Anda di halaman 1dari 60

STRATEGI SEKOLAH DALAM MENANAMKAN KARAKTER DISIPLIN

MELALUI PENEGAKKAN TATA TERTIB DI SMA MUHAMMADIYAH


4 SURABAYA

Kelompok 11:

- Aisyah Raina Adzra’ Aniqoh (01) / XI IPA 2

- Bayu Freshta Novendra (07) / XI IPA 2

- Fais Wira Wardana (12) / XI IPA 2

- Mustafa Ahmad Al-Haromain (21) / XI IPA 2

KARYA TULIS ILMIAH

SMA MUHAMMADIYAH 4 SURABAYA

(Execellent Islamic School)

2023
LEMBAR PENGESAHAN

H a r i : ………………………………

Tanggal : ……………………………

NO Nama Anggota Tanda Tangan


1 Aisyah Raina Adzra’ Aniqoh 1
2 Bayu Freshta Novendra 2
3 Fais Wira Wardana 3
4 Mustafa Ahmad Al-Haromain 4

Surabaya,………….2023

Ketua Panitia KTI Guru Pembimbing

Suliyati, S.Pd …………………………

Mengetahui, Wakil Kepala sekolah


Kepala SMA Muhammadiyah 4 Bidang Kurikulum

Zainal Arifin, M.PdI Alfa Husnul Hakimah,S.Pd.,


Gr.

i
ii

DAFTAR KELOMPOK 1

NO NAMA JABATAN KET


1 Aisyah Raina Adzra’ Aniqoh Anggota
2 Bayu Freshta Novendra Anggota
3 Fais Wira Wardana Anggota
4 Mustafa Ahmad Al-Haromain Anggota
iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhi Rabbil’ alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat, ridho, dan nikmat-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

terselesaikan tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah ini berjudul : “Strategi

Sekolah dalam Menanamkan Karakter Disiplin di SMA Muhammadiyah 4”.

Kemudian tidak lupa sholawat serta salam tetap kami curahkan kepada junjungan

Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita ke jalan

yang diridhoi Allah SWT.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan karya

tulis ilmiah ini, maka dari itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami

sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran yang membangun dari para

pembaca dan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kami dan para

pembaca. Kemudian tak lupa ucupakan terimakasih kami haturkan kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan ridho-Nya kepada kami untuk

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

2. Kepada kedua orang tua kami, yang selalu memberikan semangat dan memberi

dukungan untuk kami dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini hingga

terselesaikan.

3. Pembimbing kami, khususnya ibu Vivi Mustaghfiroh, S.Pd. yang dengan sabar

telah membimbing kami hingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.

4. Bapak Zainal Arifin, M.PdI. Selaku kepala sekolah di SMA Muhammadiyah 4

Surabaya.
iv

5. Para bapak dan ibu guru yang telah memberi kami ilmu pengetahuan dan

membantu kami untuk membuat karya tulis ilmiah ini.

6. Kepada orang tua dan siswa kelas X SMA Muhammadiyah 4 Surabaya yang

telah sudi untuk kami jadikan sebagai objek riset.

7. Kepada teman-teman kelas X dan XI yang telah mendukung dan memberikan

berbagai informasi kepada kami, sehingga tidak terjadi kesalahan informasi

dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

8. Dan tak lupa kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan karya tulis

ilmiah ini, kami selaku penulis meminta maaf sebesar-besarnya apabila ada

salah kata dan pembuatan yang tidak berkenan dihati.

Kami mengharapkan kritikan dan saran dari pambaca untuk memperbaiki

dan menyempurnakan karya tulis ilmiah ini. Semoga hasil penelitian ini

bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya. Aammiin.

Surabaya, 20 Mei 2023

Tim Penyusun
v

ABSTRAK

STRATEGI SEKOLAH DALAM MENANAMKAN KARAKTER DISIPLIN


MELALUI PENEGAKKAN TATA TERTIB DI SMA MUHAMMADIYAH
4 SURABAYA

Kelompok : PPKN 1
Prodi : IPA
Nama Sekolah : SMA MUHAMMADIYAH 4 SURABAYA

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi sekolah,


faktor pendukung, dan penghambat dalam menenemkan nilai karakter Disiplin di
SMAMuhammadiyah 4 Surabaya. Jenis penelitian ini ialah kualitatif dengan
metode deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
pendidikan karakter Thomas Lickona. Fokus penulisan ini pada strategi sekolah
dalam menanamkan karakter Disiplin melalui penegakkan tata tertib, mengetahui
faktor pendukung dan penghambat menanamkan karakter disiplin beserta
solusinya. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara
bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan wawancara
terpimpin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi sekolah dalam
menanamkan karakterdisiplin melalui penegakkan tata tertib di SMA
Muhammadiyah 4 Surabaya dilakukan melalui: (1) di bentuknya tim tatib yang
beranggotakan guru, (2) diberikannya sanksi kepada siswa yang telah melanggar
tata tertib, (3) melakukan pembiasaan kedisiplin mengikuti rangkaian kegiatan di
sekolah yaitu sholat dhuha dan murajaah al-qur’an. Faktor pendukung dalam
menanamkan karakter Disiplin melalui penegakkan tata tertib di SMA
Muhammadiyah 4 Surabaya meliputi: tersedianya sarana dan prasarana yang
mendukung dalam menanamkan karakter disiplin, potensi yang dimiliki oleh
sekolah. Faktor penghambat menanamkan karakter Disiplin melalui penegakkan
tata tertib di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya meliputi: karakteristik siswa yang
berbeda, kurangnya komitmen dan motivasi siswa, kurangnya kesadaran diri
siswa.
Kata kunci : Strategi, Sekolah, Karakter Disiplin, Tata Tertib
vi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................. I
PENGESAHAN KARYA TULIS............................................................... i
DAFTAR KELOMPOK.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
ABSTRAK.................................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL........................................................................................ viii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis.................................................................... 6
2. Secara Praktis...................................................................... 6
E. Ruang Lingkup Penelitian......................................................... 7
BAB II : KAJIAN TEORI
A. Strategi ........................................................................................ 8
B. Strategi Sekolah .......................................................................... 9
C. Pendidikan ................................................................................... 10
D. Pendidikan Karakter .................................................................... 12
E. Disiplin ........................................................................................ 14
F. Tata Tertib ................................................................................... 16
G. Teori Thomas Lickona ................................................................ 17
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 19
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................... 20
C. Alat dan Bahan ............................................................................ 20
vii

D. Langkah-Langkah Penelitian ...................................................... 21


E. Teknik Pengambilan Data............................................................ 21
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 22
BAB VI : HASIL PENELITIAN
A. Kondisi Objek Penelitian ............................................................ 24
B. Hasil Penelitian
1) Strategi Sekolah.......................................................................... 33
2) Faktor Pendukung....................................................................... 34
3) Faktor Penghambat..................................................................... 35
4) Data Keterlambatan Siswa.......................................................... 35
C. Pembahasan ................................................................................. 39
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 41
B. Saran ........................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 43
LAMPIRAN.................................................................................................. 45
viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 (Sarana Prasarana di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya) ...... 29


2. Tabel 4.2 (Jumlah Peserta Didik) ............................................................ 32
3. Tabel 4.3 (Keterlambatan Siswa di Bulan Januari-April) ....................... 35
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sekolah sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan

formal mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha mendidik anak-

anak dan menjadikannya sebagai masyarakat yang berguna. Hal ini berarti

sekolah turut pula bertanggung jawab atas tercapainya suatu tujuan yang telah

ditetapkan. Pendidikan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari karena apa

yang dipelajari di dalam dunia pendidikan sesuai dengan kehidupan nyata

yang dialami oleh peserta didik. Setiap peserta didik menempuh pendidikan

sebagai bekal kehidupan, baik bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa

maupun negara. Seiring zaman yang semakin modern, pendidikan hendaknya

dipersiapkan untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan tentang moral,

kreatif dan cerdas terhadap peserta didik, guna mempersiapkan diri

menghadapi tuntutan zaman. Hal tersebut tidak lepas dari kualitas pendidikan

itu sendiri.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan serta

membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat untuk mewujudkan

cita-cita bangsa, yaitu mencerdaskan kehidupan berbangsa serta berupaya

untuk mengembangkan potensi serta kemampuan peserta didik dan

menjadikan mereka menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, berilmu

1
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

tanggung jawab. Seluruh Lembaga satuan Pendidikan di Indonesia tanpa

terkecuali memiliki peran pendting untuk merealisasikan fungsi Pendidikan

termasuk sekolah dasar memiliki peranan penting untuk mewujudkan tujuan

Pendidikannasional.

Diera modern seperti sekarang ini, nilai pendidikan karakter sudah mulai

menurun. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya tindakan-tindakan atau

perilaku yang menyimpang amoral khususnya yang dilakukan oleh pelajar.

Tindakan yang menyimpang tersebut sudah jauh melenceng dari nilai-nilai

pendidikan karakter, seperti berbicara kotor, tidak mentaati peraturan sekolah,

tidak disiplin, merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, berpacaran

yang melanggar norma, membolos sekolah, berkelahi, ikut geng motor, free

sex dan hilangnya sopan santun dan tata krama yang menjadi ciri khas orang

Indonesia yang terkenal sangat baik dan ramah.

Menurut Mustari, hilangnya nilai-nilai pendidikan karakter ini sangat

memprihatinkan. Mengingat hal tersebut maka pendidikan karakter sangat

penting diberikan pada siswa sekolah/madrasah, demi terwujudnya tujuan

pendidikan dan membentuk karakter siswa menjadi pribadi yang matang.

Untuk mewujudkan tercapainya program pendidikan karakter tersebut, perlu

adanya sinergitas antara orang tua wali murid dengan guru yang ada di

sekolah untuk menemukan pola apa yang tepat untuk menerapkan nilai-nilai

pendidikan karakter. Adapun salah satu nilai karakter yang perlu

2
dikembangkan di SMA Muhammadiyah 4 yang ada di Kota Surabaya yaitu

karakter Disiplin (Hartini, 2017).

Menurut Dewantara, disiplin adalah peraturan tata tertib yang dilakukan

secara tegas dan ketat. disetiap sekolah memiliki tata tertib, baik dalam

waktu, berpakaian dan berprilaku yang semua itu akan membentuk karakter

pada anak. Kedisiplinan siswa di sekolah akan mencerminkan suatu perilaku

atau sifat teladan. Siswa teladan tidak dipandang dari prestasinya saja, tetapi

dari cara berprilakunya di sekolah. Guru merupakan orang tua kedua bagi

murid di sekolah. Guru merupakan sosok yang diharapkan mampu mendidik

anak bangsa dan juga dapat menanamkan nilai-nilai positif pada murid,

karena guru adalah role model bagi para murid. Hal ini menunjukan guru

memiliki tanggung jawab besar yang harus dijalankan. Salah satu strategi

yang harus dijalankan guru yaitu pembentukan karakter melalui disiplin

(Fauziah, 2019).

Menanamkan disiplin pada dasarnya adalah membentuk sikap dan

kepribadian anak agar menjadi pribadi yang lebih baik, taat pada peraturan

dan perilakunya dapat diterima di lingkungan sosialnya. Dengan demikian

disiplin sangat penting untuk perkembangan anak agar berhasil mencapai

hidup yang bahagia, mencapai penyesuaian yang baik dalam lingkungan

sosialnya. Untuk mencapai keadaan tersebut disiplin perlu ditanamkan sejak

awal kehidupan anak. Upaya menanamkan nilai disiplin di sekolah mencakup

setiap macam pengaruh yang ditujukan kepada peserta didik untuk membantu

mereka agar dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan

3
lingkungan. Disamping itu disiplin juga penting sebagai cara dalam

menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditunjukkan peserta didik

terhadap lingkungannya. Disiplin merupakan cara yang tepat untuk

membantu peserta didik belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, dan

bermanfaat bagi dirinya maupun lingkungannya (Annisa, 2019).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA

Muhammadiyah 4 Surabaya belum menanamkan nilai disiplin. Hal ini

ditunjukkan dari upaya guru dalam memberikan tindakan atau sanksi atas

pelanggaran terhadap peraturan sekolah yang dilakukan oleh siswa. Seperti

yang diketahui peneliti ada beberapa pelanggaran terhadap peraturan sekolah

yang dilakukan oleh siswa dan sanksi yang telah diberikan oleh guru.

Pelanggaran ini diantaranya, siswa sering datang telambat ke sekolah, agar

pelangaran ini tidak dilakukan terus-menerus oleh siswa, guru memberikan

sanksi seperti teguran secara lisan, memperingatkan siswa supaya tidak

mengulangi lagi pelanggarannya dan juga siswa jarang mengumpulkan tugas

yang diberikan oleh guru adapun sanksi yang diberikan guru terhadap

pelanggaran siswa ini berupa guru menambah tugas siswa yang belum

dikumpulkan. Hal di atas menunjukkan sekolah sudah menanamkan nilai

disiplin namun upaya sekolah tersebut belum dapat membuat siswa berlaku

dengan disiplin.

Diharapkan dengan memiliki karakter disiplin dapat menyadarkan siswa

untuk mentaati peraturan yang berlaku. Perilaku disiplin memberikan dampak

4
yang baik bagi kepribadian siswa. ika siswa senantiasa disiplin dalam setiap

hal, maka itu akan menjadi kebiasaan.

Permasalahan dalam menanamkan nilai disiplin yang belum dapat

terlaksana dengan baik di atas membuat peneliti tertarik untuk mencari tahu

sejauh mana Strategi Sekolah dalam Menanamkan Karakter Disiplin melalui

Penegakkan Tata Tertib Siswa di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya.

B. RUMUSAN MASALAH

Bedasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di tentukan

rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana strategi sekolah dalam menanamkan karakter disiplin melalui

penengakkan tata tertib siswa di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya?

2. Apa saja faktor pendukung & penghambat pada strategi sekolah dalam

menanamkan karakter disiplin melalui penengakkan tata tertib siswa di

SMA Muhammadiyah 4 Surabaya.?

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka diperoleh tujuan

penelitian sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi sekolah dalam menanamkan

karakter disiplin melalui penengakkan tata tertib siswa di SMA

Muhammadiyah 4 Surabaya.

5
2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung & faktor penghambat pada

strategi sekolah dalam menanamkan karakter disiplin melalui penengakkan

tata tertib di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya.

D. MANFAAT PENELITIAN

Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh

antara lain sebagai berikut.

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah dalam

kajian tentang strategi sekolah dalam menanankan karakter disiplin

melalui penengakkan tata tertib siswa di SMA Muhammadiyah 4

Surabaya. Selain itu hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi

pembelajaran mengenai strategi sekolah dalam menanamkan karakter

Disiplin melalui penengakkan tata tertib siswa serta peneliti juga dapat

memperkaya khasanah keilmuan.

2. Secara Praktis

a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada

siswa dalam menjalankan tata tertib sekolah, dapat membentuk karakter

siswa, melatih mental dan moral siswa, memerangi berbagai perilaku

tidak terpuji, menciptakan generasi yang berintegritas, disiplin, dan

siswa menjadi lebih bertanggung jawab.

6
b. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dapat menjadi bahan acuan

untuk menciptakan strategi untuk membentuk karakter siswa yang lebih

baik lagi dan dapat memicu berkurangnya siswa yang melanggar

peraturan di sekolah.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai ilmu yang

bermanfaat dalam kehidupannya dan dapat dijadikan acuan ketika

peneliti terjun langsung di lembaga Pendidikan.

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Bedasarkan atas tujuan penelitian tersebut dalam pelaksanaan lebih

mengarah pada tujuan penelitian maka terdapat ruang lingkup sebagai

berikut.

1. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya.

2. Penelitian ini dilakukan terhadap strategi sekolah dalam menanamkan

karakter disiplin melalui penengakkan tata tertib siswa di SMA

Muhammadiyah 4 Surabaya.

3. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru tim tatib, guru PPKn, dan siswa di

SMA Muhammadiyah 4 Surabaya.

7
BAB 2

KAJIAN TEORI

A. STRATEGI

Menurut Ginting, Paham dan Syafrizal (dalam Chaniago, 2014), Strategi

merupakan istilah yang umum dalam membentuk sistematika yang perlu

diciptakan dalam suatu pengelolaan organisasi. Organisasi zakat yang disebut

amil zakat perlu menciptakan strategi agar ada rumusan sebagai acuan dalam

pengelolaannya. Strategi terbentuk dari visi dan misi yang didasari atas

landasan ajaran Islam sesuai dengan perintah Allah yang tertera dalam al-

qur’an dan sunnah. Tulisan ini akan menggunakan teori strategi manajemen

sebagai tool analisis guna mencapai tujuan organisasi. Menurut Siagian,

Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan

mengembangkan kekuatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan

mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh

seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi

tersebut.

Setiap organisasi yang dikelola secara baik memiliki strategi, walaupun

tidak dinyatakan secara eksplisit. Selain itu, pengertian strategi dan

definisinya menurut para ahli yaitu:

1. Alfred Chandler strategi adalah penetapan sasaran dan arahan tindakan

serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

8
9

2. Kenneth Andrew strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan

kebijakan serta rencana. Rencan penting untuk mencapai tujuan itu yang

dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut dan jenis

atau akan menjadi apa jenis organisasi tersebut.

3. Buzzel dan Gale strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci yang

digunakan untuk manajemen, yang memiliki dampak besar pada kinerja

keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan sumber daya

yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah.

Dengan demikian, pengertian dari strategi menurut para ahli. Dapat

disimpulkan bahwa Strategi adalah sebuah proses atau sarana dalam

perencanaan jangka panjang yang disusun untuk mencapai suatu pencapaian

dan tujuan tertentu.

B. STRATEGI SEKOLAH

Strategi sekolah adalah seperangkat tindakan yang seyogyanya dilakukan

untuk mencapai tujuan dengan mengakomodasi segenap kemampuan sekolah

yang dimiliki (Suhardan, 2010:203). Setiap tindakan yang dilakukan

ditujukan untuk mencapai tujuan, usaha yang dijalankan merupakan tindakan

merealisasikan tujuan agar tercapai dengan cara yang terbaik. Semua tindakan

diambil karena mengerti dan memahami dengan baik bagaimana

meningkatkan kualitas pembelajaran dilakukan. Oleh karena itu, perlu

dilakukan pelipat gandaan usaha, memaksimalkan aktifitas termasuk di

dalamnya membuat keputusan, merumuskan tujuan, membuat kebijakan


10

menyusun program, menggunakan sumber daya agar usahanya meningkatkan

kualitas pendidikan berhasil.

Menurut Yuwono dan Ikhsan (dalam, Sagala, 2011:128) menjelaskan

bahwa manajemen strategi sekolah menggunakan konsep strategi untuk lebih

mengefektifkan pengalokasian sumber daya yang ada dalam pencapaian

tujuan pendidikan, menentukan tujuan-tujuan. Lebih lanjut Ansoff (dalam,

Sagala, 2011:129) menjelaskan bahwa manajemen strategi sekolah adalah

suatu pendekatan sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen,

mengondisikan sekolah ke posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan

cara yang akan menjamin Pendekatan manajemen strategi harus dipastikan

bahwa tujuan yang akan dicapai, sehingga para pemimpin sekolah

menggunakan pendekatan yang sistematis dalam menyusun strategi

program sekolah.

Dengan demikian pendapat menurut para tokoh diatas, dapat disimpulkan

dapat disimpulkan bahwa strategi sekolah adalah suatu konsep strategi yang

dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah dengan

mengakomodasi segenap kemampuan dan sumber daya yang dimiliki oleh

sekolah. Salah satu strategi sekolah untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran adalah dengan menanamkan sikap karakter disiplin siswa

C. PEDIDIKAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif


11

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan tidak hanya

dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan

saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan

keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup

pribadi dan sosial yang memuaskan, pendidikan bukan semata-mata sebagai

sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan

anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju ketingkat

kedewasaannya (BP dkk, 2022:4).

Menurut (BP dkk, 2022:4) Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai

usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun

diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan

dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial

yang memuaskan, pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk

persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sekarang

yang sedang mengalami perkembangan menuju ketingkat kedewasaannya.

Pendidikan menjadi sangat bertaraf dalam kehidupan bangsa ini sehingga

banyak para ahli berusaha menalar dan menyampaikan apa artian pendidikan

yang sesungguhnya dalam kehidupan ini. Selain itu, pengertian pendidikan

atau definisinya menurut para ahli yaitu:

1. Prof. Dr. M.J Langeveld: Pendidikan ialah pemberian bimbingan dan

bantuan rohani bagi yang masih memerlukannya.


12

2. Prof. Zaharai Idris: Pendidikan ialah serangkaian kegiatan komunikasi

yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap

muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan

bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.

3. H. Horne: Pendidikan adalah proses yang di lakukan terus menerus dari

penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah

berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan,

seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan

kemanusiaan dari manusia.

4. Ahmad D. Marimba: Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara

sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik

menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

Dengan demikian, pengertian dari Pendidikan menurut para ahli. dapat

disimpulkan bahwa Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, dan

keterampilan, serta kebiasaan yang diturunkan dari generasi ke generasi

dalam usaha mendewasakan seseorang melalui pengajaran dan pelatihan.

D. PENDIDIKAN KARAKTER

Menurut Nurla (dalam Budi, 2017:2), pendidikan karakter adalah suatu

sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik sehingga

akan terwujud insan kamil. Menurut Daryanto dan Suryatri Darmiyatun

(dalam Budi, 2017:2), pendidikan karakter tidak hanya lakukan di sekolah,

akan tetapi orang tua dan masyarakat harus ikut berperan serta untuk
13

menanamkan nilai karakter. Pendidikan karakter adalah sebuah system yang

menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang mengandung

komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad, srta adanya kemauan dan

tindakan untuk melaksanakan nlai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, diri sendiri, sesama manusia, linkungan, maupun bangsa, sehingga akan

terwujud insane kamil. Tugas pendidik di semua jenjang pendidikan tidak

terbatas pada pemenuhan otak anak dengan berbagai ilmu pengetahuan.

Pendidik selayaknya mengajarkan pendidikan menyeluruh yang memasukkan

beberapa aspek akidah dan tata moral. Oleh karenanya, pendidik harus

mampu menjadikan perkataan dan tingkah laku anak didiknya di kelas

menjadi baik yang pada akhirnya nanti akan tertanam pendidikan karakter

yang baik dikelak kemudian hari (Suwartini, 2017:222). Selain itu, pengertian

Pendidikan karakter dan definisinya menurut para ahli yaitu:

1. T. Ramli: Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan

esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan

mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik.

2. Thomas Lickona: Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja

untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan,

dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

3. John W. Santrock: Pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan

dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan

nilai moral dan memberikan pelajaran kepada murid mengenai

pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang.


14

4. David Elkind: Pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang

dilakukan oleh tenaga pendidik untuk memengaruhi karakter murid.

Dalam hal ini terlihat bahwa guru bukan hanya mengajarkan materi

pelajaran, tetapi juga mampu menjadi seorang teladan.

Dengan demikian, pengertian dari Pendidikan karakter menurut para ahli.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah suatu sistem atau usaha

pendidikan yang terencana untuk membangun karakter individu seseorang,

agar nantinya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri

dan lingkungannya.

E. DISIPLIN

Menurut Djamarah (dalam Embong, 2021: 105), disiplin suatu tata tertib

yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok. Tata tertib itu

bukan buatan binatang, tetapi buatan manusia sebagai pembuat dan pelaku.

Sedangkan disiplin timbul dari dalam jiwa karena adanya dorongan untuk

menaati tata tertib tersebut. Dengan demikian dapat dipahami bahwa disiplin

adalah tata tertib, yaitu ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib dan

sebagainya. Berdisiplin berarti menaati (mematuhi) tata tertib.

Menurut Nata (dalam Embong, 2021: 105), disiplin yang dikehendaki itu

tidak hanya muncul karena kesadaran, tetapi juga karena paksaan. Disiplin

yang muncul karena kesadaran disebabkan faktor seseorang dengan sadar

bahwa hanya dengan disiplin akan didapatkan kesuksesan dalam segala hal.
15

Dengan disiplin akan tercipta ketertiban dan kelancaran dalam segala urusan.

Selain itu, pengertian Disiplin dan definisinya menurut para ahli yaitu:

1. Suharsimi Arikunto: Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti

peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada

pada kata hatinya tanpa adanya paksaan dari pihak luar.

2. Thomas Gordon: Disiplin adalah perilaku dan tata tertib yang sesuai

dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari

pelatihan yang dilakukan secara terus menerus.

3. Pratt Fairshilf: Disiplin terdiri dari dua bagian, yaitu disiplin dari dalam

diri dan juga disiplin sosial. Keduanya saling berhubungan satu sama lain,

sehingga seseorang yang memiliki sikap disiplin adalah orang-oang yang

dapat mengarahkan perillaku dan perbuatannya berdasarkan patokan atau

batasan tingkah laku tertentu yang diterima dalam kelompo atau lingkup

sosial masing-masing.

4. Thomas Gordon: Disiplin adalah perilaku dan tata tertib yang sesuai

dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari

pelatihan yang dilakukan secara terus menerus.

Dengan demikian, pengertian disiplin menurut para ahli. dapat

disimpulkan bahwa disiplin adalah sikap kesadaran dan kepatuhan seseorang

untuk taat kepada peraturan atau norma yang berlaku di lingkungan sekitar

baik disekolah,dirumah maupun dimasyarakat.


16

F. TATA TERTIB

Menurut Amtu, (dalam Mabuka, 2021:361-362), Tata tertib merupakan

prilaku siswa yang tidak secara otomatis melekat pada dirinya sejak lahir,

tetapi dibentuk oleh lingkungan melalui pola asuh dan perlakuan orang tua,

guru, dan masyarakat. Individu yang memiliki sikap disiplin akan mampu

mengendalikan dan mengarahkan dirinya pada prilaku yang taat, patuh, serta

menunjukkan keteraturan terhadap peraturan dan norma-norma yang 362

diberlakukan. Menurut D Sumarno, (dalam Mabuka, 2021:363), Tata tertib

merupakan peraturan-peraturan yang harus ditaati dan patuhi serta

dilaksanakan oleh masyarakat. Pendapat ini menekankan bahwa tata tertib

adalah hal yang wajib untuk dijalankan oleh masyarakat tanpa terkecuali.

Menurut Djali, (dalam Mabuka, 2021:363-364), Tata tertib ialah suatu

petujuk atau pedoman, kaidah dan ketentuan yang dibuat untuk mengatur.

tata tertib ada untuk mengatus setiap tingkah laku atau tindakan seseorang di

dalam masyarakat. Dengan adanya yang mengatur manusia maka kehidupan

manusia akan tertata dan damai. Menurut Hasbullah, (dalam Mabuka,

2021:364), Tata tertib adalah peraturan-peraturan yang mengikat seseorang

atau kelompok guna menciptakan keamanan, ketentraman, dan kedamaian

orang tersebut atau kelompok orang tersebut. Untuk dapat menegakkan

kesadaran hukum pada diri siswa, diperlukan adanya tata tertib dan peraturan-

peraturan bagi siswa, yang diharapkan dengan adanya tata tertib, maka siswa

akan menaati peraturan yang berlaku sehingga akan terciptanya ketertiban.


17

Dengan demikian, pengertian tata tertib menurut para ahli. Dapat

disimpulkan bahwa tata tertib adalah suatu sistem atau sebuah aturan yang

telah disusun oleh suatu lembaga atau tempat yang harus

ditaati oleh masyarakat dan apabila dilanggar akan dikenai sanksi.

G. TEORI THOMAS LICKONA

Menurut Lickona, (dalam Dalmeri, 2014:271), Terminologi pendidikan

karakter mulai dikenalkan sejak tahun 1900- an. Thomas Lickona dianggap

sebagai pengusungnya, terutama ketika ia menulis buku yang berjudul The

Return of Character Education dan kemudian disusul bukunya, Educating for

Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. Melalui

buku-buku itu, ia menyadarkan dunia Barat akan pentingnya pendidikan

karakter. Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona mengandung tiga

unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai

kebaikan (desiring the good), dan melakukan kebaikan (doing the good).

Secara terminologis, makna karakter sebagaimana dikemukakan oleh Thomas

Lickona: “A reliable inner disposition to respond to situations in a morally

good way”. Selanjutnya dia menambahkan, “Character so conceived has

three interrelated parts: moral knowing, moral feeling, and moral behavior”.

Pendidikan karakter tidak sekedar mengajarkan mana yang benar dan

mana yang salah kepada anak, tetapi lebih dari itu pendidikan karakter

menanamkan kebiasaan habituation tentang yang baik sehingga peserta didik

paham, mampu merasakan, dan mau melakukan yang baik. Jadi, pendidikan
18

karakter ini membawa misi yang sama dengan pendidikan akhlak atau

pendidikan moral.

Menurut Lickona, (dalam Dalmeri, 2014:272), karakter berkaitan dengan

konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku

moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan

bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan,

keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.

Berdasarkan penjelasan teori diatas dapat disimpulkan bahwa , proses

pendidikan karakter, ataupun pendidikan akhlak berkaitan erat dengan konsep

moral , sikap moral, dan perilaku moral. Karakter suatu bangsa dibentuk

secara sadar dan terencana dengan melalui pemahaman dalam memupuk nilai

nilai etika baik untuk diri sendiri maupun untuk semua warga masyarakat

secara keseluruhan.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Melihat permasalahan di atas, maka jenis peneliti yang digunakan adalah

penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang

menampilkan prosedur penilaian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Dalam hal ini, peneliti menafsirkan dan menjelaskan data-data yang didapat

peneliti dari wawancara, observasi, dokumentasi, sehingga mendapatkan

jawaban permasalahan dengan rinci dan jelas.

Mengingat data yang diperoleh berupa kata-kata atau kalimat dari hasil

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Maka penelitian ini, diterapakan

dengan tujuan meneliti tentang “Strategi Sekolah dalam Menanamkan

Karakter Disiplin melalui Penegakkan Tata Tertib Siswa di SMA

Muhammadiyah 4 Surabaya.”. Dan penerapan penelitian kualitatif dalam

penelitian ini dengan penggunaan data data tertulis, dokumentasi berupa foto

dan video, serta wawancara

19
20

B. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN

1. Waktu Penelitian

Penelitian “Strategi Sekolah dalam Menanamkan Karakter Disiplin

melalui Penegakkan Tata Tertib Siswa di SMA Muhammadiyah 4

Surabaya.” ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April.

2. Lokasi Penelitian

Pelaksanaaan penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 4

Surabaya. Alasan memilih lokasi penelitian di SMA Muhammadiyah 4

Surabaya yang mana merupakan salah satu sekolah swasta yang

menanamkan karakter disiplin melalui penengakkan tata tertib siswa

melalui tim khusus.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang meliputi merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dari hasil wawancara. Berikut adalah beberapa alat yang

akan di butuhkan:

1. Laptop

2. Handphone

3. Internet

4. Kertas

5. Bulpoint
21

D. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

1. Mencari inti permasalahan

2. Mentukan Judul

3. Mencari jurnal pendukung

4. Menyusun latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan ruang

lingkup penelitian

5. Menyusun kajian teori

6. Menentukan jenis penelitian (kualitatif)

7. Menganalisi Metode yang direncanakan

8. Menentukan subjek penelitian

9. Menentukan focus penelitian

10. Melalukan pengamatan dan pengumpulan data

11. Melakukan wawancara dengan beberapa narasumber

12. Melakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian

13. Merumuskan kesimpulan dan saran

E. TEKNIK PENGAMBILAN DATA

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus

sebagai pengumpul data. Prosedur yang di pakai dalam pengumpulan data

yaitu: (1) Observasi, (2) Interview atau Wawancara.

1) Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan.

Pengamatan dilakukan dengan cara participant observation terhadap


22

strategi sekolah dalam menanamkan karakter disiplin melalui

penegakkan tata tertib siswa di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya.

2) Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui untuk melengkapi data dan

upaya memperoleh data yang akurat dan sumber data yang tepat. Dalam

penelitian ini, penulis mewawancarai 6 orang informan, yang terdiri dari

guru tim tata tertib, guru PPKn, dan 4 siswa SMA Muhammadiyah 4

Surabaya.

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses

analisis data dibagi menjadi empat bagian yaitu :

1. Pengumpulan Data merupakan proses mencari dan menggali data atau

informasi melalui hasil wawancara observasi, maupun sumber data

pendukung yang relevan.

2. Reduksi Data merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan

kecerdasan keluasan dan wawasan yang tinggi. Dalam penelitian ini cara

reduksi data yaitu dengan mendengarkan rekaman sebagai data primer

secara seksama dan mengambil bagian-bagian yang terjadinya

pengulangan kata oleh informan yang mengandung kata kunci (fokus

penelitian).
23

3. Display data (Penyajian Data) merupakan Penyajian data dalam penelitian

kualitatif ini bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan

antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Sehingga dalam penyajian data

ini berupa proses penggambaran secara umum hasil penelitian mulai dari

awal (observasi lokasi penelitian) sampai mendeskripsikan terkait hal-hal

apa saja yang dilakukan dalam upaya menegakkan karakter disiplin

melalui penegakkan tata tertib.

4. Kesimpulan atau Verifikasi merupakan Langkah terakhir proses analisis

data dalam penelitian kualitatif adalah menarik berbagai kesimpulan dari

berbagai permasalahan yang diteliti. Kemudian dalam verifikasi data

sendiri dilakukan untuk menilai kesesuaian data yang terkandung dalam

konsep dasar analisis agar lebih objektif dan tepat, sehingga dapat

meyakinkan bahwa data yang disajikan benar adanya dan tidak terdapat

unsur subjektivitas peneliti.


24

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. KONDISI OBJEK LOKASI PENELITIAN

1. Riwayat Singkat Pendiri dan Pembina Sekolah

Awal mula Pemimpin Muhammadiyah Jawa Timur Syafiq A

Mughni selalu berusaha agar ada SMA Muhammadiyah yang berkualitas

di Surabaya, tetapi niat baiknya tersebut memiliki kendala karena tidak

adanya dana untuk mendirikan sekolah tersebut. Beliau tetep

memperjuangkan untuk dapat mendirikan sekolah Muhammadiyah di

Surabaya, yaitu dengan cara mengadakan pertemuan dengan Pimpinan

SMA Se-Surabaya yang ternama, agar dapat membuka SMA

Muhammadiyah di Surabaya.

Pada tahun ajara 2022-2023 ini SMA Muhammadiyah 4 Surabaya

dengan jumlah murid sebanyak 346 orang, dengan di Kepala sekolahi

Zainal Arifin,M.PdI.

2. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi SMA Muhammadiyah 4 Surabaya

Terbentuknya generasi unggul, berakhlaq mulia, mandiri, berprestasi,

dan berwawasan global


25

b. Misi SMA Muhammadiyah 4 Surabaya

1) Menyelenggarakan pembalajaran untuk menghasilkan kader yang

cerdas dan mandiri

2) Menyelenggarakan pembelajaran untuk menghasilkan kader yang

berakhlaq mulia

3) Menyelenggarakan pembelajaran untuk menghasilkan kader yang

berprestasi dan cakap teknologi

3. Peraturan sekolah

Untuk kelancaran dan kedisiplinan proses belajar mengajar di sekolah

maka setiap siswa/i mematuhi dan melaksanakan tugas dan kewajiban.

a. Hal masuk sekolah

1) Semua siswa/i hadir disekolah selambat-lambatnya 10 menit atau

06.40 sebelum jam masuk sekolah yaitu 06.30.

2) Siswa/i yang datang terlambat tidak diperkenankan langsung masuk

ke kelas, melainkan harus melapor terlebih dahulu kepada petugas

piket tatib

3) Siswa/i absen hanya karena sungguh sakit atau keperluan sangat

penting

4) Urusan keluarga harus dikerjakan diluar sekolah atau waktu libur,

sehingga tidak mengganggu hari sekolah

5) Siswa/i tidak diperbolehkan meninggalkan sekolah selama jam

pelajaran berlangsung kecuali ada keperluan yang sangat

penting/mendesak
26

6) Siswa/i yang sudah merasa sakit dirumah, lebih baik tidak masuk

sekolah dan orang tua memberitahukan kepada sekolah atau

walikelas

7) Siswa/i yang telah diperingatkan dan masih sering absen tanpa

keterangan, akan dikenakan sangsi

b. Kewajiban siswa/i

1) Taat kepada Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan Sekolah

2) Ikut bertanggung jawab atas kebersihan, keamanan, ketertiban kelas

dan sekolah dan pada umumnya.

3) Ikut bertanggung jawab pemeliharaan gedung, halaman, perabot dan

peralatan sekolah

4) Ikut menjaga nama baik sekolah, guru, dan pelajar pada umumnya,

baik dalam maupun di luar sekolah

5) Menghormati Kepala Sekolah, guru, karyawan dan saling

menghargai antara sesama murid

6) Membayar uang iuran SPP selambatnya tanggal 10 (sepuluh) pada

setiap bulan

7) Siswa/i yang membawa kendaraan agar menempatkan ditempat yang

telah ditentukan dalam keadaan terkunci

8) Ikut membantu agar tata tertib sekolah dapat berjalan dan dipatuhi.

Dan selalu membawa buku pegangan siswa/i setiap hari

c. Larangan siswa/i

1) Meninggalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung


27

2) Membeli makanan dan diluar halaman sekolah

3) Menerima tamu disekolah

4) Memakai perhiasan berlebihan serta berdandan yang tidak sesuai

dengan kepribadian bangsa

5) Merokok, minum-minuman beralkohol, memakai narkoba baik

didalam maupun terhadap kelas

6) Meminjam uang dan alat-alat pelajaran sesama murid

7) Mengganggu jalannya pelajaran baik terhadap kelasnya maupun

terhadap kelas

8) Berada atau bermain di tempat kendaraan, duduk-duduk didepan

kelas pada waktu jam pelajaran atau jam kosong

9) Berkelahi atau main hakim sendiri jika menemui persoalan antar

teman

10) Menjadi anggota perkumpulan anak-anak nakal atau geng nakal

(balap liar, punk, dan lain-lain)

11) Bermain bola dikelas atau dilapangan pada waktu pelajaran

berlangsung

12) Membawa sepeda motor ke sekolah tanpa membawa STNK

13) Siswa/i dilarang merusak sarana dan prasarana sekolah

14) Dilarang berduaan dengan lawan jenis ditempat-tempat tertentu

15) Dilarang menggunakan jaket dilingkumgan sekolah (kecuali dalam

keadaan sakit dan sudah melapor ke tatib)

16) Bermain gitar atau alat musik lainnya ketika jam pelajaran
28

17) Bermain game online/offline baik individu ataupun main bareng

pada waktu pelajaran

d. Hal pakaian

1) Setiap peserta didik memakai seragam dan atribut sekolah lengkap

sesuai dengan ketentuan sekolah

2) Ketentuan seragam :

a) Hari senin-selasa :

Bagi laki-laki : Memakai kopyah/topi, celana berwarna abu-abu

kemeja putih dan kemeja dimasukkan ke dalam celana, mengenakan

dasi, sabuk dan kaos kaki putih

Bagi perempuan : Memakai rok berwarna abu-abu kemeja lengan

panjang putih dan kemeja di keluarkan dari rok, jilbab berwarna

putih dan berkaos kaki putih

b) Hari Rabu :

Bagi laki-laki : Memakai kopyah/topi, celana berwarna hijau, kemeja

batik muhammadiyah dan kemeja dikeluarkan dari celana,

mengenakan sabuk dan berkaos kaki putih

Bagi Perempuan : Memakai rok berwarna hijau, kemeja lengan

panjang batik muhammadiyah dan kemeja dikeluarkan dari rok,

jilbab berwarna hijau dan berkaos kaki putih

c) Hari Kamis :
29

Bagi laki-laki : Memakai kopyah/topi, celana berwarna biru dongker,

kemeja HW dan kemeja dimasukkan celana, mengenakan sabuk

dan berkaos kaki hitam

Bagi perempuan : Memakai rok berwarna biru dongker, kemeja

lengan panjang HW dan kemeja dikeluarkan dari rok, jilbab

berwarna coklat dan berkaos kaki hitam

d) Hari Jum’at

Bagi laki-laki : Memakai kopyah/topi, celana berwarna putih,

kemeja kotak-kotak dan kemeja dikeluarkan dari celana,

mengenakan sabuk dan berkaos kaki putih

Bagi perempuan : Memakai rok kotak-kotak, kemeja lengan panjang

berwarna putih dan kemeja dimsukkan rok, rompi kotak-kotak dan

rompi dikeluarkan dari rok, jilbab berwarna putih dan berkaos kaki

putih

4. Fasilitas Sekolah

a. Nama dan Lokasi Sekolah

Nama Sekolah : SMA Muhammadiyah 4 Surabaya

Alamat Sekolah : Jl. Kemlaten Baru Utara No. 41-43, Kebraon, Kec.

Karangpilang, Kota Surabaya, Jawa Timur.

b. Fasilitas di Lokasi Sekolah

Tabel : 4.1 Sarana prasarana SMA Muhammadiyah 4 Surabaya

Ket
No Jenis Ruangan
Baik Buruk
1. Ruang kepala sekolah 1
30

2. Ruang guru 1
3. Ruang kelas 13
4. Ruang tata usaha 1
5. Perpustakaan 1
6. WC 7
7. Gudang 1
8. Ruang BK 1
9. Aula 1
10. Laboratorium IPA 1
11. Laboratorium computer 1
12. Laboratorium bahasa 1
13. Kantin 1
14. Ruang meeting 1
15. Ruang podcast 1
16. Ruang waka 1
17. Gazebo 5
18. Masjid 1
19. Lapangan 1

Sumber Data : Hasil observasi

5. Keadaan Siswa

Keadaan siswa SMA Muhammadiyah 4 Surabaya yang diarsipkan sebagai

berikut :

a. Penerimaan Siswa Baru

Penerimaan siswa baru SMA Muhammadiyah 4 Surabaya lebih

dulu melaksanakan penerimaan siswa dari pada sekolah-sekolah yang

lain dan begitupun juga dengan proses belajarnya.

b. Proses Kenaikan Kelas

Langkah-langkah dalam pelaksanaan kenaikan kelas berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan oleh pihak sekolah di SMA


31

Muhammadiyah 4 Surabaya. kriteria yang dapat mendukung peserta

didik untuk naik kelas, diantaranya adalah :

1) Aktif mengikuti pelajaran selama 2 semester peserta didik aktif

mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan alokasi waktu yang

telah ditentukan. Peserta didik diharapkan mampu berperan aktif

dalam proses pembelajaran dengan mengerjakan tugas yang

diberikan guru dan aktif dalam mengerjakan soal latihan di kelas.

Keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar sangat

mendukung peserta didik untuk naik kelas karena keaktifan peserta

didik adalah kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan sesama

peserta didik dan guru dalam pembelajaran.

2) Maksimal ketidakhadiran 15% dari jumlah tatap muka. Peserta didik

yang mencapai ketidakhadiran sebanyak 15% akan dipertimbangkan

untuk naik kelas. maka jumlah kehadiran yang dapat dinyatakan naik

kelas adalah 85%.

3) Nilai sikap minimal B, Penilaian sikap yang harus dimiliki oleh para

peserta didik agar mampu memenuhi kriteria untuk naik kelas,

yaitu :

a) Santun

b) Peduli

c) Jujur

d) Disiplin

e) Percaya diri
32

f) Bertanggung jawab

g) Kerja sama

h) Cinta damai

i) Berkomunikasi baik

j) Nilai mata pelajaran tidak melebihi 4 mata pelajaran yang

nilainya dibawah standar kriteria ketuntasan minimal (KKM).

a. Waktu Pembelajaran

Kegiatan belajar (waktu belajar) siswa SMA Muhammadiyah 4

Surabaya dilaksanakan di pagi hari sampai sore hari dan tiap

tingkataan kelas dibagi menjadi beberapa kelas pelaksanaan

pembelajaran yang dilaksanakan mulai dari hari senin sampai hari

jum'at, dan dimulai pukul 06.30 sampai 15.30 WIB dengan adanya

komunikasi seperti di atas waktu belajar siswa di

sekolah sangat efektif.

6. Jumlah Siswa

Tabel : 4.2 Jumlah Peserta Didik

No Kelas Jumlah

1. X1 31
2. X2 31
3. X3 30
4. X4 31
5. XI IPA 1 28
6. XI IPA 2 28
7. XI IPS 1 24
8. XI IPS 2 26
9. XII IPA 1 26
33

10. XII IPA 2 25


11. XII IPA 3 26
12. XII IPS 1 21
13. XII IPS 2 19

Sumber Data : Buku Absen Guru PPKn

B. HASIL PENELITIAN

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk wawancara

semi-struktur yaitu dengan pertanyaan yang tidak terlalu formal tetapi tidak

keluar dari fokus masalah yang akan diteliti. Wawancara dilaksanakan

menggunakan instrument berupa pedoman wawancara yaitu dengan sumber

data dari guru yang bertugas sebagai tim tata tertib kemudian salah satu wali

kelas sedangkan sumber data dari peserta didik ada 4 orang yang berasal dari

kelas X dan XI. Pemilihan beberapa siswa ini berdasarkan data yang peneliti

miliki tersebut memberikan informasi bahwasannya beberapa siswa ini

kurang menerapkan kedisiplinan.

1. Strategi Sekolah dalam Menanamkan Karakter Disiplin Melalui

Penegakkan Tata Tertib di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya

Secara umum untuk mengetahui bagaimana strategi sekolah dalam

menamamkan karakter disiplin di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya harus

ditinjau dari dua segi ialah dari segi proses dan segi hasil. Dari segi proses

artinya keberhasilan strategi sekolah dalam menamamkan karakter disiplin

terletak dalam proses pembiasaan yang diperoleh oleh siswa sebagai akibat

proses pembiasaan yang dilakukan oleh siswa, sedangkan dalam segi hasil

artinya sekolah telah berhasil dalam mendisiplinkan siswa, dan


34

memberikan beberapa dampak, contohnya membuat siswa jera dengan

hukuman yang diberikan oleh sekolah sehingga mereka tidak

mengulanginya lagi

A. Dari Segi Proses

Perapan tata tertib pada SMA Muhammadiyah 4 Surabaya sudah

berjalan dengan baik. Upaya-upaya untuk menanamkan nilai kedisiplinan

terus dilakukan melalui program-program sekolah seperti, masuk jam

sekolah pukul 6.30 dan melaksanakan shalat dhuha sebelum

dilangsungkan kegiatan belajar mengajar. Sebagaimana yang dijelaskan

ustadz Ryan selaku anggota tata tertib disekolah menyebutkan:

“Pihak disekolah memberikan waktu masuk sekolah jam 6.30

kemudian melaksanakan shalat dhuha sebelum melaksanakan

pelajaran”

B. Dari segi hasil

Hasil yang didapat dari proses mendisiplinkan siswa banyak

siswa yang telah jera dan tidak mengulangi perbuatan mereka lagi, dan

siswa semakin displin dalam mengikuti aturan sekolah Sebagaimana

yang diungkapkan oleh Ayub selaku salah satu siswa menyebutkan:

”Saya sudah jera dengan sanksi yang diberikan oleh sekolah”

2. Faktor Pendukung dalam Menanamkan Karakter Disiplin Melalui

Penegakkan Tata Tertib di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya

Dalam setiap melakukan aktivitas maupun kegiatan tentunya tidak

jauh dari adanya dorongan atau motivasi untuk semangat melaksanakan


35

suatu kegiatan. Berdasarkan hasil wawancara yaitu tersedianya sarana dan

prasarana, komitmen dan motivasi dari guru dan siswa, seperti yang

diungkapkan oleh ustadzah Henny, yaitu sebagai berikut:

”guru memberikan contoh memberikan motivasi semangat dan

selalu mengingat ,maksudnya seperti mengingatkan siswa/I untuk

shalat diingatkan diobrak i dan lain sebagainya,terus sarana dan

prasarananya juga yang mungkin bikin kalian semangat”

3. Faktor Penghambat dalam Menanamkan Karakter Disiplin Melalui

Penegakkan Tata Tertib di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya

Dalam setiap melakukan aktivitas maupun kegiatan Tentunya tidak

jauh dari adanya hambatan ataupun Kendalam yang menjadi salah satu

permasalahan dalam Pelaksanaan kegiatan. Dalam mendisiplinkan siswa

tentu para guru disekolah juga mendapat hamabatan, dan sebagian besar

hambatan yang muncul berasal dari siswa itu sendiri. Seperti ysng

diungkapkan oleh ustadzah Henny, yaitu sebagai berikut

”Faktor penghambatnya pertama dari diri kalian sendiri jika kalian

niat mau berangkat sekolah tidak terlambat ya jelas tidak akan

terlambat,tapi kalau niatnya terlambat itu tidak tahu

lagi,kalian,udah santai padahal jamnya sudah mepet”

4. Data Keterlambatan Siswa

Berikut ini juga diperoleh data keterlambatan dari bulan

januari hingga April


36

Tabel 4.3 Keterlambatan Siswa Bulan Januari-April

No Nama Kelas Jumlah


keterlambatan
1 Amaramada X-1 2
2 Rafid X-1 8
3 A. Faqih X-1 1
4 Handika X-1 6
5 Dafa X-1 6
6 Vania X-1 3
7 Nabila X-1 1
8 Aiada X-1 1
9 Italia X-1 1
10 Dinda X-2 5
11 Nashita X-2 1
12 suaibatul X-2 6
13 m.abdullah adilla X-2 1
14 fawwas bob said X-2 8
15 rania X-2 2
16 Hafid X-2 1
17 Shyke X-2 1
18 Annisa X-2 1
19 Abid X-2 1
20 Rafi X-2 1
21 Revian X-3 1
22 m. bintar X-3 `1
23 Keefe X-3 7
24 yusuf randy X-3 2
25 Malikul Mulki X-3 2
26 Astrid X-3 1
27 Mujahidi X-3 2
29 Zakki X-3 3
30 Rakha X-3 2
31 Arifur X-3 1
32 Hala X-4 4
33 reva X-4 1
34 ezra X-4 1
35 nizar X-4 1
36 M. Rasya X-4 2
37 Nur Aisyah X-4 1
38 putri X-4 3
39 kenny X-4 2
40 marvel X-4 4
41 tafana X-4 1
42 salaras X-4 2
43 Fandi XI-IPA1 2
44 ilham XI-IPA1 4
45 reta XI-IPA1 1
46 Feni XI-IPA1 3
47 Arya XI-IPA1 1
48 hilma XI-IPA1 1
49 akif XI-IPA1 2
50 ardi XI-IPA1 1
37

51 Fadillah XI-IPA1 1
52 Julia XI-IPA1 1
53 Moreno XI-IPA1 1
54 Gathan XI-IPA1 1
55 Farhan XI-IPA2 6
56 Elfira XI-IPA2 1
57 Haqi XI-IPA2 1
58 Bayu XI-IPA2 4
59 Fais XI-IPA2 5
60 Ismoyo XI-IPA2 2
61 Shafira XI-IPA2 2
62 Indhit XI-IPA2 2
63 Nuril XI-IPA2 1
64 Angkasa XI-IPA2 5
65 Bima XI-IPA2 2
66 Lufi XI-IPA2 1
67 Najwa XI-IPA2 1
68 Berliana XI-IPS1 1
69 Karina XI-IPS1 1
70 Calista XI-IPS1 7
71 Ayub XI-IPS1 11
72 Rangga XI-IPS1 13
73 Tania XI-IPS1 4
74 Jericho XI-IPS1 1
75 Sandy XI-IPS1 1
76 M. Aldo XI-IPS2 14
77 Ahsan XI-IPS2 7
78 Pasha XI-IPS2 7
79 Ernest XI-IPS2 3
80 m.syaifullah XI-IPS2 2
81 Dicky XI-IPS2 2
82 Nasir XI-IPS2 2
83 Valencia XI-IPS2 7
84 Ramadhan XI-IPS2 1
85 Naila XI-IPS2 1
86 Sitta XI-IPS2 3
87 Nisrina XI-IPS2 1
88 Balqis XI-IPS2 1
89 Wawang XII-IPA1 9
90 Abi Budiman XII-IPA1 13
91 Kayyis XII-IPA1 2
92 Fikri XII-IPA1 5
93 Andien XII-IPA1 10
94 Ghina XII-IPA1 5
95 Faizal XII-IPA1 3
96 Talitha XII-IPA1 7
97 nadya safira XII-IPA1 2
98 Agatha XII-IPA1 1
99 Jihan XII-IPA1 1
100 Hadid XII-IPA1 2
101 Sabrina XII-IPA1 1
102 Amelia XII-IPA1 1
103 Fitrah XII-IPA2 1
38

104 Raynanada XII-IPA2 1


105 Angger XII-IPA2 1
106 imam yusuf XII-IPA2 1
107 Iqbal XII-IPA2 1
108 Annisa XII-IPA2 1
109 Aisyah XII-IPA2 1
110 Zahira XII-IPA2 1
111 Zalfa XII-IPA2 1
112 Farel XII-IPA2 1
113 Dea XII-IPA2 1
114 Devira XII-IPA2 1
115 Iqbal XII-IPA2 1
116 Triyo XII-IPA2 1
117 Seva XII-IPA2 2
118 Rifqa XII-IPA2 1
119 Calvin XII-IPA3 3
120 nadya safa XII-IPA3 3
121 sheina XII-IPA3 4
122 aulya XII-IPA3 1
123 aura XII-IPA3 3
124 intan XII-IPA3 2
125 rafi XII-IPA3 11
126 tegar XII-IPA3 11
127 radit XII-IPA3 2
128 wildan XII-IPA3 6
129 rayhan XII-IPA3 3
130 andro XII-IPA3 7
131 liana XII-IPA3 2
132 aisyah XII-IPA3 1
133 Difa XII-IPA3 3
134 Marrelianda XII-IPA3 1
135 nur Fatimah XII-IPA3 1
136 Wiyan XII-IPA3 1
137 Yesi XII-IPA3 4
138 Irfan XII-IPA3 2
139 Melinda XII-IPA3 1
140 Masadin XII-IPA3 2
141 Intan XII-IPA3 2
142 Nicova XII-IPA3 1
143 Ihsan XII-IPA3 1
144 Benedict XII-IPS1 1
145 Ariel XII-IPS1 2
146 Laksmita XII-IPS1 1
147 putri wulan XII-IPS1 4
148 Reyhan XII-IPS1 6
149 Anisa XII-IPS1 3
150 Nasywa XII-IPS1 1
151 Bivry XII-IPS1 2
152 armaniela XII-IPS1 2
153 Aryan XII-IPS1 1
154 Felicia XII-IPS1 2
155 Fatma XII-IPS1 1
156 Angga XII-IPS2 2
39

157 bezaliel XII-IPS2 3


158 Dinda XII-IPS2 2
159 Amanda XII-IPS2 8
160 Jihan XII-IPS2 1
161 Arnal XII-IPS2 7
162 Samudra XII-IPS2 7
163 Vitto XII-IPS2 4
164 Davin XII-IPS2 6
165 Qoyum XII-IPS2 1
Sumber Data : Catatan Keterlambatan Siswa 2022-2023 Genap

Dari tabel diatas diketahui bahwa 165 siswa/i dari 346 siswa/i pernah

terlambat dalam bulan Januari hingga April diantaranya :

72 anak terlambat 1x

32 anak terlambat 2x

14 anak terlambat 3x

9 anak terlambat 4x

6 anak terlambat 5x

7 anak terlambat 6x

9 anak terlambat 7x

3 anak terlambat 8x

1 anak terlambat 9x

12 anak terlambat lebih dari 10x

C. PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian, kita dapat mengetahui bahwa tingkat kedisiplinan

setiap siswa ternyata berbeda-beda, seperti pada data diatas Sebagian siswa/i

sudah jera dengan hukuman/sanksi yang diberikan oleh sekolah dan Sebagian

lagi masih belum, perlu usaha yang lebih serius dari pihak sekolah dalam
40

upaya meningkatkan kesadaran siswa/i terhadap kedisiplinan. bukan hanya

dengan peraturan yang terkesan mengikat siswa, kedisiplinan bisa tumbuh

bila siswa sering diberikan penyuluhan dan pengarahan pengarahan oleh eh

berbagai pihak terutama lingkungan sekolah. Beberapa siswa/i terbukti

mempunyai tingkat kedisiplinan yang baik, itu berarti faktor utama dalam

pelaksanaan disiplinadalah adanya kesadaran, bukan hanya sebuah

aturan.Tinggal bagaimana pihak sekolah selaku pembimbing dan pelaksana

pendidikan di sekolah, mensiasati permasalahan ini.


41

BAB 5

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab diatas,

maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Strategi sekolah dalam menanamkan karakter disiplin melalui penegakkan

tata tertib di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya antara lain:

a. Melalui keteladanan, dalam hal keteladanan guru memberikan contoh

yang baik kepada siswanya.

b. Melalui pembiasaan, guru membiasakan siswa untuk mematuhi tata

tertib sekolah dan kegiatan positif lainnya.

c. Menciptakan suasana yang kondusif yang dilakukan melalui kerjasama

yang baik antara sekolah dengan lingkungannya dan melalui

kesepakatan antara guru dan siswa dalam pembuatan peraturan.

d. Melalui hukuman yang diterapkan ketika anak tidak mematuhi atau

melanggar tata tertib yang sudah ada.

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat pada strategi sekolah dalam

menanamkan karakter disiplin melalui penengakkan tata tertib di SMA


42

Muhammadiyah 4 Surabaya antara lain:

a. Faktor pendukung yaitu: Adanya kesadaran dalam diri siswa, antusias

siwa dan guru, kerja sama antara sekolah dan orang tua.

b. Faktor penghambat yaitu: Lingkungan keluarga yang kurang bisa

memperhatikan anaknya dan pengaruh teman bermain.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dilapangan, terdapat

beberapa saran yang perlu dijadikan pertimbangan dalam menentukan startegi

sekolah dalam menanamkan nilai karakter disiplin pada siswa di SMA

Muhammdiyah 4 Surabaya. Melalui penelitian yang telah dilakukan dan hasil

yang telah diperoleh yaitu: (1)Pembiasaan yang ditanamkan pada siswa

seharusnya dibuat dibuat dengan matang seperti dengan adanya target atau

indikator yang jelas dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam

menginternalisasikan nilai karakter disiplin, (2) Memberikan motivasi dan

dorongan kepada siswa supaya disiplin melekat dalam siswa, (3) Guru harus

membiasakan memberikan keteladanan dan pembelajaran yang berpandangan

pada karakter siswa yang membuat siswa termotivasi untuk memiliki nilai

karakter disiplin.
43

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, Fadillah. (2019). Penanaman Nilai-Nilai Karakter Disiplin Pada Siswa


Sekolah Dasar. Perspektif Pendidikan dan Keguruan, X, (1), 3. Diakses 19
Maret 2023, dari https://core.ac.uk/download/pdf/322503022.pdf

Budi, Angga Setya. (2017). Implementasi Pendidikan Karakter melalui


Pemanfaatan Budaya Sekolah di SD Negeri Kyai Mojo Yogyakarta Tahun
Ajaran 2016/2017. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 4, (1), 2. Diakses
20 Maret 2023, dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

BP, Rahman Abd dkk. (2022). Pengertian Pendidilan, Ilmu Pendidikan dan Unsur
Pendidikan. Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam, 2, (1), 2-5.
Diakses 20 Maret 2023, dari Universitas Muhammadiyah Makassar.

Chaniago, Siti Aminah. (2014). Perumusan Manajemen Straregi Pemberdayaan


Zakat. Jurnal Hukum Islam (JHI), 12, (1), 87. Diakses pada 19 Maret 2023,
dari STAIN Pekalongan.

Dalimunthe, Reza Armin Abdillah. (2015). Strategi Dan Implementasi


Pelaksanaan Pendidikan Karakter Di Smp N 9 Yogyakarta. Jurnal
Pendidikan Karakter, V, (1), 102. Diakses 19 Maret 2023, dari Universitas
Negeri Yogyakarta.

Dalmeri. (2014). Pendidikan untuk Pengembangan Karakter (Telaah terhadap


Gagasan Thomas Lickona dalam Educating for Character), Al-Ulum (AU)
IAIN Sultan Amai Gorontalo, 14, (1), 271-272. Diakses 20 Maret 2023, dari
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.

Embong, Martina. (2021). Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas VII


pada SMP Negeri 1 Suppa melalui Layanan Bimbingan Sosial. Jurnal
Kependidikan Media, 10, (2), 105. Diakses 20 Maret 2023, dari
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/media/article/view/7957

Fauziah, Nurul. (2019). Pembentukan Karakter Siswa Melalui Disiplin Tata Tertib
di SMA Negeri 2 Klaten. PROSIDING SEMINAR NASIONAL : Kebijakan
dan Pengembangan Pendidikan di Era Revolusi Industri, 4, (0) 109.
Diakses 19 Maret 2023, dari https://core.ac.uk/download/pdf/236999889.pdf
44

Hartini, Sri. (2017). Pendidikan Karakter Disiplin Siswa di Era Modern Sinergi
Orang Tua dan Guru di MTs Negeri Kabupaten Klaten. AL-ASASIYYA:
Journal Basic Of Education, 02, (01), 39. Diakses 19 Maret 2023, dari UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
45

Mabuka, Oktaviana. (2021). Tata Tertib Sekolah Berperan Sebagai Pengendali


Perilaku Siswa di SD Inpres Raja Kecamatan Morotai Selatan Barat. Jurnal
Ilmiah Wahana Pendidikan, 7, (2), 361-364. Diakses 20 Maret 2023, dari
https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/722

Sagala Syaiful. (2011). Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.


Bandung: Alfabeta.

Suhardan, Dadang. (2010). Supervisi Profesional. Bandung: Alfabeta.

Suwartini, Sri. (2017). Pendidikan Karakter dan Pembangunan Sumber Daya


Manusia Berkelanjutan. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 4, (1), 222.
Diakses 20 Maret 2023, dari Universitas Widyadharma Klaten
46

LAMPIRAN

A. Nama Narasumber : Ustadz Ryan

Waktu : Selasa 16 Mei 2023

Hasil Wawancara :

No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pentingnya penanaman Penting sekali menurut saya ,karena
karakter disiplin (tidak terlambat kedisiplinan disekolah itu diajarkan
datang ke sekolah) di SMA untuk kalian dijenjang jenjang
Muhammadiyah 4 Surabaya ? berikutnya.
2. Dalam rangka untuk Pihak disekolah telah memberikan
menginternalisasikan nilai waktu masuk sekolah jam 6.30
karakter disiplin (tidak terlambat kemudian melaksanakan shalat
datang ke sekolah) perencanaan dhuha ,akan tetapi karena banyak siswa
apa yang sudah dibuat oleh yang mungkin rumahnya jauh diberi
sekolah? tenggat waktu sekitar sepuluh
menit,tetapi siswa siswa malah mengira
masuk jam 6.40 itu tidak terlalu
terlambat padahal itu sudah sangat
terlambat.
3. Metode apa saja yang telah Sekolah telah memberikan punishment
digunakan dalam atau hukuman memutari lapangan, dan
menginternalisasikan karakter jika siswa tersebut terus terlambat
disiplin (tidak terlambat datang ke maka hukuman tersebut akan
sekolah)? bertambah, contoh memutari lapangan
15 kali akan betambah menjadi 20,25
dan seterusnya,tapi herannya mereka
masih belum jera dan masih santai
4. Metode apa yang paling efektif Kalau dijaman saya hukumannya itu
dalam menginternalisasikan lebih berat tidak hanya jalan tetapi juga
karakter disiplin (tidak terlambat push up 50 kali, membersihkan satu
datang ke sekolah) ? sekolah, dan itu membuat jera, dan rasa
malu anak jaman dulu itu lebih besar
dari jaman sekarang,
5. Sejauh mana pelaksanaan Seperti tadi kami sudah memiliki tim
internalisasi karakter disiplin tata tertib yang sudah mengatur tentang
(tidak terlambat keterlambatan siswa, tapi itu
datang ke sekolah) ? tergantung mereka(siswa) yang merasa
memiliki tanggung jawab atau tidak
6. Apa saja pelanggaran yang sering Yang pertama tentang kelengkapan
dilakukan oleh siswa terkait tata pakaian mereka, kemudian kebersihan
tertib yang berlangsung di mereka seperti rambut dan kuku, cara
47

sekolah? mereka berucap yang kurang sopan,


dan kabur dan tidur saat jam pelajaran.
7. Bagaimana cara agar siswa tidak Kita kan bangun pagi untuk shalat
terlambat datang ke sekolah? shubuh dan kita kan tidak akan tidur
lagi jika kita mempunyai kewajiban
bisa mandi, bisa sarapan, kemudian
berangkat kesekolah
8. Kegiatan apa saja yang dapat Kegiatan seperti pelatihan LDKS yang
membentuk sikap agar siswa tidak bukan dari guru sekolah, sehingga bisa
terlambat sekolah? menimbulkan rasa takut,malu, dan
sadar bahwa waktu itu tidak ada yang
bisa dikembalikan, sehingga kita harus
memanfaatkan waktu itu dengan sebaik
mungkin.
19. Langkah apa yang di ambil Jika anak itu telah melakukan banyak
sekolah untuk memberi sanksi pelanggaran dan kita tidak bisa
kepada siswa mengaturnya maka kita akan
yang sering melakukan memanggil orang tuanya, dan ketika
pelanggaran ? pelanggaran tersebut sangat berat maka
konsekuensinya adalah dikeluarkan
dari sekolah

B. Nama Narasumber : Farhan (XI IPA2)

Waktu : Selasa 16 Mei 2023

Hasil Wawancara:

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah kamu tau apa itu Menurut saya karakter itu adalah sifat
karakter?
2. Apakah kamu tau apa itu karakter Karakter disiplin menurut saya adalah
disiplin dan seperti apa ? sikap seseorang dalam menaati
peraturan yang ada
3. Apakah kamu tau kalo di sekolah Saya tau
ini ada peraturan tata tertib ?
4. Sejauh mana kamu mengetahui Yang saya tau adalah tidak terlambat
tentang peraturan tata tertib di sekolah,mengikuti pelajaran yang
sekolah ini? ada,tidak keluar kelas saat pelajaran
5. Bagaimana pendapatmu mengenai Sangat baik
peraturan tata tertib yang di
terapkan di
sekolah ini?
6. Pelanggaran tata tertib seperti apa Tidak memakai songkok dan terlambat
yang sering kamu lihat di sekolah sekolah
ini?
48

7. Apakah kamu pernah melakukan Terlambat sekolah


pelanggaran tata tertib di sekolah?
(jika pernah pelanggaran apa yang
kamu lakukan)
8. Apakah sanksi yang diberikan Belum
untuk siswa yang terlambat
datang ke sekolah sudah membuat
jera?
9. Menurutmu sanksi seperti apa Saya tidak tau
yang bisa membuat siswa jera atas
pelanggaran yang dilakukan

C. Nama Narasumber : Fawwas (X-2)

Waktu : Selasa 16 Mei 2023

Hasil Wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah kamu tau apa itu tidak
karakter?
2. Apakah kamu tau apa itu karakter Menaati peraturan,tidak melakukan
disiplin dan seperti apa ? yang dilarang,dan tepat waktu
3. Apakah kamu tau kalo di sekolah Saya tau
ini ada peraturan tata tertib ?

4. Sejauh mana kamu mengetahui Peraturan tentang rambut,sepatu harus


tentang peraturan tata tertib di dominan hitam,masuk sekolah jam
sekolah ini? 6.31
5. Bagaimana pendapatmu mengenai Sangat baik
peraturan tata tertib yang di
terapkan di
sekolah ini?
6. Pelanggaran tata tertib seperti apa Terlambat sekolah,rambut
yang sering kamu lihat di sekolah panjang,tidak memakai sepatu
ini?
7. Apakah kamu pernah melakukan Terlambat sekolah
pelanggaran tata tertib di sekolah?
(jika pernah pelanggaran apa yang
kamu lakukan)
8. Apakah sanksi yang diberikan Memutari lapangan
untuk siswa yang terlambat
datang ke sekolah sudah membuat
jera?
9. Menurutmu sanksi seperti apa Harusnya iya,tapi karena keadaan saya
yang bisa membuat siswa jera tetap terlambat
atas
pelanggaran yang dilakukan
49

D. Nama Narasumber : Keefe (X-3)

Waktu : Selasa 16 Mei 2023

Hasil Wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah kamu tau apa itu Tidak tau
karakter?
2. Apakah kamu tau apa itu karakter Rajin belajar,rajin shalat
disiplin dan seperti apa ?
3. Apakah kamu tau kalo di sekolah Saya tau
ini ada peraturan tata tertib ?
4. Sejauh mana kamu mengetahui Rambut panjang
tentang peraturan tata tertib di
sekolah ini?
5. Bagaimana pendapatmu mengenai Kurang setuju
peraturan tata tertib yang di
terapkan di
sekolah ini?
6. Pelanggaran tata tertib seperti apa Terlambat sekolah dan memakai sepatu
yang sering kamu lihat di sekolah bewarna
ini?
7. Apakah kamu pernah melakukan Terlambat sekolah dan memakai sepatu
pelanggaran tata tertib di sekolah? bewarna dan rambut panjang
(jika pernah pelanggaran apa yang
kamu lakukan)
8. Apakah sanksi yang diberikan belum
untuk siswa yang terlambat
datang ke sekolah sudah membuat
jera?
9. Menurutmu sanksi seperti apa
yang bisa membuat siswa jera
atas
pelanggaran yang dilakukan

E. Nama Narasumber : Ustadzah Henny

Waktu : Senin 22 Mei 2023

Hasil Wawancara :

No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pentingnya penanaman Secara umum mengingat satu
karakter disiplin (tidak terlambat terbentuknya tim tata tertib sekolah, agar
datang ke sekolah) di SMA salah satu upayanya anak anak dapat
Muhammadiyah 4 Surabaya ? terkendali, contoh keterlambatannya dan
setiap bulan itu pasti ada laporan ke wali
50

kelas dari tim tatib dan itu bisa dikatakan


sebagai controlnya,kalau secara
khususnya itu tergantung tim tatibnya
sendiri dan juga untuk karakter
disiplinnya ada sidak dimasing masing
kelas mengenai cara berpakaian,kerapian
rambut, barang barang yang harus dan
tidak harus dibawa,mengenai sepatu juga
itu beberapa contoh mengani karakter
disiplin siswa
2. Apa saja faktor pendukung dalam Faktor pendukungnya itu dari teladan
upaya pembentukan nilai karakter guru,guru memberikan contoh
karakter (tidak terlambat datang memberikan motivasi semangat dan
ke sekolah)? selalu mengingat ,maksudnya seperti
mengingatkan siswa/I untuk shalat
diingatkan diobrak i dan lain
sebagainya,terus sarana dan
prasarananya juga yang mungkin bikin
kalian semangat
3. Apa saja faktor penghambat Faktor penghambatnya pertama dari diri
dalam upaya pembentukan nilai kalian sendiri jika kalian niat mau
disiplin (tidak terlambat datang berangkat sekolah tidak terlambat ya
ke sekolah) ? jelas tidak akan terlambat,tapi kalau
niatnya terlambat itu tidak tahu
lagi,berangkat santai padahal jamnya
sudah mepet ,yang kedua ini kan SMA
tidak bisa disamakan dengan SMP atau
SD kalian sudah punya pikiran sendiri
pastinya punya logika yang lebih jalan
atau lebih maju, barangkali kalian
melihat contoh ada guru ini masih aja
terlambat yaudah terlambat pun tidak
masalah toh yang jadi teladan yang jadi
orang tua kita disekolah ya gur, karena
SMA tidak bisa disamakan dengan SMP
atau SD terkadang logikanya mereka
sudah lebih maju, maksudnya sudah
lebih realistis sudah lebih logis"ngapain
aku terlalu ikut aturan sekolah kalau
gurku juga terlambat katanya guru itu
orang tua disekolah

F. Nama Narasumber : Ayub (XI-IPS1)

Waktu : Senin 22 Mei 2023

Hasil Wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah kamu tau apa itu Tidak tau
karakter?
2. Apakah kamu tau apa itu karakter seperti datang tepat waktu ketika masuk
51

disiplin dan seperti apa ? sekolah


3. Apakah kamu tau kalo di sekolah Saya tau
ini ada peraturan tata tertib ?
4. Sejauh mana kamu mengetahui contohnya seperti memakai seragam
tentang peraturan tata tertib di sesuai dengan yang ditentukan
sekolah ini?
5. Bagaimana pendapatmu mengenai sangat bagus karena bisa membuat
peraturan tata tertib yang di seseorang menjadi lebih disiplin
terapkan di
sekolah ini?
6. Pelanggaran tata tertib seperti apa datang terlambat ketika di pagi hari
yang sering kamu lihat di sekolah
ini?
7. Apakah kamu pernah melakukan Pernah, datang terlambat
pelanggaran tata tertib di sekolah?
(jika pernah pelanggaran apa yang
kamu lakukan)
8. Apakah sanksi yang diberikan ya sangat jera
untuk siswa yang terlambat
datang ke sekolah sudah membuat
jera?
9. Menurutmu sanksi seperti apa memutari sekolah sampai 10 kali lebih
yang bisa membuat siswa jera
atas
pelanggaran yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai