Anda di halaman 1dari 6

CODE BLUE

No. Dokumen :
No. Revisi :
SO Tanggal Terbit :
P
Halaman :
UPT dr.Nanik Azizah
PUSKESMAS
KARANGREJO NIP. 19780801 200701 2
005
Code blue adalah stabilisasi kondisi darurat medis yang terjadi di dalam area
Puskesmas. Sebuah code blue harus segera dimulai setiap kali seseorang
1. Pengertian
ditemukan dalam kondisi cardiac atau respiratory arrest (tidak responsif, nadi tidak
teraba, atau bernafas) misalnya pasien yang membutuhkan resusitasi
Sebagai pedoman dalam melakukan pertolongan pertama kegawatan daruratan yang
2. Tujuan terjadi di lingkungan Puskesmas

0. Undang- undang R1 No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


a. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Karangrejo Nomor : Tentang
3. Kebijakan Penanggulangan Bencana Dan Kebakaran Pada UPT Puskesmas
Karangrejo

4. Referensi Undang-undang Nomor 24 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Bencana


5. Alat dan
Bahan
6. Prosedur/
A. PROSEDUR DI LUAR RUANGAN RAWAT
Langkah-
0. Penemu pasien pertama melaporkan kejadian orang dengan henti nafas,
langkah henti jantung ke petugas UGD
a. Petugas medis (Perawat, dokter) penemu pertama pasien ancaman
gangguan nafas dan sirkulasi melakukan tindakan bantuan hidup dasar
b. Segera aktifkan code blue dengan menyalakan alarm code blue “code blue
ruang......
c. Perawat, dokter, karyawan yang berada paling dekat dengan lokasi kejadian
melakukan pengamanan di tempat kejadian secara silumtan dengan
melakukan :
a. Mengamankan airway, circulation dan breathing
b. Mengisolasi lingkungan pasien sambil menunggu tim code blue datang
d. Time code blue datang dengan membawa perlengkapan resusitasi/
emergency kit
e. Setelah dilakukan penanganan awal, pasien di rujuk atau dinyatakan
meninggal dunia

B. PROSEDUR DI DALAM RUANGAN RAWAT


1. Petugas medis (Perawat,dokter)penemu pertama pasien ancaman
gangguan nafas dan sirkulasi melakukan tindakan bantuan hidup dasar
2. Segera aktifkan code blue dengan menyalakan alarm code blue “code blue
ruang......
3. Perawat, dokter, karyawan yang berada paling dekat dengan lokasi kejadian
melakukan pengamanan di tempat kejadian secara silumtan dengan
melakukan :
a. Mengamankan airway, circulation dan breathing
b. Mengisolasi lingkungan pasien sambil menunggu tim code blue datang
4. Time code blue datang dengan membawa perlengkapan resusitasi/
emergency kit
5. Penanganan dan tanggung jawab pasien diambil alih oleh team code blue
6. Setelah dilakukan penanganan awal, pasien di rujuk atau dinyatakan
meninggal dunia

Petugas tetap tenang dan tidak panik


PENANGANAN GEMPA BUMI DI PUSKESMAS
No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tanggal Terbit :
TILIK
Halaman :1

dr.Nanik Azizah
UPT
PUSKESMA NIP. 19780801 200701 2
KARANGREJO 005

Unit :………………………………………………………….............
Nama Petugas :………………………………………………………….............
Tanggal Pelaksanaan :…………………………………………………………….........

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1. 1Apakah petugas tetap tenang dan tidak panik?

2. 2Apakah petugas mematikan semua peralatan yang


menggunakan listrik dan mematikan sikring listrik?
3. 3Apakah petugas segera berlindung di tempat aman?

4. 4Apaka?

5. 5Apakah petugas menghubungi pemadam kebakaran?

6. 6Apakah petugas memindahkan barang – arang yang mudah


terbakar?
7. 7Apakah petugas menyelamatkan pasien dan dokumen
penting?
8. 8Apakah petugas melakukan evakuasi jika api kebakaran tidak
dapat di padamkan?
9. 9Apakah petugas menutup smua pintu puskesmas yang di
tinggalkan tanpa mengunci pintu tersebut untuk mencegah
meluasnya api dan asap?
10. Apakah petugas melaporkan ke kepala puskesmas?
10

JUMLAH

Compliance rate (CR) : ………………………%

Tulungagung, ……………….
Auditie Pelaksana/Auditor

(.....................................) (............................................)
PENANGANAN KEBAKARAN DI PUSKESMAS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SO Tanggal Terbit :
P
Halaman :
UPT dr.Nanik Azizah
PUSKESMAS
KARANGREJO NIP. 19780801 200701 2
005

penanggulangan dan penyelamatan diri dari bencana gempa bumi.

1. Pengertian

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas jika terjadi kebakaran


2. Tujuan
memberikan perlindungan kepada pegawai, pasien/keluarga pasien di Puskesmas.
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Nomor : Tentang Penanganan
3. Kebijakan
Pemadam Kebakaran
Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor : 11/KPTS/2000 Tentang
4. Referensi
Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran
5. Alat dan a. APAR
Bahan b. Air, selang air, handuk/kain
6. Prosedur/ a. Petugas tetap tenang dan tidak panic
Langkah- b. Petugas mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik dan mematikan
langkah sikring listrik
c. Bila memungkinkan petugas memadamkan api dengan menggunakan alat
pemadam api ringan (APAR).
d. Petugas menghubungi pemadam kebakaran bila api tidak dapat dipadamkan
e. Petugas memindahkan barang – barang yang mudah terbakar
f. Petugas menyelamatkan pasien dan dokumen penting
g. Petugas menutup semua pintu puskesmas yang ditinggalkan tanpa
mengunci pintu tersebut, untuk mencegah meluasnya api dan asap
h. Petugas melaporkan ke kepala puskesmas
Petugas tetap tenang dan tidak panik

Mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik dan mematikan


sikring listrik

Memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR)

Menghubungi pemadam kebakaran

7. Diagram
Al`
Memindahkan barang – barang yang mudah terbakar

Menyelamatkan pasien dan dokumen penting

Menutup smua pintu puskesmas yang di tinggalkan tanpa mengunci pintu


tersebut untuk mencegah meluasnya api dan asap

8. Hal-hal a. Ketersediaan APAR


yang harus b. Kalibrasi APAR
diperhatika
n
9. Unit Semua Unit Pelayanan dan Sanitasi
Terkait
10. Dokumen Lembar bantu pemeliharaan APAR
Terkait
11. Rekaman No. Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai