Anda di halaman 1dari 2

Kalimantan Selatan, Kelurahan Desa Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota

Banjarbaru

PENDULANGAN INTAN

KALSEL SEBAGAI PRODUSEN INTAN


TERBESAR DI INDONESI
Provinsi Kalimantan Selatan dikenal sebagai produsen intan terbesar di Indonesia.
Kegiatan penambangan dilakukan secara tradisional, dengan menggunakan peralatan
yang masih sederhana. Aktivitas penambangan intan ini dinamakan mendulang, dan
lokasi penambangan disebut sebagai pendulangan. Pendulangan intan di Kalimantan
Selatan yang hingga saat ini masih beroperasi dapat ditemukan di Kelurahan Sungai
Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru. Aktivitas pendulangan intan dilakukan
secara berkelompok Selain memberikan kontribusi bagi perekonomian masyarakat,
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran yang melibatkan pengumpulan data
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner
berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup kepada 400 responden, yang terdiri dari para
pendulang intan dan masyarakat di sekitar pendulangan. Data kuantitatif diolah melalui
pengolahan data statistik menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk
mengetahui hubungan korelasi dan kausalitas (sebab-akibat) diantara variabel. Pengumpulan
data kualitatif dilakukan melalui wawancara kepada para informan yang terdiri dari para
pendulang, tokoh masyarakat, dan warga masyarakat yang tinggal di sekitar pendulangan.
Interpretasi mengikuti bentuk pelaporan kuantitatif dari fase pertama, kemudian diikuti
interpretasi pelaporan kualitatif dari fase kedua. Interpretasi selanjutnya adalah bagaimana
temuan kualitatif membantu menjelaskan hasil kuantitatif, agar data kualitatif dapat
memperdalam hasil kuantitatif.
Tujuan Penelitian
Menjelaskan sikap masyarakat terhadap keberadaan pertambangan intan tradisional di
Provinsi Kalimantan Selatan.
Menjelaskan bentuk konflik pertambangan intan tradisional di Provinsi Kalimantan
Selatan.
Menganalisis perilaku konflik para pihak dalam konflik pertambangan intan tradisional di
Provinsi Kalimantan Selatan
Membuat model resolusi konflik yang dapat diterapkan pada pertambangan intan
tradisional di Provinsi Kalimantan Selatan.
Kalimantan Selatan, Kelurahan Desa Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota
Banjarbaru

PENDULANGAN INTAN
HASIL PENELITIAN
Dari analisis data kuantitatif, hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel sikap, perilaku,
norma, dan politik berpengaruh secara signifikan
terhadap terjadinya konflik, sedangkan variabel
nilai tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan.Diantara variabel-variabel tersebut,
variabel perilaku paling besar pengaruhnya
terhadap terjadinya konflik.
Dari analisis data kualitatif diperoleh hasil penelitian : 1) sikap masyarakat terhadap
pendulangan intan dipandang sebagai sumber matapencaharian yang sangat
menguntungkan sehingga menarik minat warga sekitar dan warga dari luar untuk
melakukan aktivitas pendulangan, 2) konflik yang terjadi bersifat horizontal, hanya
terjadi diantara sesama pendulang baik di dalam kelompok maupun antar kelompok,
3) perilaku konflik para pendulang dapat dilihat dari kerjasama dan solidaritas dalam
satu kelompok, dan cara mereka mengatasi perselisihan di dalam kelompok, dan 4)
model resolusi yang paling tepat digunakan untuk mengatasi konflik horizontal
diantara kelompok pendulang adalah pengambilan keputusan secara privat oleh para
pihak, dalam bentuk diskusi informal dan pemecahan masalah.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konflik yang terjadi di pertambangan
intan tradisonal di Kalimantan Selatan bersifat horizontal. Faktor sikap, perilaku,
norma dan politik ikut menentukan terjadinya konflik diantara para penambang
tradisional. Untuk mengatasi konflik horizontal diantara para penambang intan dapat
digunakan model pengambilan keputusan secara privat dalam bentuk diskusi
informal dan pemecahan masalah.

REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan penelitian dapat direkomendasikan
untuk mengatasi konflik horizontal, para penambang harus tetap menjaga
kerjasama dan solidaritas sehingga konflik dapat dikendalikan,
Nilai-nilai dalam tradisi penambangan tetap dijaga, karena nilai ini sangat kecil
kontribusinya bagi terjadinya konflik,
Jika masih terjadi konflik, sebaiknya tetap diselesaikan secara internal, tanpa harus
melibatkan pihak ketiga.

Anda mungkin juga menyukai