Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GAGAL GINJAL KRONIK
DI RUANG AL-QADR RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY
KANDANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Dasar Profesi (KDP)

Pembimbing:
Evy Noor Hasanah, S.Kep, Ns., M.Imun
Fahmy Rizani, S.Kep., Ns

Oleh :

MARFUAH

NPM 2214901210126

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN

BANJARMASIN, 2022
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal pengkajian :16 September 2022


Jam : 09.37 Wita

I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama (inisial) : Tn.A
- Usia / tanggal lahir : 11-07-1964
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat : Longawang
- Suku / bangsa : Banjar
- Status pernikahan : Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Petani
- Diagnosa medik : Gagal ginjal
- No. medical record : 227094
- Tanggal masuk : 07-09-2022
2. Penanggung jawab
- Nama : Ny.G
- Usia : 48 Thn
- Jenis kelamin : Perempuan
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Pedagang
- Hubungan dengan klien : Istri

II. KELUHAN UTAMA:


Sesak dan lemas

III. RIWAYAT KESEHATAN


1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien masuk rumah sakit melalui IGD pada tanggal 10 September 2022 dengan
keluhan sesak napas, badan terasa lemah dan nafsu makan menurun, BAK sedikit.
2. Riwayat kesehatan lalu
Pasien mengatakan sebelumnya pernah masuk ke rumah sakit dengan keluhan sakit
gagal ginjal.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan jika anggota keluarga dari bapak / ibu tidak ada
mempunyai Riwayat penyakit seperti pasien.

IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


Sebelum sakit pasien merupakan orang yang aktif dalam kehidupan sosial, sering
melakukan interaksi dengan tetangga ataupun masyarakat sekitar. Pasien mengatakan
merasa senang ketika dapat berinteraksi dengan orang sekitar tempat tinggalnya.
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien mengatakansaat dirumah sakit pasien hanya bisa berdoa saja. Pasien mampu
bangun akan tetapi tidak dapat bergerak bebas.

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum klien
- Tanda-tanda dari distress :Tidak ada tanda-tanda distres
- Penampilan dihubungkan dengan usia :penampilan klien sesuai usianya
- Ekspresi wajah, bicara, mood :ekspresi wajah pasien tampak tenang
Ketika berbicara
- Berpakaian dan kebersihan umum :kebersihan secara umum bersih
- Tinggi badan, BB, IMT :TB; 156cm BB: 51kg
- Gaya berjalan : pasien hanya mampu berbaring di
tempat tidur

2. Tanda-tanda vital
- Suhu :36,6
- Nadi :98 x/menit
- Pernafasan :26x/menit
- Tekanan darah :160/90

3. Sistem pernafasan
- Hidung : tidak ada kelainan struktur, simetris kiri kanan, pernafasan cuping hidung
ada, tidak ada secret atau polip
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar ataupun tumor
- Dada :
 Bentuk dada tampak normal simetris antara kanan dan kiri, pergerakan dinding
dada simetris tapi ada retraksi dinding ada, suara nafas normal tidak ada bunyi nafas
tambahan.

4. Sistem kardiovaskuler
Tampak konjungtiva merah, sklera ikterik, bibir pasien merah kehitaman, arteri karotis
teraba,tidak ada tekanan vena jugularis, perkusi jantung terdapat pembesaran jantung,
iktus cordis tidak tampak, suara jantung abnormal, serta capillary refil timenya kembali
lebih dari 2 detik.

5. Sistem perncernaan
Bibir tampak lembab, peristaltikusus 10x/menit, terdapat nyeri tekan di bagian
kuadran kanan atas, perkusi tympani.

6. Sistem indra
a. Mata
Struktur dan Gerakan bola mata kanan dan kiri simetris, kebersihan mata baik tidak
ada kotoran yang menempel, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, fungsi
penglihatan baik bisa melihat jarak jauh.
b. Hidung
Tidak ada kelainan struktur, kebersihan hidung baik tidak ada secret yang menempel
pada hidung,
c. Telinga
Struktur/bentuk kanan dan kiri simetris, kebersihan telinga baik, tidak ada serumen,
fungsi pendengaran baik, klien tidak menggunakan alat bantu dengar.
d. Mulut dan gigi pengecap
Warna mukosa bibir merah, mukosa bibir tampak lembab

7. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral
a. Fungsi cerebral
Status mental klien terlihat baik, bisa berkomunikasi dengan baik. Kesadaran
(GCS) :4, 5, 6 (Composmentis).
b. Fungsi kranial (saraf cranial I s/d XII) :
1) Saraf olfaktori (saraf 1): tidak terdapat kelainan pada fungsi penciuman
2) Saraf optikus (saraf II): tidak terdapat kelainan pada fungsi penglihatan
3) Saraf oculomotor, troklearis dan abdusen(saraf III,IV dan VI); penglihatan
normal jika melihat benda yang jauh, gerak mata normal mengikuti arah
pergerakan benda yang digerakan perawat.
4) System tregiminus (saraf V): kemampuan mengunyah pasien bagus
5) Saraf fasialis (VII):tidak ada tanda kelainan kelainan otot wajah
6) Saraf auditori (VIII): tidak ditemukan adanya penururunan pendengaran
7) Saraf glossofaringeus dan vagus (saraf ix dan x):pasien tidak mengalami
kesulitan menelan
8) Saraf asesorus ( saraf xi): pasien mampu menggerakkan kepala dan menoleh
kanan kiri
9) Saraf hipoglosus (saraf xii): pasien tidak mengalami kesulitan menelan.
c. Fungsi motorik : massa, tonus dari kekuatan otot)
Klien tampak lemah dan tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri (tingkat
kemampuan aktivitas 2 yaitu memerlukan bantuan dan awasan orang lain) klien
tidak memakai alat bantu jalan.

Sinstra Dekstra

44 44
33 33

Keterangan:
0: kontraksi otot tidak terdeteksi
1: kontraksi yang lemah tanpa terlihat Gerakan sendi
2: pergerkan aktif bagian tubuh dengan mengeleminasi gravitasi
3: pergerakan aktif hanya melawan gravitasi dan tidak melawan tahanan
4: pergerakan aktif melawan gravitasi dan sedikit tahanan
5: pergerakan aktif melawan tahanan penuh tanpa adanya kelelahan otot.

8. Sistem muskuloskeletal
- Kepala ( bentuk kepala ) :
Bentuk kepala klien bulat, tidak ada benjolan, tidak terdapat fraktur pada ekstermitas
atas & bawah, fungsi persendian dapat bergerak baik
9. Sistem integument
a. Rambut
Rambut pasien berwarna putih, lembab, dan kurang bersih.
b. Kuku
Kuku pasien berwarna pucat dan kurang bersih.

10. Sistem endokrin


Tidak ditemukan pembesaran kelenjar tiroid

11. Sistem perkemihan


Penurunan pengeluaran urine <300ml/24jam

12. Sistem reproduksi


Normal, tidak ada pembesaran prostat

12. Sistem immun


Pasien tidak memiliki alergi terhadap cuaca, textile, maupun zat kimia lainnya

VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI


A. Kebutuhan Nutrisi
- Selera makan: pasien kurang nafsu makan
- Menu makan dalam 24 jam: Bubur dan buah buahan
- Frekuensi makan dalam 24 jam: hanya menghabiskan 3 sendok bubur dan
mengkonsumsi buah

B. Kebutuhan Cairan
- Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam: air putih sebanyak 240 cc
- Frekuensi minum: sedikit
- Kebutuhan cairan dalam 24 jam: pasien tidak di anjrkan untuk minum yang banyak
karena sedang menderita penyakit gagal ginjal.

C. Kebutuhan Eliminasi ( BAB & BAK )


- Pasien untuk BAK dengan selang kateter dan untuk BAB biasa nya 2 hari sekali dan
tidak memerlukan obat khusus untuk melancarkan BAB.

D. Perhitungan intake dan output cairan (balance cairan)


 Input:
- Minum: 1000 cc
- Infus syring pump: 94 cc
- Air Metabolik: 250 cc
 Output:
- Urin: 1200 cc
- IWL: 31 cc
 Input-Output = 1344 cc – 1231 cc = 113 cc

E. Kebutuhan Istirahat Tidur


- Pasien tidur jam 21.00 wita, kadang terbangun waktu tengah malam
F. Kebutuhan Olahraga:
- Tidak ada program olahraga yang dijalani pasien dan pasien tidak dianjurkan
melakukan aktifitas berat.
G. Rokok / alkohol dan obat-obatan
- Pasien sebelumnya pernah merokok dan sekarang sudah berhenti, pasien tidak pernah
mengkonsumsi minuman beralkohol

H. Personal hygiene
- Selama di rumah pasien jarang mandi, di rumah sakit tidak pernah mandi dan jarang
melakukan oral hygine, Kulit tampak kotor.

I. Fisik
- Aktivitas pasien sehari-hari hanya makan dan minum serta istirahat ditempat tidur,
pasien tidak memiliki jadwal harian dan tidak menggunakan alat bantu namun saat
dirawat dirumah sakit pasien kesulitan untuk duduk harus memegangi pinggiran
tempat tidur atau dibantu oleh keluarga bila ingin duduk.

J. Rekreasi
- Pasien tidak bekerja dan memiliki banyak waktu luang 7 hari dalam 1 minggu, pasien
melakukan kumpul keluarga bila ada acara keluarga dan pasien merasa puas dan
senang dengan adanya kumpul bersama keluarga.

VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Tanggal Pemeriksaan:
- Laboratorium : tgl 11-09-2022
HASIL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Hematologi Hasil Nilai Rujukan Satuan Metoda
Hemoglobin 10,8 11,5-16,5
Leukosit 16.0 4.00 – 10.5 Ribu/ul Impedance
Hematokrit 39.6 42.00 – 52.00 Vol% Impedance
HDW-CV 14.5 12.1 – 14.0 % Analyzer Calculates
Hitung Jenis
Gran% 86.1 50.0 – 70.0 % Impedance
Limfosit% 9.3 25.0 – 40.0 % Impedance
Gran# 13.80 2.50 – 7.00 Ribu/ul Impedance
Faal lemak dan jantung
CKMB 41 0 – 24 U/L Optimized (C)
Hati
SGOT 88 0 – 46 U/l IFFC
SGPT 51 0 – 45 U/l IFFC
Ginjal
Ureum 137 10 - 50 Mg/dl Modif-Berhelot
Uremia ginjal
Creatinin 5.8 0.7 – 1.4 Mg/dl Jaffe
Natrium 129 135 - 146 Mmol/l ISE

- Ro foto : 10-09-2022
Cardiomegaly
- EKG : Tanggal 10-09-2022
Iskemia inferior +LVH
IX. Therapy saat ini (tulis dengan rinci)
Nama Obat Komposisi Golongan Indikasi / Dosis Cara
Obat Kontraindikasi Pemberian
Cefriaxone Ceftriaxone Antibiotik Indikasi: 2x1 Intravena
1g caphalosporin Infeksi saluran
napas, infeksi
intraabdominal dll

Kontraindikasi:
Hipersensitif
terhadap antibiotic
cephalosporin
neonatus
Omeprazole Omeprazole Penghambat Indikasi: 1x1 Intravena
42,6 mg pompa proton sebagai
penghambat
sekresi asam
lambung

Kontraindikasi:
Hipersensitif
terhadap
komponen
omeprazole
Clopidogrel Clopidogrel Antiplatelet Indikasi: 75 mg 1x1 Peroral
bisulphate Menurunkan
97,9 mg aterotrombosis
setara 75 mg yang menyertai:
Serangan infark
miokard, serangan
stroke atau
penyakit pembuluh
darah perifer

Kontraindikasi:
Pasien yang
hipersensitif
terhadap
komponen yang
terkandung di
dalam clopidogrel
Ramipril Ramipril 2,5 ACE Indikasi: 2.5 1x1/2 Peroral
mg/5 mg/10 Inhibitor Pasien gagal
mg jantung dan
Hipertensi

Kontra indikasi :
Hipersensitifitas
terhadap obat ini,
pasien dengan
riwayat angiodema
terkat penggunaan
sebelumnya
menggunkan
penghambat ACE
Furosemide Furosemide Diuretik Indikasi : 5 mg/jam Syring
20 mg inj/40 Edema karena 2.08 pump
mg tblt gangguan jantung, cc/jam Intravena
edema yang
berhubungan
dengan gangguan
ginjal dan sirosis
hati.

Kontra indikasi :
Pasien dengan
gangguan
defisiensi kalium,
glomerolunefritis
akut, infisiensi
ginjal akut, wanit
hamil, dan pasien
hipersensitifitas
terhadap
Foresemida
Digoxin Digoksin Cardiac Indikasi: 1x1 Peroral
0,25 mg/ tblt glycoside Gagal jantung
kongesti, fibrilasi
atrium, takikardi
atrium proksiml
dan flutter atrium

Kontraindikasi:
AV Blok derajat 2
dan AV Blok total
Aritmia supra
ventricular yang
disebabkan
sindrom Parkinson,
VF, dan
hipersensitifitas
terhadap dogoksin
Sucralfate Domperidon Untuk tukak Indikasi: 3x1 Peroral
syrup duodenum Tukak usus, tukak
lambung

Kontra indikasi :
Hipersensitifsukral
fat,tidak
dianjurkan
digunakan untuk
anak usia <15
tahun

XI. ANALISIS DATA


NO Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 15/09/2022 DS: Kelemahan otot Ketidakefektifan
Jam 09.30 Pasien mengatakan sesak, badan pernafasan pola napas
terasa lemas dan mudah capek
DO:
Tampak pernapasan cuping
hidung
Tampak gelisah
Dipsnea
Terpasang nasal kanul 3 lpm
Tampak menggunakan otot
bantu napas
TD: 160/90
N: 101
Rr; 26
T:36,4
Spo2: 95

2. 15/09/2022 DS: Kurang suplai Ketidakseimbanga


15.15 Pasien mengatakan tidak nafsu makanan n nutrisi: kurang
makan, terkadang mual bila dari kebutuhan
makan tubuh
- Pasien makannya hanya 1-2
sendok
DO:
Pasien terihat makanannya tidak
dihabiskan
- Pasien terlihat lemas
TB; 156cm BB: 51kg

XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan Kelemahan otot pernafasan
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang
suplai makanan

XIII. PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO No Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional


Diagnosa
Keperaw
atan
(00032) Ketidakefektif Setelah dilakukan Manajemen jalan napas Manajemen
1. an pola napas intervensi 1x6jam 1. Posisikan pasien jalan napas
berhubungan sesak pasien untuk 1. Menghin
dengan berkurang dengan memaksimalkan dari
Kelemahan kriteria hasil jalan napas sesak
otot pernafasan 1) menunjukkan napas
pernafasan 2. Auskultasi suara
optimal napas, catat area 2. Mengeta
2) Kecepatan yang ventilasinya hui
irama nafas menurun atau tidak apakah
normal ada dan adanya suara adanya
napas tambahan suara
abnormal
pada
3. Monitor status paru-paru
pernpasan dan
oksigenasi,
sebgaimana mestinya 3. Mengide
ntifikasi
masalah
Terapi oksigen yang
1. Monitor aliran kemungk
oksigen inan
muncul
2. Pertahankan
kepatenan jalan
napas Terapi
Oksigen
1. Melihat
Monitor pernapasan berapa
1. monitor kecepatan, liter/meni
irama, kedalaman t oksigen
dan kesulitan yang
bernapas diperluka
n
2. monitor suara napas
tambahan seperti 2. Memper
ngorok atau mengi mudah
pertukara
n O2
3. catat pergerakan didalam
dada, catat tubuh
ketidaksimetrisan,
dan penggunaan otot-
otot bantu napas Monitor
pernapasan
1. Mengeta
4. monitor pola napas hui
adanya
kelainan
5. monitor saturasi pada
oksigen system
pernapas
an
6. perkusi torak anterior
dan posterior, dari 2. Mengeta
apeks ke basis paru, hui
kanan dan kiri adanya
gangguan
pada
saluran
7. monitor keluhan
napas
sesak napas pasien,
termasuk kegiatan
yang meningkatkan
atau memperburuk 3. Mengeta
sesak napas tersebut hui
adanya
gangguan
pada
Monitor tanda-tanda
paru-paru
vital
1. Monitor tekanan
darah, nadi, suhu,
dan status 4. Mengeta
pernapasan hui
adanya
dipsnea,
2. Monitor pola
takipnea,
pernapasan abnormal
radypnea
dll
3. Monitor sianosis
sentral dan perifer
5. Mengeta
hui aliran
4. Identifikasi oksigen
kemungkinan ke
penyebab perubahan seluruh
tanda-tanda vital tubuh

Periksa secara berkala 6. Mengeta


keakuratan instrument hui
yang digunakan untuk adanya
perolehan data pasien suara
hipersono
r atau
pekak
pada paru

7. Mengeta
hui faktor
penyebab
dari
sesak
napas

Monitor
Tanda-
Tanda Vital
1. Mengam
ati
perkemba
ngan
pasien

2. Mengeta
hui

adanya
kelainan
pernapas
an

3. Mengeta
hui aliran
O2 di
dalam
jaringan
perifer

4. Mengeta
hui
keadaan
membaik
atau
memburu
k

5. Memasti
kan alat
yang
digunaka
n akurat
atau tidak

2. (00002) Ketidakseimba Setelah dilakukan 1.Dapatkan riwayat 1. Informasi


ngan kurang intervensi 1x6 lengkap perawatan yang
dari kebutuhan jam nafsu makan sebelumnya lengkap
tubuh dengan kriteria 2.Dapatkan riwayat memudah
berhubungan hasil diet pasien seperti kan dalam
dengan kurang 1) intake nutrisi makanan yang menegaka
suplai terpenuhi disukai dan yang n diagnosa
makanan 2) pasien tidak disukai serta 2. Untuk
menyenangi preferensi makanan pemberian
makanan terkait budaya intervensi
3) adanya 3.Evaluasi dampak dari yang tepat
penambahan pengalaman mual 3. Pengalama
berat badan pada kualitas hidup n mual
nafsu makan dan dapat
tidur memberika
4.Identifikasi faktor- n
faktor yang dapat gambaran
menyebabkan mual pada
5.Ajari penggunaan keadaan
teknik mual
nonfarmakologi pasien saat
relaksasai, distraksi, sekarang
maupun akupresur 4. Penangana
untuk mengatasi n yang
mual tepat utk
6.Dorong pola makan meminimal
dengan porsi sedikit keluhan
makanan yang pasien
menarik bagi pasien 5. Menempat
yang mual kan pasien
7.Monitor asupan pada
makanan terhadap keadaan
kandungan gizi dan yang
kalori nyaman
Timbang BB secara 6. Dengan
teratur porsi
makanan
yang
sedikit tapi
sering akan
membantu
memenuhi
nutrisi
7. Intake
yang
adekuat
berkaitan
dengan
kebutuhan
tidur
pasien
Pemantauan
terus
menerus
pada BB
dapat
memberikan
intervensi
yang tepat
bagi pasien

XIV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Hari /Tanggal:kamis/ 15/09/2022
NO Jam Nomor Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan Daignosa
NANDA
1. 10.10 (00032) 1. Manajemen jalan napas S:
dengan pangaturan Pasien mengatakan
posisi yang tepat dan sesak, badan terasa
auskultasi dada lemas dan mudah capek
2. Memonitor aliran O:
oksigen dengan nasal Tampak pernapasan
kanul untuk cuping hidung
mempertahankan Tampak gelisah
kepatenan jalan napas
Dipsnea
3. Lakukan pengkajian
pernafasan secara Terpasang nasal kanul 3
menyeluruh IPPA lpm
4. Lakukan pemeriksaan Tampak menggunakan
tanda-tanda vital otot bantu napas
Tampak menggunakan
pernafasan bibir
TD: 160/90
N: 101
Rr; 26
T:36,4
Spo2: 95
A:
Ketidakefektifan pola
nafas belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan

2. 10.25 (00002) 1.Perawat menanyakan S:


riwayat lengkap Pasien mengatakan
perawatan seperti tidak nafsu makan,
diet pasien seperti terkadang mual bila
makanan yang disukai makan
dan yang tidak disukai - Pasien makannya
serta preferensi hanya 1-2 sendok
makanan terkait O:
kebiasaan pasien Pasien terihat
2.Perawat menjelaskan makanannya tidak
hal-hal yang dapat dihabiskan
menyebabkan mual - Pasien terlihat lemas
3.Memberikan penkes TB; 156cm BB: 51kg
makan sedikit tapi A:
sering serta memberikan Nutrisi yang dialami
teknik nonfarmakologi pasien belum teratasi
relaksasi, distraksi, P:
maupun akupresur Intervensi dilanjutkan
untuk mengatasi mual
4.Perawat memonitor BB
pasien secara teratur

XIV. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP)


Hari /Tanggal:Kamis 15-09-2022
NO Jam Nomor Respon Respon Analisis Perencanaan Paraf
Evaluasi Daignosa Subjektif (S) Objektif (O) Masalah Selanjutnya
NANDA (A) (P)
1. 16.15 (00032) Pasien Terpasang Masalah Lanjutkan
mengatakan oksigen 2 pola nafas intervensi
sesak napas lpm apabila belum
mulai sesak muncul
teratasi
berkurang Tampak
kadang menggunaka
kadang ada n otot bantu
muncul napas

TTV:
TD:140/70m
mHg
N: 86x/m
R: 24x/m
T: 36,6 0C
SpO2: 99%

2. 16.30 (00002) Pasien sudah mulai Masalah Lanjutkan


mengatakan menghabiska nutrisi intervensi
sudah mampu n minum belum
makan tiga tetapi makan
teratasi
sampai empat masih kurang
sendok tapi serta keadaan
kadang- umum pasien
kadang masih masih lemah
ada mual
ketika makan

Hari /Tanggal:jumat 16-09-2022

NO Jam Nomor Respon Respon Analisis Perencanaan Paraf


Evaluasi Daignosa Subjektif (S) Objektif (O) Masalah Selanjutnya
NANDA (A) (P)
1. 16.15 (00032) Pasien Tidak Masalah Intervensi
mengatakan terpasang pola nafas dihentikan
sudah tidak oksigen teratasi
sesak lagi nasal kanul

TTV:
TD:130/80
mmHg
N: 86x/m
R: 20x/m
T: 36,6 0C
SpO2: 97%

2. 16.30 (00002) pasien terlihat Masalah Intervensi


mengatakan makanan dihentikan
sudah mampu pasien
nutrisi
makan dan tidak dihabiskan teratasi
mual lagi pasien terlihat
sudah mulai
membaik

Banjarmasin, 17 September 2022


Preseptor akademik, Preseptor klinik,

(Evy Noor Hasanah, S.Kep, Ns., M.Imun) (Fahmy Rizani, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai