Anda di halaman 1dari 3

KUNCI JAWABAN

Puisi- Aku Ingat, Aku Ingat


Pertanyaan dan Jawaban

A) Tulis benar atau salah.


1. Matahari masuk ke jendela sebelum anak tidur. PALSU
2. Anak itu sering berharap matahari sedikit terlambat. PALSU
3 Taman di sekitar rumah memiliki banyak bunga. BENAR
4. Pohon laburnum ditanam untuk menandai ulang tahun saudara laki-laki anak tersebut.
BENAR
5. Anak dan penyair adalah dua orang yang berbeda.
PALSU

B) Baca baris ini dan jawab pertanyaannya.


1. Jangan membawa terlalu lama sehari.
a) Mengapa hari itu tidak pernah terlalu lama bagi penyair?
Hari itu tidak pernah terlalu lama bagi penyair karena ia selalu disibukkan dengan beberapa
aktivitas sebagai seorang anak. Dia tidak akan pernah bosan dan memperoleh kebahagiaan dari
unsur-unsur alam.

b) Menurut Anda, apakah baris ini menunjukkan bahwa penyair mungkin menemukan hari-
harinya yang panjang sekarang? Mengapa?
Ya, baris ini menandakan bahwa kini sang penyair merasa hari-harinya terlalu panjang karena
hanya ada sedikit kebahagiaan dalam hidupnya sekarang. Dia tidak punya apa-apa untuk
menyibukkan dirinya sendiri dan hari-hari terasa terlalu lama.

2. Itu adalah ketidaktahuan yang kekanak-kanakan.


a) Mengapa penyair menyebutnya sebagai 'kekanak-kanakan'?
Penyair menyebutnya kekanak-kanakan karena merupakan pemikiran yang belum dewasa.

b) Apakah penyair sekarang masih bodoh seperti saat masih kecil?


Tidak, penyair tidak sebodoh itu sekarang.

3. Untuk mengetahui bahwa saya jauh dari surga.


a) Mengapa penyair tadi merasa lebih dekat dengan surga?
Penyair merasa lebih dekat ke surga lebih awal karena dia akan menemukan kebahagiaan dan
kegembiraan di berbagai elemen alam. Dia menghargai kesenangan kecil yang ditawarkan
kehidupan dan karena itu merasa lebih dekat dengan kebahagiaan.

b) Mengapa penyair merasa semakin jauh dari surga sekarang?


Penyair merasa semakin jauh dari surga karena tidak mampu terhubung dengan hal-hal di
sekitarnya. Dia terputus dari semua orang di sekitarnya. Dia tidak lagi menemukan pelipur lara
dan kenyamanan di alam. Alam melambangkan surga dan keterputusan dengannya menyiratkan
bahwa penyair jauh dari surga.

c) Bagaimana pengetahuan yang jauh mempengaruhi penyair?


Pengetahuan ini membuatnya bernostalgia dan melankolis.

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini. (Pertanyaan Singkat. Jawab sekitar 40-50 kata)


1. Mengapa penyair mengatakan bahwa 'matahari datang mengintip'?
Penyair mempersonifikasikan matahari dan mengatakan bahwa matahari mengintip di pagi hari.

2. Mengapa penyair berharap malam telah membuatnya terengah-engah?


Penyair menginginkan malam yang panjang agar ia tidak harus terbangun dengan kenyataan
pahit dimana ia sedih dan melankolis.

3. Apa yang disadari anak dalam puisi tersebut saat dia menggunakan ayunan?
Saat anak itu menggunakan ayunan, dia menyadari perasaan burung di udara segar.

4. Apa pendapat penyair tentang pepohonan?


Ketika penyair itu masih kecil, menurutnya pohon-pohon itu cukup tinggi untuk menyentuh
langit dan karenanya lebih dekat dengan Tuhan.

D) Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini. (Pertanyaan Panjang. Jawab sekitar 50-60 kata)


1 Apa yang diingat penyair tentang rumah kelahirannya?
Penyair mengingat jendela yang membawa matahari pagi. Dia dengan penuh kasih mengingat
taman yang memiliki banyak bunga dan pohon laburnum yang ditanam untuk memperingati
ulang tahun saudaranya. Dia juga ingat ayunan yang dia mainkan dan pohon cemara gelap yang
tumbuh.

2. Bagaimana suasana puisi itu - nostalgia, damai atau sedih? Jelaskan pandangan Anda.
Suasana dalam puisi itu nostalgia dan sedih. Penyair dengan penuh kasih mengingat hari-hari
ketika dia masih kecil dan memiliki kenangan yang jelas tentang aktivitas masa kecilnya. Dia
menekankan bahwa dia lebih bahagia, dengan semangat yang lebih ringan di masa lalu.

E) Pertanyaan Ekstrapolasi (Tugas Rumah)


Tiga baris terakhir menunjukkan bahwa penyair telah kehilangan kegembiraan dan optimisme
masa mudanya. Apa kamu setuju? Elaborasi dengan referensi dari puisi itu.

Saya setuju dengan sudut pandang ini. Penyair itu tampaknya telah kehilangan kegembiraan dan
optimisme masa mudanya. Dia membandingkan masa lalu dan masa kini, mengatakan bahwa di
masa lalu dia penuh dengan kehidupan dan karenanya lebih bahagia. Sekarang dia mendekati
akhir hidupnya dan dia tidak memiliki kegembiraan dan optimisme (Semangat saya sangat berat
sekarang). Penyair menyarankan bahwa dia sakit (Demam di alisku) dan tidak bahagia. Namun,
puisi tersebut juga mengisyaratkan bahwa penyair mengkhawatirkan apa yang akan terjadi
setelah kematiannya. Dia prihatin bahwa sebagai seorang anak dia lebih dekat ke surga daripada
dia sekarang (Untuk mengetahui bahwa saya lebih jauh dari surga / Daripada ketika saya masih
kecil.)

Anda mungkin juga menyukai