Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS) FOTOTERAPI

DI RUANG PICU NICU RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY KANDANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Praktik Profesi Keperawatan Anak (PPKA)
Preseptor Akademik : Mariani, Ns., M.Kep
Preseptor Klinik : Rina Yuniarti , S.Kep.,Ns

Disusun Oleh:
NAMA : DESSY RUSMILAWATI, S.Kep
NPM : 2314901210086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN DOPS

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Fototerapi


Nama klien : By. Ny. G
Diagnosa Medis : Hiperbilirubinemia

2. Diagnosa keperawatan : Resiko terjadinya injury b.d pemberian fototerapi

3. Prinsip tindakan dan rasional

No Prinsip tindakan Rasional


.

Mengucapkan salam pada klien, Menerapkan etika keperawatan


1 perkenalkan diri, jelaskan prosedur,
tujuannya, persetujuan klien, kontrak waktu

Senyum, ramah, dan perhatian selama Menerapkan nilai Islami


2
tindakan

3 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan Melakukan inform confenst


terhadap klien
4 Mendekatkan alat didekat klien Memudahkan melakukan tindakan

Memakai handscon bersih Alat pelindung diri selama


5
melakukan tindakan kepada klien

6 Memulai tindakan dengan basmalah Menerapkan nilai Islami

Jika berat badan bayi 2 kg atau lebih, Menjaga suhu bayi agar tetap stabil
letakkan bayi telanjang pada pelbet atau
7
tempat tidur. Letakkan atau jaga bayi kecil
dalam inkubator.

Perhatikan adannya bilier atau obstruksi Fototerapi dikontraindikasikan


usus. pada kondisi ini karena fotoisomer
bilirubin yang diproduksi dalam
8
kulit dan jaringan subkutan dengan
pemajanan pada terapi sinar tidak
dapat diekskresikan.

Letakkan bayi di bawah sinar sesuai dengan Agar bayi dapat mendapatkan
9
yang di indikasikan fototerapi

10 Tutupi mata bayi dengan potongan kain, Mencegah kemungkinan kerusakan


pastikan bahwa potongan kain tersebut tidak retina dan konjungtiva dari sinar
menutupi hidung bayi. Inspeksi mata setiap intensitas tinggi. Pemasangan yang
2 jam untuk pemberian makan. Sring pantau tidak tepat dapat menyebabkan
posisi. iritasi, abrasi kornea dan
konjungtivitis, dan penurunan
pernapasan oleh obstruksi pasase
nasal.

Tutup testis dan penis bayi laki-laki Mencegah kemungkinan kerusakan


11
penis dari panas

Ubah posisi bayi setiap 2 jam Memungkinkan pemajanan


seimbang dari permukaan kulit
terhadap sinar fluoresen, mencegah
12
pemajanan berlebihan dari bagian
tubuh individu dan membatasi area
tertekan.

13 Pastikan bayi diberi makan Mencegah dehidrasi

Dorong ibu menyusui sesuai kebutuhan


tetapi minimal setiap 2 jam :
- Selama pemberian makan, pindahkan bayi
dari unit fototerapi dan lepaskan kain
penutup mata.
- Memberikan suplemen atau mengganti
ASI dengan jenis makanan atau cairan lain
tidak diperlukan (mis: pengganti ASI,air,
air gula,dsb)

Jika bayi mendapkan cairan IV atau


perasaan ASI, tingkatkan volume cairan
dan/atau susu sebanyak 10% volume harian
total perhari selama bayi dibawah sinar
fototerapi

Jika bayi mendapkan cairan IV atau diberi


makan melalui slang lambung, jangan
memindahkan bayi dari sinar fototerapi.

Perhatiakan bahwa feses bayi warna dan defekasi encer, sering dan
frekuensi defekasi dapat menjadi encer dan kehijauan serta urin kehijauan
14 urin saat bayi mendapatkan fototerapi. Hal menandakan keefektifan fototerapi
ini tidak membutuhkan penangan khusus. dengan pemecahan dan ekskresi
bilirubin.

Pantau kulit bayi dan suhu inti setiap 2 jam fluktuasi pada suhu tubuh dapat
atau lebih sering sampai stabil terjadi sebagai respons terhadap
15
pemajanan sinar, radiasi dan
konveksi.

18 Melepas handscon Mencegah terjadinya penyebaran


bakteri
19 Cuci tangan Mencegah transmisi
mikroorganisme
20 Dokumentasi, pantau kadar bilirubin, pantau Mendokumentasikn keadaan klien
masukan dan haluaran cairan,

4. Bahaya – bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan serta cara pencegahannya:

Bahaya yang mungkin muncul Pencegahannya

Dehidrasi Tetap berikan ASI atau PASI, apabila


terpasang infus, tetap berikan cairan lewat
imfus

Hipertermi Pantau suhu badan bayi

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan


Mengurangi/menghilangkan ikterik pada bayi
Menurunkan kadar bilirubin dalam kulit

6. Hasil yang didapat dan maknanya

Hasil Maknanya

Bayi tidak ikterik lagi Menurunnya kadar bilirubin

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukakn untuk mengatasi


masalah/diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi)
Mandiri: Kolaborasi :
Pantau suhu tubuh bayi Pemeriksaan bilirubin
Berikan ASI dan cairan yang dibutuhkan bayi

Kandangan, Desember 2023


Ners Muda

(Dessy Rusmilawati, S.Kep)

Preseptor Klinik,

(Rina Yuniarti , S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai