Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS ANJIR SERAPAT
Jl. Trans Kalimantan Km. 8 Kec. Kapuas Timur Kode Pos 73581
E-mail : pkm.anjirserapat@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS ANJIR SERAPAT
NOMOR : 005/ 7.1.1.1/SK/PKM-AS/02.2019

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
UPT PUSKESMAS ANJIR SERAPAT TAHUN 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA UPT PUSKESMAS ANJIR SERAPAT,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian pelayanan publik yang berkualitas


dan mampu memberikan kepuasan bagi masyarakat merupakan
kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah;
b. bahwa Puskesmas sebagai ujung tombak dan sekaligus sebagai
tolak ukur pelayanan publik di bidang kesehatan, merupakan salah
satu pilar dalam memenuhi tuntutan reformasi birokrasi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b, perlu menetapkan kebijakan pelayanan klinis di UPT.
Puskesmas Anjir Serapat tahun 2019.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116 tambahan lembaran
Negara Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
( lembaran Negara tahun 2009 Nomor 112);
3. UU Nomor 8 tahun 2009 tentang perlindungan konsumen.
4. PERMENKES Republik Indonesia No. 269/MENKES/PER/III/2008
Tentang Rekam Medis.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
6. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 46 Tahun 2015 tentang
akreditas Puskemas, klinik pratama, tempat praktik mandiri dr gigi
7. Peraturan Bupati Kapuas Nomor 23 Tahun 2015 tentang akreditas
Pusat Kesehatan Masyarakat
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS ANJIR SERAPAT


TENTANG PENETAPAN KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS UPT
PUSKESMAS ANJIR SERAPAT TAHUN 2019.
Kesatu : Kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Anjir Serapat
sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan
dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Anjir Serapat


Pada tanggal : 2019
Kepala

SARIFUDIN
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 005/ 7.1.1.1/SK/PKM-AS/02.2019
TENTANG :KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS


UPT. PUSKESMAS ANJIR SERAPAT

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
2. Terdapat tata cara menilai kepauasan pelanggan di ruang pendaftran
3. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten dan memenuhi kriteria yang
telah dibuat sebagai berikut:
a. Petugas pendaftaran memiliki sikap dan prilaku yang sopan, cara
berkomunikasi yang baik serta memahami dan bisa berbahasa daerah.
b. Petugas pendaftaran juga dapat mengoperasikan komputer.
c. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
d. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi pasien sebagai berikut : nama pasien, tanggal lahir, alamat/tempat
tinggal, dan nomor rekam medis
e. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi lain yang
dibutuhkan masyarakat yang meliputi : tarif, jenis pelayanan, jadwal
pelayanan, dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain
yang harus dapat disediakan di tempat pendaftaran
f. Terdapat koordinasi antar unit kerja antar petugas
4. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan
yang dimulai dari pendaftaran
Hak-hak pasien meliputi :
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang telah berlaku
di UPT Puskesmas Anjir Serapat
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi
dan standar operasional
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
g. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya
h. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan diberikan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
i. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatife tindakan, risiko dan komplikasi
j. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap
dirinya
Kewajiban pasien meliputi :
a. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
b. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana pelayanan kesehatan
d. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
5. Kendala fisik, bahasa, budaya, serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan ditindak
lanjuti

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, RENCANA LAYANAN DAN PELAKSANAAN


LAYANAN
1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten
melakukan pengkajian
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajian
lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan
4. Proses kajian dan pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana
untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu dalam rekam medis
5. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis
6. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis Jika
dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan, dan
pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu
7. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan dan profesi kesehatan lain
wajib di identifikasi dan di catat dalam rekam medis
8. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
9. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus di prioritaskan dalam pelayanan
10. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan professional
yang kompeten
11. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang di
bakukan
12. Rancana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien
13. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, sosial,
spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien
14. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan memperhatikan
efisiensi sumberdaya
15. Rencana layanan harus memuat pendidikan / penyuluhan pasien
16. Jika di butuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan, dan
pelaksaan layanan disusun secara kolaboratif dalam layanan tim yang terpadu
17. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia
18. Pemeliharaan sarana dan peralatan yang menjamin keamanan peralatan yang
digunakan termasuk tidak boleh menggunakan ulang peralatan disposable
19. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan harus
dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang
20. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi persyaratan
21. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan
dan tempat yang memadai
22. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas
23. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus di identifikasi
24. Efek samping dan resiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus di informasikan
kepada pasien
25. Pelayanan klinis yang disediakan meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
26. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis
27. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan,
kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
28. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
29. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan
30. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan
31. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut
32. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
33. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat
34. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan
kasus berisiko tinggi
35. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal)
36. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
37. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas
38. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
39. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak lanjuti
40. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai
dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya
41. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku
42. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten
43. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed
consent
44. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan
45. Jenis-jenis anastesi local dan sedasi yang ada di puskesmas Anjir Serapat adalah
Diazepam injeksi, diazepam rectal, Lidocain Injeksi dan Cloretyhl Spray
46. Tenaga kesehatan yang mempunyai wewenang melakukan anastesi local dan sedasi
adalah Dokter Umum dan Dokter gigi, Perawat Gigi, Perawat Umum dan Bidan yang
diberi Kewenangan oleh Dokter Umum dan Dokter Gigi
47. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana
layanan

C. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN


1. Pemulangan pasien rawat inap dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang berlaku
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang menangani
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif pelayanan
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
6. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan yang telah
dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
8. Pasien yang di rujuk harus didampingi oleh petugas yang kompeten dengan
persyaratan :
Keperawatan : a. Pendidikan minimal D3 Keperawatan.
b. Memiliki STR dan SIK Perawat
c. Pelatihan BTCLS
d. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun
Kebidanan : a. Pendidikan minimal D3 Kebidanan
b. Memiliki STR dan SIPB
c. Pelatihan APN
d. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun
9. Kriteria merujuk pasien meliputi
a. Pada hasil pemeriksaan fisik sudah dipastikan tidak mampu diatasi.
b. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak
mampu diatasi.
c. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksa
harus disertai dengan kehadiran pasien.
d. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan
dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu
10. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi tentang tindak
lanjut layanan.

Ditetapkan di : Anjir Serapat


Pada tanggal : 2019
Kepala

SARIFUDIN

Anda mungkin juga menyukai