Anda di halaman 1dari 4

HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

A. PENGERTIAN
Hipertensi dalam pada kehamilan adalah hipertensi yang terjadi saat

kehamilan berlangsung dan biasanya pada bulan terakhir kehamilan

atau lebih setelah 20 minggu usia kehamilan pada wanita yang

sebelumnya normotensif, tekanan darah mencapai nilai 140/90 mmHg,

atau kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg dan tekanan diastolik 15

mmHg di atas nilai normal (Junaidi, 2010).

Hipertensi karena kehamilan yaitu hipertensi yang terjadi karena atau pada saat kehamilan, dapat
mempengaruhi kehamilan itu sendiri biasanya terjadi pada usia kehamilan memasuki 20 minggu
(sumber: kebidanan).

B. ETIOLOGI
1. Keturunan atau genetik
2. Obesitas
3. Stress
4. Merokok
5. Pola makan yang salah
6. Wanita yang mengandung bayi kembar
7. Sakit ginjal
8. Hiper/hipotyroid

C. TANDA GEJALA HIPERTENSI PADA KEHAMILAN


1. Tekanan darah diastolic merupakan indikator dalam penanganan hipertensi dalam
kehamilan, oleh karena tekanan diastolic mengukur tahanan perifer dan tidak
tergantung keadaan emosional pasien.
2. Diagnosis hipertensi dibuat jika tekanan darah diastolic 90 mmHg pada pengukuran
berjarak 1 jam atau lebih.
3. Hipertensi dalam kehamilan dapat dibagi dalam :
 Hipertensi karena kehamilan, jika hipertensi terjadi pertama kali sesudah
kehamilan 20 minggu, selama persalinan, dan atau dalam 48 jam pasca
persalinan.
 Hipertensi knonik, jika hipertensi terjadi sebelum kehamilan 20 minggu.
a. Hipertensi karena kehamilan lebih sering terjadi pada primigravida, patologi telah
terjadi akibat implantasi sehingga timbul iskemia plasenta yang diikuti sindrom
inflamasi.
b. Resiko meningkat pada :
 Masa plasenta besar (gemelli, penyakit trofoblas)
 Diabetes mellitus
 Isoimunisasi rheus
 Faktor herediter
 Masalah vaskuler
c. Hipertensi karena kehamilan :
 Hipertensi tanpa proteinuria atau edema
 Preeklamsia ringan
 Preeklamsia berat
 Eklamsia

D.PENCEGAHAN
1. Pembatasan kalori, cairan, dan diet rendah garam tidak dapat mencegah hipertensi
karena kehamilan, malah dapat membahayakan janin.
2. Manfaat aspirin, kalsium, dan lain-lain dalam mencegah hipertensi karena kehamilan
belum terbukti.
3. Yang lebih perlu adalah deteksi dini dan penanganan cepat, kasus harus ditindaklanjuti
secara regular dan diberi penerangan yang jelas bilaman harus kembali ke pelayanan
kesehatan. Dalam rencana pendidikan keluarga (suami, orang tua, mertua, dll) harus
dilibatkan sejak awawal.
4. Pemasukan cairan terlalu banyak mengakibatkan edema paru.
E. PENANGANAN DAN PENGOBATAN
Penanganan :
Jika seseorang dicurigai hipertensi, maka lakukan beberapa pemeriksaan yaitu :
wawancara atau anamnesa adakah dalam keluarga yang menderita hipertensi,
dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, mengurangi berat badan bila
terdapat kelebihan, membatasi alcohol dan menghentikan rokok serta mengurangi
makanan yang berkolestrol/lemak jenuh, menghentikan konsumsi kopi yang berlebih,
berolahraga ringan, mengurangi asupan natrium dan magnesium adekuat, per banyak
unsur kalium, tidak banyak pikiran, istirahat yang cukup.
Pengobatan :
Dianjurkan minum obat yang tidak banyak efek samping tekanan sederhana, tidak
berpengaruh metabolic negative dan minum obat yang berfungsi ganda, obat yang
berfungsi ganda adalah obat yang dapat menormalisasikan tekanan darah pada
pembuluh darah, jantung, ginjal, otak dan mata. Berikan obat hipertensi apabila tekanan
darah ibu sudah turun atau sudah tidak 140/90 mmHg. Berikan obat luminal sesudah
makan 30gram peroral 3x sehari dalam janga waktu 8 jam dari pemberian sebelumnya.
HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

KELOMPOK 7 :
1. KHAIRANI MAZIDAH RANGKUTI
2. ULAN PUTRI KARMILA

Anda mungkin juga menyukai