keberhasilan suatu proses manajemen risiko sangat ditentukan


oleh kemampuan dalam menentukan atau mengidentifikasi
semua bahaya yang ada dalam kegiatan. Jika semua bahaya
berhasil diidentifikasi dengan lengkap berarti perusahaan akan
dapat melakukan pengelolaan secara komprehensif.
Manfaat Identifikasi bahaya :
• Mengurangi peluang kecelakaan;
• Untuk memberikan pemahaman kepada semua pihak
mengenai potensi bahaya dari aktivitas perusahaan
sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan dalam
menjalankan operasi perusahaan;
• Sebagai landasan sekaligus masukan untuk menentukan
strategi pencegahan dan pengamanan yang tepat dan
efektif;
• Memebrikan informasi yang terdokumentasi mengenai
sumber bahaya dalam perusahaan kepada semua
pihak, khususnya pemangku kepentingan. Dengan
demikian, mereka dapat memperoleh gambaran
mengenai risiko suatu usaha yang akan dilakukan.
Persyaratan Identifikasi Bahaya :
• Harus sejalan dengan aktivitas perusahaan;
• Harus dinamis dan selalu mempertimbangkan
teknologi dan ilmu terbaru;
• Keterlibatan semua pihak dalam proses
identifikasi bahaya;
• Ketersediaan metoda, peralatan dan referensi,
data dan dokumen;
• Akses terhadap regulasi yang berkaitan dengan
aktivitas perusahaan.
Konsep Bahaya dan Risiko

• Bahaya adalah segala sesuatu , termasuk situasi atau


tindakan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
atau cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan
lainnya.
• Bahaya menjadi sumber terjadinya kecelakaan atau
insiden.
• Risiko menggambarkan besarnya kemungkinan suatu
bahaya dapat menimbulkan kecelakaan serta besar-
nya keparahan yang dapat diakibatkannya.
Bahaya dan Risiko
Human

HAZARDS Incident Enviroment

Property

RISK

Sumber bahaya mengandung risiko yang dapat menimbulkan insiden


Terhadap manusia, lingkungan, atau property
Sumber Bahaya / Potensi Bahaya

• Alat kerja
• Bahan kerja
• Cara kerja
• Lingkungan kerja
• (Manusia)
Jenis Bahaya

• Bahaya mekanis, bersumber dari peralatan mekanis


atau benda bergerak dengan gaya mekanika, baik
yang digerakkan secara manual maupun dengan
penggerak;
• Bahaya listrik, bersumber dari energi listrik;
• Bahaya kimiawi, mengandung bahaya sesuai dengan
sifat dan kandungannya;
• Bahaya fisis, al. : bising, tekanan, getaran, suhu,
cahaya, radiasi, dll.
• Bahaya biologis.
Teknik Identifikasi Bahaya :
a. Metoda Pasif, bahaya dapat dikenal jika pernah mengalami
sendiri;
b. Metoda Semi Proaktif, berangkat dari pengalaman orang lain
yang pernah mengalami;
c. Metoda Proaktif; mencari bahaya sebelum bahaya tersebut
menimbulkan akibat atau dampak yang merugikan, al :
• Daftar periksa dan audit atau inspeksi;
• Analisa bahaya awal (PHA);
• Analisa pohon kegagalan (FTA);
• Analisa What if;
• Analisa moda kegagalan efek;
• Hazops (hazard and operability study);
• JSA (Job safety analysis);
• Analisa risiko pekerjaan (task risk analysis)
Sumber Informasi bahaya :
a. Kejadian kecelakaan :
* Lokasi;
* Alat kerja;
* Pekerja yang terlibat dalam kecelakaan;
* Data korban :usia, pengalaman, pendidikan,
masa kerja, kondisi kesehatan dan fisik, dll.
b. Kecenderungan atau Trend kejadian :
Misalnya dalam setahun ditemukan banyak
pekerja menderita sakit pernafasan, terkena
semburan bahan kimia, atau jatuh dari tangga.
Teknik Identifikasi Potensi Bahaya :

Teknik identifikasi bahaya dapat diklasifikasi atas :


• Metoda pasif;
• Metoda semi proaktif;
• Metoda aktif.
Teknik Pasif :
• Seseorang dapat dengan mudah mengenal
bahaya jika telah mengalaminya secara
langsung.
• Seseorang akan mengetahui adanya bahaya
lobang di jalan setelah terperosok ke
dalamnya.
• Metode ini sangat rawan, karena tidak semua
bahaya dapat menunjukkan eksistensinya
sehingga dapat terlihat. Contoh, bahaya kimia.
Teknik Semi Proaktif : Teknik ini disebut juga
belajar dari pengalaman orang lain yang pernah
mengalami.
Teknik ini juga kurang efektif karena :
• Tidak semua bahaya telah diketahui atau
pernah menimbulkan dampak kejadian
kecelakaan;
• Tidak semua kejadian dilaporkan atau
diinformasikan kepada pihak lain;
• Kecelakaan telah terjadi yang berarti tetap
menimbulkan kerugian, walaupun menimpa
orang lain.
Metode Proaktif : merupakan metode terbaik
untuk mengidentifikasi bahaya, karena memiliki
kelebihan :
• Bersifat preventif, karena bahaya dikendalikan
sebelum menimbulkan kecelakaan atau cidera;
• Bersifat peningkatan berkelanjutan (continual
improvement), karena dengan mengenal bahaya
dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan;
• Meningkatkan kepedulian (awarness) semua
pekerja setelah mengetahui dan mengenal
adanya bahaya di sekitar tempat kerjanya;
• Mencegah pemborosan yang tidak diinginkan.
Teknik Identifikasi Bahaya Proaktif :
1. Daftar periksa dan audit atau inspeksi;
2. Analisa bahaya awal (Preliminary Hazard Analysis –
PHA);
3. Analisa pohon kegagalan (Fault Tree Analysis-FTA);
4. Analisa What if (What if Aanysis-ETA);
5. Analisa Moda Kegagalan dan Efek (Failure Mode and
Effect Analysis-FMEA);
6. Hazops (Hazards and Operability Study);
7. Analisa Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis-
JSA);
8. Analisa Risiko Pekerjaan (Task Risk Analysis – TRA).
Pemilihan Teknik Identifikasi Bahaya
• Terdapat beberapa pertimbangan dalam
menentukan teknik identifikasi bahaya, antara lain :
• Sistematis dan terukur;
• Mendorong pemikiran kreatif tentang kemungkinan
bahaya yang belum pernah dikenal sebelumnya;
• Harus sesuai dengan sifat dan skala kegiatan
perusahaan;
• Mempertimbangkan ketersediaan informasi yang
diperlukan.
Pemilihan Teknik Identifikasi Bahaya Ditinjau Dari ingkat Kesulitan

Data Kejadian Tingkat Kerumitan dan Upaya

Daftar Periksa

Tinggi
Brainstorming

What-if

Hazsps

FMEA

Task Analysis
Rendah
Event Tree Analysis

Fault Tree Analysis


• Untuk perusahaan yang menggunakan banyak
mesin dan peralatan canggih dan sedikit tenaga
kerja, teknik identifikasi bahaya yang dominan
adalah FMEA atau FTA.
• Bagi perusahaan yang menggunakan
kemampuan teknis dan melibatkan banyak
pekerjaan, seperti konstruksi, teknik identifikasi
bahaya yang dominan digunakan adalah yang
berkaitan dengan manusia dan pekerjaannya,
seperti JSA dan TRA;
• Bagi industri kimia atau proses, akan dominan
menggunakan teknik Hazops, FTA, atau PHA.

Anda mungkin juga menyukai