Oleh:
Nurul Salsabila
170810170005
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian
Guna memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Politik
Oleh:
Nurul Salsabila
NPM 170810170005
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian
Guna memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Politik
i
LEMBAR PERNYATAAN
1) Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di
Universitas Padjadjaran maupun di perguruan tinggi lain.
2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan dari Tim Pembimbing.
3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat kata atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4) Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Nurul Salsabila
170810170005
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segala
rahmat karunia, serta taufik dan hidayah-Nya yang telah menolong peneliti untuk
dapat menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana
Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran yang
berjudul “Analisis Stakeholder Dalam Penanggulangan Banjir Sub Daerah Aliran
Sungai Cisangkuy Di Kelurahan Andir”. Peneliti juga menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati peneliti memohon maaf atas segala kekurangan
dan keterbatasan yang ada pada skripsi ini.
Dalam proses pembuatan dan penyusunan skripsi ini juga banyak pihak
peneliti dari awal hingga akhir. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini peneliti
1. Ibu Dr. Ratnia Solihah, S.IP., M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu
2. Ibu Dra. Mudiyati Rahmatunnisa MA., Ph. D selaku dosen wali peneliti
melakukan studi.
v
3. Ibu Mustabsyirotul Ummah Mustofa, S.IP., M.A selaku dosen
bimbingan, motivasi dan segala bentuk bantuan kepada peneliti dari awal
hingga akhir penulisan skripsi ini sehingga peneliti tidak pernah merasa
dalam proses skripsi peneliti yang telah memberikan kritik, saran dan
perkuliahan.
6. Bapak Sholeh dan Bapak Yana, serta seluruh tenaga kerja Program Studi
Ilmu Politik dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah
vi
Bapak Muhammad Ridwan, ST., MT selaku Kepala Bidang
DrainaseDinas
vii
8. ST., MT selaku Kepala Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan Dinas
Citarum (B2C2), Bapak Ifin Arifin selaku Ketua RW 07, Bapak Iyan
Sopyan selaku Ketua RW 08, Bapak Hadi selaku Ketua RW 09, serta
Bapak Asep Gunawan selaku Ketua RW 13, yang telah memberikan izin
dan bersedia menjadi narasumber dalam skripsi ini. Terima kasih karena
9. Orang tua peneliti, Bapak Dindin Jamaludin dan Ibu Euis Yuniar. Mereka
adalah salah satu alasan yang memotivasi peneliti untuk selalu semangat
untuk berada di tahap ini. Oleh karena itu, skripsi ini peneliti dedikasikan
untuk mamah dan bapak. Terima kasih, karena telah menjadi orang tua
yang sangat luar biasa, yang tidak pernah lelah mendukung, mendoakan
dan menemani peneliti dalam setiap proses kehidupan yang peneliti jalani.
Semoga panjang umur dan selalu menjadi saksi setiap perjuangan teteh.
10. Adek peneliti, Mu’ammar Rafi yang selalu memberikan semangat, doa
viii
11. Kepada nenek, wa, tante, dan om, semua terimakasih yang selalu
12. Alfira dan Arda selaku sahabat peneliti dari SMA hingga sekarang. Terima
kesah. Terima kasih untuk semua waktu dan dukungan yang diberikan
13. Kania Tresna Dewi teman peneliti dan tempat keluh kesah peneliti.
mudah. Terimakasih sudah direcokin setiap waktunya agar karya ini bisa
menjadi ada dan layak. Bersyukur banget bertemu dan berteman dengan
kamu, Kan. May be, setelah diperkuliahan ini kita bisa bertemu dan
14. Fadli dan Garindya, terimakasih banyak telah menjadi teman rantauan
Lamongan dan Suroboyo peneliti setiap hari. You are the best August’s
15. Untuk Desa Sukses Isi (13), teman-teman peneliti dari mulai tetangga,
ix
tempat berkeluh kesah dan saran untuk peneliti. Guys, You are my best
rest area.
16. Esha, teman kuliah peneliti. Sudah lama tidak ketemu sha, tapi do’a dan
semangat kamu masih bisa terasa. Terimakasih sudah teman curhat dan
the best boy. Terimakasih juga jadi teman perkuliahan dan kelompok
peneliti yang paling sabar. Terimakasih banget juga sudah nerima peneliti
17. Amania Okthalia dan Siti Nur Azizah, selaku partner penelitian selama
skripsi. Terima kasih sudah menjadi partner berjuang dan tempat terbaik
18. Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, Kabinet Adibrata dan
19. Kepada Kim Jisoo, Kim Jennie, Park Chaeyoung, Lalisa Manobal serta
20. Last but not least, I thanks to myself for not give up. Terimkasih sudah
berjuang sampai tahap ini. Terimkasih sudah kuat dan bertahan melalui
jalan yang tidak mudah ini. Ke depannya perjuangan kita semakin berat
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................ii
ABSTRAK...............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................viii
DAFTAR DIAGARAM............................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN...........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
x
3.1 Desain dan Jenis Penelitian..........................................................................30
3.3.1 Wawancara............................................................................................35
4.1 Upaya Penanggulangan Banjir Sub DAS Cisangkuy di Kelurahan Andir. .41
xi
5.1 Simpulan................................................................................................81
5.2 Saran......................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................86
LAMPIRAN............................................................................................................89
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR DIAGARAM
RT : Rumah Tangga
RW : Rukun Warga
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Sub DAS (Daerah Aliran Sungai) Cisangkuy salah satu sub DAS Citarum
kebutuhan air baku untuk Kota dan Kabupaten Bandung. Ditinjau dari penyediaan
air bersih, daerah hulu sub DAS Cisangkuy menjadi bagian daratan yang sangat
penting baik dari segi ekologis, ekonomis, dan sosiologis dalam menopang
kehidupan daerah aliran sungai. Sub DAS Cisangkuy mengalami degradasi fungsi
sebagai penyanga pasokan kebutuhan air baku. Menurunnya fungsi sub DAS
Fenomena yang setiap tahunnya terjadi di daerah yang dilalui oleh sub
menampung debit air saat hujan deras, sehingga air meluap dan menggenangi
pemukiman penduduk sekitaran sub DAS Cisangkuy (Soesanto, 2017). Selain itu,
perubahan iklim yang ekstrim menjadi salah satu faktor terjadi banjir. Perubahan
iklim membuat pada musim hujan membuat debit air sungai akan meningkat dan
1
2
Andir ini merupakan banjir luapan dari tingginya debit air sungai yang maupun
luapan arus balik (backwater) dari DAS Citarum ke sub DAS Cisangkuy
Kelurahan Andir sering mengalami banjir hingga yang tertinggi mencapai 22,7 M
pada tahun 2016. Tiga RW di Kelurahan Andir yang sering tergenang banjir
antara lain RW 07, RW09, dan RW 13 (Rahatiningtyas, 2019, p. 2). Akibat banjir
yang sering dirasakan oleh warga Kelurahan Andir adalah terhambatnya aktivitas
warga dan kehilangan barang berharga serta tempat tinggal. Dimana pasca banjir
banyak rumah warga yang tertimbun lumpur pasca banjir dan kebanyakan warga
memilih untuk meninggalkan rumahnya dan pindah ke tempat yang lebih aman
dari banjir.
sub DAS Cisangkuy yaitu melalui program Citarum Harum. Program Citarum
Harum merupakan program yang telah diatur melalui Perpres No. 15 Tahun 2018
Sungai Citarum. Dalam program tersebut menekankan peran dan sinegritas dari
mulai tingkat pusat, daerah, dan masyarakat. Program Citarum Harum melibatkan
kementerian dan lembaga, serta TNI, Polri, dan Kejaksaan Tinggi (Citarum,
2019).
DAS Cisangkuy antara lain, membuat satgas pemerintah membuat Satuan Tugas
program Citarum Harum dengan membentuk komando sektor dan satgas Citarum
Harum dikomandoi oleh gubernur Jawa Barat dibantu dengan para tentara
(Citarum, 2019). Kegiatan Satgas antara lain, mengusut pabrik yang melakukan
banjir, Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan BBWS
(Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum membuat sodetan Cisangkuy atau yang
dikenal dengan ‘flood way’ sepanjang 1,7 km ini bertujuan untuk pengendalian
banjir yang ada di kawasan Kelurahan Andir. Kegiatan ini merupakan salah satu
4
dan Kolam Retensi Cieunteung (Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, 2021).
membangun Floodwall atau tanggul dari muara sub DAS Cisangkuy sampai hilir
bersifat teknis maupun bersifat sosial. Tetapi upaya tersebut belum mampu
strategi yang terintegritas dalam pengelolaan sumber daya air DAS Cisangkuy
(Gleick & Iceland, 2018). Dalam menyusun startegi pengelolaan air di DAS
dan implementasi kebijakan (Ifah, Suryadi, & Hermawan, 2012, p. 54). Partisipasi
publik dan peran para pihak sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
pengelolaan sumber daya (Reed, et al., 2009). Hal ini sesuai dengan prinsip water
5
governance di mana dalam pengelolaan mengenai sumber daya air tidak hanya
menjadi urusan negara tetapi juga melibatkan pihak swasta dan civil society.
kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air. Terdapat tiga pilar kepentingan
dalam pengelolaan DAS di Indonesia yakni ekonomi, lingkungan, dan sosial yang
terakomodasi tanpa mengecilkan kepentingan yang satu dengan yang lain. Dalam
pelaku yang terlibat untuk memperoleh akses terhadap air (Pasandaran, Sutrisno,
& Suherman, 2010, p. 247). Pengelolaan DAS pada prakteknya sering mengalami
permasalahan banjir sub DAS Cisangkuy di Kelurahan Andir sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi yang diemban oleh masing-masing lembaga dari pemerintah
pusat, daerah, swasta maupun lembaga swadaya masyrakat (LSM). Hal ini sesuai
dengan amanat dari isi Perpres No. 15 Tahun 2018 yang menekankan pada
peran dan sinegritas dari mulai tingkat pusat, daerah, dan masyarakat sehingga
Kelurahan Andir tidak serta merta membuat permasalahan banjir cepat selesai.
penanggulangan tersebut.
power atau yang dikenal dengan two-by-two matrix. Dengan matriks interest-
power dapat mengelompokan para aktor sesuai dengan tingkat kepentingan dan
pengaruh serta menyelediki hubungan antar aktor yang terlibat (Putri, 2018).
antar aktor yang terlibat. Sehingga dapat mengetahui dan menganalisa praktek
konflik kepentingan antar para aktor yang terlibat dalam pengelolaan sub DAS
Cisangkuy. Selain itu juga bermanfaat untuk menemukan potensi kolaborasi antar
7
terpadu.
analisis stakeholder. Penelitian pertama yang dilakukan oleh Esa (2016, pp. 256-
mengenai aktor, hubungan antar aktor dalam proses pertarungan kepentingan, dan
alasan terjadinya pertarungan kepentingan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa
yang mengikuti proses perumusan RPJM adalah pihak birokrat, teknorat, dan
terlihat pada saat para aktor menentukan kepentingan yang harus didahulukan
sesuai dengan pertimbangan para pihak. Disinilah para aktor saling bernegosasi
penulis menyimpulkan bahwa tidak ada jaminan setiap stakeholder atau para aktor
Penelitian selanjutnya dari Royandi & Keiya (2019, pp. 77-98) mengenai
masyrakat kecil, dan pembisnis mengenai akses sumber daya laut sehingga
oleh Lastiantoro dan Cahyono (2016, pp. 1-17). Penelitian ini dilakukan untuk
DAS Bengawan Solo Hulu. Dalam penelitian ini diketahui terdapat 4 klasifikasi
kelompok, key players (kepentingan dan pengaruh tinggi) yakni Dinas pertanian,
dan LSM lingkungan; context setters (kepentigan rendah tetapi pengaruh tinggi)
Petani Pemakai Air; dan crowd (kepentingan dan pengaruh rendah) Badan
pengaruh tinggi setiap intusisi dalam pengelolaan DAS tergantung kepada fungsi
Ada pula penelitian yang dilakukan oleh Triyanti dan Susilowati (2019,
hak dan tangunggjawab akan menurun apabila kepentingan dan pengaruh suatu
(2017, pp. 112-124), penelitian ini menjabarkan adanya sejumlah pihak yang
Citarum. Besar kepentingan dan pengaruh yang dimiliki setiap pihak tergantung
mengidentifikasi aktor, peranan aktor, dan kepentingan aktor, serta membuat peta
tingkat pengaruh dan kepentingan yang digambarkan dalam sebuah matriks. Dari
DAS Citarum antara lain, dinas lingkungan hidup, pemerintah, kecamatan, dan
kelurahan sebagai player, masyarakat sebagai subject, LSM sebagai actor, dan
penelitian sebagai berikut: Bagaimana analisis stakeholder dalam tata kelola sub
DAS Cisangkuy?
serta hubungan antar aktor dalam penanganan banjir sub DAS Cisangkuy di
Kelurahan Andir.
mengenai aktor yang terlibat dalam pengelolaan sub DAS Cisangkuy dan
11
Selain itu, dapat juga digunakan sebagai sumber informasi bagi pembaca
TINJAUAN PUSTAKA
4)), merupakan setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau
(Benna, Abratta, & O’Leary, 2016, p. 2)), stakeholder merupakan individu atau
kelompok yang memiliki atau mengklaim kepemilikan atas hak atau kepentingan
dalam suatu proyek dan kegiatannya pada masa lalu, sekarang, dan masa depan di
Menurut Mitchell (1997 dalam (Benna, Abratta, & O’Leary, 2016, p. 3)),
terdapat tiga atribut yang dimiliki seseorang atau kelompok untuk menjadi
lain, kekuasaan bersifat sementara yang dapat diperoleh atau hilang (Benna,
atau satu kelompok untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain,
sesuai dengan keinginan pelaku (Budiardjo, 2015, p. 17). Kekuasaan juga dapat
materi, barang, dan jasa, dan kontrol dalam suatu hubungan (Hasan, 2017, p. 516).
13
dan diterima secara norma dan nilai yang berlaku (Benna, Abratta, & O’Leary,
sebagai presepsi umum atas tindakan entitas yang dapat diterima dan diinginkan
yang dibangun atas dasar norma, nilai-nilai, dan keyakinan bersama (Hasan, 2017,
klaim yang bersifat sensitif terhadap waktu dan penting (Hasan, 2017, p. 518).
Namun tidak ada aturan yang erat mengenai siapa yang menjadi stakeholder, yang
Eden dan Ackerman (1998 dalam (Bryson, 2003, p. 4)) berpendapat yang
dapat disebut dengan stakeholder adalah orang atau kelompok yang memiliki
Brysson dan Nutt (dalam (Bryson, 2003, p. 4)) mendesak adanya pertimbangan
14
yang luas bagi individu atau kelompok untuk sebagai stakeholder meskipun
secara nominal tidak berdaya. Menurut mereka, harus terdapat pemberian bobot
untuk kepentingan seseorang atau kelompok yang secara nominal tidak berdaya.
Hal ini bertujuan untuk tidak adanya pengabaian kepentingan pihak yang tidak
berdaya dan untuk mewujudkan demokrasi dan keadilan sosial. Untuk itu
bagian dari suatu fenomena, dan 3) menentukan individu dan kelompok mana
(2001 dalam (Muliawan, Fahrudin, Fauzi, & Boer, 2014, p. 238), analisis
stakeholder.
15
Varvasovszky, 2000, p. 243) adalah salah satu dari beberapa alat strategis yang
berbeda tetapi berkaitan erat dengan analisis kebijakan dan analisis politik. Secara
kepentingan dan pengaruh aktor, serta hubungan aktor dalam sebuah pengambilan
kepentingan lainnya yang mengacu pada perilaku masa lalu, masa sekarang, dan
masa depan (Lindenberg dan Crosby 1981; Freeman 1984; Blair et al. 1990 dalam
mengelola pemerintahan suatu negara. Sehingga dalam tata kelola lebih banyak
membantu alam analisis kepentingan dan pengaruh dengan fokus khusus pada
dampaknya terhadap kebijakan dalam konteks politik dan ekonomi yang lebih
luas.
Deutsch yang dikutip dari Miriam Budiardjo (2015, p. 20) bahwa politik adalah
merupakan sektor umum dan menyangkut tindakan umum seperti mengenai siapa
oleh kekuasaan ditangan orang berpengaruh. Oleh karena itu, telah adanya
pengakuan lebih besar akan stakeholder dan ‘kemauan politik’ mereka dalam
tentang aktor yang relevan untuk memahami karakteristik yang stakeholder bawa
analisis stakeholder dalam dimensi politik dapat untuk memahami posisi dan
yakni siapa yang mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana. Di mana langkah-
langkah dalam proses politik mencakup fitur dalam analisis stakeholder antara
kebijakan maupun proyek, tingkat pengaruh dan minat serta dukungan untuk hasil
tertentu, kapasitas dan kemauan akan memobilisasi sumber daya untuk mencapai
mengidentifikasikan siapa yang peduli atau terpengaruh oleh isu dan dilanjutkan
dapat menghasilkan informasi yang relevan mengenai aktor yang terlibat dalam
dalam (Benna, Abratta, & O’Leary, 2016, pp. 2-3) membagi stakeholder menjadi
memiliki keterkaitan erat terhadap suatu program atau kebijakan yang sedang
stakeholder primer terkena dampak langsung baik positif maupun negatif. Para
tanggung jawab yang besar secara legal dalam mengambil tindakan dan
eksekutif dan jajaran atau lembaga legislatif yang diamanati oleh undang-undang.
beberapa sifat teoritis mengenai sistem itu berjalan termasuk yang menggunakan
Metode kategorisasi ini disajikan melalui matriks two-by-two matrix atau matriks
suatu fenomena.
2.) Context setters: Pihak yang memiliki pengaruh dan kemampuan untuk
kerjasama.
kelompok (Bryson, 2003, p. 12). Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Grimble
dan tugas fungsi pokok stakeholder dalam suatu fenomena menentukan besarnya
dan ‘tidak dukung’, dengan penambahan ini dapat menjadi bahan pertimbangan
286). Kepentingan bisa dilihat dari minat dan kepedulian stakeholder sedangkan
pengaruh dapat dilihat dari sumber daya, kekuatan, wewenang yang dimiliki
kerjasama dari hubungan yang telah dibangun ((Brown 2001 dalam (Muliawan,
Fahrudin, Fauzi, & Boer, 2014, p. 238) dan (Reed, et al., 2009, p. 1940)). Aktor-
(Salam dan Noguchi (2006) dalam (Hidayat, Setijaningrum, & Asmorowati, 2020,
p. 192)). Untuk menilai tinggi hubungan dapat dilihat dari adanya karakteristik
23
Menurut Mitchell (1997 dalam (Benna, Abratta, & O’Leary, 2016, p. 3)), terdapat
tiga atribut yang dimiliki oleh stakeholder yang saling berhubungan yakni
menghasilkan informasi yang relevan mengenai aktor yang terlibat dalam proses
mengenai siapa yang mendapatkan apa dan bagaimana demi terwujudnya suatu
mewujudkan kepentingannya.
dalam pengelolaan sub DAS Cisangkuy. Ini merujuk pada tahapan analisis
1. Mengidentifikasikan stakeholder
primer adalah pihak yang terkena dampak langsung baik positif maupun
2. Mengklasifikasi stakeholder
menurut Reed, et al. (2009) antara lain, key players, context setters,
utama.
26
penanggulangan banjir.
Aktor
Atribut Pemerintah – Swasta - Masyarakat
Hubungan
Analisis antar Aktor
Stakeholder
Reed, et al (2009)
Analisis Stakeholder
Reed, et al (2009)
27
METODE PENELITIAN
kualitatif dipilih karena dianggap tepat untuk penelitian riset kali ini. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui para aktor dan pemetaan pengaruh dan kepentingan
para aktor yang terlibat serta hubungan antar para aktor yang terlibat dalam
relasi antar aktor dengan menguraikan peran, atribut, dan kepentingan yang
DAS Cisangkuy. Peneliti memakai salah satu jenis penelitian kualitatif yakni
studi kasus. Penelitian ini dilakukan terfokus pada suatu kasus untuk dianalisis
data primer yakni berupa kata-kata yang diperoleh dari hasil wawancara
1. Pemerintah:
5. Pimpinan Daerah:
2) Ketua RW
program.
1. Kepala dinas atau anggota Bappeda
Kabupaten Bandung.
2. Mengetahui masalah sub DAS Cisangkuy
di Kelurahan Andir.
3. Bisa menjelaskan peran Bappeda.
Bappeda Kabupaten 4. Bisa menjelaskan keterlibatan Bappeda
2. dalam program penanggulangan banjir sub
Bandung DAS Cisangkuy di Kelurahan Andir.
5. Bisa menjelaskan kepentingan yang
dibawa Bappeda.
6. Bisa menjelaskan koordinasi mengenai
program penanggulangan banjir sub DAS
Cisangkuy yang dijalankan di Kelurahan
Andir.
1. Kepala dinas atau anggota Dinas
Lingkungan hidup Kabupaten Bandung.
2. Mengetahui masalah sub DAS Cisangkuy
di Kelurahan Andir.
3. Bisa menjelaskan peran DLH.
Dinas Lingkungan
4. Bisa menjelaskan keterlibatan DLH dalam
2. Hidup Kabupaten program penanggulangan banjir sub DAS
Cisangkuy di Kelurahan Andir.
Bandung 5. Bisa menjelaskan kepentingan yang
dibawa DLH.
6. Bisa menjelaskan koordinasi mengenai
program penanggulangan banjir sub DAS
Cisangkuy yang dijalankan di Kelurahan
Andir.
3. Dinas Pekerjaan Umum 1. Kepala dinas atau anggota Dinas PUTR
Kabupaten Bandung.
dan Tata Ruang 2. Mengetahui masalah sub DAS Cisangkuy
di Kelurahan Andir dan program apa yang
Kabupaten Bandung
sedang berlangsung di Kelurahan Andir.
3. Bisa menjelaskan peran Dinas PUTR.
4. Bisa menjelaskan keterlibatan Dinas
PUTR dalam penanggulangan banjir sub
DAS Cisangkuy di Kelurahan Andir.
5. Bisa menjelaskan kepentingan yang
dibawa Dinas PUTR.
31
Kabupaten Bandung.
2. Mengetahui kondisi lingkungan di
Kelurahan Andir.
3. Bisa menjelasakan program apa yang
sedang berjalan di Kelurahan Andir.
4. Bisa menjelaskan peran dan keterlibatan
Kelurahan Andir dalam program
penanggulangan banjir sub DAS
Cisangkuy.
5. Bisa menjelaskan kepentingan yang
dibawa Kelurahan Andir dalam program
penanggulangan banjir sub DAS
Cisangkuy.
6. Bisa menjelaskan kendala dalam program
penanggunglangan banjir.
7. Bisa menjelaskan koordinasi mengenai
program penanggulangan banjir sub DAS
Cisangkuy yang dijalankan di Kelurahan
Andir.
1. RW yang wilayahnya dekat dan terkena
dampak dari sub DAS Cisangkuy.
2. Mengetahui menjelaskan kondisi
lingkungan di Kelurahan Andir.
3. Bisa menjelasakan program apa yang
Masyarakat (Ketua RW: sedang berjalan di Kelurahan Andir.
8. 4. Bisa menjelaskan kepentingan yang
7,8,9,13,)
dibawa masyarakat dalam program
penanggulangan banjir sub DAS
Cisangkuy.
5. Bisa menjelaskan kendala dalam program
penanggunglangan banjir.
banjir.
5. Bisa menjelaskan kepentingan yang
dibawab oleh FSPA.
6. Mengetahui kendala dalam program
penanggunglangan banjir.
yang terlibat dalam pengelolaan sub DAS Cisangkuy, serta buku, jurnal,
dan berita yang terkait dengan penanggulangan banjir sub DAS Cisangkuy
banjir sub DAS Cisangkuy di Kelurahan Andir yakni PT. Sumber Artha
Hubungan
1. Bentuk interaksi
Antar a. Narasumber a. Wawancara
2. Dinamika interaksi
Stakeholder
ini diambil untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk dapat mengerti akan
3.3.1 Wawancara
3.3.2 Observasi
35
Analisis dilakukan untuk mencari arti atau makna dari data yang telah
dikumpulkan oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah
teknik analisis menurut Miles dan Huberman reduksi data, penyajian data , dan
penarikan kesimpulan.
hasil yang didapatkan peneliti secara menyeluruh. Penyajian data riset ini
ditunjang dengan tabel yang dibuat oleh peneliti. Penyajian data digunakan
diinginkan.
hasil penelitian sebagai gambaran secara ringkas dan jelas sehingga mudah
dipahami.
37
Uji validitas data dilakukan untuk mengetahui keabsahan dari data yang
telah dikumpulkan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis uji validitas
melalui studi dokumentasi sumber data sekunder yang ditemukan oleh peneliti.
karena merupakan daerah yang dilintasi oleh sub DAS Cisangkuy dan terkena
dampak banjir akibat meluapnya air dari sub DAS Cisangkuy. Penelitian ini
40492
(Daring)
(Daring)
(Daring)
Tahun
Tahun 2021
2020
Kegiatan
November
Agustus
Oktober
Januari
Juli
Pengamatan
Pengajuan
Judul Skripsi
Bimbingan
Usulan
Penelitian
Usulan
Penelitian
Revisi Usulan
Penelitian
Penelitian
Pengolaan Data
39
Kolokium
Penelaahan
Data
Revisi
Kolokium
Sidang Akhir
BAB IV
Sub DAS Cisangkuy pada dewasa kini memiliki banyak permasalahan dari
mulai degradasi fungsi penyangga air bersih, limbah pabrik, sampah, serta banjir.
yang menjadi permasalahan utama sub DAS Cisangkuy adalah banjir. Banjir
merupakan keresahan utama warga masyarakat yang tinggal disekitaran sub DAS
diakibatkan luapan air dari tingginya debit air sungai yang maupun luapan arus
balik dari DAS Citarum ke sub DAS Cisangkuy. Ini ditunjang dengan morfologi
lahan sub DAS Cisangkuy. Di mana adanya alih fungsi di bantaran sub DAS
Cisangkuy yang menjadi bangunan-bangunan liar yang melanggar aturan. Hal ini
debit air. Selain itu, Kelurahan Andir merupakan titik temu DAS Citarum dan sub
DAS Cisangkuy. Kelurahan Andir menjadi wilayah langganan banjir sejak tahun
2005, tercatat banjir yang terparah selama 16 tahun terakhir dialami oleh
Kelurahan Andir pada tahun 2005, 2006, 2010, dan 2019. Dari tiga belas RW
yang ada di Kelurahan Andir tiga RW tergenang banjir yakni RW 09, 07, 13, 05
dari mulai terhambatnya aktivitas warga dan kehilangan barang berharga serta
tempat tinggal. Dimana pasca banjir banyak rumah warga yang tertimbun lumpur
pasca banjir dan kebanyakan warga memilih untuk meninggalkan rumahnya dan
pindah ke tempat yang lebih aman dari banjir. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
anggaran yang dimiliki oleh Kelurahan Andir sehingga belum bisa membuat
oleh ketua lurah Kelurahan Andir bahwasanya yang dapat Kelurahan Andir dapat
lakukan ialah memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir serta
BBWS Citarum untuk mengelola DAS Citarum berserta anak-anak DAS Citarum.
42
mereka kerjakan yakni memperbaiki anak-anak sungai Citarum dari hulu sampai
banjir sub DAS Cisangkuy, langkah pertama yang dilakukan oleh BBWS Citarum
adalah merangkul masyarakat yang terkena dampak langsung oleh banjir sub
untuk berkolaborasi guna mengelola sungai. Dari dasar itulah BBWS Citarum
DAS Cisangkuy.
tahun 2010 terdiri atas orang-orang yang peduli lingkungan dan memiliki inisiatif
untuk melakukan koordinasi di lapangan. B2C2 yang diketuai oleh Abah Edi
adalah salah satu RW 09 Kelurahan Andir yang juga terkena dampak banjir sub
DAS Cisangkuy. Selain B2C2, adapula LSM lainnya di Kelurahan Andir yakni
Forum Solidaritas Peduli Andir. FSPA merupakan LSM yang berfokus pada
Di setiap wilayah cakupan satgas sektor 7 Citarum Harum memiliki satgas sub
peranan dari semua instansi dari pusat dan daerah. Tugas perbantuan TNI untuk
yang akan dilaksanakan atau yang sering disebut dengan rencana aksi (renaksi),
Daya Air). TKPSDA adalah lembaga non struktural yang berada di bawah dan
dikeluarkan pada tahun 2013. TKPSDA memiliki 48 anggota yang terdiri atas 24
orang berasal dari intitusi pemerintah yang terkait dengan pengelolaan sumber
daya air (pusat/propinsi dan kabupaten-kota) dan 24 orang anggota berasal dari
LSM atau organisasi non pemerintah. Para anggota TKPSDA dibagi menjadi tiga
program, dan rancangan rencana pengelolaan serta kerja sumber daya air di
program, kegiatan, dan pengelolaan sumber daya air. Dalam mekanisme forum
rekomendasi yang akan diajukan ke tingkat lebih tinggi yakni sidang pleno.
Umum dan Perumahan Masyarakat serta BBWS Citarum. Selain itu, TKPSDA
satu dengan yang lain dari mulai perencanaan maupun turun ke lapangan.
Para anggota tidak hanya mewakili latar belakang yang berbeda-beda, para
anggota juga mewakili dari berbagai sektor atau wilayah. Pastinya para anggota
dijadikan sebuah rekomendasi dan dibawa ke tingkat yang lebih tinggi yaitu
Kelurahan Andir diwakili oleh Abah Edi, ketua B2C2, di forum TKPSDA. Di
mana Abah Edi menjadi anggota TKPSDA komisi penanggulangan daya rusak
air. Hal ini memberikan suatu keuntungan bagi masyarakat Kelurahan Andir
sebenarnya sudah jenuh dengan masalah banjir yang sudah berlangsung selama 16
untuk mengatasi banjir antara lain, membuat rumah pompa yang berada di RW 01
dan RW 02 Kelurahan Andir, lalu Satgas Sektor 7 Citarum Harum dan Satgas Sub
air lebih banyak, dan juga kolam retensi Andir 1 yang berada di Cieunteng.
meninggalkan rumah yang sudah mereka diami selama puluhan tahun lamanya.
assessment, dan memetakan apa-apa yang menjadi penyebab banjir dan rekayasa
teknis untuk menimalisir banjir. Dari semua yang dilakukan oleh B2C2 dijabarkan
atau RW, tokoh masyarakat, LSM, dan karang tarua yang ada di Kelurahan
Andir. Pada forum ini bukan hanya menyampaikan keluhannya, tetapi juga
kelurahan yang nantinya akan ditembuskan ke tingkat yang lebih tinggi. Namun
Proposal yang disusun oleh B2C2 juga dibawa ke forum TKPSDA. B2C2
tempat Abah Edi bernaung. Proposal yang diajukan harus sesuai dengan
pembahasan yang dibahas masing-masing komisi. Terkait hal ini, proposal yang
pembahasan yang dilakukan oleh komisi penanggulangan daya rusak air. Proposal
pleno. Pada forum ini B2C2 memiliki hak untuk mengambil keputusan selaku
DAS Cisangkuy.
47
proposal B2C2 yaitu mengenai persetujuan pemimpin daerah tempat program itu
termasuk mengenai pembebasan lahan. Hal ini juga telah dibenarkan oleh
sarana fisik meliputi saluran drainase, tembok tanggul, kolam retensi, pompa air,
Citarum menargetkan untuk membangun kolam retensi Andir dan tembok tanggul
sub DAS Cisangkuy yang direncanakan selesai pada tahun 2022. Pembangunan
48
kolam retensi dilakukan untuk menampung air hujan sedangkan tembok tanggul
sepanjang sub DAS Cisangkuy yang dilakukan untuk menanggulangi adanya back
ketiga yakni pihak swasta. Para pihak swasta yang berhak untuk ikut andil dalam
Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) dengan kriteria yang telah disusun
oleh BBWS Citarum. Pihak yang berhak untuk untuk memambangun kolam
retensi adalah PT. Adhi Karya sedangkan untuk tembok tanggul sub DAS
dilakukan berkala.
berlangsung dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) membahas
Detail Engineering Design (DED) serta pembangunan saluran drainase lokal yang
49
Banjir
Satgas Sektor 7 Citarum Harum, Satgas Sub Sektor 7 Kelurahan Andir, TKPSDA,
Kelurahan Andir, B2C2, masyarakat, PT. Adhi Karya, dan PT. Sumber Reksa
kehilangan harta benda dan tempat tinggal. Selain itu, dengan adanya
badan resmi yang bertanggung jawab untuk mengelolah sumber daya air di
kolam retensi, tanggul, drainase, check dam, dan lainnya yang diatur
Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang.
permasalahan banjir sub DAS Cisangkuy. Sedangkan PT. Adhi Karya dan
yang dimiliki oleh stakeholder. Untuk menilai pengaruh stakeholder diihat dari
Peranan diperlukan untuk mengetahui apa saja yang dilakukan oleh para pihak
Kelurahan Andir.
(FSPA)
Atribut
No. Intitusi Kepentingan
Kekuasaan Urgensi Legitimasi
12. Masyarakat Kuasa lahan Menjadi pihak Perpres No. 15 Terbebas dari
yang mejadi yang terkena Tahun 2018 banjir dan
56
Kelurahan Andir antara lain, BBWS Citarum dan Dinas PUTR Kabupaten
pusat yang diberikan tanggung jawab oleh Menteri Pekerjaan Umum dan
Kelurahan Andir.
Menteri PUPR nomor 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT
pengelolaan sumber daya air secara adil, menyeluruh, dan terpadu guna
dan sektor usaha di wilayah DAS Citarum. Selain itu BBWS Citarum
Harum.
pembangunan infrastruktur kolam retensi Andir dan tembok tanggul sub DAS
infrastruktur kolam retensi Andir dan tembok tanggul sub DAS Cisangkuy
lokal berasal dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten
Bandung . Peran dan fungsi Dinas PUTR Kabupaten Bandung telah diatur dalam
PERBUP Kab. Bandung No. 77 Tahun 2020 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang, di mana salah satu peran dan
instruksi dari BBWS Citarum hal ini terkait dengan program strategis nasional.
Kabupaten Bandung dan Rencana Kerja 2021 Dinas PUTR Kabupaten Bandung.
prioritas utama dari DLH Kabupaten Bandung. Diketahui dari hasil wawancara
yang akan menjadi bahan pertimbangan kepada Menteri PUTR yang nantinya
pertimbangan Menteri PUTR dan sungai sub DAS Cisangkuy serta Kelurahan
tugasnya sesuai dengan mandat Perpres No. 15 Tahun 2018 tentang Percepatan
kontrak kerja sama dengan BBWS Citarum. Akan tetapi Satgas Sektor 7 Citarum
Harum memiliki kepentingan yang rendah di Kelurahan Andir. Hal ini dikarena
Satgas Sub Sektor 7 Kelurahan Andir untuk melaksanakan tugas pengawasan dan
3.) Subjects
Posisi subjects diisi oleh Satgas Sub Sektor Kelurahan Andir, Kelurahan
Andir, B2C2 dan masyarakat sebagai stakeholder yang memiliki kepedulian yang
rendah. Satgas Sub Sektor Kelurahan Andir berperan membantu BBWS Citarum
kemampuan rendah, dimana Satgas Sub Sektor 7 Kelurahan Andir tidak berperan
diikutkan dalam sosialisasi program yang akan dijalankan dan musyawarah yang
Dengan artian lain Satgas Sub Sektor 7 Kelurahan Andir tidak dapat
memutuskan sendiri selain menunggu instruksi dari yang atas. Satgas Sub Sektor
kontrak kerja sama dengan BBWS Citarum, serta mewujudkan lingkingan sungai
berkeingan untuk memperbaiki wilayah Andir agar terbebas dari banjir. Namun
Cisangkuy memiliki kemampuan yang rendah dan tidak memiliki peran dalam
mengenai sub DAS Cisangkuy dan harapan yang besar untuk menciptakan
lingkungan Andir sebagai kawasan yang bersih dan terbebas dari banjir. B2C2
63
masyarakat agar menyetujui program yang akan dijalankan BBWS Citarum dan
Kelurahan Andir sangat terdampak banjir seperti terhambatnya aktivitas sosial dan
ekonomi masyarakat, hilangnya harta benda, dan juga tempat tinggal. Masyarakat
Kelurahan Andir keinginan terbebas dari banjir yang sudah 16 tahun melanda
banjir sub DAS Cisangkuy di Kelurahan Andir, masyarakat tidak dilibatkan dalam
dilibatkan dalam soasialisasi program yang akan dijalankan oleh BBWS Citarum
4.) Crowd
Stakeholder yang menempati posisi crowd adalah PT. Adhi Karya dan
PT. Sumber Artha Reksa Mulia yang tidak melohat penanggulangan banjir
sebagai prioritas utama dan tidak memiliki kemampuan untuk ikut pengambilan
Karya dan PT. Sumber Artha Reksa Mulia setelah terpilihnya dua perusahaan ini
64
dalam lelang yang diadakan BP2JK. Mereka berwenang untuk menjadi pemberi
jasa konsultan serta developer kolam retensi Andir dan tembok tanggul sub DAS
Lalu ada FSPA, LSM bidang sosial di Kelurahan Andir, yang cukup vokal
tidak menjadikan sebuah prioritas bagi FSPA. Hal ini dikarenakan sudah adanya
LSM yang berwenang dan ditunjuk langsung oleh BBWS Citarum untuk fokus
terhadap banjir yakni B2C2. Selain itu, FSPA tidak memiliki kemampuan untuk
kelancaran pembangunan.
Tinggi
Subjects
Satgas Sub Sektor 7 Key Players
K Kelurahan Andir BBWS Citarum
e Kelurahan Andir Dinas PUTR Kabupaten
p B2C2 Bandung
e Masyarakat
n
t Context Setters
Crowd Dinas Lingkungan Hidup
i
PT. Adhi Karya Kabupaten Bandung
n
PT. Sumber Artha TKPSDA
g Reksa Mulia
a Satgas Sektor 7 Citarum
Harum
n
65
Diagram ini dibuat untuk memetakan para stakeholder yang terlibat dalam
bahwa yang key players yang berperan penting dalam program pembangunan
Bandung, karena BBWS Citarum dapat mempengaruhi semua pihak yang terlibat
Hal ini juga dibenarkan oleh Dinas PUTR Kabupaten Bandung, di mana
apabila ada intruksi dari BBWS Citarum karena hal ini berkaitan dengan program
kolam retensi Andir serta tembok tanggul sub DAS Cisangkuy yang telah di
rancang oleh Dinas PUTR Kabupaten Bandung dalam rencana strategis dan
Lalu ada context setter yang diisi oleh Bappeda Kabupaten Bandung DLH
penghubung antara Satgas Sub Sektor 7 Kelurahan Andir dengan BBWS Citarum
mengenai apa yang terjadi dilapangan. Selanjutnya crowd yang diduduki oleh ,
FSPA, PT. Adhi Karya dan PT. Sumber Artha Reksa Mulia. FSPA sebagai LSM
Kelurahan Andir. PT. Adhi Karya dan PT. Sumber Artha Reksa Mulia
merupakan pihak yang memiliki sumber daya untuk menjadi developer dari
di Kelurahan Andir.
Kelurahan Andir, B2C2 dan masyarakat. Dimana dalam hal ini Kelurahan Andir,
B2C2 dan masyarakat merupakan pihak yang terdampak banjir yang memiliki
Sub Sektor 7 Kelurahan Andir sebagai pihak yang mengawasi dan mengelola
wilayah sungai di Kelurahan Andir bersih dan terbebas banjir sesuai dengan
238)). Dari hasil inventarisasi peran, atribut, dan kepentingan yang dimiliki oleh
berperan dalam pengambilan keputusan antara lain, BBWS Citarum, Dinas PUTR
oleh BBWS Citarum. Apabila sudah layak dan sesuai dengan pandoman Amdal
yang dimiliki oleh DLH, pihak DLH akan melakukan pengesahan Amdal.
memilih rekomendasi program yang akan dijalankan oleh BBWS Citarum dari
mulai lokasi program dan rancangan pola program yang akan dilaksanakan.
untuk mempengaruhi hasil agar sesuai dengan kepentingan yang dibawa oleh
stakeholder. Hal ini dimanfaatkan oleh ketua B2C2 untuk masuk ke dalam proses
penanggulangan daya rusak air TKPSDA, sehingga Abah Edi memiliki peran
dalam pengelolaan sungai, sesuai dengan isi Pasal 18 Perpres No. 15 Tahun 2018
Sungai Citarum.
Kelurahan Andir untuk kepentingannya dibawa ketingkat yang lebih tinggi. Peran
adalah aspek yang dinamis dari kedudukan seseorang dan dengan kedudukan itu
yang memiliki pengaruh tinggi dan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain
B2C2 dari hasil kedekatannya dengan pihak BBWS Citarum, sehingga dapat
(1981 (Brugha & Varvasovszky, 2000, p. 241)) yang mana dalam dunia politik
seputaran dengan siapa yang mendapatkan apa dengan cara apa, dari fitur analisis
B2C2 yang tersirat itu adalah adanya keinginan pengakuan dari masyarakat
mengenai kinerja yang selama ini dilakukan oleh B2C2 atau eksistensi B2C2. Hal
ini ditemukan peneliti dari hasil wawancara bersama dengan Abah Edi, dimana
Kekuasaan dari BBWS Citarum juga meliputi kekuasaan atas sumber daya,
yang dimiliki oleh BBWS Citarum dapat mempengaruhi semua pihak yang
melakukan perpanjangan tugas dari BBWS Citarum. Ini merupakan salah satu
wujud mobilisasi sumber daya yang dimiliki BBWS Citarum untuk mewujudkan
Kelurahan Andir. Apabila ada sesuatu hal dilapangan biasanya menungu instruksi
BBWS Citarum dikarenakan Satgas Sektor 7 Citarum Harum dan Satgas Sub
rehabilitasi saluran drainase lokal untuk terkoneksi ke sistem polder Andir. Hal ini
angaran daerah Kabupaten Bandung. Ini juga dimanfaatkan oleh Dinas PUTR
wilayah DAS Citarum karenakan merupakan daerah strategi nasional yang hanya
dilakukan oleh BBWS Citarum. Dan sebagai timbal baliknya Dinas PUTR
maupun kerjasama dari hubungan yang telah dibangun ((Brown 2001 dalam
(Muliawan, Fahrudin, Fauzi, & Boer, 2014, p. 238) dan (Reed, et al., 2009, p.
1940)).
banjir sub DAS Cisangkuy di Kelurahan Andir dapat terlaksana dan mencapai
BBWS Citarum
Kelurahan Andir
Menteri PUPR nomor 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT
kegiatan.
Kabupaten Bandung dan DLH Kabupaten Bandung membahas kajian DED serta
mengikutsertakan pihak swasta yang telah dipilih melalui lelang di BP2JK yakni
PT. Adhi Karya dan PT. Sumber Artha Reksa Mulia. Koordinasi juga dilakukan
Andir dengan berkoordinasi dengan B2C2 dan Kelurahan Andir. BBWS Citarum
berkoordinasi bersama dengan Satgas Sektor 7 Citarum Harum dan Satgas Sub
kolam retensi Andir dan tembok tanggul sub DAS Cisangkuy. Seperti koordinasi
koordinasi BBWS Citarum dengan Satgas Sektor 7 Citarum Harum dan Satgas
disana untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Selain itu,
sentralisasi. Hal ini dicirikan oleh relatif sedikit individu yang memegang
sebagian besar ikatan dengan individu lain dalam jaringan (Reed, et al., 2009, p.
1940). Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti pihak yang memiliki derajat
sentral tinggi adalah BBWS Citarum. Di mana kekuasaan tertinggi dalam program
Kelurahan ada ditangan BBWS Citarum yang dapat mempengaruhi semua pihak
di Kelurahan Andir tidak tersebar secara merata. Salah satunya interaksi antara
B2C2 dengan Satgas Sub Sektor 7 Kelurahan Andir yang tidak terjalin padahal
mereka berada di ranah yang sama yakni pengelolaan sungai sub DAS Cisangkuy
77
Para stakeholder di kuadran key players, BBWS Citarum dan Dinas PUTR
program Dinas PUTR Kabupaten Bandung harus harmonis dan bersinergi sesuai
dengan visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
pembangunan kolam retensi Andir dan tembok tanggul sub DAS Cisangkuy,
rehabilitasi saluran drainase lokal yang berada di beberapa titik antara lain, RW
07, RW 08, dan RW 13. Pembangunan saluran drainase lokal ini dilakukan untuk
terhubung dengan kolam retensi Andir sehingga berjalannya sistem polder. Selain
itu, BBWS Citarum dan Dinas PUTR Kabupaten Bandung juga bersama-sama
membahas DED kolam retensi Andir dan pembangunan tembok tanggul sub DAS
Cisangkuy.
78
Kerja sama ini juga didasari dengan kepentingan yang sama kedua belah
yang menjadikan mereka sebagai key players. Ini menjadikan kedua institusi
tersebut tertarik satu sama lain dan memilih untuk mengintensifkan interaksi
mereka serta terdokumentasi dengan baik di jaringan sosial atau yang sering
disebut dengan homofili ( Friedkin , 1998 ; Ruef et al., 2004 ; Skvoretz et al.,
2004 dalam (Reed, et al., 2009, p. 1940)). Hubungan dinilai tinggi karena adanya
kerja sama, komunikasi, dan pemberian kepercayaan satu sama lain antara BWS
Citarum dan Dinas PUTR Kabupaten Bandung (Reed, et al., 2009, p. 1939).
Kerja sama antar key players, berpotensi mendatangkan konflik. Hal ini
dimana semua kerja sama BBWS Citarum dan Dinas PUTR Kabupaten Bandung
akan berbenturan apabila berbicara mengenai anggaran untuk biaya proyek. Selain
itu, terkadang masih biasnya atau belum adanya kejelasan pembangian wewenang
dalam pengelolaan sungai antara pusat dan daerah yakni antara BBWS Citarum
dengan Dinas PUTR Kabupaten Bandung. Hal ini dicantumkan juga oleh Dinas
mengetahui bagaimana kondisi yang ada di Kelurahan Andir dan apa yang
tinggi. Serta hubungan berangkat dari hubungan emosional antara BBWS Citarum
dengan B2C2.
dari Abah Edi dari warga yang menyalahkan BBWS Citarum karena terjadinya
banjir. Berangkat dari hal tersebut hubungan antar keduanya menjadi hubungan
timbal balik, BBWS Citarum membutuhkan B2C2 untuk mepelancar peran dari
BBWS Citarum dan B2C2 membutuhkan BBWS Citarum untuk terbebas dari
banjir. Selain itu, B2C2 juga mendapatkan sokongan finansial dari BBWS
hubungan antara lain adanya keintiman, intensitas waktu, emosional dan timbal
balik (Reed, et al., 2009, p. 1939). Ada beberapa keuntungan dari keterikatan yang
kuat dalam pengelolaan sumber daya alam dan isu lingkungan salah satunya
terbebas dari banjir dan hidup normal. Namun, dalam mewujudkan hal tersebut
sebagai pihak yang berwenang mengelola sungai dan memiliki sumber daya untuk
mengingikan suatu program yang hanya mampu dilakukan oleh BBWS Citarum
dan BBWS Citarum meminta pembebasan lahan pemukiman yang dimiliki oleh
masyarakat diwakili oleh B2C2 yang dibantu oleh Kelurahan Andir untuk urusan
B2C2 memanfaatkan peran Abah Edi, ketua B2C2, sebagai anggota komisi
disusun oleh B2C2 dan surat usulan untuk mengusulkan diwilayah mana program
diselenggarakan yang dibuat oleh Kelurahan Andir. Di forum TKPSDA, Abah Edi
BBWS Citarum dibantu oleh B2C2 dan Kelurahan Andir. B2C2 bertugas
Citarum rendah. Dan tidak sedikit yang menilai usaha dari BBWS Citarum ini
banjir ini. Hal ini dikarenakan komunikasi masyarakat Kelurahan Andir dengan
BBWS Citarum banyak diwakili oleh B2C2 sebagai LSM lingkungan dan
ditemukan bahwa terdapat hubungan yang tidak baik antara masyarakat Kelurahan
pertama yang mengetahui apa program apa saja yang akan dilaksanakan oleh
BBWS Citarum.
Kelurahan Andir.
yang tidak memiliki pandangan yang sama mengenai penanggulangan banjir, oleh
07 merasa termarjinalkan. Hal ini diakui oleh Abah Edi, dimana beliau
dengan hasil usaha dari B2C2 serta kedekatan B2C2 dengan BBWS Citarum.
organisasi masyarakat yang dibentuk oleh BBWS Citarum yang mempunyai tugas
masyarakat Kelurahan Andir merasa B2C2 ini sebagai kaki tangan dari BBWS
penampungan aspirasi maupun informasi dari BBWS Citarum hanya di satu pihak
saja yakni B2C2. Meskipun begitu masyarakat Kelurahan Andir memiliki kontrol
Kelurahan Andir dengan B2C2 menimbulkan ikatan yang lemah untuk berdialog
Burt, 1992 , 2000, 2001 ; Newman dan Dale, 2005 dalam (Reed, et al., 2009, p.
84
Kelurahan Andir.
banjir. Mereka biasanya akan bertindak atas arahan dari BBWS Citarum.
dimiliki oleh BBWS Citarum yakni dalam bentuk legitimasi wewenang, materil,
85
dan intelektual mengenai ide-ide program penanggulangan banjir. Doktrin ini juga
mengingikan sesuatu yang hanya dikuasai oleh BBWS Citarum. Padahal menurut
tidak diketahui oleh masyarakat lainnya di Kelurahan Andir. Dengan hal tersebut
Sungai Citarum.
adalah B2C2. B2C2 merupakan LSM yang bertindak sebagai perantara antara
LSM lainnya di Kelurahan Andir. Hal ini dikarenakan adanya kepentingan yang
ingin B2C2 dicapai khususnya keinginan sang ketua yakni diakui jasanya oleh
Citarum dan berhasilnya B2C2 masuk dalam forum TKPSDA untuk dapat
banjir merupakan usaha dari B2C2. B2C2 juga mengungkapkan belum adanya
LSM seperti B2C2 yang interaktif dan memiliki kedekatan bidang birokrasi.
ketua lurah tidak menyukai kinerja dari B2C2, namun dominasi B2C2 tetap
berlanjut.
BAB V
5.1 Simpulan
Kelurahan Andir dari mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak swasta,
dan masyarakat yang terdiri dari dua stakholder kunci, dua stakeholder primer,
1.) Key Players: BBWS Citarum dan Dinas PUTR Kabupaten Bandung
Harum.
4.) Crowd: FSPA, PT. Adhi Karya dan PT. Sumber Artha Reksa Mulia.
Citarum dan Dinas PUTR Kabupaten Bandung dan BBWS Citarum dengan
ketergantungan dan pertukaran dapat dilihat dari hubungan antara BBWS Citarum
berpotensi konflik apalagi adanya kepentingan tersembunyi dari B2C2. Jika ikatan
lemah ini tidak dapat teratasi hubungan sangat mudah untuk putus. Hal ini sangat
BBWS Citarum dengan Dinas PUTR Kabupaten Bandung apabila kerja sama
sungai.
untuk program jangka panjang dan pemecahan masalah. Meskipun begitu para
dengan baik.
5.2 Saran
susun, peneliti telah merumuskan beberapa hal yang dapat menjadi saran dan
rekomendasi yang dapat berguna untuk berbagai pihak. Berikut ini adalah saran
1) Saran Praktis
2) Saran Akademis
proyek, tingkat pengaruh dan minat serta dukungan untuk hasil tertentu, kapasitas
dan kemauan akan memobilisasi sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu,
Syahputra, O. H., Nugroho, B., Kartodihardjo, H., & Santoso, N. (2018). Jejaring
kekuasaan aktor dalam pengelolaanhutanmangroveberbasis
masyarakatdi Provinsi Aceh. Journal of Natural Resources and
Environmental Management, 9(2).
Putri, D. F. (2018). Analisa Stakeholders Dalam Implementasi Kebijakan
Penanggulangan Kemiskinan di Kota Madiun . Diambil kembali dari
repository.unair.ac.id:
http://repository.unair.ac.id/74877/3/JURNAL_Fis.P.36%2018%20Put
%20s.pdf
Bryson, J. M. (2003). What To Do When Stakeholders Matter: A Guide to
Stakeholder Identification and Analysis Techniques . Minneapolis:
Institute of Public Affairs University of Minnesota .
Purnama, R., & Sulastri. (2014). Analisis Model Kekuatan Stakeholder Dalam
Desain Dan Implementasi Kebijakan. Jurnal llmu Manajemen & Bisnis,
5(2).
Zubayr, M., Darusman, D., Nugroho, B., & Nurrohmat, D. R. (2014). Peranan Para
Pihak Dalam Implementasi Kebijakan Penggunaan Kawasan Hutan Untuk
Pertambangan . Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 11(3).
Suriadikusumah, A., & Herdiansyah, G. (2014). DAMPAK BEBERAPA
PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP EROSI DAN TINGKAT BAHAYA EROSI DI
SUB DAS CISANGKUY. Agrin, 18(1), 1-20.
Resubun, M. L., Wahjunie, E. D., & Tarigan, S. D. (2018). Analisis Potensi
Ketersediaan dan Kebutuhan Air di DAS Cisangkuy. Jurnal Ilmu Tanah dan
Lingkungan, 20(2), 58-62.
Soesanto, I. H. (2017). ANALISIS KARAKTERISTIK BANJIR SUNGAI CISANGKUY
KABUPATEN BANDUNG. Dipetik November 2020, dari repository.upi.edu:
http://repository.upi.edu/28503/4/S_TS_1106595_Chapter1.pdf
Citarum, S. P. (2019). Citarum Harum Juara. Dipetik Juli 2021, dari
jabarprov.go.id: https://citarumharum.jabarprov.go.id/satgas/
Zuraya, N. (2020). Jendalikan Banjir di Bandung PUPR Bangun Floodway
Cisangkuy. Dipetik Januari 2021, dari republika.co.id:
https://republika.co.id/berita/q41phe383/kendalikan-banjir-di-bandung-
pupr-bangun-emfloodwayem-cisangkuy
Burn, E. (2018). RECOGNISING POLITICAL INTEREST. Dipetik Desember 2020, dari
Political Studies Assoiation:
https://www.psa.ac.uk/psa/news/recognising-political-interest
Rahatiningtyas, N. S. (2019). Banjir di Andir . Diambil kembali dari
DOI:10.13140/RG.2.2.13929.44644
92
Gleick, P., & Iceland, C. (2018). Water, Security, and Conflict. Dipetik November
2020, dari www.wri.org: https://www.wri.org/research/water-security-
and-conflict
Junengsih, J., Putri, E. I., & Ismail, A. (2017). Analisis Stakeholders dalam
Pengelolaan DAS Citarum dan Limbah Industri. Risalah Kebijakan
Pertanian dan Lingkungan, 4(2), 112-124.
Ifah, I., Suryadi, S., & Hermawan, H. (2012). Jejaring Kebijakan Dalam
Perencanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas Terpadu.
Wacana, Jurnal Sosial dan Humaniora, 15(4), 49-56.
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum. (2021). Pelaksanaan Kegiatan Padat Karya
Pembangunan Kolam Retensi Andir dan Polder-polder di Kabupaten
Bandung. Dipetik Juli 2021, dari sda.pu.go.id:
https://sda.pu.go.id/balai/bbwscitarum/2021/03/09/pelaksanaan-
pembangunan-kolam-retensi-andir-dan-polder-polder-di-kabupaten-
bandung/
Pasandaran, E., Sutrisno, N., & Suherman. (2010). POLITIK PENGELOLAAN DAS.
Membalik Kecenderungan Degradasi Sumber Daya Lahan Dan Air, hal.
243-260.
Esa, R. F. (2016). Pertarungan Kepentingan Politik Dalam Perumusan RPJM
Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2011-2015. Jurnal Politik Muda,
5(2), 256-267.
Royandi, E., & Keiya, R. (2019). KONTESTASI AKTOR DALAM PENGELOLAAN
SUMBER DAYA PESISIR DI WILAYAH PEMBANGUNAN REKLAMASI TELUK
JAKARTA. Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, 2(1), 77-98.
Lastiantoro, C. Y., & Cahyono, S. A. (2016). ANALISIS PERAN PARA PIHAK DALAM
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO HULU. Jurnal
Analisis Kebijakan Kehutanan, 13(1), 1-17.
Triyanti, R., & Susilowati, I. (2019). ANALISIS PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM
PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR BERKELANJUTAN DI KABUPATEN
GUNUNGKIDUL. J. Kebijakan Sosek KP, 9(1), 23-35.
Reed, M. S., Graves, A., Dandy, N., Posthumus, H., Hubacek, K., Morris, J., . . .
Stringer, L. C. (2009). Who’s in and why? A typology of stakeholder
analysis methods for natural resource management. Journal of
Environmental Management, 90, 1933-1949.
Yeny, I., Agustarini, R., & Heryati, Y. (2018). ANALISIS PARA PIHAK DALAM KERJA
SAMA PENGEMBANGAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI KABUPATEN
PASAMAN BARAT. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 15(2), 143-164.
Andriyanto, F., & Purnaweni, H. (2017). Analisisi Pemangku Kepentingan dalam
Formulasi Kebijakan Kota Layak Anak di Semarang. Journal Of Public
Policy And Management Review, 6(2), 745-758.
Salsabila, T. A., & Santoso, R. S. (2018). Analisis Stakeholders (Aktor Kebijakan)
dalam Pengembangan Obyek Wisata Candi Gedongsongo Di Kabupaten
Semarang. Journal Of Public Policy And Management Review, 7(2), 1-15.
93
Gambar 1. Foto Bersama Bapak Hadi selaku Gambar 2. Foto Bersama Bapak Asep
Ketua RW 09 Kelurahan Andir Gumawan selaku Ketua RW 13 Kelurahan
Andir
Gambar 5. Foto Bersama Bapak Iyan Gambar 6. Foto Bersama Bapak Jefson
Sopyan selaku Ketua RW 08 Kelurahan Marisano selaku Komandan Sektor 7
Andir Satgas Citarum Harum
Gambar 7. Foto Bersama B2C2 selaku Gambar 8. Foto Bersama Bapak Dodi
LSM Lingkungan di Kelurahan Andir Daodi selaku Kepala Sub Sektor 7 Satgas
Citarum Harum
97
Gambar 9. Foto Bersama Bapak Saef, Gambar 10. Muhammad Ridwan, ST., MT
S.Sos. selaku Ketua Lurah Kelurahan selaku Kepala Bidang DrainaseDinas
Andir Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Kabupaten Bandung