Anda di halaman 1dari 5

PENYUTRADARAAN (SINGLE CAM)

RESENSI FILM “KAI - PULANG”

Dosen :

Drs. M. Ismail Alif, M.M, M.Ikom

Disusun Oleh :

Nama : Yusak Darmawan Nainggolan

NIM : 44221198

Kelas : 44.3G.01

Fakultas Komunikasi dan Bahasa

Program Studi Ilmu Komunikasi

Bina Sarana Informatika Margonda

2023
FILM PENDEK “PULANG”

 Identitas Film
Judul Film : KAI – Film Pendek “PULANG”
Sutradara : Galih Firdaus
Produser : Yunda Nugraha
Penulis Naskah : Adrian Aery
Jenis Film : Drama, Keluarga
Produksi : Visualkan dan PT. KAI
Durasi Film : 24 Menit
Soundtrack : Paman Tua – Nadin Amizah
Pemain : Ray Sahetapy (Bapak) , Yuriska Patricia (Nayla), Abdul Syawal (Kepala
Stasiun), Santi Rosinta (Narti), Oo Hermawan (Djayusman), M Junaidi (Agus)

 Sinopsis
Film pendek ini berkisah tentang Bapak (65), bekas narapidana yang kini telah puluhan
tahun bekerja di sebuah warung makan sekitaran Stasiun Kereta Api Semarang Tawang.
Bapak tiap tahun sebelum lebaran selalu membeli tiket kereta untuk menemui
keluarganya, namun ketakutannya pada masa lalu yang kelam menggugurkan niatnya
tersebut. Hingga suatu saat keputusannya berubah karena telah bertemu dengan buah
hatinya.

 Isi Cerita
Ada seorang Bapak (65), bekas narapidana yang kini telah puluhan tahun bekerja di
sebuah warung makan sekitaran Stasiun Kereta Api Semarang Tawang. Bapak tiap tahun
sebelum lebaran selalu membeli tiket kereta untuk menemui keluarganya, namun
ketakutannya pada masa lalu yang kelam menggugurkan niatnya tersebut.

Dan pada suatunketika bapak bertemu dengan seorang perempuan yang sedang makan
bersama kepala stasiun di rumah makan tempat bapak bekerja, dan kepala stasiun itu
memperkenalkan nayla kepada bapak dimana nayla adalah anak magang yang baru di
stasiun tawang.
Pada suatu hari nayla datang kembali ke rumah makan untuk memesan makanan pesanan
pak Kepala Stasiun dan Bapak memutuskan untuk yang mengantar pesanan itu ke pak
KS karena bapak juga ingen ke stasiun.

Sesampainya distasiun bapak bertemu dengan agus (Petugas Stasiun) lalu bapak
menanyakan tentang tiket ke jakarta, dan saat agus menanyakan kapan bapak mau
berangkat, bapak tiba – tiba memutuskan untuk nanti saja membeli tiketnya.
Dan saat bapak datang ke ruang kepala stasiun untuk mengantar makanan, pak kepala
stasiun itu menawarkan bapak untuk berbuka puasa bersama, dan pak kepala setasiun
mengajak bapak berbincang sejenak untuk memberikan sebuah amplop ke pada bapak.
Saat bapak membuka amplop pemberian dari kepala stasiun ia pun kaget ternyata isi dari
amplopnya yaitu tiket kereta api menuju ke jakarta.

Dan setiba nya bapak di rumah makan bapak memberi tau kepada narti dan djayusman
bahwa bapak diberi tiket untuk pulang, tetapi bapak masih ragu untuk pulang, karena ia
ragu apakah keluarganya masi disana?, apakah keluarganya masih mengingatnya? Dan
apakah keluarga mau memaafkannya?

Dan pada hari keberangkatannya bapak pun akhirnya memutuskan untuk berangkat
pulang dan saat di gerbong kereta bapak dibantu oleh nayla dan bapak duduk bersama
nayla, dan saat menjelang buka puasa nayla menawarkan minuman dan kurma untuk
berbuka.

Dan saat masih diperjalanan bapak mengeluarkan sebuah foto dan nayla pun
mengeluarkan sebuah foto yang sama dan akhirnya nayla menceritakan kepada bapak
sebuah pesan dari ibunya untuk mencari bapak dan menceritakan bagaimana nayla tau
keberadaan bapak, hingga nayla menceritakan semuanya kepada Bapak, yang ternyata
seorang perempuan yang magang di stasiun tawang itu adalah anak Bapaj yang ingin
Menjemput Bapak untuk Pulang kerumah.
 Kelebihan Film

Film pendek berjudul “Pulang” ini sarat akan makna tentang sebuah keluarga,
manifestasi dari arti Pulang yang menjadi bagian cerita besar Mudik Lebaran. Dengan
latar cerita Ramadan dan Idulfitri, film ini ingin memberi makna luas tentang membuka
hati, saling memaafkan, dan saling menerima untuk berbagi kebahagiaan.

Dari pemilihan lagu yang pas dapat memberikan sebuah makna yang ingin disampaikan
pada lagu ini seperti ter-visualisasi-kan dengan baik di film ini. Yang dimana lagu
“Paman Tua” memiliki banyak makna seperti Tentang keinginan kembali pulang untuk
segera berkumpul dengan keluarga tercinta, tentang seberapa keras usaha yang dilakukan
agar bisa kembali ke tempat ternyaman.

Film pendek ini juga memiliki alur cerita yang sederhana tapi memiliki banyak makna
dan makna yang terdapat pada film dengan mudah disampaikan dan diterima oleh
penonton melalui visual, cinematografi, lagu, dan akting dari para pemainnya pun sangat
natural sehigga banyak penonton dapat merasakan suasana film pendek tersebut.

 Kekurangan Film

Film ini bercerita di sebuah stasiun semarang tawang tapi rasa Semarangnya agak kurang
karena pemilihan dialog dan pemeran lain. Serta jelly effect nyabegitu kerasa.

 Konsep kreatif

- Tata Suara :
Musik Latar : Konsep kreatif untuk musik latar dapat menciptakan suasana yang sesuai
dengan alur cerita pada film serta dapat menyampaikan sebuah makna yang terdapat
pada film. Seperti pemilihan lagu “Paman Tua” yang memiliki banyak makna seperti
Tentang keinginan kembali pulang untuk segera berkumpul dengan keluarga tercinta,
tentang seberapa keras usaha yang dilakukan agar bisa kembali ke tempat ternyaman.
- Akting
akting dari para pemainnya pun sangat natural sehigga banyak penonton dapat
merasakan suasana film pendek tersebut. Terutama akting yang di bawakan oleh Ray
Sahetapy yang sangat natural membawakan perannya

 Konsep Teknis

Kamera dan Angle :


Beberapa Pengambilan angel dengan movement yang sederhana sangat sesuai dengan
cerita yang dibawakan, ada pula bagian scene yang diambil melalui drone untuk
menceritakan sebuah lokasi seperti stasiun semarang tawang.

Penata Cahaya :
Dari beberapa penataan cahaya yang dipakai dalam film membuat kesan kehangatan
lebih muncul, seperti scene saat Bapak berada di ruang pak KS terlihat cahaya masuk di
jedela ruang pak ks yang dapat menggambarkan suatu kondisi

Anda mungkin juga menyukai