Anda di halaman 1dari 62

ELEKTROKARDIOGRAFI

Prepared by GDMI
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan
materi ini peserta mampu
melakukan pemeriksaan Tujuan Khusus
EKG, menginterpretasikan Setelah menyelesaikan materi ini, peserta
hasil rekaman. mampu:
1. Menjelaskan pengertian pemeriksaan
EKG
2. Menjelaskan sistem konduksi listrik
jantung
3. Menyebutkan jenis-jenis sandapan EKG
4. Dapat menginterpretasikan hasil
perekaman EKG
5. Mampu menyampaikan kepada
Peserta latih
Prepared by GDMI
Pendahuluan
• Jantung merupakan organ tubuh yang unik dan memiliki
muatan listrik
• Rekaman irama jantung disebut Elektrokardiogram
• Ilmu yang mempelajari aktifitas listtik jantung disebut
Elektrokardiografi.
• Elektrokardiogram berfungsi untuk menentukan kelainan
seperti gangguan irama jantung (disritmia), pembesaran
atrium atau ventrikel, iskemik atau infark pada otot
jantung, infeksi lapisan jantung (perikarditis), efek obat-
obatan, gangguan elektrolit atau penilaian fungsi pacu
jantung.

Prepared by GDMI
Anatomi Jantung

Prepared by GDMI
Sistem
Konduksi
Jantung

Prepared by GDMI
Tiga ion yang mempunyai fungsi sangat penting
Elektrofisiologi dalam elekrofisiologi sel:
Sel Otot • Kalium: kation intra sel utama
Jantung • Natrium,
• Kalsium

• Proses terjadinya perubahan muatan akibat rangsangan disebut


Depolarisasi.

• Proses terjadinya pengembalian muatan ke keadaan semula disebut


Repolarisasi.

• Seluruh aksi tersebut disebut Aksi Potensial.

Prepared by GDMI
Membran
potensial dari
sel ventrikuler

Prepared by GDMI
Vektor Jantung

Prepared by GDMI
• Kertas EKG adalah kertas grafik yang terdiri dari garis horizontal dan garis vertikal
dengan jarak 1 mm
• Setiap 5 mm garis pada kertas EKG akan lebih tebal
Kertas EKG • Garis horizontal menggambarkan waktu, 1 mm = 0,04 detik dan 5 mm = 0,20 detik.
• Garis vertikal menggambarkan voltase, 1 mm = 0,1 milivolt dan 10 mm = 1 milivolt.
• Perekaman EKG dibuat dengan kecepatan 25 mm/detik.
• Kalibrasi biasa dilakukan 1 milivolt yang menghasilkan defleksi setinggi 10 mm

Prepared by GDMI
Terdapat tiga gelombang, dua segmen dan dua interval dalam EKG:
• gelombang P, gelombang kompleks QRS dan gelombang T
Kurva EKG
• Segment PR dan Segment ST,
• Interval PR dan interval QT.

Prepared by GDMI
Gelombang P dikatakan
Gelombang P normal apabila :

• Tinggi ≤ 0,3 milivolt

• Lebar ≤ 0,12 detik

• Selalu positif di lead II


dan negatif di lead
aVR

Prepared by GDMI
PR Interval diukur dari
PR Interval awal gelombang P
sampai permulaan
gelombang QRS.
• Normal PR Interval
adalah 0,12 sampai
0,20 detik.

Prepared by GDMI
Merupakan gambaran
depolarisasi ventrikel, yang
Kompleks QRS terdiri dari tiga komponen :
• Gelombang Q adalah : lebar
< 0,04 detik dan dalamnya <
1/3 tinggi gelombang R.
• Gelombang Q yang abnormal
disebut Q Pathologis.
• Gelombang R akan
berdefleksi positif di semua
lead kecuali di lead aVR.
• Gelombang R yang semakin
membesar dari lead V1 ke
V6.
• Normal QRS : Lebar 0,06
sampai 0,12 detik,tinggi
tergantung lead yang
direkam.

Prepared by GDMI
• ST segment diukur
ST Segment dari akhir gelombang
QRS sampai
permulaan
gelombang T.

• ST segment yang
naik diatas 1 mm dari
titik J disebut ST
Segment Elevasi dan
yang turun lebih dari
1 mm disebut ST
Segment Depresi.

Prepared by GDMI
• Tinggi gelombang T
Gelombang T minimal 1 mm, bila
kurang dari 1 mm
disebut gelombang T
datar/flat,

• Maksimal tinggi
gelombang T tidak
boleh lebih dari 10
mm di lead
precordial dan tidak
lebih dari 5 mm di
lead ekstermitas.

Prepared by GDMI
Sandapan Bipolar
• Sandapan-sandapan bipolar
dihasilkan dari gaya-gaya
listrik yang diteruskan dari
jantung melalui empat kabel
elektrode yang diletakkan di
kedua tangan dan kaki.
Masing-masing LA (left arm),
RA (right arm), LF (left foot),
RF (right foot).

Sandapan EKG
Prepared by GDMI
Sandapan Unipolar Ekstremitas
• Sandapan unipolar ekstremitas
merekam besar potensial listrik
pada ekstremitas Limb Lead)
• Sandapan ini diletakkan pada
kedua lengan dan kaki dengan
menggunakan kabel seperti yang
digunakan pada sandapan bipolar:
❖ Sandapan aVR.
❖ Sandapan aVL
❖ Sandapan aVF.

Sandapan EKG
Prepared by GDMI
Sandapan Unipolar Prekordial
• Merekam besar potensial listrik
jantung dengan meletakkan
elektrode positif secara
horizontal pada dinding dada
atau punggung mengelilingi
jantung.

Sandapan EKG
Prepared by GDMI
Sistematika
Interpretasi
EKG

1. Irama
• Langkah pertama kita harus menentukan irama EKG teratur
atau tidak, irama sinus atau bukan
• Irama sinus jika gelombang P dan selalu diikuti dengan
kompleks QRS,
• teratur jika jarak R – R interval sama.

Prepared by GDMI
Rumus
1
300
Jumlah kotak Besar R – R’

Sistematika 2 1500
Interpretasi Jumlah kotak Kecil R – R’
EKG

2. Frekuensi Heart Rate


• Bila irama EKG teratur gunakan rumus diatas
• Bila irama EKG tidak teratur gunakan cara ambil rekaman
EKG sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dalam 6 detik
tersebut kemudian kalikan 10

Prepared by GDMI
Sistematika
Interpretasi
EKG

3. Gelombang P
• Identifikasi Gelombang P berasal dari SA Node atau bukan
• Gelombang P tinggi : Right Atrial Enlargement
• Gelombang P lebar (lebih dari 12 sec) : Left atrial Enlargement

Prepared by GDMI
R

Sistematika P
Interpretasi
EKG
Q

4. PR Interval
• Normal : Interval: 0.12 to 0.20
• Prolonged PR Interval: AV Block
• Shortened PR Interval: Wolf-Parkinson-White Syndrome (WPW
Syndrome)

Prepared by GDMI
Sistematika
Interpretasi
EKG

5. Durasi atau Lebar gelombang QRS


• Normal durasi QRS adalah 0,06 – 0,12 detik.
• Normal Gelombang Q tidak lebih dari 1/3 gelombang R , bila ada
gelombang Q yang lebih dari 1/3 R pada lokasi lead lead yang
telah ditentukan maka dikatakan sebagai Q patologis yang artinya
ada kecurigaan terhadap kondisi Old Infark atau necrosis.
Prepared by GDMI
Sistematika
Interpretasi
EKG

6. Segment ST - T dan Q Pathologis


• Untuk melihat adanya masalah miokard jantung, baik
ischemic maupun infark acut.
• Normal segment ST adalah isoelektris,
• ST Elevasi
• ST Depresi
Prepared by GDMI
6. Hipertrofi
Kriteria Hipertopy menurut Sokolow- Lyon diantaranya:
Sistematika • Tinggi Gel. R di Lead I + gelombang S di Lead III > 25 mm
(2.5 mV)
Interpretasi • Tinggi Gel. R di aVL > 11 mm (1.1 mV)
EKG • Tinggi Gel. R di V6 > 26 mm (2.6 mV)
• Tinggi Gel. R di V6 + gelombang S di V1 > 35 mm (3.5mV)

Prepared by GDMI
Rekaman
EKG
12 Lead

Prepared by GDMI
• Elektrokardiogram (EKG) berfungsi untuk melihat
gangguan irama jantung (disritmia), pembesaran atrium
atau ventrikel, iskemik atau infark pada otot jantung, infeksi
Kesimpulan lapisan jantung (perikarditis), efek obat-obatan, gangguan
elektrolit atau penilaian fungsi pacu jantung.

• Perawat gawat darurat harus mampu melakukan


Interpretasi EKG

• Mengenali kelainan dari rekaman EKG dengan segera


sangat penting

• Segera kolaborasi dengan dokter untuk melakukan


Tindakan lebih lanjut

Prepared by GDMI
TERIMAKASIH

Prepared by GDMI
ACUTE
CORONARY
SYNDROME

Prepared by GDMI
Tujuan Umum
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu melakukan Tujuan Khusus
penatalaksanaan Acute Coronary
Syndrome (ACS) Setelah menyelesaikan materi ini, peserta
mampu :
• Mengenali pasien dengan Acute
Coronary Syndrome (ACS)
• Memahami perbedaan Angina Pektoris
tak stabil, Akut NSTEMI dan Akut
STEMI
• Mengenali karakteristik perubahan
EKG pada pasen Acute Coronary
Syndrome (ACS)
• Melakukan penatalaksanaan pasien
Acute Coronary Syndrome (ACS)
• Mampu menyampaikan kepada
Peserta latih
Prepared by GDMI
Patofisiologi
• Kegawatdaruratan kardiovaskular sering timbul secara
mendadak,
• Sering pula terlambat datang ke UGD
• Penting bagi perawat mengetahui gejala awal dan
memberikan pertolongan pertama
• Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebeb kematian
yang tinggi di dunia
• Salah satu akibat dari proses aterotrombosis selain strok
iskemik

Prepared by GDMI
Acute Coronary Syndrome (ACS)
Pengertian
merupakan sekumpulan gejala yang
disebabkan adanya sumbatan di arteri
coroner yang ditandai dengan nyeri
khas dada (angina), ACS terdiri dari
beberapa penyakit koroner yaitu, angina
tak stabil (unstable angina), infark
miokard non-elevasi ST, infark miokard
dengan elevasi ST.

Prepared by GDMI
Ditegakkan dengan cepat berdasarkan:
• Gejala klinis & nyeri dada spesifik
• Gambaran EKG
Diagnosa • Pemeriksaan enzim jantung

Teknik Pengkajian PQRST


• Provokatif – Pencetus nyeri dada?
• Quality – Kualitas & sifat nyeri?
• Region – Lokasi nyeri?
• Severety – Skala nyeri?
• Time – berapa lama dan seberapa
sering nyeri?
Prepared by GDMI
Tanda & Gejala NYERI ENZIM
JENIS EKG
DADA JANTUNG
• Berat ringannya nyeri bervariasi.

• Sulit membedakan Nyeri dada Depresi


Tidak
APTS lebih dari segmen ST, T
NSTEMI/STEMI meningkat
20 menit Inverted

• Nyeri dada khas Angina :


Meningkat
Nyeri dada Depresi
❖ Nyeri bertambah minimal 2 kali
NSTEMI lebih dari segmen ST, T
nilai batas
20 menit Inverted
❖ Nyeri seperti ditekan, atas normal

❖ Rasa terbakar, Meningkat


Nyeri dada Elevasi
❖ Ditindih benda berat, minimal 2 kali
STEMI lebih dari segment ST,
nilai batas
20 menit Hiperakut T
❖ Nyeri menjalar atas normal

Prepared by GDMI
Gambaran
EKG
Angina

Prepared by GDMI
Yang dapat dimodifikasi Yang tak dapat
diumodifikasi

• Merokok • Keturunan
Faktor resiko
• Diabetes Melitus • Jenis kelamin
dari Acute • Konsumsi alkohol yang • Usia
Coronary berlebihan
Syndrome • Dislipidemia
(ACS) • Hipertensi
• Obesitas
• Stress

Prepared by GDMI
Prinsip penatalaksanaan ACS:
• Mengembalikan aliran darah coroner dengan
trombolitik atau Primary Percutaneous Coronary
Intervention (PPCI),

Penatalaksanaan • Membatasi luasnya infark miokard,


• Mempertahankan fungsi jantung.
• Penanganan segera mulai sejak di luar rumah
sakit sampai di rumah sakit.

Prepared by GDMI
Pra Rumah Sakit:
• Mengenali gejala ACS
• Lakukan rekaman EKG
• Berikan O2 4 ltr/menit, pantau SpO2

Penatalaksanaan pertahankan > 95%


• Berikan Nitrat sublingual 5 mg, bisa diulang
setiap 5 – 15 menit, sampai 3 kali
• Jika tersedia pasang IV Line

Prepared by GDMI
Pasien mengalami
nyeri/tidak nyaman di dada

Pernahkan pasien mendapat


resep nitrogliserin?

YA
Algoritma
Penanganan nyeri Minum ISDN 5 mg secara subliugual

dada di Pra Apakah rasa tidak nyaman/nyeri dada tidak membaik atau memburuk
Rumah Sakit setelah 5 menit minum Nitrogliserin secara sub lingual?

TIDAK YA

Lihat panduan ACC / AHA untuk Hubungi layanan


manajemen Pasien Kronik emergensi segera

Sumber : ACC /AHA 2007 Guideline for the Management of patient with UAP/NSTEMI
Prepared by GDMI
Pasien mengalami
nyeri/tidak nyaman di dada

Pernahkan pasien mendapat


resep nitrogliserin?

YA
Algoritma
Penanganan nyeri Minum ISDN 5 mg secara subliugual

dada di Pra Apakah rasa tidak nyaman/nyeri dada tidak membaik atau memburuk
Rumah Sakit setelah 5 menit minum Nitrogliserin secara sub lingual?

TIDAK YA

Lihat panduan ACC / AHA untuk Hubungi layanan


manajemen Pasien Kronik emergensi segera

Sumber : ACC /AHA 2007 Guideline for the Management of patient with UAP/NSTEMI
Prepared by GDMI
Algoritma Acute Coronary Syndrom
Penatalaksanaan Gejala-gejala yang mengarah ke Iskhemik dan Infark
di
Rumah Pengkajian dan perawatan oleh Tim EMS dan persiapan di pelayanan primer
• Lakukan monitoring patensi ABC, persiapan RJP dan Defibrilasi
Sakit • Persiapan Aspirin dan pertimbangkan pemberian Oksigen, Nitroglisein dan
Morfin jika diperlukan
• Lakukan pemeriksaan EKG 12 lead, jika terdapat ST Elevasi:
❖ Segera informasikan ke Ruma Sakit rujukan, berikut dengan waktu onset
dan kontak dengan medis pertama kali
• Konfirmasikan rumah sakit rujukan terkait dengan sumber daya untuk
penanganan STEMI
• Jika terdapat pertimbangan Fibrinolysis, maka lakukan checklist Fibrinolysis

Pengkajian saat masuk di Unit Gawat Darurat (<10 Menit) Tindakan segera saat di Unit Gawat Darurat
• Lakukan pemeriksaan vital sign, evaluasi saturasi oksigen • Jika saturasi O2 < 90% mulai dengan pemberian oksigen
• Lakukan pemasangan akses Intra Vena
4 Ltr/menit, lanjutkan dengan titrasi
• Lakukan pengkajian umum, riwayat terdahulu, pemeriksaan
• Aspirin 160 to 325 (jika tidak diberikan oleh Tim EMS)
fisik
• Cek kembali dan lengkapi checklist Fibrinolysis, cek kontra • Nitrogliserin sublingual atau spray
indikasi • Morfin IV, jika nyeri tidak mereda dengan Nitrogliserin
• Lakukan pemeriksaan laboratorium terkait enzyme jantung,
elektrolit dan status koagulasi
• Lakukan X-Ray portable (< 30 Menit)

Prepared by GDMI C
Interpretasi
EKG

ST Elevasi atau LBBB baru atau ST Depresi atau terdapat T inverted,


Normal atau tidak ditemukan perubahan
diasumsikan LBBB Bray, sangat dicurigai sangat dicurigai untuk kejadian iskhemik
ST Segmen atau T Inverted.
untuk kejadian injury Resiko Tinggi Non ST-Elevasi ACS
Rendah/sedang Resiko ACS
ST-Elevasi MI (STEMI) (NSTE-ACS

Segera lakukan terapi sesuai indikasi Keniakan Trponin atau pasien resiko timggi Tempatkan pasien ditempat
Jangan menunda untuk melakukan Pertimbangkan Tindakan ivasive awal jika : yang mungkin dilakukan
reperfusi • Terjadi nyeri iskhemik refrakter/bias intervensi dan observasi
• Terdapat perubahan segmen ST yang menetap
• Terjadi VT
• Hemadinamik tidak stabil
• Tanda tanda gagal jantung
>12 jam Mulai melakukan terapi
Apakah onset ≤ 12
(contoh: Nitrogliserin, Heparin), sesuai indikasi
jam?
≤ 12 jam

Tujuan dilakukan reperfusi:


Kriteria terapi ditetapkan dari pasien dan pelayanan pusat:
Door to ballon (PCI) mempunyai target 90 menit
Door to needle (Fibrinolysis) mempunyai target 30 menit

Sumber : AHA 2015


Prepared by GDMI
Langkah-langkah Reperfusi Diagnosis STEMI

Fasyankes yang mampu Fasyankes atau EMS yang mampu melakukan


melakukan Primary PCI PCI non Primer

Sebaiknya
< 60 menit PCI mungkin dilakukan dalam < 120 menit

Transfer segera
untuk PCI
Primary PCI Ya Tidak
Sebaiknya < 90 menit (<60 menit
bila segera datang setelah onset)
Sebaiknya
Recue PCI
< 30 menit

Segera

Tidak
Fibrinolisis
Fibrinolisis segera
berhasil ?
Transfer segera
Ya untuk PCI
Sebaiknya
3 – 4 jam Waktu diagnosis dikonfirmasi dengan riwayat pasien dan
EKG yang diambil dalam 10 menit sejak kontak medis
Angiografi Koroner pertama.
Setiap penundaan dihitung dari waktu
Prepared by GDMI Sumber : PERKI 2015, langkah langkah reperfusi.
• (ACS) merupakan satu sindrom yang terdiri dari
beberapa penyakit koroner

Kesimpulan • Perawat harus mampu mengenali gejala ACS


dengan cepat
• Perawat menguasai Teknik pengkajian PQRST
• Prinsip penanganan adalah membatasi luasnya
infark miokard dan mempertahankan fungi
jantung
• Penanganan dilakukan dari mulai pra Rumah
Sakit

Prepared by GDMI
TERIMAKASIH

Prepared by GDMI
TERAPI
ELEKTRIK

Prepared by GDMI
Tujuan Umum
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu melaksanakan Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan materi ini, peserta
tindakan terapi elektrik dengan
mampu:
benar 1. Memahami konsep dasar terapi listrik
dan Defibrilasi

2. Menjelaskan teknik penatalaksanaan


Defibrilasi dan Kardioversi

3. Melakukan penatalaksanaan Defibrilasi

4. Mampu menyampaikan kepada Peserta

Prepared by GDMI
latih
• Terapi elektrik (DC Shock) adalah tindakan yang
dilakukan terhadap pasien gawat darurat yang
mengalami gangguan irama jantung dengan
Pendahuluan menggunakan alat yang dinamakan defibrillator

• Kegunaan defibrillator Pemantauan irama jantung,


Defibrilasi, Kardioversi dan Pacu Jantung
Transkutan (Transcutaneous Pacemaker).

Prepared by GDMI
Transvenous or implanted DC Shock type Monophasic / Biphasic Automated External Defibrilator

Jenis Defibrilator

Prepared by GDMI
Monophasic Biphasic
• Arus perjalanan listrik • Perjalanan arus listrik
hanya dalam satu arah - dari paddle positif ke
dari satu paddle ke yang paddle negatif dan
lain. kembali lagi ke positif,
Perbedaan ini terjadi beberapa kali.
Monophasic & • Resiko luka bakar dan
kerusakan miokard lebih • Resiko luka bakar dan
Biphasic besar. kerusakan miokard lebih
kecil.
• Tingkat keberhasilan
pada kejutan pertama • Tingkat keberhasilan
60%. pada kejutan pertama
90%.

Prepared by GDMI
Kode 1, 2 , 3 Pada Mesin
Defibrilator.
• Angka 1, Umumnya digunakan sebagai
kode untuk joule selector, atau
menentukan jumlah joule

• Angka 2, Digunakan sebagai kode untuk


mencharge energi joule yng telah
ditentukan kedalam paddle

• Angka 3, Sebagai tombol penembak


atau delivery energy dari paddle ke
tubuh pasien

Prepared by GDMI
• Monophasic – algoritma CPR
merekomendasikan kejut pertama dimulai
Tingkat energi pada angka 200 J dan diulangi pada 360 J.
untuk
defibrilasi
• Biphasic - algoritma CPR
merekomendasikan kejut awalnya dari 150-
200 J.

Prepared by GDMI
A. Gangguan pembentukan impuls listrik jantung
1. Sinus Bradikardi

Aritmia • Irama : Teratur


• Heart Rate : < 50x/mnt

2. Sinus Takhikardi

• Irama : Teratur
Prepared by GDMI • Heart Rate : > 100x/mnt
3. Sinus Aritmia

• Irama : Tidak Teratur


• Heart Rate : > 100x/mnt

Aritmia
4. Sinus Arrest

• Irama : Teratur, kecuali pada yg hilang


• Frekwensi HR : Biasanya kurang dari 60 x/menit

Prepared by GDMI
5. Atrial Flutter

• Irama : Biasanya teratur, bisa juga tidak


• Heart Rate : Bervariasi ( bisa normal, lambat/ cepat )
• Gel P : Seperti gigi gergaji
Aritmia
6. Atrial Fibrilasi

• Irama : Tidak teratur.


• Frekwensi HR : Biasanya kurang dari 60 x/menit
• Gel P : Tidak dapat diidentifikasi
Prepared by GDMI
7. Supraventrikuler Takhikardia (SVT)

• Irama : Teratur
• Heart Rate : 150 – 250 x/menit
• Gel P : Tidak Ada
Aritmia
8. Ventrikel Eksta Systol (VES)

• Irama : Tidak teratur, karena ada gelombang yang timbul lebih awal
• Frekwensi HR: Tergantung irama dasarnya
• Gel P : Tidak ada
Prepared by GDMI
1. Ventrikel Fibrilasi (VF)

• Irama : Tidak Teratur


• Heart Rate : > 350 x/menit, sehingga tidak dapat dihitung
Aritmia yang • Gel P : Tidak Ada
Mengancam
Nyawa 2. Ventrikel Takhikardi (VT)

• Irama : Teratur
• Frekwensi HR : 100 – 250 x/menit
• Gel P : Tidak ada
Prepared by GDMI
3. Pulseless Electrical Activity (PEA)

• Heart Rate : Tidak ada


Aritmia yang
Mengancam
Nyawa 4. Asytole

• Tidak ada aktifitas listrik jantung


• Hanya tampak garis lurus

Prepared by GDMI
1
Mulai RJP
Algoritma Cardiac Berikan Oksigen
Arrest pada orang Pasang Monitor/Defibrilator

Dewasa Ya
Apakah Irama
Tidak
Shockable?
2 9
VF/pVT Asistol/PEA

3 Shock
4
RJP 2 Menit
Pasang akses IV/IO

Apakah Irama Tidak


Shockable?
Ya
5 Shock

C C C C
Prepared by GDMI
6 10
RJP 2 Menit RJP 2 Menit
Berikan Ephinephrine Pasang akses IV/IVO
setiap 3 – 5 Menit Berikan Ephinephine
Pertimbangkan advance setiap 3 – 5 Menit
Airway, Capnography Pertimbangkan advance
Airway, Capnography

Apakah Irama Tidak


Apakah Irama Ya
Shockable?
Ya Shockable?
7 Shock Tidak
11
8
RJP 2 Menit
RJP 2 Menit Tatalaksana penyebab
Berikan Amiodarone
Tatalaksana penyebab
Apakah Irama Ya
Shockable?

12
Jika tidak terdapat ROSC, Teruskan ke
Teruskan ke Langkah 10 atau 11 Langkah 5 atau 7
Jika ROSC, lanjutkan ke
penatalaksanaan pasien
post Cardiac-Arrest
Sumber : AHA 2015
Prepared by GDMI
• Terapi elektrik (DC Shock) adalah tindakan yang
dilakukan terhadap pasien gawat darurat yang
Kesimpulan
mengalami gangguan irama jantung dengan
• Perawat harus mampu mengenali dengan cepat
aritmia yang mengancam nyawa
• Perawat mampu menggunakan alat DC Shock

Prepared by GDMI
TERIMAKASIH

Prepared by GDMI

Anda mungkin juga menyukai