Soal Ungkapan, Majas, Peribahasa
Soal Ungkapan, Majas, Peribahasa
1. Senyum Bu Mus adalah senyum getir yang dipaksakan karena tampak jelas beliau sedang
cemas (LP, 2007:2).
2. Ia juga diperhatikan ibunya layaknya anak emas. Mungkin karena ia satu-satunya laki-laki
di antara lima saudara perempuan lainnya (LP, 2007:74).
3. Sebagian yang lain diam terpaku, mulutnya ternganga, ia diselubungi kabut dengan tatapan
mata yang kosong dan jauh (LP, 2007:104).
4. Guru-guru yang sederhana ini berada dalam situasi genting karena Pengawas Sekolah dari
Depdikbud Sumsel telah memperingatkan bahwa jika SD Muhammadiyah hanya mendapat
murid baru kurang dari sepuluh orang, maka sekolah paling tua di Belitong ini harus ditutup
(LP, 2007:4).
5. Yang berhasil dibawa pulang hanya tubuh yang remuk redam… (LP, 2007:264).
6. Ketika beliau angkat bicara, tak dinyana, meluncurlah mutiara-mutiara nan puitis sebagai
prolog penerimaan selamat dating penuh atmosfer sukacita di sekolahnya yang sederhana
(LP, 2007:4).
7. Intonasinya lembut membelai-belai kalbu dan Mahar memaku hati kami dalam rasa pukau
menyaksikannya menyanyi sambil menitikkan air mata (LP, 2007:137).
8. Tak mengapa tujuan tak tercapai asal tak jauh nama dalam debat kusir (LP, 2007:264).
9. Kami menanti liku demi liku cerita dalam detik-detik menegangkan dengan dada berkobar-
kobar ingin membela perjuangan para penegak Islam(LP, 2007:23).
10. Sifatnya yang utama: penuh perhatian dan kepala batu. Maka, tak ada yang berani bikin
gara-gara dengannya karena ia tak pernah segan mencakar (LP, 2007:75).
MAKNA KATA
a. Semangat yang menyala-nyala
b. Keadaan yang menegangkan atau berbahaya
c. Mulai bicara
d. Senyum yang lahir dari rasa hati yang kecewa
e. Hancur sama sekali
f. Tidak mau mengikuti nasihat orang lain
g. Orang yang paling disayangi
h. Tidak bisa berkata apa-apa
i. Debat yang tidak disertai alas an yang masuk akal
j. Menciptakan rasa yang mendalam dalam hati